Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Karyawan
2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2009, h.67).
Menurut Prawirosentono (2010), kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral atau etika. Kinerja seringkali dipikirkan
sebagai pencapaian tugas, dimana istilah tugas sendiri berasal dari pemikiran
aktivitas yang dibutuhkan oleh pekerja. Karena kinerja pegawai merupakan
suatu tindakan yang dilakukan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
yang dilakukan perusahaan (Handoko 2009, h.135).
Menurut

Anwar


Prabu

Mangkunegara

(2009,

h.67)

dalam

bukunya

Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan.
10

Universitas Sumatera Utara


Menurut

Mathis

dan

Jackson

(2011),

kinerja

karyawan

adalah

yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi. Kinerja
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Kinerja

dapat

berjalan

baik

apabila

karyawan

mendapatkan

gaji

sesuai

harapan,


mendapatkan pelatihan dan pengembangan, lingkungan kerja yang kondusif, mendapat
perlakuan yang sama, penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya serta mendapatkan
bantuan perencanaan karir, serta terdapat umpan balik dari perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2009, h.68) bahwa karakteristik orang yang mempunyai
kinerja tinggi adalah sebagai berikut :
a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
c. Memiliki tujuan yang realistis
d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya.
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Gibson (2010, h.164) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sebagai berikut :

11

Universitas Sumatera Utara


a. Faktor Individu
Faktor individu meliputi : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga,
pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.
b. Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis meliputi persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi,
lingkungan kerja dan kepuasan kerja
c. Faktor Organisasi
Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan imbalan.
Kinerja seorang pegawai akan baik apabila :
a. Mempunyai keahlian yang tinggi
b. Kesediaan untuk bekerja
c. Lingkungan kerja yang mendukung
d. Adanya

imbalan

yang

layak


dan

mempunyai

harapan

masa

depan,

(Prawirosentono, 2011)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Siagian (2009) menyatakan bahwa
kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kompensasi, lingkungan
kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja,
komunikasi dan faktor-faktor lainnya.
Menurut Sari (dikutip dari Gomes 2009) menyatakan bahwa kinerja pegawai dapat
diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut:

12


Universitas Sumatera Utara

a. Kualitas Kerja
Kualitas kerja dapat diukur dengan kemampuan karyawan dalam memberikan
kreatifitas kerja, inisiatif dalam bekerja dan memberikan kontribusi maksimal pada
setiap pekerjaannya.
b. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja dapat diukur melalui pemenuhan target yang dicapai, beban
pekerjaan yang ada diterima oleh setiap karyawan.
c. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu dapat diukur berdasarkan tenggat waktu ketika pekerjaan tersebut
harus diselesaikan, dan kehadiran karyawan yang tepat waktu dalam bekerja.

2.2 Kepribadian Sanguinis
2.2.1 Pengertian Kepribadian Sanguinis
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah jumlah
kompensasi yang diberikan, penempatan yang tepat, latihan, rasa aman dimasa
depan mutasi promosi. Disamping faktor-faktor diatas masih ada faktor lain
yang juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugas yaitu
kepribadian. Meskipun faktor ini adalah penting dan besar pengaruhnya, tapi

banyak perusahaan yang sampai saat ini kurang memperhatikan faktor ini.
Pegawai
berprestasi

akan

mampu

tinggi.

