Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya
manusia
merupakan
bagian
dari
manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM
adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan
pekerjaannya. Di dalam organisasi, manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting
didalam suatu organisasi. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan
itu telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia merupakan penggerak
dan penentu jalannya suatu organisasi. Oleh karena itu hendaknya organisasi memberikan
arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi
adalah kinerja karyawannya. Kinerja karyawan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan (Handoko 2001,
h.135). Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi, karena
dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal
bagi perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan yang berprestasi perusahaan dapat
meningkatkan kinerja perusahaannya. Karena seringkali perusahaan menghadapi masalah
mengenai sumber daya manusianya. Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan
tersendiri bagi manajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung
pada kualitas sumber daya manusianya.
1
Universitas Sumatera Utara
Apabila
individu
dalam
perusahaan
yaitu
SDM-nya
dapat
berjalan
efektif
maka
perusahaan tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu
ditentukan oleh kinerja karyawannya. Menurut Siagian (2009) bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : gaji, lingkungan kerja, budaya organisasi,
kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan faktorfaktor lainnya.
Usaha
untuk
meningkatkan
kinerja
karyawan,
diantaranya
adalah
dengan
memperhatikan kepribadian. Kepribadian merupakan keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan,
tempramen, ciri khas dan juga perilaku seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan
tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan kepada
situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan perilaku yang baku terus menerus
secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi, sehingga jadi ciri khas
pribadinya. Adapun tipe kepribadian yang menjadi dasar penilitian ini adalah tipe
kepribadian sanguinis dan koleris.
Adapun karakter kepribadian sanguinis adalah individu yang sangat cerdas.
Individu yang sangat haus akan pengetahuan dan akan melakukan apa saja untuk terus
belajar dan individu dengan karakter sanguinis juga dapat menguasai hampir semua
keterampilan melalui observasi dan praktek. Kepribadian sanguinis juga akan merupakan
kejadian dimasa lalu, kecuali hal itu mempengaruhi mereka secara emosional. Kepribadian
sanguinis juga akan menjaga jarak dari orang-orang yang tidak mereka sukai.
2
Universitas Sumatera Utara
Individu dengan kepribadian sanguinis juga selalu bersedia mengambil banyak peran dan
tanggung jawab yang diberikan pada mereka. Karakter kepribadian sanguinis juga
mempunyai sifat kerja sama tim yang baik dan selalu bersedia membantu orang yang
membutuhkan bantuan.
Adapun karakter dari kepribadian koleris adalah memiliki energy yang besar untuk
melakukan hal-hal yang sulit, dan memiliki dorongan juga keyakinan yang kuat akan
kemampuan diri mereka sendiri. Kepribadian koleris selalu ingin tampil didepan dan
selalu menjadi pemimpin sebuah tim. Kepribadian koleris juga sangat tertantang apabila
diberikan untuk melaksanakan tugas besar dari atasan. Kepribadian koleris juga berpikir
dengan cepat dalam mengambil suatu keputusan dan karakter individu koleris tidak bisa
diam, individu koleris selalu mencari suatu pekerjaan, kegiatan atau proyek untuk
dikerjakan. Kekuatan ini membuat mereka mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus
dengan hasil yang sama baiknya. Lingkungan yang penuh dengan keterlibatan dan
tantangan akan menjadi lingkungan yang dapat mengasah kemampuan seorang koleris
hingga tingkat yang optimal.
Penelitian ini mengambil objek penelitian pada PT. POS Indonesia Medan yang
bergerak
dibidang
layanan
pos.
Saat
ini
PT.
POS
Indonesia
dalam
melayani
pelanggannya, baik diskala nasional maupun internasional, tidak terbatas pada dunia
perposan, tetapi juga dalam dunia keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia
bisa dinikmati oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan
telepon pun bisa dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia.
3
Universitas Sumatera Utara
Berbagai
kemudahan
yang
ditawarkan
dalam
pelayanan
Pos
Indonesia
terhadap
pelanggannya merupakan suatu strategi yang diambil oleh Pos Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Pada PT. POS Indonesia Medan sangat membutuhkan kinerja
karyawan yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, karena dengan
memiliki
tanggung
jawab
yang
tinggi,
tujuan
yang
realitas,
rencana
kerja
yang
menyeluruh, berani mengambil resiko yang dihadapi maka produktivitas perusahaan akan
meningkat, oleh karena itu salah satunya adalah dengan melihat dan menganalisis
kepribadian karyawan secara baik.
Dari data kinerja karyawan, PT. POS Indonesia Medan telah mendapat penilaian yang
baik walaupun terdapat beberapa karyawan yang memilki kinerja masih jauh dari telah
yang ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan beberapa karyawan PT. POS Indonesia
Medan belum mencapai sasaran kinerja.
Fenomena pada PT. POS Indonesia Medan adalah lemahnya pengawasan dalam proses
kerja sehingga menimbulkan indikator dari kepribadian sanguinis dan koleris mampu
mempengaruhi kinerja karyawan. PT. POS Indonesia Medan mempunyai rentang kendali
yang luas dan akibatnya kinerja tidak terlalu baik karena seorang manajer tidak memiliki
banyak waktu untuk mengarahkan karyawan yang jumlahnya banyak. Terutama dibagian
Delivery karena memilki jumlah pekerja yang besar yang hanya dipimpin oleh satu orang
manajer.
4
Universitas Sumatera Utara
PT. POS Indonesia Medan memiliki formalisasi yang rendah, sehingga dalam
beberapa kasus terjadi komplain mengenai masalah pengiriman seperti waktu yang lama,
kehilangan barang dan kerusakan paket. Dari antusias dalam menerima tugas ataupun
pekerjaan karyawan merasa cenderung biasa saja dalam menerima setiap pekerjaan.
Mereka pun kurang antusias dalam menerima setiap pekerjaan dikarenakan kurangnya
pengawasan yg dilakukan oleh manajer dan tidak adanya sistem reward kepada karyawan
yang berhasil dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat baik sehingga mereka
tidak merasa antusias dalam setiap tugas yang diberikan.
Dari segi tanggung jawab, karyawan kurang memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan pekerjaannya yang dikarenakan sistem pengawasan yang sangat rendah
terhadap cara kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, dan tidak
diberlakukannya achievement atau punishment yang diberikan pada karyawan dari segi
kinerjanya. Dan dari karyawan sendiri juga cenderung tidak memilki kesadaran atau
tanggung jawab dalam meyelesaikan pekerjaannya.
Dari segi inisiatif, sebagian karyawan kurang memilki insiatif yang baik dalam
mengerjakan pekerjaannya, ini terbukti dari sebagian karyawan yang menyelesaikan
pekerjaannya tidak sesuai standart yang telah ditentukan yang dapat dilihat dari data
kinerja. Sehingga terjadi komplain pelanggan terhadap karyawan terutama dari bagian
Mail & Logistik yang kurang melakukan pemeliharaan terhadap barang yang di kirim ke
pelanggan.
5
Universitas Sumatera Utara
Dari segi kepribadian koleris, terdapat tiga indikator yang berkaitan dengan
fenomena yang terjadi yang pertama yaitu dari sikap karyawan cenderung kurang dinamis
dalam
melakukan
pekerjaan, buktinya
adalah
bahwa
terlihat
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya, karyawan tidak menyelesaikan sesuai dengan struktur dan procedural tata
kerja yang berlaku di perusahaan tersebut. Dan yang kedua karyawan juga cenderung
tidak aktif dalam menerima setiap pekerjaan, adapun contohnya yaitu banyak diantara
karyawan yang tidak baik dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dikarenakan tidak
mempunyai kesadaran dalam bertanya atau berpendapat kepada orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaannya yang mungkin sulit untuk dipahami oleh karyawan itu
sendiri. Dari segi kemandirian, karyawan mempunyai sikap kemandirian yang bagus
walaupun sistem pengawasan yang lemah dari atasan mereka dapat menyelesaikan
pekerjaannya walaupun dengan hasil yang cenderung biasa saja. Namun, juga hanya
segelintir karyawan yang kurang mandiri dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
Dari segi kuantitas kerja yaitu dari pemenuhan target kerjanya, karyawan berada di
posisi pemenuhan target kerja dibawah standar yang telah ditentukan perusahaan, ini
disebabkan oleh dualisme pekerjaan yang dihadapi karyawan dan kurangnya sistem
pengawasan yang dilakukan atasan terhadap karyawannya. Dari segi kualitas kerja yaitu
dalam
dimensi
kreatifitas
kerjanya
karyawan
kurang
memilki
kreatifitas
dalam
menyelesaikan setiap pekerjaannya untuk mencapai penilaian kinerja yang melebihi standar
yang telah ditetapkan, ini juga dikarenakan karena karyawan butuh pendidikan pelatihan
bagi mereka dalam memenuhi standar kinerja yang telah di tetapkan.
