IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL- MAJELIS ULAMA INDONESIA.
IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM
PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL- MAJELIS ULAMA INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
M.IQBAL ASSYIDQI
NIM: C02211048
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JURUSAN HUKUM PERDATA ISLAM
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)
SURABAYA
2016
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan tentang Implementasi
Penetapan Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Lumajang Dalam Tinjauan Fatwa Dewan Syariah NasionalMUI. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab persoalan tentang bagaimana
aplikasi penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di BSM Lumajang?
dan Tinjauan Fatwa DSN-MUI terhadap penetapan margin dalam pembiayaan
mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang?
Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan jenis penelitian
dekriptif kualitatif. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara (interview) dan
dokumentasi. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya disusun dan
dianalisis dengan menggunakan pola-pikir deduktif.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penetapan margin
pembiayaan mura>bah{ah di BSM Lumajang ditentukan atas dasar kesepakatan
bersama kedua belah pihak antara nasabah dan BSM Lumajang, dengan
bentuk nominal dan disesuaikan dengan besar kecilnya pembiayaan, serta
menggunakan metode margin keuntungan perhitungan secara annuitas.
Perhitungan annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan
pembayaran angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara tetap.
Tinjauan dari Fatwa DSN-MUI Penetapan Margin Mura>bah{ah BSM
Lumajang sesuai dengan prinsip-prinsip teori mura>bah{ah dengan mengacu
pada fatwa DSN tentang mura>bah{ah NO:04/DSN-MUI/XII/2000 dan
NO:84/DSN-MUI/XII/2012 tentang pengakuan keuntungan yang terdapat
pada bagian ketiga no. 4, yang isinya “Keuntungan mura>bah{ah dalam bisnis
yang dilakukan oleh para pedagang yaitu boleh dilakukan secara proporsional
dan secara annuitas sesuai ‘urf atau kebiasaan. Bagian keuntungan
proporsional bagi setiap pihak harus diketahui dan dinyatakan pada waktu
kontrak kesepakatan. Dalam pembiayaan mura>bah{ah Bank harus
menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian dan harga jual
kepada nasabah yang mempengaruhi margin yang akan diperoleh oleh BSM
serta jangka waktu cicilan pelunasan.
Dalam pelaksanaan penetapan margin pembiayaan mura>bah{ah di
BSM Lumajang di harapkan pihak BSM menggunakan mekanisme yang dapat
mempertahankan kepatuhan syariah yang telah terpenuhi dengan baik. Hal ini
di lakukan agar kebutuhan nasabah terpenuhi dengan tetap mengacu pada
nilai-nilai Syariah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. v
MOTTO ................................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TRANSLITERASI .............................................................................. xiv
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah .............................................. 8
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 9
D. Kajian Pustaka ............................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11
F. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 12
G. Definisi Operasional ................................................................... 12
H. Metode Penelitian ....................................................................... 13
I.
BAB II
Sistematika Pembahasan ............................................................ 19
TEORI MURA>BAH{AH DALAM HUKUM ISLAM ...................... 21
A. KONSEPMURA>BAH{AH ............................................................. 21
1. Pengertian Mura>bah{ah ......................................................... 21
2. Dasar Hukum Mura>bah{ah .................................................... 23
3. Rukun dan Syarat Mura>bah{ah .............................................. 26
4. Sistem Mura>bah{ah dalam Perbankan .................................. 28
5. Menurut Fatwa DSN-MUI tentangMura>bah{ah ................... 28
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. KONSEP MARGIN ...................................................................... 37
1. Pengertian Margin ............................................................... 37
2. Landasan Hukum Margin .................................................... 41
3. Penetapan Margin Yang Diterapkan Dalam Pembiayaan
Mura>bah{ah ........................................................................... 43
BAB III
IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN
MURA>BAH{AH
A. Implementasi Penetapan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah
Di BSM Lumajang ........................................................................ 45
B. Fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah
....................................................................................................... 51
BAB IV
ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH.
A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah di BSM Lumajang
....................................................................................................... 55
B. Analisis Fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin Pada Pembiayaan
Mura>bah{ah..................................................................................... 59
BAB V
PENUTUP.......................................................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................... 65
B. Saran .............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN.......................................................................................................... 70
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ajaran Islam mengakui adanya perbedaan pendapat dari kekayaan
pada setiap orang dengan syarat bahwa perbedaan tersebut diakibatkan karena
setiap individu mempunyai perbedaan keterampilan, inisiatif, kemampuan
fisik, usaha dan resiko. Namun perbedaan itu tidak diperkenankan melahirkan
jurang kesenjangan yang terlalu jauh antara yang kaya dengan yang miskin.
Pemerataan pendistribusian akan menekankan bahwa sumber-sumber daya
bukan saja karunia dari Allah bagi semua manusia, melainkan juga merupakan
suatu amanah. Oleh karena itu, manusia berkewajiban mengelolanya secara
adil dan tidak ada alasan untuk memusatkan sumber daya hanya pada
segelintir individu dan golongan saja.1
Dalam pembangunan ekonomi, perbankan mempunyai peranan
penting guna memperlancar jalannya ekonomi suatu bangsa. Sistem lembaga
keuangan dalam suatu Negara mempunyai peran penting sebagai aturan yang
menyangkut aspek keuangan dalam memperlancar jalannya pembangunan
suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan oleh sistem lembaga
perbankan yang menjembatani antara masyarakat atau perorangan yang
mempunyai kelebihan aset keuangan atau dana dengan nasabah yang
membutuhkan dana untuk pengembangan usaha korporasi.
Muhammad Abdi, ”Praktek al-Qardh di PerbankanSyariah” , http:// Muhammad Norabdi.
Wordpress.com/2011/08/06/19/ , diakses, 23 Juni 2015.
1
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu saja
menuntut adanya sistem baku yang mengatur dalam kegiatan kehidupan
berekonomi, termasuk diantaranya kegiatan keuangan yang dijalankan oleh
setiap umat dibidang ekonomi dan bisnis. Namun, dalam perjalanan ekonomi
dan bisnis umat manusia, kini telah terbelenggu oleh sistem perekonomian
yang bersifat bunga khusus dibidang perbankan.2 Oleh karena itu, diperlukan
suatu alternatif solusinya untuk keluar dari sistem bunga dan bunga termasuk
riba> karena allah melarang riba>, ghara>r dan judi dalam bisnis sebagaimana
firmannya dalam surah al-Baqarah Ayat 275:
ذ َ َۡ ُ ُ َ ك َْٰ َ َُ ُ َ ذ َ َ َُ ُ ذ
ۡ َ ُ َۡ ََ َذُ ُ ذ
ك
َ
ٰ
س
ۚ ٱَقيݚ يأكݖݠن ٱ قربݠا َ يݐݠ ݠن إقَ كݙܛ يݐݠع ٱَقي يتخܞطݝ ٱ شيطݚ مقݚ ٱ ݙ ق
ُ َذ ٰ َقݑ ب َأ ذن ُݟ ۡݗ قَܛ ُ ٓݠا ْ إ ذن َݙܛ ۡٱَۡ ۡي ُ݅ م ۡقث ُل ٱ كر َب ٰۗݠا ْ َوأ َ َح ذل ذ
ُٱَ ۡٱَۡ ۡي َ݅ َو َح ذر َع ٱ كر َب ٰۚݠا ْ َف َݙݚ َجܛ ٓ َءهۥ
ق
ق
ق
ق
َ
ُ
ََ ََ َ ك ذكٞ َ َۡ
ََ
َ ذ
َ َ َ َ
ٰ ݠعق݄ܟ مقݚ ربقݝقۦ فٱنت
َ فݖ ُݝۥ َمܛ َسݖف َوأ ۡ ُرهُ ٓۥ إقَ ٱَقۖ َو َم ۡݚ ََل فأ ْو ٓلئقݑ
َ ُ َٰ َ ۡ ُ َ ۡ َٰ ُ ذ
٥ أصحܜ ٱنܛرقۖ هݗ فقيݟܛ خ قِون
Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba> tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba,> padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.> 3
Allah SWT dan Rasulullah SAW telah melarang segala jenis
perjudian, hal tertersebut tertuang dalam Al-Quran surat al-Ma>idah ayat 90:
َ َ
َ
َ ۡ قيݚ َء َام ُݜ ٓݠا ْ إ ذن َݙܛ
َ َِۡ َو ۡٱ
ٞ ܛب َو ۡٱَۡ ۡز َل ٰ ُݗ ر ۡج
ُ نص
َ َيأ ُي َݟܛ ذٱ
ُ ٱۡ ۡݙ ُر َوٱ ۡ َݙ ۡي ق
ٓ
س كم ۡقݚ ع َݙ قل
ق
ق
ُۡ ُ ذ َٰۡ َ َۡ ُ ُ َ ذ
َ
٠ ݠه ل َعݖك ۡݗ تفݖ ُقحݠن
ٱ شيط قݚ فٱجتنقܞ
Makhalul ilmi. Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, (Yogyakarta : UII Pres,
2002), 49.
3
Departemen Agama, RI, al-Qu’ran dan Terjemahannya, (Bandung:CV penerbit j-ART,2004), 47.
2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.4
Bank Syariah dewasa ini berkembang pesat, baik di Indonesia
maupun di dunia internasional. Bank Syariah memberikan alternatif baru bagi
nasabah pengguna jasa perbankan untuk menikmati produk perbankan syariah
dengan sistem bagi hasil non bunga.5 Selain itu Bank Syariah juga
memberikan kepercayaan masyarakat sebagai nasabah, sehingga kepercayaan
masyarakat terhadap Perbankan Syariah semakin tinggi. Saat ini, layanan
Perbankan Syariah sebagai korporasi bisnis telah tersebar di seluruh penjuru
dunia dalam berbagai bentuk lembaga keuangan, bahkan di Indonesia sejak
1992 sampai saat ini telah tumbuh dan berdiri berbagai Lembaga Keuangan
Syariah, khususnya perbankan seperti Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri,
BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah dan lain sebagainya.6
Bank Syariah berbeda dengan Bank Konvensional. Perbedaan
utamanya terletak pada landasan operasi yang digunakan. Bank Konvensional
beroperasi berlandaskan bunga, bagi hasil, ditambah dengan jual beli dan
sewa. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa bunga mengandung unsur riba>
yang dilarang oleh agama Islam. Menurut pandangan Islam, di dalam sistem
bunga terdapat unsur ketidakadilan, karena pemilik dana mewajibkan
peminjam
untuk
membayar
lebih
daripada
yang
dipinjam
tanpa
4
Ibid.123.
Ismail Nawawi, Manajemen Resiko Dan Pengantar Praktik Bisnis, Perbankan Islam Dan
Konvensional (Jakarta : dwi pustaka jaya, 2012), 198.
6
Ibid. 199.
