Mengenal Pasar Tradisional di Inggris Ra

Coventry, 17 Oktober 2014

Mengenal Pasar Tradisional di Inggris Raya
(Pengalaman antara Studi dan Kehidupan Keseharian)
Ferry Hermawan, S.T., M.T., MCIOB *)
Coventry University, United Kingdom.
*) Mahasiswa Peneliti pada Program Doktor bidang Built Environment, Department Civil
Engineering, Architecture and Building. Penulis juga menjadi staf pengajar pada Jurusan Teknik
Sipil-Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia, pada Kelompok Bidang Keahlian
Manajemen Konstruksi.

Pengalaman ini merupakan kisah nyata sejak menginjakkan kaki di negeri Inggris
Raya tahun 2011. Sebagai seorang pecinta ilmu bangunan, pasar dalam sudut
pandang pribadi saya merupakan tempat yang luar biasa. Bukan sekedar
strukturnya yang kokoh tapi interaksi manusia yang ada di dalamnya telah
mengilhami kehidupan keseharian saya, bahkan menjadi bagian dari penelitian saya
tentang revitalisasi pasar tradisional. Dalam kurun tiga tahun terakhir saat
berkunjung di beberapa kota besar di Inggris Raya, saya telah memperoleh ‘jiwa’
dari konsep pasar yang ada di negeri ini.
Pasar tidak harus mempunyai bangunan permanen, dan setiap kota mempunyai
ciri khas yang amat nyata. Beberapa pasar tradisional yang telah saya kunjungi dan

cukup berkesan antara lain di London (Borough Market), Birmingham (Bullring
market), Coventry (Coventry Market), Loughborough (Flea Market atau Seasonal
Market) dan Leeds (Kirkgate Market). Beberapa pelajaran berharga dalam
kehidupan sehari-hari di Pasar Tradisional yang saya temui antara lain sistem jual
beli, konsep penataan bangunan, jam operasional, kualitas bahan makanan hingga
jenis dan warna pembungkus saat kita membeli sesuatu di pasar.
Konsistensi nampak pada semua hal yang saya temukan. Sistem jual beli
menggunakan price tag dan menuliskan nama bahan makanan atau barang yang
dimaksud sehingga orang tidak perlu banyak bertanya pada pembeli. Konsep
penataan bangunan tiap kota juga menjadi ciri yang cukup unik.
Mengenal Pasar Tradisional di Inggris Raya (Pengalaman antara Studi dan Kehidupan Keseharian)

Ferry Hermawan, S.T., M.T., MCIOB *)

1

Di Borough Market misalnya membuat konsep pasar untuk home industry yang
punya kualitas tinggi dan berada pada daerah yang padat pemukiman ataupun
gedung-gedung perkantoran. Di kota Birmingham terdapat Bullring Market yang
terdiri dari 3 lokasi, outdoor market, dan dua indoor market (dry and wet market).

Sebagai kota metropolitan terbesar kedua, Birmingham mempunyai lokasi pasar
tradisional yang berdekatan dengan pusat kegiatan retail Bullring Mall dan dekat
dengan stasiun kereta Birmingham Newstreet sebagai transportation Hub di Midland
area. Sungguh tempat yang sangat representatif bagi pusat kegiatan masyarakat
untuk berbelanja, berkantor dan berekreasi.
Konsep moderen dan historis bangunan berbentuk lingkaran dari beton bertulang
di kota Coventry, kaya dengan filosofi layaknya Komidi Putar atau seperti perputaran
uang di dalamnya. Para pengunjung pasar diajak berkeliling pasar yang secara
psikologis tidak melelahkan karena bentuknya yang melingkar. Lain lagi dengan
konsep temporary market di kota Loughborough yang mengenalkan budaya jual beli
masyarakat lokal sebagai tradisi ratusan tahun pada sebuah kota kecil (town). Town
centre menjadi tempat yang disulap pada hari tertentu menjadi semacam pasar
malam. Di kota Leeds, pasar tradisional yang cukup terkenal Kirkgate market
merupakan konsep pasar dengan sistem blok yang sangat rapi dalam sebuah
bangunan pasar yang kuno tapi cantik, khas Inggris Raya. Kios kios dan cafe yang
ditata dengan cita rasa seni membuat para pembeli nyaman berbelanja di dalamnya.
Konsep moderen pada tiap kios nampak dari sistem instalasi listrik dan jaringan
internet untuk mendukung pada pemilik kios pasar berinteraksi secara online sistem
distribusi barang dagangannya.
Jam operasional pasar pada umumnya Senin sampai Sabtu, dimulai pada pukul