Motif

mencapai

kinerja

berprestasi

yang


maksimal

jika

memiliki

motif

dimiliki

oleh

pegawai

harus

ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari kepribadian.
13

Universitas Sumatera Utara


Sanguinis adalah tipe kepribadian yang memiliki kemampuan pada individu
dalam berekspresif dan inovatif yang muncul dari dalam diri individu tersebut
(Littaeur, 2008). Kepribadian sanguinis akan memastikan membuat semua orang
senang dan terhibur. Seseorang dengan kepribadian sanguinis adalah individu
yang sangat cerdas dan menjalani hidup dengan sepenuhnya. Sanguinis adalah
orang yang tidak akan pernah ragu untuk mengeluarkan tangan dan akan selalu
membuktikan dukungan mereka dalam tindakan serta kata-kata. Ketika mereka
mengatakan sesuatu, mereka bersungguh-sungguh dari nurani mereka.
2.2.2 Karakter Kepribadian Sanguinis
Adapun karakter kepribadian sanguinis adalah sebagai berikut :
1. Seorang sanguinis adalah individu yang sangat cerdas. Mereka sangat haus akan
pengetahuan dan akan melakukan apa saja untuk terus belajar. Mereka artistik dan
dapat menguasai hampir semua keterampilan melalui observasi dan praktek.
2. Kepribadian sanguinis mempunyai rasa humor dan senang melihat orang bahagia.
3. Mereka biasanya akan melupakan kejadian di masa lalu, kecuali hal itu benarbenar mempengaruhi mereka secara emosional.
4. Mereka tidak akan merugikan siapapun tetapi akan menjaga jarak dari orang-orang
yang tidak mereka suka.

14


Universitas Sumatera Utara

Menurut (Littaeur, 2008) adapun indikator dari kepribadian sanguinis adalah :
1. Antusias, seorang sanguinis sangat memilki sikap antusias dalam melaksanakan
suatu kegiatan atau pekerjaan, terutama apabila kegiatan atau pekerjaan tersebut
sesuai dengan passion mereka.
2. Tanggung jawab, seseorang dengan kepribadian sanguinis cenderung memilki
sikap tanggung jawab yang baik dari segi pekerjaan, keluarga maupun
organisasi atau perusahaan tempat mereka bernaung.
3. Insiatif, seorang sanguinis sangat memilki sifat inisiatif dalam menghadapi atau
menyelesaikan suatu masalah, mereka cenderung cepat menemukan jalan keluar
dari setiap masalah yang ada.
Orang-orang dengan kepribadian sanguinis selalu bersedia untuk mengambil banyak
peran dan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. Mereka adalah pekerja
keras dan pekerja yang benar-benar cerdas. Mereka akan memastikan bahwa pekerjaan
tersebut dapat selesai kurang dari tenggat waktu. Mereka juga sebagai anggota tim
yang baik dan selalu bersedia untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan.
Mereka menginspirasi dan mendorong orang lain untuk berbuat lebih baik.
2.2.3 Kekuatan dan Kelemahan Sanguinis
Adapun Kekuatan dari kepribadian sanguinis adalah sebagai berikut :
a. Suka bicara
b. Secara fisik memegang pendengar, emosional, dan demonstrative
c. Antusias dan ekspresif
15

Universitas Sumatera Utara

d. Penuh rasa ingin tahu
e. Mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan)
f. Umumnya hebat dipermukaan
g. Mudah berteman dan menyukai orang lain
h. Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
i. Mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
j. Menyukai hal-hal yang spontan

Adapun kelemahan dari kepribadian sanguinis adalah sebagai berikut :
a. Membesar-besarkan suatu hal/kejadian.
b. Mudah dikendalikan oleh keadaan atau orang lain
c. Rentang konsentrasi pendek
d. Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban
e. Mudah marah
f. Suka menyela dan mendengarkan saat tuntas
g. Suka mengeluh
h. Susah datang tepat waktu jam kantor
i. Prioritas kegiatan kacau
2.3 Kepribadian Koleris
Kepribadian Koleris memiliki energy yang besar untuk melakukan hal-hal yang sulit,
mereka juga memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan kemampuan diri
mereka sendiri.
16

Universitas Sumatera Utara

Dengan sikap yang pantang menyerah, tidak ada kata “Kegagalan” dalam kamus
mereka. Bila mereka gagal, akan terus mencoba dan mencoba lagi.
Dalam setiap kegiatan, orang koleris akan selalu tampil didepan dan menjadi
pemimpin kelompok. Kepribadian koleris adalah tipe kepribadian yang berorientasi
pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif dalam melakukan berbagai hal di dalam
kehidupan individu tersebut (Littaeur, 2008). Dalam setiap kegiatan, orang koleris
akan selalu tampil didepan dan menjadi pemimpin kelompok. Lingkungan yang penuh
dengan keterlibatan dan tantangan akan menjadi lingkungan yang dapat mengasah
kemampuan seorang koleris hingga tingkat yang optimal. Selain berbakat sebagai
pemimpin, orang koleris sangat

dinamis

dan aktif serta

sangat membutuhkan

perubahan. Orang koleris mempunyai kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan
dan pengendalian.
2.3.1 Kekuatan dan Kelemahan Koleris
Adapun kekuatan dari kepribadian koleris adalah :
a. Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.
b. Pengambil keputusan
c. Dinamis
d. Aktif
e. Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
f. Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/target
g. Bebas dan mandiri
17

