MATERI PAPARAN KEUANGAN DAERAH – MAGISTER KEUANGAN DAERAH UNIVERSITAS CENDERAWASIH Pemanfaatan BMD
PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH
Dasar Hukum
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
LINGKUP PENGELOLAAN BMD
Pasal 3 PP 27/2014
3
Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
PEMANFAATAN
• Sewa
• Pinjam Pakai
• Kerjasama Pemanfaatan
• Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna
• Kerjasama Penyediaan Insfrastruktur
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
PEMINDAHTANGANAN
• Penjualan
• Tukar Menukar
• Hibah
• Penyertaan Modal Pemerintah
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN
Pengawasan/ pengendalian.
4
PERBEDAAN ANTARA
PP 27 TAHUN 2014
DAN
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Bentuk pemanfaatan.
Bentuk pemanfaatan.
a.Sewa;
a.Sewa;
b.Pinjam Pakai;
b.Pinjam Pakai;
c.Kerja Sama Pemanfaatan;
c.Kerja Sama Pemanfaatan;
d.Bangun Guna Serah atau d.Bangun Guna Serah
Bangun Serah Guna; atau
Bangun Serah Guna;
e.Kerja
Sama
Penyediaan
(Pasal 32)
Infrastruktur.
New
(Pasal 27)
atau
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Sewa.
a. Jangka
waktu
sewa
barang
milik
negara/daerah paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang.
b. Jangka
waktu
sewa
barang
milik
negara/daerah sebagaimana dimaksud pada
huruf a dapat lebih dari 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang untuk:
1) Kerja sama infrastruktur;
2) Kegiatan dengan karakteristik usaha yang
memerlukan waktu sewa lebih dari 5 tahun;
3) Ditentukan lain dalam Undang-Undang,
seperti sewa Rumah Susun
Sewa.
a. Jangka waktu penyewaan barang milik
daerah paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang.
Pasal 33 ayat (5)
Pasal 29 ayat ayat (2) dan ayat (3)
c. Penyetoran uang sewa dilakukan sekaligus
secara tunai paling lambat 2 (dua) hari kerja
sebelum ditandatangani perjanjian sewa barang
milik negara/daerah, kecuali penyetoran uang
Sewa Barang Milik Negara/Daerah untuk
kerjasama infrastruktur dapat dilakukan secara
bertahap dengan persetujuan pengelola
barang.
Pasal 29 ayat (9) dan ayat (10)
b.
Penyewaan merupakan penyerahan hak
penggunaan/pemanfaatan kepada Pihak
Ketiga, dalam hubungan sewa menyewa
tersebut harus memberikan imbalan berupa
uang sewa bulanan atau tahunan untuk
jangka waktu tertentu, baik sekaligus
maupun secara berkala.
Lampiran Bab VIII huruf b angka 2 huruf a)
SEWA BMD
Penyewaan BMD dilakukan sepanjang tidak
merugikan Daerah dan tidak mengganggu
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan Daerah.
SEWA BMD
PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN
PENGGUNA
PENG
GUNA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
SEWA BMD
PIHAK YANG DAPAT MENYEWA
BUMN/D
• Badan Usaha Milik Negara
• Badan Usaha Milik Daerah
Swasta
• Perorangan
• Persekutuan
Perdata/Firma/Komanditer
• Perseroan Terbatas
• Lembaga/organisasi internasional/
• Yayasan
• Koperasi
Badan Hukum
Lainnya
• Bank Indonesia
• Lembaga Penjamin Simpanan
• Badan hukum yang dimiliki
negara/daerah
• Badan hukum internasional/asing
Jangka Waktu Sewa
Paling lama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian
Jangka waktu Sewa BMD dapat lebih dari
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
untuk:
o kerja sama infrastruktur;
o kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan
waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun; atau
o ditentukan lain dalam Undang-Undang.
Jangka Waktu Sewa
PENETAPAN JK WAKTU SEWA
PERIODESITAS SEWA:
PENGGUNA
PENG
GUNA
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
Per Tahun
Per Bulan
Per Jam
Per Hari
Pinjam Pakai
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Pinjam Pakai.
Pinjam Pakai.
Jangka waktu pinjam pakai barang milik
Jangka waktu pinjam pakai barang milik
negara/daerah paling lama 5 (lima) tahun
daerah paling lama 2 (dua) tahun dan
dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali.
dapat diperpanjang.