5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
memperhatikan apakah peminjam menghasilkan keuntungan atau mengalami
kerugian. Sebaliknya, sistem bagi hasil yang digunakan Bank Syariah
merupakan sistem ketika peminjam dan yang meminjamkan berbagi dalam
risiko dan keuntungan dengan pembagian sesuai kesepakatan. Dalam hal ini
tidak ada pihak yang dirugikan oleh pihak lain. Lebih jauh lagi, apabila dilihat
dari perspektif ekonomi, Bank Syariah dapat pula didefinisikan sebagai
sebuah lembaga intermediasi yang mengalirkan investasi publik secara
optimal (dengan kewajiban zakat dan larangan riba>) yang bersifat produktif
(dengan larangan judi), serta dijalankan sesuai nilai, etika, moral dan prinsip
Islam.7
Adanya Bank Syariah diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan
yang dikeluarkan oleh Bank Syariah.8 Dalam proses pembiayaan hubungan
Bank Syariah dengan nasabah adalah mitra bukan kreditur dan debitur,
sebagaimana yang terjadi dalam Bank Konvensional. Bank Syariah sifatnya
sebagai Bank berdasarkan prinsip syariah wajib memposisikan diri sebagai
uswatun h{asanah dalam implementasi moral dan etika bisnis yang benar atau
melaksanakan etika dan moral agama dalam aktifitas ekonomi. Sedangkan
fungsi Bank Syariah dalam bisnis dan pembangunan adalah sebagai
7
Veithzal Rivai dkk, Islamic Banking Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi Menghadapi
Berbagai Persoalan Perbankan & Ekonomi Global Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), 131.
8
Ismail Nawawi, Perbankan Syariah (Issi-Issu Manajemen Fiqih Muamalah Pengkayaan Teori
Menuju Praktik, Sidoarjo: Vivapress),407.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
penghimpun dan penyalur dana masyarakat.9 Inovasi produk menjadi strategi
prioritas bagi pemasaran bank - bank syariah, sebab inovasi memiliki peran
penting di tengah pasar yang kompetitif. Salah satu model inovasi produk
perbankan syariah yang bisa dikembangkan dan metode investasi yang
terpenting dalam Bank Syariah adalah akad mura>bah{ah, karena merupakan
investasi jangka pendek dengan resiko yang sangat kecil dan paling
menguntungkan, dan di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang, mura>bah{ah
sebagai produk dominan sehingga mencapai 95% dari total investasi.
Bank Syariah memiliki beberapa produk penyaluran dana demi
meningkatkan pendapatannya. Produk penyaluran dana Bank Syariah salah
satunya dengan menggunakan akad mud}ar> abah, mushara>kah, mura>bah{ah dan
rah}n. Mura>bah{ah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak,
dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada
pembeli. Bank sebagai kreditur menyalurkan pembiayaan (kredit) kepada
debitur (nasabah) berdasarkan jumlah nominal harga barang dan ditambah
dengan keuntungan (laba/margin).
Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan margin adalah
prosentase tertentu yang ditetapkan tertentu yang ditetapkan pertahun
perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam
setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin secara bulanan, maka
setahun ditetapkan 12 bulan. Selain harus berupa prosentase, margin juga
9
Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,2003), 20.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
harus sesuai dengan kesepakatan bersama antara pihak bank dengan nasabah.
Karena tanpa adanya kesepakatan, akan menimbulkan adanya rasa
ketidakadilan pada masing-masing pihak.10
Studi kasus ini saya pusatkan pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Lumajang sebagai Lembaga Keungan Syariah dari sisi kebijakan dan aplikasi
bisnisnya. Di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang memiliki satu produk
di antaranya adalah pembiayaan mura>bah{ah.11 Dimana pihak Bank Syariah
Mandiri melakukan transaksi jual beli dengan pembiayaan mura>bah{ah dengan
Ibu Rusmini seorang nasabah yang ingin membeli 2 unit sepeda motor, untuk
itu ibu Rusmini mengajukan pembiayan di Bank Syariah Mandiri dengan total
pinjaman Rp32.000.000,- dari 2 unit pembelian barang, tetapi pihak BSM
tersebut tidak langsung menyetujui pembiayaan mura>bah{ahnya, pihak Bank
(Account Officer) menganalisis margin terlebih dahulu setelah itu diberikan
kepada nasabah untuk meraih kesepakatan antara keduanya untuk diangsur
dengan jangka waktu berapa tahun. Penentuan margin tersebut dikalkulasikan
dengan pendapatan yang diperoleh nasabah setiap hari/bulan. Setelah
keduanya sepakat dengan perjanjian tersebut dan ditandatangani maka pihak
Bank langsung menjalankan tugasnya dengan membelikan ibu Rusmini sepeda
motor yang kriterianya diinginkan di dealer dengan harga dari Bank sebesar
Rp 32.000.000, untuk pembelian 2 unit sepeda motor. Jumlah nominal
pelunasan dari 2 unit sepeda motor tersebut sebesar Rp 37.800.000,- dalam
10
Muhammad Azwar. “http://konsepkerjasamadalamislam.blogspot.com/05/05/2013”,diakses, 23
Juni 2015.
11
Brosur Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
jangka satu tahun, inilah yang akan dilunasi oleh ibu Rusmini dengan tempo
satu tahun dengan cara pembayaran cicilan pada setiap bulanannya
Rp3.150.000,.12
Dari ilustrasi tersebut, membuat peneliti tertarik untuk mengkaji
praktik tersebut. Berawal dari akad mura>bah{ah yang tidak sesuai teori dengan
teori mura>bah{ah yang murni. Mura>bah{ah adalah adalah transaksi jual beli
suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang
disepakati olah para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu
harga perolehan kepada pembeli. Dari definisi ini, terlahirlah konsep
pembiayaan. Bank sebagai kreditur menyalurkan pembiayaan (kredit) kepada
debitur (nasabah) berdasarkan jumlah nomial harga barang dan ditambah
dengan keuntungan (laba/margin). Terkadang, dalam penetapan jumlah
keselurahan harga total pembelian dan keuntungan disesuaikan dengan tingkat
suku bunga, sehingga jumlah setoran akan sama nominalnya dengan Bank
Konvensional dengan tempo (jangka waktu) yang sama. Hal inilah yang
dinyatakan sebagai mura>bah{ah oleh banyak Bank Syariah sehingga membuat
paradigma yang keliru tentang Bank Syariah.13 Selain
itu kurang ada
pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh BSM kepada nasabah,
mereka hanya menginginkan pembayaran margin setiap hari sesuai dengan
aturan yang ada di BSM, tanpa tahu adanya kemungkinan - kemungkinan
12
Nanang, wawancara, Lumajang, tanggal 22 Juni 2015.
Muhammad Azwar, “http://konsepkerjasamadalamislam.blogspot.com/05/05/2013 ”, diakses, 23
Juni 2015.
13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
yang timbul hingga membuat tidak tercapainya jumlah margin yang
ditetapkan semula.
Dari gambaran di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti
hal tersebut dalam skripsi yang “Implementasi Penetapan Margin Dalam
Pembiayaan Mura>bah{ah Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Lumajang Dalam Tinjauan Fatwa DSN-MUI.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Identifikasi masalah dilakukan untuk menjelaskan kemungkinan kemungkinan cakupan masalah yang dapat muncul dalam penelitian dengan
melakukan identifikasi dan inventarisasi sebanyak - banyaknya kemungkinan
yang dapat diduga sebagai masalah.14 Dari uraian latar belakang masalah
tersebut di atas, maka masalah-masalah yang dapat di identifikasi yaitu:
1. Implementasi penetapan margin.
2. Pandangan nasabah terhadap sistem penetapan margin.
3. Praktik penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah
Mandiri Cabang Lumajang.
4. Tinjauan Fatwa DSN-MUI terhadap penetapan margin pembiayaan
mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang.
Dari beberapa identifikasi masalah tersebut, perlu dijelaskan batasan
dan ruang lingkup persoalan yang akan dikaji dalam penelitian ini agar
terfokus dan terarah. Pembahasan dalam skripsi ini dibatasi dalam persoalan:
14
Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya: Petunjuk
Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel
Surabaya: Cetakan V, 2013), 8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
1. Implementasi penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank
Syariah Mandiri Cabang Lumajang.
2. Tinjauan Fatwa Dewan Syariah Nasional - MUI Terhadap Penetapan
Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah di bank Syariah Mandiri Cabang
Lumajang.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah memuat pertanyaan yang akan dijawab melalui
penelitian.15 Melalui deskripsi fenomena di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
Implementasi
Penetapan
Margin
Dalam
Pembiayaan
Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang ?
2. Bagaimana Tinjauan Fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin Dalam
Pembiayaan Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang ?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau
penelitian yang sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang diteliti
sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang dilakukan tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari penelitian yang sudah ada.16 Namun peneliti
menemukan penelitian dari angkatan sebelumnya yang berjudul:
a. Skripsi yang ditulis oleh Fendrik Ainan Ni’am 2013. dengan judul “
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Pembiayaan Mura>bah{ah di BMT
Sunan Kalijaga Landung Sari Malang”. Skripsi ini membahas tentang
15
Ibid. 10.
16
Ibid. 10.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
penerapan praktek mura>bah{ah yang selamanya identik dengan barang saja,
melainkan dengan jalan memberikan uang dalam bentuk tunai, serta
dibebankan dengan tambahan margin kepada nasabah.
b. Skripsi yang ditulis oleh M. Masrifan Nur Fuadi dengan judul “Penetapan
Jumlah Margin Keuntungan Pada Pembiayaan Mura>bah{ah di PT. BPRS
Jabal Nur Gayung Sari Surabaya”. Hasil penelitian ini membahas tentang
prosedur pembiayaan mura>bah{ah, dan dari pertimbangan penetapan margin
mura>bah{ah dengan melihat proporsi bagi hasil yang akan diberikan kepada
pihak ketiga, dan juga tingkat margin pada Lembaga Keuangan Syariah
lainnya.
c. Penelitian ini ditulis oleh Baskoro Perdana Putra dengan judul “Analisis
Penetapan Tingkat Margin Akad Pembiayaan Mura>bah{ah: Study Kasus
Pada Baitul Maal Wa Tamwil Ahmad Yani Malang”. Peneltian ini
membahas tentang bagaiman cara atau model dalam pengambilan margin
yang dilakukan oleh BMT Ahmad Yani Malang.
d. Skripsi ini ditulis oleh Nurmala Dewi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam
Mengenai Pembiayaan Mura>bah{ah Pada Bank BPD Kaltim Syariah Pusat
Di Samarinda Di Tinjau Dari Hukum Islam”. Skripsi ini pembahasannya
mengenai pengadaan barang dalam praktik pembiayaan mura>bah{ah yang
menyerahkan setengahnya pada nasabah untuk membeli barang sendiri
setelah proses akad terjadi.
e. Skripsi ini ditulis oleh Nur Azizah dengan judul “Analisis Hukum Islam
Tehadap Penentuan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah Pada Koperasi Jasa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
Keuangan Syariah Ben Iman Lamongan”. Pembahasan dari skripsi Nur
Azizah ini bermuara pada kebijakan KJKS dalam menetukan margin tanpa
adanya persetujuan dari pihak kedua (nasabah) dan perbedaan antara
pembayaran angsuran dan musiman, dalam penentuan tersebut analisis
pembayarannya menggunakan metode flat.