Universitas Sumatera Utara

h. Berani menghadapi tantangan dan masalah
i. Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
j. Terdorong oleh tantangan
Adapun kelemahan dari kepribadian koleris adalah :
a. Tidak sabar dan cepat marah
b. Senang memerintah
c. Menyukai kontroversi dan pertengkaran
d. Sering membuat keputusan tergesa-gesa
e. Memanipulasi dan menuntut orang lain
f. Workaholics (kerja adalah hobi-nya)

Menurut (Littaeur, 2008) Adapun indikator dari kepribadian koleris adalah :
1. Dinamis, seorang dengan kepribadian koleris adalah kepribadian yang sangat
dinamis dan fleksibel terhadap orang lain dan pekerjaan mereka sendiri.
2. Aktif, kepribadian koleris sangat aktif dalam melakukan berbagai hal yang
mereka hadapi, apabila dalam pekerjaan, seorang dengan kepribadian koleris
sangat aktif dalam dalam menyampaikan pendapat atau usulan mengenai
masalah yang dihadapi perusahaan. Begitu juga dengan lingkungan

dan

hubungan sosialnya.

18

Universitas Sumatera Utara

3. Mandiri,

seseorang

dengan

kepribadian

koleris

sangat

mandiri

dalam

mengerjakan sesuatu, mereka akan mengerjakan pekerjaan mereka sendiri tanpa
bantuan orang lain bila tidak diperlukan dan sangat memilki kepercayaan diri
yang tinggi dan tidak bergantung pada orang lain.

2.4 Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas dan
juga perilaku seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan tempramen tersebut akan
terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap
orang memiliki kecenderungan perilaku yang baku atau berlaku secara terusmenerus secara

konsisten dalam menghadapi situasi

yang sedang dihadapi,

sehingga jadi ciri khas pribadinya.
2.4.1 Unsur-unsur kepribadian
Unsur-unsur kepribadian diantaranya meliputi :
1.

Pengetahuan
Penegetahuan yaitu merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan juga
dalam jiwa orang yang sadar. Di dalam alam sekitar manusia terdapat
berbagai macam hal yang dapat diterimanya lewat panca inderanya yang
masuk kedalam berbagi sel-sel pada bagian tertentu dari otaknya. Serta
di dalam otak itu semuanya diproses menjadi susunan-susunan yang
dipancarkan oleh individu ke alam sekitar, yang dikenal dengan sebutan
“persepsi” yaitu : “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
19

Universitas Sumatera Utara

Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan kembali menjadi suatu
penggambaran yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung
bagian-bagian.
2. Perasaan
Perasaan yaitu suatu keadaan dalam alam kesadaran manusia yang
karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau negatif.
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai
macam perasaan. Sebaliknya dapat juga digambarkan seorang individu
yang

melihat

suatu

hal

yang

buruk/mendengar

suara

yang

tidak

menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam alam
kesadarannya perasaan negatif
2.4.2 Aspek-aspek Kepribadian
Menurut Abin Syamsuddin (2012) mengemukakan tentang aspek-aspek
kepribadian yang di dalamnya mencakup :
a. Karakter
Karakter yaitu, konsekuen tidaknya dalam memenuhi etika perilaku,
konsisten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
b. Tempramen
Tempramen

yaitu, disposisi

reaktif seorang,

atau cepat lambatnya

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

20

Universitas Sumatera Utara

c. Sikap
Sikap yaitu, sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif, atau
ambivalen.
d. Stabilitas emosi
Stabilitas emosi

yaitu, kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah,
sedih atau putus asa
e. Responsibilitas
Responsibilitas adalah kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan
atau perbuatan yang dilakukan.
f. Sosialbilitas
Sosialbilitas adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan
interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

2.4.3

Ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat
Adapun ciri-ciri kepribadian yang sehat adalah :
1. Mampu menilai diri sendiri secara realistik.
Mampu

menilai

kekurangannya,

diri
secara

apa
fisik,

adanya

tentang

pengetahuan,

kelebihan

dan

keterampilan

dan

sebagainya.

