384 pasar modern tidak perlu dipersoalkanpasar tradisional perlu kesetaraan 97

Pasar modern tidak perlu dipersoalkan,Pasar tradisional perlu kesetaraan
Written by Artikel
Wednesday, 21 July 2010 10:11 -

JAKARTA Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan meminta tidak perlu ada dikotomi
antara kehadiran pasar tradisional dan pasar modern, karena masing-masing memiliki
komunitas segmen tersendiri.
Menurut dia, pemerintah telah mengatur fungsi dari masing-masing pasar modem dan pasar
tradisional. Jadi, masyarakat umum maupun konsumen diminta tidak terjebak dalam kontroversi
yang sering muncul dari kehadiran pasar modern.
"Sangat kecil kemungkinan konsumen pasar tradisional, beralih ke pasar modem. Demikian
juga konsumen pasar modem kecil kemungkinannya menjadi konsumen pasar tradisional,"
paparnya, belum lama ini.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, tetap komitmen
merevitalisasi pasar tradisional di berbagai daerah. Pasar tradisional sangat diperlukan, karena
peranannya sangat pas untuk masyarakat di perdesaan maupun di kabupaten/kota.
Pasar tradisional perlu dimanusiakan, karena masih banyak kekurangan dalam operasionalnya.
Atapnya tebuat dari rum-bia, dan lantainya hanya dari tanah. Ke depan, kualitas pasar
tradisional harus ditingkatkan.
Dia mengemukakan setelah direvitalisasi, pasar tradisional bisa menjadi lebih nyaman dan
aman, sehingga konsumen yang datang bisa lebih banyak dari sebelum direvitalisasi.

"Kita memahami jika masyarakat sebenarnya sangat senang bertransaksi di pasar tradisional.
Jika ditata lebih baik, pasar itu bisa lebih berkembang."
Perlu dicermati
Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) Shar-mila Yahya Zaini
mengatakan setuju saja dengan pernyataan Menteri Koperasi dan UKM. Sebab, konsumennya
masing-masing memang mempunyai segmen tersendiri.
"Menurut saya, masih ada yang perlu dicermati, agar pengelola pasar tradisional memiliki
kesetaraan hak dalam ki-nerjanya. Paling tidak, bisa memiliki hak yang sama dengan pengelola
pasar modem dan sejenisnya," tukasnya.
Kesamaan hak itu terutama dari perlakuan produsen atau pabrikan yang menjadi pemasok
komoditas untuk pasar tradisional maupun pasar modem.
Pasar modern umumnya memiliki jangka waktu tertentu hingga 1 bulan atau 2 bulan untuk
membayar seluruh komoditas yang dipasok produsen ataupun pabrikan.
"Adapun pedagang di pasar tradisional, tidak menerima perlakuan yang sama, karena hanya
diberi waktu 1 hari atau 2 hari untuk membayar lunas barang yang diorder. Di antara pedagang

1/2

Pasar modern tidak perlu dipersoalkan,Pasar tradisional perlu kesetaraan
Written by Artikel

Wednesday, 21 July 2010 10:11 -

itu bahkan diwajibkan membayar dengan tunai."
Melihat kenyataan ini, maka selalu terjadi penilaian kontroversial dari masyarakat maupun
pemerhati perdagangan. Secara umum mereka berpihak kepada pasar tradisional, karena
memang tidak mendapat perlakuan yang sama.
"Jika pemerintah bisa memberikan fasilitasi hak yang sama kepada pedagang di pasar
tradisional, tidak akan ada kontroversi atas kehadiran pasar modem yang kiang mengimpit
pasar tradisional," tandas Sharmila.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM akan merealisasikan pembangunan 7 pasar
tradisional dengan alokasi dana sekitar Rp6 miliar pada awal Agustus 2010.
Agus Muharram, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan
UKM, mengatakan pembiayaan pembangunan pasar tradisional di 7 kabupaten/kota tersebut
diambil dari APBN melalui program bantuan sosial.
"Pencairan dananya akan dilaksanakan pada minggu keempat Juli, setelah surat keputusan
penetapannya akan keluar sekitar minggu kedua bulan sama. Pada awal Agustus
pembangunan fisiknya sudah bisa dimulai," ungkapnya.
Sumber : Bisnis Indonesia

2/2