Tujuan dan Prinsip MOS

Dasar hukum diadakannya MOS diantaranya : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Standar pengelolaan
Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, dan Surat
Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor 220/C/MN/2008 tanggal 18 Januari 2008 tentang kegiatan MOS

Tujuan diadakannya MOS :
1. Membentuk karakter peserta didik dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme;
2. Memberikan kesan kepada peserta didik tentang kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan
pendidikan barunya;
3. Membantu peserta didik baru untuk mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidik di SD, SMP, SMA
dan SMK sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif;
4. Memahami kehidupan sekolah yang baru, terutama bagi peserta didik baru dalam upaya pengenalan dan
pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala;
5. Memotivasi peserta didik baru agar tumbuh dan memiliki kepercayaan diri sehingga mempunyai
keberanian mengungkapkan pendapat serta aktif dalam kegiatan yang positif dan kontruktif;
6. Menanamkan rasa bangga peserta didik baru terhadap almamaternya, sehingga akan timbul rasa
memiliki, dan mampu berinteraksi dengan berbagai unsur dan komponen sekolah yang pada akhirnya
akan berimbas pula terhadap pemahaman untuk melaksanakan semua aturan dan norma yang
diterapkan di sekolah dengan baik.


Prinsip-prinsip Penyelenggaraan MOS :
Penanggung jawab MOS adalah Kepala Sekolah dengan Penanggung jawab teknis/lapangan :
- SD adalah Guru Penjasorkes atau Guru yang ditugasi oleh Kepala Sekolah,
-

SMP adalah Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Urusan Kesiswaan,

-

SMA, SMK adalah Waka Kesiswaan
Hari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi dengan kegiatan MOS bagi peserta didik SMP,
SMA, SMK sedangkan bagi peserta didik baru SD diisi kegiatan pengenalan lingkungan dalam bentuk
kegiatan yang bersifat edukatif dan konstruktif serta tidak diperbolehkan mengarah pada kegiatan
destruktif dan atau kegiatan yang dapat merugikan peserta didik baik secara fisik maupun psikologis.
Kegiatan MOS harus dilandasi prinsip mudah, murah, menyenangkan, massal, meriah, dan
mencerdaskan.