Perancangan Tata Letak Gudang Produk Daun Pintu Dengan Metode Shared Storage di PT. Putra Flora Rimba Tani

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan
Pabrik kayu PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam pengolahan kayu yang berlokasi di tanjung morawa. PT.
Putra Flora Rimba Tani didirikan oleh seorang keturunan Tionghoa yang
berstatus warga Negara Indonesia yang bernama Hendra Tamadi. Hasil produksi
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 yang bergerak dalam bidang usaha
furniture. Seiring dengan perkembangan zaman banyaknya toko furniture yang
berkembang dan banyaknya supplier furniture mengakibatkan PT. Putra Flora
Rimba Tani tidak dapat bersaing dengan pasar.
Pada tahun 2000 PT. Putra Flora Rimba Tani beralih ke bidang pembuatan
bahan baku untuk mebel. PT. Putra Flora Rimba Tani awalnya memproduksi
barang dengan olahan segala jenis kayu, sulitnya mencari bahan baku maka pada
tahun 2009 PT. Putra Flora Rimba Tani memutuskan untuk mengolah kayu
perkebunan.
PT. Putra Flora Rimba Tani bekerja secara kontinu 24 jam sehari dan
memiliki luas lahan sekitar 3.600 m2. Areal lahan tersebut terbagi dibagi menjadi
beberapa gudang, yaitu gudang bahan baku dan pembelahan, gudang pengawet,
gudang pengeringan, gudang penghalus dan pemotongan dan gudang barang jadi.

Gudang barang jadi memiliki lahan yaitu sebesar 840 m2. Kapasitas produksi
mencapai 58.923 ton/tahun dengan jumlah tenaga kerja mencapai 80 orang.

Universitas Sumatera Utara

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup usaha dari PT. Putra Flora Rimba Tani yaitu dibidang
manufaktur dalam pembuatan bahan baku mebel, seperti bahan baku untuk
pembuatan kursi, lemari, tempat tidur, meja dan sebagainya. Produk bahan baku
mebel banyak dipesan oleh masyarakat Malaysia dan China. Bahan baku mebel
yang diperlukan dalam pembuatan furniture memiliki klasifikasi sebagai berikut:
1. Grade AA merupakan kayu berkualitas terbaik digunakan untuk pembuatan
kaki kursi, lemari dan tempat tidur.
2. Grade AB merupakan kayu berkualitas menengah digunakan untuk
pembuatan sandaran kursi.
3. Grade AC merupakan kayu berkualitas terbaik digunakan untuk pembuatan
meja.

2.3.


Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Putra Flora Rimba Tani Tanjung Morawa Medan, Sumatera

Utara. Lokasi PT. Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1. Lokasi PT. Putra Flora Rimba Tani

2.4.

Organisasi Dan Manajemen

2.4.1. Struktur organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian
tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari
organisasi. Struktur organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan.
Tipe struktur organisasi pada PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan

struktur organisasi gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah
kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Struktur
PT. Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

Direktur Utama

External
Accounting

Komisaris
General
Manager

Bagian
Marketing


Bagian
Accounting

Bagian Produksi

Kepala
Produksi

Kepala Lapangan

Wakil Kepala
Produksi

Satpam

Kepala Klin Dray

Bagian Humas

Maintenance


Fungsional
Lini

Pekerja
Lapangan

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Putra Flora Rimba Tani

Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari struktur manajemen di PT.
Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan
terbatas (PT). Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan tersebut

atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan
memimpin perseroan terbatas.
Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain:

a. Memimpin

perusahaan

dengan

menerbitkan

kebijakan-kebijakan

perusahaan
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer)
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
2. External Accounting dalah akuntan yang tidak bekerja secara terus menerus,
seorang external accounting adalah orang yang memiliki saham pada
perusahaan tersebut. Tugas external accounting antara lain:
a. Menyusun sistem akuntansi
b. Memberi pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan


c. Melihat catatan keuangan yang terjadi pada periode lalu (historical)
3. Komisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk
mengawasi kegiatan pada perusahaan. Pada umumnya dewan pengawas
memiliki tugas antara lain:

Universitas Sumatera Utara

a. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakankebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut
b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan eksekutif
c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan
d. Mengesahkan anggaran tahunan
e. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota
pemegang saham
f. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri
4. General Manager bertanggung jawab kepada Direktur Utama, walaupun
General Manager memiliki tanggung jawab pada Direktur Utama tetapi
kedudukan General Manager tidak sama dengan external accounting dan
komisaris dikarenakan external accounting dan komisaris bekerja hanya
mengawasi dari luar dan merupakan salah satu pemegang saham sedangkan