Pasal 30 ayat (2)
Pasal 35 ayat (4)
6
Pinjam Pakai BMD
Penyerahan
penggunaan
BMD
antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
atau antar Pemerintah Daerah dalam jangka
waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan
setelah
jangka
waktu
berakhir,
BMD
diserahkan kembali kepada Pemerintah
Daerah.
Pinjam Pakai BMD
PIHAK YANG DAPAT MEMINJAMPAKAIKAN
PENGGUNA
PENG
GUNA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
Pinjam Pakai BMD
Jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 (tahun) dan dapat
diperpanjang 1 kali. New
Dalam hal akan diperpanjang, permintaan perpanjangan diajukan
paling lambat 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu berakhir.
Peminjampakai: Pemerintah Daerah
Peminjampakai dilarang untuk melakukan Pemanfaatan atas
objek Pinjam Pakai
Peminjampakai dapat mengubah BMD sepanjang tidak
melakukan perubahan yang mengakibatkan perubahan fungsi
dan/atau penurunan nilai BMD dan sepanjang telah mendapat
persetujuan dari Pengguna/Pengelola Barang.
Pemeliharaan dan biaya yang timbul selama masa pinjam pakai,
menjadi tanggung jawab peminjampakai.
Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjampakai harus
mengembalikan BMD yang dipinjam dalam kondisi sesuai dengan
perjanjian.
Kerja Sama Pemanfaatan
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Kerja Sama Pemanfaatan.
Kerja Sama Pemanfaatan.
a. Mitra
Kerja
Sama
Pemanfaatan
a. Mitra
Kerja
Sama
Pemanfaatan
ditetapkan melalui tender, kecuali untuk
ditetapkan melalui tender, dengan
Barang Milik Negara/Daerah yang
mengikutsertakan sekurang-kurangnya
bersifat
khusus
dapat
dilakukan
5 (lima) peserta kecuali untuk kegiatan
penunjukkan langsung. Pasal 33 ayat (1) huruf b
yang bersifat khusus dapat dilakukan
o Tender paling sedikit 3 (tiga) peserta,
penunjukkan langsung.
o Gagal
terdapat 2 (dua) peserta
Pasal 38 ayat (1) huruf b
seleksi langsung
o Gagal Terdapat 1 (satu) peserta
penunjukan langsung
(Pasal 40 huruf d)
b. Jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh)
tahun
sejak
perjanjian
ditandatangani dan dapat diperpanjang.,
jangka waktu kerja sama pemanfaatan
untuk penyediaan infrastruktur paling
lama 50 (lima puluh) tahun dan dapat
diperpanjang. Pasal 33 ayat (1) huruf k dan ayat (3)
b. Jangka
waktu
kerja
sama
pemanfaatan paling lama 30 (tiga
puluh) tahun dan dapat diperpanjang.
c. Kerja
Sama
Pemanfaatan
untuk
penyediaan infrastruktur atas barang
milik daerah belum diatur.
Pasal 38 ayat (5)
Kerja Sama Pemanfaatan
KSP tidak mengubah status BMD.
Tanah, gedung, bangunan, sarana dan fasilitas yang
dibangun oleh Mitra KSP menjadi BMD sejak
diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai
perjanjian atau pada saat berakhirnya perjanjian
Biaya persiapan KSP yang dikeluarkan oleh Pengelola
Barang atau Pengguna Barang s.d. Penunjukan Mitra
KSP dibebankan pada APBD
Biaya
persiapan KSP yang terjadi setelah
ditetapkannya Mitra KSP dibebankan pada Mitra KSP
Cicilan pokok dan biaya yang timbul atas pinjaman
Mitra KSP, dibebankan pada Mitra KSP dan tidak
diperhitungkan dalam pembagian keuntungan
Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecuali BMD
yang bersifat khusus.