delapan pagi hingga pukul enam sore, meskipun ada beberapa kota menerapkan
pada hari Kamis libur. Khusus untuk pasar ikan di Birmingham sudah beroperasi
pagi dini hari karena supply dari nelayan datang dari daerah pantai.
Jenis dan kualitas bahan makanan yang dijual sangat ketat diawasi oleh
manajemen pasar. Hal inilah yang membuat munculnya sistem potongan harga di
sore hari sekitar pukul tiga sore untuk mengurangi waste (buangan sisa) dari barang
dagangan. Saat-saat inilah yang paling menyenangkan bagi para pembeli termasuk
saya sebagai pelajar. Belanja murah dan dapat banyak untuk kebutuhan memasak
di rumah.
Mengenal Pasar Tradisional di Inggris Raya (Pengalaman antara Studi dan Kehidupan Keseharian)

Ferry Hermawan, S.T., M.T., MCIOB *)

2

Kertas pembungkus dan plastik belanjaan dari pasar juga dibedakan berdasarkan
apa yang kita beli. Untuk produk sayuran dan buah buahan menggunakan plastik
warna biru atau kertas coklat. Untuk daging dan ikan menggunakan plastik warna
putih. Jika kita membeli barang-barang seperti pisau, pembuka botol dan peralatan
dapur biasanya menggunakan plastik wana hitam. Sangat jelas bedanya jika kita

belanja di supermarket yang plastik pembungkusnya mempunyai ciri khas warna
dan tulisan tertentu.
Setiap sudut pasar tradisional di Inggris Raya yang beroperasi di pusat kota
dilengkapi dengan kamera CCTV dan sistem parkir yang moderen. Kenyamanan di
pasar tradisional selama tiga tahun terakhir di Inggris Raya adalah pengalaman yang
tidak terlupakan. Keteraturan dan kualitas barang yang dijual adalah bagian dari
kehidupan sehari-hari. Budaya yang amat santun dan melekat pada keseharian
antara penjual dan pembeli. Sapaan dan pujian dalam setiap transaksi jual beli
adalah bukti indahnya interaksi manusia sebagai jiwa yang hidup pada sebuah
pasar. Harga yang relatif stabil dalam perputaran roda ekonomi di pasar tradisional
sangatlah nyata dirasakan. Pasar tradisional tidak sekedar bangunannya saja, tapi
semangat dan jiwa yang ada di dalamnya merupakan pembelajaran yang cukup
berharga, dan itu berlangsung terus menerus, berkelanjutan dan menjadi budaya
keseharian yang tak lekang oleh jaman. Pengalaman hidup yang baik dan pantas
untuk dibawa ke tanah air nantinya. Seperti salah satu bait syair lagu kebangsaan
kita, “ Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya”, mengenal
pasar tradisional di negeri orang untuk membangun yang lebih baik di tanah air
tercinta Indonesia. Marilah membawa semangat dan pelajaran yang baik untuk
kemajuan bangsa Indonesia. Kita Bisa, Kita Mampu, Jangan Berhenti Berkarya
untuk Indonesia. Mulailah dari diri kita, kecil namun berarti lebih bermanfaat

daripada banyak tapi sia-sia.

Mengenal Pasar Tradisional di Inggris Raya (Pengalaman antara Studi dan Kehidupan Keseharian)

Ferry Hermawan, S.T., M.T., MCIOB *)

3