General Manager adalah seorang pekerja yang mengontrol seluruh kegiatan
produksi maupun pada bagian kantor. Tugasnya sebagai berikut:
a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
5. Bagian Marketing adalah bagian dari perusahaan yang berperan penting dalam
menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, bidang
pemasaran memiliki fungsi untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Tugas Marketing, ada beberapa hal yang menjadi fungsi dari bagian tersebut,
yaitu sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

a. Peran sebagai promosi : sebagai bagian yang memperkenalkan perusahaan
kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
b. Peran sebagai sales : pemasaran yang bertugas menghasilkan pendapatan
bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan tersebut.
c. Peran dalam konsep komunikasi pemasaran : organisasi pemasaran
berperan dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan
masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dan lingkungan
eksternal.

d. Peran dalam bidang pengembangan dan riset : pemasaram memiliki tugas
untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang
segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan
penjualan produk.
6. Bagian Produksi bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya
sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi
kekurangan dan kelebihan persediaan.
b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi
dan standar mutu yang ditentukan.
7. Bagian Accounting bertanggung jawab kepada General Manager.

Tugasnya

sebagai berikut:
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang
penggunaan uang.
b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara


hasil yang diharapkan.
8. Bagian Humas mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat.
Tugas Pokok Humas:
a. Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data
b. menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan
penyajian informasi,
c. dokumentasi kegiatan pemerintah daerah,
d. melaksanakan tata usaha Bagian Humas.
9. Kepala Produksi Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan
rencana dan jadwal produksi. Adapun tugas seorang kepala produksi adalah:
a. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada
setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan
dalam proses produksi.
b. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil
produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.
c. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi
penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
d. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

e. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung
jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan
tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

f. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan semua
instalasi yang ada di pabrik.
g. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya
sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.
h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja
yang lebih efisien.
i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara
berkala.
j. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala.
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager produksi.
10. Kepala Lapangan adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai kualitas
material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan rencana atau belum.
Tugas dan tanggung jawab pengawas lapangan yaitu

:

a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
b. Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya kepada
pemimpin proyek.
c. Membantu survey dan mengumpulkan data di lapangan.
d. Menjaga hubungan baik dengan instasi serta masyarakat setempat yang
berhubungan dengan pekerjaan.
e. Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontaktor.

Universitas Sumatera Utara

11. Kepala Klin Dry adalah kepala bagian yang mempertanggung jawabkan pada
pemrosesan pengerinagn kayu. Adapun tugas dari kepala klin dry adalah :
a. Mengatur jadwal untuk mulai pengeringan bisa bersamaan pada waktu dan
hari yang sama.
b. Menyesesuaikan lebar dan panjang kayu pada ruang klin dry.
c. Melakukan inspeksi ruang pengeringan sebelum anda mulai membuat
tumpukan.
d. Memeriksa terhadap kondisi ruang pengeringan, peralatan bantu dan alat
ukur misalnya sangat penting dilakukan.
12. Maintenance bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis dan
mesin-mesin dan peralatan produksi. Uraian tugas dan tanggung jawab adalah:
a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair
dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak mengganggu jalannya operasi
perusahaan.
b. Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan
pabrik.
c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair.
d. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua
peralatan pabrik.
e. Mengadakan pencatatan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan oleh
masing-masing mesin atau peralatan pabrik.

Universitas Sumatera Utara

f. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik agar tidak
menghambat jalannya proses produksi.
g. Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-bahan atau
spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja
yang lebih efisien.
i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara
berkala.
j. Membuat laporan harian dan berkala kegiatan yang dilakukan seksinya.
k. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh manajer produksi
13. Wakil Kepala Produksi adalah tangan kanan kepala produksi yang terjun
langsung ke lapangan (operation). Peranannya adalah:
a. Menggantikan tugas-tugas kepala produksi pada saat kepala produksi tidak
berada di tempat.
b. Mengawasi pekerjaan dapur untuk mencapai tujuan (goal) yang sudah
ditentukan oleh kepala dapur.
c. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang dibebankan seperti mengawasi
lantai produksi.
14. Pekerja lapangan, merupakan sejumlah orang yang dipekerjakan pada
perusahaan, peranannya adalah:
a. Melakukan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Menjaga nama baik perusahaan

Universitas Sumatera Utara

15. Satpam, merupakan orang yang berperan dalam pengawasan keamanan
perusahaan. Satpam memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
a.

