BUKU AJAR PENGANTAR BISNIS Bab 1 Ekonomi

BAB I

EKONOMI DAN BISNIS

1. Pengertian ekonomi
Ekonomi yang berasal dari kata Yunani oikonomia yang
diciptakan oleh Xenophone (440 -355 SM) , berasal dari kata oikos
(rumah tangga) dan nomos (aturan).
Jadi ekonomi adalah aturan untuk mengelola rumah tangga baik
dalam kehidupan keluarga, perusahaan , negara maupun hubungan
internasional

Ekonomi adalah ilmu sosial dengan banyak definisi dan salah satunya
adalah studi tentang :
a. perilaku individu dan masyarakat dalam memilih cara
menggunakan sumber daya (alam , manusia dan modal) yang langka
b. dan memilih alternatif penggunaan (produktif dan non produktif)
c. dalam rangka memproduksi berbagai komoditi (barang dan jasa)
d. untuk kemudian menyalurkannya (distribusi dan transportasi)
e. baik sat ini maupun dimasa depan (strategi , perencanaan) ,
f. kepada individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat (pasar)


Tujuan ilmu ekonomi adalah :
a. meramalkan berbagai peristiwa ekonomi
b. dan membuat berbagai kebijakan
c. yang akan mencegah atau mengoreksi berbagai masalah
d. seperti : pengangguran, inflasi, atau pemborosan dalam perekonomian

Ilmu Ekonomi terbagi menjadi :
a. Ilmu ekonomi Makro mempelajari
1. output aggregat
2. kesempatan kerja
3. tingkat harga umum
Garis besar permasalahan kebijakan makro mencakup dua permasalahan pokok
yaitu :
1. Masalah jangka pendek atau stabilisasi
Bagaimana mengendalikan perekonomian nasional agar terhindar dari
tiga penyakit makro yaitu :
a) Inflasi
b) Pengangguran
c) Ketimpangan dalam neraca pembayaran

Dalam analisa jangka pendek faktor ”yang dianggap tetap”
a) Kapasitas total dari perekonomian nasional
b) Jumlah penduduk dan angkatan kerja
c) Lembaga sosial , politik dan ekonomi yang ada
1

Dari segi teori kebijakan jangka pendek adalah :
a) Menambah jumlah uang beredar
b) Menurunkan suku bungan kredit
c) Mengenakan pajak impor
d) Menurunkan pajak penjualan
e) Menambah pengeluaran pemerintah
f) Mengeluarkan obligasi negara
Langkah praktis, bisa dilakukan dengan :
a) Memperlancat arus distribsusi bahan baku , energi
b) Mendorong produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi ,
dengan kerja shift atau lembur
Dinegara yang sedang berkembang seperti Indonesia , seringkali kebijakan
jangka pendek ini tidak bisa menyelesaikan masalah jangka panjang,
malahan membebani kenijakan jangka panjang akibat penyakit struktural

ekonomi Indonesia (tidak jelas menganut sistim apa.
tetapi masyarakat cendeung anarki )
Empat pasar besar ekonomi makro adalah :
a) Pasar barang
b) Pasar uang
c) Pasar tenaga kerja
d) Pasar luar negeri/global
e)
Lima pelaku Makro ekonomi yaitu :
a) Rumah tangga
b) Produsen
c) Pemeintah
d) Lembaga keuangan
e) Negara lain/global
RUMAH TANGGA
1. Menerima penghasilan dari produsen baik dalam bentuk upah , deviden ,
sewa tanah/bangunan
2. Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas
simpanan
3. Membelanjakan penghasilan tersebut dipasar barag/ jasa (sebagai

konsumen)
4. Menyisihkan sisa dari penghasilan untuk ditabung dalam lembaga
keuangan
5. Membayar pajak pada pemerintah
6. Masuk dalam pasar uang sebagai peminta (demanders) karena kebutuhan
mereka akan uang tunai untuk misalnya transaksi sehari hari.

2

PRODUSEN
1. Memproduksi dan menjual barang/jasa (supplier dipasar barang)
2. Menyewa/menggunakan faktor produksi yang dimiliki oleh kelompok
rumah tangga untuk proses produksi
3. Menentukan pembelian barang modal dan stock barang lain (selaku
investor masuk pasar barag sebagai demander)
4. Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka
(sebagai demanders dipasar uang)
5. Membayar pajak
LEMBAGA KEUANGAN
1. Menerima simpanan/deposito dari rumah tangga

2. Menyediakan kredit dan uang giral (supplier dalam pasar uang)
NEGARA/PEMERINTAH PUSAT
1. Menarik pajak langsung dan tak langsung
2. Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang kebutuhan
pemerintah (sebagai demander dipasar barang)
3. Meminjam uang dari luar negeri
4. Menyewa tenaga kerja (sebagai demander dipasar tenaga kerja)
5. Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat (sebagai supplier
dipasar uang)
NEGARA LAIN (GLOBAL)
1. Menyediakan kebutuhan barang impor (sebagai supplier dipasar barang)
2. Membeli hasil hasil ekspor kita (sebagai demander dipasr barang)
3. Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swata dalam negeri
4. Membeli dari pasar baranguntuk keperluan cabang perusahaan di
Indonesia (sebagai investor)
5. Masuk kedalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa)
dari luar negeri (sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan
uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang cabang perusahaan di
Indonesia (demander akan dana)
2.Masalah jangka panjang atau pertumbuhan

Bagaimana mengendalikan agar tercapai keserasian antara pertumbuhan
penduduk , kapasitas produksi dan tersedianya dana investasi.
Masalah jangka panjang ini sering terbengkelai karena ”mendesaknya”
persoalan jangka pendek yang cenderung mengaburkan tujuan jangka
panjang perekonomian nasional.

