71 TAHUN 20012 ( SPM PU)

BUPATI KUNINGAN
PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR 71 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN
PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN KUNINGAN
BUPATI KUNINGAN,
Menimbang

:

a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal, Pemerintah Daerah menerapkan Standar
Pelayanan Minimal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Menteri;

b. bahwa untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal di Bidang Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat Nomor :
22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, dalam rangka
penerapannya perlu menetapkan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat
di Kabupaten Kuningan yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati.
Mengingat

:

1.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara

Tahun 1950);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4.


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

7.


Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4594);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4693);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);

13.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

14.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

15. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
17.


Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan
Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2008
Nomor 68, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 70);

18.

Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kuningan Nomor 27 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan
Tahun 2011 Nomor 158 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kuningan Nomor 78);

19.

Peraturan Bupati Kuningan Nomor 13 Tentang 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kuningan;

20. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 33 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya;

21. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 34 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Bina Marga;
22. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 46 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan;
23. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 56 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok,

Fungsi dan Uraian Tugas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah;
24.

Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan
Tata Naskah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN
BUPATI TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR
PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN

RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN KUNINGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan;
1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2.

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan.

3.

Bupati adalah Bupati Kuningan.

4.

Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Kuningan tentang
Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
Dasar di Kabupaten Kuningan;


5.

Urusan Wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan
dengan hak dan pelayanan dasar warga negara;

6.

Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan
mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan
sosial,ekonomi dan pemerintahan;

7.

Pelayanan Dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam
memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat
untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat;

8.


Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal;

9.

Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang yang selanjutnya disingkat SPM Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal;

10. Pelayanan Dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah
jenis pelayanan publik Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam kehidupan sosial,ekonomi dan pemerintahan;
11. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, dapat berupa masukan,
proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar;
12. Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD,
Renstra-SKPD dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai dasar
perhitungan kebutuhan biaya dalam menyelenggarakan kebutuhan dasar;
13. Kemampuan dan potensi daerah adalah kondisi keuangan daerah dan
sumber daya yang dimiliki daerah untuk menyelenggarakan urusan wajib
pemerintahan daerah dan dalam rangka pembelanjaan untuk membiayai
Rencana Pencapaian SPM;

14. Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan
sistem atau sarana dan prasarana,kelembagaan,personil dan keuangan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam rangka mencapai
tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM Pemerintahan Dalam Negeri
secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip
pemerintahan yang baik;

15. APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Kuningan.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG
PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 2
Maksud pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat ini adalah untuk mendukung
penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat di Bidang Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat.
Pasal 3
Pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat bertujuan :
a. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam pembangunan yang dilengkapi
sarana dan prasarana untuk pengembangan kehidupan ekonomi dan
sosial;
b. Agar masyarakat mampu menghuni rumah yang layak huni dan
terjangkau dalam lingkungan yang sehat dan aman yang didukung
dengan prasarana,sarana dan utilitas umum.
Pasal 4
Pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat berfungsi sebagai :
a. Alat untuk menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus
dicapai Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan
dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya sebagai penyedia pelayanan
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat;
b. Acuan dalam perencanaan program pencapaian target standar
pelayananan minimal;
c. Tolok ukur untuk mengukur Kinerja Penyelenggaraan Urusan Wajib
Daerah berkaitan dengan Pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang
dan Perumahan Rakyat;
d. Dasar penentuan belanja publik dengan prioritas utama pelayanan
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat berbasis
anggaran kinerja;
e. Acuan prioritas Perencanaan Daerah dan prioritas pembiayaan APBD
pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat;
f. Alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan Urusan Wajib Bidang
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat di Kabupaten
Kuningan.
BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN
RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 5
Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan dan Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya dalam menyelenggarakan pelayanan Pekerjaan
Umum, Tata Ruang dan Perumahan Rakyat wajib berpedoman pada Rencana
Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat.