Kerja Sama Pemanfaatan
PENGELOLA
PENGGUNA
PENG
GUNA
• Tanah/bangunan
PIHAK
YANG DAPAT
• Sebagian T/B
• Selain T/B
• Tanah/bangunan
MELAKSANAKAN
KSP
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA KSP
BUMN/D
Swasta
• Badan Usaha Milik Negara
• Badan Usaha Milik Daerah
Kecuali, Perorangan
Kerja Sama Pemanfaatan
JANGKA WAKTU KSP:
KSP:
• Paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian KSP dan dapat diperpanjang
• Jangka waktu KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur
paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian KSP
ditandatangani dan dapat diperpanjang
New
PERPANJANGAN KSP
Permohonan persetujuan perpanjangan jangka waktu KSP
paling lambat 2 (dua) tahun sebelum jangka waktu berakhir,
dengan pertimbangan:
sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
selama pelaksanaan KSP terdahulu, mitra KSP mematuhi
peraturan dan perjanjian KSP
Kerja Sama Pemanfaatan
New
Pemilihan Mitra KSP dilakukan melalui tender, kecuali objek
Pemanfaatan dalam bentuk KSP merupakan BMD yang
bersifat khusus (Penunjukan langsung)
Dilakukan pengguna barang/pengelola barang terhadap
BUMN/D yg memiliki bidang dan/atau wilayah kerja tertentu
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BMD BERSIFAT KHUSUS
KHUSUS::
BMD yang mempunyai spesifikasi tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
barang yang memiliki kompleksitas khusus seperti bandar udara,
pelabuhan laut, kilang, instalasi tenaga listrik, dan bendungan/waduk;
barang yang dikerjasamakan dalam investasi yang berdasarkan
perjanjian, hubungan bilateral antar Negara; atau
BMD lain yang ditetapkan Gubernur/Bupati/Walikota
Kontribusi Tetap dan Pembagian Keuntungan
New
Penerimaan negara yang wajib disetorkan Mitra KSP
selama jangka waktu KSP, terdiri atas:
kontribusi tetap; dan
pembagian keuntungan KSP
Kontribusi Tetap:
Tetap:
Besaran persentase kontribusi tetap X nilai wajar BMD
objek KSP
Besaran persentase kontribusi tetap didasarkan pada
hasil perhitungan tim berdasarkan hasil Penilaian
Nilai wajar BMD didasarkan pada:
o hasil Penilaian oleh Penilai pemerintah, untuk BMD berupa
tanah dan/atau bangunan;
o hasil Penilaian oleh tim yang dibentuk Pengguna Barang,
untuk BMD selain tanah dan/atau bangunan
Kontribusi Tetap dan Pembagian Keuntungan
New
Pembagian Keuntungan
Perhitungan Pembagian Keuntungan X besaran keuntungan
Perhitungan Pembagian Keuntungan dilakukan dengan
mempertimbangkan:
• Nilai investasi pemerintah daerah;
• Nilai investasi mitra KSP; dan
• Risiko yang ditanggung mitra KSP.
Perhitungan pembagian keuntungan ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dari hasil perhitungan tim berdasarkan
hasil Penilaian
Besaran pembagian keuntungan dapat ditinjau kembali oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dalam hal realisasi investasi yang
dikeluarkan oleh mitra KSP lebih rendah dari estimasi investasi
sebagaimana tertuang dalam perjanjian didasarkan dari hasil
audit yang dilakukan oleh auditor independen
Kerja Sama Pemanfaatan
New
KSP OPERASIONAL
KSP operasional atas BMD bukan merupakan Penggunaan BMD Yang
Dioperasikan oleh Pihak Lain
Dalam hal mitra KSP hanya mengoperasionalkan BMD, bagian
keuntungan yang menjadi bagian mitra KSP ditentukan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota berdasarkan persentase tertentu dari besaran
keuntungan yang diperoleh mitra KSP terkait pelaksanaan KSP.
KSP BMN UNTUK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
Dalam hal mitra KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur berbentuk
Badan Usaha Milik Negara/Daerah, kontribusi tetap dan pembagian
keuntungan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 70% (tujuh puluh
persen) dari hasil perhitungan tim KSP.
Penetapan kontribusi tetap dan pembagian keuntungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada kondisi keuangan Badan Usaha
Milik Negara/Daerah dan hasil analisis kelayakan bisnis KSP oleh
Gubernur/Bupati/Walikot dengan mempertimbangkan usulan Pengelola
Barang
BGS/BSG
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
8. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna. 8. Bangun Guna Serah dan Bangun
Penetapan mitra BGS/BSG dilaksanakan
Serah Guna.
Pasal
36
ayat
(2)
melalui tender.
Penetapan mitra bangun guna
o Tender paling sedikit 3 (tiga) peserta,
serah dan mitra bangun serah
o Gagal terdapat 2 (dua) peserta seleksi
guna dilaksanakan melalui tender
langsung
dengan
mengikutsertakan
o Gagal
Terdapat
1
(satu)
peserta
sekurang-kurangnya
5
(lima)
penunjukan langsung.
(Pasal 40 huruf d)
New
peserta
. Pasal 41 ayat (1) dan Pasal 43 ayat (1)
7
BGS/BSG
PIHAK YANG DAPAT
MELAKSANAKAN BGS/BSG
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
BGS/BSG
PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA BGS/BSG
• BUMN/D
• Swasta, kecuali perorangan
• Badan Hukum, Badan Hukum Lainnya
Dalam hal mitra BGS/BSG membentuk konsorsium,
mitra BGS/BSG harus membentuk badan hukum
Indonesia sebagai pihak yang bertindak untuk dan
atas nama Mitra BGS/BSG dalam perjanjian
BGS/BSG
BGS/BSG
OBJEK BGS/BSG
• BMD berupa tanah yang berada pada Pengelola Barang;
atau
• BMD berupa tanah yang berada pada Pengguna Barang.
Dalam hal BMD berupa tanah yang status
penggunaannya berada pada Pengguna Barang dan
telah direncanakan untuk penyelenggaraan tugas
dan fungsi Pengguna Barang yang bersangkutan,
dapat dilakukan BGS/BSG setelah terlebih dahulu
diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota
JANGKA WAKTU BGS/BSG
• Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun
terhitung sejak perjanjian ditandatangani dan tidak dapat
dilakukan perpanjangan
Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur
PP 27 TAHUN 2014
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI).
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Tidak ada
New
7
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
New
Kerja sama antara pemerintah dan badan usaha
untuk kegiatan penyediaan infrastruktur dalam
rangka kepentingan umum dan/atau penyediaan
infrastruktur guna mendukung tugas dan fungsi
pemerintahan
Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam
APBD untuk penyediaan infrastruktur
Termasuk dalam daftar prioritas proyek program
penyediaan infrastruktur yang telah ditetapkan
Pemerintah Pusat
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
New
Mitra KSPI yang telah ditetapkan, selama jangka waktu KSPI:
dilarang
menjaminkan,
menggadaikan,
atau
memindahtangankan BMD yang menjadi objek KSPI;
wajib memelihara objek KSPI dan barang hasil KSPI; dan
dapat
dibebankan pembagian kelebihan keuntungan
sepanjang terdapat kelebihan keuntungan yang diperoleh dari
yang ditentukan pada saat perjanjian dimulai (clawback).
Mitra KSPI harus menyerahkan objek KSPI dan barang hasil
KSPI kepada pemerintah pada saat berakhirnya jangka waktu
KSPI sesuai perjanjian.
Barang hasil KSPI menjadi BMD sejak diserahkan kepada
pemerintah daerah sesuai perjanjian.
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
PIHAK YANG DAPAT MELAKSANAKAN KSPI
PENGGUNA
PENG
GUNA
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
Tanah/bangunan
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA KSPI
PT
BUMN/D
Koperasi
Perseroan Terbatas
• Badan Usaha Milik Negara
• Badan Usaha Milik Daerah
New
Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur
New
JANGKA WAKTU KSP:
KSP:
Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun dan
dapat diperpanjang
PERPANJANGAN KSP
Perpanjangan jangka waktu KSPI hanya dapat dilakukan
apabila terjadi government force majeure, seperti dampak
kebijakan pemerintah yang disebabkan oleh terjadinya krisis
ekonomi, politik, sosial, dan keamanan.
Pihak yang dapat menjadi Penanggung Jawab
Proyek Kerja Sama:
• Kepala Daerah; atau
• Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang membidangi penyediaan
infrastruktur yang akan dikerjasamakan
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
33
Perhitungan pembagian kelebihan
keuntungan (clawback) dilakukan
dengan mempertimbangkan:
• nilai investasi pemerintah;
• nilai investasi mitra Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur;
• risiko yang ditanggung mitra Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur;
• dukungan dan jaminan Pemerintah atas Proyek
Kerja Sama; dan
• karakteristik infrastruktur
New
34
Terima Kasih
Dasar Hukum
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
LINGKUP PENGELOLAAN BMD
Pasal 3 PP 27/2014
3
Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
PEMANFAATAN
• Sewa
• Pinjam Pakai
• Kerjasama Pemanfaatan
• Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna
• Kerjasama Penyediaan Insfrastruktur
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
PEMINDAHTANGANAN
• Penjualan
• Tukar Menukar
• Hibah
• Penyertaan Modal Pemerintah
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN
Pengawasan/ pengendalian.