3

b. Ilmu ekonomi Mikro mempelajari :
Perilaku ekonomi para pengambil keputusan individual seperti
1. Konsumen
2. pemilik sumber daya : (tanah ,SDA, SDM , uang)
3. produsen/perusahaan bisnis
Ruang lingkup teori ekonomi mikro selalu berkisar kepada kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh konsumen dan produsen, baqik secara terpisah maupun bersama sama
Materi yang dipelajari dalam teori ekonomi mikro, dikelompkkan dalam lima bagian
yaitu :
1. Teori perilaku konsumen dan permintaan
2. Teori produksi dan biaya produksi
3. Teori penetapan jumlah keluaran dan harga

4. Teori penetapan harga masukan
5. Teori keseimbangan umum
Pasar mempunyai lima fungsi utama yaitu :
1. Menetapkan nilai
2. Mengorganisasikan produksi
3. Mendistribusikan barang
4. Menyelenggarakan penjatahan
5. Mempertahankan dan mempersiapkan keperluan masa depan.
Indonesia , berdasarkan UUD dan falsafah Negara (Pancasila) secara idiologi
menganut sistim sosialisme/koperasi; tetapi fakta menunjukkan bahwa dibidang
ekonomi , politik dan sosial cenderung menganut konsep neo liberal

4

Sejarah perkembangan
prinsip , teori dan model ekonomi :
Aliran Praklasik
Yunani Kuno
Dipengaruhi oleh filsuf Yunani seperti :
1. Xenophone : ekonomi adalah kegiatan mengatur pembagian kerja dan

untung rugi dalam pengelolaan rumah tangga
2. Plato : pandangan profesionalisme dibidang ekonomi (MBO)
3. Aristoteles : pencetus teori nilai , harga , pertukaran barang , kegunaan
uang dan pertukaran barang
Skolastik
Dipengaruhi oleh etika, moral dan ajaran agama kristen
1. Albertus Magnus : ajaran harga yang adil dan pantas
harga = biaya dan tenaga yang digunakan untuk produksi
2. Thomas Aquinas : SUMMA THEOLOGIA ... larangan riba
Merkantilis
Kemajuan ekonomi suatu negara tergantung pada bagaimana pengelolaan
hubungan ekonomi dengan negara lain.
Fisiokrasi
Membagi masyarakat dalam 4 kelas yaitu golongan produktif (petani) , tuan
tanah , steril (saudagar/perajin) dan buruh
Slogan : laissez faire – laissez passer , le monde va de lui meme
Biarlah alam mengatur dirinya sendiri

Aliran Klasik
Tiap inividu bebas memilih dalam kegiatan perekonomian

Adam Smith
The wealth of Nation ,
intinya :biarkan masyarakat mengatur kehidupan ekonominya sendiri
,kemakmuran bukan terletak pada penguasaan negara atas logam mulia, tetapi
pada jumlah barang dan jasa yang tersedia , serta yakin adanya kekuatan
tersembunyi yang akan mengatur perekonomian.
Sumber kemakmuran adalah bekerja dan produktivitas tenaga kerja dapat
ditingkatkan melalui pembagian kerja

5

David Ricardo
The principle of political economy and taxation
Teori yang dikembang kan adalah teori nilai : sewa tanah , nilai kerja, upah kerja
subsistens (upah minimum) , teori mata uang
Thomas Robert Maltus
Bukunya : Eassy on the principle of population as it effects the future
improvement of society
Ramalannya tentang keadaan dunia pada suatu saat akan terjadi bencana alam dan
peperangan yang akan mengurangi jumlah penduduk (mirip ramalan Joyoboyo

Jean baptiste Say
Bukunya : Traite d’Economic Politique
Hukum Say : supply creates it’s own demand
The invicible hand will be creates the equilbirium
Memperkenalkan istilah “enterpreneurship”
Membagi tiga faktor produksi yaitu tanah , tenaga kerja dan modal
John Stuart Mill
Bukunya : Principles of Political of Economy
Memperkenalkan : teori return to scale , konsep elastisitas permintaan dan
pandangan lebih longgar tentang perlunya campurtangan Pemerintah

Aliran neo klasik
Disebut juga aliran faedah marjinal (marginal utility) yaitu
suatu pandangan nilai subyektif atas suatu barang/jasa ditentukan oleh pembeli
Aliran Austria
Penggunaan kalkulus dalam analisi ekonomi dan pengembangan teori ekonomi
Menambahkan unsur formulasi biaya biaya kesempatan (opportunity cost)
Teori tentang modal (Theory of Cpital)
Teori tentang suku bunga
Aliran Lausane

Pendirinya adalah Leon Walras , seorang kelahiran Perancis menjadi guru besar
ilmu ekonomi pada universitas Lausanne (swiss). Bukunya berjudul
“Elements pure Economics” tentang :Teori keseimbangan umum
Gagsannya dilanjutkan oleh Vilfred Pareto yang mengembangkan ilmu statistik
Pokok pokok pikiran aliran Lausane :
1. Analisis lebih menyeluruh terhadap teori keseimbangan
2. Pendekatan matematika untuk menganalis besaran besaran ekonomi yang
mempunyai saling kergantungan dalam teori keseimbangan umum
3. Perubahan dalam suatu faktor ekonomi atau bagian ekonomi akan membawa
perubahan pada variabel variabel lain dalam sistim ekonomi secara
keseluruhan

6

4. Dalam proses proses ekonomi ada kondisi kondisi yang harus dipenuhi agar
sumber sumber daya dapat dialokasikan dan memberikan hasil yang optimal
dalam suatu model keseimbangan umum
Aliran Cambridge
Alfred Marshal tokoh aliran Cambridge.(Inggris)
Bukunya : The Principle of Economics
Menggabungkan pendapat Aliran Klasik dan Neoklasik tentang harga suatu
barang.
1. Kaum klasik berpendapat bahwa harga barang ditentukan oleh biaya produksi
dan aliran Neoklasik memasukkan unsure subyektifitas konsumen, maka
Marshall mengabungkan dua pendapat itu dengan memasukkan unsur unsur
lain seperti tingkat pendapatan konsumen dan urgensi kebutuhan uang
produsen
2. Jika konsumen memiliki pendapatan tinggi, ia akan mampu membeli brang,
meskipun harganya mahal. Sebaliknya, produsen akan terpaksa menjual
barang meskipun dibawah harga pokok jika kebutuhan akan uang mendesak.

Aliran Historis
Tumbuh di Jerman , dan berbeda pendapat dengan aliran klasik :
Aliran klasik methode deduktif (peristiwa umum)sedangkan aliran historis
menggunakan methode induktif (peristiwa khusus)
Aliran historis : hukum ekonomi bersifat per siteris paribus ,
campurtangan pemerintah untuk mengawasi perkembangan perekonomian dan
tidak percaya adanya invicible hand
Frederic List
Proteksi untuk industri awal , perdagangan bebas setelah industri dalam negeri
kuat
Bruno Hidelbrand
Tahap untuk mencapai kemajuan melalui evolusi yaitu: yaitu tahap pertukaran
dengan sistim barter , uang dan kredit
Gustav von Schmoller
UU perlindungan masyarakat( cikal bakal UU perlindungan konsumen) ,
UU perlindungan buruh (cikal bakal UUjaminan social)
Werner Sombart
Bukunya : Der Moderne Kapitalismus
Tahapan kapitalisme :
Pra kapitalis : Pertanian tradisional, sederhana , barter
Kapitalisme menengah : Tradisional, agro industri, mulai individualistik
Dan menggunakan uang sebagai alat pertukaran barang dan jasa
Kapitalisme tinggi : Individualisme, peranan uang dan pasar modal , industri dan
Motf mencari laba tinggi
Kapitalisme akhir : Individualisme, industri padat modal , uang kartal dan giral,
pasar, motif laba tinggi yang diimbangi dengan penggunaan laba untuk
kepentingan masyarakat ( program jaring pengaman sosial/social safety net)
7

Henry Charles Carey
Bukunya : Principle of social science
Ajarannya tentang difersifikasi industri untuk menciptakan lapangan
kerja dan Upaya peningkatan nilai hasil pertanian dibanding hasil industri
(hanya petani bodoh yang mau mengekspor produknya dengan ditukar oleh
sedikit barang hasil industri)

Aliran sosialis
Ekonomi kapitalistik membuat buruh dan rakyat miskin makin menderita.
Sosialisme Utopis
Hidup rukun dan damai tanpa perdagangan dan uang
Tokohnya : Sir Thomas More , Henry de Saint Simon , Francois Emile Babeuf dll
Thomas More menulis buku berjudul Utopia , mengkhayalkan tentang sebuah
pulau yang bernama Utopia dengan kondisi sbb :
1. Segala alat produksi menjadi milik bersama
2. Semua orang hidup dalam keadaan rukun dan damai dalam suatu pulau secara
bersama sama
3. Orang bekerja bersama untuk menghasilkan makanan dan kebutuhan lainnya
4. Tidak perlu bekerja keras, cukup enm jam sehari , karen anjuran untuk hidup
sedferhana
5. Tidak diperlukan uang, karena pertukaran tidak ada
6. Tidak perlu mode, karena pakaian mereka semua seragam.
Sosialisme komunitas bersama
Tokohnya Robert Owen , Charles Fourier , Louis Blanc
Robert Owen
Seorang buruh kasar yang berubah menjadi pengusaha tekstil yang kaya
mempunyai industri tekstil
di New Lamark, Scotland yang diberinama
Prallelogram sebagai model menguji pendapatnya tentang masyarakat sosialis
agar buruh ditempat kerjanya tidak mengulang penderitaannya sewaktu muda.
Di Parallelogram , buruh bekerja dengan waktu lebih pendek dan gaji lebih besar.
Juga diediakan kedai gratis untuk makan dan minum buruh , serta perumahan
yang layak.
Robert Owen pernah membuat percontohan di New Harmony USA, tapi tak
bertahan lama. Dialah yang menganjurkan kepada Pemerintah untuk membangun
desa desa komunal yang berazaskan koperasi.
Charles Fourier
Mendirikan Appartemen(Phalastery yang dilingkungi oleh daerah pertanian untuk
mencukupi kebutuhan konsumsi pangan bagi pekerjanya. Setiap orang (Phalanx –
phalanges) bekerja berdasarkan bakat dan ketrampilannya dan diadakan
pembukuan .Pada akhir tahun , jika ada kelebihan akan dibagi dalam proporsi
8

1. Pemilik modal : 3/12 bagian
2. Manajer
: 4/12 bagian
3. Pekerja
: 5/12 bagian
Louis Blanc
Merealisir cita citanya dengan mendirikan komunitas bersama dalam satu wadah
koperasi. Sewaktu dia mampu mengontrol komunitasnya, idea tersebut berhasil.
Tetapi dengan timbulnya kapitalisme yang cenderung liberal, ide mulia ini
akhirnya tergilas
Sosialisme Karl marx
Teori nilai lebih , historis materialisme dan perjuangan kelas
Bukunya Das Kapital, cukup dikenal dan menjadi dasar gerakan Komunis di
Eropa maupun Asia.
Konsep berpikir thesa antitesa dan sintesa banyak diminati dan juga disanggah
para ahli, tetapi hari hari ini kenyataannya mulai banyak orang m,enggunakan
konsep Tricotomi daripada Dicotomi.
Seperti konsep berpikir :
Sandang , pangan , papan : kebutuhan dasar manusia
Harta , tahta dan Wanita
: kebutuhan sosial
Karsa, Cipta , Rasa
: kebutuhan spiritual

Aliran Keynesian
Tokohnya : John Maynard Keynes ,
bukunya : The General Theory of Employement Interest and Money
Pendapatnya : Investasi untuk memperoleh keuntungan sedangkan tabungan
untuk cadangan darurat ; upah buruh akan selalu naik , upah rendah mengurangi
daya beli dan berakibat menurunkan harga
Koreksi ekonomi melalui fiskal policy (Pajak Pemerintah) dan moneter policy
(Bank Central)

Aliran neo keneysian
Pembaharuan terhadap teori Keynes
Tokohnya : Alvin Harvey Hansen , Simon Kuznets , John R Hicks,
Wassily Leontief dan Paul Samuelson

Teori ekonomi pembangunan
Ada lima tahap agar negara berkembang dapat mencapai kemakmuran melalui sistim
kapitalisme :
Tahap tradisional statis
Produksi untuk kepentingan produsen sendiri dan baru kelebihannya
diperdagangkan secara barter. Basis ekonomi adalah pertanian dengan sistim
padat karya , secara tradisional dan turun temurun.
Tahap Transisi
Peningkatan spesialisasi menghasilkan surplus perdagangan dan cenderung
meninggalkan adat kebiasaan dan mulai mengenal manfaat teknologi bagi
peningkatan mutu dan volume produksi serta berkembangnya sistim
9

transportasi serta mulai terbuka untuk ekspor dan impor

Tahap lepas landas
Industrialisasi meningkat dan banyak pekerja beralih profesi dari sektor
pertanian kesektor industri (pabrikan). Pertumbuhan ekonomi terpusat pada
beberapa lokasi tertentu sesuai potensi sumberdaya alam yang ada.
Meningkatnya arus urbanisasi dan perdagangan diperkotaan dan
ditinggalkannya desa oleh para pemuda yang lebih senang bekerja disektor
pabrikan daripada pertanian
Tahap dewasa
Sektor produksi dikendalikan oleh orang orang profesional
Peranan sektor pertanian makin turun digantikan dengan berkembang pesatnya
sektor industri dan jasa
Perusahaan perusahaan keluarga berubah menjadi Perseroan yang terbuka dan
dikelola oleh para profesional.
Masyarakat makin dewasa dan seharusnya semakin mencintai lingkungan yang
bersih dan nyaman.
Tahap konsumsi massal
Masyarakat berlomba lomba untuk meningkatkan kekayaan dan
kesejahteraan keluarga, sehingga lebih banyak masyarakat terjun kebidang jasa
penjualan dan pelayanan dibanding produksi barang barang konsumsi karena
supply produk produk internasional sudah dapat diproduksi didalam negeri.
Masyarakat tidak lagi memusingkan darimana asal barang dan apa untung
ruginya untuk bangsa dan negara, yang penting kebutuhan individu dan keluarga
tercukupi. Soal bagaimana menutup defisit akibat konsumsi yang berlebihan
dibanding kemampuan keuangan negara diserahkan kepada generasi masyarakat
selanjutnya.
Model pembangunan ekonomi secara instant lebih mengutamakan tersedianya
pasokan barang dan jasa kepada konsumen daripada penghematan barang modal
seperti sumberdaya alam dan ketersediaan devisa untuk penanggulangan
resiko gagal bayar.

Model ekonomi ,
Para ekonom membuat berbagai asumsi untuk menghilangkan rincian yang tidak
perlu agar mengurangi kompleksitas perilaku ekonomi. Kemudian perilaku ekonomi
dinyatakan sebagai hubungan antara variabel dependen (terikat) dan variabel
independen (bebas).
Variabel dependen adalah satu variabel yang terikat oleh satu variabel independen
dan variabel independen yang lain diasumsikan konstan (prinsip per seteris paribus)
Sebuah model ekonomi juga akan menjelaskan apakah variabel dependen dan
variabel independen berhubungan positif atau negatif , dengan kata lain kurva
berjalan kearah yang sama (positip) atau berlawanan (negatip)

10

Contoh :
Tabel
---------------------------------------------------------------Individu(I)
Pendapatan (Yd)
Belanja (C)
---------------------------------------------------------------A
1.000.000
900.000
B
1.500.000
1.000.000
C
2.000.000
1.200.000
D
2.250.000
1.650.000
E
2.500.000
2.000.000
F
3.000.000
2.500.000
G
3.500.000
2.750.000
Tabel ini menunjukkan hubungan positif, karena makin besar pendapatan,
makin besar belanja

Grafik
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
_________________________________________________________________
0

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

Grafik ini digunakan untuk menampilkan data dan hubungan positip
atau negatip antara variabel dependen dan independen secara visual

Masalah kelangkaan :
Studi kelangkaan dalam ilmu ekonomi menyangkut keputusan untuk prioritas
sesuatu barang atau jasa layak untuk diproduksi , bagaimana cara
memproduksinya, setelah dapat diproduksi bagaimana agar sampai ketangan
konsumen. Study ini kemudian dilanjutkan dengan bagaimana cara memperluas
11

usaha dan deversifikasi usaha agar apabila deposit bahan baku telah mulai habis
dan bagaimana penaggulangan dampak lingkungannya.
Dalam study kelangkaan ini dikenal istilah biaya oportunitas yaitu
apa yang harus dikorbankan untuk memperoleh tindakan alternatif, melalui
analisis stake holder baik dengan teknik SWOT analisis maupun Strategic
management process

