7082 teknik tenaga listrik bab 1
TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Materi :
1. Pendahuluan
2. Pandangan singkat masalah Teknik tenaga
Listrik
3. Element-element listrik dan Elektronika
4. Penggunaan rumus-rumus Kelistrikan dan
Elektronika
5. Dasar Mesin-mesin Listrik dalam Industri
6. Model system pengendalian mesin-mesin
listrik
7. Pembebanan motor-motor dalam Industri
8. Stabilisitas sistem
Referensi :
1. Arismunandar, A., 1973, Teknik Tenaga Listrik
jilid II, Pradya Paramita, Jakarta
2. Bolton W, Mechatronics Electronic Control
Systems In Mechanbical Enginering
3. D. Chattopadhyay., P.C. Rakshit, 1989, Dasar
Elektronika, UI press, Jakarta.
4. H.C. Yohannes., 1979, Dasar-Dasar Elektronika,
Ghalia Indonesia.
5. Thomas Sri Widodo, DEA, Dipl.Ing, 2002,
Elektronika Dasar, Salemba Teknika.
6. Michael Neidle., 1982, Elektrical Instalation
Teknology, Macmillan Press Ltd.
1
7. Michael Neidle., 1979, Basic Elektrical
Instalations, 2nd Edition, Macmillan Press
Ltd.
8. Suyanto M, 2000, Diktat kuliah Instalasi listrik
jilid 1, ISTA Jogjakarta.
9. Van Harten P, Setiawan E., 1991, Instalasi
Listrik Arus Kuat Jilid III, Bina Cipta,
Bandung
10. Zuhal, 1988, Dasar teknik Tenaga listrik
Dan elektronika daya, PT Gramedia
Pendahuluan
Piranti-piranti pengontrol otomatis ini sangat
berguna bagi manusia. Apalagi jika ditambah
dengan suatu kecerdasan melalui program yang
ditanamkan dalam sistem tersebut akan semakin
meringankan tugas-tugas manusia. Akan tetapi
secerdas apapun sebuah mesin tentu masih
membutuhkan peranan manusia untuk mengatur
dan
mengontrol
piranti-piranti
ini.
Otomasi
kontrol bukan untuk menggantikan sepenuhnya
peranan manusia, tetapi mengurangi peranan
2
dan meringankan tugas-tugas manusia dalam
pengontrolan suatu proses.
Dengan adanya perkembangan teknologi, maka
mata kuliah Teknik Tenaga Listrik atau Teknik
Kendali
(control
automatic)
memberikan
kemudahan dalam :
1. Mendapatkan
performansi
dari
sistem
Dinamik,
2. Dapat mempertinggi kualitas produksi
3. Menurunkan biaya produksi,
4. Mempertinggi laju produksi,
5. Dan meniadakan pekerjaan- pekerjaan rutin
yang membosankan, yang harus dilakukan
oleh manusia.
Maka dengan mencakup konsep-konsep teori
jaringan (Network theori) akan mendapatkan
suatu
analisis
system
pengaturan
dan
pengendalian pada hasil keluaran (output) yang
dikehendaki.
Dengan demikian didalam permasalahan “Analisis
Sistem Teknik” akan dibahas masalah:
System dan model system, juga perumusan
matematis system yang ditinjau dan serta cara
penyelesaiannya.
Untuk teknik umpan balik (feedback ) adalah
merupakan salah satu proses paling dasar dan
hampir terdapat di semua system dinamik
antara lain :
- Hal-hal yang berkaitan dengan diri manusia
3
- Hubungan antara manusia dengan mesinmesin
- Peralatan-peralatan yang saling menunjang.
Sehingga system adalah kombinasi dari
beberapa komponen yang bekerja bersama-sama
dan dapat menjalannkan tugas-tugas tertentu
antara lain:
- Sistem Elektris
- Sistem Mekanis
- Sistem Thermis
- Sistem Biologis
Contoh : Open Loop System
Yaitu : akibat pengaruh output kepada input
melalui operator ( Manusia )
S t=0
R
S
Input
+
V1
Output
R2
I(t)
Pengatur
-
Penggerak
Closed loop control System: Yaitu pengaruh
output ke input disebut “ feedback “ yang berarti
suatu komponen keadaan tiap saat dari output
(akibat) diberitaukan ke input ( penyebab ). Jadi “
Input dan output berasama-sama mengatur kerja
system sampai output mencapai harga yang
Penggerak
diinginkan.
+
Input
R
Output
Pengukur
B
4
B ( bimetal ) : yang terdiri dari dua buah
keeping logam yang mempunyai koefisient
expansitermal (ά ) yang berlainan dan dilekatkan
menjadi satu. Dengan adanya perbedaan
expansitermal tersebut, bila bimetal dipanaskan
atau didinginkan akan mengalammi perubahan
bentuk, atau berubah bentuk sehingga terjadi
perubahan pada jari-jari tertentu.
Elemen-elemen Listrik
1. Elemen Listrik Pasif : Adalah elemen listrik
yang
mempunyai
sifat
menerima/membutuhkan tegangan listrik.
Resistor
Capasitor
Induktor
2. Elemen Listrik Aktif : Adalah elemen listrik
yang mempunyai sifat membangkitkan
atau memberikan tenaga listrik.
Sumber Arus
5
Sumber tegangan
Komponen-komponen Listrik
Resistor : Adalah suatu hambatan dari suatu benda
sebagai penghantar atau Isolator.
Besarnya hambatan (Resistansi ) dari bahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Tahanan suatu bahan /material tergantung pada :
R
L
A
dimana : R = Besarnya Hambatan ( Ω )
ρ = Hambatan Jenis (Ωm )
L = Panjang bahan ( m )
A = Luas penampang
( mm2 )
Hambatan yang sengaja dibuat untuk tujuan
tertentu misalnya, akan dipakai untuk membatasi
arus yang akan mengalir sehingga memberikan
tegangan tertentu :
Maka dapat dikatakan sebagai penghantar
( Konduktor ): karena mempunyai nilai tahanan
yang rendah. Seperti
- Logam
- Logam Campuran
- Larutan asam
Disebut sebagai Isolator karena
hambatan isolasi yang tinggi
Misal : Mika, gelas, Karet, PVC
mempunyai
6
Hubungan Tahnan (R ) dengan temperature ( T )
adalah :
R
Rt1
R0
ά
t C
? tC
234,5 C
t1
Sudut Linear selalu sama pada mumnya, bila
temperature naik nilai tahnan ( R ) juga ikut naik.
Apabila kenaikkannya
linear,maka hubungan
antara R dan T
dimana :
R0 = Tahanan pada 00C
Rt = Tahanan pada t0C
T = Temperature
ά = Koefisien suhu tahanan
Rt1 R0 1 .t
R
R2
R0
R2 R1 1 (t 2 t1 )
ά2
R1
ά1
234,5 C
? tC t1
t2
t C
7
R1 R0 1 0 t1
R2 R0 1 0 t 2 ....................
R2 R0 1 0 t 2
1
1 0 t 2 1 0 t 2
R1 R0 1 0 t1
R2 R0 1 0 t2
1 0 t2 1 0 t2 1
R1 R0 1 0 t1
= 1 0 t 2 1 0 t 2 1
= 1 0 t1 0 t 2 0 2 t1 t 2
R2
(1 t1 t 2 ).... 1 t 2 t1 R 2 R 1 1 α t 2 t 1 .....terbukti
R1
Sumber Arus dan Tegangan
Didalam elemen listrik aktip dapat dikatakan
sebagai sumber arus atau sumber tenaga, tetapi
untuk penekanan terhadap waktu yang panjang,
apakah tegangan atau arus yang konstan.
Untuk sumber Arus, berarti untuk waktu
yang lama di,ana besarnya arus dapat
dikatakan konstan.
I = sumber
arus DC
I(t) = sumber
arus AC
Untuk sumber tegangan, dimana dapat konstan :
V(dc)
+
V(dc)
Фm
Фm
Emax
V(AC)
E
t
t=0
t
π
2π
Emin
8
Contoh Soal :
S t=0
R1
+
I
Vin
R2
Vout
a. Tuliskan persamaan system
untuk V0(tegangan keluaran
dari ( Vin, R1 dan R2 ).
b. Tuliskan persamaan system
untuk V0(tegangan keluaran
dari ( Vin, Vout, R1 dan R2 ).
“ Open loop “
) sebagai fungsi
“ Closed loop “
) sebagai fungsi
Penyelesaian :
Menurut Hukum Kirchoff I dan II Bahwa ( KCL da
KVL )
a). “ OPEN LOOP”
V0 R2 ......
Vin
R1 R2
R2
V0
Vin ....Sehingga.memenuhi fungsi ( f )Vin ,.R1 ,.R2
R1 R2
b). “CLOSED LOOP”
I
Vin Vout
.........Sehingga Vout R2
R1
9
R2
V Vout R2
Vout R2 in
Vin Vout
R1 R1
R!
Vout..... Memenuhi... fungsi...dari( f )..adalah.(Vin , Vout , R1 , R2
Besaran-besaran listrik secara umum :
Besaran listrik secara umum terdiri dari beberapa
komponen
Komponen – komponen listrik
1. Resistansi :
Secara umum fungsi dari komponen resistor
adalah
sebagai
pengatur
kuat
arus
yang
mengalir. Nilai resistor dinyatakan dalam satuan
ohm (). Resistor dilambangkan dengan huruf R,
sedangkan dalam skema disimbolkan sebagai :
Gambar 1. a. Simbol tahanan tetap
b. Simbol tahanan variabel
10
Jika resistor (R) dipasang pada tegangan (V) yang
tetap, maka :
a. Kuat arus I akan menjadi kecil, bila resistor R
besar.
b. Kuat arus I akan menjadi besar, bila resistor R
kecil.
Menurut hukum ohm I bahwa
maka :
:
Vr ixR
volt
V t Rxi t
Daya yang dikeluarkan :
2
P Vrxi (ixR) xi i xR
watt
Energi (watt detik)
dimana :
dw p.dt
w dw
Sehingga besarnya Energi adalah :
w P.dt
joule
Macam-macam resistor :
a. Resistor
Belanda)
tetap,
yang
disebut
weerstand
kaki-kakinya
(bahasa
terletak
pada
11
ujung-ujungnya
dan
dalam
praktek
dapat
dipasang bolak-balik. Nilai resistor dinyatakan
dengan warna gelang yang melingkar pada
bagian luar resistor tersebut. Kode warna
gelang diciptakan oleh perkumpulan pabrikpabrik radio Eropa dan Amerika yang bernama
RMA (Radio Manufactores Association). Setiap
resistor
ditandai
dengan
4 warna
gelang,
dimana warna-warna tersebut melambangkan
angka-angka sebagai berikut :
Hitam : 0 (nol); Coklat: 1 (satu); Merah: 2
(dua); Jingga: 3 (tiga); Kuning
: 4 (empat);
Hijau : 5 (lima); Biru: 6 (enam); Ungu: 7
(tujuh);Kelabu :
8
(delapan);
Putih:
9
(sembilan)
Warna-warna
untuk
toleransinya
sebagai
berikut :
12
Emas
: 5%
Perak
: 10%
Tanpa Warna
: 20%
Gambar 2. Penunjuk
Kode Warna
Keterangan :
Pita pertama melambangkan angka pertama.
Pita kedua melambangkan angka kedua.
Pita ketiga melambangkan banyaknya angka
nol.
Pita
warna
keempat
melambangkan
toleransi.
Contoh :
1) Merah, ungu, jingga, emas ; artinya 27 K
Ohm toleransi 5%.
2) Hijau, biru, coklat, emas ; artinya 560 Ohm
toleransi 5%.
3) Jingga, putih, jingga, perak ; artinya 39 K
Ohm toleransi 10%.
13
Bila hanya terdapat tiga pita warna, sedang
pita
warna
keempat
tidak
ada
berarti
toleransinya adalah 20%.
Contoh :
1) Jingga, putih, merah ; artinya 3 K 9 Ohm
toleransi 20%.
2) Hijau, biru, kuning ; artinya 360 K Ohm
toleransi 20%.
Jika pita warna ketiga itu emas, maka dua
angka yang dilambangkan pita warna pertama
dan kedua dikalikan dengan 0,1 dan bila pita
warna ketiga itu perak pengalinya adalah 0,01.
Contoh :
1) Coklat,
hitam,
emas
;
artinya
1
Ohm
toleransi 20%.
2) Merah, hijau, perak ; artinya 0,25 Ohm
toleransi 20%.
14
b. Variabel Resistor (VR)
Adalah resistor yang nilai hambatannya
dapat diubah-ubah, variabel resistor dapat
digolongkan menjadi 2 macam :
1)Potensimeter, ada 2 macam :
Potensio Linier, ialah potensio yang apabila
kontak
gesenya
hambatannya
dipindah
berubah
sesuai
nilai
dengan
perhitungan linier.
Potensio logaritmis, ialah potensio yang
apabila
kontak
hambatannya
gesenya
berubah
dipindah
sesuai
nilai
dengan
perhitungan logaritma.
Potensiometeer
kebanyakan
dipergunakan
sebagai alat pengatur, misal :
1. Alat pengatur suara (Volume Control)
15
2. Alat pengatur nada (Tone Control)
3. Alat pengatur nada tinggi (Treble Control)
4. Alat pengatur nada rendah (Bass Control)
Gambar 2.3 Potensiometer dan lambangnya
2)Trimmer potensio = Trimpot
Cara
tripot
merubah
adalah
nilai
dengan
hambatan
jalan
pada
memutar
memakai obeng (drei).
Gambar 2.4 Trimer Potensio dan lambangnya
2.Kapasitor
16
Kapasitor
Kodensator,
atau
adalah
biasa
juga
merupakan
disebut
komponen
elektronika yang dapat menyimpan tenaga listrik
dalam waktu tertentu, tanpa disertai reaksi kimia.
Kapasitor berlainan dengan aki, dimana aki juga
dapat menyimpan tenaga listrik, tetapi dengan
disertai reaksi kimia.
Pada dasarnya kapasitor terdiri dari 2 keping
penghantar
(konduktor)
yang
disekat
satu
dengan yang lain. Bahan penyekat keping ini
disebut Dielektrika (Gambar 3.5). Berdasarkan
bahan dielektikanya, maka kapasitor dibagi atas
berbagai macam-maca, diantaranya :
a. Kapasitor keramik : jika dielektikanya keramik
b. Kapasitor kertas : jika dielektikanya kertas
c. Kapasitor mika : jika dielektikanya mika
17
d. Kapasitor elektrolit (elco) : jika dielektikanya
oksida alumunium
e. Kapasitor variable (varco)
f. Kapasitor trimmer
Gambar 2.5 Dielektrika Kondensator
Dari
bermacam-macam
mempunyai
listrik
kemampuan
yang
kapasitor
menyimpan
berbeda-beda.
tenaga
Kemampuan
menyimpan tenaga listrik dari kapasitor disebut
kapasitansi (C), besar muatan (Q) diukur dengan
satuan coulomb. Dan kapasitor yang memperoleh
muatan listrik akan mempunyai tegangan antar
terminal sebesar (V) volt. Kapasitansi dapat
diukur berdasarkan besar
muatan yang dapat
disimpan pada suatu kenaikan tegangan.
18
C=
Tegangan
V t
(V)
:
i C
dVc
dt
Vc
Q
V
1
idt
C
Juga
untuk
1
idt
C
Arus (i) :
i
Maka :
Permukaan
sehingga
Vc
1
idt
C
dVc
dVc
C
1
dt
dt
C
kapasitor
yang
berhubungan
biasanya berbentuk plat rata. Ukuran kapasitor
bergantung pada luas plat (A), jarak antar plat (d)
dan medium penyekat. Kapasitansi juga dapat
diukur dengan rumus :
C=
A
d
Dimana : = o . r
= permitivitas tempat
o
r = permitivitas relatif
Daya (P)
:
1
1
P = Vc x i = c idt = c i dt
2
watt
19
Energi (w) yang tersimpan pada kapsitor dapat
dihitung dengan rumus :
dw Pdt Vcxi.dt VcxC
Sehingga :
dVc
dt
dt
1
2
w C VcxdVc xCxVc
2
Maka Energi mutlak =
1
2
C V2
Kapasitansi total dapat diubah dengan cara
menghubungkan beberapa kapasitor secara seri
atau pararel. Kapasitor total dapat dikurangi
dengan cara dihubungkan secara seri dan dapat
dicari dengan rumus :
1
1
1
1
...
CT C1 C 2
Cn
Sedangkan
kapasitas
total
dapat
ditambah
dengan cara dihubungkan secara pararel dan
dapat dicari dengan rumus :
CT = C1 + C2 + … + Cn
20
Satuan
dinyatakan
kapasitas
dalam
dari
farad.
kapasitor
1
farad
itu
ialah
kemampuan kapasitor untuk menyimpan tenaga
listrik atau mesin listrik 1 coulomb, apabila
kapasitor itu diberi tegangan listrik 1 volt. Dalam
praktek, dibuat satuan-satuan yang lebih kecil,
yaitu :
1 mikrofarad ( fd)
=
1 nanofarad (nf) =
10-9 farad
1 pikofarad (pfd) =
10-12 farad
Disamping
untuk
10-6 farad
menyimpan
tenaga
atau
muatan listrik, kapasitor juga dapat digunakan
untuk :
a. Peredam bunga api (kapasitor keramik)
b. Perata denyut arus listrik (kapasitor elektrolit)
c. Rangkaian resonansi dalam tuning sirkuit, atau
mencari gelombang radio (kapasitor variable)
21
d. Menggeser
gelombang
atau
menepatkan
frekuensi (kapasitor trimmer)
3.Transformator
Transformator atau biasa disebut dengan
trafo adalah alat untuk mengubah tegangan
bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
dan digunakan untuk memindahkan energi dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya
tanpa merubah frekuensi.
Dalam aplikasinya trafo dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :
1. Transformator
Step-Up
atau
tranformator
penaik tegangan adalah tranformator yang
digunakan untuk menaikkan tegangan dari
rendah ke tegangan yang lebih tinggi.
22
2. Transformator Step-Down atau transformator
penurun tegangan adalah transformator yang
digunakan untuk menurunkan tegangan dari
tinggi ke tegangan yan lebih rendah.
Cara kerja transformator adalah sebagai berikut :
1. Jika kumparan primer dihubungkan dengan
sumber
tegangan
kumparan
primer
arus
AC,
timbul
maka
pada
garis-garis
gaya
magnet yang berubah-ubah.
2. Perubahan garis-garis gaya dari kumparan
primer ini menginduksi kumparan sekunder
sehingga pada kumparan sekunder timbul arus
bolak-balik.
Dengan memilih jumlah lilitan yang sesuai
untuk
tiap
kumparan
dapat
dihasilkan
GGL
kumparan sekunder yang berbeda dengan GGL
kumparan primer. Hubungan GGL atau tegangan
23
primer (Vp) tegangan sekunder (Vs), jumlah
lilitan kumparan primer (np) dan jumlah lilitan
kumparan
sekunder
(ns)
dapat
dinyatakan
dengan rumus :
Tegangan primer
Jumlah lilitan primer
Tegangan sekunder Jumlah lilitan sekunder
yang
biasa
transformasi.
perbandingan
disebut
dengan
Dengan
transformasi
Vp np
Vs ns
perbandingan
memperhatikan
kita
dapat
mengetahui jenis dari transformator tersebut
apakah trafo Step-Up atau Step-Down.
Pada transformator terdiri dari banyak belitan,
sehinga dapat dipandang sebagai Induktor,
dengan demikian dapat diuraikan sebagai berikut
:
di t
Induktor mempunyai tegangan (V) : V t L dt
di t
1
xVl.dt
L
Dimana :
waktu (t)
( i)
menyatakan sebagai fungsi
24
(L) menyatakan panjang lilitan (H)
1
Sehingga besarnya arus adalah i L VL.dt
Besarnya daya (P) : P VLxi
maka
di
di
P L xi = Lxi
watt
dt
dt
Energi yang tersimpan (w) :
dw Pdt
maka
w p.dt
Sehingga :
w Lxi
W 1 xLx i 2
joule
2
di
dt L i.di
dt
maka (Energi) adalah
25
Materi :
1. Pendahuluan
2. Pandangan singkat masalah Teknik tenaga
Listrik
3. Element-element listrik dan Elektronika
4. Penggunaan rumus-rumus Kelistrikan dan
Elektronika
5. Dasar Mesin-mesin Listrik dalam Industri
6. Model system pengendalian mesin-mesin
listrik
7. Pembebanan motor-motor dalam Industri
8. Stabilisitas sistem
Referensi :
1. Arismunandar, A., 1973, Teknik Tenaga Listrik
jilid II, Pradya Paramita, Jakarta
2. Bolton W, Mechatronics Electronic Control
Systems In Mechanbical Enginering
3. D. Chattopadhyay., P.C. Rakshit, 1989, Dasar
Elektronika, UI press, Jakarta.
4. H.C. Yohannes., 1979, Dasar-Dasar Elektronika,
Ghalia Indonesia.
5. Thomas Sri Widodo, DEA, Dipl.Ing, 2002,
Elektronika Dasar, Salemba Teknika.
6. Michael Neidle., 1982, Elektrical Instalation
Teknology, Macmillan Press Ltd.
1
7. Michael Neidle., 1979, Basic Elektrical
Instalations, 2nd Edition, Macmillan Press
Ltd.
8. Suyanto M, 2000, Diktat kuliah Instalasi listrik
jilid 1, ISTA Jogjakarta.
9. Van Harten P, Setiawan E., 1991, Instalasi
Listrik Arus Kuat Jilid III, Bina Cipta,
Bandung
10. Zuhal, 1988, Dasar teknik Tenaga listrik
Dan elektronika daya, PT Gramedia
Pendahuluan
Piranti-piranti pengontrol otomatis ini sangat
berguna bagi manusia. Apalagi jika ditambah
dengan suatu kecerdasan melalui program yang
ditanamkan dalam sistem tersebut akan semakin
meringankan tugas-tugas manusia. Akan tetapi
secerdas apapun sebuah mesin tentu masih
membutuhkan peranan manusia untuk mengatur
dan
mengontrol
piranti-piranti
ini.
Otomasi
kontrol bukan untuk menggantikan sepenuhnya
peranan manusia, tetapi mengurangi peranan
2
dan meringankan tugas-tugas manusia dalam
pengontrolan suatu proses.
Dengan adanya perkembangan teknologi, maka
mata kuliah Teknik Tenaga Listrik atau Teknik
Kendali
(control
automatic)
memberikan
kemudahan dalam :
1. Mendapatkan
performansi
dari
sistem
Dinamik,
2. Dapat mempertinggi kualitas produksi
3. Menurunkan biaya produksi,
4. Mempertinggi laju produksi,
5. Dan meniadakan pekerjaan- pekerjaan rutin
yang membosankan, yang harus dilakukan
oleh manusia.
Maka dengan mencakup konsep-konsep teori
jaringan (Network theori) akan mendapatkan
suatu
analisis
system
pengaturan
dan
pengendalian pada hasil keluaran (output) yang
dikehendaki.
Dengan demikian didalam permasalahan “Analisis
Sistem Teknik” akan dibahas masalah:
System dan model system, juga perumusan
matematis system yang ditinjau dan serta cara
penyelesaiannya.
Untuk teknik umpan balik (feedback ) adalah
merupakan salah satu proses paling dasar dan
hampir terdapat di semua system dinamik
antara lain :
- Hal-hal yang berkaitan dengan diri manusia
3
- Hubungan antara manusia dengan mesinmesin
- Peralatan-peralatan yang saling menunjang.
Sehingga system adalah kombinasi dari
beberapa komponen yang bekerja bersama-sama
dan dapat menjalannkan tugas-tugas tertentu
antara lain:
- Sistem Elektris
- Sistem Mekanis
- Sistem Thermis
- Sistem Biologis
Contoh : Open Loop System
Yaitu : akibat pengaruh output kepada input
melalui operator ( Manusia )
S t=0
R
S
Input
+
V1
Output
R2
I(t)
Pengatur
-
Penggerak
Closed loop control System: Yaitu pengaruh
output ke input disebut “ feedback “ yang berarti
suatu komponen keadaan tiap saat dari output
(akibat) diberitaukan ke input ( penyebab ). Jadi “
Input dan output berasama-sama mengatur kerja
system sampai output mencapai harga yang
Penggerak
diinginkan.
+
Input
R
Output
Pengukur
B
4
B ( bimetal ) : yang terdiri dari dua buah
keeping logam yang mempunyai koefisient
expansitermal (ά ) yang berlainan dan dilekatkan
menjadi satu. Dengan adanya perbedaan
expansitermal tersebut, bila bimetal dipanaskan
atau didinginkan akan mengalammi perubahan
bentuk, atau berubah bentuk sehingga terjadi
perubahan pada jari-jari tertentu.
Elemen-elemen Listrik
1. Elemen Listrik Pasif : Adalah elemen listrik
yang
mempunyai
sifat
menerima/membutuhkan tegangan listrik.
Resistor
Capasitor
Induktor
2. Elemen Listrik Aktif : Adalah elemen listrik
yang mempunyai sifat membangkitkan
atau memberikan tenaga listrik.
Sumber Arus
5
Sumber tegangan
Komponen-komponen Listrik
Resistor : Adalah suatu hambatan dari suatu benda
sebagai penghantar atau Isolator.
Besarnya hambatan (Resistansi ) dari bahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Tahanan suatu bahan /material tergantung pada :
R
L
A
dimana : R = Besarnya Hambatan ( Ω )
ρ = Hambatan Jenis (Ωm )
L = Panjang bahan ( m )
A = Luas penampang
( mm2 )
Hambatan yang sengaja dibuat untuk tujuan
tertentu misalnya, akan dipakai untuk membatasi
arus yang akan mengalir sehingga memberikan
tegangan tertentu :
Maka dapat dikatakan sebagai penghantar
( Konduktor ): karena mempunyai nilai tahanan
yang rendah. Seperti
- Logam
- Logam Campuran
- Larutan asam
Disebut sebagai Isolator karena
hambatan isolasi yang tinggi
Misal : Mika, gelas, Karet, PVC
mempunyai
6
Hubungan Tahnan (R ) dengan temperature ( T )
adalah :
R
Rt1
R0
ά
t C
? tC
234,5 C
t1
Sudut Linear selalu sama pada mumnya, bila
temperature naik nilai tahnan ( R ) juga ikut naik.
Apabila kenaikkannya
linear,maka hubungan
antara R dan T
dimana :
R0 = Tahanan pada 00C
Rt = Tahanan pada t0C
T = Temperature
ά = Koefisien suhu tahanan
Rt1 R0 1 .t
R
R2
R0
R2 R1 1 (t 2 t1 )
ά2
R1
ά1
234,5 C
? tC t1
t2
t C
7
R1 R0 1 0 t1
R2 R0 1 0 t 2 ....................
R2 R0 1 0 t 2
1
1 0 t 2 1 0 t 2
R1 R0 1 0 t1
R2 R0 1 0 t2
1 0 t2 1 0 t2 1
R1 R0 1 0 t1
= 1 0 t 2 1 0 t 2 1
= 1 0 t1 0 t 2 0 2 t1 t 2
R2
(1 t1 t 2 ).... 1 t 2 t1 R 2 R 1 1 α t 2 t 1 .....terbukti
R1
Sumber Arus dan Tegangan
Didalam elemen listrik aktip dapat dikatakan
sebagai sumber arus atau sumber tenaga, tetapi
untuk penekanan terhadap waktu yang panjang,
apakah tegangan atau arus yang konstan.
Untuk sumber Arus, berarti untuk waktu
yang lama di,ana besarnya arus dapat
dikatakan konstan.
I = sumber
arus DC
I(t) = sumber
arus AC
Untuk sumber tegangan, dimana dapat konstan :
V(dc)
+
V(dc)
Фm
Фm
Emax
V(AC)
E
t
t=0
t
π
2π
Emin
8
Contoh Soal :
S t=0
R1
+
I
Vin
R2
Vout
a. Tuliskan persamaan system
untuk V0(tegangan keluaran
dari ( Vin, R1 dan R2 ).
b. Tuliskan persamaan system
untuk V0(tegangan keluaran
dari ( Vin, Vout, R1 dan R2 ).
“ Open loop “
) sebagai fungsi
“ Closed loop “
) sebagai fungsi
Penyelesaian :
Menurut Hukum Kirchoff I dan II Bahwa ( KCL da
KVL )
a). “ OPEN LOOP”
V0 R2 ......
Vin
R1 R2
R2
V0
Vin ....Sehingga.memenuhi fungsi ( f )Vin ,.R1 ,.R2
R1 R2
b). “CLOSED LOOP”
I
Vin Vout
.........Sehingga Vout R2
R1
9
R2
V Vout R2
Vout R2 in
Vin Vout
R1 R1
R!
Vout..... Memenuhi... fungsi...dari( f )..adalah.(Vin , Vout , R1 , R2
Besaran-besaran listrik secara umum :
Besaran listrik secara umum terdiri dari beberapa
komponen
Komponen – komponen listrik
1. Resistansi :
Secara umum fungsi dari komponen resistor
adalah
sebagai
pengatur
kuat
arus
yang
mengalir. Nilai resistor dinyatakan dalam satuan
ohm (). Resistor dilambangkan dengan huruf R,
sedangkan dalam skema disimbolkan sebagai :
Gambar 1. a. Simbol tahanan tetap
b. Simbol tahanan variabel
10
Jika resistor (R) dipasang pada tegangan (V) yang
tetap, maka :
a. Kuat arus I akan menjadi kecil, bila resistor R
besar.
b. Kuat arus I akan menjadi besar, bila resistor R
kecil.
Menurut hukum ohm I bahwa
maka :
:
Vr ixR
volt
V t Rxi t
Daya yang dikeluarkan :
2
P Vrxi (ixR) xi i xR
watt
Energi (watt detik)
dimana :
dw p.dt
w dw
Sehingga besarnya Energi adalah :
w P.dt
joule
Macam-macam resistor :
a. Resistor
Belanda)
tetap,
yang
disebut
weerstand
kaki-kakinya
(bahasa
terletak
pada
11
ujung-ujungnya
dan
dalam
praktek
dapat
dipasang bolak-balik. Nilai resistor dinyatakan
dengan warna gelang yang melingkar pada
bagian luar resistor tersebut. Kode warna
gelang diciptakan oleh perkumpulan pabrikpabrik radio Eropa dan Amerika yang bernama
RMA (Radio Manufactores Association). Setiap
resistor
ditandai
dengan
4 warna
gelang,
dimana warna-warna tersebut melambangkan
angka-angka sebagai berikut :
Hitam : 0 (nol); Coklat: 1 (satu); Merah: 2
(dua); Jingga: 3 (tiga); Kuning
: 4 (empat);
Hijau : 5 (lima); Biru: 6 (enam); Ungu: 7
(tujuh);Kelabu :
8
(delapan);
Putih:
9
(sembilan)
Warna-warna
untuk
toleransinya
sebagai
berikut :
12
Emas
: 5%
Perak
: 10%
Tanpa Warna
: 20%
Gambar 2. Penunjuk
Kode Warna
Keterangan :
Pita pertama melambangkan angka pertama.
Pita kedua melambangkan angka kedua.
Pita ketiga melambangkan banyaknya angka
nol.
Pita
warna
keempat
melambangkan
toleransi.
Contoh :
1) Merah, ungu, jingga, emas ; artinya 27 K
Ohm toleransi 5%.
2) Hijau, biru, coklat, emas ; artinya 560 Ohm
toleransi 5%.
3) Jingga, putih, jingga, perak ; artinya 39 K
Ohm toleransi 10%.
13
Bila hanya terdapat tiga pita warna, sedang
pita
warna
keempat
tidak
ada
berarti
toleransinya adalah 20%.
Contoh :
1) Jingga, putih, merah ; artinya 3 K 9 Ohm
toleransi 20%.
2) Hijau, biru, kuning ; artinya 360 K Ohm
toleransi 20%.
Jika pita warna ketiga itu emas, maka dua
angka yang dilambangkan pita warna pertama
dan kedua dikalikan dengan 0,1 dan bila pita
warna ketiga itu perak pengalinya adalah 0,01.
Contoh :
1) Coklat,
hitam,
emas
;
artinya
1
Ohm
toleransi 20%.
2) Merah, hijau, perak ; artinya 0,25 Ohm
toleransi 20%.
14
b. Variabel Resistor (VR)
Adalah resistor yang nilai hambatannya
dapat diubah-ubah, variabel resistor dapat
digolongkan menjadi 2 macam :
1)Potensimeter, ada 2 macam :
Potensio Linier, ialah potensio yang apabila
kontak
gesenya
hambatannya
dipindah
berubah
sesuai
nilai
dengan
perhitungan linier.
Potensio logaritmis, ialah potensio yang
apabila
kontak
hambatannya
gesenya
berubah
dipindah
sesuai
nilai
dengan
perhitungan logaritma.
Potensiometeer
kebanyakan
dipergunakan
sebagai alat pengatur, misal :
1. Alat pengatur suara (Volume Control)
15
2. Alat pengatur nada (Tone Control)
3. Alat pengatur nada tinggi (Treble Control)
4. Alat pengatur nada rendah (Bass Control)
Gambar 2.3 Potensiometer dan lambangnya
2)Trimmer potensio = Trimpot
Cara
tripot
merubah
adalah
nilai
dengan
hambatan
jalan
pada
memutar
memakai obeng (drei).
Gambar 2.4 Trimer Potensio dan lambangnya
2.Kapasitor
16
Kapasitor
Kodensator,
atau
adalah
biasa
juga
merupakan
disebut
komponen
elektronika yang dapat menyimpan tenaga listrik
dalam waktu tertentu, tanpa disertai reaksi kimia.
Kapasitor berlainan dengan aki, dimana aki juga
dapat menyimpan tenaga listrik, tetapi dengan
disertai reaksi kimia.
Pada dasarnya kapasitor terdiri dari 2 keping
penghantar
(konduktor)
yang
disekat
satu
dengan yang lain. Bahan penyekat keping ini
disebut Dielektrika (Gambar 3.5). Berdasarkan
bahan dielektikanya, maka kapasitor dibagi atas
berbagai macam-maca, diantaranya :
a. Kapasitor keramik : jika dielektikanya keramik
b. Kapasitor kertas : jika dielektikanya kertas
c. Kapasitor mika : jika dielektikanya mika
17
d. Kapasitor elektrolit (elco) : jika dielektikanya
oksida alumunium
e. Kapasitor variable (varco)
f. Kapasitor trimmer
Gambar 2.5 Dielektrika Kondensator
Dari
bermacam-macam
mempunyai
listrik
kemampuan
yang
kapasitor
menyimpan
berbeda-beda.
tenaga
Kemampuan
menyimpan tenaga listrik dari kapasitor disebut
kapasitansi (C), besar muatan (Q) diukur dengan
satuan coulomb. Dan kapasitor yang memperoleh
muatan listrik akan mempunyai tegangan antar
terminal sebesar (V) volt. Kapasitansi dapat
diukur berdasarkan besar
muatan yang dapat
disimpan pada suatu kenaikan tegangan.
18
C=
Tegangan
V t
(V)
:
i C
dVc
dt
Vc
Q
V
1
idt
C
Juga
untuk
1
idt
C
Arus (i) :
i
Maka :
Permukaan
sehingga
Vc
1
idt
C
dVc
dVc
C
1
dt
dt
C
kapasitor
yang
berhubungan
biasanya berbentuk plat rata. Ukuran kapasitor
bergantung pada luas plat (A), jarak antar plat (d)
dan medium penyekat. Kapasitansi juga dapat
diukur dengan rumus :
C=
A
d
Dimana : = o . r
= permitivitas tempat
o
r = permitivitas relatif
Daya (P)
:
1
1
P = Vc x i = c idt = c i dt
2
watt
19
Energi (w) yang tersimpan pada kapsitor dapat
dihitung dengan rumus :
dw Pdt Vcxi.dt VcxC
Sehingga :
dVc
dt
dt
1
2
w C VcxdVc xCxVc
2
Maka Energi mutlak =
1
2
C V2
Kapasitansi total dapat diubah dengan cara
menghubungkan beberapa kapasitor secara seri
atau pararel. Kapasitor total dapat dikurangi
dengan cara dihubungkan secara seri dan dapat
dicari dengan rumus :
1
1
1
1
...
CT C1 C 2
Cn
Sedangkan
kapasitas
total
dapat
ditambah
dengan cara dihubungkan secara pararel dan
dapat dicari dengan rumus :
CT = C1 + C2 + … + Cn
20
Satuan
dinyatakan
kapasitas
dalam
dari
farad.
kapasitor
1
farad
itu
ialah
kemampuan kapasitor untuk menyimpan tenaga
listrik atau mesin listrik 1 coulomb, apabila
kapasitor itu diberi tegangan listrik 1 volt. Dalam
praktek, dibuat satuan-satuan yang lebih kecil,
yaitu :
1 mikrofarad ( fd)
=
1 nanofarad (nf) =
10-9 farad
1 pikofarad (pfd) =
10-12 farad
Disamping
untuk
10-6 farad
menyimpan
tenaga
atau
muatan listrik, kapasitor juga dapat digunakan
untuk :
a. Peredam bunga api (kapasitor keramik)
b. Perata denyut arus listrik (kapasitor elektrolit)
c. Rangkaian resonansi dalam tuning sirkuit, atau
mencari gelombang radio (kapasitor variable)
21
d. Menggeser
gelombang
atau
menepatkan
frekuensi (kapasitor trimmer)
3.Transformator
Transformator atau biasa disebut dengan
trafo adalah alat untuk mengubah tegangan
bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
dan digunakan untuk memindahkan energi dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya
tanpa merubah frekuensi.
Dalam aplikasinya trafo dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :
1. Transformator
Step-Up
atau
tranformator
penaik tegangan adalah tranformator yang
digunakan untuk menaikkan tegangan dari
rendah ke tegangan yang lebih tinggi.
22
2. Transformator Step-Down atau transformator
penurun tegangan adalah transformator yang
digunakan untuk menurunkan tegangan dari
tinggi ke tegangan yan lebih rendah.
Cara kerja transformator adalah sebagai berikut :
1. Jika kumparan primer dihubungkan dengan
sumber
tegangan
kumparan
primer
arus
AC,
timbul
maka
pada
garis-garis
gaya
magnet yang berubah-ubah.
2. Perubahan garis-garis gaya dari kumparan
primer ini menginduksi kumparan sekunder
sehingga pada kumparan sekunder timbul arus
bolak-balik.
Dengan memilih jumlah lilitan yang sesuai
untuk
tiap
kumparan
dapat
dihasilkan
GGL
kumparan sekunder yang berbeda dengan GGL
kumparan primer. Hubungan GGL atau tegangan
23
primer (Vp) tegangan sekunder (Vs), jumlah
lilitan kumparan primer (np) dan jumlah lilitan
kumparan
sekunder
(ns)
dapat
dinyatakan
dengan rumus :
Tegangan primer
Jumlah lilitan primer
Tegangan sekunder Jumlah lilitan sekunder
yang
biasa
transformasi.
perbandingan
disebut
dengan
Dengan
transformasi
Vp np
Vs ns
perbandingan
memperhatikan
kita
dapat
mengetahui jenis dari transformator tersebut
apakah trafo Step-Up atau Step-Down.
Pada transformator terdiri dari banyak belitan,
sehinga dapat dipandang sebagai Induktor,
dengan demikian dapat diuraikan sebagai berikut
:
di t
Induktor mempunyai tegangan (V) : V t L dt
di t
1
xVl.dt
L
Dimana :
waktu (t)
( i)
menyatakan sebagai fungsi
24
(L) menyatakan panjang lilitan (H)
1
Sehingga besarnya arus adalah i L VL.dt
Besarnya daya (P) : P VLxi
maka
di
di
P L xi = Lxi
watt
dt
dt
Energi yang tersimpan (w) :
dw Pdt
maka
w p.dt
Sehingga :
w Lxi
W 1 xLx i 2
joule
2
di
dt L i.di
dt
maka (Energi) adalah
25