T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang T1 BAB V

BAB V
PEMBAHASAN
Penulis melakukan penelitian guna memperoleh data sejak akhir Juli hingga
awal Agustus dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Sementara
untuk pengolahan data, penulis menggunakan analisis deskriptif untuk
mendeskripsikan data mengenai konvergensi media di Radio Sonora Semarang.
Untuk menjawab pertanyaan dari bab sebelumnya yaitu Bagaimana Radio Sonora
Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media? Maka penulis
menjabarkan mengenai hasil observasi dan wawancara yang telah didapat selama
penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengambil satu narasumber dari Radio
Sonora Semarang yang memang sudah bekerja disana sejak pertama Sonora
Semarang hadir.
5.1 Radio Sonora Semarang Sebelum Adanya Konvergensi Media
Sebelum adanya konvergensi media yaitu pada Agustus 2009 sampai
dengan Desember 2009, Radio Sonora Semarang masih menjadi media massa
konvensional. Mereka masih menggunakan frekuensi untuk siaran mereka dan
sampai sekarang pun setelah adanya konvergensi media mereka masih
mempertahankan frekuensi. Radio Sonora Semarang pertama hadir pada bulan
Agustus 2009.Bahkan mencari bahan siaran pun mereka menggunakan koran atau
majalah, mereka mencari informasi dengan membaca koran atau majalah serta
tabloid. Radio Sonora Semarang juga menggunakan telepon serta SMS pada saat

awal mereka hadir. Sehingga pada awal mereka berdiri, memang belum dapat
untuk menyampaikan informasi melalui berbagai macam media. Bahkan
pendengar pun masih mengalami keterbatasan dalam mengakses radio ini. Yang
dimaksud mengalami keterbatasan adalah ketika pendengar berada di wilayah lain
yang tidak terjangkau oleh siaran Sonora Semarang maka mereka tidak bisa
mengakses radio tersebut melalui apa pun.Segala bentuk tahapan model
konvergensi media dan keuntungan dari adanya konvergensi media belum
dirasakan oleh pihak Radio Sonora Semarang.

30

5.2 Radio Sonora Semarang Sesudah Adanya Konvergensi Media
5.2.1 Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang
Sonora Semarang telah melakukan konvergensi media sejak beberapa tahun
lalu, hal

ini dilakukan guna mengikuti perkembangan jaman. Seperti yang

diketahui bahwa saat ini teknologi semakin maju seiring berkembangnya jaman.
Maka pada tahun 2009 setelah beberapa bulan berdirinya Sonora Semarang yaitu

pada bulan Desember, mereka mulai melakukan konvergensi media yaitu dengan
membuat radio streaming dan membuat media sosial. Hal tersebut diketahui oleh
penulis dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai yang sudah bekerja
disana sejak pertama Sonora Semarang berdiri dan sekaligus menjadi Program
Director. Dengan alasan untuk mengikuti perkembangan jaman, maka Radio
Sonora Semarang melakukan konvergensi media yang dirasa mempunyai
keuntungan tersendiri bagi keberlangsungan eksistensi radio tersebut. Kemudian
dengan adanya konvergensi media maka penyiar atau pegawai lain juga dituntut
untuk multitalent, mengerjakan pekerjaan mereka sambil mengisi konten pada
media baru. Alasan kedua Sonora Semarang melakukan konvergensi media adalah
agar dapat mengakses lebih banyak pendengar.
“ya jadi sebenarnya kami ini melakukan
konvergensi
media
untuk
mengikuti
perkembangan
jaman,
supaya
tidak

ketinggalan juga dengan media lain.”1
Bagaimana pun juga saat ini berbagai media massa telah berlomba – lomba
untuk dikenal oleh masyarakat luas sehingga mereka melakukan apa yang disebut
dengan konvergensi media, karena konvergensi media mempunyai berbagai
keuntungan maka hal ini juga yang lantas mendorong Radio Sonora Semarang
untuk terus mengembangkan konvergensi medianya. Seperti yang telah dikatakan
pada bab sebelumnya bahwa konvergensi media menyatukan perusahaan –
perusahaan yang bergerak di bidang informasi, jejaring komunikasi, dan penyedia
konten. Sama hal nya dengan Radio Sonora Semarang yang menjadi bagian dari
1

Hasil wawancara dengan Program Director Radio Sonora Semarang

31

perusahaan Kompas Gramedia. Kompas Gramedia sendiri merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang media massa, maka ketika Radio Sonora
Semarang melakukan konvergensi media secara tidak langsung mereka telah
melakukan kerja sama dengan perusahaan jejaring komunikasi.
Sementara Radio Sonora Semarang adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang informasi dan penyedia konten, namun pihak Sonora
Semarang sendiri tidak membatasi bagi para pendengarnya jika ingin memberi
konten. Tidak hanya memberikan konten, namun pendengar juga bisa untuk
mengakses berbagai informasi secara cepat dimana pun mereka berada. Ini lah
yang disediakan Radio Sonora Semarang untuk pendengarnya, agar Sahabat
Sonora dapat mengakses seluruh informasi dengan mudah dan cepat. Informasi
yang didapat Radio Sonora Semarang adalah dari Kompas dan Tribun News, yang
masih satu perusahaan yaitu Kompas Gramedia. Selain dari Kompas dan Tribun,
biasanya Radio Sonora juga mendapat informasi dari reporter mereka.Setiap
harinya reporter Radio Sonora Semarang akan turun ke lapangan untuk mencari
informasi apa pun yang kemudian akan disampaikan kepada Sahabat Sonora.
“Biasanya kami mengambil sumber informasi
untuk dibacakan dari situs berita online yaitu
Kompas.com dan Tribunnews.com”
Seluruh informasi ini disebar luaskan oleh Radio Sonora Semarang melalui
akun – akun media sosial mereka.
1. Twitter Radio Sonora Semarang
Radio ini menggunakan twitter karena menganggap bahwa banyak yang
menggunakan media sosial ini. Serta melalui twitter ini, Radio Sonora Semarang
ingin memberikan banyak ruang bagi para pendengarnya. Sonora Semarang

menggunakan twitter di penghujung tahun 2009.

32

“Kalau alasan kita pakai FB sama Twitter ya
karena kita tu mikirnya media ini tidak
terbatas ya, siapa aja bisa akses dan follow.”2

Gambar 5.2.1.1
Sumber : Timeline Twitter Radio Sonora Semarang.
Profil Twitter Radio Sonora Semarang, dengan jumlah pengikut sebanyak
14.619. Itu berarti cukup banyak yang menjadi pengikut Twitter milik Radio
Sonora Semarang.

2

Hasil wawancara dengan pihak Sonora Semarang.

33


Gambar 5.2.1.2
Sumber : Timeline Twitter Radio Sonora Semarang.
Hasil screenshots halaman timeline Twitter Radio Sonora Semarang yang
menunjukkan beberapa postingan mereka.
2. Facebook Radio Sonora Semarang
Yang menjadi alasan Radio Sonora Semarang menggunakan facebook
sebagai salah satu bentuk konvergensi media mereka adalah karena menurut pihak
Sonora Semarang, facebook merupakan media yang tak terbatas dalam arti siapa
saja bisa mengakses facebook Radio Sonora Semarang. Alasan ini sama seperti
alasan mereka dalam memilih menggunakan Twitter. Radio ini menggunakan
34

facebook karena dinilai banyak penggunanya dan mampu untuk menjangkau
banyak orang. Facebook ini hadir juga di penghujung 2009.

Gambar 5.2.1.3
Sumber : Timeline Facebook Sonora Semarang.
Hasil screenshots beranda FB Radio Sonora Semarang.

35


Gambar 5.2.1.4
Sumber : Beranda FB Radio Sonora Semarang.
Hasil screenshots ini menunjukkan bahwa sebanyak 4.368 orang
menyukai fanpage ini dan sebanyak 4.337 orang mengikuti fanpage ini.

36

3. Instagram Radio Sonora Semarang
Sementara yang mendasari Radio Sonora Semarang menggunakan
instagram adalah karena dengan memiliki akun instagram maka radio ini bisa
berbagi foto kegiatan mereka di studio siaran. Jika memposting di FB maka foto –
foto kegiatan mereka akan tertutup oleh postingan lain, mereka memilih Instagram
karena hanya dikhususkan hanya untuk foto. Sonora Semarang juga dapat berbagi
segala foto saat berada di lapangan. Instagram milik Sonora Semarang ini hadir
pada tahun 2013.

Gambar 5.2.1.5
Sumber : Profil Instagram Radio Sonora Semarang.
Hasil screenshot ini menunjukkan sebanyak 1.849 orang mengikuti

Instagram Radio Sonora Semarang.

37

Gambar 5.2.1.6
Sumber : Beranda Instagram Radio Sonora Semarang.
Hasil screenshots ini menunjukkan beberapa postingan foto milik Radio
Sonora Semarang.

38

Gambar 5.2.1.7
Sumber : Postingan foto di Instagram Radio Sonora Semarang.
Hasil screenshots ini menunjukkan postingan yang diunggah oleh Radio
Sonora Semarang pada saat ada talkshow.

39

4. Youtube Radio Sonora Semarang
Youtube milik Radio Sonora Semarang dibuat pada tahun 2013, dengan

alasan agar mereka lebih mudah dalam mengunggah video tanpa dibatasi oleh
durasi waktu. Namun sayangnya youtube milik Radio Sonora Semarang ini
hanya mengunggah 22 video dan setelah itu belum terlihat video lagi di channel
youtube milik mereka. Video yang diunggah terakhir kali adalah pada bulan
April 2017. Hal ini diketahui peneliti pada channel Youtube milik Radio Sonora
Semarang.

Gambar 5.2.1.8
Sumber : Beranda Channel Youtube Radio Sonora Semarang.
Hasil screenshots ini menunjukkan channel Youtube milik Radio Sonora
Semarang dan video terakhir yang mereka unggah.

40

5. Website Radio Sonora Semarang
Radio Sonora Semarang memiliki website agar para pendengar mereka
dapat mengetahui tentang Sonora Semarang, serta dapat membaca artikel yang
telah dikelompokkan sesuai kategori, serta pendengar bisa melakukan streaming
melalui website tersebut.


Gambar 5.2.1.9
Sumber : Beranda Website milik Radio Sonora Semarang.

41

6. Aplikasi Streaming Radio Sonora Semarang
Radio Sonora Semarang juga memiliki aplikasi streaming yang telah
tersedia di playstore. Aplikasi ini dapat di download secara gratis. Pihak Sonora
Semarang menyediakan aplikasi ini guna memudahkan para pendengar mereka
yang tidak berada pada jangkauan siar mereka. Aplikasi ini dibuat pada tahun
2015.

Gambar 5.2.1.10
Sumber : PlayStore aplikasi Streaming Radio Sonora Semarang.
Melalui penjelasan pada bab sebelumnya bahwa “Konvergensi media
memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan
berita dan menghadirkan informasi serta memberikan hiburan

dengan


menggunakan berbagai macam media” ini pula yang dilakukan oleh Radio Sonora
42

Semarang. Walaupun ada keterbatasan SDM namun radio ini tetap secara
maksimal dalam menyampaikan berita, menghadirkan informasi, dan memberikan
hiburan bagi Sahabat Sonora melalui beberapa media yang mereka miliki. Pihak
Sonora Semarang sendiri telah mengakui adanya keterbatasan SDM. Contohnya
pada saat mereka menyampaikan berita, hal itu tidak hanya disampaikan melalui
siaran radio tetapi juga melalui akun media sosial yang mereka miliki. Sama
halnya dengan informasi yang mereka dapat, misal saja ketika mereka mendapat
informasi mengenai lalu lintas di kota Semarang maka mereka tidak hanya
menyiarkan suara reporter yang berada di lapangan tetapi juga mempostingnya.
Konvergensi media telah terjadi pada dua aspek yaitu Aspek Teknologi dan
Aspek Industri. Dalam aspek teknologi, Radio Sonora Semarang telah
mengkonversikan konten kreatif mereka ke dalam bentuk digital dan telah
disampaikan melalui jejaring tanpa kabel dan juga telepon selular. Dari hasil
observasi yang telah saya lakukan, Radio Sonora Semarang telah menunjuk satu
pegawai yaitu Produser untuk mengurus media sosial dan website milik radio
tersebut dan segala konten yang telah dibuat oleh pihak Sonora Semarang akan di
posting di

seluruh akun media sosial mereka. Sebenarnya Radio Sonora

Semarang tidak hanya memiliki tiga akun media sosial tersebut, tetapi masih ada
Youtube dan juga Website. Namun karena keterbatasan sumber daya manusia
maka Youtube dan Website milik Sonora Semarang tidak terlalu aktif, mengingat
mereka lebih menitik beratkan kepada akun media sosial yang lain. Tidak terlalu
aktifnya Youtube serta Website Radio Sonora Semarang ini karena setiap hari
mereka harus memposting konten yang sudah mereka siapkan ke tiga akun media
sosial tersebut. Konten yang diposting tidak dibatasi berapa kali upload.
Sementara dari aspek industri, Sonora Semarang belum bekerja sama
dengan perusahaan lain untuk mengembangkan bisnis baru. Namun Radio Sonora
Semarang berusaha untuk memberikan konten semenarik mungkin bagi para
pendengarnya. Radio Sonora Semarang selalu memposting bagaimana kondisi
saat siaran dan siapa yang menjadi tamu mereka. Hal ini dilakukan agar Sahabat
Sonora mengetahui siapa saja yang menjadi tamu talkshow mereka dan seperti apa

43

para penyiar Radio Sonora Semarang. Dalam memperkenalkan para penyiarnya,
Radio Sonora Semarang juga tidak hanya asal dalam memposting foto tapi mereka
juga membuat background foto yang menarik. Contohnya para penyiar berfoto di
kawasan Kampung Pelangi, Kalisari, Semarang dan kemudian foto – foto tersebut
di posting ke instagram Radio Sonora Semarang sehingga terlihat lebih menarik
dan berwarna. Foto – foto tersebut dibuat oleh crew mereka sendiri. Sonora
Semarang juga memberikan informasi mengenai lalu lintas di daerah Semarang.
5.2.2 Tahapan Model Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang
Kemudian dari kelima tahapan model konvergensi media, maka Radio
Sonora Semarang setidaknya telah melakukan salah satunya yaitu cloning.
Dimana radio ini melakukan cloning dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
Penjelasan dari cloning adalah satu media menampilkan konten berita dari media
lain apa adanya tanpa suatu perubahan. Hal ini lah yang biasa dilakukan oleh
Sonora Semarang. Mereka menampilkan berita atau informasi yang terdapat di
web Kompas.com dan Tribunnews.com tanpa merubah isi dari berita atau
informasi tersebut. Walaupun jika dilihat dari sisi etika media massa hal ini tidak
diperbolehkan. Sementara itu, adanya konvergensi media juga mempunyai
implikasi tersendiri. Ada dampak positif atau keuntungan dan ada dampak negatif.
5.2.3 Keuntungan Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang
Keuntungan dari konvergensi media tidak hanya dapat dirasakan oleh pihak
yang melakukan tetapi juga menjadi keuntungan bagi para pendengar setianya.
Namun konvergensi media pun juga memiliki beberapa dampak negatif. Seperti
yang sudah penulis jelaskan pada bab sebelumnya maka keuntungan Radio
Sonora Semarang dan Sahabat Sonora dengan adanya konvergensi media adalah
sebagai berikut :
1. Radio Sonora mampu untuk memperluas informasi karena adanya internet.
Mereka dapat dengan mudahnya mencari informasi dari mana saja dan
menyebar luaskan informasi yang akan mereka berikan kemana saja. Hal ini
tentu menguntungkan bagi Radio Sonora Semarang karena dengan mereka
44

melakukan konvergensi media maka informasi yang mereka punya dapat di
posting ke media sosial miliknya sehingga para pendengarnya dapat
mengetahui informasi tersebut. Karena ternyata alasan utama para pengguna
internet mengakses internet adalah untuk mengupdate informasi.

Gambar 5.2.3.1
Sumber : Internet
Selain itu, Radio Sonora juga dapat dikenal oleh masyarakat yang belum
menjadi pendengarnya.
2. Bagi Radio Sonora Semarang mencari informasi bisa dimana saja sesuai
dengan selera mereka.
“Kita cari sumbernya macam – macam, bisa
dari internet, koran, TV atau media sosial.
Tapi kita juga akan cross check lagi lewat
media online yang lebih valid. Radio Sonora
ini kan salah satu grup Kompas Gramedia,
kita punya situs berita online yang nomor satu
di Indonesia yang paling banyak diakses
masyarakat, itu Tribun News.”3
3

Hasil wawancara dengan Program Director Radio Sonora Semarang

45

Ketika informasi yang mereka cari sudah di dapat maka setelah itu mereka baru
menyebar luaskannya kepada masyarakat melalui media sosial milik mereka.
Berbeda dengan saat konvergensi media belum dilakukan di radio ini, mereka
masih mencari informasi melalui koran, tabloid atau majalah.
“Beda ya sama dulu waktu kita belum
melakukan konvergensi media. Kalau mau cari
informasi itu harus melalui koran, tabloid atau
majalah. Sekarang kan lebih mudah.”
3. Dengan melakukan konvergensi media maka Radio Sonora Semarang lebih
praktis dalam mencari informasi yang akan disampaikan, lebih mudah dan juga
tentu lebih efisien mengingat sekarang kita hidup di era yang serba digital.
Dengan melakukan konvergensi media, penyiar yang sedang berada di studio
pun dapat dengan cepat mencari informasi atau berita yang hendak
disampaikan melalui siaran radio.
4. Bicara soal demokratisasi informasi, maka Sonora Semarang dapat secara
bebas dan luas dalam mengakses informasi atau pun berita. Entah itu melalui
internet, koran atau melalui media sosial. Mereka bisa memilih akan melalui
cara dan bentuk seperti apa mereka mencari informasi. Mereka bahkan juga
bisa mendapat informasi melalui reporter yang berada di lapangan. Reporter
tersebut akan menelepon dan disambungkan langsung dalam siaran radio.
5. Implikasi yang paling terasa adalah dalam hal ekonomi. Pihak Sonora
Semarang juga mengakui bahwa setelah melakukan konvergensi media,
keuntungan yang mereka peroleh meningkat dari sebelumnya.
“Dengan adanya konvergensi media, kita
punya streaming itu Radio Sonora punya
bahan jualan baru. Jadi kalau ada perusahaan
mau dibuatkan talkshow diluar juga bisa
makanya itu kan sebagai bahan jualannya
Sonora. Sekarang kita juga ada jualan kalau
pasang iklan di radio nanti kita juga promoin
di media sosial. Jadi dengan adanya
konvergensi media tu pendapatan radio juga
jadi meningkat.”

46

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang konvergensi media merupakan lahan
yang bagus untuk meningkatkan suatu media pada bidang ekonomi. Entah
meningkat secara drastis atau tidak, setidaknya hal ini dapat digunakan oleh
suatu media dalam hal pengembangan bisnis.
6. Melalui konvergensi media, Radio Sonora Semarang dapat menyampaikan
informasi hanya dalam hitungan menit. Sehingga Sahabat Sonora di luar sana
dapat memperoleh informasi secara cepat. Jika dibandingkan dengan TV atau
koran maka masyarakat akan lebih diuntungkan saat memperoleh informasi
melalui radio. Contohnya saja saat terjadi kemacetan pada salah satu jalan di
Semarang, maka informasi akan dengan cepat disampaikan oleh pihak Sonora
Semarang kepada Sahabat Sonora. Sehingga kecepatan dalam memperoleh
informasi ini dapat membuat Sahabat Sonora memilih jalan alternatif agar tidak
terkena kemacetan.
7. Masyarakat juga dapat menjadi lebih interaktif dan juga bisa memberi umpan
balik terhadap informasi yang telah disampaikan. Melanjutkan contoh dari
nomor sebelumnya, misal saja kemacetan yang terjadi sudah bisa terurai maka
Sahabat Sonora yang mendengar informasi tersebut juga dapat menyampaikan
bahwa kini jalan yang macet tersebut sudah dapat terlewati. Dengan begini
maka konvergensi media dapat menguntungkan kedua belah pihak.
8. Radio Sonora Semarang mendapat kesempatan baru secara mendasar dengan
adanya konvergensi media. Radio ini bisa menangani, menyediakan,
menyebarkan serta memproses seluruh informasi baik dalam bentuk visual,
audio, data atau yang lainnya. Yang dimaksud menangani disini adalah pihak
Sonora Semarang dapat menangani setiap informasi yang ada di akun milik
mereka, hanya untuk berjaga – jaga jika ada Sahabat Sonora yang membagikan
informasi dan ternyata itu hanya hoax. Kemudian Radio Sonora Semarang
dapat menyediakan serta menyebarkan informasi kepada para pendengarnya
secara cepat.
5.2.4 Dampak Negatif Konvergensi Media

47

Jika itu tadi adalah keuntungan dari melakukan konvergensi media, maka
berikut adalah dampak negatif dari adanya konvergensi media, yaitu:
1. Konvergensi media dapat menyebabkan masyarakat menjadi pecandu
teknologi. Walaupun dalam rangka untuk mendapatkan informasi atau berita
tapi alangkah baiknya jika menggunakan gadget untuk memperoleh informasi
hanya pada saat kondisi yang mendesak. Misalkan untuk para pengendara
mobil, tentu terdapat radio didalamnya maka lebih baik mendengarkan
informasi yang disampaikan dalam siaran radio saja daripada harus membaca
di media sosial.
2. Muncul masyarakat maya yang berkumpul pada akun media sosial milik Radio
Sonora Semarang, dimana mereka dapat melakukan interaksi disitu tanpa harus
bertatap muka. Contohnya ada penyanyi yang sedang menjadi tamu Radio
Sonora Semarang, kemudian para fans penyanyi tersebut hanya berkumpul
melalui postingan yang diunggah pihak radio, sehingga mereka tidak perlu
bertatap muka untuk berinteraksi karena mereka memiliki kesamaan yaitu
menyukai penyanyi yang sama.
3. Sejauh ini jika dikatakan radio yang masih menggunakan frekuensi kalah
dengan radio streaming sebenarnya tidak bisa dikatakan seperti itu. Karena
pada survei tahun 2016, radio masih diminati oleh pendengar.

48

Gambar 5.2.4.1
Sumber : Internet
Menurut survei diatas berarti radio streaming masuk dalam kategori internet.
Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika
dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media
online atau internet sebenarnya tidak juga.
4. Adanya konvergensi
nsi media juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang
besar. Dimana masyarakat yang mampu menggunakan radio streaming akan
dianggap sebagai kaum kelas atas sementara masyarakat yang mendengarkan
radio frekuensi akan dianggap kelas menengah. Padahal menur
menurut pihak Sonora
Semarang, masih banyak Sahabat Sonora yang setia mendengarkan radio
melalui frekuensi.
“Masih banyak lho Sahabat Sonora yang
masih mendengarkan lewat frekuensi, terus
nanti mereka juga SMS buat request sama
kirim salam.”

49

5.3 Radio
Radio Sonora Semarang sampai saat ini masih eksis dalam siarannya melalui
frekuensi.

Gambar 5.3.1
Sumber : Internet
Menurut Edison Research pada tahun 2014, Radio FM masih memiliki
banyak peminat. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa dari tahun ke tahun pasti
teknologi akan terus berkembang pesat, hal ini lah yang memungkinkan angka
pada grafik di atas berubah. Maka dari itu pada saat wawancara, Program Director
Radio Sonora Semarang mengatakan bahwa masih banyak peminat siaran radio
frekuensi

mereka.

Sebenarnya

menggunakan

radio

frekuensi

sangatlah

menghemat biaya karena tidak perlu berlangganan apa pun agar dapat
mendengarkannya. Hanya saja, jika kita berada di wilayah yang tidak masuk
jangkauan siar dari radio tersebut maka kita dapat mendengarkan apa pun. Maka
50

untuk mengatasi hal demikian, digunakan lah radio streaming agar pendengar
yang berada di luar jangkauan siar juga dapat menikmati siaran dari Radio Sonora
Semarang.
Yang mendasari Sonora Semarang melakukan siaran secara streaming
adalah karena mereka ingin menggaet pendengar yang berada di luar wilayah
jangkauan siaran Radio Sonora Semarang. Sehingga yang menjadi sasaran
utamanya adalah para pendengar baru.
“Yang
mendasari
Sonora
melakukan
streaming ya karena ingin menggaet
pendengar yang tidak masuk jangkauan
wilayah siaran, ya yang luar kota gitu. Kalau
target utamanya ya para pendengar baru.”
Kemudian jika bicara mengenai usia target pendengar baik siaran frekuensi atau
streaming dari Sonora Semarang adalah 25 – 35 tahun. Sementara di atas tadi
telah ditunjukkan bahwa peminat radio masih sebanyak 38% maka sekarang
bicara mengenai radio streaming.

Gambar 5.3.2
Sumber : Internet
51

Tidak heran jika terget siaran streaminng Radio Sonora Semarang adalah usia 25 35 tahun. Menurut data di atas, usia yang banyak menggunakan internet adalah 25
– 34 tahun sebanyak 24,4% kemudian usia 35 – 44 tahun sebanyak 29,2%. Tentu
target pendengar Sonora Semarang masuk dalam usia yang paling banyak
menggunakan internet. Kemudian mari kita lihat apa yang diakses oleh pengguna
internet.

Gambar 5.3.3
Sumber : Internet
Berdasarkan data diatas, para pengguna internet paling banyak mengakses media
sosial baru kemudian adalah hiburan. Hiburan disini bisa berupa streaming TV
atau radio.
Karakteristik dari radio ini sendiri lah yang mungkin membuat hingga saat
ini radio masih mempunyai banyak peminat.
1. Radio bersifat auditif, yaitu hanya dapat didengar. Sehingga walaupun
memang kita hanya dapat mendengarkannya tapi kekuatan informasi
yang disampaikan oleh radio sangatlah cepat dibanding media lain.

52

2. Theater of mind. Jika kita mendengarkan radio maka imajinasi kita lah
yang akan bermain. Misalkan ketika penyiar sedang berbicara maka
tentu kita akan membayangkan seperti apa penyiar tersebut, kemudian
jika kita mendengarkan sandiwara radio tentu kita juga akan
berimajinasi bagaimana cerita tersebut jika divisualkan.
3. Transmisi, yang berarti menyebar luaskan siaran melalui pemancar. Hal
ini lah yang membuat Radio Sonora membuat siaran radio streaming.
Karena jika lewat pemancar maka jangkauan siarannya akan menjadi
lebih sempit.
4. Cepat dan langsung, informasi yang disampaikan melalui radio
ditempuh dalam waktu singkat. Maka menjadi sebuah keuntungan
tersendiri bagi masyarakat yang mendengarkan radio.
5. Akrab, yang dimaksud akrab adalah ketika masyarakat mendengarkan
radio

maka

akan

jarang

ada

yang

mendengarkannya

secara

berkelompok, hal ini menyebabkan seseorang dapat menjadi merasa
akrab dengan penyiar walaupun mereka belum tentu tahu siapa yang
menjadi penyiarnya.
6. Dekat, penyiar radio berusaha sedekat mungkin dengan para
pendengarnya. Mereka selalu menyapa pendengar seakrab mungkin
walaupun mereka belum tentu tahu siapa yang menjadi pendengarnya.
7. Tanpa batas, yang dimaksud tanpa batas adalah siaran radio ini dapat
didengar oleh siapa saja. Meskipun setiap radio mempunyai target usia
pendengar dan SES masing – masing namun radio tidak dapat
membatasi masyarakat di luar target dan SES mereka yang ingin
mendengarkan radio. Itu sebabnya mengapa radio memiliki karakteristik
tanpa batas.
8. Portabel dan fleksibel, hal menguntungkan lainnya dari mendengarkan
radio adalah kita dapat mengerjakan pekerjaan lainnya. Karena radio
hanya bersifat auditif maka para pendengar bisa mendengarkan radio
tanpa perlu meninggalkan aktifitas lainnya. Berbeda dengan saat kita
menonton TV atau membaca koran, karena keduanya memerlukan
53

indera pengelihatan agar dapat memperoleh informasi. Walaupun TV
bersifat audio visual tetapi orang akan selalu penasaran ketika hanya
mendengarkan suara saja, maka akhirnya mereka meninggalkan aktifitas
lain untuk menonton TV.
Dalam radio baik program maupun penyiar harus sama – sama menarik.
Karena sudah disinggung di atas bahwa radio bersifat auditif maka dari itu
program dalam radio harus semenarik mungkin. Radio Sonora Semarang juga
sudah membuat rundown untuk mengatur siaran mereka. Pada waktu siang hari
mereka lebih memperbanyak untuk memutar lagu sementara pada pagi dan sore
hari mereka lebih memadatkan pada talk.
“Jadi kalau siang itu kita lebih banyak putar
lagu tapi kalau pagi sama sore kita padatkan
ke talk karena itu kan jam prime time.”
Lalu sedikit mengulas mengenai bahan siaran, sebuah radio tentu mempunyai cara
masing – masing untuk menentukan dan mendapatkan bahan siaran begitu pula
dengan Radio Sonora Semarang. Mereka mempunyai produser yang akan mencari
bahan siaran sesuai dengan arahan dan permintaan dari program director.
Biasanya untuk menentukan mereka akan mencari bahan siaran dimana, terlebih
dahulu mereka mencari fenomena apa yang sedang terjadi di Semarang maupun
Indonesia. Setelah itu baru mereka mencari di buku, internet, koran atau bahkan
media sosial. Namun informasi yang didapat dari media sosial juga harus di cross
check karena belum tentu valid. Untuk mengcross check informasi tersebut
biasanya Radio Sonora Semarang mengunjungi situs milik Kompas.com dan
Tribunnews.com yang masih berada pada satu perusahaan dengan Sonora
Semarang.
Radio Sonora Semarang berada dibawah kepemilikan Kompas Gramedia,
sehingga untuk mencari sumber informasi tidak lah sulit apalagi mereka memiliki
situs berita nomor satu di Indonesia yang paling banyak diakses yaitu
Tribunnews.com. Kemudian untuk sumber informasi lainnya didapat dari reporter
yang tugasnya setiap hari adalah mencari informasi dan kemudian disampaikan
kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan bisa beragam, sesuai dengan apa

54

yang ditemui oleh reporter di lapangan. Reporter akan menelepon ke studio untuk
menyampaikan informasi yang didapat dan akan disiarkan. Sementara untuk
informasi lalu lintas, Radio Sonora Semarang juga bekerja sama dengan ATCS
dan Trans Marga Jateng yang selalu memberikan informasi lalu lintas.

Gambar 5.3.4
Sumber : Timeline Twitter ATCS Kota Semarang.

