T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar di Rumah dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS Semester I SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 20162017

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pendidikan
Menurut UU No. 2o Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar pesera didik aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat ,
bangsa, dan negara. Dari penefrtian tersebut, nampak bahwa UU Sisdiknas
menekankan pendidikan sebagai suatu proses, dimana terdapat kegiatan
pembelajaran didalamnya. Pengertian ini berbeda dengan pengertian yang
dikemukakan oleh sumber yang lain.
Menurut Bruner (Ratna Wikis : 74) ada empat tema tentang pendidikan
yaitu :
-

Struktur pengetahuan, kurikulum henaknya mementingkan struktur
pengetahuan. Hal ini perlu sebab dengan struktur pengetahuan, kita dapat
menolong siswa untuk melihat fakta-fakta yang kelihatannya tidak
memiliki hubungan, dapat dihubungkan dengan yang lain dan pada

informasi yang telah mereka miliki.

-

Kesiapan belajar, terdiri atas penguasaan keterampilan yang sederhana
yang dapat mengisikan seseorang untuk mencapai keterapilan yang lebih
tinggi.
12

-

Dengan intuisi, teknik-teknik intelektual untuk sampai pada formulasi
yanpa melalui langkah analisis.

-

Motivasi dan keinginan untuk belajar dan cara-cara yang tersedia pada
para guru untuk merancang motivasi siswa.
Bertolak dari pengertian pendidikan yang telah dikemukakan oleh
beberapa sumber tersebut, maka salah satu bentuk kegiatan yang mutlak

ada dalam pendidikan adalah belajar.

2.2 Hasil Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Terdapat berbagai pengertian menurut para ahli pendidikan.
a. Oemar Hamalik ( 2004 : 27 ), belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pegalaman ( learning is difined as the modification or
strenghtening of behavior through experiencing).
b. Menurut para ahli psikolog, belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memnuhi kebutuhan hidup.
c. Cronbach dalam bukunya Sadirman (2014 : 20) mengemukakan “Learning
is a change in performanceas a result of practice”
Berdasarkan penelitian tersebut, maka yang dimaksud belajar
dalam penelitian ini adalah proses pendewasaan diri.

13

2.2.2 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil tidaknya suatu pembelajaran siswa dipengaruhi faktor-faktor

yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. slameto (2003 : 5)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
Faktor intern : yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Faktor intern meliputi
faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah seperti
: kesehatan, cacat tubuh. Faktor psikologis seperti : Intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, kesiapan. Faktor kelelahan seperti: kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani. Faktor ekstern: faktor yang ada diluar individu. Meliputi
faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor keluarga seperti cara orang tua
mendidik, keadaan ekonomi keluarga, suasana keluarga, pengertian orang tua dan
latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah seperti : metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, cara belajar.
Faktor masyarakat seperti: media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Bloom dalam Leny susilawati (2010 : 10) mengklasifikasikan tujuan dari belajar
menjadi 3 ranah yaitu :
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar itelektual yang meliputi
aspek-aspek pengetahuan, ingatan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi disebut kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang meliputi aspek-aspek
penerimaan, tanggapan keyakinan, organisasi dan internalisasi.


14

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan
brtindak meliputi aspek-aspek gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan preseptual, keharmonisa atau ketepatan dan gerakan
ketrampilan komplek.

Menurut Witherington dalam Lenny Susilowati (2011:10) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan , sikap, kebiasaan, kepandaian,
atau suatu pengertian. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik phisik maupun fisik, seperti
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berfikir, ketrampilan
, kecakapan, kebiasaan maupun sikap.
Keberhasilan belajar pada masa awal kehidupan seseorang, kita akan melihat
faktor-faktor umum keberhasilan pada umumnya. Dalam hal ini kita akan melihat
keberhasilan dalam belajar dari dua faktor penting yakni faktor internal
pembelajaran dan faktor ekternal. Kedua faktor ini sesungguhnya saling terkait
karena bisa jadi karena faktor internal maka faktor eksternal yang buruk bisa
diatasi. Demikian pula sebaliknya.

2.2.3 Pemahaman Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata “Hasil” dan
“belajar” yang memiliki arti berbeda. Oleh karena itu untuk memahami labih

15

mendalam mengenai makna hasil belajar, akan membahas pengertian “hasil” dan
“belajar”.
Menurut Djamarah dalam Lenny Susilowati (2011) , hasil adalah orestasi dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun
kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan
sesuatu. Untuk melakukan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan
pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh-sungguh dan
kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya.
Dalam Slameto (2003 : 2) Hasil belajar merupakan suatu interaksi hasil
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak
proses belajar yang merupakan bukti diri suatu usaha yang telah dilakukan.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dlakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Oemar Hamalik (2004 : 30) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau
pelatihan, perubahan yang terjadi dapa diamati melalui beberapa aspek berikut :
1. Pengetahuan.
2. Pengertian.
3. Kebiasaan.
4. Keterampilan.

16

5. Apresiasi.
6. Emosioanal.
7. Hubungan sosial.
8. Jasmani.
9. Etis.
10. Sikap.
Menurut Oemar Hamalik (2004 : 155) hasil belajar nampak sebagai
terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebiha baik

dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
sikap tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud hasil belajar dalam
penelitian ini adalah perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha
yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil individu
dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa skor/nilai yang dilakukan secara
bertahap selama proses belajar mengajar itu berlangsung. Evaluasi dapat
dilakukan pada awal pelajaran, selama pelajaran berlangsung atau pada akhir
pelajaran.
2.2.4 Manfaat dan Fungsi Hasil Belajar
Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada proses belajar mengajar bertujuan untuk :
1) Mengetahui kemajuan belajar siswa.

17

2) Mengetahui

tingkat

efektifitas


dan

efisiensi

berbagai

komponen

pembelajaran.
3) Menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa
4) Membantu siswa untuk memilih sekolah, pekerjaan, dan rancangan sistem
penilaian yang dipilih.
Dari tujuan tersebut, menunjukan bahwa penilaian hasil belajar
pada dasarnya tidak hanya sekedar mengevaluasi siswa tetapi juga seluruh
komponen proses pembelajaran seperti guru. Tujuan belajar pada materi
ini diharapakan :
1. Dapat menjelaskan tujuan penilaian hasil belajar.
2. Dapat menyebutkan fungsi penilaian hasil belajar metode dn media.
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada

diri siswa.oleh sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana
perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya.
2.3 Motivasi Belajar
2.3.1 Motivasi
Menurut Mc. Donald dalam sadirman ( 2014 : 73 ) , motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Pengertian yang dikemukakan MC. Donald ini mengandung
tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yaitu motivasi itu
mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan feeling
dan dirangsang karena adanya tujuan.

18

Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri
seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah
keterampilan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat
belajar untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar
motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar tidak akan melakukan aktifitas balajar. Martinis

Tahmin (2011 : 216).
2.3.2 Ciri-ciri Motivasi
Menurut sadirman AM (2004 , Enny Hartantik , 2008 : 21) , motivasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas.
2. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau kurang kreatif.
Macam motivasi :
a. Menurut Sadirman A.M (2014 : 86).
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motif-motif bawaan.
b) Motif-motif yang dipelajari.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodhworth dan
Marquils.

19


a) Motif atau kebutuhan organis.
b) Motif-motif darurat.
c) Motif-motif objektif.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi.
Seseorang melakukan suatu usaha karena motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar, siswa akan memperoleh hasil
belajar yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya
motivasi, seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi
yang baik (Enny Hartantik , 2008:23).
2.3.3 Teori Motivasi
Mc Clallend teori tentang motivasi yaitu Teori kebutuhan
berprestasi bahwa ada 3 hal yang melatar belakangi motivasi seseorang
( Martinis Yamin 2011:226).
1. The need for archivement

kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan
, menguasai berbagai keahlian atau memiliki standar tinggi.
Orang yang memiliki need for achiement tinggi biasanya selalu
ingin menghadapi tantangan baru untuk mencapai tingkat
kebebasan tinggi. Imbalan yang diharapkan dari seseorang
yang memiliki need for achiement tinggi biasanya berupa
pengakuan dari masyarakat akan kesuksesan yang dicapai,

20

sehingga menimbulkan perasaan positif dari orang tersebut
untuk selalu berusaha menghadapi tantangan.
2. The ned for Authority and power

kebutuhan akan kekuasaan dimana kebutuhan tersebut
didasari pada keinginan seseorang untuk mengatur atau
memimpin orang lain. Terdapat 2 need for authority and power.
1)

kekuasaan

pribadi,

contohnya

seseorang

pemimpin

perusahaan yang terus mencari posisi paling tinggi agar dapat
mengatur orang lain dan mengarahkan kemana tujuan yang
ingin dicapai. 2)kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan kepentingan sosial.
3. The need for Affiliation.

kebutuhan didasari oleg keinginan untuk mendapatkan atau
menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain dan
merasa ingin di sukai dan diterima oleh sesamanya. Mc
Clelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat pada
afilisiasiakan mempengaruhi obyektifitas seseorang. Sebab jika
ia merasa ingin disukai, maka akan melakukan apapun agar
orang lain suka akan kebutuhannya.
2.3.4 Motivasi Belajar Siswa
Alasan mengapa manusia belajar, untuk tujuan apa , kapan dimana
manusia belajar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang mempunyai
motif dalam setiap diri manusia. Bahri 2002 (Leny Susilawati 2011:28)

21

menyatakan fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong
perbuatan, penggerak perbuatan, dan pengaruh perbuatan. Sedangkan
motivais belajar Winata (Leny Susilawati 2001:28) mengemukakan
bahwa motivasi belajar pada hakikatnya merupaka kekuatan mental
yang mendorong terjadinya proses dalam diri siswa. Apabilamotivasi
belajar siswa kuat, maka kegiatan belajarnya akan meningkat,
sebaliknya apabila motivasinya lemah maka akan melemahkan
kegiatan belajarnya dan berakibat mutu hasil belajarnya akan rendah.
Artinya, tujuan belajar tidak akan tercapai sebaimana mestinya.
Sadirman (2011:76) menyatakan bahwa seseorang melakukan
aktivitas mendorong aktivitas didorong oleh adanya faktor-faktor
kebutuhan biologis, intrinsik, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta
adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Jadi motivasi selalu
terkait dengan soal kebutuhan, karena seseorang akan terdorong
melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan. Dengan demikian
teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan
yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan keamanan
3. Kebutuhan akan cinta kasih
4. Kebutuhn untuk mewujudkan diri sendiri.
Banyak dikemukakan oleh Sadirman A.M tentang Belajar Dan Motivasi
Belajar seperto berikut :

22

Dalam kegiatan belajar (Sadirmaan 2011 : 75), motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan
faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranan yang khas adalah
dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar.
Seorang siswa memiliki intelegnsia cukup tinggi, boleh jadi gagal
karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi
yang tepat. Disini tugas guru juga harus mampu memberikan motivasi
dalam kegiatan belajar, memberi motivasi kepada siswa berarti
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu. Pada awalnya akan merasa
ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar (Sadirman
2011 : 78)
Motivasi belajar berkaitan dengan tujuan, misalnya para pelajar
mengurung dirinya dikamar untuk belajar karena akan menghadapi ujian
pada pagi harinya. Ini berarti motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan
3 fungsi motivasi (Sadirman 2011 : 83) :
1. Mendorong manusia untuk berbuat
2. Menentukan arah perbuatan
3. Menyeleksi perbuatan

23

Dalam penjabaran diatas dapat dinyatakan orang yang mempunyai
motivasi yang tinggi dalam belajar makan akan timbul minat yang besar
dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang
sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakan dengan tekun
Teori yang akan mengokohkan penelitian ini nantinya sebelumnya
diawali atau mendapat pandangan referensi dari penelitian sebelumnya
dengan beberapa variable yang hampir sama.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan
motivasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu dorongan pada diri
siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan mencapai nilai
yang memuaskan sehingga tercapai tujuan pendidikan bersama sesuai
yang diharapkan. Motivasi merupakan faktor yang sangat penting
karena dengan adanya motivasi maka siswa akan secara sadar dan giat
belajar demi tercapai cita-citanya. Motivasi merupakan dorongan yang
ada di dalam diri siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga hal ini
ditunjukan dengan keinginan untuk mencapai sesuatu yang dicitacitakan melalui lembaga pendidikan yaitu sekolah dan melaksanakan
proses belajar di sekolah dengan baik. Hal ini juga ditunjukkan saat
proses belajar mengajar ekonomi ada siswa yang ingin bertanya karena
adanya keinginan untuk mengetahui materi pelajaran ekonomi secara
jelas dan benar.

24

2.4 Fasilitas Belajar.
2.4.1 Pengertian fasilitas belajar
Fasilitas belajar merupakan suatu sarana yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar, lancar tidaknya suatu proses
pembelajaran sangat di pengaruhi oleh lengkap tidaknya fasilitas belajar
yang ada. Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan
pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien
(Muhroji 2004:49).
Untuk belajar yang maksimal hendaknya memiliki fasilitas belajar
yang memadahi. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan
seseorang untuk mencapai tujuan belajar (Djamarah 2010:47). Fasilitas
yang mendukung akan membuat proses belajar siswa menyenangkan dan
fasilitas belajar yang memadai sangat penting dalam pencapaian hasil
belajar yang memuaskan.
Slameto (2010) menyatakan bahwa “Anak yang sedang belajar juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,
penerangan, alat-alat tulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu
akan terpenuhi jika keluargannya mempunyai cukup uang.” Fasilitas
belajar siswa yang memadai akan mendukung kegiatan belajar siswa
sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula.

25

Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang idsediakan, perhatian, dan
motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua
untuk kesuksesan belajar anak (Nyayu Khodijah 2014:60).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud fasilitas belajar
dalam penelitian ini adalah sesuatu yang memudahkan seseorang dalam
belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Semakain lengkap, semakin
memdahi fasilitas yang dimiliki seseorang maka semakin baik pula hasil
belajarnya.
2.4.2 Macam-macam fasilitas belajar (Gie 2002:33) adalah sebagai berikut :
1. Ruang atau tempat belajar yang baik.
a. Penerangan cahaya
b. Peredaran udara
2. Perabotan belajar yang lengkap.
3. Perlengkapan belajar yang efisien.
2.5.Kerangka Berfikir
Motivasi belajar adalah faktor intrinsik terbangun dalam diri
masing-masing siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Patisipasi orang tua yang berupa pemberian fasilitas belajar, uang saku,
perhatian, pujian yang merupakan faktor ekternal yang mendukung pribadi
siswa berpengaruh pada perkembangan belajar dan hasil belajar yang baik.
Motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena
motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas aktivitas

26

tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam
proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
Begitu pula dengan fasilitas belajar. Fasilitas belajar dirumah
sangat penting dalam proses belajar disekolah ataupun dirumah, karena
fasilitas belajar dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan pembelajaran. Fasilitas belajar dirumah yang
memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel “variabel independen
(variabel bebas) yang di beri notasi (X) dan variabel dependen (variabel
tidak bebas) di beri notasi (Y). Variabel penelitian ini adalah motivasi (X1)
dan fasilitas belajar dirumah (X2) sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3
salatiga tahun ajaran 2016/2017 (Y).
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Hubungan Motivasi dan Disiplin Belajar Dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran
2016/2017

MOTIVASI BELAJAR
(X1)
HASIL BELAJAR
EKONOMI PADA SISWA
(Y)
FASILITAS BELAJAR
DIRUMAH
(X2)
27

Keterangan :
X1 = Motivasi (Variabel bebas)
X2 = Fasilitas Belajar Dirumah (Variabel bebas)
Y = Hasil belajar (Variabel terikat
= Hubungan Asosiatif
Motivasi belajar siswa dan fasilitas belajar dirumah siswa yang
merupakan variabel bebas berhubungan dengan Hasil Belajar siswa
seperti yang diungkapkan pada teori-teori para ahli. Saat motivasi
belajar siswa meningkat, gambaran pada hasil belajar meningkat dapat
dilihat berhubungan karena motivasi yang meningkat atau pada saat
hasil belajar turun dapat membuat motivasi belajar siswa

yang

awalnya rendah, siswa terdorong untuk memotivasi diri agar hasil
belajar meningkat. Kerangka berfikir ini menggambarkan hubungan
sebab-akibat adanya motivasi belajar siswa dengan hasil belajar mata
pelajaran Ekonomi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran
2016/2017.
2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian, dimana dirumusan masalah penelitian dinyatakan dalam
kalimat tanya. (Sugiyono , 2008 : 96). Mengenai rumusan hipotesis
tentang hubungan motivasi siswa dan hasil belajar siswa pada mata

28

pelajaran ekonomi kelas XII IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga , maka
penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis statistik sebagai
berikut :
1. Hipotesis Kerja
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII
IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga
Tahun Ajaran 2016/2017.
Hipotesis statistik
Ho : ρ X1Y= 0
H1 : ρ X1Y > 0
2. Hipotesis Kerja
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara
fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS
mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 salatiga
Tahun Ajaran 2016/2017.
Hipotesis statistik
H0 : ρ X2Y = 0
H1 : ρX2Y >0
3. Hipotesis kerja
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar dan fasilitas belajar dengan hasil

29

belajar siswa kelas XII IPS mata pelajaran ekonomi di
SMA Negeri 3 salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.
Hipotesis statistik
H0 : ρX1X2Y= 0
H3 : ρX1X2Y> 0

30

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24