Sedangkan
skripsi
ini,
lebih
cenderung
membahas
tentang
Implementasi Penetapan Margin dalam Akad Mura>bah{ah. Margin yang
ditetapkan oleh BSM Cabang Lumajang tidak berdasarkan harga pokok dan
margin (nisbah) melainkan harga pokok ditambah margin dikalikan dengan
dengan jangka waktu angsurannya.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian antara lain, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi penetapan margin dalam
pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang.
2. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Fatwa DSN-MUI Terhadap
penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pembantu Lumajang.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis
Sebagai upaya menambah dan memperluas wawasan serta
pengetahuan tentang
implementasi penetapan margin
yang sesuai
dengan DSN-MUI, sehingga dapat dijadikan informasi bagi para pembaca
dalam memahami hukum Islam.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
2. Kegunaan secara praktis
Diharapkan hasil dari skripsi ini bisa dijadikan sebagai bahan
masukan sekaligus sumbangsih kepada para pemikir hukum Islam, untuk
dijadikan sebagai salah satu metode ijtihad terhadap peristiwa - peristiwa
yang muncul dipermukaan yang belum diketahui status hukumnya serta
sebagai masukan dan sumbangsih pemahaman kepada masyarakat tentang
hukum praktik margin dalam pembiayaan mura>bah{ah.
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi ”Implementasi
Penetapan Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pembantu Lumajang dalam tinjauan Fatwa DSN-MUI perlu
untuk menjelaskan secara operasional agar terjadi kesepahaman dalam
memahami judul skripsi.17
Mura>bah{ah
:
Adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati
olah para pihak, dimana penjual menginformasikan dahulu
harga perolehan kepada pembeli. Bank sebagai kreditur
menyalurkan
pembiayaan
(kredit)
kepada
debitur
(nasabah) berdasarkan jumlah nomial harga barang dan
ditambah dengan keuntungan (laba/margin).
Margin
17
: Adalah prosentase tertentu yang ditetapkan per tahun
Fakultas Syariah, Petunjuk Teknik Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, (Cetakan ke II, 2010), 10.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
perhitungan margin keuntungan secara harian, maka
jumlah
hari
dalam
setahun
ditetapkan
360
hari;
perhitungan margin secara bulanan, maka setahun
ditetapkan 12 bulan.18
Fatwa
MUI:
DSN- No.4/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Mura>bah{ah dan No.
84/DSN-MUI/XII/2012
Keuntungan
Tentang
Pembiayaan
Metode
Mura>bah{ah
di
Pengakuan
Lembaga
Keuangan Syariah.
Bank
Mandiri
Syariah Adalah salah satu lembaga perbankan besar di Indonesia.
: Bank Syariah Mandiri dibentuk oleh Bank Mandiri, untuk
berperan di dalam mengembangkan layanan Perbankan
Syariah.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)
terhadap penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pembantu Lumajang dalam tinjauan Fatwa DSNMUI.
Kemudian untuk memberikan gambaran yang baik, dibutuhkan
serangkaian langkah yang sistematis. Adapun langkah-langkah tersebut terdiri
dari: data yang dikumpulkan, sumber data, teknik analisis data, dan
sistematika pembahasan.
1. Data yang dikumpulkan
18
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Surabaya: Insan Cendikia, 2004), 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
Berdasarkan rumusan masalah seperti yang telah dikemukakan di
atas, maka data yang akan dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan
mekanisme penetapan margin oleh Bank Syariah Mandiri KCP Lumajang
dalam penelitian ini terdiri atas: Direktur Bank Syariah Mandiri KCP
Lumajang, marketing, acount officer, admin pembiayaan, costumer service,
nasabah pembiayaan mura>bah{ah, dokumen, data penetapan margin dalam
pembiayaan mura>bah{ah, data tentang aplikasi penetapan margin dalam
pembiayaan mura>bah{ah, dan data tentang Fatwa Dewan Syariah Nasional
MUI tentang mura>bah{ah.
2. Sumber data
Sumber data yang akan dijadikan pegangan dalam penelitian ini
peneliti mendapatkan data yang konkrit serta ada kaitannya dengan
masalah penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah meliputi data
primer dan data sekunder yaitu:
a. Sumber Primer:
Sumber primer adalah sumber data yang dibutuhkan untuk
memperoleh data yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian.19
Sumber yang berasal dari kesaksian seseorang atau pengakuan seseorang
yaitu yang berhubungan dengan para perilaku penentuan margin dalam
pembiayaan mur{a>bah{ah, diantaranya dengan melakukan wawancara
secara langsung kepada para pihak yang berkaitan dengan pembiayaan
mura>bah{ah yakni: Direktur Bank Syariah Mandiri kantor Cabang
19
Restu Kartiko Widi, Asas Metodelogi Penelitian, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010 ), 236.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
Pembantu Lumajang, manager marketing, Account Officer, admin
pembiayaan dan nasabah pembiayaan mura>bah{ah.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber data yang dibutuhkan untuk
mendukung sumber primer.20 Karena penelitian ini merupakan penelitian
yang tidak terlepas dari kajian hukum Islam, maka penulis menempatkan
sekunder data yang berkenaan dengan kajian-kajian tersebut sebagai
sumber data sekunder. Adapun sumber data sekunder yang dimaksud
terdiri dari :
1. Ismail Nawawi, perbankan Syariah
2. Muhammad Syafi’iAntonio, Bank Syariah
3. Ahmad Wardi Muslih, Fiqih Mu`amalah.
4. Muhammad, Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah.
5. A. Karnain A. Perwata Atmaja, Apa Dan Bagaimana Bank Islam.
6. Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam.
7. Makhalul ilmi, teori dan praktek lembaga keuangan syariah.
8. Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah.
c. Subyek penelitian
Subyek penelitian merupakan penelitian yang dilakukan terhadap
seluruh populasi. Subyek penelitiannya adalah para pihak Bank Mandiri
Syariah Cabang Lumajang dan para nasabahnya, yang meliputi :
1. Direktur BSM Cabang Lumajang.
20
Ibid, 250.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
2. Manager marketing.
3. Account Officer.
4. Admin pembiayaan dan
5. Nasabah pembiayaan mura>bah{ah.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini, penulis mengguanakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara yaitu komunikasi secara langsung antara peneliti
dengan responden kunci, yaitu pimpinan Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Lumajang dan nasabah. Jenis wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah “wawancara tidak terstruktur”,
dengan alasan agar peneliti lebih leluasa memperluas pertanyaan, sebab
bisa jadi di lapangan ditemukan fakta-fakta baru yang bisa
dikembangkan. 21
Teknik ini dipakai untuk memperoleh data dari informan secara
langsung, yang dimaksud sebagai informan adalah subyek yang terlibat
dalam transaksi pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Lumajang.
b. Observasi
Observasi yaitu suatu penggalian data dengan cara mengamati,
memperhatikan, mendengar dan mencatat terhadap peristiwa, keadaan,
Sukudin dan Mundir, Metode Penelitian: Menimbang dan Mengantar Kesuksesan Anda dalam
Dunia Penelitian, (Surabaya: Insan Cendikia, 2005), 218.
21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
atau hal lain yang menjadi sumber data.22 Dalam hal ini peneliti
langsung ke lapangan yakni di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Lumajang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat pengumpul data yang berupa dokumen
dan catatan dari sumber yang diteliti.23 Teknik ini dilakukan dengan
cara mencatat data, dokumen lembaga terkait dengan penelitian.
Dokumentasi ini merupakan dalil konkrit yang bisa penulis jadikan
acuan untuk menilai seberapa besar peran Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Lumajang dalam menentapkan margin pembiayaan mura>bah{ah.
4. Tekhnik Pengolahan Data
Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan atau penulisan. Maka
peneliti menggunakan teknik pengolahan data dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Editing
Yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapanya, kejelasan makna, keselarasan antara
data yang ada dan relevansi dengan penelitian.24
b. Organizing
22
Adi Riyanto, Metodologi Penelitian Social dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), 70.
Ibid, 71.
24
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), 97.
23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
Menyusun kembali data-data yang telah didapat dalam penelitian
yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah direncanakan
dengan rumusan masalah secara sistematis.25
c. Penemuan Hasil
Pada tahapan ini peneliti menganalisis data-data yang telah
diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai
kebenaran fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah
jawaban dari rumusan masalah.26
5. Metode Analisa Data
Data-data yang telah berhasil dikumpulkan, selanjutnya akan
dianalisis secara kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan.
a. Analisis Deskriptif Kualitatif, yaitu dengan cara menuturkan dan
menguraikan serta menjelaskan data yang terkumpul, metode ini
digunakan untuk mengetahui gambaran tentang proses penetapan
margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Lumajang, selanjutnya akan ditinjau dari Fatwa
DSN-MUI khususnya mura>bah{ah.
b. Pola Pikir Deduktif, yaitu cara berpikir yang berpijak dari pengertianpengertian atau fakta-fakta yang bersifat umum tentang tinjauan fatwa
25
26
Ibid, 66.
Ibid, 99.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
DSN-MUI, kemudian diteliti dan akhirnya ditarik kesimpulan ke
wilayah khusus tentang implementasi penetapan margin dalam
pembiaayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Lumajang.27
I. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti membagi lima bab yang
sistematis. Bab-bab ini merupakan bagian dari penjelasan dari penelitian ini
sebagaimana yang diuraikan dalam rangkaian sebagai berikut:
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian
pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,
metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, merupakan landasan teori tentang mura>bah{ah meliputi:
Pengertian mura>bah{ah, rukun dan syarat mura>bah{ah, dasar hukum mura>bah{ah,
sistem mura>bah{ah dalam perbankan, Menurut Fatwa DSN-MUI tentang
Mura>bah{ah, Pengertian Margin, Landasan Hukum Margin, Penetapan Margin
Yang Diterapkan Pada Pembiayaan Mura>bah{ah
BAB ketiga, dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian,
meliputi: implementasi penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah dan
fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin di Bank Syariah Mandiri
Lumajang.
BAB keempat, Bab ini merupakan analisis penetapan margin pada
pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Lumajang dan analisis
27
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000), 40.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
Fatwa DSN-MUI khususnya tentang:
Analisis sistem penentapan margin
dalam pembiayaan mura>bah{ah.
BAB kelima, bab ini merupakan penutup yang berisi tentang
kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
BAB II
MURAbah{ah
1. Pengertian Mura>bah{ah
Pengertian
mengenai
mura>bah{ah
bermacam-macam
yang
mengartikannya antara lain:
a. Abdul ar-Rahman al-jaziri mendefinisikan ba’i al-mura>bah{ah sebagai
menjual barang dengan harga pokok beserta keuntungan dengan syaratsyarat tertentu.1
b. Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan mura>bah{ah yaitu menjual barang
dengan harga yang jelas sehingga boleh dipraktikkan dalam transaksi
jual beli. Contohnya, “aku menjual barang ini dengan harga seratus
sepuluh.” Dengan begitu, keuntungan yang diambilnya jelas. Ini tak
jauh beda dengan mengatakan, “berilah aku keuntungan sepuluh
dirham”.2
c. Muhammad Ibnu Rusyd menganalogikan mura>bah{ah sebagai jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.3
d. Dalam penjelasan Pasal 19 huruf d Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa mura>bah{ah adalah
akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya
1
Abd ar-Rahman al- Jaziri, al-Fiqh ‘ala al-madzahibul al-arba’ah, Jilid.II, (Beirut: Dar al-Fikr alIslamiah, 1990), 250.
2
Wahbah az-Zuahaili, al-Fiqhu al-Islami wa Adillatuhu, Jilid V, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2007),
cetakan ke sepuluh, 358.
3
Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibn Rusyd, Volume II, (Beirut: Bidayatul Mujtahid wa
Nihayatul Muqtashid Darul-Qalam, 1998), 216.
21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih
sebagai keuntungan yang disepakati.4
e. Dalam Fikih Islam, menurut Ascarya Diana Yumanita,
Pada awalnya mura>bah{ah merupakan bentuk jual beli yang tidak
ada hubungannya dengan pembiayaan. Mura>bah{ah dalam Islam
berarti jual beli ketika penjual memberitahukan kepada pembeli
biaya perolehan dan keuntungan yang diinginkannya. Namun
dengan bentuk jual beli ini kemudian digunakan oleh Perbankan
Syariah dengan menambah beberapa konsep lain. Setelah itu
diubah menjadi bentuk pembiayaan. Dalam pembiayaan ini,
Bank sebagai pemilik dana membelikan barang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan oleh nasabah yang membutuhkan
pembiayaan, kemudian menjualnya ke nasabah yang
membutuhkan pembiayaan, kemudian menjualnya ke nasabah
tersebut dengan penambahan keuntungan tetap. Sementara itu,
nasabah akan mengembalikan utangnya di kemudian hari secara
tunai maupun cicil.
f. Bank Syariah Mandiri mengartikan mura>bah{ah adalah suatu perjanjian
yang disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank
menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal
kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh
nasabah sebesar harga jual Bank (harga beli Bank ditambah dengan
margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan. Bank Syariah Mandiri
mengartikan
pembiayaan
mura>bah{ah sebagai pembiayaan yang
berdasarkan akad jual beli antara Bank dan nasabah dengan kondisi
Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah
4
Undang-undang perbankan syariah tahun 2008, 11.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang
disepakati.5
2. Dasar Hukum Mura>bah{ah
Sejauh pengetahuan penulis, kiranya tidak ada landasan hukum
tentang mura{b> ah{ah oleh ulama-ulama awal. Sebab baik al-Qur’an maupun
Hadits shohih tidak terdapat rujukan secara langsung tentang keabsahan
transaksi mura>bah{ah. Namun demikian, ada ayat-ayat yang maksudnya
dapat digunakan sebagai dasar atau landasan kebolehan mura>bah{ah. Hal
ini juga yang oleh para ekonom-ekonom Islam digunakan sebagai landasan
hukum tentang kebolehan mura>bah{ah. Landasan hukum tersebut seperti
yang diungkapkan oleh Dewan Syariah Nasional dalam Himpunan Fatwa
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Dasar hukum
pelaksanaan mura>bah{ah dalam sumber utama hukum Islam adalah sebagai
berikut:
a. Alquran
ۡ
َ ُ َ َ ٓذ
ُ َ ۡ َ ُ ََٰ ۡ َ ْٓ ُ ُ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ٓ َ ُ َ ذ
َ
ٰ
يأيݟܛ ٱَقيݚ ءامݜݠا َ تأكݖݠا أمولكݗ بيݜكݗ بقٱلب قط قل إقَ أن تكݠن
َ َ ً َ
ُ َ َ َك ُ ۡ َ َ َۡ ُ ُ ْٓ َ ُ َ ُ ۡ ذ ذ
ك ۡݗ َرح م
٩ قيݙܛ
ت ق ٰ َرة عݚ ت َر ل
اض مقݜك ۚݗ وَ تݐتݖݠا أنفسك ۚݗ إقن ٱَ َن ب ق
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling
memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu. (QS
an-Nisa’:29).6
Ayat ini melarang tegas kita untuk mengambil harta orang lain
dengan jalan yang b>atil, terutama rib>a (yang memang pada kala itu
5
6
Nanang, Wawancara, Lumajang, 23, Juni 2015.
Departemen Agama, RI, al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV penerbit j-ART,2004),83.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
praktik rib>a menjadi tradisi dalam masyarakat bahkan hingga kini)
namun sebaliknya, kita dianjurkan untuk mencari harta (keuntungan)
dari jalan yang di ridhoi Allah yaitu dengan jalan perniagaan (jual beli).
Karena mura>bah{ah merupakan salah satu bentuk jual beli maka ayat ini
dapat dijadikan landasan kebolehan mura>baha{h.
ذ َ َۡ ُ ُ َ ك َْٰ َ َُ ُ َ ذ َ َ َُ ُ ذ
َ ََ
َخ ذܞ ُط ُݝ ٱ ذش ۡي َطٰ ُݚ مقݚ
ٱَقيݚ يأكݖݠن ٱ قربݠا َ يݐݠ ݠن إقَ كݙܛ يݐݠع ٱَقي يت
ْ ٰ َ ۡ َ ك َٰ َ َ ذ ُ ۡ َ ُ ٓ ْ ذ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ ُ ك َ ٰ ْ َ َ َ ذ ذ ُ ۡ َ ۡ َ َ َ ذ َ ك
س ذ قݑ بقأنݟݗ قܛ ݠا إقنݙܛ ٱۡي݅ مقثل ٱ قرب ۗݠا وأحل ٱَ ٱۡي݅ وحرع ٱ قرب ۚݠا
ۚ ٱݙ ق
َ
ََ َ َ َ ك ذكٞ َ َۡ َُٓ َ َ َ
ََ
َ ذ
ٰ فݙݚ جܛءهۥ ݠعق݄ܟ مقݚ ربقݝقۦ فٱنت
َ فݖ ُݝۥ َمܛ َسݖف َوأ ۡ ُرهُ ٓۥ إقَ ٱَقۖ َو َم ۡݚ
َ ُ َٰ َ ۡ ُ َ َ َُْ َٓ َ َ ۡ َٰ ُ ذ
٥ َل فأولئقݑ أصحܜ ٱنܛرقۖ هݗ فقيݟܛ خ قِون
Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan rib>a, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. (QS. al-Baqarah: 275).7
Ayat ini sebenarnya untuk memberikan penjelasan dan
mempertegas bahwasanya rib>a dan jual beli itu berbeda. Kalimat
penegasan itu dapat dilihat dari penghalalan jual beli dan pengharaman
rib>a. Sehingga ayat inipun dapat dijadikan landasan mura>bah{ah.
b. HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah ( Dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa
Rasulullah SAW bersabda:
عن أب سعيْد ْال ْدر ْ رضي ه
ّ ع ه أ َ رسو ه
َ إن: ّ ع ْيه س َم ق
ْ
)
7
(ر ا ال ي قي ابن ح.
ْ ْال يْع
عن ترا
Departemen Agama, RI, al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV penerbit j-ART,2004),47.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
Artinya : “Sesungguhnya jual-beli itu harus dilakukan suka sama
suka” (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan nilai shahih oleh Ibnu
Hibban).
Hadits diatas menjelaskan bahwasanya segala bentuk jual beli
termasuk mura>bah{ah harus di lakukan suka sama suka. Hadits ini dapat
dijadikan landasan syariah bagi jual beli terutama syarat jual beli
mura>bah{ah.
c. Ijma’
Mayoritas ulama’, dari kalangan para sahabat, tabi’in dan para
imam madzhab, juga membolehkan jual beli jenis ini. Hanya saja,
menurut ulama’ malikiyah, jual beli ini hukumnya khilaaful aula.8
d. Kaidah fiqh
Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
ada dalil yang mengharamkannya.9
e. Qiyas
Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud r.a membolehkan menjual
barang dengan mengambil keuntungan satu dirham atau dua dirham
untuk sepuluh dirham.10
Secara umum, aplikasi perbankan dari ba>i’ al-Mura>bah{ah dapat
digambarkan dalam skema dibawah ini:11
Skema ba>i’ al-Mura>bah{ah
8
Wahbah az-Zuahaili, al-Fiqhu al-Islami wa Adillatuhu, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2007), cetakan
ke sepuluh, jld V, 358.
9
Sohari Sahrani, Fikih Muamalah, (Bogor : Galia Indonesia, 2011) cet. 1, 20.
10
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2001),102.
11
Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press 2011), 107.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
1 Negosiasi
&
Persyaratan
2 Akad Jual Beli
BANK
NASABAH
3
6 Bayar
Beli Barang
SUPLIER
PENJUAL
4 Kirim
5 Terima
Barang &
Dokumen
Gambar. 2.1
3. Rukun dan Syarat Mura>bah{ah
Menurut jumhur ulama, rukun jual beli itu ada empat, yaitu
sebagai berikut:12
a. Orang yang berakad (penjual dan pembeli).
b. Sighat (lafadz ijab dan qabul).
c. Ada barang yang dibeli.
d. Ada nilai tukar pengganti barang.
Para ekonom - ekonom Islam dan ahli - ahli Fiqh, menganggap
mura>bah{ah sebagai bagian dalam jual beli. Maka, secara umum kaidah
yang digunakan adalah jual beli.
Adapun syarat-syarat jual beli sebagai berikut: 13
a. Penjual dan Pembeli
b. Uang dan Benda yang dibeli (obyek yang diperjualbelikan).
12
13
Sohari Sahrani, Fikih Muamalah, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), 67.
H. Sulaiman Rusdid, Fiqh Islam, (Jakarta: Wijaya Jakarta, 1954), 243.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
c. Ijab Qabul
Adapun syarat utama dalam bisnis dengan sistem mura>bah{ah
adalah si pembeli barang yang dalam hal ini Bank harus memberikan
informasi yang sebenarnya kepada pembeli tentang harga pembelian dan
keuntungan bersihnya (profit margin) dari pada cost plusnya itu. Selain
syarat diatas ada beberapa syarat yang secara khusus mengatur
mura>bah{ah, seperti yang dikemukakan oleh Syafi’i Antonio yaitu:14
1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak yang pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atau
barang sesuadah pembelian.
4) Penjual harus menyampaikan segala sesuatu hal yang berkaitan
dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi,
maka pembeli memiliki pilihan:
a. Melanjutkan pembelian seperti adanya.
b. Kembali pada penjual dan menyatakan tidak setujuan atas barang
yang dijual.
c. Membatalkan kontrak.
Ketentuan tentang membatalkan kontrak ini secara fiqh telah
diatur dalam bab khiyar, yakni hak untuk memilih bagi pembeli untuk
melanjutkan atau membatalkan jual beli karena adanya unsur kecacatan.
