PENGERTIAN KUALITAS AIR

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:14:44 2017 / +0000 GMT

PENGERTIAN KUALITAS AIR
Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan bagi pemenuhan tertentu kehidupan manusia, seperti untuk
air minum, mengairi tanaman, minuman ternak dan sebagainya (Arsyad, 1989). Salah satu potensi sumber daya air yang strategis
dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas pembangunan adalah air sungai. Air sungai merupakan sumberdaya alam yang
potensial menerima beban pencemaran limbah kegiatan manusia seperti: kegiatan industri, pertanian, peternakan dan rumah tangga.
Akibat menurunnya kualitas air, kuantitas air yang memenuhi kualitas menjadi berkurang. Mengingat sungai merupakan
sumberdaya air yang penting untuk menunjang pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, maka fungsi sungai sebgai
sumberdaya air harus dilestarikan agar dapat menunjang pembangunan secara berkelanjutan.
Menurut Direktorat
Pengendali Masalah Air (1975) dalam Wardhani (2002), pencemaran air merupakan segala pengotoran atau penambahan
organisme atau zat-zat lain ke dalam air, sehingga mencapai tingkat yang mengganggu penggunaan dan pemanfaatan serta
kelestarian perairan tersebut. Masalah pencemaran air berhubungan erat dengan kualitas air. Data kualitas air dibutuhkan dalam
manajemen sungai sebagai dasar untuk penentuan karakteristik fisik dan kimia sungai.
Sungai memiliki kualitas air yang
selalu berubah dari waktu ke waktu (dinamis). Perubahan ini dapat disebabkan oleh musim, jenis dan jumlah limbah yang masuk
serta debit. Menurut Alaerts dan Santika (1984) dalam Wardhani (2002), terdapat sumber pencemar yang diakibatkan oleh
perubahan sesuatu faktor dalam sungai. Misalnya pada musim hujan, air hujan mengadakan pengotoran dan akan terjadi
pengenceran (konsentrasi pencemar yang mungkin ada dapat berkurang). Tetapi ada faktor lain yang berubah yaitu akibat kecepatan

aliran dalam sungai atau saluran bertambah. Endapan pada dasar sungai dapat tergerus dan terbawa oleh aliran sungai sehingga
kekeruhan naik secara drastis dan endapan sungai yang sudah membusuk pada dasar sungai tersebut bercampur dengan air yang
segar pada lapisan atas. Dalam hal ini pencemaran akan terjadi tergantung dari mampu tidaknya efek penggelontoran air
mengimbangi efek bertambahnya kekeruhan dan endapan organis yang tergerus tadi.
Menurut Mantiri (1994) dalam
Wardhani (2002), masuknya limah ke dalam badan air seperti sungai, danau ataupun laut akan menurunkan kualitas air serta
mengubah kondisi ekologi perairan. Pengaruh pencemaran air limbah terhadap kualitas air dapat dilihat dari sifat fisik, kimia dan
biologi perairan. Sifat fisik antara lain adalah peningkatan kekeruhan, padatan tersuspensi, air menjadi berbau dan berwarna.
Sedangkan sifat kimia dan biologi adalah meningkatnya kandungan nutrien dan logam-logam dan bakteri.
Beberapa akibat
pencemaran sungai, terutama oleh industri dan pemukiman menurut Klein (1972) dalam Wardhani (2002) adalah sebagai berikut
:1.
Bahan organik yang dapat terfermentasi akan terurai. Karena proses penguraiannya membutuhkan oksigen, maka jika bahan
organik yang terdapat diperairan jumlahnya berlebihan akan terjadi deoksigenasi yang dapat menyebabkan kematian ikan.2.
Padatan tersuspensi akan mengendap di dasar sungai sehingga menyebabkan pendangkalan serta merusak berbagai organisme
akuatik.3.
Bahan-bahan korosif (asam dan basa) dan bahan-bahan beracun (sianida, fenol, Zn, Cu) menyebabkan kematian ikan,
bakteri serta organisme akuatik lain.4.
Beberapa jenis pencemaran industri mengakibatkan peningkatan turbiditas, perubahan
warna, timbulnya busa, perubahan suhu dan radioaktivitas.5.

Bahan-bahan yang menimbulkan rasa dan bau, kesadahan yang
tinggi, bahan-bahan beracun serta berbagai logam berat menyebabkan air sungai tidak dapat digunakan sebagai air baku untuk air
minum.6.
Ketidakseimbangan ekologi mengakibatkan melimpahnya beberapa spesies tertentu yang semakin menurunkan kualitas
perairan.Sutrisno (1987), Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk di dunia, khususnya sebagai air minum. Air juga dapat
menimbulkan gangguan kesehatan terhadap penggunanya, hal ini disebabkan karena :1.
Adanya kemampuan air untuk
melarutkan bahan-bahan padat, gas dan bahan cair lainnya, sehingga semua air alam mengandung mineral dan zat-zat lain dalam
larutan yang diperoleh dari udara dan tanah. Kandungan bahan atau zat dalam air dengan konsentrasi tertentu dapat menimbulkan
efek gangguan kesehatan untuk pemakainya.2.
Air sebagai faktor utama dalam penularan berbagai penyakit. Dalam hubungannya
dengan kebutuhan manusia akan air minum, dan efek yang akan ditimbulkannya maka, perlu ditetapkan standar kualitas air
minum.Menurut peraturan Menteri Kesehatan, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum dikatakan bahwa standar
persyaratan kualitas air minum perlu ditetapkan dengan pertimbangan sebagai berikut :1.
Air minum yang memenuhi syarat
kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.2.
Perlu mencegah adanya penyediaan dan pembagian air minum untuk umum yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.Pada saat
ini, ada beberapa jenis standar kualitas air minum baik yang bersifat nasional maupun internasional. Kualitas air yang bersifat
nasional hanya berlaku untuk negara yang menetapkan standar, sedangkan yang bersifat internasional berlaku pada negara yang
belum memiliki standar kualitas air tersendiri. Namun standar internasional ini dapat digunakan di negara man saja dengan

menyesuaikan kondisi dan situasi negara yang bersangkutan (Sutrisno, 1987).Tabel 1. Standar kualitas air yang dapat digunakan
untuk air minum No Parameter Satuan Maksimum dianjurkan Maksimum diperbolehkan 1 TDS mg/l - 1000 2
DHL mg/l - - 3 DO mg/l - 8 4 Alkalinitas mg/l - - 5 Nitrat mg/l - 20 6 PH mg/l 6 9 7 BOD

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:14:44 2017 / +0000 GMT

mg/l - 2

8 COD mg/l - 10 Sumber : PPRI No : 82 Tahun 2001MAAF DAFTAR PUSTAKANYA TIDAK TERSEDIA

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |