Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Perusahaan Pengangkutan Darat Dengan Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (Study Pengangkutan CPO di Bagan Batu)

ABSTRAK
Ari Wibowo 1
Sinta Uli SH.M.Hum **
Aflah SH.M.Hum ***
Perjanjian pengangkutan merupakan perjanjian consensuil (timbal balik) dimana
pihak pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dari suatu
tempat ke tempat tujuan tertentu dan pengirim barang membayar biaya atau ongkos angkutan
sebagaimana yang disetujui bersama. Akan tetapi di suatu daerah di Provinsi Riau terdapat
sebuah perusahaan pengangkutan yang tidak memiliki/mengikuti bagaimana bentuk
perjanjian yang sebaiknya dibuat pada saat akan saling mengikatkan diri terhadap suatu
perjanjian kerjasama. Oleh sebab itu skripsi ini diberi judul “Tinjauan Yuridis Terhadap
Perjanjian Kerjasama Perusahaan Pengangkutan Darat Dengan Perusahaan Pabrik Kelapa
Sawit (Study Pengangkutan CPO di Bagan Batu).”
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi dan penelitian ini dengan
cara yuridis normatif, yaitu dengan melihat bagaimana aturan hukum mengenai perjanjian
serta asas yang terkandung di dalamnya dan perjanjian kerjasama, dan dibantu dengan yuridis
empiris melalui wawancara dengan pengurus PT. X (Perusahaan Pengangkutan Darat di
Bagan Batu) untuk mempertanyakan bagaimana bentuk perjanjian kerjasama antara
perusahaan pengangkutan darat dengan pabrik kelapa sawit di daerah Bagan Batu. Pasal 1320
KUHPerdata menentukan syarat sahnya perjanjian: sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perjanjian, suatu hal tertentu, suatu sebab yang

halal. Sebagaimana norma lain yang berlaku, norma pengawasan pelaksanaan perjanjian di
bidang pengangkutan terhadap perusahaan terdiri dari norma tertulis dan tidak tertulis. Norma
tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat operasional yaitu yang telah dirumuskan
dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yaitu berupa undang-undang,
peraturan, pedoman, petunjuk dan bentuk produk lainnya. Sedangkan norma tidak tertulis
pada umumnya adalah norma yang bersifat ideal, yaitu tersirat dalam pengertian tentang
hakikat, filosofi, etika, profesionalisme dalam bidang pengadaan barang dan jasa.
Dikarenakan di suatu daerah di Provinsi Riau terdapat sebuah perusahaan
pengangkutan yang tidak memiliki/mengikuti bagaimana bentuk perjanjian yang sebaiknya
dibuat. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem perjanjian yang
terjadi di daerah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada perjanjian
pengangkutan darat yang tidak mengikuti aturan sebagaimana mestinya dalam membuat
perjanjian kerjasama baik dengan pabrik kelapa sawit sebagai mitra kerjanya maupun dengan
pegawainya. Mereka melakukannya hanya dalam bentuk atau berupa perjanjian lisan. Pada
umumnya untuk daerah Bagan Batu sistem perjanjian pengangkutan antara perusahaan
pengangkutan dengan pabrik kelapa sawit memang hanyalah berdasar pada kebiasaan dan
saling percaya.
Kata Kunci : Perjanjian Kerjasama, Perusahaan Pengangkutan Darat
* Mahasiswa Departemen Hukum Perdata
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum USU

*** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum USU

Universitas Sumatera Utara