Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan penelitian
Persiapan penelitian
Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan
penelitian.yaitu dengan langkah menetapkan kancah penelitian yaitu perilaku
pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. pada bulan
juni 2014 peneliti mencari subyek dengan mendatangi Smp 4 Ungaran sebagai
tempat peneliti melakukan penelitian. Di sekolahan SMP 4Ungaran peneliti
menemukan berbagai masalah dalam perilaku pelanggaran tata tertib yang
dilakukan oleh siswa yang berlatar keluarga broken home.
Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti melakukan observasi untuk
mengamati siswa yang mempunyai daftar riwayat perilaku pelanggaran tata
tertib disekolah, dengan didampingi guru BK dari sekolah SMP 4 Ungaran,
peneliti menemukan 2 subjek yang akan menjadi subjek penelitian yang telah
memasuki beberapa kategori untuk dikembangan dalam penelitian mengenai
perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa berlatar keluarga broken
home. peneliti menemukan bahwa ada 2 subjek untukk menjadi objek
penelitian, dengan di pandu guru BK di sekolah tersebut peneliti menanyakan
kriteria – kriteria


1

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek
Karakteristik

Subjek A

Subjek B

Nama subjek

AA

BB

Umur

13


14

Pekerjaan orang tua

Bekerja di luar negeri

Pekerja pabrik

Agama

Islam

Islam

Lama

orang

tua


bercerai

4.1.1 pelaksanaan penelitian
Pengambilan data dilakukan di lingkungan sekolah SMP 4 Ungaran
dan berlangsung pada bulan juli. Selama pengambilan data peneliti melakukan
dengan menggunakan metode wawancara dengan mengali informasi dari
kedua subjek dan dilengkapi dari guru BK.
Dari kedua subjek dan persetujuan guru BK terbuka dan bersedia
melakukan sesi wawancara kapan saja asalakan tidak saat jam pelajaran.
Kemudian peneliti melakukan sesi wawancara terhadap subjek A pada tanggal
29 Juli 2015 kemudian dilanjutkan pada tanggal 30 juli dengan subjek B. Sesi
wawancara berlangsung di sekolah ketika jam kososng di kelas/ saat istirahat .
4.1.2 Wawancara
Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terbuka dan
tertutup. Peneliti lakukan observasi pada tahap pendahuluaan karena peneliti
belum mendapat informasi yang mendalam mengenai subjek. Pada tahap
2

pendahuluan ini peneliti mendapat informasi awal mengenai isu atau
permasalahan yang ada pada subjek. Wawancara dilakukan dengan situasi

santai sehingga tidak tegang dalam pelaksanaanya peneliti banyak
mengunkaan bentuk wawancara terbuka untuk mengali informasi lebih lanjut
dari subjek. Pada saat wawancara peneliti mengunakan alat tulis, kertas
kosong.
4.1.3 Dokumentasi
Dari hasil wawancara, peneliti kemudian membuat transkip wawancara
sebagai dokumentasi dari penelitian selain itu peneliti memperoleh latar
belakang penyebab subjek melakukan perilaku pelanggaran tata tertib di
sekolah.
Selanjutnya peneliti mengamati perilaku – perilaku yang dilakukan
oleh ke – 2 subjek, peneliti mengamati perilaku siswa di luar kelas saat
berinteraksi dengan teman – teman ataupun di dalam kelas saat proses belajar
mengajar. Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti mendapati subjek A, kebetulan
melakukan tindakan membolos atau cabut pada saat proses belajar dimulai
subjek A ketahuan tidak mengikuti pelajaran, berkat informasi dari guru mapel
yang mengajar di kelas tersebut, perilaku subjek A nampaknya cukup berbeda
diantara teman – temannya.
Subjek A, memiliki penampilan yang kurang rapi dalam berseragam,
dari potongan rambut yang sedikit berantakan, berpakaian seragam selalu
dikeluarkan, memakai warna sepatu yang tidak semestinya dikenakan, serta

tidak memakai ikat pinggang. Perilaku di kelas saat melakukan proses belajar
subyek A menempati tempat duduk di bagian belakang sendiri, hal ini
3

dilakukan seperti subyek tidak berminat dalam mengikuti pelajaran, ketika
guru mapel sedang menerangkan subyek lebih sering berbincang – bincang
dengan teman sebangkunya, serta tidak bisa fokus dalam mengikuti pelajaran
tidak heran jika guru mapel sering memberikan peringatan terhadap subyek A
atas tindakan gaduhnya.
Di hari yang sama peneliti mengamati subjek B, yang menurut guru
BK di sekolahan tersebut juga termasuk dalam kategori penelitian peneliti,
mempunyai catatan perilaku pelanggaran tata tertib di sekolah, nampaknya
subjek B juga tidak jauh berbeda dengan subjek A yang berpenampilan kurang
rapi. Pada hari yang sama peneliti dan guru BK mendapat laporan bahwa
subyek B telah melakukan tindakan pemerasan uang secara paksa terhadap
temanya, korban melapor ke guru BK bahwa uang saku yang subjek miliki
telah diminta paksa oleh subyek B sebesar RP.2000. Tentunya laporan ini
sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui lebih jelas tentang subyek
B.
Peneliti melanjutkan penelitian dengan mengamati perilaku subyek B

ketika mengikuti proses belajar di kelas, ada perbedaan atara subyek A dan B
jika subyek A sering membuat gaduh di kelas ternyata subyek B lebih tenang
tidak banyak bicara ketika proses belajar berlangsung,
Selanjutnya melalui informasi dari guru BK di sekolahan tersebut
subyek A dan B memiliki permasalahan keluarga yang sama yaitu sama sama
berlatar keluarga broken home. Peneliti melanjutkan penelitian dengan
mewawancarai subyek A dan B dengan kesediaan ke – 2 subyek menjadi
subjek penelitian.

4

4.1.4 Observasi
Dari data observasi peneliti mengidentifikasi perilaku pelanggaran
subjek terkait. Observasi partisipan dilakukan pada saat peneliti mengamati
perilaku di sekolah dan pada saat melakukan sesi wawancara. Peneliti
membawa alat bantu pedoman observasi, untuk mengidentifikasi perilaku
pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home.
4.2 Gambaran subjek
4.2.1 Subjek 1.
Wawancara berlangsung di ruangan guru BK disalah satu sudut

sekolah, wawancara berlangsung santai dan tenang, karena siswa yang lain
sedang mengikuti proses belajar dan subjek mendapat jam kosong saat
dikelasnya. Subjek A memiliki rambut hitam, badan tegap, kulit sawo matang,
pandangan tajam, pada saat wawancara berlangsung peneliti meminta ijin
untuk bertanya kepada subjek mengenai kehidupan subjek mengenai kondisi
keluarga. Awalnya memang agak terasa tegang, namun dengan obrolan
obrolan santai subjek A mengiyakan dirinya menjadi objek penelitian.
Subjek A adalah seorang laki – laki dan anak menjelang remaja pada
umumnya, tidak berbea jauh dengan teman – temanya memiliki fisik yang
sempurna, subjek adalah anak tunggal, tidak memiliki kakak atau adik, orang
tua subjek kondisi dalam bercerai ayahnya tidak tau keberadaanya dan ibu nya
merantau keluar negri
Setiap di rumah, tak mendapatkan kasih sayang, perhatian, dari kedua
orang tua. Sehingga subjek mencari kesibukan di luar rumah dengan teman –
5

teman sebaya. Subjek A juga mengakui bahwa ia sering merokok di usianya
sekarang yang berusia 14 tahun. Alasan enak dan ikut ikutan teman kadang
diaat saya merokok saya merasa seperti laki – laki sejati menurut penataran
subjek A. Di dalam prestasi belajar subjek juga membenarkan bahwa minat

dan motivasi belajarnya sangat rendah subjek merasa malas. Stiap malam
tidak pernah membaca buku pelajaran subjek lebih senang pergi bermain di
sektiaran tempat tinggal
Pelanggaran yang sering dilakukan. Mengeluarkan baju, membolos pada
jam mata pelajaran yang tidak disukai, tidur didalam kelas, makan pada saaat
jam pelajaran, sering terlambat masuk kedalam kelas, menurut subjek A faktor
keterlambatan subjek ke sekolah saat bangun selalu siang dan kalau tidur
subjek selalu larut malam karena setiap malam subjek sering bermain di
sektiaran tempat tinggal. Subjek tidak pernah dimarahin oleh orang tua karena
hanya tinggal bersama nenek, orang tua subjek A sudah lama bercerai, ibu
pergi ke Arab Saudi menjadi tkw untuk mencari uang untuk A dan neneknya
di rumah. Ayahnya tidak diketahui keberadaanya setelah bercerai dengan
ibunya sejak subjek menginjak sekolah dasar. Subjek A banyak bercerita
mengenai dirinya yang merasa kesepian.
4.2.2 Subjek 2
Wawancara berlangsung di ruangan BK sekolah pada saat jam istirahat,
subjek bersedia datang untuk melakukan sesi wawancara, sama sebelumnya
dengan subjek A, subjek B bersedia berceritan mengenai kondisi keluarga dan
kehidupan sehari hari yang dijalaninya, bersama keluarganya, subjek A adalah
anak pertama dan masi memiliki adik, subjek tinggal bersama ibu dan adik,


6

ayahnya menikah lagi, kondisi keluarga subjek ayah dan ibu sudah resmi
bercerai.Subjek lebih senang bermain dari pada haru membaca buku pelajaran
hal ini berakibat terhadap prestasi belajar yang rendah, kedua orang tua B
sudah 2 tahun ini bercerai ayang B menikah lagi dengan orang lain, dan kini B
tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Subjek B termasuk kategori anak
pendiam ia lebih pasif dalam berbicara namun bertindak sesuka hatinya.
Katanya ia belum menemukan jatidirinya ia sering mencoba coba hal baru
yang ia kenali.
Tak jarang terjerumus terhadap perilaku kenakalan remaja mulai dari
berjudi, minum – minuman keras dan tawuran pernah ia lakukan di luar
sekolah. Ibu B yang bekerja di pabrik kurang ada waktu dengan B ibunya
bergkat kerja pukul 6 pagi dan pulang pukul 6 malam kurang bisa mengontol
kegiatan B selama ibunya bekerja. Tak jarang ibu B sering mendapat laporan
dari tetangga – tetangga dengan tindakan yang subjek lakukan. pelanggaran
yang sering subjek lakukan di sekolah. Pelanggaran seragam sekolah, sering
terlambat kesekolah, membolos sekolah, sering bikin surat ijin palsu, kurang
sopan terhadap guru, merokok di area sekolah, sebenarnya subjek B sudah

mendapat banyak teguran dari pihak guru tatapi ia tidak menghiraukanya. B
juga termasuk siswa dari latar keluarga broken home .
4.3 Hasil penelitian
Hasil penelitian ini mengungkapkan perilaku pelanggaran anak berlatar
keluarga broken home. dengan mengunakan indikator – indikator dari perilaku
pelanggaran. selain wawancara yang dilakukan oleh subjek untuk mengetahui
pelangaran seperti apa yang subjek lakukan. peneliti melakukan wawancara dengan