6
Universitas Sumatera Utara
Dari segi ketepatan waktu, karyawan memilki ketepatan waktu yang baik dalam kehadiran
bekerja sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan, walaupun hasil dari kerja
masih belum mencapai
kinerja yang baik. Pimpinan PT. POS Indonesia Medan selalu
memperhatikan dengan cara menilai setiap perkembangan karyawan dalam melakukan
aktivitasnya demi tercapainya sasaran kinerja pada PT. POS Indonesia Medan penilaian
yang diberikan pimpinan dapat dilihat dari tabel 1.1
Tabel 1.1
Data Kinerja Karyawan Operasional
PT. POS Indonesia Medan
Tahun 2014
(Satuan Orang)
No.
Divisi
Data Kinerja
Kuantitas Kerja
Karyawan
%
Kualitas Kerja
Karyawan
Ketepatan Waktu
%
Karyawan
%
1
Finance
24
17,6
24
34,6
24
22,8
2
Mail L.
59
45,8
59
50,8
59
68,2
3
Fin. GA
22
36,6
22
14,6
22
9,0
Total
105
100
105
100
105
100
Sumber : PT. POS Indonesia Medan, data diolah
7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2
Standart Penilaian Kinerja
Divisi
Nilai Standart Ketuntasan Minimal ( SKM )
Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja
Ketepatan Waktu
Finance
76
77
75
Mail & Logistik
70
80
80
Financial GA
79
77
78
Sumber : PT. POS Indonesia Medan ( data diolah )
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul :
“PENGARUH KEPRIBADIAN SANGUINIS DAN KOLERIS TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA MEDAN”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka secara terperinci
masalah yang akan diteliti adalah tentang kepribadian karyawan di PT. POS Indonesia
yang berpengaruh pada kinerja karyawan. Dari masalah diatas maka dapat diperoleh
rumusan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah kepribadian sanguinis mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. POS
Indonesia Medan?
2. Apakah kepribadian koleris mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. POS
Indonesia Medan?
8
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada PT. POS Indonesia Medan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian sanguinis terhadap kinerja karyawan PT.
POS Indonesia Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian koleris terhadap kinerja karyawan pada
PT. POS Indonesia Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan pada PT. POS Indonesia Medan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi PT. POS Indonesia Medan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi PT.
POS Indonesia Medan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang lebih
baik.
2. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh kepribadian sanguinis dan
koleris terhadap kinerja karyawan pada PT. POS Indonesia Medan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
referensi
dan
wacana
untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia.
9
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya
manusia
merupakan
bagian
dari
manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM
adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan
pekerjaannya. Di dalam organisasi, manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting
didalam suatu organisasi. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan
itu telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia merupakan penggerak
dan penentu jalannya suatu organisasi. Oleh karena itu hendaknya organisasi memberikan
arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi
adalah kinerja karyawannya. Kinerja karyawan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan (Handoko 2001,
h.135). Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi, karena
dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal
bagi perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan yang berprestasi perusahaan dapat
meningkatkan kinerja perusahaannya. Karena seringkali perusahaan menghadapi masalah
mengenai sumber daya manusianya. Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan
tersendiri bagi manajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung
pada kualitas sumber daya manusianya.
1
Universitas Sumatera Utara
Apabila
individu
dalam
perusahaan
yaitu
SDM-nya
dapat
berjalan
efektif
maka
perusahaan tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu
ditentukan oleh kinerja karyawannya. Menurut Siagian (2009) bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : gaji, lingkungan kerja, budaya organisasi,
kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan faktorfaktor lainnya.
Usaha
untuk
meningkatkan
kinerja
karyawan,
diantaranya
adalah
dengan
memperhatikan kepribadian. Kepribadian merupakan keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan,
tempramen, ciri khas dan juga perilaku seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan
tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan kepada
situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan perilaku yang baku terus menerus
secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi, sehingga jadi ciri khas
pribadinya. Adapun tipe kepribadian yang menjadi dasar penilitian ini adalah tipe
kepribadian sanguinis dan koleris.
Adapun karakter kepribadian sanguinis adalah individu yang sangat cerdas.
Individu yang sangat haus akan pengetahuan dan akan melakukan apa saja untuk terus
belajar dan individu dengan karakter sanguinis juga dapat menguasai hampir semua
keterampilan melalui observasi dan praktek. Kepribadian sanguinis juga akan merupakan
kejadian dimasa lalu, kecuali hal itu mempengaruhi mereka secara emosional. Kepribadian
sanguinis juga akan menjaga jarak dari orang-orang yang tidak mereka sukai.
2
Universitas Sumatera Utara
Individu dengan kepribadian sanguinis juga selalu bersedia mengambil banyak peran dan
tanggung jawab yang diberikan pada mereka. Karakter kepribadian sanguinis juga
mempunyai sifat kerja sama tim yang baik dan selalu bersedia membantu orang yang
membutuhkan bantuan.
Adapun karakter dari kepribadian koleris adalah memiliki energy yang besar untuk
melakukan hal-hal yang sulit, dan memiliki dorongan juga keyakinan yang kuat akan
kemampuan diri mereka sendiri. Kepribadian koleris selalu ingin tampil didepan dan
selalu menjadi pemimpin sebuah tim. Kepribadian koleris juga sangat tertantang apabila
diberikan untuk melaksanakan tugas besar dari atasan. Kepribadian koleris juga berpikir
dengan cepat dalam mengambil suatu keputusan dan karakter individu koleris tidak bisa
diam, individu koleris selalu mencari suatu pekerjaan, kegiatan atau proyek untuk
dikerjakan. Kekuatan ini membuat mereka mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus
dengan hasil yang sama baiknya. Lingkungan yang penuh dengan keterlibatan dan
tantangan akan menjadi lingkungan yang dapat mengasah kemampuan seorang koleris
hingga tingkat yang optimal.
Penelitian ini mengambil objek penelitian pada PT. POS Indonesia Medan yang
bergerak
dibidang
layanan
pos.
Saat
ini
PT.
POS
Indonesia
dalam
melayani
pelanggannya, baik diskala nasional maupun internasional, tidak terbatas pada dunia
perposan, tetapi juga dalam dunia keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia
bisa dinikmati oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan
telepon pun bisa dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia.
3
Universitas Sumatera Utara
Berbagai
kemudahan
yang
ditawarkan
dalam
pelayanan
Pos
Indonesia
terhadap
pelanggannya merupakan suatu strategi yang diambil oleh Pos Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Pada PT. POS Indonesia Medan sangat membutuhkan kinerja
karyawan yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, karena dengan
memiliki
tanggung
jawab
yang
tinggi,
tujuan
yang
realitas,
rencana
kerja
yang
menyeluruh, berani mengambil resiko yang dihadapi maka produktivitas perusahaan akan
meningkat, oleh karena itu salah satunya adalah dengan melihat dan menganalisis
kepribadian karyawan secara baik.
Dari data kinerja karyawan, PT. POS Indonesia Medan telah mendapat penilaian yang
baik walaupun terdapat beberapa karyawan yang memilki kinerja masih jauh dari telah
yang ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan beberapa karyawan PT. POS Indonesia
Medan belum mencapai sasaran kinerja.
Fenomena pada PT. POS Indonesia Medan adalah lemahnya pengawasan dalam proses
kerja sehingga menimbulkan indikator dari kepribadian sanguinis dan koleris mampu
mempengaruhi kinerja karyawan. PT. POS Indonesia Medan mempunyai rentang kendali
yang luas dan akibatnya kinerja tidak terlalu baik karena seorang manajer tidak memiliki
banyak waktu untuk mengarahkan karyawan yang jumlahnya banyak. Terutama dibagian
Delivery karena memilki jumlah pekerja yang besar yang hanya dipimpin oleh satu orang
manajer.
4
Universitas Sumatera Utara
PT. POS Indonesia Medan memiliki formalisasi yang rendah, sehingga dalam
beberapa kasus terjadi komplain mengenai masalah pengiriman seperti waktu yang lama,
kehilangan barang dan kerusakan paket. Dari antusias dalam menerima tugas ataupun
pekerjaan karyawan merasa cenderung biasa saja dalam menerima setiap pekerjaan.
Mereka pun kurang antusias dalam menerima setiap pekerjaan dikarenakan kurangnya
pengawasan yg dilakukan oleh manajer dan tidak adanya sistem reward kepada karyawan
yang berhasil dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat baik sehingga mereka
tidak merasa antusias dalam setiap tugas yang diberikan.
Dari segi tanggung jawab, karyawan kurang memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan pekerjaannya yang dikarenakan sistem pengawasan yang sangat rendah
terhadap cara kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, dan tidak
diberlakukannya achievement atau punishment yang diberikan pada karyawan dari segi
kinerjanya. Dan dari karyawan sendiri juga cenderung tidak memilki kesadaran atau
tanggung jawab dalam meyelesaikan pekerjaannya.
Dari segi inisiatif, sebagian karyawan kurang memilki insiatif yang baik dalam
mengerjakan pekerjaannya, ini terbukti dari sebagian karyawan yang menyelesaikan
pekerjaannya tidak sesuai standart yang telah ditentukan yang dapat dilihat dari data
kinerja. Sehingga terjadi komplain pelanggan terhadap karyawan terutama dari bagian
Mail & Logistik yang kurang melakukan pemeliharaan terhadap barang yang di kirim ke
pelanggan.
5
Universitas Sumatera Utara
Dari segi kepribadian koleris, terdapat tiga indikator yang berkaitan dengan
fenomena yang terjadi yang pertama yaitu dari sikap karyawan cenderung kurang dinamis
dalam
melakukan
pekerjaan, buktinya
adalah
bahwa
terlihat
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya, karyawan tidak menyelesaikan sesuai dengan struktur dan procedural tata
kerja yang berlaku di perusahaan tersebut. Dan yang kedua karyawan juga cenderung
tidak aktif dalam menerima setiap pekerjaan, adapun contohnya yaitu banyak diantara
karyawan yang tidak baik dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dikarenakan tidak
mempunyai kesadaran dalam bertanya atau berpendapat kepada orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaannya yang mungkin sulit untuk dipahami oleh karyawan itu
sendiri. Dari segi kemandirian, karyawan mempunyai sikap kemandirian yang bagus
walaupun sistem pengawasan yang lemah dari atasan mereka dapat menyelesaikan
pekerjaannya walaupun dengan hasil yang cenderung biasa saja. Namun, juga hanya
segelintir karyawan yang kurang mandiri dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
Dari segi kuantitas kerja yaitu dari pemenuhan target kerjanya, karyawan berada di
posisi pemenuhan target kerja dibawah standar yang telah ditentukan perusahaan, ini
disebabkan oleh dualisme pekerjaan yang dihadapi karyawan dan kurangnya sistem
pengawasan yang dilakukan atasan terhadap karyawannya. Dari segi kualitas kerja yaitu
dalam
dimensi
kreatifitas
kerjanya
karyawan
kurang
memilki
kreatifitas
dalam
menyelesaikan setiap pekerjaannya untuk mencapai penilaian kinerja yang melebihi standar
yang telah ditetapkan, ini juga dikarenakan karena karyawan butuh pendidikan pelatihan
bagi mereka dalam memenuhi standar kinerja yang telah di tetapkan.
6
Universitas Sumatera Utara
Dari segi ketepatan waktu, karyawan memilki ketepatan waktu yang baik dalam kehadiran
bekerja sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan, walaupun hasil dari kerja
masih belum mencapai
kinerja yang baik. Pimpinan PT. POS Indonesia Medan selalu
memperhatikan dengan cara menilai setiap perkembangan karyawan dalam melakukan
aktivitasnya demi tercapainya sasaran kinerja pada PT. POS Indonesia Medan penilaian
yang diberikan pimpinan dapat dilihat dari tabel 1.1
Tabel 1.1
Data Kinerja Karyawan Operasional
PT. POS Indonesia Medan
Tahun 2014
(Satuan Orang)
No.
Divisi
Data Kinerja
Kuantitas Kerja
Karyawan
%
Kualitas Kerja
Karyawan
Ketepatan Waktu
%
Karyawan
%
1
Finance
24
17,6
24
34,6
24
22,8
2
Mail L.
59
45,8
59
50,8
59
68,2
3
Fin. GA
22
36,6
22
14,6
22
9,0
Total
105
100
105
100
105
100
Sumber : PT. POS Indonesia Medan, data diolah
7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2
Standart Penilaian Kinerja
Divisi
Nilai Standart Ketuntasan Minimal ( SKM )
Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja
Ketepatan Waktu
Finance
76
77
75
Mail & Logistik
70
80
80
Financial GA
79
77
78
Sumber : PT. POS Indonesia Medan ( data diolah )
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul :
“PENGARUH KEPRIBADIAN SANGUINIS DAN KOLERIS TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA MEDAN”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka secara terperinci
masalah yang akan diteliti adalah tentang kepribadian karyawan di PT. POS Indonesia
yang berpengaruh pada kinerja karyawan. Dari masalah diatas maka dapat diperoleh
rumusan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah kepribadian sanguinis mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. POS
Indonesia Medan?
2. Apakah kepribadian koleris mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. POS
Indonesia Medan?
8
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada PT. POS Indonesia Medan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian sanguinis terhadap kinerja karyawan PT.
POS Indonesia Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian koleris terhadap kinerja karyawan pada
PT. POS Indonesia Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan pada PT. POS Indonesia Medan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi PT. POS Indonesia Medan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi PT.
POS Indonesia Medan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang lebih
baik.
2. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh kepribadian sanguinis dan
koleris terhadap kinerja karyawan pada PT. POS Indonesia Medan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
referensi
dan
wacana
untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia.
9
Universitas Sumatera Utara