Pasal 6
Rencana Pencapaian SPM sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 berkaitan
dengan Pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat yang meliputi Jenis Pelayanan beserta Indikator Kinerja dan Target
Tahunan Tahun 2013 dan 2014 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan ini.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 7
Penyelenggaraan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM sebagaimana
dimaksud pada Pasal 5 dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga, Dinas Sumber
Daya Air dan Pertambangan, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.
Pasal 8
Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM dilakukan
oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.
Pasal 9
Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada pasal 5 dilaksanakan sesuai
dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Bupati
.
Pasal 10
Bupati bertanggung jawab dalam penyelenggaraan urusan wajib, Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana
Pencapaian SPM.
BAB V
MEKANISME DAN KOORDINASI PELAKSANAAN RENCANA PENCAPAIAN
SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Pasal 11
Mekanisme dan koordinasi pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM Bidang
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan Rencana Pencapaian SPM dilaksanakan oleh Dinas
Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan dan Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya;
b. Perencanaan Pembangunan Daerah pelayanan Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat tahun anggaran yang
bersangkutan mengacu pada Rencana Pencapaian SPM yang telah
ditetapkan dan menjadi prioritas bagi Daerah;
c. Melakukan sosialisasi, diseminasi, pelatihan penyelenggaraan SPM;
d. Mengembangkan standar-standar teknis dalam pelayanan Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat;
e. Melakukan survei kepuasan masyarakat secara teratur terhadap
pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM;
f. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap
kinerja pelayanan di bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 12
(1) Bupati melaksanakan pembinaan atas pelaksanaan SPM Bidang
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai
rencana pencapaian SPM Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk
pemberian Standar Teknis, Pedoman, Bimbingan Teknis, Pelatihan yang
meliputi :
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM;
b. Penyusunan Rencana Kerja dan Standar Kinerja pencapaian target
SPM;
c. Penilaian pengukuran kinerja pelaksanaan Rencana Pencapaian
SPM;
d. Penyusunan Laporan Kinerja dalam penyelenggaraan pemenuhan
Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat.
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 13
Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat.
BAB VII
EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 14
Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan dan Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya melaksanakan evaluasi dan pelaporan pencapaian
kinerja pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat
sesuai Rencana Pencapaian SPM kepada Bupati.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 15
Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat untuk pencapaian target sesuai Rencana
Pencapaian SPM dibebankan pada APBD dan sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan ini maka Ketentuan berkenaan dengan
Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat yang telah ada dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 17
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.
Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 20 Desember 2012
BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA
Diundangkan di Kuningan
Pada tanggal 21 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUNINGAN,
Cap Ttd
YOSEP SETIAWAN
BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 111
Salinan ini sesuai dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA
KABUPATEN KUNINGAN

ANDI JUHANDI, SH
Pembina
NIP. 196306011992031006

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR
: 71 TAHUN 2012
TANGGAL
: 20 DESEMBER 2012
TENTANG
: RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
(SPM)
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUNINGAN

BIDANG

PERUMAHAN

RAKYAT,

RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2013 DAN 2014
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT, PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KEMEN
PU

INDIKATOR

1
A.

CAPAIAN

TARGET CAPAIAN
KABUPATEN
KUNINGAN
2013
2014
(%)
(%)
6
7

2

2010
(%)
3

2011
(%)
4

2012
(%)
5

100%

33,48%

37,65%

39,55%

41,40%

43,60%

70%

70,62%

68,49%

69,06%

73,88%

74,50%

100%

93,15%

93,51%

93,84%

95,30%

100%

100%

54,8%

71,0%

82,0%

93,0%

100%

60%

32,9%

42,6%

48,4%

54,2%

60,0%

60%

47,0%

52,0%

54,0%

57,0%

60,0%

60%

44,0%

48,0%

52,0%

55,0%

60,0%

SUMBER DAYA AIR

Prioritas utama penyediaan air untuk kebutuhan masyarakat :

a. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari
– hari.

b. Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada system irigasi yang
sudah ada.
B.

JALAN

a. Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam
wilayah kabupaten/kota.

b. Tersedianya

jalan yang
melakukan perjalanan.

memudahkan

masyarakat

perindividu

c. Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan
selamat.

d. Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman.

e. Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai

dengan kecepatan rencana.
C.

AIR MINUM

D.

Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air
Minum dengan jaringan perpipa dan terlindung dengan kebutuhan
pokok minimal 60 liter/orang/hari

12,56%

13,44%

15,24%

17.02%

18,74%

PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN (SANITASI LINGKUNGAN
DAN PERSAMPAHAN)

a.
b.
c.
d.
e.
E.

Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai

60%

55,78%

41,55%

47,35%

52,75%

60%

Tersedianya sistem air limbah skala komunitas / kawasan / kota

5%

5,15%

1,57%

2,85%

4,25%

5%

Tersedianya fisilitas pengurangan sampah di perkotaan

20%

2,5%

7,5%

8%

9,5%

11,5%

Tersedianya system penanganan sampah di perkotaan

70%

69,21%

66,9%

70,2%

73,5%

76%

50%

48,25%

32,75%

38,25%

43,65%

50%

10 %

1,82%

1,82%

1,85%

1,88%

1,91%

100%

98%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

28,57%

42,86%

57,15%

100%

100%

Tersedianya system jaringan drainase skala kawasan dan skala kota
sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan
tidak lebih dari 2 kali setahun.
PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

- Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
F.

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

a. Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten/Kota
b. Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di
Kabupaten/Kota
G.

JASA KONTRUKSI

a. Penerbitan Ijin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK) dalam waktu 10 Hari kerja
setelah persyaratan lengkap

b. Tersedianya Sistem Informasi jasa Kontruksi setiap Tahun
H. PENATAAN RUANG
a. Informasi Penataan Ruang
Tersedianya Informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
Kabupaten/Kota beserta rencana rincinya melalui Peta Analog dan Peta
Digital Kecamatan dan Kelurahan

b. Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum
konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan
minimal 2(dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan
ruang

100%

28,57%

42,86%

57,15%

100%

100%

Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai Peraturan Daerah tentang RTR wilayah Kabupaten/Kota beserta
rencana rinciannya

100%

28,57%

42,86%

57,15%

100%

100%

Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang
pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja

100%

100%

100%

100%

100%

100%

e. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan

25%

0%

30,05%

0%

0%

37,52%

c.

d.

BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA