MODUL KELAS 1 docx (1)

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2014
SD KELAS I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2014

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2014
Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan
diterapkan di semua sekolah pada tahun 2014. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan
tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan
proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.

Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan
masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal
pada bidang pendidikan pendidikan. Oleh karena itu, implementasi Kurikulum
2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan
masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip
utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua,
standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat
asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam
mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih.

Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri
Pendidikan
Kebudayaan

Muhammad Nuh

dan

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Materi
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan
ajar wajib dalam rangka pelatihan calon Narasumber Nasional, instruktur
Nasional, dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014
melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan
bertahap menyeluruh untuk Kelas I, II, IV dan V, Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII, VIII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X, XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I
sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.
Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah
menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala
sekolah, dan pengawas. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak
menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada
pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan
tinggi, konsultan, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam

penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Jakarta, Maret 2014
Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom
NIP 196202031987031002

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI
SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum 2013
1. Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1
1. SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
2

1. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu, Pendekatan Saintifik,
3 Model-model Pembelajaran, dan Penilaian Autentik pada
Kurikulum 2013
A Pembelajaran Tematik Terpadu
.
B Pendekatan Saintifik
.
C Model-model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem
.
Based Learning, Discovery Learning)
D Penilaian Autentik
.
Materi Pelatihan 2 : Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
2. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
1
A Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa dan Buku Guru
.
B Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Siswa dan Buku Guru
.
C Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa

.
D Proses Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
.
Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
3. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran
1 dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
3. Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik
2 Terpadu
3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran
3
Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing
4. Analisis Video Pembelajaran
1
4. Penyusunan RPP
2
4. Peer Teaching
3

ii
iii

iv
2
11
15
15
18
22
34

42
42
44
46
48

64
74
87

102

106
128

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN
PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, KD,DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK

TERPADU, PENDEKATAN SAINTIFIK, MODELMODEL PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
AUTENTIK PADA KURIKULUM 2013

7

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.1

1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN
PERUBAHAN
KURIKULUM 2013
A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga
negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar
Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian,
dan Standar Kompetensi Lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar
biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan
keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta
berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi
informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain
kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara
yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk
bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi,
Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
8

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses
pembelajaran sebagai berikut ini.
a. Dari
b. Dari
c. Dari
d. Dari
e. Dari
f. Dari
g. Dari
h. Dari
i. Dari
j. Dari
k. Dari
l. Dari
m.Dari
n. Dari
o. Dari

berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
satu arah menuju interaktif.
isolasi menuju lingkungan jejaring.
pasif menuju aktif-menyelidiki.
maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
alat tunggal menuju alat multimedia.
hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
usaha sadar tunggal menuju jamak.
satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar Kompetensi
Lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya
yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugastugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan
untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil bahwa lebih dari 95% peserta didik
Indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah, sementara
lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat
kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan
mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum
9

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi
peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional.
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti
menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI)
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.

D.Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang
memuaskan (excepted).
10

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat
mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan
kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang
dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui
proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental
dilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan
lainnya dan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan
belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses
pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran
tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak),
menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan
keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis,
gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik
menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan
berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik.
Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas
sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal
secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib
dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan
ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur
pendukung kegiatan intrakurikuler.
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
11

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai
dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif
dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.
Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
11.
Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.
F. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum
adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum
yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing
30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap
minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Struktur Kurikulum SD/MI adalah
sebagai berikut.
MATA PELAJARAN

12

ALOKASI WAKTU
BELAJAR

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PER MINGGU

Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
.
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
.
3 Bahasa Indonesia
.
4 Matematika
.
5 Ilmu Pengetahuan Alam
.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
.
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya
.
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
. Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu

I

II III

I
V

V

V
I

4

4

4

4

4

4

5

5

6

5

5

5

8

9

7

7

7

5

6

1
0
6

6

6

6

-

-

-

3

3

3

-

-

-

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

30

3
2

3
4

3
6

3
6

3
6

= Pembelajaran Tematik Terpadu

Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna
dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku
untuk kelas I, II, dan III, sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar
IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema
yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta
didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran
penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
G.Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013
Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian.
1. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi
holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal
maupun horizontal.
2. Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan
berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan,
13

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kemudian mengakomodasi konten lokal, nasional, dan internasional antara
lain TIMMS, PISA, PIRLS.
3. Perubahan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran mencakup: a)
berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap
(Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom &
Anderson):
mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk
SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan
Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.
4. Perubahan Kurikulum 2013 pada penilaian mencakup penilaian berbasis tes
dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan
authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan.
Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen utama perbaikan kurikulum
2013 seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar 1: Elemen Utama Perbaikan Kurikulum 2013
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

14

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 2: Elemen Perubahan
Berdasarkan gambar 2 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK
dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (isi) adalah
kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (isi) kompetensi
yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelajaran
dengan pendekatan saintifik, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan
mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional.
Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 3: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik
Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari
15

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak
atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak,
kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada
anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills
pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attitude.

Gambar 4: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 4, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam
proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP,
SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl,
keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan
revisi oleh Anderson.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat
diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan
keterampilan kreatif. Terdapat beberapa perkembangan pemahaman tentang
kreativitas. Pemahaman lama terhadap istilah kreatif hanya berlaku untuk dunia
seni, kini berkembang untuk bidang yang lain termasuk pendidikan. Menurut
Dyers, 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan,
1/3 sisanya berasal dari genetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas
terbentuk bukan hanya karena bakat namun dapat dipelajari.
Terdapat beberapa hukum dalam kreativitas, yakni (1) kreativitas itu menular
(Einstein Law), (2) kretivitas itu benda gas (Nathan Law), (3) kreativitas hanya
dibatasi oleh ambisi dan imajinasi, (4) berlaku hukum universal pengetahuan
(Wiener). Pada kreativitas juga tidak berlaku hukum kekekalan massa, tidak
berlaku hukum kekekalan energi, tidak berlaku hukum beda potensial. Hukum
tersebut menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu aktivitas yang bisa
dipelajari bersama. Kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif akan menularkan
kreativitas dalam kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga perlu
menyediakan “ruang” pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya seluas
mungkin karena kreativitas memiliki hukum layaknya gas yang menempati
ruangnya. Untuk itu aktivitas pembelajaran hendaknya dirancang agar peserta
didik bisa bebas mengeksplorasi ide-ide dan kemampuannya dalam mengerjakan
tugas. Tampunglah semua ide-ide tersebut, kemudian diskusikan bersama untuk
16

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menetapkan ide mana yang bisa diwujudkan. Dengan demikian peserta didik
akan terbiasa untuk menggali potensi dan kreativitasnya dalam proses belajar.

Gambar 5: Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Berdasarkan gambar 5 menjelaskan ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya
yang mencakup: a) keterpaduan dalam mapel (integrasi vertikal) bersifat
intradisipliner, b) keterpaduan antarmapel (integrasi horizontal) yang bersifat
multidisipliner dan interdisipliner, dan c) keterpaduan luar mapel (transdisipliner)
yang bersifat berbasis konteks melalui observasi.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian.
Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a)
menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik
siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan
diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa
sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis,
dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya
mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b)
menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan
sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa,
dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan
RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan
d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran, mengalir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan
aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian,
dan indeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi,
pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan
pasca supervisi.

17

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir
sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan
dan penghargaan).

18

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.2

1.2 SKL, KI, KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
1. Cakupan Kompetensi Lulusan
Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa
yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik
sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya
pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan
pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan
membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu
peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan
kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus
dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai
DOMAIN

Elemen

KETERAMPILAN

SMP

SMA-SMK

Proses

Menerima + Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan

Individu

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika,
percaya diri, motivasi internal

Sosial

toleransi, gotong royong, kerjasama, dan
musyawarah

Alam

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan
cinta perdamaian

Proses

Mengetahui + Memahami + Menerapkan +
Menganalisis + Mengevaluasi

Objek

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek

manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Proses

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +
Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak

membaca, menulis, menghitung, menggambar,
mengarang

Konkret

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
membuat, mencipta

SIKAP

PENGETAHUAN

SD

19

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2:
Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati
+ Mengamalkan
SIKAP

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta
dunia dan peradabannya
Mengetahui + Memahami + Menerapkan +
Menganalisis + Mengevaluasi

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +
Menyaji + Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan
sebagai berikut:
a. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
b. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
c. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati;
menanya; mencoba dan mengolah; menalar; mencipta; menyajikan
dan mengkomunikasikan
Perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan
gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai
berikut:
a.
perkembangan psikologis anak,
b.
lingkup dan kedalaman materi,
c.
kesinambungan, dan
d.
fungsi satuan pendidikan.

20

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A adalah manusia yang memiliki sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, sebagai berikut:
Tabel 3: Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/PAKET A
DIMENSI
KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
SIKAP
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam di sekitar rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
PENGETAHUAN
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
KETERAMPILAN
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang ditugaskan kepadanya.
B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kelas IV adalah sebagai berikut.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual denagn cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
21

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3;
4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata
pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
D. STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip berikut ini.
a. Sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah
kurikulum satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran.
b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community
of educators), mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan langsung dipimpin
kepala sekolah.
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh
kepala sekolah.
2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala
sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara nasional.
d. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan
bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan
kurikulum di kabupaten/kota terkait.
3. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide
(deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan
selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process
menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan
organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.
a.
Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki
berbagai kesulitan pelaksanaan kurikulum.
b.
Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk
menentukan
efektivitas,
kelayakan,
kekuatan,
dan
kelemahan
implementasi kurikulum.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum)
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan
22

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru menyelesaikan masalah
tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan dilaksanakan
pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin.

23

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO: 1.3

1.2 PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, PENDEKATAN
SAINTIFIK,
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
AUTENTIK
A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI)
dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an. Belakangan PTP diyakini
sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching
model) karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi,
fisik, dan akademik peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. PTP
pada awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted
and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan peserta
didik yang belajar cepat. PTP ini pun sudah terbukti secara empirik berhasil
memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik
(enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk
waktu yang panjang.
Premis utama PTP adalah bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang
tambahan
(additional
opportunities)
untuk
menggunakan
talentanya,
menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi
dan mensintesis. Pada sisi lain, PTP relevan untuk mengakomodasi perbedaanperbedaan kualitatif lingkungan belajar. PTP diharapkan mampu menginspirasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
PTP memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model
pembelajaran lain. PTP sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan
berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir
dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses
inovatif bagi pengembangnan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Implemementasi PTP menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan
materi pembelajaran di kelas. Karena itu, guru harus memahami materi apa
yang diajarkan dan bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di
kelas. Oleh karena PTP ini bersifat ramah otak, guru harus mampu
mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang mungkin relevan dan dapat
dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran.
Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh
guru.
1.
Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.
2.
Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
3.
Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna.
4.
Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.
5.
Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning).
6.
Membuka pilihan-pilihan.
7.
Optimasi waktu secara tepat.
8.
Kolaborasi.
9.
Umpan balik segera.
10.
Ketuntasan atau aplikasi.
24

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Fungsi dan Tujuan
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi
peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang
tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena
materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan
bermakna bagi peserta didik.
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:
a.
mudah memusatkan perhatian pada satu
tema atau topik tertentu;
b.
mempelajari
pengetahuan
dan
mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema
yang sama;
c.
memiliki
pemahaman
terhadap
materi
pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d.
mengembangkan
kompetensi
berbahasa
lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi peserta didik;
e.
lebih bergairah belajar karena mereka dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis
sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
f.
lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas;
g.
guru dapat menghemat waktu, karena mata
pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan;
dan
h.
budi pekerti dan moral peserta didik dapat
ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti
sesuai dengan situasi dan kondisi.
2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
a. Berpusat pada anak.
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak.
c. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam
satu pemahaman dalam kegiatan).
d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses
pembelajaran (saling terkait antar muatan pelajaran yang satu dengan
lainnya).
e. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatan pelajaran).
f.

Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat
kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya).

dan

3. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran
Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai
menunjukkan perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif,
bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan
memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara operasional,
mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan bendabenda, membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan,
prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh
25

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

karena itu, pembelajaran yang tepat adalah dengan mengaitkan konsep
materi pelajaran dalam satu kesatuan yang berpusat pada tema adalah yang
paling sesuai.
Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang
nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual,
anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui
pembelajaran tematik. Pembelajaran yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran dapat
memberikan pengalaman
bermakna kepada peserta didik.
4. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran
Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran dengan
memadukan beberapa muatan pelajaran sekaligus. Adapun muatan pelajaran
yang dipadukan adalah muatan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA,
Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olah Raga
dan Kesehatan.
Dalam Kurikulum 2013, tema sudah disiapkan oleh
pemerintah dan sudah dikembangkan menjadi subtema dan satuan
pembelajaran.
Di dalam Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
disebutkan bahwa untuk peserta didik kelas 1 sampai dengan kelas 6
penyajian pembelajarannya menggunakan pendekatan tematik terpadu.
Penyajian pembelajaran untuk kelas 1 memiliki alokasi waktu kumulatif 30 JP
per minggu.
Namun demikian penjadwalan tidak terbagi secara kaku
melainkan diatur secara luwes.
5. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahapan yaitu pertama
guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai muatan
pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru melakukan analisis Standar
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan membuat
indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi. Ketiga
membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator
dengan tema. Keempat membuat jaringan KD, indikator. Kelima menyusun
silabus tematik dan keenam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
tematik terpadu dengan menerapkan pendekatan saintifik.
Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.
a. Memilih/Menetapkan Tema
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik
Sekolah Dasar kelas I dan IV serta kelas II dan V pada Kurikulum 2013.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tabel 1. Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I
KELAS
Diriku
1.
Kegemaranku
Kebersamaan
Kegiatanku
2.
Keluargaku
Berhemat Energi
Pengalamanku
3.
Lingkungan
Makhluk Hidup
Bersih dan Sehat
4.
Benda, Binatan
Pekerjaan.
dan Tanaman di Sekitar
5.
Peristiwa alam
Jasa Pahlawan
26

IV
Indahnya
Selalu
Peduli
Berbagai
Menghargai

SD Kelas 1

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6.

Indahnya
Negeriku

7.
8.

Cita-citaku
Daerah
Tempat Tinggalku

9.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Makanan
Sehat dan Bergizi
KELAS II
KELAS V
1.
Benda-benda di Lingkungan S
2.
Peristiwa dalam Kehidupan
Hidup Rukun
3.
Kerukunan dalam bermasyarakat
Bermain di Lingkunganku
4.
Sehat itu Penting
Tugasku Sehari-hari5.
Bangga sebagai Bangsa Indones
Aku dan Sekolahku 6.
Organ Tubuh Manusia dan He
Hidup Bersih dan Sehat
7.
Sejarah Peradaban Indonesia
Air, Bumi, dan Matahari
8.
Ekosistem
Merawat Hewan dan9.Tumbuhan
Akrab dengan Lingkungan
Keselamatan di Rumah dan Perjalanan

b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan Membuat Indikator
Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan
dengan cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi
Inti, serta Kompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran. Setelah
memiliki sejumlah tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan
dengan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti
serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai muatan
pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBdP, dan
Penjasorkes. Masing-masing Kompetensi Dasar setiap muatan pelajaran
dibuatkan indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.

c. Membuat Hubungan Pemetaan antara Kompetensi Dasar dan Indikator
dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran telah disediakan dalam
Kurikulum 2013. Demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran
selama satu tahun untuk Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan.
Namun demikian guru masih perlu membuat indikator dan melakukan
pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator tersebut berdasarkan tema
yang tersedia. Hasil pemetaan dimasukkan ke dalam format pemetaan
agar lebih mudah proses penyajian pembelajaran. Indikator mana saja
yang dapat disajikan secara terpadu diberikan tanda cek (√).
d. Membuat Jaringan Ko