21

Universitas Sumatera Utara

2. Mampu menilai situasi secara realistik.
Dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya
secara

realistik

mengharapkan

dan

mau

kondisi

menerima

kehidupan

itu

secara

wajar,

tidak

sebagai

sesuatu

yang

sempurna.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik.
Dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan mereaksinya
secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami
superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan

hidup.

Jika

mengalami

kegagalan,

dia

tidak

mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimistic.
4. Menerima tanggung jawab
Mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi
masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
5. Kemandirian
Memilki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri
serta

menyesuaikan

diri

dengan

norma

yang

berlaku

dilingkungannya.

22

Universitas Sumatera Utara

6. Dapat mengontrol emosi
Merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi
frustasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif, tidak
destruktif (merusak)
7. Berorientasi tujuan
Dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan
kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional),
tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan
dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan
dan keterampilan.
8. Berorientasi keluar
Bersifat respek, empati terhadap orang lain, memilki kepedulian
terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat
fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain
seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain,
tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban
orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan
dirinya
9. Penerimaan sosial
Mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan social dan memilki sikap
bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

23

Universitas Sumatera Utara

10. Memilki filsafat hidup
Mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar
dari keyakinan agama yang dianutnya
11. Berbahagia
Situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh
faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan
affection (kasih sayang)

Adapun ciri-ciri kepribadian yang tidak sehat adalah :
1. Mudah marah (tersinggung)
2. Menunjukan kekhawatiran dan kecemasan
3. Sering merasa tertekan
4. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang
usiannya lebih muda atau terhadap binatang
5. Ketidakmampuan

menghindar

dari

perilaku

menyimpang

meskipun sudah diperingati atau dihukum
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Kurang memilki rasa tanggung jawab
10. Kurang memilki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
11. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
24

Universitas Sumatera Utara

2.4.4

Faktor-faktor penentu kepribadian
Adapun faktor-faktor yang menjadi penentu kepribadian diantaranya :
1. Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi
fisik, bentuk wajah, gender, tempramen, komposisi otot dan
refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik
yang pada umumnya dianggap secara sepenuhnya dipengaruhi
oleh orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis,
psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan
sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan
memilki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang.
a. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku
dan tempramen individu tersebut.
b. Dasar kedua berfokus pada individu kembar yang dipisahkan
sejak lahir.
c. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu
ke waktu dan dalam berbagai situasi.

25

Universitas Sumatera Utara

2. Faktor lingkungan
Faktor

lain

pembentukan

yang

memberi

karakter

adalah

pengaruh

cukup

lingkungan

besar

dimana

terhadap
seseorang

tumbuh dan dibesarkan dari norma dalam keluarga, teman dan
kelompok

sosial

dan

pengaruh-pengaruh

lain

yang

seorang

manusia dapat alami.
2.4.5

Jenis-jenis Kepribadian
Menurut (Littaeur) ada 4 jenis kepribadian yang ada dalam diri
manusia yaitu :
1. Kepribadian Sanguinis
Sanguinis adalah tipe kepribadian yang memiliki kemampuan
pada individu dalam berekspresif dan inovatif yang muncul dari
dalam diri individu tersebut.
2. Kepribadian Koleris
Koleris adalah tipe kepribadian yang berorientasi pada tujuan
sehingga dapat bertindak efektif dalam melakukan berbagai hal di
dalam kehidupan individu tersebut.
3. Kepribadian Melankolis
Melankolis adalah tipe kepribadian yang dalam melakukan segala
hal selalu dominan dalam menggunakan perasaan daripada logika
oleh individu tersebut.

26

Universitas Sumatera Utara

4.

Kepribadian Phlegmatis
Phlegmatis adalah tipe kepribadian yang memilki kemampuan
insting

yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang

bersifat internal maupun eksternal.

2.5 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.

Nama

Judul Penelitian

Peneliti

1

2

Model

Hasil Penelitian

Penelitian

Vicky

Pengaruh kepribadian dosen terhadap

Analisis

Kepribadian berpengaruh

Saputra

prestasi belajar mahasiswa FEB

Regresi

positif terhadap prestasi

(2012)

UNDIP

Berganda

belajar

Debora

Pengaruh Kepribadian dan

Analisis

Kepribadian dan komitmen

Eflina

Komitmen Organisasi terhadap

Regresi

berpengaruh positif terhadap

Purba

Kinerja Karyawan PT. Mangkubumi

Berganda

kinerja karyawan

S. Indarti

Pengaruh faktor Kepribadaian

Analisis

Faktor Kepribadian

(2014)

terhadap kinerja Pegawai kantor

Regresi

berpengaruh positif terhadap

regional pekan baru

Berganda

kinerja pegawai

(2014)
3

27

Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka konseptual
Mengingat pentingnya sumber daya manusia maka setiap perusahaan
harus

memperhatikan

tingkat

kemampuan

yang

dimilki

oleh

para

karyawannya. Di dalam perusahaan diperlukan adanya kinerja yang tinggi
untuk meningkatkan mutu dan kualitas produktivitasnya. Kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
padanya. Oleh karena itu, agar kinerja karyawan itu bisa meningkat, maka
perusahaan juga harus memperhatikan tentang kepribadian sanguinis dan
koleris

karyawan.

Karena

kepribadian

sanguinis

dan

koleris

sangat

mempengaruhi kinerja karyawannya.
Kepribadian

sanguinis

adalah

tipe

kepribadian

yang

memiliki

kemampuan pada individu dalam berekspresif dan inovatif yang muncul dari
dalam diri individu tersebut . Seseorang dengan kepribadian sanguinis adalah
individu yang sangat cerdas dan menjalani hidup dengan sepenuhnya. Sanguinis
adalah orang yang tidak akan pernah ragu untuk mengeluarkan tangan dan
akan selalu membuktikan dukungan mereka dalam tindakan serta kata-kata.
Kepribadian sanguinis juga termasuk kepribadian yang sangat bersemangat
dalam menerima pekerjaan dan juga selalu dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya.

28

Universitas Sumatera Utara

Kepribadian koleris adalah tipe kepribadian yang berorientasi pada
tujuan dan pekerjaannya dan mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi,
memilki sikap yang dinamis sehingga dapat bertindak efektif dalam melakukan
berbagai hal di dalam kehidupan individu tersebut.
Dalam setiap kegiatan, orang koleris akan selalu tampil didepan dan menjadi
pemimpin

kelompok.

Lingkungan

yang

penuh

dengan

keterlibatan

dan

tantangan akan menjadi lingkungan yang dapat mengasah kemampuan seorang
koleris hingga tingkat yang optimal. Selain berbakat sebagai pemimpin, orang
koleris sangat dinamis dan aktif serta sangat membutuhkan perubahan.
Berpijak dari pemikiran diatas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka
konseptual sebagai berikut :

Kepribadian Sanguinis
(X1)
Kinerja Karyawan
(Y)
Kepribadian Koleris
(X2)

Gambar 2.1 Kerangka konseptual

29

Universitas Sumatera Utara

2.7 Hipotesis
Hipotesis

adalah

suatu

jawaban

yang

bersifat

sementara

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

terhadap

yang terkumpul.

(Arikunto, 2009:67).
Dalam

penelitian

ini,

hipotesis

dikemukakan

dengan

tujuan

untuk

mengarahkan serta memberi pedoman bagi penelitian yang akan dilakukan.
Apabila ternyata hipotesis tidak terbukti dan berarti salah, maka masalah
dapat dipecahkan dengan kebenaran yang ditentukan dari keputusan yang
berhasil dijalankan selama ini.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


: Kepribadian sanguinis berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja



: Kepribadian koleris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

karyawan.

karyawan.

30

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

0 5 109

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 6 18

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 13

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 18

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

1 3 14

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) PADA KANTOR POS MEDAN 20000.

1 3 28

Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

0 1 11

Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

1 2 9

Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

0 1 2

Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

0 1 22