Contoh kasus semburan lumpur disekitar “Candi belahan”
( Bagaimana merubah “malapetaka menjadi kemakmuran”)
Analisis stake holder :
Pandangan Negara : Yang harus diselamatkan adalah areal produktif
(aliran sungai, laut , pantai dan tambak) dan areal strategis
(jalan raya, markas militer/polisi ,rumahsakit dll), maka upaya penyelamatan
diprioritaskan kepada aliran sungai dan pantai serta tambak , maka dibuatlah
tanggul setinggi lebih kurang 25 meter didaerah rendah dan ketinggian 3 – 5
meter disekitar kota Porong yang dihuni oleh bangunan pasar dan toko yang ijin
HGBnya akan habis serta asrama polisi, rumah sakit dan perkampungan
penduduk yang terdiri dari keluarga militer dan pemerintahan sipil , jalan raya,
jembatan dan jalan kereta api.
Upaya penyelamatan penduduk dan pabrikan dibebankan kepada pengusaha
dengan kompensasi HGU dan alokasi dana APBN untuk relokasi jalan dan
jembatan Tol yang merupakan investasi komersial dan diharapkan dapat menutup
kerugian investasi jalan Tol yang rusak akibat banjir lumpur.
BUMN penyalur gas, air dan listrik serta tilpon dan kereta api harus mampu
menanggulangi resiko usaha .
Pandangan penduduk yang terkena genangan lumpur :
terdiri dari3 kelompok yaitu
1. penduduk yang memiliki tanah luas,
2. pendudukyang mempunyai tanah dan bangunan yang pas pasan dan
3. penduduk yang menyewa rumah/tanah atau membeli rumah
secara cicilan dan belum lunas.
Yang punya lahan luas minta jualbeli , yang pas pasan dan cicilan belum lunas
minta relokasi sedangkan yang menyewa atau penggarap minta ganti rugi.
Pandangan pengusaha yang terkena dampak lumpur terdiri dari 3 kelompok :
1. Yang lokasi usahanya hancur
Minta ganti rugi selama tidak dapat berproduksi dan relokasi
2. Yang lokasi usahanya tidak dapat digunakan lagi tetapi sebagian besar
peralatan utama selamat
Minta ganti rugi dan relokasi
3. Yang lokasi usahanya masih selamat tetapi tidak dapat berproduksi atau masih
berproduksi tetapi terkendala transportasi maupun sumber daya sehingga tidak
efisien lagi.
Minta ganti rugi dan jual beli
12

Solusi investor :
Berdasarkan pengalaman peristiwa semburan lumpur yang merupakan musibah
bagi penduduk setempat adalah merupakan peluang bagi pengusaha untuk
investasi jangka panjang dan sekaligus berbisnis, karena berdasarkan penelitian
wilayah tersebut mempunyai kandungan gas dan mineral yang potensial, wilayah
strategis dan konsumen dalam maupun luar negeri cukup potensial.
Kebingungan penguasa setempat karena tidak mempunyai pengalaman dan solusi
diberikan bimbingan oleh “ kelompok usahawan global” untuk minta
campurtangan negara (pemerintah pusat).
Pemerintah pusat berdasarkan asumsi tersebut diatas (pandangan pemerintah)
memberi kesempatan kepada pemegang kuasa pertambangan yang melakukan
“wanprestasi” tetapi tidak mempunyai kemampuan teknologi dan keuangan untuk
mencari mitra usaha mancanegara. Maka “new manajemen” dari pemegang kuasa
pertambangan mengambil keputusan untuk “take over“ proyek dan bersedia
melakukan “revitalisasi” proyek .Semula wilayah tersebut terdiri dari wilayah
industri,pertanian dan perdagangan yang tidak terkoordinasi dengan baik menjadi
wilayah industri terpadu yang prospektip.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memperoleh konsesi atas wilayah
tersebut dari negara (pemerintah pusat). Setelah kepastian HGU dan kuasa
pertambangan dijamin oleh negara , maka dimulai “take over” secara bertahap
yaitu :
a. Merelokasi perumahan penduduk (program community
development)
b. Memberi ganti rugi selama tidak dapat berusaha dan
menjanjikan rehabilitasi usaha dilokasi baru kepada pabrikan
yang terkena musibah ( program rehabilitasi dan konversi usaha)
c. Mempersiapkan pembangunan “kawasan industri terpadu”
disekitar lokasi sumber daya alam yang tersedia (gas alam, lumpur, sumber air
bawah tanah dll) bersama BUMN dan BUMS lokal maupun internasional
(Biaya untuk melaksanakan a,b,c merupakan biaya oportunitas)

Batas kemungkinan produksi
Analisis tentang jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan jasa yang
dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber sumber
daya ekonomi dan teknologi dapat didayagunakan sepenuhnya.
Dalam memilih apa saja yang diproduksi pengambil keputusan dapat saja
mengambil kombinasi produksi asal efisien.

Prinsip biaya yang semakin meningkat
Dalam memproduksi berbagai macam barang dan jasa, sumber daya untuk
produk yang satu dengan yang lain biasanya berbeda, sehingga apabila akan
dilakukan diversifikasi akan terjadi kendala, sehingga memerlukan upaya
tambahan apakah menambah bahan baku atau mengganti teknologi atau
menambah tenaga kerja yang akhirnya berdampak pada penambahan biaya ,
13

sehingga setiap upaya perbaikan atau perluasan usaha cenderung memicu
kenaikan biaya.

Kelangkaan dan sistim pasar
Kombinasi produksi barang dan jasa pada sistim ekonomi terpimpin ditetapkan oleh
tim perencana produksi secara nasional, tetapi karena disetiap wilayah mempunyai
kendala yang berbeda beda, maka keputusan sentral sering bertentangan dengan
situasi setempat, sehingga pada masa kini setiap negara nasional cenderung
menggunakan sistim pasar, yaitu supply barang untuk suatu wilayah ditentukan oleh
tingkat supply dan demand secara desentralisasi. Kelemahan sistim pasar murni
biasanya selalu terjadi kenaikan harga dan kelangkaan barang maupun uang secara
silih berganti karena adanya persaingan yang tidak sehat antar sesama pelaku
ekonomi, baik diantara sesama produsen, perodusen dengan pemasok atau distributor
dan bermacam kombinasi masalah yang pada suatu saat dapat saling berbenturan .
Masa sekarang ini negara nasional cenderung melakukan kombinasi sistim ekonomi
campuran yang masih memerlukan kajian lebih lanjut.

Permintaan, Penawaran dan Ekuilibrium (keseimbangan)
Permintaan :
Kurva permintaan menyatakan berapa unit barang dan jasa yang dapat dibeli oleh
orang tersebut pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.
Biasanya tingkat harga dan permintaan berhubungan terbalik, makin tinggi tingkat
harga makin menurun kwantita atau kwalita barang dan jasa yang dibeli dan
sebaliknya.

Penawaran :
Kurva penawaran menunjukkan unit barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh
produsen pada tingkat harga pada periode tertentu..
Setiap peningkatan jumlah penawaran barang biasanya diikuti dengan kenaikan harga
untuk menutup biaya oportunitas.
Kurva penawaran pasar bergeser ketika jumlah dan ukuran produsen berubah, faktor 2 produksi (upah,bunga uang, sewa tanah), biaya bahan baku berubah, teknologi
berubah, subsidi pemerintah atu pajak.

Harga dan Kuantitas ekuilibrium :
Ekuilibrium terjadi apabila terjadi perpotongan antara kurva penawaran pasar dengan
permintaan pasar. Pada perpotongan ini , kwantita penawaran dengan permintaan
sama. Surplus akan terjadi jika harga yang terjadi lebih tinggi dari harga ekuilibrium,
karena yang diminta lebih sedikit dari penawaran. Pada harga yang lebih rendah
daripada harga ekuilibrium , kwantita akan meningkat karena permintaan melebihi
penawaran. Sekali dicapai, harga dan kuantita ekuilibrium akan bertahan sampai
terjadi perubahan dalam permintaan dan penawaran.

14

Peranan Pemerintah dan penetapan harga
Pemerintah dapat menetapkan plafond harga maksimum dan minimum atas suatu
barang dan jasa untuk melindungi konsumen dan menjaga keseimbangan pasar dari
persaingan tidak sehat.
Yang umum dikenal cara pengendalian perdagangan dalam negeri adalah melalui
sistim perpajakan (fiskal) atau sistim moneter.
Hingga hari ini peranan pemerintah ini selalu menimbulkan kontroversial karena
adanya overlapping kekuasaan antara sektor yang satu dengan yang lain dan juga
hirarki pemerintahan dan adanya perbedaan persepsi tentang luas kekuasaan masing
masing tingkat pemerintahan.

Contoh :
Harga bahan bakar dipedesaan (minyak, gas , batubara) dapat meningkat diatas
plafond harga (HET), meskipun sudah disubsidi , karena subsidinya adalah subsidi
biaya produksi, sedangkan biaya transport (distribusi) dan pajak tidak disubsidi
Setiap menjelang akhir tahun terjadi kenaikan biaya hidup karena adanya kenaikan
harga barang konsumsi , sehingga pada awal tahun berikutnya pemerintah
menetapkan kenaikan upah minimum dengan harapan masyarakat terbawah mampu
untuk membayar biaya hidup karena kenaikan harga tidak mungkin dapat diturunkan .
Faktanya , dengan kenaikan upah minimum yang tidak diikuti dengan kenaikan PTKP
(pendapatan tidak kena pajak), penerimaan sipekerja justru lebih rendah dari tahun
sebelumnya karena terkena pajak, sehingga terjadi situasi sebaliknya , malahan
kebijakan upah minimum ini memicu tuntutan kenaikan upah sundulan.
Pngalaman tahun 1980 an, maka direktorat pajak mengambil kebijakan peningkatan
PTKP, sehingga kasus upah minimum yang melebihi PTKP tiddak terjadi lagi.
Dampaknya, terjadi kesenjangan upah antara buruh kecil (sewaktu masuk pada tahun
1980 an dengan ijazah SMP) dengan tenaga kerja baru lulus SMA tahun 1990 an,
karena kebijakan “kompetensi”. Langkah yang diambil adalah kesempatan krisis Th
1997 untuk memPHK pekerja lama yang tidak mampu lagi mengikuti perkembangan
zaman (Gaptek) dengan karyawan muda yang lebih memahami teknologi dan lebih
produktif, tetapi dengan metode baru yaitu tidak lagi mengangkat sebagai karyawan
tetap tetapi karyawan KKWT , bahkan kemudian muncul pola “out sourching”
,sehingga karyawan KKWT adalah tanggung jawab perusahaan pengerah tenaga
kerja (ini model permandoran pada tahun 1960 an muncul lagi dengan wajah baru)
Bandingkan dengan konsepsi negara disekitar Republik Indonesia yaitu Singapura,
Malaysia ,Philipina ; dalam rangka recovery th 1997an begitu pasar ekspor berhenti
bukan menurunkan pendapatan pekerja, bahkan meningkatkan penerimaan pekerja
dengan menunda pembayaran pajak sosial pekerja dan membebaskan pekerja dari
simpanan wajib, sehingga pendapatan pekerja meningkat tanpa harus menaikan upah
( Kalau misalnya, pajak social yang ditunda adalah 10 % dari upah dan tabungan
wajib adalah 15 % dari upah, maka tanpa adanya kenaikan upah, pendapatan pekerja

15

naik 25 %, sehingga mampu mengantisipasi kenaikan harga), begitu pasar mulai
imbang , kebijakan ini dicabut dan seterusnya.

