miqat haji indonesia di zaman modern

M I QAT H AJI I N D ON ESI A D I ZAM AN M OD ERN
D r a . H j .RAH I M AH , M A.g
Pr ogr a m St udy Ba ha sa Ar a b
Fa k ult a s Sa st r a
Unive r sit a s Sum a t e r a Ut a r a
1 . PEN D AH ULUAN
Dalam m em bicarakan t em pat m iqat haj i I ndonesia di zam an m odern ini, akan
t et ap t erkait dengan pem bicaraan t ent ang haj i dan um rah sert a pelaksanaannya,
yang t elah dit et akan oleh syariah dan bersesuaian dengan pendapat ahli fiqh dim asa
lam pau dan diadakan perpadanan pendapat m ereka dengan sit uasi dan kondisi m asa
kini.
Berdasarkan Ayat al- Qur’an Surah Ali I m ran: 96- 97 m aka ibadah haj i it u
adalah unt uk m engerj akan t hawaf, sa 'i. Wuquf di Arafah dan ibadah yang lainnya
dem i m em enuhi perint ah Allah Subhanahu wat a'ala dan sem at a- m at a m engharapkan
keridhaanNya. I badah ini diwaj ibkan bagi orang- orang yang bersanggupan unt uk
pelaksanakannya.
Menurut Hadist Rasullul- lah dan kit ab- kit ab fiqh, ibadah haj i t erm asuk pada
rukun I slam yang kelim a set ela Syahadat , Shalat , Puasa dan Zakat .
Pelaksanaan ibadah haj i m em punyai perat uran t ert ent u yait u dengan adanya
syarat sah haj i yang berkait an dengan pelaksanaannya secara langsung di t anah
suci.

Dalam m elaksanakan ibadah haj i, set iap orang harus m enget ahui di m ana
t em pat m iqat dan wakt u m iqat yang dalam fiqh disebut m iqat m akani dan m iqat
zam ani.
Masalah
m iqat
ini
sangat
m enarik
unt uk
diket engahkan
karena
keberadaannya t idak dapat t erlepas dari sahnya ibadah haj i seseorang, t em pat
m iqat haj i t erut am a bagi m asyarakat I ndonesia pun m engalam i perkem bangan
dikarenakan adanya perat uran Pem erint ah I ndonesia t ent ang pengelom pokan
t erbang calon j am a'ah haj i, sehingga para calon j am a'ah haj i t erpusat di Mekkah
at au di Madinah, t idak lagi dari pelabuhan laut Jeddah. Jika para j am a'ah calon haj i
beranj ak dari pelabuhan laut Jeddah akan dim ulai m iqat dari Yalam - lam sesuai
dengan m iqat m akani orang Yam an. Miqat zam ani berkait an dengan ihram , bagi
orang yang m elaksanakan haj i I frad, haj i Tam at t u at au haj i Qiran.
Maka dalam m akalah ini akan dij elaskan khususnya t ent ang Miqat haj i

I ndonesia di zam an m odern ini, yang t erdiri dari pendahuluan, pengert ian haj j dan
pelaksanaannya, ket erangan t ent ang m iqat zam ani dan m iqat m akani, Miqat haj i di
zam an m odern ini dan diakhiri dengan kesim pulan dan saran.
Tulisan ini berdasarkan beberapa referensi yang sesuai dengan j udul m akalah
kem udian dit uangkan dengan m et ode diskript if analisis, dim ulai dari hal um um
kepada yang khusus.
Penulis bert erim a kasih kepada I bu DR. Huzaim ah T. Yanggo, yang t elah
m em berikan m asukan unt uk penulisan ini. Penulis j uga berharap m akalah ini dapat
m em berikan m anfaat bagi sem ua pihak.
2 . PEN GERTI AN H AJI
Haj i m erupakan rukun I slam yang kelim a yang waj ib dikerj akan oleh set iap
orang m uslim yang baligh, berakal sert a m em punyai I st it ha’ah berdasarkan AlQur’an Surat Al I m ran Ayat 96- 97

© 2003 Digit ized by USU digit al library

1

Art inya: “ Sesungguhnya rum ah yang m ula- m ula didirikan unt uk t em pat beribadah
m anusia, ialah Bait ullah di Bakkah ( Mekkah) yang diberkahi dan m enj adi
penunj uk bagi sem ua m anusia. Padanya t erdapat t anda- t anda yang nyat a

( di ant aranya) m akan I brahim . Barang siapa yang m em asukinya m aka
am anlah dia, m engerj akan haj i adalah kewaj iban m anusia t erhadap Allah,
yait u bagi yang sanggup m engadakan perj alanan ke Bait ullah...
( QS, 3 : 96- 97)

‫ ﺣﺞ‬/ ‫ﺣﺨﺔ‬
Kat a haj i dilihat dari segi et im ologi berasal dari Bahasa Arab
/ Hij j at un at au haj j a yang art inya Haj i at au ziarah 1 .
Sesuai dengan art i et im ologi di at as art i haj i it u adalah m engunj ungi t em pat t em pat suci t ert ent u unt uk m endekat kan diri kepada " Tuhan" yang disem bah.
Lem baga haj i ini t elah ada sej ak zam an Nabi I brahim , ket ika ia dilahirkan dia
m elihat orang- orang m enyem bah berhala, diapun m em ulai da'wah m engaj ak um m at
m anusia m enyem bah Allah.
Unt uk selanj ut nya, set eleh dit inggalkan oleh nabi I brahim , pelaksanaan haj i
ini berkem bang sesuai dengan zam annya, sam pailah ke zam an kenabian Muham m ad
SAW.
Pengert ian haj i, secara luas dij elaskan oleh Mahm ud Salt ut , berdasarkan at as
pengert ian syariat dan Fiqh di dapat i dalam bukunya " I slam , aqidah dan Syari'ah"
sebagai berikut :
" Haj i adalah ibadah yang sudah dikenal dan m anusia dit unt ut unt uk
m elaksanakannya dengan hat i ( j iwa) , badan dan hart anya, sehingga dia

berbeda dari ibadah- ibadah yang lainnya. lbadah ini dikerj akan oleh orang
m uslim yang m am pu, dalam m asa- m asa dan t em pat - t em pat t ert ent u yang
t elah diket ahui, karena ket aat an kepada Allah dan m encari Ridhaanya- Nya.
lbadah ini dim ulai dengan niat , ikhlas sem at a- m at a karena Allah, t anpa
m em akai pakaian yang berj ahit , t anpa m em akai perhiasan dan kem ewahan
dan diakhiri dengan Tawaf m engelilingi Ka 'bah, Bait ullah al- Haram 2 "
Jum hur ulam a berpendapat bahwa kewaj iban haj j it u dat angnya di t ahun ke
enam hij riah, karena pada t ahun it u t urunnya wahyu, dari Allah Ta' ala kepada Nabi
Muham m ad; Surat Al- Baqarah ayat 196 yang berbunyi :

Art inya: " Dan sem purnakanlah ibadah haj i dan um rah karena Allah... ( QS. 2 : 196)
1

2

Yunus Mahm ud; “ Kam us Arab I ndonesia” Lem baga Penyelenggara Pent erj em ah AlQur’an, Jakart a: 1996, hal.79
Syalt ut Mahm ud; ” I slam ‘Aqidah wa Syari’ah” Darul al- Qalam , Mesir 1966, hal.120

© 2003 Digit ized by USU digit al library


2

yang
dim aksud
dengan
" m enyem purnakan"
disini
ialah
m em ulai
kewaj ibannya. Hal ini dikuat kan oleh Qiraat Alqam ah, Masruq dan I brahim Nakh'I
yang m em baca " hendaklah kam u t egangkan 3
Hadist Rasullullah m engenai kewaj iban haj i ini adalah:

Art inya: I slam it u dit egakkan di at as lim a dasar: Bersaksi t iada Tuhan m elainkan
Allah dan bersaksi bahwa Muham ad it u ut usan Allah. Mendirikan shalat ,
m em bayar zakat , berpuasa di bulan Ram adhan dan m engerj akan haj i ke
bait ul bagi yang m em punyai kesanggupan. ( m ut afaqqun 'Alayhi)
I badah haj i it u waj ib segera dilaksanakan: apabila seseorang t elah m am pu
m em enuhi syarat - syarat nya, t et api j ika orang t ersebut t idak m elaksanakannya
dit ahun it u dan m asih t et ap m elalaikannya, m aka dia berdosa disebabkan

kelalaianya it u, sesuai dengan Hadist Rasul:

Art inya: Dari I bn, Abbas, Nabi SAW t elah bersabda " Hendaklah kam u bersegera
m engerj akan haj i karena sesungguhnya seseorang t idak akan m enyadari
suat u halangan yang akan m erint anginya ( Hadist Riwayat Ahm ad)
3 . BEBERAPA KETEN TUAN TEN TAN G H AJI
Unt uk m elaksanakan ibadah haj i dengan
dij elaskan t ent ang:
a. Syarat - syarat waj ib haj i
b. Tingkat an haj i
c. Rukun haj i
d. Beberapa waj ib haj i
e. Sunnat haj i
f. Hal- hal dilarang haj i
g. Pem bahagian haj i.

sem purna

m aka


perlu

pula

Ad.a. Syarat - syarat waj ib haj i
Dari beberapa kit ab fiqih diket ahui bahwa syarat - syarat waj ib haj i it u adalah:
1. I slam ( t idak sah dan t idak waj ib bagi yang kafir)
2. Baligh ( sam pai um urnya 15 t ahun bagi laki- laki at au dat ang haid bagi perem puan)
3

Sabiq Sayyid. “ Fiqhu al- Fikr Bairut t t . Juz 5, hal.26

© 2003 Digit ized by USU digit al library

3

3. Berakal ( t idak waj ib haj i bagi orang yang gila, bodoh) dan
4. Kuasa at au I st it ha'ah ( t idak waj ib haj i bagi orang yang t idak I st it ha'ah)
Maka orang- orang yang t idak m em enuhi syarat - syarat ini t idak bekewaj iban
m enunaikan ibadah haj i. I slam m erupakan syarat t aklif bagi keseluruhan ibadah

yang m anapun. Pada Hadist Rasul disebut kan yang art inya " dibebankan t anggung
j awab dari t iga golongan: orang yang t idur sam pai dia bangun, anak kecil sam pai dia
baligh, orang yang pingsan sam pai dia sadar kem bali.
Mengenai m erdeka m erupakan syarat j uga, karena haj i it u ibadah yang
m em erlukan w akt u khusus, sedangkan ham ba sibuk dengan urusan yang diberikan
m aj ikannya unt uk dia, dan t idak punya kesem pat an.
Bilakah sebenarnya seseorang it u dianggap sanggup m elaksanakan ibadah
haj i? Kesanggupan t ersebut adalah apabila t erpebuhi syarat - syarat haj i dan
ket ent uan berikut :
1. Mukallaf, sehat badannya. Jika ia t idak sanggup m enunaikan ibadah disebabkan
t ua, cacat , at aupun sakit yang t idak ( sukar) disem buhkan, at au orang yang t elah
m eninggal dum a t et api m em punyai dana unt uk m elaksanakan haj i. Maka
pelaksanaannya dilakukan oleh seseorang yang t elah m engerj akan haj i unt k
dirinya sendiri.
Sesuai dengan Hadist Rasul yang dicerit akan I bn Abbas.
Art inya: Dari I bn Abbas Ra. Bahwasanya Rasul pernah m endengar seorang t alit ali berkat a: " Aku m em perkenankan panggilanMu unt uk Sybrum ah.
Rasul berkat a " Siapah subrum ah it u" ? t ali- t ali it u m enj awab " saudaraku"
Rasul berkat a Apakah engkau t elah m elaksanakan haj i unt uk dirim u" ,
dia m enj awab belum , lalu Rasullulah berkat a, Laksanakanlah haj i unt uk
dirim u ( t erlebih dahulu) kem udian unt uk Sybrum ah" .

2. Am an Perj alanan, yait u am an dan t erj am in j iwa calon haj i dan hart anya,
seandainya dikhawat irkan keselam at an diri, m isalnya karena dalam perang at au
adanya wahab penyakit m aka gugurlah kewaj iban haj i bagi diri orang ini unt uk
t ahun it u.
3. Mem iliki bekal dan kendaraan, yang sangat diperhat ikan disini adalah cukupnya
bekal unt uk diri pribadinya yang dalam t anggungannya. Cukup disini berart i lebih
dari kebut uhan- kebut uhan pokok, t em pat kediam an dan sarana pendaharian,
m ulai saat keberangkat an sam pai ilia kem bali. 4 Kendaraan yang pant as dengan
keadaannya, baik kepunyaannya sendiri m aupun dengan j alan m enyewa. Syarat
bagi orang yang j auh t em pat nya dari Mekkah dua m arhalah ( 80,640 Km ) . Orang
yang j araknya dari Mekkah kurang dari it u dan dia sanggup berj alan kaki m aka,
kendaraan t idak m enj adi m asalah lagi. 5
4. Syarat waj ib haj i bagi perem puan adalah besam a pergi dengan suam i at au
m ahram at au wanit a- wanit a yang dipercaya. ( Qaul yang m asyhur dari Syafi'i) Di
I ndonesia seorang wanit a didaft arkan sebagai m ahram bagi seorang wanit a lain
yang sam a- sam a t idak m em punyai m ahram laki- laki.
Adapun orang- orang yang m em bolehkan perem puan pergi haj i t anpa m ahram
ini m engam bil alasan dari " perist iwa, I st ri- ist ri Nabi Saw m engerj akan haj i set elah
m endapat izin dari khalifah Um ar bin Khat t ab, yakni wakt u haj i t erakhir yang
dilakukan m ereka. Yang dikirim unt uk m endam pingi m ereka adalah ust m an bin Affan

dan Abdurrahm an bin Auf. Ust m an m enyeru wakt u it u " j angan ada yang m endekat i
4

5

Rasyid Sulaim an, “ al- Fiqh al I slam ” PT.Sinar Baru Algensindo, Bandung, 1994,
hal 249
Opsit , hal.249

© 2003 Digit ized by USU digit al library

4

at au yang m em andang m ereka, m ereka berada dalam sekedup- sekedup di at as
Unt a. 6
Dalam Subulu Salam karangan I bn At - Taim iyah di j um pai ket erangan: " Dapat
Sab haj i bagi wanit a t anpa m ahram , begit upun bagi orang- orang yang sebet ulnya
t idak sanggup. 7
Ad.b. Tingkat an Haj i
Dari segi syarat nya haj i dibagi pada 5 t ingkat an. Hal t ersebut secara rasional

sekali dij alankan oleh ibn Rusydi dalam " Bidayat u al- Muj t ahid" , sebagai berikut :
1. Sab sem at a- m at a. Syarat nya I slam , m aka sah haj i anak- anak, m eskipun belum
baligh.
2. Sab m engerj akannya sendiri, syarat nya I slam dan Mim aij j iz
3. Sab m engerj akan haj i yang di nazarkan, syarat nya I slam , baligh, berakal,
m erdeka.
4. Waj ib Syarat nya; I slam , baligh, berakal, m erdeka, dan kuasa 8
Ad.c. Rukun Haj i
Adapun rukun haj i m em punyai art i; sesuat u yang t idah sah haj i m elainkan
set elah m elakukannya, dan t idak boleh digant ikan dengan dan ( m enyem belih
binat ang) .
Yang t erm asuk sebagai rukun haj i it u adalah:
1. I hram , berniat m elaksanakan haj i at au um rah sert a m engenakan pakaian ihram
2. Wuquf di Padang Araf, pada wakt u yang t elah dit ent ukan yait u 9 Zulhij j ah sam pai
t erbit faj ar 10 Zulhij j ah
3. Tawaf, yang disebut j uga dengan t awaf ifadhah.
4. Sya'i, berlari kecil dari sara ke Marwah
5. Taballul, m engunt ing ram but
6. Menert ibkan rukun- rukun yang t elah disebut yakni m endahulukan yang
t erdahulu.
Ad.d. Waj ib Haj i
Waj ib haj i m em punyai perbedaan pengert ian dengan rukun haj i, waj ib haj i
yait u: suat u pekerj aan yang dilakukan t idak ada ket erkait annya dengan sah haj i,
yakni j ika berbalangan unt uk m elakukannya, m aka dapat digant i dengan
m enyem belih binat ang ( dam ) , yait u seekor kam bing at aupun dom ba yang t elah
cukup um ur unt uk qurban. Nam un sekarang ini pem erint ah Arab Saudi m em udahkan
pelaksanaan dam , cukup dengan bayaran dam pada bank yang t elah dit ent ukan
pem erint ah, karena sukar bagi j am a'ah haj i unt uk m encari hewan di daerah ini.
Dalam hal ini dam dilaksanakan sesuai dengan kebj j aksanaan pem erint ah Saudi.
Waj ib haj i adalah:
1. I hram dari m iqat , hal ini akan dij elaskan dalam bab khusus
2. Mabit di Muzdalifah, yait u berhent i di m uzdalifah sesudah t engah m alam ,
dim alam hari raya ( m alam kesepuluh zulhij j ah)
3. Melont ar Jum rah al- Aqabah pada sepuluh Zulhij ah.

6
7
8

Sabiq Saayid, “ Fiqh al- Sunnah” darul al- Fikr, Bairut , t t , j uz 5, hal.44
Taim iyah I bn, “ Subulussalam , Bairut , t t , hal. 781
Rusyd I bn “ Bidayah al- Muj t ahid wa Nihayat u al- Muqt ashid” Juz I , hal.123

© 2003 Digit ized by USU digit al library

5

Dengan dalil:

Dari Jabir I a berkat a " Saya m elihat nabi SAW m elont ar j um rah dari at as
kenaraannya pada hari raj a, lalu beliau bersabda " Hendaklah kam u t urut cara ibadah
sepert i aku kerj akan ini karena sesungguhnya aku t idak m enget ahui, apakah aku
akan dapat m engerj akan haj i lagi sesudah ini. ( Riwayat Muslim dan Aham ad)
4. Melont ar t iga Jum rah
Jum rah al- Ula, Jum rah Wust ha dan al- Aqabah di lont ar pada hari ke 11,12,13 bulan
Zulhij j ah, t iap- t iap j um rah dilont ar dengan t uj uh buah bat u kecil dan wakt unya
set elah t ergelincir m at ahari m enurut I m am Syafi'i, kalau pendapat I m am yang
lainnya boleh sebelum t ergelincir m at ahari pact a t iap- t iap hari.
Dengan dalil hadist dari Aisyah yang berbunyi:
Art inya: Dari Aisyah, “ Nabi Saw lelah t inggal di Mina selam a hari Tasriq ( t anggal
11,12,13 Zulhij j ah) beliau m elont ar j um rah apabila m at ahari t elah condong
ke sebelah barat , t iap- t iap j um rah dengan bat u kecil.
Kem udian berdasarkan Surat Al.- Baqarah ayat 103:

Art inya: “ Barang siapa yang ingin cepat berangkat ( dai Mina) sesudah dua hari,
m aka t iada dosa baginya " .
Maka bagi orang yang sudah m elont ar j um rah pada bari pert am a dan kedua, kalau ia
ingin pulang ke Mekkah t idak ada halangan lagi. Kewaj iban berm alam pada m alam
ket iga t elah gugur. Syarat unt uk m elont ar it u ialah: m elont ar dengan t uj uh buah
bat u kecil sat u persat u t idak boleh dengan benda selain bat u, m endahulukan j um rah
yang pert am a, kedua dan kem udian yang ket iga.
Khusus unt uk m elont ar j um rah ini bagi orang yang berhalangan m elont ar
karena disebabkan sakit yang sukar dij angkau wakt u kesem buhannya. Maka dapat
diwakilkan dengan orang lain at au diupahkan unt uk m elont ar, j ika berhalangan pada
hari pert am a, m aka boleh digant ikan pada hari lain asal pada hari dit et apkan unt uk
m elont ar.

© 2003 Digit ized by USU digit al library

6

Ad.e. Sunnat Haj i
Hal- hal yang sunnat dilaksanakan dalam ibadah haj i yait u:
1. I frad yait u m endahulukan pekerj aan haj i dari pada Um rah
2. Mem baca Talbiyah, laki- laki hendak- lah m engeraskan suara, dan perem puan
sekedar didengar oleh t elinganya sendiri.
3.

4.
5.
6.
7.

Art inya: " Ya Allah, Aku t et ap t unduk m engikut i perint ahMu, t idak ada Sekut u
bagiMu, dan Engkaulah yang m enguasai segala sesuat u, t idak ada yang
m enyekut ui bagiMu" ( Hadist , riwayat Bukhari Muslim )
Berdo'a sesudah m em baca Talbiah
Mem baca zikir sewakt u Tawaf
Shalat dua rakaat set eleah t awaf
Masuk ke Ka 'bah. Hal ini sukar dilaksanakan oleh sem barang orang, karena harus
m endapat kan izin dari Keraj aan Saudi Arabia t erlebih dahulu.

f. Hal- Hal yang Dilarang Dalam Haj i
Unt uk m elengkapi uraian t ent ang haj i m aka dikem ukakan t ent ang hal- hal yang
t erlarang bagi orang- orang yang sedang m elaksanakan ihram dan ihram Um rah.
Larangan t ersebut t erbagi dalam dua kelom pok yait u hal yang dilarang bagi laki- laki:
1. Dilarang unt uk m em akai pakaian yang berj ahit
2. Dilarang m enut up kepala, kecuali j ika ada sesuat u keperluan, m aka dia diwaj ibkan
m em bayar dam .
Hal dilarang bagi laki- laki dan perem puan :
1. Mem akai wangi- wangian, baik pada badan m aupun pakaian. Adapun wewangian
yang t ert inggal karena t elah dipakai sebelum ihram t idak m enj adi persoalan.
2. Dilarang m encabut , m em ot ong, ram but dan bulu badan yang lainnya
3. Dilarang m em ot ong kuku, hal ini dikiaskan dalam hukum dilarangnya
m enggunt ing, m encabut ram but , pada Surah Al- Baqarah:

Art inya: “ Janganlah kam u m encukur kepalam u" ( QS, 2: 196)
4. Dilarang m engadakan Akad nikah t em asuk pula m enikahkan, m enikah at au
m enj adi w ali nikah.
5. Dilarang m elakukan hubungan badan, dan pendahuluannya, hal ini bukan
sekedar larangan t et api m enj adi hal yang m em bat aikan Um rah ( Fasid)
6. Dilarang berburu dan m em bunuh binat ang darat yang liar yang halal dim akan,
I j t im a’ Ulam a m engam bil dalil dari:

© 2003 Digit ized by USU digit al library

7

Art inya: “ Dihalalkan bagim u binat ang buruan t aut , dan m akanan yang berasal dari
t aut sebagai m akanan lezat bagim u, dan bagi orang yang dalam perj alanan,
dan diharam kan bagi m u m enangkap binat ang buruan darat , selam a kam u
dalam ihram " ( QS, 5: 96)
g. Jenis Haj i
I badah haj j dan Um rah m erupakan sat u paket ibadah yang saling t ekait
ant ara sat u dan lainnya, m aka dit inj au dari pelaksanaan haj i dan um rah ini,
m uncullah penam aan at au disebut j uga j enis haj i ( oleh lbnu Rusyd) .
Dari berbagai referensi yang ada dapat diam bil sat u ket ent uan sebagai
berikut ini:
1. Haj i I frad, yait u m elaksanakan haj i t erlebih dahulu dari um rah, dengan cara
berniat dan m elaksanakan ihram haj i dari m iqat nya, set elah it u wuquf dj Arafah,
m abit di Muzdalifah, berm alam di Mina dan m elont ar j um rah, kem udian pergi ke
Mekkah unt uk Tawaf, lalu Sya'i set elah it u bert ahallul. Selesai pekej aan haj i ini
dilanj ut kan dengan pelaksanaan ihram unt uk um rah. Mulai ihram um rah dari
m iqat nya kem udian t awaf kem udian Sya'i dan Tahallul.
2. Haj i Tam at t u yait u m endahulukan um rah dari haj i dalam w akt u haj i. Caranya
yait u m em ulai ihram um rah m iqat nya kem udian m elaksanakan t awaf, Sya'i dan
Tahallul, set elah it u berist irahat m enunggu hari Tarwiyah unt uk m elaksanakan
haj i. Pada hari Tarwiyah t ersebut berniat dan m elakanakan ihram haj i dari
t em pat t inggal di Mekkah, pergi ke Arafah unt uk m elaksanakan wuquf, m abit di
Muzdalifah, berm alam di Mina, m elont ar j um rah kem udian kem bali ke Mekkah
unt uk Tawaf, Sya'i lalu Tahallul.
Bagi orang yang m engerj akan haj i Tam at t u yang art inya bersenang- senang ini
diperunt ukkan bagi orang yang t inggal paling j auh dari Mekkah dim ana
seseorang diblehkan m engqasar shalat ( m enurut pendapat Syafi'i ) yang diulas
kem bali oleh Syaid Sabid dalam " Fiwh al- sunnah" . 9
Bagi seseorang yang m elaksanakan haj i Tam at t u waj ib m em bayar dam .
3. Haj i Qiran yait u m elaksanakan um rah dan haj i bersam aan m ulai dengan niat
ihram haj i dan um rah dari m iqat , m elaksanakan wuquf, m abit di Muzdalifah,
berm alam di Mina, m elont ar j um rah kem udian pulang ke Mekkah, m elaksanakan
t awaf, Sya'i di akhiri dengan t ahallul. Orang yang m elaksanakan sepert i ini j uga
dikenakan dam . Dam bisa dengan m enyem belih kam bing yang ada unt uk qurban
at au bila t idak sanggup, waj ib berpuasa sepuluh hari, t iga hari dikerj akan wakt u
ihram paling lam bat sam pai bat as hari raya haj i, t uj uh hari lagi dikerj akan
sekem balinya dari t anah suci ( set elah sam pai ke t anah air) . Hal ini dilaksanakan
sesuai dengan Firm an Allah pada Surat Al- Baqarah 196:

9

Sabid Sayyid “ Fiqh al- Sunnar” Dari Al- Fiqh Bairut t t , j uz.5, hal 80 - 81

© 2003 Digit ized by USU digit al library

8

Art inya: Apabila kam u t elah m erasa am an, m aka bagi siapa yang ingin m engerj akan
um rah sebelum haj i ( didalam bulan haj i) w aj ib ia m enyem belih qurban yang
m udah didapat . Tet api j ika ia t idak m enem ukan binat ang qurban at au t idak
m am pu, m aka waj ib ia berpuasa t iga hari dalam m asa haj i dan t uj uh hari
lagi apabila ia t elah pulang kem ali it ulah sepuluh hari yang sem purna. ( QS,
2: 196)
Dam bagi pelanggaran hal- hal yang dilarang bagi j am a'ah haj i baik laki- laki
m aupun perem puan boleh m em ilih salah sat u dam ( denda) yang t elah dit et apkan
unt uk it u, m enyem belih binat ang ( kam bing) , berpuasa t iga hari at au m em beri
sadaqah t iga sa' m akanan kepada 6 orang m iskin.
4. M I Q A T
Siapa saj a yang akan m elaksanakan ibadah haj i at au um rah akan
m elaksanakan ihram unt uk m engawali ibadah yang suci it u, sebagai isyarat ihram
adalah m em ulai ihram dari m iqat . 1 0
Mahm ud Syalt ut , m enyebut kan “ niat inilah yang dinam akan ihram , yang
m em punyai dua lam bang ( Syi’ar) 1 1
Selanj ut nya dij elaskan pula syi’ar pert am a t am pak dalam diam ( inplisit ) yakni
m enanggalkan pakaian yang berj ahit , dan m elepaskan diri dari kem ewahan badani,
yang kedua syi’ar yang t erdengar diucapkan yait u bacaan t albiyah.
Maka yang paling pent ing adalah m enget ahui m iqat , sebagai t em pat m ulai
berihram . Dari beberapa referensi kit a m enget ahui bahwasanya m iqat t ersebut
dibagi dua yakni: m iqat m akani dan m iqat zam ani.
a . M iqa t m a k a ni adalah t em pat uang dit et apkan oleh pihak berkom pet en. Dan
ihram it u dit am silkan dengan niat haj i dan m enanggalkan pakaian yang m egah
berkilauan lalu m engenakan pakaian yang put ih yang t idak berj ahit yang lazim nya
dipakau orang unt uk kapan orang unt uk kapan m ayit ” 1 2
Tem pat - t em pat yang dit ent ukan it u sesuai dengan apa yang dilakukan yang
didalam buku hadist Shahih Muslim disebut kan:

10
11
12

Rusyd I bn “ Bidayat u al- Muj t ahid wa nihayat u al- Ma’arif, Bairut , t t , hal.237
Salt ut Mahm ud, “ I slam aqidah dan Syari’ah, Darul al- qalam , Mesir 1996, hal.181
Qardhawi yusuf, “ Al- I badah t i al- I slam ” Bairut , hal.282

© 2003 Digit ized by USU digit al library

9

Art inya: " Dari I bn Abbas, bahwasanya Nabi Saw t elah ( m enet apkan) m iqat bagi
penduduk Madinah, Dzal Hkulaifah, dan bagi penduduk Syam . Zulfah bagi
penduduk Naj d, Qarnal Mazanil bagi penduduk Yam an. Yalam - lam it u adalah
t em pat m inat bagi orang yang berada disit u at au orang yang m elewat inya.
dari m ereka yang hendak haj i dan um rah dan orang yang berada dalam
bat as it u ( m iqat nya) dim ana dia m em ulai hingga bgi ahli Mekkah ( nerihram
dari Mekkah) . ( Mut afaqqun alaihi) 1 3
Ket erangan t ent ang m iqat pada bab m iqat di dalam buku " Subbulussalam "
oleh al- Asyqakaki. Sepert i berikut :
Ket erangan :
1. Berirham it u m aksudnya berniat hendak m engerj akan ihram haj i at au
um rah
2. Miqat t em pat orang- orang ( haj i) berihram .
3. Penduduk Madinah w aj ib berihram dari t em pat yang bernam a Dzul Hulaifah,
penduduk gram , dari Zulfah dan dem ikian pula penduduk Nazd dari Qam al
Manazil, penduduk yam an dari Yalam - lam .
4. Orang yang bukan penduduk Madinah t et api m elewat i Madinah dalam
perj alanannya m engerj akan haj i at au um rah, waj ib ilia berihram ill zdul
Hulaifah j uga dem ikian pula orang yang m elewat i Zulfah, Qam al Manazil
at au Yalam - lam .
5. Bagi orang- orang yang ingin m engerj akan haj i at au um rah w aj ib m elakukan
m iqat ill t em pat m iqat yang pert am a di t em uainya.
Dalam perkem abangan selanj ut nya para Fuqaha m em punyai pendapat yang
berbeda m engenai t em pat ini, j uga m engenai m iqat orang- orang yang t idak
m elewat i t em pat m iqat yang t elah m enj aill konsensus sem ula, begit u pula t ent ang
m em ulai niat ihram dan m ula] berpakaian ihram .
Jum hur ulam a fiqh berpendapat bahwa orang I raq t em pat m iqat nya di Zdat iI rqi, I m am Syafi'i dan St awri berpendapat bagi m ereka it u, t em pat m iqat nya di Zdat i
I - I rqi dan Aqiq, sesuai dengan ket erangan Um ar I bn Abas, Aisyah dan Jum hur ulam a
berpendapat , bahwa j ika seseorang m elewat i t em pat m iqat t anpa berniat ,
sedangkan pada wakt u it u dia akan m elaksanakan ihram , m aka dia waj ib m em bayar

13

Ay- syaukani “ Bulughul Mahram ” Bandung, Pust aka Ta’am i, hal.370. Lihat dalam
Shaheh, Muslim t ahun 1991, hal.84

© 2003 Digit ized by USU digit al library

10

dam , m eskipun set elah ingat ia kem bali ke t em pat m iqat lalu berniat ihram , dia
t et ap j uga m em bayar dam .
Menurut pendapat I m am Syafi'i j ika dia kem bali ke t em pat sem ula ( m iqat )
m aka gugurlan kewaj iban m em bayar dam . Sekelom pok orang berpendapat bahwa
seseorang t adi j ika ia t idak kem bali ke m iqat m aka t idaklah sah haj inya 1 5 didalam
kit ab Ahkam disebut kan j ika seseorang yang t erlupa kem udian dia kem bali ke m iqat
m aka hanya pada um rah saj a yang dibolehkan.
Para ulm a Fiqh berpendapat , j ika rum ah seseorang it u lebih dekat ke Mekkah,
dari t em pat m iqat nya berniat nya sendiri. I m am Malik, I shaq dan ahm ad berpendapat
orang yang dem ikian ini it u m endapat kan rukhsah t et api m iqat pada t em pat - t em pat
yang t elah dit ent ukan it u akan lebih baik, karena hal ini pernah dilakukan Rasul Saw.
I bnu Abbas dan I bn Um ar Ra dan I n m as'ud Azzahiry m enyat akan t idak boleh
m iqat kecuali dari t em pat m iqat yang dit ent ukan" .
Bagi penduduk yang berada di t anah haram , m aka berihram dari t anah hala,
sesuai dengan hadist yang diriwayat kan oleh j abir:

