Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritia
2.1.1. Kepribadian
Kepribadian merupakan salah satu faktor yang mendorong individu untuk
berwirausaha.Menurut Gregory & Jess (2010: 3) kepribadian adalah suatu pola
watak yang relative permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan
konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Sedangkan menurut
Fromm dalam Alma 2013: 78 kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas
psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya
unik.Selain itu Sjarkawi (2006: 11) berpendapat bahwa kepribadian adalah ciri
atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.
Adapun menurut Yusuf (2008: 5) menjelaskan bahwa kepribadian
merupakan seperangkat asumsi tentang kualitas tingkah laku manusia berserta
definisi empirisnya.Seseorang dalam memilih karir pada dasarnya berkaitan
dengan kepribadian mereka, termasuk menjadi wirausaha. Menurut Anogara
dalam Syaifudin (2016: 22) kepribadian seseorang mempengaruhi dirinya dalam
memilih pekerjaan. Menurut Holland dalam

Sukardi (2004: 7) menjelaskan


bahwa seseorang akan merasa nyaman dalam bekerja apabila pekerjaan tersebut
sesuai dengan kepribadian.
7

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkanbahwa
kepribadian adalah karakter yang dimiliki oleh seseorang yangterbentuk dari
lingkungan dan bersifat unik. Menurut Marbun dalam Alma (2013: 52)
menyebutkan bahwa sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawanyakni
sebagai berikut:
a. Percaya diri
Sifat percaya diri merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha.Seorang wirausaha yang berhasil pada umumnya
memiliki rasa percaya diri yang cukup tinggi, baik percaya pada
kemampuan yang dimiliki maupun percaya terhadap kemajuan usaha
yang dijalankannya. Seseorang tersebut memiliki tingkat pertimbangan
yang kritis terhadap pendapat orang lain, sehingga orang tersebut tidak
mudah terpengaruh dalam menentukan keputusan yang diambil.

b. Berorientasi pada tugas dan hasil
Wirausahawan berorientasi pada tugas dan hasil.Adapun hasil yang
dimaksud di sini adalah laba atau keuntungan dapat diperoleh dari
kegiatan menjalankan tugasnya, yaitu menjalankan usaha.Seseorang
yang berorientasi pada tugas dan hasil cenderung memiliki watak yang
tekun, tabah, kerja keras dan motivasi tinggi.
c. Pengambilan risiko
Risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam dunia
usaha. Keberanian pengambilan sebuah risiko bagi seorang wirausaha
8

Universitas Sumatera Utara

merupakan tantangan yang besar dan akan berdampak terhadap usaha
yang dimiliki. Sikap keberanian mengambil risiko merupakan hal
penting yang harus dimiliki wirausahawan agar usaha yang dimilikinya
dapat berjalan dengan maju dan berkembang dengan baik, namun tetap
mempertimbangkan kemungkinankemungkinan yang akan terjadi pada
usaha yang dimilikinya tersebut.
d. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu sifat yang juga harus dimiliki
seorang wirausaha.Pemimpin yang baik pada umumnya dapat
mengarahkan anggota ataupun karyawan menuju ke arah tujuan yang
hendak dicapai.Selain itu seorang pemimpin juga harus mampu
berkomunikasi baik dengan siapapun, serta dapat menerima saran dan
kritik dengan lapang dada demi kemajuan usaha yang dimiliki.
e. Berorientasi ke masa depan
Seorang wirausaha yang baik pada umumnya memiliki orientasi dan
tujuan jelas ke depan, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang. Tujuan dan orientasi yang jelas dapat menjadi
acuan dalam menentukan langkah dan strategi yang diambil sehingga
suatu usaha dapat mencapai target sesuai dengan tujuan yang
direncanakan.
Holland dalam Hakim dan Laturva (2012:23),seorang praktisi yang
mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan, mengemukakan
bahwa ada 6 (enam) tipe atau orientasi kepribadian pada manusia.
9

Universitas Sumatera Utara


1. Tipe realistik
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan
sistematis, seperti mengoperasikan mesin, peralatan.Tipe seperti ini
tidak hanya membutuhkan keterampilan, komunikasi, atau hubungan
dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karier
yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.
2. Tipe intelektual/investigative
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir
daripada pelaku tindakan, senang menganalis, dan memahami
sesuatu.Biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab.Tipe ini
cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan,
ahli matematika.
3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi
kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan
berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam
kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu
guru/pengajar, konselor, dan pekerja sosial.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah

data dengan aturan ertentu.Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris,
teller, filing, serta akuntan.
10

Universitas Sumatera Utara

5. Tipe usaha/enterprising
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik
dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur,
mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini
sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi
iklan.
6. , Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur
atau aturan, lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia
mengekspresikan diri.Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi,
seniman, dekorator, penari, dan penulis.
Menurut Marbun dalam Alma (2013: 52) Indikator kepribadian meliputi ;
1. Percaya diri
Sifat percaya diri merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki

seorang
wirausahawan. Seorang wirausahawan yang berhasil idealnya memiliki
rasapercaya diri dan keoptimisan yang tinggi, baik percaya pada
kemampuan yang dimilikinya maupun keoptimisan yang tinggi
terhadap usaha yang dimilikinya.
2. Berani mengambi risiko
Risiko merupakan hal yang tidak luput dari sebuah bisnis, termasuk

11

Universitas Sumatera Utara

berwirausaha. Sikap keberanian dalam mengambil risiko merupakan
tantanganbesar bagi wirausahawan yang akan berdampak pula bagi
usaha yangdimilikinya. Sikap keberanian dalam mengambil risiko
merupakan hal pentingyang harus dimiliki wirausahawan agar usaha
yang dimilikinya dapat berjalanmaju, namun tetap mempertimbangkan
kemungkinan-kemungkina

yang


akanterjadi

pada

usaha

yang

dimilikinya tersebut.
3. Kepemimpinan,
Kepermimpinan merupakan salah satu sifat penting yang juga harus
dimilikiseorang wirausahawan.Pemimpin yang baik idealnya dapat
mengarahkananggota yang dipimpinnya ke arah yang baik sesuai
dengan tujuan yanghendak dicapai. Selain itu pemimpin idealnya juga
pandai bergaul dengan siapa pun, serta dapat menerima saran dan
kritik yang ada dengan lapang dan terbuka demi kemajuan usaha yang
dimilikinya.
4. Berorientasi ke masa depan.
Wirausahawan yang baik idealnya memiliki orientasi dan tujuan yang

jelas kedepannya, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.Tujuan dan orientasi yang jelas dapat menjadi acuan
dalam

menentukanlangkah

dan

strategi

yang

diambil

bagi

keberlangsungan usaha dan mencapaitarget yang diinginkannya.
2.1.2 Lingkungan Keluarga

12


Universitas Sumatera Utara

Salah satu faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam
menentukan pilihan untuk menjadi seorang wirausaha adalah lingkungan
keluarga.Menurut Semiawan dalam Syaifudin (2016:19) lingkungan keluarga
adalah media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku dalam
perkembangan anak.Lingkungan keluarga merupakan kelompok terkecil di
masyarakat

yang

terdiri dari ayah,

ibu,

anak

dan


anggota keluarga

lainnya.Lingkungan keluarga terutama orang tua berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak. Orang tua juga berperan sebagai pengarah
bagi masa depannya, artinya secara tidak langsung orang tua juga dapat
mempengaruhi minat anaknya dalam memilih pekerjaan termasuk dalam hal
menjadi wirausaha.
Menurut Soemanto (2008: 38) bahwa orang tua atau keluarga merupakan
peletak dasar bagi persiapan anak-anak agar di masa yang akan datang dapat
menjadi pekerja yang efektif.Menurut Yusuf dalam Meutia (2016:8) Lingkungan
keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat
belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam berinteraksi dengan
kelompoknya. Lingkungan keluarga terutama orang tua berperan penting sebagai
pengarah bagi masa depan anaknya, sehingga secara tidak langsung orang tua juga
dapat mempengaruhi minat terhadap pekerjaan bagi anak di masa yang akan
datang, termasuk mengarahkan untuk berwirausaha.

Menurut Alma (2005: 7) menyatakan bahwa seseorang akan terdorong
untuk berwirausaha karena pengaruh teman sepergaulan, lingkungan keluarga dan
13


Universitas Sumatera Utara

sahabat. Dari penjelasan di atas dapat diambil faktor penelitian lingkungan
keluarga dalam Wulandari, dkk (2013:4) adalah :

1.

Cara orang tua mendidik anak
Ada berbagai macam metode dalam mendidik anak, diantarnya yaitu
demokrasi,otoriter, liberal, dan lain sebagainya. Metode dalam
mendidik anak tersebut akan secara langsung membentuk karakter dan
sifat anak dalam bersosialisasi dan berinteraksi baik dalam lingkungan
keluarga maupun lingkungan sosial. Hal ini penting bagi orang tua
untuk diperhatikan apakah metode yang digunakan sudah sesuai
dengan keadaan keluarga.

2.

Perhatian dari orang tua
Adanya perhatian orang tua akan setiap perkembangan yang dibuat
oleh anaknya akan membuat anak semakin terpacu untuk berprestasi
dalam bidang yang diminatinya.

3.

Peran keluarga
Peran keluarga juga sangat penting dalam menumbuhkan minat
berwirausaha bagi para siswa. Pendidikan berwirausaha dapat
berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan keluarga. Menurut
Yusuf (2011:40) minat berwirausaha tumbuh dan berkembang dengan
baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga
wirausahawan.Kenyataannya, sebagian besar lingkungan keluarga
belum kondusif dalam pembentukan minat anak dalam berwirausaha.
14

Universitas Sumatera Utara

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain;

keterbatasan

pengetahuan orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi PNS atau
karyawan lebih aman daripada menjadi wirausahawan.
Menurut Alma (2013: 8) pengaruh dari orang tua yang bekerja sendiri, dan
memiliki usaha sendiri cenderung anaknya jadi pengusaha pula.Keadaan ini
seringkali memberi inspirasi pada anak sejak kecil.Orang tua ini cenderung
mendukung serta mendorong keberanian anaknya untuk berdiri sendiri/ membuka
usaha sendiri. Anak yang memiliki orang tua seorang pengusaha atau hidup dalam
lingkungan keluarga wirausahawan akan menerima pengetahuan pada masa-masa
awal sehingga membentuk sikap dan persepsi mengenai kepercayaan akan
kemampuan berwirausaha.
Disini dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga mempunyai
pengaruh sangat besar terhadap perkembangan dan pemilihan karir/pekerjaan
seorang anak dan pengaruh orang tua dapat melalui model orang tua dan interaksi
dalam keluarga. Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator
lingkungan keluarga Menurut Slameto (2010: 61-64) lingkungan keluarga yang
mempengaruhi perilaku anak yaitu:
1. Dukungan Moral
2. Dukungan Finansial
3. Cara orang tua mendidik
2.1.3 Minat Berwirausaha
Menurut Winkel dalam Nugraha (2014:5) yang mengartikan minat sebagai
kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau
15

Universitas Sumatera Utara

pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sehingga
minat dapat disimpulkan sebagai ketertarikan dan gairah yang tinggi akan suatu
hal atau kegiatan.Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Djalil (2008:121) minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Menurut Jahja dalam Rudi (2010:13) individu pada objek
tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
minat adalah dorongan psikologis yang ditunjukkan oleh adanya kesadaran yang
mendorong perhatian pada suatu obyek disertai keinginan untuk terlibat dengan
obyek tersebut dalam usaha untuk memenuhi harapan-harapan yang telah ada
dalam dirinya.Menurut Suryaman dalam Nugraha, (2014: 6) minat terdiri dari dua
jenis, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Ekstrinsik merupakan

kecenderungan

seseorang untuk memilih aktivitas tersebut berdasarkan tujuan agar dapat
memenuhi harapan orang tersebut. Intrinsik adalah kecenderungan yang
berhubungan dengan aktivitas pilihan seseorang, bila bidang wirausaha menjadi
pilihannya maka orang tersebut akan berhubungan dengan masalah-masalah
wirausaha, baik melalui pendidikan, informasi, atau dengan kunjungan ke tempattempat dimana terdapat usaha.
Gilad dan Levine dalam Darpujianto (2014: 8) mengemukakan dua teori
berkenaan tentang dorongan untuk berwirausaha, “push” teori dan “pull” teori.
Menurut “push” teori, individu di dorong (push) untuk menjadi wirausaha dika
renankan dorongan lingkungan yang bersifat negatif, misalnya ketidakpuasan
16