55

Gambar 5.3.5
Sumber : Timeline TransMarga Jateng.
5.4 Mediamorfosis Radio Sonora Semarang
Menurut penjelasan penulis pada bab sebelumya mengenai mediamorfosis
yaitu tentang hubungan antara media lama dan media baru. Yang dimaksud media
lama disini adalah media konvensional seperti TV, radio, koran. Sementara media
baru yang dimaksud adalah media online atau digital seperti media sosial, situs
berita online atau streaming. Roger Fidler mendefinisikan mediamorfosis sebagai
“perubahan bentuk media komunikasi, biasanya disebabkan oleh interaksi
56

kompleks dari kebutuhan – kebutuhan penting, tekanan – tekanan kompetitif dan
politis, dan inovasi – inovasi sosial dan teknologis.” Maka benar, dalam hal ini
telah diakui oleh pihak Sonora Semarang bahwa mereka melakukan konvergensi
media agar tidak ketinggalan jaman dan lagi media lain juga sudah berkompetisi
untuk menggunakan media baru.
Seperti halnya spesies hidup, media pun juga berevolusi menuju daya tahan
hidup yang lebih tinggi agar mampu bertahan dalam lingkungan teknologi yang
semakin maju. Maka dari itu hal ini lah yang dilakukan Sonora Semarang agar
radio nya mampu untuk bertahan dalam kehidupan teknologi yang semakin maju.
Radio Sonora Semarang pertama berdiri belum menggunakan media baru, mereka
masih menggunakan frekuensi untuk siaran radio dan mencari bahan siaran
melalui koran atau majalah. Namun atas kesadaran dan tuntutan untuk mengikuti
perkembangan jaman maka perlahan radio ini membuat media sosial agar tidak
ketinggalan jaman dan tidak kalah oleh media pesaingnya. Terbukti bahwa media
baru memang membantu keberlangsungan hidup sebuah media lama.
Sonora Semarang yang tadinya merupakan sebuah media lama kini
berevolusi menuju daya tahan hidup yang lebih tinggi di tengah pesatnya
kemajuan teknologi dan perkembangan jaman. Dapat dibayangkan jika sebuah
media lama pada jaman sekarang ini tidak bermetamorfose maka media tersebut
akan kehilangan eksistensinya dan sulit bertahan di jaman yang berkembang ini.
Saat ini media massa telah memiliki media barunya masing – masing, baik itu
streaming, situs berita online atau pun website. Banyak juga yang telah
memanfaatkan keberadaan berbagai media sosial untuk memperkenalkan media
mereka kepada masyarakat luas. Seperti yang dilakukan oleh Radio Sonora
Semarang, mereka membuat media baru agar masyarakat mengenal dan
mengetahui keberadaan mereka.
“kalau dulu sebelum ada streaming radio
hanya bisa didengar oleh orang Semarang,
tapi sekarang dengan adanya streaming radio
bisa didengar sampai ke luar negeri.”
Dapat dilihat betapa menguntungkannya mediamorfosis ini, media lama
dapat bertahan di tengah perkembangan jaman hanya dengan berevolusi. Bagi

57

Sonora Semarang mediamorfosis dapat memberikan wadah bagi pendengar untuk
dapat mengetahui seperti apa para penyiar dan bagaimana kondisi di studio
melalui postingan foto yang diunggah ke media sosial mereka. Adanya media
baru juga dapat dijadikan sebagai bahan jualan oleh pihak Sonora Semarang
seperti yang telah diulas penulis. Selain itu mencari informasi juga menjadi lebih
mudah karena cukup dengan mengunjungi mesin pencari dan mengetik kata kunci
maka apa yang kita cari akan muncul. Mediamorfosis juga berimbas pada
perekonomian di Radio Sonora Semarang. Keuntungan yang didapat meningkat
berkat adanya media baru dalam radio ini.
Jadi media baru yang ada sekarang ini tidaklah muncul secara instan atau
tiba – tiba, media baru yang sekarang ada berawal dari media lama yang
berproses. Seperti halnya yang terjadi pada Radio Sonora Semarang, radio
streaming yang mereka miliki sekarang ini juga tidak muncul secara tiba – tiba.
Streaming yang ada di Sonora Semarang berawal dari radio frekuensi yang
kemudian berproses menuju daya tahan hidup lebih tinggi. Bahkan radio
streaming di Sonora Semarang terbilang cukup baru karena baru hadir pada tahun
2014 hingga sekarang para pendengar sudah dapat mendownload aplikasi
streaming Radio Sonora Semarang. Hal seperti ini lah yang disebut dengan
mediamorfosis.
Melalui analisis di atas, maka ada beberapa media yang dimiliki Radio
Sonora Semarang dalam konvergensi media yang telah mereka lakukan. Media
tersebut antara lain, facebook, twitter, instagram, youtube, website, dan juga
aplikasi streaming. Mereka juga tidak meninggalkan FM sebagai penyebar luasan
siaran mereka. Jika dipetakan maka bentuknya akan menjadi sebagai berikut :

58

RADIO
SONORA
SEMARANG

Radio frekuensi milik Radio Sonora Semarang tetap dipertahankan, tetapi
seiring berkembangnya teknologi muncul lah media – media sosial. Seperti pada
gambar diatas.

59