4
PERBEDAAN ANTARA
PP 27 TAHUN 2014
DAN
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Bentuk pemanfaatan.
Bentuk pemanfaatan.
a.Sewa;
a.Sewa;
b.Pinjam Pakai;
b.Pinjam Pakai;
c.Kerja Sama Pemanfaatan;
c.Kerja Sama Pemanfaatan;
d.Bangun Guna Serah atau d.Bangun Guna Serah
Bangun Serah Guna; atau
Bangun Serah Guna;
e.Kerja
Sama
Penyediaan
(Pasal 32)
Infrastruktur.
New
(Pasal 27)
atau
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Sewa.
a. Jangka
waktu
sewa
barang
milik
negara/daerah paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang.
b. Jangka
waktu
sewa
barang
milik
negara/daerah sebagaimana dimaksud pada
huruf a dapat lebih dari 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang untuk:
1) Kerja sama infrastruktur;
2) Kegiatan dengan karakteristik usaha yang
memerlukan waktu sewa lebih dari 5 tahun;
3) Ditentukan lain dalam Undang-Undang,
seperti sewa Rumah Susun
Sewa.
a. Jangka waktu penyewaan barang milik
daerah paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang.
Pasal 33 ayat (5)
Pasal 29 ayat ayat (2) dan ayat (3)
c. Penyetoran uang sewa dilakukan sekaligus
secara tunai paling lambat 2 (dua) hari kerja
sebelum ditandatangani perjanjian sewa barang
milik negara/daerah, kecuali penyetoran uang
Sewa Barang Milik Negara/Daerah untuk
kerjasama infrastruktur dapat dilakukan secara
bertahap dengan persetujuan pengelola
barang.
Pasal 29 ayat (9) dan ayat (10)
b.
Penyewaan merupakan penyerahan hak
penggunaan/pemanfaatan kepada Pihak
Ketiga, dalam hubungan sewa menyewa
tersebut harus memberikan imbalan berupa
uang sewa bulanan atau tahunan untuk
jangka waktu tertentu, baik sekaligus
maupun secara berkala.
Lampiran Bab VIII huruf b angka 2 huruf a)
SEWA BMD
Penyewaan BMD dilakukan sepanjang tidak
merugikan Daerah dan tidak mengganggu
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan Daerah.
SEWA BMD
PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN
PENGGUNA
PENG
GUNA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
SEWA BMD
PIHAK YANG DAPAT MENYEWA
BUMN/D
• Badan Usaha Milik Negara
• Badan Usaha Milik Daerah
Swasta
• Perorangan
• Persekutuan
Perdata/Firma/Komanditer
• Perseroan Terbatas
• Lembaga/organisasi internasional/
• Yayasan
• Koperasi
Badan Hukum
Lainnya
• Bank Indonesia
• Lembaga Penjamin Simpanan
• Badan hukum yang dimiliki
negara/daerah
• Badan hukum internasional/asing
Jangka Waktu Sewa
Paling lama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian
Jangka waktu Sewa BMD dapat lebih dari
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
untuk:
o kerja sama infrastruktur;
o kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan
waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun; atau
o ditentukan lain dalam Undang-Undang.
Jangka Waktu Sewa
PENETAPAN JK WAKTU SEWA
PERIODESITAS SEWA:
PENGGUNA
PENG
GUNA
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
Per Tahun
Per Bulan
Per Jam
Per Hari
Pinjam Pakai
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Pinjam Pakai.
Pinjam Pakai.
Jangka waktu pinjam pakai barang milik
Jangka waktu pinjam pakai barang milik
negara/daerah paling lama 5 (lima) tahun
daerah paling lama 2 (dua) tahun dan
dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali.
dapat diperpanjang.