Elastisitas.
Harga pasar akan berubah kalau terjadi pergeseran permintaan maupun penawaran
Misalnya :
Harga pasar beras Rp 5.000,-/kg
Pasokan
5.000 kg ; harapan perolehan dana
Rp 2.500.000,Transaksi
3.000 kg :; perolehan dana
Rp 1.500.000,Surplus
2.000 kg : perolehan dana
Rp 900.000,Terjadi tekanan harga, sehingga pedagang menurunkan harga untuk menghabiskan
sisa beras dengan Rp 4.500,-/kg , Harapan perolehan dana Rp 2.500.000,- akan
menjadi kerugian besar karena waktu dan ongkos penyimpanan barang, dibandingkan
dengan kerugian Rp 100.000,- , menjadikan pengalaman pedagang untuk bulan
berikutnya menurunkan harga pasar menjadi Rp 475.000 yang mungkin barang cepat
terjual habis

Pengangguran, Inflasi dan Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto
PDB (terjemahan dari Gross Domestic Product/GDP) mengukur output total dalam
perekonomian dalam negeri.
Ada 3 macam ukuran :
1. PDB nominal : nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang
diproduksi didalam negeri dalam waktu 1 tahun
pada harga yang berlaku
2. PDB riil
: PDB pada nilai harga konstan
3. PDB potensial: Produksi maksimum yang dapat diusahakan didalam
negeri tanpa menaikkan harga

Permintaan Agregat, Penawaran Agregat dan Output Ekuilibrium
Tingkat output ekuilibrium suatu negara dicapai dari titik perpotongan penawaran
agregat dan permintaan agregat. Skedul permintaan dan penawaran dalam makro
ekonomi menghubungkan antara kuantitas agregat yang diminta dan yang ditawarkan
dengan tingkat harga. Kurva permintaan agregat mencerminkan pengeluaran kolektip
konsumen , perusahan dan pemerintah, demikian juga impor barang dan jasa netto
pada berbagai tingkat harga. Kurva permintaan agregat berhubungan negatip dengan
16

harga, dengan menganggap konstan faktor faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pengeluaran agregat.
Dalam praktek, terutama dinegara yang sedang berkembang” faktor faktor lain yang
dianggap konstan” justru yang sering merubah kebijakan ekonomi suatu negara,
karena “peranan kaum politisi sipil maupun militer yang merangkap sebagai
pengusaha” cukup dominan.

Siklus Bisnis
Siklus bisnis adalah fluktuasi kumulatip dalam output agregat yang berlangsung pada
sementara waktu. Meskipun terjadi berulang ulang, durasi dan intensitas dari setiap
fluktuasi berbeda beda.
Titik titik saat output agregat berubah arah ditandai oleh puncak dan jurang. Puncak
menandai sebuah titik yang mengakhiri suatu ekspansi ekonomi (meningkatnya
output agregat) dan mulainya sebuah resesi (penurunan aktifitas ekonomi).
Jurang menandakan berakhirnya resesi dan mulainya pemulihan ekonomi.
Rentang waktu antara jurang dan puncak disebut sebagai periode ekspansi (jurang
kepuncak) dan periode kontraksi (puncak kejurang)
Sebelum ada sistim informasi yang canggih dan konsep “manajemen resiko” ,
peranan ahli nujum lebih besar pengaruhnya daripada ekonom dan politisi untuk
memahami siklus bisnis.

Pengangguran dan angkatan kerja
Batasan angkatan kerja adalah usia 16 tahun keatas dan saat ini batasan atasnya
adalah 50 – 60 tahun ,yang mempunyai kegiatan (usaha atau bekerja) dan yang
menganggur. Pengangguran terdiri dari pengangguran karena PHK dan angkatan
kerja baru yang belum mendapatkan pekerjaan.
Tingkat pengangguran adalah prosentase dari angkatan kerja total yang tidak bekerja.
Pengangguran friksional bersifat sementara terjadi karena :
1. Pekerja mengundurkan diri dan belum memperoleh pekerjaan baru
2. Angkatan kerja baru yang belum terserap
3. PHK karena kinerja dibawah standard atau alasan kriminal
Pengangguran struktural terjadi karena adanya perubahan komoditi maupun teknologi
produksi. Biasanya cukup lama karena terPHK harus mengikuti pendidikan atau
pelatihan untuk dapat terserap kesistim produksi baru, sehingga lowongan diisi oleh
angkatan kerja baru.

Pengangguran siklis merupakan akibat dari permintaan agregat yang tidak cukup.
Pengangguran siklis terjadi ketika PDB riil lebih kecil daripada PDB potensial.
17

Tingkat kesempatan kerja penuh terjadi ketika tidak terdapat pengangguran siklis
namun terdapat pengangguran friksional dan struktural dalam jumlah yang normal;
karena itu tingkat kesempatan kerja terjadi ketika tingkat pengangguran lebih besar
daripada nol. Hal ini disebut tingkat pengangguran alamiah.
Tingkat pengangguran alamiah dapat berubah ketika jumlah normal pengangguran
friksional dan struktural berubah.
Tingkat pengangguran siklis dapat menjadi negatip jika PDB riil melebih PDB
potensial dan perekonomian berproduksi diatas tingkat kesempatan kerja penuh yang
normal.

Tingkat pengangguran siklis yang negatip mengindikasikan bahwa periode pencarian
pekerjaan normal bagi para penganggur friksional dan struktural menjadi lebih
pendek karena luarbiasa banyaknya lowongan pekerjaan.
Pengangguran siklis menimbulkan biaya bagi masyarakat maupun bagi orang yang
menganggur. Biaya oportunitas masyarakat adalah jumlah output yang tidak
terproduksi dan oleh karenanya hilang selamanya. Biaya pribadi yang terjadi selama
lesunya perekonomian tidak terbagi rata diantara berbagai jenis pekerja.

Inflasi
Indeks harga menghubungkan harga pada tahun, bulan atau kwartal tertentu dengan
harga harga yang berlaku pada suatu periode pembanding.
Indeks harga konsumen (consumer price index) menghubungkan harga yang dibayar
oleh konsumen perkotaan atas sekitar 400 macam barang dan jasa pada suatu bulan
tertentu dengan harga yang berlaku sebagai pembanding
Indeks harga produsen (producer price index) mengukur harga barang jadi,setengah
jadi dan bahan baku pada tingkat harga grosir.
Biasanya harga grosir sangat berpengaruh kepada harga eceran, sehingga perubahan
IHP merupakan indikasi perubahan IHK.

Deflator PDB adalah pengukur tingkat harga paling lengkap karena indeks ini
mengukur harga harga ekspor netto, investasi dan belanja pemerintah, serta
pengeluaran konsumen
Inflasi adalah kenaikan tingkat harga tahunan.
Desinflasi adalah istilah untuk menyebut perlambatan tingkat inflasi
Deflasi terjadi ketika terjadi penurunan tingkat harga tahunan
Para ekonom membagi dua jenis penyebab inflasi yaitu :
1. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) ialah :
inflasi yang terjadi ketika pengeluaran agregat melampaui output
kesempatan kerja penuh yang normal, yaitu ketika permintaan agregat
18

terlalu jauh bergeser kekanan sepanjang kurva penawaran agregat tertentu.
Inflasi tarikan permintaan biasanya ditandai oleh kenaikan harga maupun
kenaikan tingkat output.
Akibatnya tingkat pengangguran lebih rendah dari tingkat alamiahnya.
2. Inflasi dorongan biaya (cost push inflation) terjadi karena :
kenaikan biaya produksi barang dan jasa , seperti tingkat upah atau harga
bahan baku.
Penawaran agregat tertarik kekiri sehingga terjadi stagflasi, yaitu terjadinya
kenaikan tingkat harga, penurunan output agrgregat dan kenaikan tingkat
pengangguran diatas tingkat alamiahnya.
Inflasi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, mendistribusikan kembali
pendapatan dan kekayaan dan menurunkan aktifitas perekonomian.
Inflasi mengaburkan pengambil keputusan karena menciptakan ketidakpastian
tentang harga dan biaya dimasa depan dan mendistorsi nilai ekonomis.

Konsumsi, Investasi , Ekspor Netto dan Pengeluaran Pemerintah
Konsumsi
Pengeluaran atau belanja konsumen sebagian besar ditentukan oleh besarnya
penghasilan pribadi, pajak penghasilan , ekspektasi atau perkiraan konsumen terhadap
masa depan, hutang konsumen, kekayaan dan tingkat harga.
Konsumen merupakan persentase terbesar dari pengeluaran agregat , sehingga
perilaku ekonomi mereka sangat mempengaruhi situasi perekonomian.

Investasi
Investasi bruto adalah komponen pengeluaran agregat yang paling tidak stabil dan
merupakan penyebab utama terjadinya siklus bisnis.

Dalam perhitungan PDB, investasi terdiri dari :
1. Residensial property (Real estate)
2. Non redensial property (Industrial estate)
3. Alat produksi utama yang usia ekonomisnya panjang
4. perubahan persediaan
Para ekonom beranggapan bahwa permintaan investasi merupakan fungsi negatif dari
tingkat bunga dan menganggap konstan variabel yang lain yang mempengaruhi minat
investasi , karena itu tingkat bunga rendah diasosiasikan tingkat investasi (sektor riildirect investment – bisnis) tinggi dan sebaliknya.
Dengan anggapan bahwa variabel yang lain dianggap konstan , maka apabila bunga uang
rendah, permintaan akan rumah tinggal dengan cicilan (mortgate) meningkat, harga alat
produksi murah dan pengembang bersemangat untuk membangun areal perumahan.
19

Apalagi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (appartemen, hotel ,villa = dapat
disewakan)

Ekspor netto
Ekspor bruto adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi didalam suatu negara dan
dijual keluar negeri, jadi besarnya ekspor bruto adalah nilai pengeluaran pihak asing
untuk membeli barang buatan negara kita.
Impor bruto adalah nilai pembelian kita untuk barang barang impor
Ekspor netto adalah nilai eskpor bruto dikurang nilai impor bruto.
Ekspor netto positif (surplus perdagangan) jumlah nilai ekspor melebihi nilai impor
Ekspor netto negatif apabila nilai impor melebihi ekspor

Pajak dan Belanja Pemerintah
Sumberdana utama Pemerintah terutama dari pajak yang digunakan untuk belanja rutine ,
belanja pembangunan dan bantuan sosial(transfer).
Penerimaan pajak netto adalah penerimaan pajak setelah dikurangi belanja rutine dan
bantuan sosial (transfer)
Apabila pajak netto positif , belanja pajak dalam bentuk pembangunan infrastruktur akan
dibiayai secara tunai , tetapi sebagian besar negara didunia untuk membangun
infrastrukturnya secara instan yaitu melalui hutang luar negeri.

20