7

guru BK disekolah. Teknik ini membantu peneliti dalam mendaptkan informasi
mendalam tentang perilaku pelanggaran tata tertib si sekolah yang di lakukan subjek
setiap harinya.
4.4 Data hasil wawancara
4.4.1. Subjek A.
A. Adanya pengaruh kurang sosialisainya peraturan tata tertib
Subjek merasa dirinya kurang begitu memahami aturan tata tertib yang berada
di sekolah sehingga subjek agak sedikit meremehkan apa yang terjadi jika subjek
melakukan tindakan pelanggaran tata tertib
ahhh boong tu kak aku ngelanggar hanya beberapa kali saja kok, tapi berapa kalinya

lupa (A15)
apa ya kak, kayaknya aja stiap apa yang aku lakukan salah deh. Terus sanksinya juga
biasa biasa saja jadi aku santai santai aja kak, kadang – kadang temen temen juga pada
melanggar ya aku ikut ikutan sih (A16)
apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus berkelahi,
memukulin temen, kadang meminta – mintain uang temen dengan paksaan kak. Ya
begitu begitulah kak (A20)
sekarang sih ketahuan kak. Tapi masih saja aku meminta uang ke temen dengan
memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya pukul kak. (A21)
pernah kk biasa sih, cuman di pangil orang tua, di skors dan lain lain. (A25)
B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di masyarakat
Perilaku hidup bebas yang sering dilakukan oleh subjek A, berdampak besar
bagi kegiatan belajarnya di sekolah dengan dilakukanya pelanggaran tata tertib
sebenernya yang banyak memberikan perhatian ialah nenk saya kak. Di rumah sepi
kak (A7) Subjekmerasa semua kegiatanya dilakukan sendiri dirumah tanpa ada
siapapun jadi subjek merasa bebas tanpa ada yang mengatur
8

C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran
kurangnya minat dan semangat dalam mengikuti pelajaran adalah penyebab
subjek lebih memilih membolos pada mata pelajaran tertentu dari pada harus
mengikutinya kalau sering sih endak kak cuman kadang kadang saja, tergantung kalo
mengajak biasanya saya mau, apalagi pas kalo ada pelajaran yang tidak saya sukai
wah pas ituu, bisa pergi gak masuk sekolah sama temnku itu kak. Bosen suka males
kalo ketemu mata pelajaran yang gak tak sukain. (A17)
Kurangnya semangat yang mendasari subjek tidak menyukai beberapa mata
pelajaran subjek lebih memilih membolos dari pada harus ikut mata pelajaran yang
subjek tidak suka

D. Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari
perhatian
sifat atau perilaku malas yang menyebabkan subjek melakukan tindak
pelanggaran ataukurangya disipli menaati peraturan tata tertib di sekolah
apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus
berkelahi, memukulin temen, kadang meminta – mintain uang temen dengan paksaan
kak. Ya begitu begitulah kak (A20)
aku meminta uang ke temen dengan memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya
pukul kak. (A21)
saya merokok, minum juga iya kadang – kadang, (A22)

9

E. Adanya pengaruh r pengaruh buruk dari lingkungan dan teman –
teman
beberapa alasan yang di lakukan subjek adalah faktor teman – teman dan
lingkungan yang mengajaknya untuk melakukan tindak pelanggaran
banyak kak, cuman kebanyakan mreka juga sama kaya saya tapi lebih nakalan
saya sih heheheheehhehe, yang baik – baik dan rajin juga banyak imbang pokoknya.
(A19)
F. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggungjawab
kurangnya perhatian yang didapat dari orang tua yang diberikan membuat
subjek kurang merasa dihargai dan disayangi, keputusan ayah dan ibu subjek yang
berpisah membuat keadaan subjek juga semakin kurang begitu di perhatikan,
iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab
bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa – siapa
makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8)
iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali,
sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10)
G. Adanya pengaruh ketidak dewasaan sikap orang tua
ketidak dewasaan orang tua yang menyebabkan tumbuh kembang subjek
kurang begitu baik, keadaan ekonomilah yang memaksa orang tua subjek merantau
keluar megri untuk membiayai hidup sabjek yang berada di rumah,
iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab
bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa – siapa
makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8)
iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali,
sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10)

10

4.4.2. Subjek B
A. Indikator kurang sosialisainya peraturan tata tertib
kurangnya sosialisasi dan dampak seringnya melanggar aturan tata tertib akan
berpengaruh dengan tingkat kedisiplinan subjek
B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di
masyarakat
kesepian yang selallu melanda diri subjek, menjadikan dirinya sebagai seorang
yang bebas, tidak ada orang yang mengatur hidupnya dan apa yang dilakukanya setiap
harinya, ketidak hadiran orang tua dalam hidupnya membuat indikator merasa bebas
semakin besar.
C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran
Subjek memiliki ketidak sukaan dengan beberapa mata pelajaran, ketika mata
pelajaran itu akan berlangsung subjek terkadang memeilih untuk meninggalkan kelas
tanpa iji atau membolos sekolah
ya hanya beberapa mata pelajaran kaka, kadang kadang juga kalo lagi males
berangkat kesekolah aku bolos, (B19)
kesulitan berkonsentrasi kk, yang kepikiran jam istirahat, pulang dan main kk (B27)
C.Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari
perhatian
subjek merasa pelanggaran yang dilakukanya tidak berdampak besar bagi
dirinya dan tidak takut akan sanksi
sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn
melanggar heheeheheh (B17)
11

Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa
terpikirkan.(B18)
D. Adanya pengaruh buruk dari lingkungan dan teman – teman
teman – teman sebaya subjek juga berdampak besar bagi perilaku subjek,
terbukti bahwa subjek seing ikut melakukan pelanggaran karna terbujuk teman –
teman, terkadang juga karna keinginan diri subjek sendiri
sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn
melanggar heheeheheh (B17)
Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa
terpikirkan.(B18)
E. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggung jawab
dengan mengambil keputusan percerain yang terjadi oleh kedua orang tua
subjek, membuat subjek kurang begitu diperhatikan, terbukti dengan nilai pelajaran
yang kurang baik dalam hasilnya.
tidak kak, dapam menangkap mata pelajaran aja susah, apalagi dengan hasil hasilnya
(B24)
hahahhah sering kak, kadang lupa, kadang juga mengerjakanya disekolahan (B25)
4.5 Data hasil observasi
Tabel. 4.2
No

Indikator

Deskripsi observasi
Subjek 1

1

Kurangnya sosialisasi Kurangnya tentang pengertian peraturan sekolah masih
pengetahuan

tentang dirasa perlu ditingkatkan bagi subjek, dari pihak

tata tertib sekolah

sekolah terhadap subjek, di utamakan terhadap dirinya
yang perlu mendapat penanganan khusus, seperti

12

subjek yang berlatar keluarga broken home hendaknya
pihak pihak sekolah seperti guru perlunya memberikan
perhatian yang lebih terhadap subjek

2

Merasa hidup bebas Perilaku subjek yang sudah melekat teradap dirinya
baik dirumah ataupun adalah sikap hidup bebas terbukti tidak adanya orang
dimasyarakat

tua ataupun di lingkunganya yang mengatur apa saja
yang di kerjakan dan dilakukan subjek, ia merasa
senang karena apa yang dilakukanya tidak ada yang
mencegah bebas dalam bertindak dan mengambil
keputusan

3

Tidak

menyukai Antusias dan semangat dalam menerima pelajaran

beberapa

mata masih dirasa mini, hal ini dapat terlihat ketika subjek

pelajaran

membolos untuk tidak mengikuti beberapa mata
pelajaran yang ia sukai, subjek merasa engan dan malas
sekali ketika harus berhadapan dengan pelajaran yang
ia rasa susah dan tidak enak

4

Rasa malas, kurang Sifat yang sangat melekat pada diri subjek adalah rasa
bertanggungjawab dan malasnya, hal ini yang menyebabkan subjek sering
ingin

mencari tidak fokus dalam mengikuti kegiatan belajar di

perhatian

sekolah, kuarangnya bertanggung jawab terbukti subjek
sering melakukan tindakana pelanggaran tata tertib dan
alasanya

juga

sering

kali

hanya

karna

inginmendapatkan perhatian dari guru ataupun teman –
temanya
5

Pengaruh buruk dari Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai
lingkungan dan teman lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang
– teman bermain

subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi
pengaruh kurang baik

6

Orang

tua

kurang Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi

bertanggungjawab

anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka
memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja

13

menjadi tkw di luar negri kurang memberikan
perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya
di rumah
7

Ketidak

dewasaan Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang

sikap orang tua

dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian
yang buruk, berdampak pada kondisi subjek
Subjek 2

1

Kurangnya sosialisasi Subjek merasa pelanggaran yang subjek lakukan tidak
pengetahuan

tentang ada sanksinya dan hanya sebatas peraturan, ia sering

tata tertib sekolah

melakukan karna tidak takut akan sanksi yang di
berikan terhadap subjek ketika ia melanggar peraturan
sekolah

2

Merasa hidup bebas Kurangnya pantauan orang tua subjek terhadap dirinya
baik dirumah ataupun menyebabkan tidak ada peraturan dalam rumah hal ini
dimasyarakat

mengakibatkan kurangnya disiplin terhadap diri subjek,
subjek merasa dirinya bebas, dikarenakan tidak ada
orang tua, ataupun kerabat yang akan memarahinya
ketika ia melakukan sesuatu

3

Tidak

menyukai Subjek menjadikan ketidak sukaan dengan beberapa

beberapa

mata pelajaran menjadi alasan untuk melakukan tindakan

pelajaran

pelanggarantata tertib disekolah subjek kerap kali
merasa bosan, jenuh ketika harus mengikuti pelajaran
yg tidak disuka

4

Rasa malas, kurang Tidak

adanya

penyemangat

dalam

diri

subjek,

bertanggungjawab dan membuat semangat belajar subjek kurang baik,
ingin
perhatian

mencari perceraian orang tua subjek berdampak besar bagi diri
subjek, kini subjek mempunyai sifat pemalas, kurang
disiplin terbukti sering melakukan tindak pelanggaran,

5

Pengaruh buruk dari Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai
lingkungan dan teman lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang

14

– teman bermain

subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi
pengaruh kurang baik

6

Orang

tua

kurang Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi

bertanggungjawab

anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka
memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja
menjadi tkw di luar negri kurang memberikan
perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya
di rumah

7

Ketidak

dewasaan Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang

sikap orang tua

dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian
yang buruk, berdampak pada kondisi subjek

4.6 Analisis data
analisis penulis lakukan mulai dari pengumpulan data sampai data yang
terkumpul telah jenuh dan kredible. Setelah data – data terkumpul penulis
mengorganisasikanya denganmengubah hasil wawancara kedalam bentuk transkip
wawancara berikut langkah – langakah analisis data dalam penelitian ini
4.7 Reduksi data
penulis memberikan kode dalam setiap percakapan antara penulis dan subjek
berupa huruf kapital ( A ) untuk subjek A, untuk wawancara dengan subjek ke dua
penulis memberikan kode huruf kapital ( B ) untuk subjek B. setelah itu ddata dipilah
– pilah memilih yang penting dan membuang yang tidak perlu. kemudian penulis
mengkategorikan data – data tersebut dengan memasukan setiap data kemasing –
masing indikator yang terdapat pada perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa
berlatar keluarga broken home.

