5 pncsla idiologi amandemn 4

PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI

Pancasila sebagai Ideologi
Negara
1. Menurut Heuken, Ideologi adalah:
Ilmu tentang cita-cita, gagasan, dan buah
pikiran.
b. Pandangan Hidup yang dikembangakan
berdasarkan kepentingan tertentu.
c. Kesatuan-kesatuan gagasan dasar yang disusun
secara sistematis dan menyeluruh tentang
manusia dan kehidupannya
a.

2. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah

seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang diorganisir
menjadi suatu sistem yang teratur.




Fungsi Idiologi
1.
2.
3.
4.
5.



Struktur kognitif, yang merupakan keseluruhan
pengetahuan yang menjadi landasan untuk memahami
dan menafsirkan dunia dan alam.
Orientasi dasar yang memberi wawasan, makna, dan
tujuan hidup manusia.
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
dalam bertindak.
Bekal dan jalan untuk menemukan identitas
Kekuatan yang menyemangati dan mendorong untuk

menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

Macam-macam Ideologi:
1.

Ideologi Liberal
Dianut oleh negara-negara Eropa dan AS, yang bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat liberal, yang bercirikan:
Setiap orang bebas berlomba demi kesejahteraan
pribadi
Pemerintah tidak mencampuri urusan pribadi warganya
Pemerintah wajib melindungi warganya.



Ideologi Pancasila
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara
Indonesia, Pancasila pada hakekatnya bukan
hanya merupakan suatu hasil perenungan
atau pemikiran seseorang atau sekelompok

orang sebagaimana ideologi-ideologi di dunia,
Namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adatistiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk
negara. Artinya, unsur-unsur materi Pancasila
tidak lain diangkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri, sebagai bangsa
ini merupakan kausa materialis (asal bahan)
Pancasila

2. Idiologi Komunis
-

Didasarkan pada ajaran Karl Marx dan dianut
oleh negara-negara: RRC, Kuba, Korea Utara.
- Awal tahun 1990-an, banyak negara komunis
yang runtuh seperti Uni Sovyet dan negaranegara Eropa Timur.
- Tujuan ideologi ini adalah membentuk
masyarakat komunis (sama rata sama rasa)
yang bercirikan:

a. Masyarakat tanpa kelas dan tanpa negara
b. Pemerintah bersifat diktator proletariat
c. Seluruh tata kehidupan diatur oleh
penguasa

Sudut pandang Marxis sebagaimana
dirumuskan oleh V.I. Lenin, negara adalah
buah dan manifestasi dari antagonisme kelas
yang tidak dapat didamaikan. Pendiri Rusia
modern ini selanjutnya berkata, menurut Marx,
negara adalah suatu organ penguasa kelas,
suatu organ pemerasan satu terhadap yang
lain; tujuannya adalah penciptaan “ketertiban”
yang membenarkan secara hukum dan
melangsungkan pemerasan ini dengan cara
melunakkan pertentangan antara kelas-kelas
itu. Oleh karena itu, teori ini menginginkan
penghapusan negara dan bertujuan
menciptakan suatu masyarakat tanpa negara
sebagai tingkat akhir dari revolusi komunis.


Amandemen UUD 1945


Amandemen atau perubahan UUD 1945
dilakukan dengan catatan:
1. Tidak mengubah pembukaan
2. Tidak mengubah negara kesatuan
3. Tidak merubah bentuk pemerintahan/Kabinet
Presidensil
4. Penjelasan yang bernilai positif ditarik ke
dalam batang tubuh
5. Dilakukan secara bertahap dan bersifat
Adindum (menambah)



Alasan Amandemen UUD 1945
1. Historis: UUD 1945 bersifat sementara
2. Filosofis: campur aduk gagasan yang

berbeda
3. Teoritis: Menonjolkan totalitarisme
4. Yuridis: Klausul perubahan tercantum di
dalam pasal 37
5. Alasan praktis politis: Terjadi
penyimpangan dari teks asli dan bersifat
multiinterpretable

Materi Amandemen UUD 1945
• Amandemen I (19 Oktober 1999): 9 pasal
- Pengurangan kekuasan presiden
- Pembatasan masa jabatan
- Penambahan kewenangan DPR dan MA
- Kementrian negara
• Amandemen II (18 Agustus 2000): 10 Pasal
- Otonomi daerah DPR
- Wilayah negara
- Hak asasi manusia
- Pertahanan dan keamanan negara
- Lambang negara dan lagu kebangsaan


• Amandemen III (10 November 2001): 10 Pasal
-

Penegasan negara hukum
Pengurangan kewenangan MPR
Perubahan keanggotaan MPR
Tata cara pemberhentian presiden
Pemilihan presiden langsung
Kementrian negara
Perjanjian internasional melibatkan DPR
Pemilihan Umum, DPR, dan DPD
APBN dan APBD
Pajak dan pungutan lain
Kewenangan BPK
Kewenangan MA, Komisi Yudisial, dan Mahkamah
Konstitusi

• Amandemen IV (10 Agustus 2002): 7
pasal, Aturan Peralihan dan Aturan

Tambahan
-

Pemilihan presiden langsung
Kekosongan jabatan presiden
Kewenangan dan pemberhentian DPD
Macam dan harga mata uang
Pendidikan dan kebudayaan
Perekonomian dan kesejahteraan sosial
Tata cara perubahan UUD