Menjaga keamanan dan ketertiban dii lingkungan perusahaan khususnya
keamanan asset perusahaan

b.

Melakukan patrol disekitar perusahaan menurut waktu dan rute tertentu
dengan maksud melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap barang,
orang yang mencurigakan yang dapat menimbulkan ancaman dan
gangguan.

c.

Melakukan penanggulangan awal, memnberi pertolongan, serta bantuan
penyelamatan terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di lingkungan
perusahaan.

2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja pada perusahaan ini berjumlah 80 orang pekerja.
Rincian tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1 Pembagian Jumlah Tenaga Kerja PT. Putra Flora Rimba Tani
Bagian

Jabatan
Jumlah (Orang)
Direktur
1
6
External Accounting
Komisaris
2
Bagian Kantor
1
General Manager
Kebersihan
6
Keamanan
3
Kepala Bagian
8
Karyawan Bagian Produksi
32
Karyawan Bagian Marketing
6
Bagian Pabrik
Karyawan Bagian Humas
2
Karyawan Bagian Accounting
3
Keamanan
4
Satpam
Satpam
6
Jumlah
80

Jam kerja pada PT. Putra Flora Rimba Tani terbagi dua yaitu jam kerja
untuk bagian kantor dan jam kerja untuk bagian produksi.
1. Bagian kantor
Pembagian waktu kerja untuk pegawai kantor adalah sebagai berikut:
a. Senin – kamis : 08.00 – 12.00 WIB; 13.00 – 16.00 WIB
Istirahat
b. Jumat
Istirahat
c. Sabtu

: 12.00-13.00 WIB
: 08.00 – 12.00 WIB; 13.30 – 16.00 WIB
: 12.00 – 13.30 WIB
: 08.00 – 13.00 WIB

2. Bagian produksi
Jam kerja berlaku untuk operator dan supervisor pada bagian produksi.
a. Kerja aktif

: 07.00 – 12.00 WIB

b. Istirahat

: 12.00 – 13.00 WIB

c. Kerja aktif

: 13.00 – 19.00 WIB

Universitas Sumatera Utara

3. Jam kerja satpam
a. Shift I

: 08.00 – 16.00 WIB

b. Shift II

: 16.00 – 24.00 WIB

c. Shift III

2.5.

: 24.00 – 08.00 WIB

Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku,

bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Proses produksi merupakan suatu cara,
metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan
baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.

2.5.1

Bahan yang Digunakan

2.5.1.1 Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi
untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan part kursi yaitu kayu karet. PT. Putra Flora Rimba Tani awalnya
menggunakan beragam jenis kayu, dikarenakan kesulitan mendapatkan bahan
baku maka perusahaan mengambil kebijakan untuk memproduksi kayu karet saja.

Gambar 2.3. Kayu

Universitas Sumatera Utara

2.5.1.2 Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses
produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya
membantu atau mendukung kelancaran proses produksi dan bahan ini bukan
bagian dari produk akhir. Bahan penolong yang zat kimia (borak dan borik) yang
digunakan untuk melindungi kayu agar tidak diserang hama, serta air untuk
membantu melarutkan zat kimia (borak dan borik) dan untuk pembuatan part
yang berukuran lebar makan digunakan lem untuk menyatukan kayu-kayu yang
ada.
1. Boraks dan Boric, sebagai bahan untuk mencegah kayu diserang hama.

Gambar 2.4. Boraks dan Boric
2. Lem, sebagai perekat part kayu.

Gambar 2.5. Lem

Universitas Sumatera Utara

2.7.1.3 Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu
proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu
meningkatkan kualitas produk. Bahan tambahan yang digunakan pada produk
kayu ini adalah:
1. Dempul, yaitu bahan yang digunakan untuk mendempul atau menambal
permukaan kayu lapis yang cacat atau retak atau berlubang.

Gambar 2.6. Dempul
2. Plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk proses packaging.

Gambar 2.7. Plastik Wrap

Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Uraian Proses
Uraian proses produksi pada pembuatan part dari produk kayu PT. Putra
Flora Rimba Tani dilakukan menurut Proses kerjanya. Proses kerjanya adalah
sebagai berikut:
1.