15

4.7.1 Kategori dan klasifikasi data
Table 4.3
Variable

Indikator

Bagian transkip
Subjek 1

Perilaku

Kurangnya

sosialisasi A15,

pelanggaran

pengetahuan

subjek 2
A16,

tentang A20, A21, A25

tata

tertib tata tertib sekolah

oelh

siswa Merasa

hidup

bebas A27

berlatar

baik dirumah ataupun

keluarga

dimasyarakat

broken

Rasa

home

bertanggungjawab dan

malas,

kurang A17

B19, B27

ingin mencari perhatian
Pengaruh

buruk

dari A20, A21, A22

B17, B18

lingkungan dan teman –
teman bermain
Orang

tua

kurang A19

B17, B18

bertanggungjawab
Ketidak dewasaan sikap A10

B24, B25

orang tua
Tidak

menyukai A8, A10

beberapa mata pelajaran

4.7.2Penyajian data
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, dan sejenisnya. mils and huberman ( dalam sugiono 2011),
menyatakan yang paling sering digunakan dalam penyajian dalam penelitian kualitatif
dengan teks yang bersifat naratif. peneliti menyajikan data dalam bentuk naratif,
dimana semua data yang diperoleh dimasukan kedalam setiap indikato - indikator
16

4.7.3 Penariak kesimpulan dan verivikasi data
dari uraian diatas dan analisis data dari tiap tiap indikator perilaku pelanggaran
tata tertib, maka peneliti menarik kesimpulanmengklasifikasikan

faktor perilaku

pelanggaran, yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home. latar belakang
terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home
Subjek 1.
perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi,
karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek
berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah tidak tau kemana dan ibu
bekarja di luar negri, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh
kembang pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak
pelanggaran untuk mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar.
ketidak disiplinan subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di
lingkungan, di usia subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi
dari lingkunganya yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus
ketindak yang kurang baikk.
perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi,
karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek
berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah mempunyai keluarga lagi
dan ibu bekarja dari pagi hingga malam, kurang ada waktu untuk subjek bercerita atau
berbagi, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh kembang
pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak pelanggaran untuk
mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. ketidak disiplinan
subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di lingkungan, di usia
17

subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi dari lingkunganya
yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus ketindak yang kurang
baikk.
4.8 Hasil penelitian analisis
mengungkapkan hasib subjek A dan B serta pengungkapan indikator –
indikator dalam perilaku pelanggaran berlatar keluarga broken home. berdasar hasil
penelitian terdapat satu perilaku yang paling dominan yaitu pelanggaran untuk
mencari simpatik dari orang lain, perilaku pelanggaran ini bukan terjadi di karenakan
karna ketidak sengajaan tetapi memang dalam melakukan tindak pelanggaran dalam
keadaan sadar dan tau apa yang dilakukan adalah tindakan pelanggaran. Subjek
diminta menjadi pribadi yang dewasa dalam kondisi seperti ini, dukungan keluarga
tidak dapat di berikan dikarenakan keluarga di masing masing subjek adalah keluarga
yang berlatar keluarga broken home. Peneliti menganalisa latar belakang dari
terjadinya tindak pelanggaran karena keluarga yang kurang memeperhatikan
memberikan kasih sayang, setiap harinya, tidak adanya tempat untuk bercerita dan
mengadu, Menurut Djiwandono (2005) perceraian mengakibatkan anak akan
menderita kekurangan dukungan dalam perkembangan dan pertumbuhan yang sehat
karena terdapat perasaan kehilangan yang mendalam. sedangkan faktor lain seperti
perpisahan orang tua karena perceraian memberikan dampak remaja akan tidak pernah
bertemu dengan orang tuanya kembali. menurut Hurlock (1991) remaja akan
mengalihkan kasih sayang kepada orang tua yang masih ada.

18

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pkn dalam Menegakkan Tata Tertib Sekolah (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pakis Tahun Ajaran 2013/2014) T1 172010004 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pkn dalam Menegakkan Tata Tertib Sekolah (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pakis Tahun Ajaran 2013/2014) T1 172010004 BAB II

0 2 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pkn dalam Menegakkan Tata Tertib Sekolah (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pakis Tahun Ajaran 2013/2014) T1 172010004 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pkn dalam Menegakkan Tata Tertib Sekolah (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pakis Tahun Ajaran 2013/2014) T1 172010004 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB II

0 0 11

T1 132011049 BAB III

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016

0 0 8