14
M Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press
2001), 102.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL- MAJELIS ULAMA INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
M.IQBAL ASSYIDQI
NIM: C02211048
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JURUSAN HUKUM PERDATA ISLAM
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)
SURABAYA
2016
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan tentang Implementasi
Penetapan Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Lumajang Dalam Tinjauan Fatwa Dewan Syariah NasionalMUI. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab persoalan tentang bagaimana
aplikasi penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di BSM Lumajang?
dan Tinjauan Fatwa DSN-MUI terhadap penetapan margin dalam pembiayaan
mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang?
Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan jenis penelitian
dekriptif kualitatif. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara (interview) dan
dokumentasi. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya disusun dan
dianalisis dengan menggunakan pola-pikir deduktif.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penetapan margin
pembiayaan mura>bah{ah di BSM Lumajang ditentukan atas dasar kesepakatan
bersama kedua belah pihak antara nasabah dan BSM Lumajang, dengan
bentuk nominal dan disesuaikan dengan besar kecilnya pembiayaan, serta
menggunakan metode margin keuntungan perhitungan secara annuitas.
Perhitungan annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan
pembayaran angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara tetap.
Tinjauan dari Fatwa DSN-MUI Penetapan Margin Mura>bah{ah BSM
Lumajang sesuai dengan prinsip-prinsip teori mura>bah{ah dengan mengacu
pada fatwa DSN tentang mura>bah{ah NO:04/DSN-MUI/XII/2000 dan
NO:84/DSN-MUI/XII/2012 tentang pengakuan keuntungan yang terdapat
pada bagian ketiga no. 4, yang isinya “Keuntungan mura>bah{ah dalam bisnis
yang dilakukan oleh para pedagang yaitu boleh dilakukan secara proporsional
dan secara annuitas sesuai ‘urf atau kebiasaan. Bagian keuntungan
proporsional bagi setiap pihak harus diketahui dan dinyatakan pada waktu
kontrak kesepakatan. Dalam pembiayaan mura>bah{ah Bank harus
menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian dan harga jual
kepada nasabah yang mempengaruhi margin yang akan diperoleh oleh BSM
serta jangka waktu cicilan pelunasan.
Dalam pelaksanaan penetapan margin pembiayaan mura>bah{ah di
BSM Lumajang di harapkan pihak BSM menggunakan mekanisme yang dapat
mempertahankan kepatuhan syariah yang telah terpenuhi dengan baik. Hal ini
di lakukan agar kebutuhan nasabah terpenuhi dengan tetap mengacu pada
nilai-nilai Syariah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. v
MOTTO ................................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TRANSLITERASI .............................................................................. xiv
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah .............................................. 8
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 9
D. Kajian Pustaka ............................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11
F. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 12
G. Definisi Operasional ................................................................... 12
H. Metode Penelitian ....................................................................... 13
I.
BAB II
Sistematika Pembahasan ............................................................ 19
TEORI MURA>BAH{AH DALAM HUKUM ISLAM ...................... 21
A. KONSEPMURA>BAH{AH ............................................................. 21
1. Pengertian Mura>bah{ah ......................................................... 21
2. Dasar Hukum Mura>bah{ah .................................................... 23
3. Rukun dan Syarat Mura>bah{ah .............................................. 26
4. Sistem Mura>bah{ah dalam Perbankan .................................. 28
5. Menurut Fatwa DSN-MUI tentangMura>bah{ah ................... 28
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. KONSEP MARGIN ...................................................................... 37
1. Pengertian Margin ............................................................... 37
2. Landasan Hukum Margin .................................................... 41
3. Penetapan Margin Yang Diterapkan Dalam Pembiayaan
Mura>bah{ah ........................................................................... 43
BAB III
IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN
MURA>BAH{AH
A. Implementasi Penetapan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah
Di BSM Lumajang ........................................................................ 45
B. Fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah
....................................................................................................... 51
BAB IV
ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH.
A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah di BSM Lumajang
....................................................................................................... 55
B. Analisis Fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin Pada Pembiayaan
Mura>bah{ah..................................................................................... 59
BAB V
PENUTUP.......................................................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................... 65
B. Saran .............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN.......................................................................................................... 70
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ajaran Islam mengakui adanya perbedaan pendapat dari kekayaan
pada setiap orang dengan syarat bahwa perbedaan tersebut diakibatkan karena
setiap individu mempunyai perbedaan keterampilan, inisiatif, kemampuan
fisik, usaha dan resiko. Namun perbedaan itu tidak diperkenankan melahirkan
jurang kesenjangan yang terlalu jauh antara yang kaya dengan yang miskin.
Pemerataan pendistribusian akan menekankan bahwa sumber-sumber daya
bukan saja karunia dari Allah bagi semua manusia, melainkan juga merupakan
suatu amanah. Oleh karena itu, manusia berkewajiban mengelolanya secara
adil dan tidak ada alasan untuk memusatkan sumber daya hanya pada
segelintir individu dan golongan saja.1
Dalam pembangunan ekonomi, perbankan mempunyai peranan
penting guna memperlancar jalannya ekonomi suatu bangsa. Sistem lembaga
keuangan dalam suatu Negara mempunyai peran penting sebagai aturan yang
menyangkut aspek keuangan dalam memperlancar jalannya pembangunan
suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan oleh sistem lembaga
perbankan yang menjembatani antara masyarakat atau perorangan yang
mempunyai kelebihan aset keuangan atau dana dengan nasabah yang
membutuhkan dana untuk pengembangan usaha korporasi.
Muhammad Abdi, ”Praktek al-Qardh di PerbankanSyariah” , http:// Muhammad Norabdi.
Wordpress.com/2011/08/06/19/ , diakses, 23 Juni 2015.
1
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu saja
menuntut adanya sistem baku yang mengatur dalam kegiatan kehidupan
berekonomi, termasuk diantaranya kegiatan keuangan yang dijalankan oleh
setiap umat dibidang ekonomi dan bisnis. Namun, dalam perjalanan ekonomi
dan bisnis umat manusia, kini telah terbelenggu oleh sistem perekonomian
yang bersifat bunga khusus dibidang perbankan.2 Oleh karena itu, diperlukan
suatu alternatif solusinya untuk keluar dari sistem bunga dan bunga termasuk
riba> karena allah melarang riba>, ghara>r dan judi dalam bisnis sebagaimana
firmannya dalam surah al-Baqarah Ayat 275:
ذ َ َۡ ُ ُ َ ك َْٰ َ َُ ُ َ ذ َ َ َُ ُ ذ
ۡ َ ُ َۡ ََ َذُ ُ ذ
ك
َ
ٰ
س
ۚ ٱَقيݚ يأكݖݠن ٱ قربݠا َ يݐݠ ݠن إقَ كݙܛ يݐݠع ٱَقي يتخܞطݝ ٱ شيطݚ مقݚ ٱ ݙ ق
ُ َذ ٰ َقݑ ب َأ ذن ُݟ ۡݗ قَܛ ُ ٓݠا ْ إ ذن َݙܛ ۡٱَۡ ۡي ُ݅ م ۡقث ُل ٱ كر َب ٰۗݠا ْ َوأ َ َح ذل ذ
ُٱَ ۡٱَۡ ۡي َ݅ َو َح ذر َع ٱ كر َب ٰۚݠا ْ َف َݙݚ َجܛ ٓ َءهۥ
ق
ق
ق
ق
َ
ُ
ََ ََ َ ك ذكٞ َ َۡ
ََ
َ ذ
َ َ َ َ
ٰ ݠعق݄ܟ مقݚ ربقݝقۦ فٱنت
َ فݖ ُݝۥ َمܛ َسݖف َوأ ۡ ُرهُ ٓۥ إقَ ٱَقۖ َو َم ۡݚ ََل فأ ْو ٓلئقݑ
َ ُ َٰ َ ۡ ُ َ ۡ َٰ ُ ذ
٥ أصحܜ ٱنܛرقۖ هݗ فقيݟܛ خ قِون
Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba> tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba,> padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.> 3
Allah SWT dan Rasulullah SAW telah melarang segala jenis
perjudian, hal tertersebut tertuang dalam Al-Quran surat al-Ma>idah ayat 90:
َ َ
َ
َ ۡ قيݚ َء َام ُݜ ٓݠا ْ إ ذن َݙܛ
َ َِۡ َو ۡٱ
ٞ ܛب َو ۡٱَۡ ۡز َل ٰ ُݗ ر ۡج
ُ نص
َ َيأ ُي َݟܛ ذٱ
ُ ٱۡ ۡݙ ُر َوٱ ۡ َݙ ۡي ق
ٓ
س كم ۡقݚ ع َݙ قل
ق
ق
ُۡ ُ ذ َٰۡ َ َۡ ُ ُ َ ذ
َ
٠ ݠه ل َعݖك ۡݗ تفݖ ُقحݠن
ٱ شيط قݚ فٱجتنقܞ
Makhalul ilmi. Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, (Yogyakarta : UII Pres,
2002), 49.
3
Departemen Agama, RI, al-Qu’ran dan Terjemahannya, (Bandung:CV penerbit j-ART,2004), 47.
2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.4
Bank Syariah dewasa ini berkembang pesat, baik di Indonesia
maupun di dunia internasional. Bank Syariah memberikan alternatif baru bagi
nasabah pengguna jasa perbankan untuk menikmati produk perbankan syariah
dengan sistem bagi hasil non bunga.5 Selain itu Bank Syariah juga
memberikan kepercayaan masyarakat sebagai nasabah, sehingga kepercayaan
masyarakat terhadap Perbankan Syariah semakin tinggi. Saat ini, layanan
Perbankan Syariah sebagai korporasi bisnis telah tersebar di seluruh penjuru
dunia dalam berbagai bentuk lembaga keuangan, bahkan di Indonesia sejak
1992 sampai saat ini telah tumbuh dan berdiri berbagai Lembaga Keuangan
Syariah, khususnya perbankan seperti Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri,
BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah dan lain sebagainya.6
Bank Syariah berbeda dengan Bank Konvensional. Perbedaan
utamanya terletak pada landasan operasi yang digunakan. Bank Konvensional
beroperasi berlandaskan bunga, bagi hasil, ditambah dengan jual beli dan
sewa. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa bunga mengandung unsur riba>
yang dilarang oleh agama Islam. Menurut pandangan Islam, di dalam sistem
bunga terdapat unsur ketidakadilan, karena pemilik dana mewajibkan
peminjam
untuk
membayar
lebih
daripada
yang
dipinjam
tanpa
4
Ibid.123.
Ismail Nawawi, Manajemen Resiko Dan Pengantar Praktik Bisnis, Perbankan Islam Dan
Konvensional (Jakarta : dwi pustaka jaya, 2012), 198.
6
Ibid. 199.