Art inya: “ Bahwasanya Aisyah- haidh sem ua upacara haj i t elah dilakukannya, hanya ia
t idak t awaf di Bait ulah. Tat kala ia t elah suci dan Tawaf kat anya" ya
Rasullulah, apakah kam u sekalian akan pergi dengan m em bawa haj i at au
um rah sedangkan saya hanya m em bawa haj i saj a?" m aka Nabi pun
m enyuruh Abdurrahm an bin Abu Bakar agar m em bawanya ke Tan'im ,
hingga Aisyah pun m elakukan um rah set elah haj i di bulan Dzulhij j ah" .
Hadist diriwayat kan dari Jabir.
Unt uk lebih j elasnya, berikut ini akan dikem ukakan ket ent uan t em pat
m em ulai ihram at au m iwat m akani sesuai dengan t em pat asal j am a' ah haj i at au
um rah:
a. Mekkah adalah m iqat ( t em pat ihram ) orang yang berada di Mekkah, at au
dengan kat a lain penduduk Mekkah berihram dari kediam an m ereka m asingm asing, khusus unt uk pelaksanaan haj i, unt uk pelaksanaan um rah harus ke
t anah halal.
b. Zdul- Hulaifah adalah m iqat m akani bagi orang m adinah dan yang dat ang dari
arab Madinah, bagi j am a'ah haj i I ndonesia, m iqat di Bir'ali.
15

Rusyd. I bn, “ Bidayat ul al- m uj t ahid wa Nihayat u al- Muqt asyid” , Al- Ma’arif, Bairut ,
j uz I hal.237

© 2003 Digit ized by USU digit al library

11

c.

Juhfah ialah m iqat m akani bagi orang yang dat ang dari Syam , Mesir, Maqribi
dan negeri- negeri yang sej aj ar dengan Syam . Juhfah adalah sebuah
perkam pungan diant ara Mekkah dan Madinah, perkam pungan it u t elah rusak
m aka dialihkan ke perkam pungan yang t erdekat yait u Rabigh.
d. Yalam - lam adalah m iqat m akani bagi penduduk yang dat ang dari arah
Yam an, india, I ndonesia dan negeri yang sej aj ar dengan Yam an. Yalam - lam
adalah nam a bukit dari salah sat u bukit t uham ah, j ika j am a'ah haj i I ndonesia
at au I ndia m em akai t ransport kapal laut , apabila kapal t ersebut t elah
set ent ang dengan bukit Yalam - lam m aka m ereka waj ib berniat ihram .
e. Qarna al- Manazil adalah nam a bukit , yang berj arak lebih kurang 80, 640 Km
dari Mekkah, t em pat ini m enj adi m iqat m akani bagi orang yang dat ang dari
Naj d Yam an dan naj dil- Hij az sert a orang yang dat ang dari negeri yang sej aj ar
dengar negen ini.
f. Zdat u 'irqin nam a sebuah kam pung yang j araknya 80,640 Km dari m ekkah
adalah m iqat m akani bagi penduduk I raq dari orang yang dat ang dari negeri
yang searah dengannya.
Unt uk m elaksanakan um rah bagi j am a'ah yang m enet ap ( t inggal sem ent ara
di Mekkah, m enget ahui bat as- bat as t anah haram ini sangat pent ing agar ibadah
yang dilakukan it u sem purna t idak ada cacat at au fasadnya.
Bat asan- bat asan t anah haram yang dit uliskan oleh Abbas Qahar adalah
sebagai berikut :
- Tan'im j araknya sekit ar 4 m ill dari Mekkah
- Jalan Al- Yam an sekit ar 6 sam pai 7 m il
- Tha'if dan Arafah yait u dari Nam irah berj arak 10 m ill
- Ja'ranah 9 m il dari Mekkah
- Jeddah dipersim pangan A' syasy 10 m il dari Mekkah
- Hudaibiyah 10 m il dari Mekkah
I m am Malik m enyat akan Hudaibiyah ini m asih t anah haram .
Bat asan t anah haram ini t elah ada sej ak zam an nabi I brahim as. Lalu orangorang quraisy m enghapuskan bat asan ini sam pai dim asa Rasul Saw, m aka Rasul
ingin sekali m enget ahui bat asan ini, dat anglah Jibril 'Alayhissalam ' m engukuhkan
ket erangan it u kepada Rasul. Sebahagian orang m engat akan bat asan ini
diperlihat kan kepada Rasul di dalam m im pinya, kem udian diperbincangkan di Maj lis,
kem udian Jibril berkat a lagi" Aku t elah m engem balikannya nabi Muham m ad: Beliau
bersabda” Apakah aku harus m enj alaninya hai Jibril ? Jibril berkat a " Apa yang
m ereka m enet apkan it u ( dahulu) adalah sesuat u yang dim aklum i, kecuali bagi raj a. 16
Dan dari Al- Zdahri dari ' Abdillah bin ut aibah ilia berkat a " Nabi I brahim t elah
m enet apkannya yang di lihat oleh Jibril. Alayhissalam t iang dit egakakan sam pai ada
pem bahruan, kem udian t idak digeser sam pai pada m asa Nabi Muham m ad Saw.
Kem udian pada m asa Fut uh Mekkah Tam in bin Asid al- khaza'i m em perbaharuinya,
t et ap sepert i sem ula, sam pailah m asa Um ar bin Khat t ab dia m engut us em pat orang
sahabat m em perbaharuinya, m ereka yait u: Mukharram ah bin Naufal, Said bin Yarbu,
Khuwayt hab bin al- 'Aziz dan Azhar bin Abdul 'Auf unt uk m em perbaharui bat asan it u,
kem udian di zam an pem erint ahan Mu'awiyah kem udian diperbaharui lagi oleh Raj a
Abdul al- Malik ( raj a Saudi) . 1 7