Universitas Sumatera Utara

pada pekerjaan, kesulitan mencari pekerjaan, ketidak lenturan jam kerja atau gaji
yang tidak cukup. Sebaliknya, “pull” teori berpendapat bahwa individu tertarik
untuk menjadi wirausaha karena memang mencari hal-hal berkaitan dengan
karakteristik wirausaha itu sendiri, seperti kemandirian atau memang karena yakin
berwirausaha

dapat

memberikan

kemakmuran.Minat

seseorang

dapat

diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada
suatu obyek lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu cenderung
menaruh perhatian lebih besar faktor minat berwirausaha menurut Wulandari,
dkk (2013:4) adalah :
1. Perasaan Senang
Dengan adanya perasaan senang pada sesuatu akan menimbulkan minat
yang lebih kuat jika dibandingkan dengan rasa tertarik semata. perasaan
senang akan membawa dampak positif bagi individu untuk
memperbesar minat dan mewujudkannya.
2. Perhatian
Menurut Soemanto dalam Wulandari, dkk (2013: 5) mengartikan
perhatian sebagai pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu pada
objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai aktivitas.
Memiliki perhatian pada objek tertentu akan sangat membantu dalam
meraih kesuksesan dan prestasi pada bidang yang ditekuni.
3. Kesadaran

17

Universitas Sumatera Utara

Kesadaran merupakan unsur yang penting dalam menimbulkan minat.
Dengan perasaan sadar akan suatu kebutuhan, maka seseorang akan
menumbuhkan minat akan kebutuhan tersebut. Misalnya seorang
mahasiswa yang sadar bahwa kewirausahaan itu penting, maka
mahasiswa tersebut akan mempelajari kewirausahaan dengan lebih
baik.
4. Kemauan
Minat akan tumbuh jika seseorang memiliki kemauan untuk
mewujudkan sesuatu yang menjadi sumber ketertarikannya. Kemauan
menjadi indikasi bahwa seseorang berminat akan sesuatu dan berusaha
menjadikannya kenyataan.

Menurut

Crow & CrowdalamDjaali

(2008:121) , minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan daya
gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang,
benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator minat
berwirausaha adalah :
1. Ketertarikan untuk memulai usaha
2. Ketertarikan untuk mengembangkan usaha
3. Ketertarikan untuk mencapai kesuksesan dengan mengalami
kegiatan berwirausaha.
2.2

Penelitian Terdahulu

18

Universitas Sumatera Utara

Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai
relevansi dengan penelitian yang dilakukan dalam Table 2.1 berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1

2

Peneliti
(Tahun)
Syaifudin
(2016)

Judul
Penelitian
Pengaruh kepribadian,
lingkungan keluarga
danPendidikan
kewirausahaan
terhadap
minatBerwirausaha
mahasiswa program
studi akuntansi

Variabel
Penelitian
Independen :
Kepribadian,
lingkungan
keluarga dan
pendidikan
Dependen:
Minat
Berwirausaha

Metode
Analisa
Regresi
Linier
Berganda

Meutia

Pengaruh pengetahuan
kewirausahaan dan
Lingkungan Keluarga
terhadap minat
berwirausaha

Independen:

Regresi
Linier
Berganda

(2016)

Pengetahuan
Kewirausahaan
dan lingkungan
keluarga

Hasil
Kepribadian,
Lingkungan Keluarga
dan Pendidikan
kewirausahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat berwirausaha
mahasiswa

Pengetahuan
kewirausahaan dan
lingkungan keluarga
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat berwirausaha

Dependen:
Minat
berwirausaha

19

Universitas Sumatera Utara

No

3

Peneliti
(Tahun)

Judul
Penelitian

Variabel
Penelitian

Randerson,
dkk
(2015)

The field of Family
Entrepreneurship, at
the intersection of
family, family business
and entrepreneurship

Independent:
The field of
Family
Entrepreneurs
hip, at the
intersection of
family
Depanden:
, family
business and
entrepreneursh
ip
Independen :
State
Parenting
Entrepreneurs
hip
Dependen :
Process of
Seizing
Opportunities

Metode
Analisa
Regresi
Linier
Berganda

Children are
influenced by their
parents. There is a
robust body of
knowledge exploring
the influence parents
have as role models
which induce or deter
entrepreneurial
intentions and
behaviors

Regresi
Linier
Berganda

Entrepreneurs can be
appointed to attain a
predetermined goal.
We refer to such
entrepreneurship as
state promoted
entrepreneurship.
Entrepreneurs can also
be evolved over time
through entrepreneurs
activities
That an increased
understanding of the
origins of the
transmissions of
entrepreneurship may
help to guide public
policies and
entrepreneurship
education
Faktor
kepribadian,lingkungan
, dan demografis
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat berwirausaha

4

Karim dan
Huang
(2013)

State Parenting
Entrepreneurship ‐ the
Process of Seizing
Opportunities – a
Case of a Chinese
Entrepreneur.