5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
memperhatikan apakah peminjam menghasilkan keuntungan atau mengalami
kerugian. Sebaliknya, sistem bagi hasil yang digunakan Bank Syariah
merupakan sistem ketika peminjam dan yang meminjamkan berbagi dalam
risiko dan keuntungan dengan pembagian sesuai kesepakatan. Dalam hal ini
tidak ada pihak yang dirugikan oleh pihak lain. Lebih jauh lagi, apabila dilihat
dari perspektif ekonomi, Bank Syariah dapat pula didefinisikan sebagai
sebuah lembaga intermediasi yang mengalirkan investasi publik secara
optimal (dengan kewajiban zakat dan larangan riba>) yang bersifat produktif
(dengan larangan judi), serta dijalankan sesuai nilai, etika, moral dan prinsip
Islam.7
Adanya Bank Syariah diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan
yang dikeluarkan oleh Bank Syariah.8 Dalam proses pembiayaan hubungan
Bank Syariah dengan nasabah adalah mitra bukan kreditur dan debitur,
sebagaimana yang terjadi dalam Bank Konvensional. Bank Syariah sifatnya
sebagai Bank berdasarkan prinsip syariah wajib memposisikan diri sebagai
uswatun h{asanah dalam implementasi moral dan etika bisnis yang benar atau
melaksanakan etika dan moral agama dalam aktifitas ekonomi. Sedangkan
fungsi Bank Syariah dalam bisnis dan pembangunan adalah sebagai
7
Veithzal Rivai dkk, Islamic Banking Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi Menghadapi
Berbagai Persoalan Perbankan & Ekonomi Global Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), 131.
8
Ismail Nawawi, Perbankan Syariah (Issi-Issu Manajemen Fiqih Muamalah Pengkayaan Teori
Menuju Praktik, Sidoarjo: Vivapress),407.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
penghimpun dan penyalur dana masyarakat.9 Inovasi produk menjadi strategi
prioritas bagi pemasaran bank - bank syariah, sebab inovasi memiliki peran
penting di tengah pasar yang kompetitif. Salah satu model inovasi produk
perbankan syariah yang bisa dikembangkan dan metode investasi yang
terpenting dalam Bank Syariah adalah akad mura>bah{ah, karena merupakan
investasi jangka pendek dengan resiko yang sangat kecil dan paling
menguntungkan, dan di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang, mura>bah{ah
sebagai produk dominan sehingga mencapai 95% dari total investasi.
Bank Syariah memiliki beberapa produk penyaluran dana demi
meningkatkan pendapatannya. Produk penyaluran dana Bank Syariah salah
satunya dengan menggunakan akad mud}ar> abah, mushara>kah, mura>bah{ah dan
rah}n. Mura>bah{ah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak,
dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada
pembeli. Bank sebagai kreditur menyalurkan pembiayaan (kredit) kepada
debitur (nasabah) berdasarkan jumlah nominal harga barang dan ditambah
dengan keuntungan (laba/margin).
Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan margin adalah
prosentase tertentu yang ditetapkan tertentu yang ditetapkan pertahun
perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam
setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin secara bulanan, maka
setahun ditetapkan 12 bulan. Selain harus berupa prosentase, margin juga
9
Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,2003), 20.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
harus sesuai dengan kesepakatan bersama antara pihak bank dengan nasabah.
Karena tanpa adanya kesepakatan, akan menimbulkan adanya rasa
ketidakadilan pada masing-masing pihak.10
Studi kasus ini saya pusatkan pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Lumajang sebagai Lembaga Keungan Syariah dari sisi kebijakan dan aplikasi
bisnisnya. Di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang memiliki satu produk
di antaranya adalah pembiayaan mura>bah{ah.11 Dimana pihak Bank Syariah
Mandiri melakukan transaksi jual beli dengan pembiayaan mura>bah{ah dengan
Ibu Rusmini seorang nasabah yang ingin membeli 2 unit sepeda motor, untuk
itu ibu Rusmini mengajukan pembiayan di Bank Syariah Mandiri dengan total
pinjaman Rp32.000.000,- dari 2 unit pembelian barang, tetapi pihak BSM
tersebut tidak langsung menyetujui pembiayaan mura>bah{ahnya, pihak Bank
(Account Officer) menganalisis margin terlebih dahulu setelah itu diberikan
kepada nasabah untuk meraih kesepakatan antara keduanya untuk diangsur
dengan jangka waktu berapa tahun. Penentuan margin tersebut dikalkulasikan
dengan pendapatan yang diperoleh nasabah setiap hari/bulan. Setelah
keduanya sepakat dengan perjanjian tersebut dan ditandatangani maka pihak
Bank langsung menjalankan tugasnya dengan membelikan ibu Rusmini sepeda
motor yang kriterianya diinginkan di dealer dengan harga dari Bank sebesar
Rp 32.000.000, untuk pembelian 2 unit sepeda motor. Jumlah nominal
pelunasan dari 2 unit sepeda motor tersebut sebesar Rp 37.800.000,- dalam
10
Muhammad Azwar. “http://konsepkerjasamadalamislam.blogspot.com/05/05/2013”,diakses, 23
Juni 2015.
11
Brosur Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
jangka satu tahun, inilah yang akan dilunasi oleh ibu Rusmini dengan tempo
satu tahun dengan cara pembayaran cicilan pada setiap bulanannya
Rp3.150.000,.12
Dari ilustrasi tersebut, membuat peneliti tertarik untuk mengkaji
praktik tersebut. Berawal dari akad mura>bah{ah yang tidak sesuai teori dengan
teori mura>bah{ah yang murni. Mura>bah{ah adalah adalah transaksi jual beli
suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang
disepakati olah para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu
harga perolehan kepada pembeli. Dari definisi ini, terlahirlah konsep
pembiayaan. Bank sebagai kreditur menyalurkan pembiayaan (kredit) kepada
debitur (nasabah) berdasarkan jumlah nomial harga barang dan ditambah
dengan keuntungan (laba/margin). Terkadang, dalam penetapan jumlah
keselurahan harga total pembelian dan keuntungan disesuaikan dengan tingkat
suku bunga, sehingga jumlah setoran akan sama nominalnya dengan Bank
Konvensional dengan tempo (jangka waktu) yang sama. Hal inilah yang
dinyatakan sebagai mura>bah{ah oleh banyak Bank Syariah sehingga membuat
paradigma yang keliru tentang Bank Syariah.13 Selain
itu kurang ada
pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh BSM kepada nasabah,
mereka hanya menginginkan pembayaran margin setiap hari sesuai dengan
aturan yang ada di BSM, tanpa tahu adanya kemungkinan - kemungkinan
12
Nanang, wawancara, Lumajang, tanggal 22 Juni 2015.
Muhammad Azwar, “http://konsepkerjasamadalamislam.blogspot.com/05/05/2013 ”, diakses, 23
Juni 2015.
13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
yang timbul hingga membuat tidak tercapainya jumlah margin yang
ditetapkan semula.
Dari gambaran di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti
hal tersebut dalam skripsi yang “Implementasi Penetapan Margin Dalam
Pembiayaan Mura>bah{ah Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Lumajang Dalam Tinjauan Fatwa DSN-MUI.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Identifikasi masalah dilakukan untuk menjelaskan kemungkinan kemungkinan cakupan masalah yang dapat muncul dalam penelitian dengan
melakukan identifikasi dan inventarisasi sebanyak - banyaknya kemungkinan
yang dapat diduga sebagai masalah.14 Dari uraian latar belakang masalah
tersebut di atas, maka masalah-masalah yang dapat di identifikasi yaitu:
1. Implementasi penetapan margin.
2. Pandangan nasabah terhadap sistem penetapan margin.
3. Praktik penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah
Mandiri Cabang Lumajang.
4. Tinjauan Fatwa DSN-MUI terhadap penetapan margin pembiayaan
mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang.
Dari beberapa identifikasi masalah tersebut, perlu dijelaskan batasan
dan ruang lingkup persoalan yang akan dikaji dalam penelitian ini agar
terfokus dan terarah. Pembahasan dalam skripsi ini dibatasi dalam persoalan:
14
Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya: Petunjuk
Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel
Surabaya: Cetakan V, 2013), 8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
1. Implementasi penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank
Syariah Mandiri Cabang Lumajang.
2. Tinjauan Fatwa Dewan Syariah Nasional - MUI Terhadap Penetapan
Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah di bank Syariah Mandiri Cabang
Lumajang.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah memuat pertanyaan yang akan dijawab melalui
penelitian.15 Melalui deskripsi fenomena di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
Implementasi
Penetapan
Margin
Dalam
Pembiayaan
Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang ?
2. Bagaimana Tinjauan Fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin Dalam
Pembiayaan Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang ?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau
penelitian yang sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang diteliti
sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang dilakukan tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari penelitian yang sudah ada.16 Namun peneliti
menemukan penelitian dari angkatan sebelumnya yang berjudul:
a. Skripsi yang ditulis oleh Fendrik Ainan Ni’am 2013. dengan judul “
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Pembiayaan Mura>bah{ah di BMT
Sunan Kalijaga Landung Sari Malang”. Skripsi ini membahas tentang
15
Ibid. 10.
16
Ibid. 10.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
penerapan praktek mura>bah{ah yang selamanya identik dengan barang saja,
melainkan dengan jalan memberikan uang dalam bentuk tunai, serta
dibebankan dengan tambahan margin kepada nasabah.
b. Skripsi yang ditulis oleh M. Masrifan Nur Fuadi dengan judul “Penetapan
Jumlah Margin Keuntungan Pada Pembiayaan Mura>bah{ah di PT. BPRS
Jabal Nur Gayung Sari Surabaya”. Hasil penelitian ini membahas tentang
prosedur pembiayaan mura>bah{ah, dan dari pertimbangan penetapan margin
mura>bah{ah dengan melihat proporsi bagi hasil yang akan diberikan kepada
pihak ketiga, dan juga tingkat margin pada Lembaga Keuangan Syariah
lainnya.
c. Penelitian ini ditulis oleh Baskoro Perdana Putra dengan judul “Analisis
Penetapan Tingkat Margin Akad Pembiayaan Mura>bah{ah: Study Kasus
Pada Baitul Maal Wa Tamwil Ahmad Yani Malang”. Peneltian ini
membahas tentang bagaiman cara atau model dalam pengambilan margin
yang dilakukan oleh BMT Ahmad Yani Malang.
d. Skripsi ini ditulis oleh Nurmala Dewi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam
Mengenai Pembiayaan Mura>bah{ah Pada Bank BPD Kaltim Syariah Pusat
Di Samarinda Di Tinjau Dari Hukum Islam”. Skripsi ini pembahasannya
mengenai pengadaan barang dalam praktik pembiayaan mura>bah{ah yang
menyerahkan setengahnya pada nasabah untuk membeli barang sendiri
setelah proses akad terjadi.
e. Skripsi ini ditulis oleh Nur Azizah dengan judul “Analisis Hukum Islam
Tehadap Penentuan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah Pada Koperasi Jasa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
Keuangan Syariah Ben Iman Lamongan”. Pembahasan dari skripsi Nur
Azizah ini bermuara pada kebijakan KJKS dalam menetukan margin tanpa
adanya persetujuan dari pihak kedua (nasabah) dan perbedaan antara
pembayaran angsuran dan musiman, dalam penentuan tersebut analisis
pembayarannya menggunakan metode flat.