Proses Pemotongan

2.

Proses Pemberian Obat

3.

Proses Pengeringan

4.

Proses Pemotongan menjadi Bagian yang Lebih Kecil

5.

Proses Pengetaman

6.

Proses Pengeleman

7.

Proses finishing

8.

Proses pengepakan
Berikut ini merupakan block diagram Proses produksi kayu dari PT.

Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Universitas Sumatera Utara

Mulai
Bahan Baku: Kayu, Lem,
Borak Borik
Kayu dipotong dengan mesin
sawmill
Kayu dimasukkan ke mesin
vakum dengan rel
Kayu diberi obat (Boraks dan
Boric)
Air pada Pori-pori kayu disedot
dengan menggunakan mesin
vakum
Kayu dijemur dengan sinar
matahari
Kayu dikeringkan pada cade
Room
Kadar Air diukur dengan MC
meter
Kayu dibawa ke tempat
pemotongan
Pemotongan kayu dengan mesin
proscat

Kayu dibawa ke tempat
Pengetaman
Proses penghalusan kayu
dengan mesin ketam
Pengeleman kayu dengan lem
putih B-4
Penghalusan Kayu dengan
mesin Planner
Selesai

Gambar 2.8. Block Diagram Proses Produksi

Universitas Sumatera Utara

1. Proses Pemotongan
Kayu karet yang merupakan bahan baku dalam produksi ini dipotong menjadi
potongan-potongan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dengan
menggunakan mesin sawmill.
2. Proses Pemberian Obat
Kayu yang telah dipotong kemudian diletakkan di troli dan dimasukkan ke
dalam mesin vacuum untuk Proses pemberian obat. Angin yang berada di
dalam mesin disedot agar kondisinya berada dalam keadaan hampa udara.
Obat yang digunakan yaitu borak dan borik dicampur dengan air dengan
perbandingan 2 : 1 dan dimasukkan kedalam tabung mesin, kemudian diberi
tekanan sebesar 10 bar. Proses pemberian obat dilakukan agar kayu tidak
mudah diserang oleh hama.
3. Proses Pengeringan
Potongan kayu kemudian dikeluarkan dari mesin vacuum dan dikeringkan
dengan

beberapa

tahap.

Tahap

pertama,

kayu

dikeringkan

dengan

menggunakan sinar matahari dengan cara kayu disusun menggunakan stick di
ruang terbuka. Proses pengeringan dengan sinar matahri dapat dilakukan
dengan kisaran waktu 7-15 hari sesuai dengan ukuran kayu yang dipotong.
Tahap kedua, kayu dikeringkan diruang tertutup (ruang pengeringan ) dengan
menggunakan boiler. Boiler berasal dari tungku pemanasan air sampai 1000C
dengan menggunakan potongan-potongan kayu yang rusak dari Proses
produksi. Kemudian kayu di cek dengan menggunakan alat pengecekan kadar
air (Mcmeter) untuk mengetahui tingkat kekeringan kayu. Ketentuan kayu

Universitas Sumatera Utara

dikatakan kering jika kelembaban berkisar diantar 5-60C dan tingkat
kekeringan berkisar antara 8-100C.
4. Proses Pemotongan menjadi Bagian yang Lebih Kecil
Potongan kayu yang sudah kering kemudian dipotong sesuai dengan
permintaan konsumen dengan menggunakan mesin proscat.
5. Proses Moulding (Pengetaman)
Proses pengetaman dilakukan untuk menghaluskan bagian permukaan kayu
agar lebih merata. Kayu yang sudah dipotong kemudian diketam dengan
menggunakan mesin ketam dan mesin molding. Mesin molding digunakan
untuk pesanan yang berasal dari luar negeri (ekspor) karena tingkat kerataan
permukaan kayu lebih akurat dengan mesin molding.
7.

Proses Pengeleman
Potongan-potongan kayu disatukan dengan menggunakan lem putih B-4.
Kayu yang diberi lem kemudian diberi tekanan dengan menggunakan rotary
composer agar lem lebih merekat.

8. Proses Finishing
Kayu yang sudah direkatkan di finishing dengan menggunakan mesin planner
agar permukaan halus.
9. Pengepakan
Kayu di packing dengan menggunakan plastik wrap agar kualitas kayu tidak
rusak dan mudah untuk dipasarkan.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Mesin dan Peralatan
Mesin produksi adalah semua mesin-mesin yang secara langsung berperan
dalam proses produksi. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
produksi di PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut:

2.5.3.1 Mesin Produksi
Mesin-mesin yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi yang digunakan
antara lain:
1.

Mesin Sawmill
Mesin Sawmill digunakan untuk memotong kayu dari kayu bulat menjadi
broti. Kapasitas mesin soumill ini adalah sebanyak 6 kubik kayu dalam satu
hari. Setelah kayu dipotong maka broti tersebut diberi obat agar tidak
diserang hama. Jumlah mesin sawmill adalah 4 unit.
Spesifikasi mesin sawmill yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 24,6 KW

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Putaran

: 3600 rpm

Jumlah roll

: 2 buah

Panjang Roll

: Max 4 meter

Diameter Roll

: Max 30cm

Kapasitas

: 40 kg

Jumlah

: 4 buah

Universitas Sumatera Utara

2.

Mesin Vakum
Mesin vakum digunakan untuk menyedot air yang terkandung pada pori-pori
kayu. Mesin ini bersifat hampa udara.
Spesifikasi mesin vacuum yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Model

: VD – 150

Power

: 1,5 HP

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Putaran

: 1450 rpm

Material

: Bodi : MS
: Rak : SS
: Jumlah rak : 24

3.

Sumbar Panas

: Uap Air Panas

Diameter Roll

: Ø125×240 cm

Kapasitas

: 100-125 kg/batch

Jumlah

: 1 buah

Mesin Rotary Composer
Mesin ini diigunakan untuk merekatkan satu broti dengan broti lain. Lem
yang digunakan pada perusahaan ini adalah lem dengan jenis B-4 berwarna
putih.
Spesifikasi mesin lem yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 7.5 KW

Universitas Sumatera Utara

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Putaran

: 1440 rpm

Dia. & L R R

: 420 × 2700 mm

Dia. & L H C R : 290 × 2700 mm
Dimensi (L×W×H): 2600×1800×800 mm
Gross Weight

: 550 Kg

Jumlah

: 1 buah

4. Cade Room
Ruangan ini digunakan untuk mengeringkan kayu, dimana kayu yang telah
dibentuk dikeringkan selama 24 jam.
Spesifikasi mesin cade room yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani
adalah sebagai berikut :

5.

Bagian mesin

: cade room

Panjang

:7m

Tinggi

:7m

Lebar

:7m

Jumlah

: 5 buah

Mesin Penghisap debu
Mesin ini digunakan untuk menyedot scrab, berupa serbuk kayu pada stasiun
pemotongan dan penghalusan kayu.
Spesifikasi mesin penghisap debu yang digunakan PT. Putra Flora Rimba
Tani adalah sebagai berikut :
Tipe

: ACL-301, ACL-602

Universitas Sumatera Utara

Daya

: 11,5 KW

Tegangan

: 380 V

Kapasitas

: 30 LTR Single Motor, Double Motor 60 kg

Listrik

: 1000 watt, 2000 watt

Jumlah

: 1 buah

6. Mesin Planner (Penghalus)
Mesin penghalus digunakan untuk menghaluskan kayu yang telah dipotong.
Spesifikasi mesin planner (penghalus) yang digunakan PT. Putra Flora Rimba
Tani adalah sebagai berikut :
Model

: MQ443A

Daya

: 1,5 KW

Tegangan

: 380 V

Putaran

: 2420 rpm

Jumlah

: 3 buah

Berat

: 210 (kg)

7. Mesin Pengetam
Mesin pengetam digunakan untuk meratakan permukaan kayu yang telah
dipotong.
Daya

: 3 KW

Tegangan

: 380 V

Putaran

: 1430 rpm

Jumlah

: 5 buah

Universitas Sumatera Utara

8. Mesin penyalur panas (Boiler)
Mesin ini digunakan untuk menyalurkan panas ke cade room yang energinya
berasal dari pendidihan air yang panasnya berasal dari pembakaran potonganpotongan kayu maupun serbuk kayu (scrab).
Spesifikasi mesin boiler yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 11 KW

Phase

: 3 phase 300 V/50Hz

Putaran

: 2910 rpm

Jumlah

: 1 unit

9. Mesin Proskat
Mesin ini berfungsi untuk memotong kayu menjadi potongan-potongan kecil.
Spesifikasi mesin proskat yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 69,2 KW

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Putaran

: 4700 rpm

Speed control

: VVVF
: 405x3.2x60x30Tx6K

Saw blade
: 405x4.0x60x30Tx6K
Net weight

: 2500kg

Jumlah

: 8 buah

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.2 Peralatan (Equipment)
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut.
1. Forklift
Alat ini digunakan untuk memindahkan dan produk akhir dari suatu stasiun
kerja ke stasiun berikutnya.
Spesifikasi forklift yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai
berikut :

2.