Pasal 30 ayat (2)
Pasal 35 ayat (4)
6
Pinjam Pakai BMD
Penyerahan
penggunaan
BMD
antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
atau antar Pemerintah Daerah dalam jangka
waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan
setelah
jangka
waktu
berakhir,
BMD
diserahkan kembali kepada Pemerintah
Daerah.
Pinjam Pakai BMD
PIHAK YANG DAPAT MEMINJAMPAKAIKAN
PENGGUNA
PENG
GUNA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
Pinjam Pakai BMD
Jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 (tahun) dan dapat
diperpanjang 1 kali. New
Dalam hal akan diperpanjang, permintaan perpanjangan diajukan
paling lambat 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu berakhir.
Peminjampakai: Pemerintah Daerah
Peminjampakai dilarang untuk melakukan Pemanfaatan atas
objek Pinjam Pakai
Peminjampakai dapat mengubah BMD sepanjang tidak
melakukan perubahan yang mengakibatkan perubahan fungsi
dan/atau penurunan nilai BMD dan sepanjang telah mendapat
persetujuan dari Pengguna/Pengelola Barang.
Pemeliharaan dan biaya yang timbul selama masa pinjam pakai,
menjadi tanggung jawab peminjampakai.
Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjampakai harus
mengembalikan BMD yang dipinjam dalam kondisi sesuai dengan
perjanjian.
Kerja Sama Pemanfaatan
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Kerja Sama Pemanfaatan.
Kerja Sama Pemanfaatan.
a. Mitra
Kerja
Sama
Pemanfaatan
a. Mitra
Kerja
Sama
Pemanfaatan
ditetapkan melalui tender, kecuali untuk
ditetapkan melalui tender, dengan
Barang Milik Negara/Daerah yang
mengikutsertakan sekurang-kurangnya
bersifat
khusus
dapat
dilakukan
5 (lima) peserta kecuali untuk kegiatan
penunjukkan langsung. Pasal 33 ayat (1) huruf b
yang bersifat khusus dapat dilakukan
o Tender paling sedikit 3 (tiga) peserta,
penunjukkan langsung.
o Gagal
terdapat 2 (dua) peserta
Pasal 38 ayat (1) huruf b
seleksi langsung
o Gagal Terdapat 1 (satu) peserta
penunjukan langsung
(Pasal 40 huruf d)
b. Jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh)
tahun
sejak
perjanjian
ditandatangani dan dapat diperpanjang.,
jangka waktu kerja sama pemanfaatan
untuk penyediaan infrastruktur paling
lama 50 (lima puluh) tahun dan dapat
diperpanjang. Pasal 33 ayat (1) huruf k dan ayat (3)
b. Jangka
waktu
kerja
sama
pemanfaatan paling lama 30 (tiga
puluh) tahun dan dapat diperpanjang.
c. Kerja
Sama
Pemanfaatan
untuk
penyediaan infrastruktur atas barang
milik daerah belum diatur.
Pasal 38 ayat (5)
Kerja Sama Pemanfaatan
KSP tidak mengubah status BMD.
Tanah, gedung, bangunan, sarana dan fasilitas yang
dibangun oleh Mitra KSP menjadi BMD sejak
diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai
perjanjian atau pada saat berakhirnya perjanjian
Biaya persiapan KSP yang dikeluarkan oleh Pengelola
Barang atau Pengguna Barang s.d. Penunjukan Mitra
KSP dibebankan pada APBD
Biaya
persiapan KSP yang terjadi setelah
ditetapkannya Mitra KSP dibebankan pada Mitra KSP
Cicilan pokok dan biaya yang timbul atas pinjaman
Mitra KSP, dibebankan pada Mitra KSP dan tidak
diperhitungkan dalam pembagian keuntungan
Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecuali BMD
yang bersifat khusus.