Sedangkan
skripsi
ini,
lebih
cenderung
membahas
tentang
Implementasi Penetapan Margin dalam Akad Mura>bah{ah. Margin yang
ditetapkan oleh BSM Cabang Lumajang tidak berdasarkan harga pokok dan
margin (nisbah) melainkan harga pokok ditambah margin dikalikan dengan
dengan jangka waktu angsurannya.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian antara lain, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi penetapan margin dalam
pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Cabang Lumajang.
2. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Fatwa DSN-MUI Terhadap
penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pembantu Lumajang.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis
Sebagai upaya menambah dan memperluas wawasan serta
pengetahuan tentang
implementasi penetapan margin
yang sesuai
dengan DSN-MUI, sehingga dapat dijadikan informasi bagi para pembaca
dalam memahami hukum Islam.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
2. Kegunaan secara praktis
Diharapkan hasil dari skripsi ini bisa dijadikan sebagai bahan
masukan sekaligus sumbangsih kepada para pemikir hukum Islam, untuk
dijadikan sebagai salah satu metode ijtihad terhadap peristiwa - peristiwa
yang muncul dipermukaan yang belum diketahui status hukumnya serta
sebagai masukan dan sumbangsih pemahaman kepada masyarakat tentang
hukum praktik margin dalam pembiayaan mura>bah{ah.
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi ”Implementasi
Penetapan Margin Dalam Pembiayaan Mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pembantu Lumajang dalam tinjauan Fatwa DSN-MUI perlu
untuk menjelaskan secara operasional agar terjadi kesepahaman dalam
memahami judul skripsi.17
Mura>bah{ah
:
Adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati
olah para pihak, dimana penjual menginformasikan dahulu
harga perolehan kepada pembeli. Bank sebagai kreditur
menyalurkan
pembiayaan
(kredit)
kepada
debitur
(nasabah) berdasarkan jumlah nomial harga barang dan
ditambah dengan keuntungan (laba/margin).
Margin
17
: Adalah prosentase tertentu yang ditetapkan per tahun
Fakultas Syariah, Petunjuk Teknik Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, (Cetakan ke II, 2010), 10.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
perhitungan margin keuntungan secara harian, maka
jumlah
hari
dalam
setahun
ditetapkan
360
hari;
perhitungan margin secara bulanan, maka setahun
ditetapkan 12 bulan.18
Fatwa
MUI:
DSN- No.4/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Mura>bah{ah dan No.
84/DSN-MUI/XII/2012
Keuntungan
Tentang
Pembiayaan
Metode
Mura>bah{ah
di
Pengakuan
Lembaga
Keuangan Syariah.
Bank
Mandiri
Syariah Adalah salah satu lembaga perbankan besar di Indonesia.
: Bank Syariah Mandiri dibentuk oleh Bank Mandiri, untuk
berperan di dalam mengembangkan layanan Perbankan
Syariah.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)
terhadap penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pembantu Lumajang dalam tinjauan Fatwa DSNMUI.
Kemudian untuk memberikan gambaran yang baik, dibutuhkan
serangkaian langkah yang sistematis. Adapun langkah-langkah tersebut terdiri
dari: data yang dikumpulkan, sumber data, teknik analisis data, dan
sistematika pembahasan.
1. Data yang dikumpulkan
18
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Surabaya: Insan Cendikia, 2004), 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
Berdasarkan rumusan masalah seperti yang telah dikemukakan di
atas, maka data yang akan dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan
mekanisme penetapan margin oleh Bank Syariah Mandiri KCP Lumajang
dalam penelitian ini terdiri atas: Direktur Bank Syariah Mandiri KCP
Lumajang, marketing, acount officer, admin pembiayaan, costumer service,
nasabah pembiayaan mura>bah{ah, dokumen, data penetapan margin dalam
pembiayaan mura>bah{ah, data tentang aplikasi penetapan margin dalam
pembiayaan mura>bah{ah, dan data tentang Fatwa Dewan Syariah Nasional
MUI tentang mura>bah{ah.
2. Sumber data
Sumber data yang akan dijadikan pegangan dalam penelitian ini
peneliti mendapatkan data yang konkrit serta ada kaitannya dengan
masalah penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah meliputi data
primer dan data sekunder yaitu:
a. Sumber Primer:
Sumber primer adalah sumber data yang dibutuhkan untuk
memperoleh data yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian.19
Sumber yang berasal dari kesaksian seseorang atau pengakuan seseorang
yaitu yang berhubungan dengan para perilaku penentuan margin dalam
pembiayaan mur{a>bah{ah, diantaranya dengan melakukan wawancara
secara langsung kepada para pihak yang berkaitan dengan pembiayaan
mura>bah{ah yakni: Direktur Bank Syariah Mandiri kantor Cabang
19
Restu Kartiko Widi, Asas Metodelogi Penelitian, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010 ), 236.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
Pembantu Lumajang, manager marketing, Account Officer, admin
pembiayaan dan nasabah pembiayaan mura>bah{ah.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber data yang dibutuhkan untuk
mendukung sumber primer.20 Karena penelitian ini merupakan penelitian
yang tidak terlepas dari kajian hukum Islam, maka penulis menempatkan
sekunder data yang berkenaan dengan kajian-kajian tersebut sebagai
sumber data sekunder. Adapun sumber data sekunder yang dimaksud
terdiri dari :
1. Ismail Nawawi, perbankan Syariah
2. Muhammad Syafi’iAntonio, Bank Syariah
3. Ahmad Wardi Muslih, Fiqih Mu`amalah.
4. Muhammad, Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah.
5. A. Karnain A. Perwata Atmaja, Apa Dan Bagaimana Bank Islam.
6. Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam.
7. Makhalul ilmi, teori dan praktek lembaga keuangan syariah.
8. Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah.
c. Subyek penelitian
Subyek penelitian merupakan penelitian yang dilakukan terhadap
seluruh populasi. Subyek penelitiannya adalah para pihak Bank Mandiri
Syariah Cabang Lumajang dan para nasabahnya, yang meliputi :
1. Direktur BSM Cabang Lumajang.
20
Ibid, 250.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
2. Manager marketing.
3. Account Officer.
4. Admin pembiayaan dan
5. Nasabah pembiayaan mura>bah{ah.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini, penulis mengguanakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara yaitu komunikasi secara langsung antara peneliti
dengan responden kunci, yaitu pimpinan Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Lumajang dan nasabah. Jenis wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah “wawancara tidak terstruktur”,
dengan alasan agar peneliti lebih leluasa memperluas pertanyaan, sebab
bisa jadi di lapangan ditemukan fakta-fakta baru yang bisa
dikembangkan. 21
Teknik ini dipakai untuk memperoleh data dari informan secara
langsung, yang dimaksud sebagai informan adalah subyek yang terlibat
dalam transaksi pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Lumajang.
b. Observasi
Observasi yaitu suatu penggalian data dengan cara mengamati,
memperhatikan, mendengar dan mencatat terhadap peristiwa, keadaan,
Sukudin dan Mundir, Metode Penelitian: Menimbang dan Mengantar Kesuksesan Anda dalam
Dunia Penelitian, (Surabaya: Insan Cendikia, 2005), 218.
21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
atau hal lain yang menjadi sumber data.22 Dalam hal ini peneliti
langsung ke lapangan yakni di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Lumajang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat pengumpul data yang berupa dokumen
dan catatan dari sumber yang diteliti.23 Teknik ini dilakukan dengan
cara mencatat data, dokumen lembaga terkait dengan penelitian.
Dokumentasi ini merupakan dalil konkrit yang bisa penulis jadikan
acuan untuk menilai seberapa besar peran Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Lumajang dalam menentapkan margin pembiayaan mura>bah{ah.
4. Tekhnik Pengolahan Data
Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan atau penulisan. Maka
peneliti menggunakan teknik pengolahan data dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Editing
Yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapanya, kejelasan makna, keselarasan antara
data yang ada dan relevansi dengan penelitian.24
b. Organizing
22
Adi Riyanto, Metodologi Penelitian Social dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), 70.
Ibid, 71.
24
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), 97.
23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
Menyusun kembali data-data yang telah didapat dalam penelitian
yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah direncanakan
dengan rumusan masalah secara sistematis.25
c. Penemuan Hasil
Pada tahapan ini peneliti menganalisis data-data yang telah
diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai
kebenaran fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah
jawaban dari rumusan masalah.26
5. Metode Analisa Data
Data-data yang telah berhasil dikumpulkan, selanjutnya akan
dianalisis secara kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan.
a. Analisis Deskriptif Kualitatif, yaitu dengan cara menuturkan dan
menguraikan serta menjelaskan data yang terkumpul, metode ini
digunakan untuk mengetahui gambaran tentang proses penetapan
margin dalam pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Lumajang, selanjutnya akan ditinjau dari Fatwa
DSN-MUI khususnya mura>bah{ah.
b. Pola Pikir Deduktif, yaitu cara berpikir yang berpijak dari pengertianpengertian atau fakta-fakta yang bersifat umum tentang tinjauan fatwa
25
26
Ibid, 66.
Ibid, 99.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
DSN-MUI, kemudian diteliti dan akhirnya ditarik kesimpulan ke
wilayah khusus tentang implementasi penetapan margin dalam
pembiaayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Lumajang.27
I. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti membagi lima bab yang
sistematis. Bab-bab ini merupakan bagian dari penjelasan dari penelitian ini
sebagaimana yang diuraikan dalam rangkaian sebagai berikut:
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian
pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,
metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, merupakan landasan teori tentang mura>bah{ah meliputi:
Pengertian mura>bah{ah, rukun dan syarat mura>bah{ah, dasar hukum mura>bah{ah,
sistem mura>bah{ah dalam perbankan, Menurut Fatwa DSN-MUI tentang
Mura>bah{ah, Pengertian Margin, Landasan Hukum Margin, Penetapan Margin
Yang Diterapkan Pada Pembiayaan Mura>bah{ah
BAB ketiga, dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian,
meliputi: implementasi penetapan margin dalam pembiayaan mura>bah{ah dan
fatwa DSN-MUI Terhadap Penetapan Margin di Bank Syariah Mandiri
Lumajang.
BAB keempat, Bab ini merupakan analisis penetapan margin pada
pembiayaan mura>bah{ah di Bank Syariah Mandiri Lumajang dan analisis
27
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000), 40.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
Fatwa DSN-MUI khususnya tentang:
Analisis sistem penentapan margin
dalam pembiayaan mura>bah{ah.