Tipe/ Merk

: Toyota

Daya

: 1,5 Ton

Panjang

: 235 cm

Lebar

: 105 cm

Jumlah

: 6 buah

Moisture Containt Meter
Moisture containt meter digunakan untuk mengecek kadar air yang
terkandung pada kayu. Penggunaan mc meter ini adalah dengan
menancapkannya pada bagian tengah kayu yang akan dicek.
Spesifikasi Moisture Containt Meter yang digunakan PT. Putra Flora Rimba
Tani adalah sebagai berikut :
Daya

: 1,6 KW

Tegangan

: 9V battery (6F22)

Putaran

: 2420 rpm

Jumlah

: 2 buah

Universitas Sumatera Utara

3.

Dongkrak, digunakan untuk memindahkan kayu dari stasiun penghalusan ke
stasiun pembelahan

4.

Kunci L 6 mm
Ku nsi ini digunakan untuk mngencangkan mata pahat ketika membelah
kayu

5.

Lori
Mesin ini digunakan untuk membawa papan kayu ke mesin vakum untuk
divakum sehingga memudah kan pekerja dalam membawa papan kayu ke
vakum.

2.5.4. Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas penunjang untuk kelancaran dalam melakukan
proses produksi pada lantai produksi. Pemakaian utilitas sangat penting untuk
mendukung operasi/kegiatan produksi. Adapun utilitas yang digunakan pada PT.
Putra Flora Rimba Tani, yaitu:
1.

Boiler
Boiler digunakan untuk merebus air sehingga dapat menghasilkan steam.
Steam yang dihasilkan digunakan untuk pengeringan veneer pada Veneer Jet
Dryer dan Roller Dryer.

2.

Air
Air yang digunakan oleh PT. Putra Flora Rimba Tani berasal dari 2 sumber
yaitu PDAM dan air sumur bor. Air yang berasal dari PDAM digunakan
untuk keperluan minum karyawan tiap harinya dan untuk membersihkan

Universitas Sumatera Utara

toilet sedangkan air yang berasal dari sumur bor digunakan untuk pencucian
kayu gelondongan, pencucian peralatan, dan steam boiler.
3.

Tenaga Listrik
PT. Putra Flora Rimba Tani memiliki generator listrik sendiri untuk
mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Walaupun sebagian besar
kebutuhan listrik masih dipenuhi dari PLN.

2.5.5. Safety and Fire Protection
PT. Putra Flora Rimba Tani menyarankan setiap pekerja untuk memakai
APD, seperti masker, sarung tangan, dan sepatu kerja. APD sangat diperlukan
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja dan untuk menghindari
masuknya serbuk-serbuk kayu ke mata dan hidung pekerja. Tetapi seringkali
pekerja tidak menggunakan APD pada saat bekerja karena merasa terganggu dan
tidak bisa bekerja dengan leluasa. Fasilitas fire protection yang digunakan adalah
tersedianya alat pemadam api di stasiun kerja untuk mencegah terjadinya
kebakaran.

2.5.6. Unit Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan pada produksi kayu ini berupa limbah cair dan
limbah padat. Limbah cair yaitu air buangan dari hasil penyedot air dari vakuum
yang terkandung pada pori-pori kayu dari stasiun pemberian obat serta air
buangan pencucian kayu.

Universitas Sumatera Utara

Limbah padat yaitu sisa pemotongan kayu dan serbuk kayu. Sisa potongan
kayu dengan panjang tertentu bisa dimanfaatkan kembali untuk merekatkan satu
kayu dengan kayu lain. Jika ukuran potongan kayu tidak memungkinkan lagi
untuk digunakan sebagai produk jadi, maka sisa kayu disimpan dalam tempat
tertentu. Limbah ini akan dibakar dalam tempat pembakaran dan digunakan
sebagai bahan bakar boiler untuk mengeringkan kayu yang terdapat pada cade
room.

Universitas Sumatera Utara