5

Lindquist
(2013)

Why Do
Entrepreneurial
Parents Have
Entrepreneurial
Children ?

Independen :
Entrepreneuria
l Parents
Dependen :
Entrepreneuria
l Children

Regresi
Linier
Berganda

faktor
kepribadian,Lingkung
an dan demografis
terhadap minat
berwirausaha Analisis
pengaruh

Independen
:Faktor
Kepribadian,
Lingkungan,
dan demografis
Dependen:
Minat
berwirausaha
Variabel
Penelitian

Regresi
Linier
Berganda

6

No

Rudi
(2010)

Peneliti
(Tahun)

Judul
Penelitian

Hasil

Metode
Analisa

Hasil

20

Universitas Sumatera Utara

7

Hakim
(2010)

Pengaruh kepribadian,
sikap,
danKepemimpinan
terhadap
kinerjaKreatif dalam
organisasi(Studi Pada
Organisasi Kreatif di
Kota Semarang

Independen :
kepribadian,
sikap,
danKepemimpi
nan
Dependen :
kinerjaKreatif

Regresi
Linier
Berganda

Pengaruh kepribadian,
sikap,
danKepemimpinan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerjaKreatif dalam
organisasi

Sumber : Diolah dari berbagai jurnal (2017)
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2012:60), kerangka konseptual menjelaskan secara
teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Menjadi seorang wirausaha bukanlah hak yang mudah.Seorang wirausaha harus
mempunyai kepribadian dengan rasa percaya diri yang besar, mampu melihat
peluang, berani mengambil resiko, dan mempunyai sikap kepemimpinan
merupakan hal yang diperlukan seorang wirausaha. Menurut Sjarkawi (2006: 11)
kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri
seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.
Lingkungan keluarga merupakan faktor utama terhadap banyaknya faktor
lingkungan yang mempengaruhi seorang wirausaha.Menurut Yusuf dalam Meutia
(2016:8) Lingkungan keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam
kehidupan manusia, tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di
dalam berinteraksi dengan kelompoknya.Keluarga merupakan tempat dimana
seseorang melakukan aktivitas utamanya. Di dalam lingkungan keluarga orang tua
cenderung untuk memberikan bimbingan untuk masa depan seorang anak. Secara
tidak langsung, orang tua dapat memberikan pengaruh kepada anak dalam
21

Universitas Sumatera Utara

menentukan karir/pekerjaan yang akan diambil kelak di kemudian hari. Dengan
demikian, dukungan orang tua akan mempengaruhi minat anak dalam
berwirausaha.
Menurut Winkel dalam Nugraha (2014:5) yang mengartikan minat sebagai
kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau
pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sehingga
minat dapat disimpulkan sebagai ketertarikan dan gairah yang tinggi akan suatu
hal atau kegiatan..Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Djalil (2008:121) minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri.
Dari rincian diatas,

faktor

kepribadian dan

lingkungan

keluarga

mempengaruhi minta berwirausaha. Jika kepribadian wirausaha di tempah sejak
dini dan ditunjang dengan faktor lingkungan keluarga yang mendukung, maka
minat berwirausaha seseorang akan semakin besar. Berdasarkan teori diatas maka
dapat dibuat kerangka konseptual yang ditunjukkan pada gambar 2.2 sebagai
berikut

22

Universitas Sumatera Utara

Kepribadian
X1
Minat berwirausaha
Y

Lingkungan Keluarga
X2

Sumber :Meutia (2016),Syaifudin (2015) , Randerson,dkk (2015), Karim dan
Huang (2013) , Lindquist (2013),Hakim dan Laturva (2012), Rudi (2010)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.4.

Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap penelitian yang dilakukan,

sehingga untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis tersebut dibutuhkan
pengujian lebih lanjut secara empiris. Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka
konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
H1

: Ada pengaruh kepribadian (X1) terhadap minat berwirausaha (Y) Pedagang
Pagaruyung Medan.

H2

: Ada pengaruh lingkungan keluarga (X2) terhadap minat berwirausaha (Y)
Pedagang Pagaruyung Medan.

H3

: Ada pengaruh signifikan kepribadian (X1) dan lingkungan keluarga (X2)
terhadap minat berwirausaha Pedagang Pagaruyung Medan.

23

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan

2 11 107

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan

0 0 10

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan

0 0 8

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan

0 0 11

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan

0 0 2

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan

0 0 6

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan Chapter III V

0 0 39

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan

0 1 3

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan

0 0 14