BAB kelima, bab ini merupakan penutup yang berisi tentang
kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
BAB II
MURAbah{ah
1. Pengertian Mura>bah{ah
Pengertian
mengenai
mura>bah{ah
bermacam-macam
yang
mengartikannya antara lain:
a. Abdul ar-Rahman al-jaziri mendefinisikan ba’i al-mura>bah{ah sebagai
menjual barang dengan harga pokok beserta keuntungan dengan syaratsyarat tertentu.1
b. Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan mura>bah{ah yaitu menjual barang
dengan harga yang jelas sehingga boleh dipraktikkan dalam transaksi
jual beli. Contohnya, “aku menjual barang ini dengan harga seratus
sepuluh.” Dengan begitu, keuntungan yang diambilnya jelas. Ini tak
jauh beda dengan mengatakan, “berilah aku keuntungan sepuluh
dirham”.2
c. Muhammad Ibnu Rusyd menganalogikan mura>bah{ah sebagai jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.3
d. Dalam penjelasan Pasal 19 huruf d Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa mura>bah{ah adalah
akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya
1
Abd ar-Rahman al- Jaziri, al-Fiqh ‘ala al-madzahibul al-arba’ah, Jilid.II, (Beirut: Dar al-Fikr alIslamiah, 1990), 250.
2
Wahbah az-Zuahaili, al-Fiqhu al-Islami wa Adillatuhu, Jilid V, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2007),
cetakan ke sepuluh, 358.
3
Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibn Rusyd, Volume II, (Beirut: Bidayatul Mujtahid wa
Nihayatul Muqtashid Darul-Qalam, 1998), 216.
21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih
sebagai keuntungan yang disepakati.4
e. Dalam Fikih Islam, menurut Ascarya Diana Yumanita,
Pada awalnya mura>bah{ah merupakan bentuk jual beli yang tidak
ada hubungannya dengan pembiayaan. Mura>bah{ah dalam Islam
berarti jual beli ketika penjual memberitahukan kepada pembeli
biaya perolehan dan keuntungan yang diinginkannya. Namun
dengan bentuk jual beli ini kemudian digunakan oleh Perbankan
Syariah dengan menambah beberapa konsep lain. Setelah itu
diubah menjadi bentuk pembiayaan. Dalam pembiayaan ini,
Bank sebagai pemilik dana membelikan barang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan oleh nasabah yang membutuhkan
pembiayaan, kemudian menjualnya ke nasabah yang
membutuhkan pembiayaan, kemudian menjualnya ke nasabah
tersebut dengan penambahan keuntungan tetap. Sementara itu,
nasabah akan mengembalikan utangnya di kemudian hari secara
tunai maupun cicil.
f. Bank Syariah Mandiri mengartikan mura>bah{ah adalah suatu perjanjian
yang disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank
menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal
kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh
nasabah sebesar harga jual Bank (harga beli Bank ditambah dengan
margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan. Bank Syariah Mandiri
mengartikan
pembiayaan
mura>bah{ah sebagai pembiayaan yang
berdasarkan akad jual beli antara Bank dan nasabah dengan kondisi
Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah
4
Undang-undang perbankan syariah tahun 2008, 11.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang
disepakati.5
2. Dasar Hukum Mura>bah{ah
Sejauh pengetahuan penulis, kiranya tidak ada landasan hukum
tentang mura{b> ah{ah oleh ulama-ulama awal. Sebab baik al-Qur’an maupun
Hadits shohih tidak terdapat rujukan secara langsung tentang keabsahan
transaksi mura>bah{ah. Namun demikian, ada ayat-ayat yang maksudnya
dapat digunakan sebagai dasar atau landasan kebolehan mura>bah{ah. Hal
ini juga yang oleh para ekonom-ekonom Islam digunakan sebagai landasan
hukum tentang kebolehan mura>bah{ah. Landasan hukum tersebut seperti
yang diungkapkan oleh Dewan Syariah Nasional dalam Himpunan Fatwa
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Dasar hukum
pelaksanaan mura>bah{ah dalam sumber utama hukum Islam adalah sebagai
berikut:
a. Alquran
ۡ
َ ُ َ َ ٓذ
ُ َ ۡ َ ُ ََٰ ۡ َ ْٓ ُ ُ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ٓ َ ُ َ ذ
َ
ٰ
يأيݟܛ ٱَقيݚ ءامݜݠا َ تأكݖݠا أمولكݗ بيݜكݗ بقٱلب قط قل إقَ أن تكݠن
َ َ ً َ
ُ َ َ َك ُ ۡ َ َ َۡ ُ ُ ْٓ َ ُ َ ُ ۡ ذ ذ
ك ۡݗ َرح م
٩ قيݙܛ
ت ق ٰ َرة عݚ ت َر ل
اض مقݜك ۚݗ وَ تݐتݖݠا أنفسك ۚݗ إقن ٱَ َن ب ق
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling
memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu. (QS
an-Nisa’:29).6
Ayat ini melarang tegas kita untuk mengambil harta orang lain
dengan jalan yang b>atil, terutama rib>a (yang memang pada kala itu
5
6
Nanang, Wawancara, Lumajang, 23, Juni 2015.
Departemen Agama, RI, al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV penerbit j-ART,2004),83.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
praktik rib>a menjadi tradisi dalam masyarakat bahkan hingga kini)
namun sebaliknya, kita dianjurkan untuk mencari harta (keuntungan)
dari jalan yang di ridhoi Allah yaitu dengan jalan perniagaan (jual beli).
Karena mura>bah{ah merupakan salah satu bentuk jual beli maka ayat ini
dapat dijadikan landasan kebolehan mura>baha{h.
ذ َ َۡ ُ ُ َ ك َْٰ َ َُ ُ َ ذ َ َ َُ ُ ذ
َ ََ
َخ ذܞ ُط ُݝ ٱ ذش ۡي َطٰ ُݚ مقݚ
ٱَقيݚ يأكݖݠن ٱ قربݠا َ يݐݠ ݠن إقَ كݙܛ يݐݠع ٱَقي يت
ْ ٰ َ ۡ َ ك َٰ َ َ ذ ُ ۡ َ ُ ٓ ْ ذ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ ُ ك َ ٰ ْ َ َ َ ذ ذ ُ ۡ َ ۡ َ َ َ ذ َ ك
س ذ قݑ بقأنݟݗ قܛ ݠا إقنݙܛ ٱۡي݅ مقثل ٱ قرب ۗݠا وأحل ٱَ ٱۡي݅ وحرع ٱ قرب ۚݠا
ۚ ٱݙ ق
َ
ََ َ َ َ ك ذكٞ َ َۡ َُٓ َ َ َ
ََ
َ ذ
ٰ فݙݚ جܛءهۥ ݠعق݄ܟ مقݚ ربقݝقۦ فٱنت
َ فݖ ُݝۥ َمܛ َسݖف َوأ ۡ ُرهُ ٓۥ إقَ ٱَقۖ َو َم ۡݚ
َ ُ َٰ َ ۡ ُ َ َ َُْ َٓ َ َ ۡ َٰ ُ ذ
٥ َل فأولئقݑ أصحܜ ٱنܛرقۖ هݗ فقيݟܛ خ قِون
Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan rib>a, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. (QS. al-Baqarah: 275).7
Ayat ini sebenarnya untuk memberikan penjelasan dan
mempertegas bahwasanya rib>a dan jual beli itu berbeda. Kalimat
penegasan itu dapat dilihat dari penghalalan jual beli dan pengharaman
rib>a. Sehingga ayat inipun dapat dijadikan landasan mura>bah{ah.
b. HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah ( Dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa
Rasulullah SAW bersabda:
عن أب سعيْد ْال ْدر ْ رضي ه
ّ ع ه أ َ رسو ه
َ إن: ّ ع ْيه س َم ق
ْ
)
7
(ر ا ال ي قي ابن ح.
ْ ْال يْع
عن ترا
Departemen Agama, RI, al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV penerbit j-ART,2004),47.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
Artinya : “Sesungguhnya jual-beli itu harus dilakukan suka sama
suka” (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan nilai shahih oleh Ibnu
Hibban).
Hadits diatas menjelaskan bahwasanya segala bentuk jual beli
termasuk mura>bah{ah harus di lakukan suka sama suka. Hadits ini dapat
dijadikan landasan syariah bagi jual beli terutama syarat jual beli
mura>bah{ah.
c. Ijma’
Mayoritas ulama’, dari kalangan para sahabat, tabi’in dan para
imam madzhab, juga membolehkan jual beli jenis ini. Hanya saja,
menurut ulama’ malikiyah, jual beli ini hukumnya khilaaful aula.8
d. Kaidah fiqh
Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
ada dalil yang mengharamkannya.9
e. Qiyas
Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud r.a membolehkan menjual
barang dengan mengambil keuntungan satu dirham atau dua dirham
untuk sepuluh dirham.10
Secara umum, aplikasi perbankan dari ba>i’ al-Mura>bah{ah dapat
digambarkan dalam skema dibawah ini:11
Skema ba>i’ al-Mura>bah{ah
8
Wahbah az-Zuahaili, al-Fiqhu al-Islami wa Adillatuhu, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2007), cetakan
ke sepuluh, jld V, 358.
9
Sohari Sahrani, Fikih Muamalah, (Bogor : Galia Indonesia, 2011) cet. 1, 20.
10
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2001),102.
11
Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press 2011), 107.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
1 Negosiasi
&
Persyaratan
2 Akad Jual Beli
BANK
NASABAH
3
6 Bayar
Beli Barang
SUPLIER
PENJUAL
4 Kirim
5 Terima
Barang &
Dokumen
Gambar. 2.1
3. Rukun dan Syarat Mura>bah{ah
Menurut jumhur ulama, rukun jual beli itu ada empat, yaitu
sebagai berikut:12
a. Orang yang berakad (penjual dan pembeli).
b. Sighat (lafadz ijab dan qabul).
c. Ada barang yang dibeli.
d. Ada nilai tukar pengganti barang.
Para ekonom - ekonom Islam dan ahli - ahli Fiqh, menganggap
mura>bah{ah sebagai bagian dalam jual beli. Maka, secara umum kaidah
yang digunakan adalah jual beli.
Adapun syarat-syarat jual beli sebagai berikut: 13
a. Penjual dan Pembeli
b. Uang dan Benda yang dibeli (obyek yang diperjualbelikan).
12
13
Sohari Sahrani, Fikih Muamalah, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), 67.
H. Sulaiman Rusdid, Fiqh Islam, (Jakarta: Wijaya Jakarta, 1954), 243.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
c. Ijab Qabul
Adapun syarat utama dalam bisnis dengan sistem mura>bah{ah
adalah si pembeli barang yang dalam hal ini Bank harus memberikan
informasi yang sebenarnya kepada pembeli tentang harga pembelian dan
keuntungan bersihnya (profit margin) dari pada cost plusnya itu. Selain
syarat diatas ada beberapa syarat yang secara khusus mengatur
mura>bah{ah, seperti yang dikemukakan oleh Syafi’i Antonio yaitu:14
1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak yang pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atau
barang sesuadah pembelian.
4) Penjual harus menyampaikan segala sesuatu hal yang berkaitan
dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi,
maka pembeli memiliki pilihan:
a. Melanjutkan pembelian seperti adanya.
b. Kembali pada penjual dan menyatakan tidak setujuan atas barang
yang dijual.
c. Membatalkan kontrak.
Ketentuan tentang membatalkan kontrak ini secara fiqh telah
diatur dalam bab khiyar, yakni hak untuk memilih bagi pembeli untuk
melanjutkan atau membatalkan jual beli karena adanya unsur kecacatan.
14
M Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press
2001), 102.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id