S TE 0905723 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan
kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan
oleh setiap negara. Pendidikan merupakan program strategis jangka
panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab
kebutuhan serta tantangan secara nasional. Selain itu, memasuk era
globalisasi saat ini, pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan
serta tantangan secara global. Era globalisasi tentunya menurut setiap
aspek memiliki kemampuan berdaya saing termasuk aspek teknologi,
manajemen, maupun sumber daya manusia.
Setiap pendidik dan tenaga kependidikan harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas
adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik dan tenaga kependidikan yang dibuktikan dengan ijazah dan atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku. Kualifikasi akademik berperan menghasilkan lulusan yang
berkualitas yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Sebagai seorang
calon pendidik dan tenaga kependidikan professional, kompetensi yang
dimiliki mahasiswa harus sesuai dengan yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3
yang menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Untuk dapat memenuhi kriteria Tenaga Kependidikan Profesional,
diharuskan seorang Tenaga Kependidikan memenuhi kompetensiMuchamad Arifin, 2015
BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

kompetensi yang berkaitan erat dengan kinerja mutu pendidikan. Oleh
karena itu, dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat pesat pada saat ini, dapat mempengaruhi kinerja
mutu pendidikan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengaruh
perkembanganteknologi


informasi

dan

komunikasi

dalam

dunia

pendidikan semakin terasa sejalan dengan adanya pergeseran pola
pembelajaran dari tatap muka yang konvensional kearah pendidikan yang
lebih terbuka dan bermedia. Pada proses pembelajaran, pendidik sebagai
salah satu sumber daya manusia tentunya memegang peranan penting akan
keberhasilan dan keefektifan suatu pembelajaran. Keberhasilan seorang
pendidik

dalam


menyampaian

suatu

pembelajaran,

tidak

hanya

dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan
disampaikan, akan tetapi ada beberapa faktor yang harus dikuasainya,
sehingga Tenaga Kependidikan mampu menyampaikan materi secara
profesional dan efektif.
Dalam mengembangkan keberhasilan pengalaman pembelajaran
mahasiswa di perguruan tinggi, Khususnya di FPTK UPI Bandung, Setiap
pengajar akan menempuh dengan berbagai upaya / cara dan model
pembelajaran

yang


bervariatif.

Dengan

mengamati

dukungan

perkembangan infrastruktur ICT yang berkembang selama lebih dari lima
tahun di UPI, telah banyak pengajar (dosen) melakukan kegiatan proses
pembelajarannya melalui penggabungan pembelajaran di kelas dan media
internet (blended learning).
Berkenaan dengan penggunaan media dan metode pembelajaran,
guru/dosen

sebagai

mempertimbangakan


Tenaga

konsep-konsep

Kependidikan,
pembelajaran

yang

selayaknya
saat

ini

berkembang, di mana konsep-konsep tersebut terfokus pada proses-proses
aktif kognitif dan konstruktif dan pembelajaran yang bermakna (Anderson
dan Krathwohl, 2010). Peserta didik diasumsikan sebagai pelaku aktif

Muchamad Arifin, 2015
BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN

PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

dalam aktivitas belajar. Mereka memilih informasi yang akan mereka
pelajari, dan mengkonstruksi makna berdasarkan informasi.
Berkaitan dengan permasalahan yang disampaikan di atas, penulis
memfokuskan penelitian pada hubungan penerapan blended learning
dengan profesionalisme dosen di FPTK UPI Bandung, mengetahui
persepsi para Tenaga Kependidikan / Dosen akan adanya hubungan antara
model

pembelajaran

blended

learning

berbasis


online

dengan

profesionalisme dosen di bidang kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dengan
berkembangnya infrastruktur seperti ICT di kalangan Pengajar / Dosen
saat ini, beberapa kendala muncul seperti ruang ajar, media pembelajaran
dan waktu tidak akan menjadi penghalang bagi proses kegiatan belajar
mengajar. Mengajar merupakan suatu aktivitas profesional yang
memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan-keputusan (Winata Putera, 1992
: 86).
Faktor eksternal mencakup proses belajar mengajar yaitu
diantaranya

dosen,bahan ajar, metode, media dan teknologi, budaya

belajar dan system pembelajaran. Sedangkan faktor internal mencakup

motivasi belajar, kemampuan awal, kemampuan belajar mandiri, akses
informasi, penguasaan bahasa, dan kesenjangan belajar (Wibawa, 2004).
Melalui pemanfaatan fasilitas ini diharapkan dapat mengakomodasi
kebutuhan mahasiswa dalam belajar baik secara tatap muka ataupun
mengakses bahan belajar di mana saja, Serta membantu Pengajar / Dosen
dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kependidikan yang profesional.
Pada penelitian ini penulis bermaksud untuk mengkaji dan
menelaah mengenai persepsi para Pengajar / Dosen mengenai penerapan
blended learning dengan profesionalisme dosen dan tingkat kepuasan
belajar mahasiswa di FPTK UPI Bandung dalam hubungannya dengan

Muchamad Arifin, 2015
BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 mengenai profesionalisme Guru
dan dosen.


1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah disampaikan di atas,
Penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui :
1. Bagaimana Persepsi para pengajar / Dosen mengenai penerapan
blended learning dan keterkaitannya dengan profesionalisme dosen
dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang profesionalisme
Guru dan dosen.
2. Bagaimana Persepsi para mahasiswa menenai penerapan blended
learning dilihat dari tingkat kepuasan belajar.

1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh informasi yang relevan mengenai Persepsi Para
Pengajar / Dosen mengenai

penerapan blended learning dan

keterkaitannya dengan profesionalisme dosen dalam Undang-undang

Nomor 14 tahun 2005 tentang profesionalisme Guru dan dosen.
2. Untuk melihat kepuasan belajar mahasiswa terhadap penerapan proses
pembelajaran blended learning di FPTK UPI Bandung.

1.4. Manfaat /Signifikasi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
secara langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam dunia
pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan
Muchamad Arifin, 2015
BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

formal maupun non formal. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk:

1. Manfaat bagi Praktisi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif

kepada praktisi pendidikan (dosen) agar dapat meningkatkan kualitas
pengajarannya

sebagai

upaya

kreatif,

serta

alternatif

untuk

mengembangkan suatu rancangan pembelajaran yang berfokus kepada
peningkatan hasil belajar mahasiswa.
2. Manfaat bagi lembaga Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa
pemanfaatan media berbasis online dapat membenahi kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan belajar
mahasiswa. Serta membantu Pengajar / Dosen dalam menjalakan
tugas sebagai tenaga kependidikan yang profesional.
3. Manfaat bagi kepentingan studi lanjutan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dalam
mengembangkan suatu model blended learning berbasis online yang
diterapkan untuk mengetahui

adanya

hubungan erat

dengan

profesionalisme dosen.

1.5. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dalam sebuah penelitian berperan sebagai
pedoman penulis agar penulis lebih terarah dan sistematis dalam rangka
menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN meliputi latar belakang penelitian, rumusan

Muchamad Arifin, 2015
BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

masalah penelitian, tujuan penelitian,

manfaaat/signifikansi penelitian,

serta struktur organisasi/sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, mengemukakan tentang landasan teoritis
yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, mengemukakan tentang metode
penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, mengemukakan
pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN,berisi tentang kesimpulan dan
saran berdasarkan analisa hasil data diperoleh.

Muchamad Arifin, 2015
BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu