TAP.COM - SIRKIS NUGROHO C44104027 - IPB REPOSITORY

ANALISIS FINA
ANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TA
AWAR
HERU FISH
F
FARM DI DESA KOTABATU,
KECAMAT
TAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR
R,
JAWA BARAT

SIRKIS NUGROHO

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BIS
ISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELA
AUTAN
FAKULTA
AS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT
IN

PERTANIAN BOGOR
2008

ANALISIS FINA
ANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TA
AWAR
HERU FISH
F
FARM DI DESA KOTABATU,
KECAMAT
TAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR
R,
JAWA BARAT

SIRKIS NUGROHO
SKRIPSI

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BIS
ISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELA

AUTAN
FAKULTA
AS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT
IN
PERTANIAN BOGOR
2008

ABSTRAK
SIRKIS NUGROHO. Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Dibimbing oleh IIS DIATIN
Penelitian ini mengenai “Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm"
dilatarbelakangi oleh Permasalahan yang dihadapi oleh Heru Fish Farm yaitu dalam melakukan
usaha ikan hias air tawar saat ini Heru Fish Farm menggunakan lahan seluas 800 m2 dengan status
kepemilikannya masih sewa. Sedangkan Heru Fish Farm mempunyai ketersediaan lahan kosong
seluas 800 m2 yang tidak termanfaatkan. Heru Fish Farm berencana untuk memanfaatkan lahan
yang belum digunakan secara optimal untuk pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish
Farm. Terkait dengan hal tersebut perlu dilakukan analisis finansial untuk menilai layak atau
tidaknya usaha pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm.

Hasil analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm setelah dilakukan pengembangan
(perluasan lahan). Nilai R/C diperoleh sebesar 4,64, payback period sebesar 0,44 tahun, BEP nilai
produksi tercapai pada saat hasil produksi sebesar Rp83.608.057,90 serta ROI sebesar 228,05%.
Total biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh Heru Fish Farm, yaitu sebesar
Rp122.712.850,37, penerimaan yang diperoleh Rp569.600.000,00 sehingga besarnya keuntungan
yang diperoleh adalah Rp446.887.149,63. Tambahan biaya sebesar Rp74.750.000,00 diperoleh
dengan melakukan pinjaman ke bank. Analisis kriteria investasi yang dilakukan dengan
menggunakan dua skenario, dimana skenario pertama modal yang digunakan adalah modal sendiri
dan skenario kedua modal berasal dari pinjaman bank, yaitu sebesar Rp74.750.000,00, dengan
tingkat suku bunga sebesar 10,8% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ikan hias air tawar
Heru Fish Farm layak untuk dijalankan atau dilanjutkan. Analisis sensitivitas yang dilakukan
dengan menggunakan metode switching value pada usaha budidaya ikan hias air tawar Heru Fish
Farm dengan menggunakan modal sendiri akan menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga
output sebesar 30,18%, kenaikan harga pakan sebesar 750,64%, serta kombinasi perubahan harga
output dan kenaikan harga pakan sebesar 29,47%. Apabila menggunakan modal pinjaman akan
menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga output sebesar 32,53%, kenaikan harga pakan
sebesar 809,18%, serta kombinasi perubahan harga output dan kenaikan harga pakan sebesar
31,77%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm sensitif
terhadap penurunan harga output, kombinasi penurunan harga output dan kenaikan harga pakan
serta tidak sensitif terhadap kenaikan harga pakan, baik pada skenario 1 mau pun skenario 2.


Kata kunci : Analisis Finansial, Ikan Hias Air Tawar

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar di Desa Kotabatu, Kecamatan
Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal atau dikutip dari karya-karya yang diterbitkan mau pun
yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Bogor,

Agustus 2008

Sirkis Nugroho
C 44104027


© Hak cipta milik Sirkis Nugroho, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian
Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi,
mikrofilm, dan sebagainya

ANALISIS FINANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR
HERU FISH FARM DI DESA KOTABATU,
KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR,
JAWA BARAT

SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :

SIRKIS NUGROHO

C44104027

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

SKRIPSI
Judul Skripsi

: Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Nama Mahasiswa

: Sirkis Nugroho

Nomor Pokok


: C 44104027

Program Studi

: Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan – Kelautan

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Ir. Iis Diatin, MM.
NIP : 131.878.936

Diketahui,
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc
NIP : 131.578.799

Tanggal Lulus : 15 Agustus 2008


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat
pada waktunya. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada usaha
ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu pada bulan April hingga Juni
dengan judul ” Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish
Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat”.
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih atas
petunjuk, saran dan arahan serta dorongan semangat baik materil maupun non
materil yang diberikan semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan
dan penyelesaian skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain
kepada :
1) Ir. Iis Diatin, MM selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu guna
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga mampu menyelesaikan
penulisan usulan penelitian ini.
2) Heru D Sipayung selaku pemilik yang telah memberikan ijin penelitian
kepada penulis dan segenap karyawan Heru Fish Farm yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3) Drs. Harry Jiwodiputro yang tanpa lelah terus memberikan bantuan dari
awal proses penelitian hingga penyelesaian skripsi.
4) Ayahanda (Sutarno) dan Ibunda (Siti Harwani) serta adik tersayang (Mira
Nugrahemi) yang salalu memberikan doa, dukungan moril dan semangat
untuk menyelesaikan usulan penelitian ini.
5) SEI’41, Java group, Niam, Wili, Eko, Ganang, BenQ, Nia Mpluxs, Cah
Pemalang serta rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis baik
secara moril mau pun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Bogor, 1 Agustus 2008

Sirkis Nugroho

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Sirkis Nugroho. Penulis lahir di Pemalang pada
tanggal 11 Januari 1987 dari pasangan Bapak Sutarno dan Ibu Siti Harwani.
Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dengan adik yang bernama
Mira Nugrahemi.
Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis adalah SMU Negeri 1
Pemalang dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis diterima di

Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Selama perkuliahan penulis aktif
dalam kegiatan organisasi Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi PerikananKelautan (HIMASEPA) (tahun 2006-2007).
Penulis melakukan penelitian sebagai bahan penyusunan skripsi dengan
judul “Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa
Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”, dibawah
bimbingan Ir Iis Diatin, M.M. Penulis dinyatakan lulus dalam sidang ujian skripsi
yang diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi
Perikanan-Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada tanggal 15 Agustus 2008.

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................


vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii

I PENDAHULUAN ....................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................
1.3.Tujuan dan Kegunaan .........................................................................

1
3
4

II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

6

2.1 Budidaya Perikanan ................................................................................
2.2 Wadah dan Peralatan Pemeliharaan .........................................................
2.2.1 Kolam atau bak semen ...............................................................
2.2.2 Akuarium ..................................................................................
2.2.3 Wadah lain ................................................................................
2.2.4 Peralatan....................................................................................
2.3 Deskripsi Jenis-jenis Ikan Hias................................................................
2.3.1 Koi (Cyprinus carpio)................................................................
2.3.2 Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) ..........................................
2.3.3 Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) ..............................
2.3.4 Corydoras Albino (Corydoras aeneus) .......................................
2.3.5 Komet (Carassius auratus) ........................................................
2.3.6 Platy Pedang (Xyphophorus helleri)...........................................
2.4 Analisis Finansial ....................................................................................
2.4.1 Analisis Usaha...........................................................................
2.4.2 Analisis Kriteria Investasi..........................................................
2.4.3 Analisis Sensitivitas ..................................................................

6
8
8
10
10
10
10
10
11
12
13
13
14
14
15
16
17

III KERANGKA PENDEKATAN STUDI ................................................

19

IV METODOLOGI ....................................................................................

21

4.1 Metodelogi Penelitian .............................................................................
4.2 Jenis dan Sumber data .............................................................................
4.3 Analisis Data...........................................................................................
4.3.1 Analisis Finansial ......................................................................
4.3.1.1 Analisis Usaha ........................................................................
4.3.1.2 Analisis Kriteria Investasi .......................................................
4.3.1.3 Analisis Sensitivitas ................................................................
4.4 Batasan dan pengukuran..........................................................................
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................

21
21
22
22
22
25
26
27
29

Halaman
V. GAMBARAN UMUM LOKASI ............................................................

30

5.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ..........................................................
5.2 Gambaran Umum Pembudidaya Ikan Hias Heru Fish Farm .....................
5.2.1 Sejarah Pembentukan dan Pengembangan..................................
5.2.2 Struktur Organisasi ....................................................................
5.2.3 Sumberdaya Manusia.................................................................
5.3 Budidaya Ikan Hias Heru Fish Farm........................................................

30
30
31
32
33
32

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................

55

6.1 Analisis Usaha ........................................................................................
6.2 Analisis Kriteria Invetasi .........................................................................
6.3 Analisis Sensitivitas ................................................................................

55
60
69

VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................

80

7.1 Kesimpulan .............................................................................................
7.2 Saran.......................................................................................................

80
81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

82

DAFTAR TABEL
Halaman
1.

Perkembangan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar
di Kabupaten Bogor (dalam Ribuan Ekor) Tahun 2006-2007 .................

2

Rincian Besarnya Kompensasi Tenaga Kerja di Heru Fish Farm
Tahun 2007 ............................................................................................

34

Periode produksi dan Ukuran Masing-masing Jenis Ikan yang
di Produksi Heru Fish Farm Tahun 2008 ................................................

48

Tingkat Mortalitas di Heru Fish Farm untuk Masing-masing
Ikan Hias yang di Produksi Tahun 2007 .................................................

49

5.

Fasilitas Produksi di Heru Fish Farm Tahun 2008 ..................................

53

6.

Biaya Investasi Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm
pada luas lahan 800 m2 Tahun 2008 .......................................................

56

Penerimaan Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 800 m2 di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas
Tahun 2008 ............................................................................................

58

Hasil Perhitungan Analisis Usaha Selama Satu Tahun
pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 800 m2 dan Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ..............

60

Biaya Investasi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar
Heru Fish Farm pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ........................

62

10. Hasil Perhitungan Total Biaya, Total Penerimaan dan Keuntungan
Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm Selama Satu Tahun
Usaha pada Luas Lahan 800 m2 dan Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ...

63

11. Penerimaan Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 1600 m2 di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas
Tahun 2008 ............................................................................................

64

12. Kriteria Investasi pada Skenario 1 untuk Usaha Ikan Hias Air Tawar
Heru Fish Farm di Desa Kotabatu Tahun 2008 .......................................

67

13. Kriteria Investasi pada Skenario 2 untuk Usaha Ikan Hias Air Tawar
Heru Fish Farm di Desa Kotabatu Tahun 2008 .......................................

68

14. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 1 Setelah Terjadi
Penurunan Harga Output sebesar 30,18% ...............................................

70

2.
3.
4.

7.

8.

9.

Halaman
15. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 2 Setelah
Terjadi Penurunan Harga Output sebesar 32,53% ...................................

72

16. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 1 Setelah
Terjadi Kenaikan Harga Pakan sebesar 750,64% ....................................

73

17. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 2 Setelah
Terjadi Kenaikan Harga Pakan sebesar 809,18% ....................................

75

18. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 1 Setelah
Terjadi Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan
sebesar 29,47% ......................................................................................

76

19. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 2 Setelah
Terjadi Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan
sebesar 31,77% ......................................................................................

78

DAFTAR GAMBAR
Halaman

1.

Kerangka Pendekatan Studi .................................................................

20

2.

Struktur Organisasi Heru Fish Farm Tahun 2008 .................................

31

3.

Alur Kegiatan Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
Tahun 2008..........................................................................................

33

4.

Skema pemanenan Heru Fish Farm Tahun 2008 ..................................

46

5.

Saluran Pemasaran Ikan Hias di Heru Fish Farm Tahun 2008 ..............

52

6.

Komet (Carassius auratus) ................................................................. 115

7.

Corydoras Albino (Corydoras aeneus) ................................................. 115

8.

Koi (Cyprinus carpio) .......................................................................... 115

9.

Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) .................................................... 115

10. Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) ........................................ 115
11. Platy Pedang (Xyphophorus helleri) ..................................................... 115
12. Pemanenan 1 ....................................................................................... 116
13. Pemanenan 2 ....................................................................................... 116
14. Pemberian Pakan 1 .............................................................................. 116
15.

Cacing Sutera ...................................................................................... 116

16. Pengepakan Ikan .................................................................................. 116
17. Kolam Pemijahan ................................................................................ 116
18. Akuarium Artemia ............................................................................... 117
19. Saung .................................................................................................. 117
20. Kolam Pembesaran 1 ........................................................................... 117
21. Kolam Pembesaran 2 ........................................................................... 117
22. Pemberian Pakan 2 .............................................................................. 117
23. Hatchery .............................................................................................. 117

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.

Denah Lokasi Penelitian ........................................................................

85

2.

Layout Tempat Kegiatan Heru Fish Farm ..............................................

86

3.

Biaya Investasi. Umur Teknis. Penyusutan, Nilai Sisa Akhir
Proyek dan Biaya Pemeliharaan pada Usaha Ikan Hias Air Tawar
Heru Fish Farm pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ..........................

87

Biaya Tetap pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ....................................................

88

Biaya Variabel pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ....................................................

89

Penerimaan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ...................................................

90

Hasil Perhitungan Analisis Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 800 m2 di Desa Kotabatu Tahun 2008 ........................

91

Biaya Investasi. Umur Teknis. Penyusutan. Nilai Sisa Akhir Proyek
dan Biaya Pemeliharaan pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish
Farm pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 .........................................

92

Biaya Tetap pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ..................................................

93

10. Biaya Variabel pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ..................................................

94

11. Penerimaan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ..................................................

95

12. Hasil Perhitungan Analisis Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish
Farm pada Luas Lahan 1600 m2 di Desa Kotabatu, Tahun 2008 ............

96

13. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) di Desa Kotabatu,
Kecamatan Ciomas ...............................................................................

97

14. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm
dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) di Desa Kotabatu,
Kecamatan Ciomas ...............................................................................

99

4.
5.

6.
7.
8.

9.

15. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) apabila terjadi
Penurunan Harga Output sebesar 30,18% di Desa Kotabatu,
Kecamatan Ciomas ............................................................................... 101

Halaman
16. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) apabila terjadi
Penurunan Harga Output sebesar 32,53% di Desa Kotabatu,
Kecamatan Ciomas ............................................................................... 103
17. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) apabila terjadi
Kenaikan Harga Pakan sebesar 750,64% di Desa Kotabatu,
Kecamatan Ciomas .............................................................................. 105
18. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) apabila terjadi
Kenaikan Harga Pakan sebesar 809,18% di Desa Kotabatu,
Kecamatan Ciomas ............................................................................... 107
19. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) apabila terjadi
Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan sebesar 29,47%
di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas ................................................... 109
20. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru
Fish Farm dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) apabila terjadi
Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan sebesar 31,77%
di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas ................................................... 111
21. Perhitungan Pengembalian Heru Fish Farm per Tahun .......................... 113
22. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 116

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus
meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis
ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan
hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan
kebiasaan hidup yang berbeda-beda.
Sektor budidaya perikanan dapat dijadikan salah satu sektor penggerak
perekonomian. Dibandingkan dengan sektor perikanan tangkap yang penuh
dengan ketidakpastian, sektor budidaya tampak lebih menjanjikan untuk
dikembangkan. Dilihat dari penggunaan lahan, modal, sumberdaya manusia maupun manajemennya, usaha budidaya memungkinkan masyarakat melakukan
usahannya dengan daya dukung usaha yang minim/terbatas. Budidaya ikan hias
air tawar dapat dijadikan alternatife usaha yang dapat memberikan keuntungan.
Disamping peluang pasarnya sangat terbuka di dalam maupun di luar negeri,
usaha ini bisa dilakukan pada lahan terbatas dengan teknologi sederhana (Deden
2004).
Prospek bisnis ikan hias di Indonesia cukup cerah. Faktor pendukungnya
adalah jenis ikan yang beragam, air cukup, lahan masih sangat luas dan iklimnya
cocok. Bukan hanya itu, ternyata di negeri beriklim tropis ini banyak ikan hias
pendatang yang bias hidup layak dan berkembang biak (Deden 2004).
Pusat budidaya ikan hias air tawar terbesar di Indonesia saat ini adalah
daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta sedikit daerah Sumatera dan
Kalimantan. Dengan potensi yang ada dan peluang pasar yang terbuka luas, maka
kesempatan berbisnis ikan hias terutama air tawar, baik produsen, pedagang, mau
pun eksportir, masih cukup banyak (Lesmana dan Iwan 2001).
Produksi perikanan air tawar Kabupaten Bogor pun mengalami
peningkatan. Pada Tabel 1 dapat dilihat peningkatan produksi perikanan air tawar
di Kabupaten Bogor dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007.

Tabel 1. Perkembangan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar di Kabupaten
Bogor (dalam Ribuan Ekor) Tahun 2006-2007
No
Jenis Usaha
Tahun 2006
A
Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton)
1
Kolam Air Tenang (KAT)
15.098,00
2
Kolam Air Deras (KAD)
7.150,00
3
Perikanan Sawah
522,00
4
Jaring Apung
220,00
5
Karamba
30,50
B
Ikan Hias (RE)
75.382,67
sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2007

Tahun 2007
15.570,00
7.225,00
531,00
221,00
31,00
78.288,00

r(%)
3,13
1,05
1,72
0,45
1,64
3,85

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa peningkatan produksi ikan hias
mencapai 3,85% dari 75.385,67 RE pada tahun 2006 menjadi 78.288,00 pada
tahun 2007 atau 99% dibandingkan dengan target produksi ikan hias Kabupaten
Bogor yaitu sebesar 79.079,00 RE. Hal ini disebabkan adanya peningkatan luas
areal dan jumlah pembudidaya ikan hias di Kabupaten Bogor. Jumlah peningkatan
areal perikanan untuk usaha budidaya ikan air tawar di Kabupaten Bogor dari
tahun 2006 sampai 2007 meningkat sebesar 1710 ha yaitu dari 48.470 ha sampai
50.180 ha (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2007).
Salah satu lokasi yang potensial adalah Desa Kotabatu yang merupakan
desa di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor yang memiliki luas wilayah
2.630,57 Ha, dengan ketinggian tanah 200 meter di atas permukaan laut (dpl) dan
mempunyai suhu udara maksimum mencapai 270 C sedangkan suhu minimumnya
mencapai 120 C serta memiliki pH antara 6,5-7 yang cukup baik digunakan
sebagai usaha budidaya ikan hias dan ikan kosumsi air tawar. Dengan banyaknya
potensi sumber daya alam tersebut, banyak pembudidaya yang memanfaatkannya
untuk usaha budidaya ikan, terutama budidaya ikan air tawar.
Heru Fish Farm merupakan salah satu pembudidaya yang bergerak dalam
perikanan ikan hias air tawar. Ada pun jenis ikan air tawar yang dibudidayakan
oleh Heru Fish Farm cukup beragam dengan produk unggulan dan dominan, yaitu
Koi (Cyprinus carpio), Silver Dolar (Metynnis hypsauchen), Red Fin Shark
(Ephalzeorhynchus frenatus), Corydoras Albino (Corydoras aeneus), Komet
(Carassius auratus), dan Platy Pedang (Xyphophorus helleri). Sedangkan
lokasinya terletak di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa

Barat. Pasar ikan hias air tawar Heru Fish Farm meliputi Jabodetabek tetapi ikan
hias ini biasanya dibeli oleh Eksportir Jaya untuk selanjutnya diekspor ke luar
negeri diantaranya Amerika, Timur Tengah dan Eropa.
Pada saat ini, Heru Fish Farm berencana untuk mendirikan usaha baru di
bidang yang sama yaitu usaha budidaya ikan hias air tawar. Hal ini dikarenakan
Heru Fish Farm telah memiliki lahan seluas 800 m2 dan akan dimanfaatkan untuk
usaha budidaya ikan hias air tawar yang baru. Berdasarkan hal ini, akan dilakukan
penelitian mengenai kelayakan usahanya. Dari hasil analisis tersebut diharapkan
mampu memberikan kontribusi pemikiran apakah usaha Heru Fish Farm ini layak
atau tidak untuk dikembangkan di Heru Fish Farm.

1.2 Perumusan Masalah
Heru Fish Farm merupakan salah satu pembudidaya yang bergerak dalam
usaha budidaya ikan hias air tawar di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas,
Kabupaten Bogor. Pasar ikan hias Heru Fish Farm ini tidak hanya lokal yang
meliputi Jabodetabek, tetapi ikan hias ini biasanya dibeli oleh Eksportir Jaya
untuk selanjutnya diekspor keluar negeri diantaranya Amerika dan Eropa. Selain
itu, Heru Fish Farm adalah salah satu dari banyak pembudidaya yang masuk
dalam anggota pembudidaya ikan hias air tawar ” Mina Tangkar”, yang pada
tahun 2006 mendapat gelar juara pertama se-kabupaten dan juara II tingkat
Provinsi Jawa Barat. Dalam melakukan usaha budidaya ikan hias air tawar, Heru
Fish Farm menggunakan lahan seluas 800 m2 dengan status kepemilikannya
masih sewa. Padahal Heru Fish Farm telah mempunyai ketersediaan lahan kosong
seluas 800 m2 yang belum dimanfaatkan. Heru Fish Farm berencana untuk
memanfaatkan lahan yang belum digunakan secara optimal untuk pembangunan
usaha budidaya ikan hias air tawar. Dengan demikian keseluruhan lahan yang
digunakan oleh Heru Fish Farm untuk usaha ikan hias air tawarnya, yaitu seluas
1600 m2.
Lahan seluas 1600 m2 itu akan dimanfaatkan untuk budidaya ikan hias air
tawar, yaitu ikan jenis Koi (Cyprinus carpio), Silver Dolar (Metynnis
hypsauchen), Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus), Corydoras Albino
(Corydoras aeneus), Komet (Carassius auratus),dan Platy Pedang (Xyphophorus

helleri). Dengan pengembangan usaha ini, maka perlu dilakukan analisis usaha
dan analisis kriteria investasi, apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk
dikembangkan.
Berdasarkan hal di atas, maka permasalahan yang akan dikaji adalah :
1) Bagaimana analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm yang terletak di
Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
2) Apakah usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dalam rangka
pengembangan (perluasan lahan) usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan?
3) Menganalisis sensitivitas pada usaha ikan hias Heru Fiah Farm yang terletak
di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1) Mengetahui analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm yang terletak di
Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
2) Menganalisis kriteria investasi dalam rangka pengembangan usaha ikan hias
air tawar Heru Fish Farm.
3) Mengetahui analisis sensitivitas pada kegiatan usaha budidaya ikan hias air
tawar Heru Fish Farm.

1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini, antara lain :
1) Menjadi salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Perikanan pada
Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor;
2) Sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasi hasil proses pembelajaran yang
telah diperoleh di bangku kuliah yang dapat bermanfaat untuk masyarakat;
3) Sebagai bahan pertimbangan bagi Heru Fish Farm dalam memperluas usaha
budidaya ikan hias air tawar;
4) Sebagai masukan bagi pengusaha yang bergerak di bidang budidaya
perikanan, investor dan pengambil keputusan khususnya bagi Heru Fish
Farm;

5) Sebagai salah satu sumber informasi yang dapat digunakan bagi aparat
pemerintah daerah sehubungan dengan upaya pengembangan sektor
perikanan di wilayahnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Budidaya Perikanan
Budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang
sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Pengertian dalam
arti luas, yaitu semua usaha membesarkan dan memperoleh ikan, baik ikan itu
masih hidup liar di alam atau sudah dibuatkan tempat tersendiri, dengan adanya
campur tangan manusia. Pengertian budidaya tidak hanya memelihara ikan di
kolam, empang, tambak, akuarium, dan sawah, namun secara luas pengertian ini
juga mencakup kegiatan mengusahakan komoditas perikanan di danau,waduk atau
laut (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).
Tujuan budidaya perikanan, yaitu untuk mendapatkan produksi perikanan
yang lebih baik atau lebih banyak dibandingkan dengan hasil dari ikan yang hidup
di alam secara liar. Untuk memenuhi tujuan itu, perlu diperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi usaha budidaya (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati
2005) , antara lain :


penyediaan benih,



pembuatan tempat pemeliharaan,



pengairan, pakan atau pemupukan, serta



pengendalian hama penyakit.

1). Penyediaan benih
Benih yang baik sangat penting untuk memperoleh produksi yang tinggi.
Benih tersebut harus sudah cukup umur untuk dilepas, ukurannya sudah
memenuhi syarat, dan sehat serta persentase kematiannya rendah (Rahardi F,
Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).
2). Pembuatan tempat pemeliharaan
Bentuk tempat pemeliharaan berupa kolam, empang, tambak, keramba, tong
dan drum. Luas tempat yang disediakan untuk membesarkan harus sesuai
dengan jumlah populasi yang ditebarkan dan jangan sampai tempat itu terlalu
sesak oleh ikan atau terlalu besar, sehingga menghabiskan biaya. Sifat-sifat
ikan perlu dipelajari terlebih dahulu sebelum membangun tempat
pemeliharaannnya karena keduanya sangat berkaitan, misalnya ada yang

senang bertelur di dasar kolam dan ada yang membutuhkan tempat
bersembunyi. Ikan yang suka merusak pematang perlu dibuatkan kolam
permanen. Jika merencanakan menggabung beberapa jenis ikan dalam satu
kolam (polikultur), maka perlu diperhatikan kehidupan ikan tersebut, jangan
sampai ada yang terganggu. Selain itu lingkungan di sekitar tempat
pemeliharaan perlu diperhatikan jangan sampai ada pemangsa, seperti ular
atau linsang yang bersarang dan selalu dibersihkan dari semak belukar atau
rumput-rumputan (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).
3). Pengairan
Air merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan ikan. Oleh karena itu,
sumber air perlu dijaga, walau pun berada di luar wilayah pemeliharaan.
Kebersihan air dan debit yang cukup, penting untuk kelancaran pemeliharaan
(Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005)..
4). Pakan dan pemupukan
Peranan pakan sangat penting untuk meningkatkan produksi. Apabila pakan
yang diberikan hanya seadanya, maka produksi yang dihasilkan akan sedikit.
Contohnya petani ikan yang memberikan makanan ikan dengan bahan
seadanya saja, produksi ikannya kecil-kecil. Selain itu, kandungan gizi pakan
lebih berperan dibandingkan dengan jumlah yang diberikan. Apabila ikan
sudah kenyang, maka pakan yang diberikan akan dibiarkan saja tanpa disentuh
lagi. Oleh karena itu, pakan yang diberikan hendaknya sudah terkandung zatzat makan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan (Rahardi
F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005)
5). Pengendalian hama dan penyakit
Hama banyak mengganggu dalam budidaya ikan antara lain bermacammacam ikan buas/liar, kepiting, burung, ular, dan lingsang. Hal yang
terpenting untuk pengendalian hama dan penyakit ini yaitu perawatan dan
pemeliharaan kesehatan air serta kebersihan lingkungan di sekitar kolam
(Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).

2.2 Wadah dan Peralatan Pemeliharaan
Wadah untuk pemeliharaan ikan hias air tawar sangat seragam dan dapat
disesuaikan dengan lahan yang ada. Wadah tersebut dapat berupa kolam, bak
semen, akuarium, atau bak fiberglass. (Lesmana dan Iwan 2001).

2.2.1 Kolam atau Bak Semen
Ukuran kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang
mengatur ukuran maupun bentuknya. Kedalaman kolam yang relatif dangkal
memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen dan sinar matahari dapat masuk sampai
kedasar kolam serta hemat air.
Bukan hanya pada kolam baru, kolam bekas ikan sakit pun harus diberi
perlakuan pencucian dan perendaman. Setelah dicuci bersih, kolam direndam
dengan air PK atau formalin berkadar rendah, untuk mematikan bibit penyakit di
dalam kolam (Lesmana dan Iwan 2001).
Menurut Susanto H (2004) kolam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
kolam yaitu :
1) Kolam Menurut Sumber Airnya
a) Kolam Tadah Hujan
Kolam tadah hujan merupakan kolam yang sumber airnya berasal dari air
hujan. Kolam tadah hujan biasanya ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :


Tidak ada pintu pemasukan dan pembuangan air sehingga tidak terjadi
sirkulasi air.



Akan mengalami banjir pada musim hujan besar dan mengalami
kekeringan pada musim kemarau panjang terutama untuk kolam yang
dangkal.



Pematang kolam sangat lebar atau tidak ada sama sekali.

b) Kolam Mata Air
Sumber kolam ini adalah mata air yang berada di dekat kolam atau menjadi
satu bagian dengan kolam. Jenis kolam ini biasanya lebih terjamin
kontinuitas airnya dibandingkan dengan kolam tadah hujan.

c) Kolam Berpengairan Setengah Teknis
Kolam berpengairan setengah teknis yaitu kolam-kolam yang mendapatkan
pengairan dari saluran irigasi setengah teknis, adalah sebagian besar saluran
airnya masih berupa saluran tanah dan hanya sebagian kecil yang dibuat dari
semen (ditembok).
d) Kolam Berpengairan Teknis
Kolam yang mendapatkan air sepanjang tahunnya yang sumber airnya
berasal dari sistem irigasi tersier. Saluran air yang menuju ke komplek
perkolaman sebagian besar/seluruhnya sudah ditembok, sehingga sangat
memudahkan dalam pengaturan airnya.
2) Kolam Menurut Bentuknya
a) Kolam Persegi Panjang
Umumnya dipakai untuk sistem budidaya ikan secara tradisional.
Kelebihan kolam persegi panjang dibanding kolam bujur sangkar, yaitu
kolam persegi panjang memiliki kelebihan dalam hal sirkulasi air dan
penyediaan pakan alami ikan. Selain itu, kolam persegi memungkinkan
terjadinya sirkulasi air yang berjalan sempurna karena tidak ada air yang
tersembunyi di sudut kolam.
b) Kolam Bujur Sangkar
Kolam ini memiliki kelemahan dalam hal sirkulasi air dan penyediaan
pakan alami ikan. Kolam berbentuk bujur sangkar biasanya dipilih sebagai
alternatif terakhir apabila terdapat kelebihan tanah.
c) Kolam lingkaran
Kelebihan kolam ini dibandingkan dengan bentuk kolam lain, yaitu kolam
bulat memiliki kapasitas lebih banyak dengan sirkulasi air dan pembuangan
kotoran lebih terjamin. Bangunan kolam seperti ini biasanya terbentuk dari
pasangan batu kali.
d) Kolam Segitiga
Kolam segitiga lebih fleksibel dibandingkan dengan kolam persegi panjang
maupun bujur sangkar. Dengan bentuk segitiga, kotoran seperti sampah dan
lumpur tidak mengendap di dasar kolam karena terjadi sirkulasi air yang
sempurna sehingga kualitas terjaga dengan baik.

2.2.2 Akuarium
Akuarium jika dibandingkan dengan bak atau kolam, pemeliharaan ikan di
akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol secara teliti.
Hanya saja daya tampung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak (Lesmana dan
Iwan 2001).
Penggunaan akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih. Ini
disebabkan akuarium mudah dibersihkan tanpa takut ikan akan ikut terbuang atau
terganggu walauoun masih kecil. Dengan akuarium yang transparan menyebabkan
ikan di dalamnya bisa kelihatan (Lesmana dan Iwan 2001).

2.2.3 Wadah Lain
Selain bak atau kolam maupun akuarium, ikan dapat dipelihara dalam
paso, bak plastik, maupun tangki fiberglas. Tangki fiberglas atau bak plastik
berkapasitas besar (250-1000 liter) bisa digunakan untuk pemeliharaan puluhan
ribu benih atau induk karena suhu di dalam wadah tersebut relatif stabil (Lesmana
dan Iwan 2001).

2.2.4 Peralatan
Dalam pemeliharaan ikan hias diperlukan peralatan seperti selang,
seser/serokan, ember, dan mangkok. Kebersihan alat-alat tersebut harus selalu
dijaga agar tidak menkadi sarang berkembangnya bibit penyakit. Penyimpanannya
pun harus memperhatikan keudahan memperolehnya. Selang selang untuk
penyifonan dan seser harus digantung setelah digunakan agar air di dalamnya
cepat kering (Lesmana dan Iwan 2001).

2.3 Deskripsi Jenis-Jenis Ikan Hias
2.3.1 Koi (Cyprinus carpio)
Sejak dihasilkannya varietas pertama berwarana merah dan biru cerah,
hingga kini telah tercipta puluhan varietas Koi yang cantik dan memikat. Koi
paling tepat dipajang di kolam tanaman, sehingga dapat dinikmati keelokan
seluruh tubuhnya. Jika dipelihara dalam akuarium, hanya bagian samping saja

yang dapat dinikmati, padahal kecantikan Koi justru pada bagian atas tubuhnya
(Deden 2004).
Koi (Cyprinus carpio) termasuk ke dalam family Cyprinidae. Badan Koi
berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang
melengkapi bentuk morfologi Koi adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip
dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip anus dan sebuah sirip ekor. Pada sisi
badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat gurat sisi (linea
lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara (Susanto 2002).
Koi merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup
pada perairan tawar. Koi bisa hidup pada temperatur 8˚-30˚C. Oleh karenanya,
Koi bisa dipelihara diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari pantai hingga daerah
pegunungan. Kadang-kadang Koi masih bisa bertahan pada suhu 2˚-3˚C (Susanto
2002).
Jantan Koi akan matang kelamin ketika umurnya mencapai 2 tahun,
sedangkan betina lebih lambat yaitu ketika berumur 3 tahun. Mereka akan
memijah setahun sekali, musim kawinnya pada bulan April hingga Juni (Susanto
2002).
Di Indonesia Koi bisa berpijah sepanjang tahun. Di kolam pemijahan Koi
akan kawin pada jam 16.00 hingga pagi hari. Koi akan meletakkan telur-telurnya
pada akar tanaman atau kakaban. Telur bersifat menempel dan bulat bentuknya.
Sekali memijah, seekor betina bisa menghasilkan telur 200.000-400.000 butir.
Pertumbuhan Koi ini bergantung pada suhu air, pakan dan jenis kelamin. Tidak
ada binatang lain yang mempunyai pertumbuhan tidak teratur (seragam) seperti
Koi. Dalam tempo setengah tahun Koi tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan Koi,
berat dan panjang badannya sejalan dengan umurnya (Susanto 2002).

2.3.2 Silver Dolar (Metynnis hypsauchen)
Ikan Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) berasal dari Sungai Amazon,
Amerika Selatan. Sifatnya cenderung herbivora. Tubuhnya berwarna keperakan
dan sangat aktif bergerak. Silver Dolar juga disebut piranha imitator karena
bentuk tubuhnya seperti piranha. Ikan ini sangat senang hidup di lingkungan

perairan yang teduh dan tidak terlalu terang. Suhu optimalnya sedang antara 2728˚C. Keasaman air optimal sekitar 6,5-7,0 (Lesmana dan Iwan 2001).
Untuk pemijahan diperlukan air bersih. Selain cacing dan jentik nyamuk,
induknya akan senang jika diberi pakan sayuran seperti selada air. Pakan sayuran
inipun dapat membantu menambah perbaikan kualitas telur (Lesmana dan Iwan
2001).
Jantan dan betina Ikan Silver Dolar sangat mudah untuk dibedakan.
Jantannya lebih langsing dan ditandai dengan warna yang sedikit kemerahan pada
sirip perut. Pada betina, warna sirip perut lebih merah. Selain itu, bentuk sirip
jantan agak segi tiga membulat, sedangkan betina tumpul lurus (Lesmana dan
Iwan 2001).
Pemijahan terjadi berpasangan di akuarium. Telurnya diserakkan di dasar,
sehingga sebenarnya tidak diperlukan substrat. Waktu berpijah pukul 8.00-11.00.
Setelah selesai berpijah, telurnya dapat diambil untuk ditetaskan. Pengambilan
telur ini memang sulit karena butuh ketelatenan. Untuk itu, umumya petani hanya
memindahkan induknya saja, sedangkan telurnya dibiarkan dalam wadah
pemijahan hingga menetas (Lesmana dan Iwan 2001).

2.3.3 Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus)
Red finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) merupakan ikan dasar yang
berasal dari Sungai Mekong, Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini memiliki
warna tubuh cokelat hitam atau putih albino dan sirip-siripnya merah terang.
Ukuran tubuh maksimal 12 cm. Suhu pemeliharaan antara 26-28˚C dengan pH 7,5
(Lesmana dan Iwan 2001).
Pemijahannya dilakukan dengan suntikan hormon gonadotropin buatan
seperti ovaprim pada induk yang sudah matang telur. Dosis hormon cukup 0,3
ml/kg berat badan. Suntikan hanya dilakukan sekali saja. Oleh karena ukuran ikan
ini tidak besar maka penyuntikan dapat dilakukan hanya dengan memegang
induknya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan untuk menyuntik
(Lesmana dan Iwan 2001).
Pemijahan dapat dilakukan secara masal. Induk-induk yang sudah bertelur
harus secepatnya diambil dan telurnya dibiarkan menetas sendiri tanpa induk.

Ikan ini berenang di dasar, sehingga telurnya akan berantakan bila terlalu lama
bersama induknya. Telur akan mulai menetas dalam jangka waktu 24 jam
(Lesmana dan Iwan 2001).

2.3.4 Corydoras Albino (Corydoras aeneus)
Ordo

: Ostariophysoidei

Subordo

: Siluridae

Family

: Callichthidae

Genus

: Corydoras

Spesies

: Corydoras aeneus

Corydoras Albino (Corydoras aenues) termasuk ke dalam family
Callichthidae yang berasal dari Amerika Serikat. Ikan ini bersifat karnivora dan
bisa hidup pada kisaran suhu 24-26˚C dengan pH 7-7,5. Panjang tubuh ikan
Corydoras Albino mencapai 7 cm (Lesmana 2006).
Ikan Corydoras Albino akan menempelkan telunya pada benda yang keras,
sehingga dalam pemijahannya dapat menggunakan pipa atau menempelkan telurtelurnya pada dinding akuarium (Lesmana 2006).

2.3.5 Komet (Carassius auratus)
Ordo

: Ostariophysoidei

Subordo

: Cyprinidae

Family

: Cyprinidae

Genus
Spesies

: Carassius
: Carassius auratus

Ikan Komet termasuk ke dalam family Cyprinidae. Ikan Komet se-family
dengan ikan Mas Koki, oleh karena itu habitat dan kebiasaannya pun sama.
Perbedaannya hanya postur tubuh yang lebih tinggi memanjang dari pada ikan
Mas Koki (Lingga dan Susanto 1999).
Ikan Komet dapat dipelihara dengan ikan jenis lain dengan kisaran suhu
air antara 19˚- 28˚C sementara kisaran pHnya antara 7-7,5. Ikan Komet mencapai

usia dewasa pada umur 6 bulan. Pemijahannya membutuhkan media berupa tali
rafia yang dicabik-cabik atau dengan tanaman air seperti eceng gondok (Eichornia
crassipes) (Lingga dan Susanto 1999).

2.3.6 Platy Pedang (Xyphophorus helleri)
Ordo

: Cyprinodontoidei

Subordo

: Poecilioidei

Family

: Poecilidae

Genus
Spesies

: Xyphophorus
: Xyphophorus helleri

Ikan Platy Pedang termasuk ke dalam family Poecilidae yang berasal dari
Amerika Serikat. Ukuran maksimal ikan ini dapat mencapai 12,5 cm untuk betina
dan 10 cm untuk jantan ( Lingga dan Susanto 1999).
Ikan Platy Pedang ini hidup pada kisaran suhu 25˚C-28˚C dengan pH
antara 7,0-7,5. Ikan ini akan mengeluarkan telur setelah 4 bulan. Dalam proses
pemijahannya membutuhkan media yaitu berupa tanaman hias seperti eceng
gondok dan tanaman air lainnya ( Lingga dan Susanto 1999).

2.4 Analisis Finansial
Menurut Kadariah, L Karlina dan C Gray (1978), untuk mengetahui
kelayakan suatu usaha perlu dilakukan pengujian melalui analisis finansial.
Selain itu usaha agribisnis merupakan usaha yang memerlukan modal usaha yang
cukup besar dengan resiko yang besar pula. Oleh karena itu diperlukan suatu
analisis kelayakan usaha, yang dimaksud untuk mengevaluasi apakah usaha
tersebut layak untuk diusahakan. Untuk mengevaluasi kelayakan usaha perlu
diketahui besar manfaat dan besar biaya dari setiap unit yang dianalisis. Manfaat
(benefit) adalah apa yang diperoleh orang atau badan swasta yang menanamkan
modalnya dalam proyek. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
kelayakan suatu usaha, antara lain aspek teknis, aspek manajerial dan
administratif, aspek organisasi, aspek komersial, aspek finansial dan aspek

ekonomis. Analisis finansial dapat dilakukan melalui analisis usaha dan analisis
kriteria investasi.

2.4.1 Analisis Usaha
Analisis usaha perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk
mengetahui sampai dimana keberhasilan yang telah dicapai selama usaha
perikanan berlangsung. Dalam analisis usaha perikanan komponen yang
digunakan adalah biaya produksi, penerimaan usaha dan pendapatan yang
diperoleh dari usaha perikanan. Dalam analisis usaha dilakukan analisis
pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) dan analisis
waktu pengembalian modal (payback period), Return of Investment (ROI), dan
Break Event Point (BEP) (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).
Analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) adalah tingkat
perbandingan antara penerimaan total dengan biayanya. Analisis imbangan
penerimaan dari biaya (Revenue-Cost Ratio) bertujuan untuk menguji sejauh
mana hasil yang diperoleh dari usaha tertentu (dihitung selama periode satu tahun)
cukup menguntungkan. Dengan kata lain, seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya
yang digunakan dalam kegiatan usaha tertentu dapat memberikan nilai
penerimaan sebagai manfaatnya (Hernanto F 1989).
Analisis pendapatan usaha (laba) adalah total penerimaan (TR = Total
Revenue) dikurangi dengan biaya total (TC = Total Cost). Jadi perubahan laba
yang akan diperoleh perusahaan tergantung dari perubahan penerimaan (MR =
Marginal Revenue) dan perubahan biaya (MC = Marginal Cost) (Sugiarto, T
Herlambang, Brastoro, R Sudjana, S Kelana 2005).
Penerimaan adalah total produksi dikalikan dengan harga per satuan
produk. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu, yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya jumlah output. Biaya
variabel adalah biaya yang berubah dengan berubahnya jumlah output (Lipsey R
G, PN Courant, DD Purvis, PO Steiner 1995).
Analisis payback period digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu
yang digunakan untuk melunasi investasi yang ditanamkan. Metode payback

period merupakan metode yang menghitung seberapa cepat investasi yang
dilakukan bisa kembali, karena itu hasil perhitungannya dinyatakan dalam satuan
waktu yaitu tahun atau bulan (Husnan S, E Pudjiastuti 2004).
Break even point (BEP) adalah titik kembali modal yang menunjukkan
biaya total yang dikeluarkan perusahaan sama dengan hasil penjualan yang
diterimanya. Pada saat BEP dicapai usaha tidak untung dan tidak rugi. BEP dapat
dihitung dengan mengetahui biaya tetap, biaya produksi, dan hasil penjualan
(Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana, S Kelana 2002).
Return of Investment (ROI) merupakan nilai keuntungan yang diperoleh
pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu
tertentu. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan
modal dalam kegiatan usaha tersebut. Besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh
kemampuan pengusaha dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan
investasi serta penggunaan investasi dari luar untuk memperbesar perusahaan.
Besarnya ROI dapat diperoleh dari ru

Dokumen yang terkait

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN WARISAN OLEH AHLI WARIS MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA

7 73 16

EVALUASI TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA TRAYEK TERMINAL LEMPAKE / SAMARINDA - TERMINAL SANGATTA BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

4 108 15

STUDI POTENSI JENIS - JENIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN PANTAI UTARA JAWA TIMUR (KPH PROBOLINGGO BKPH TAMAN BARAT)

0 37 1

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FUROSEMID - SPIRONOLAKTON PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

15 131 27

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5