Kerja Sama Pemanfaatan
PENGELOLA
PENGGUNA
PENG
GUNA
• Tanah/bangunan
PIHAK
YANG DAPAT
• Sebagian T/B
• Selain T/B
• Tanah/bangunan
MELAKSANAKAN
KSP
• Sebagian T/B
• Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA KSP
BUMN/D
Swasta
• Badan Usaha Milik Negara
• Badan Usaha Milik Daerah
Kecuali, Perorangan
Kerja Sama Pemanfaatan
JANGKA WAKTU KSP:
KSP:
• Paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian KSP dan dapat diperpanjang
• Jangka waktu KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur
paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian KSP
ditandatangani dan dapat diperpanjang
New
PERPANJANGAN KSP
Permohonan persetujuan perpanjangan jangka waktu KSP
paling lambat 2 (dua) tahun sebelum jangka waktu berakhir,
dengan pertimbangan:
sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
selama pelaksanaan KSP terdahulu, mitra KSP mematuhi
peraturan dan perjanjian KSP
Kerja Sama Pemanfaatan
New
Pemilihan Mitra KSP dilakukan melalui tender, kecuali objek
Pemanfaatan dalam bentuk KSP merupakan BMD yang
bersifat khusus (Penunjukan langsung)
Dilakukan pengguna barang/pengelola barang terhadap
BUMN/D yg memiliki bidang dan/atau wilayah kerja tertentu
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BMD BERSIFAT KHUSUS
KHUSUS::
BMD yang mempunyai spesifikasi tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
barang yang memiliki kompleksitas khusus seperti bandar udara,
pelabuhan laut, kilang, instalasi tenaga listrik, dan bendungan/waduk;
barang yang dikerjasamakan dalam investasi yang berdasarkan
perjanjian, hubungan bilateral antar Negara; atau
BMD lain yang ditetapkan Gubernur/Bupati/Walikota
Kontribusi Tetap dan Pembagian Keuntungan
New
Penerimaan negara yang wajib disetorkan Mitra KSP
selama jangka waktu KSP, terdiri atas:
kontribusi tetap; dan
pembagian keuntungan KSP
Kontribusi Tetap:
Tetap:
Besaran persentase kontribusi tetap X nilai wajar BMD
objek KSP
Besaran persentase kontribusi tetap didasarkan pada
hasil perhitungan tim berdasarkan hasil Penilaian
Nilai wajar BMD didasarkan pada:
o hasil Penilaian oleh Penilai pemerintah, untuk BMD berupa
tanah dan/atau bangunan;
o hasil Penilaian oleh tim yang dibentuk Pengguna Barang,
untuk BMD selain tanah dan/atau bangunan
Kontribusi Tetap dan Pembagian Keuntungan
New
Pembagian Keuntungan
Perhitungan Pembagian Keuntungan X besaran keuntungan
Perhitungan Pembagian Keuntungan dilakukan dengan
mempertimbangkan:
• Nilai investasi pemerintah daerah;
• Nilai investasi mitra KSP; dan
• Risiko yang ditanggung mitra KSP.
Perhitungan pembagian keuntungan ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dari hasil perhitungan tim berdasarkan
hasil Penilaian
Besaran pembagian keuntungan dapat ditinjau kembali oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dalam hal realisasi investasi yang
dikeluarkan oleh mitra KSP lebih rendah dari estimasi investasi
sebagaimana tertuang dalam perjanjian didasarkan dari hasil
audit yang dilakukan oleh auditor independen
Kerja Sama Pemanfaatan
New
KSP OPERASIONAL
KSP operasional atas BMD bukan merupakan Penggunaan BMD Yang
Dioperasikan oleh Pihak Lain
Dalam hal mitra KSP hanya mengoperasionalkan BMD, bagian
keuntungan yang menjadi bagian mitra KSP ditentukan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota berdasarkan persentase tertentu dari besaran
keuntungan yang diperoleh mitra KSP terkait pelaksanaan KSP.
KSP BMN UNTUK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
Dalam hal mitra KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur berbentuk
Badan Usaha Milik Negara/Daerah, kontribusi tetap dan pembagian
keuntungan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 70% (tujuh puluh
persen) dari hasil perhitungan tim KSP.
Penetapan kontribusi tetap dan pembagian keuntungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada kondisi keuangan Badan Usaha
Milik Negara/Daerah dan hasil analisis kelayakan bisnis KSP oleh
Gubernur/Bupati/Walikot dengan mempertimbangkan usulan Pengelola
Barang
BGS/BSG
PP 27 TAHUN 2014
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
8. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna. 8. Bangun Guna Serah dan Bangun
Penetapan mitra BGS/BSG dilaksanakan
Serah Guna.
Pasal
36
ayat
(2)
melalui tender.
Penetapan mitra bangun guna
o Tender paling sedikit 3 (tiga) peserta,
serah dan mitra bangun serah
o Gagal terdapat 2 (dua) peserta seleksi
guna dilaksanakan melalui tender
langsung
dengan
mengikutsertakan
o Gagal
Terdapat
1
(satu)
peserta
sekurang-kurangnya
5
(lima)
penunjukan langsung.
(Pasal 40 huruf d)
New
peserta
. Pasal 41 ayat (1) dan Pasal 43 ayat (1)
7
BGS/BSG
PIHAK YANG DAPAT
MELAKSANAKAN BGS/BSG
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
BGS/BSG
PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA BGS/BSG
• BUMN/D
• Swasta, kecuali perorangan
• Badan Hukum, Badan Hukum Lainnya
Dalam hal mitra BGS/BSG membentuk konsorsium,
mitra BGS/BSG harus membentuk badan hukum
Indonesia sebagai pihak yang bertindak untuk dan
atas nama Mitra BGS/BSG dalam perjanjian
BGS/BSG
BGS/BSG
OBJEK BGS/BSG
• BMD berupa tanah yang berada pada Pengelola Barang;
atau
• BMD berupa tanah yang berada pada Pengguna Barang.
Dalam hal BMD berupa tanah yang status
penggunaannya berada pada Pengguna Barang dan
telah direncanakan untuk penyelenggaraan tugas
dan fungsi Pengguna Barang yang bersangkutan,
dapat dilakukan BGS/BSG setelah terlebih dahulu
diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota
JANGKA WAKTU BGS/BSG
• Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun
terhitung sejak perjanjian ditandatangani dan tidak dapat
dilakukan perpanjangan
Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur
PP 27 TAHUN 2014
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI).
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
Tidak ada
New
7
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
New
Kerja sama antara pemerintah dan badan usaha
untuk kegiatan penyediaan infrastruktur dalam
rangka kepentingan umum dan/atau penyediaan
infrastruktur guna mendukung tugas dan fungsi
pemerintahan
Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam
APBD untuk penyediaan infrastruktur
Termasuk dalam daftar prioritas proyek program
penyediaan infrastruktur yang telah ditetapkan
Pemerintah Pusat
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
New
Mitra KSPI yang telah ditetapkan, selama jangka waktu KSPI:
dilarang
menjaminkan,
menggadaikan,
atau
memindahtangankan BMD yang menjadi objek KSPI;
wajib memelihara objek KSPI dan barang hasil KSPI; dan
dapat
dibebankan pembagian kelebihan keuntungan
sepanjang terdapat kelebihan keuntungan yang diperoleh dari
yang ditentukan pada saat perjanjian dimulai (clawback).
Mitra KSPI harus menyerahkan objek KSPI dan barang hasil
KSPI kepada pemerintah pada saat berakhirnya jangka waktu
KSPI sesuai perjanjian.
Barang hasil KSPI menjadi BMD sejak diserahkan kepada
pemerintah daerah sesuai perjanjian.
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
PIHAK YANG DAPAT MELAKSANAKAN KSPI
PENGGUNA
PENG
GUNA
PENGELOLA
• Tanah/bangunan
• Sebagian T/B
• Selain T/B
Tanah/bangunan
dengan persetujuan
Pengelola Barang
PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA KSPI
PT
BUMN/D
Koperasi
Perseroan Terbatas
• Badan Usaha Milik Negara
• Badan Usaha Milik Daerah
New
Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur
New
JANGKA WAKTU KSP:
KSP:
Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun dan
dapat diperpanjang
PERPANJANGAN KSP
Perpanjangan jangka waktu KSPI hanya dapat dilakukan
apabila terjadi government force majeure, seperti dampak
kebijakan pemerintah yang disebabkan oleh terjadinya krisis
ekonomi, politik, sosial, dan keamanan.
Pihak yang dapat menjadi Penanggung Jawab
Proyek Kerja Sama:
• Kepala Daerah; atau
• Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang membidangi penyediaan
infrastruktur yang akan dikerjasamakan
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
33
Perhitungan pembagian kelebihan
keuntungan (clawback) dilakukan
dengan mempertimbangkan:
• nilai investasi pemerintah;
• nilai investasi mitra Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur;
• risiko yang ditanggung mitra Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur;
• dukungan dan jaminan Pemerintah atas Proyek
Kerja Sama; dan
• karakteristik infrastruktur
New
34
Terima Kasih