16
17

Kararah Abbas, “ Ad- dini wa al- Tarikhu al- Haram aini Al- Syarifaini” Markaz alHaram ain at - t ij ari, Mekkah, 1984, hal.104

© 2003 Digit ized by USU digit al library

12

b. M iqa t Za m a ni adalah bat as wakt u m engerj akan haj i yait u t anggal 1 syawal
sam pai t erbit faj ar pada 10 Zdulhiij ah, oleh kerena it u bagi orang yang m elakukan
ihram sebelum at au set elah wakt u it u, m aka haj inya t idak sah, t et api unt uk ibadah
um rah saj a sah, sebab um rah t idak t erbat as oleh w akt u m engerj akan um rah it u
bebas sepanj ang t ahun. Miqat zam ani ini t idak t erm asuk kepada waj ib haj i dengan
kat a lain t idak boleh m engerj akan haj i selain di Bulan Syawal, zdul Qa'idah sam pai
lO Zdulhij ah. 1 8
karena wakt u it u m erupakan syarat m ut lak bagi pelaksanaan haj i dengan dalil surat
Al- Baqarah ayat 197:

Art inya: “ Melakukan haj i adalah pada bulan- bulan yang t elah dit ent ukan” ( QS 2: 197)
Tent ang haj i yang t elah di t et apkan sebagai bulan haj i dan m iqat m akani
t idak diperselisihkan oleh para ulam a fiqh, hanya ada perselisihan ( perbedaan
pendapat t ent ang m engakhiri t awaf ifadhah sebagai salah sat u dari rukun haj i, sert a
niat ihram sebelum ihram haj i.
Mengenai niat ihram sebelum m usim haj i ini dilarang oleh Maliki, t et api beliau
m em bolehkan ihram ( sah) , ulam a lain berpendapat t idak syah sepert i it u.
Berdasarkan ayat diat as Syafi'i dan Ja'far ( I m am iayah, berpendapat I hram di
luar m usim haj i, hanya ihram unt uk um rah)
Hanafi m aliki dan Ham bali berpendapat : ihram diluar m usim haj i it u t et ap sah, hanya
saj a m akruh 1 9
5 . M I QAT H AJI I N D ON ESI A M OD ERN
Yang dim aksud dengan m iqat haj i I ndnesia m odern di sini adalah m iqat
m akani at au m iqat zam ani yang berlaku at au dilaksanakan oleh j am a'ah haj i
I ndonesia pada m asa sekarang ini.
Sebagai m ana kit a ket ahui bahwasanya ibadah haj i dan um rah adalah
m asalah syar'i yang t idak dapat dirubah dari, dari sisi kewaj iban haj i bagi set iap
kaum m uslim in yang m am pu, t et api cara m elaksanakanya berkem bang sesuai
dengan m asa dan sesuai dengan pendapat - pendapat para fuqaha berdasarkan dalil
Al- Quran dan Hadist Rasul.
I m am Syafi'i sebagai salah sat u im am m ahzab yang em pat , m em punyai
pendapat yang berkem bang sesuai dengan daerah yang ia diam i, sehinggga
m uncullah ist ilah Qaul Qadim dan Qaul Jadid.
Sej ak t ahun 1973, j am a'ah haj i dari I ndonesia t idak lagi m enggunakan
t ransport asi laut , unt uk berangkat m enunaikan haj i ke t anah suci Mekkah, t et ap
t elah m enggunakan t ransport asi udara, m aka dengan sendirinya perat uran ihram
bagi j am a' ah haj i it upun m engalam i perbedaan dari m asa- m asa sebelum nya.
Ket ika m enggunkaan t ransport asi kapallaut paraj am a'ah calon haj i berangkat
dari t anah air lebih awal sekit ar t iga bulan disisakan unt uk perj alanan kem udian
wakt u perj alanan dan dipersingkat lagi. Nam un diperkirakan m ereka sam pai di t anah
suci pada bulan Syawal, kapal yang m ereka t um pangi akan m elalui lokasi yang
set ent ang dengan bukit Yalam - lam berj arak ± 94 Km dari kot a Mekkah 2 0

18
19

20

Mat dawan, “ I badah haj i dan um rah” Bina Usaha, Yogyakart a, 1993 hal.106
Mughniyah Muham m ad Jawad, “ Al- Fiqh ala Mazhabi al- Kham sah” Bairut , DarulJawd, hal.284
Mat dawan Noor H.M. “ I badah haj i dan Um rah” CV Bina Usaha, Yogyakart a, 1993,
Yogyakart a

© 2003 Digit ized by USU digit al library

13

Set elah pem erint ah I ndonesia m em ut uskan unt uk m em berangkat kan calon
haj inya dengan udara m aka para calon haj i t idak lagi m elaui daerah Yalam - lam ,
karena ada dua gelom bang pem berangkat an. Gelom bang pert am a t erdiri dari
beberapa kelom pok t erbang dari berbagai daerah set elah sam pai di Jeddah
( lapangan udara) King Abdul Aziz kem udian di berangkat kan ke Madinah, m aka
m iqat m akaninya sam a dengan penduduk Madinah yait u di Dzul Khulaifah ( Biz’ali) ,
berj arak 464 Km dari Mekkah. 2 1
Yalam - lam m erupakan m iqat bagi orang- orang di arab Yam an, berj arak ± 94
Km dari Mekkah. Daerah ini j uga m enj adi m iqat m akani j am a'ah dari Hindia,
Hadram aut dan m alaysia, I ndonesia ( baik yang pakai pesawat m aupun kapal laut
dan t idak berziarah ke Medinah t erlebih dahulu, t et api ada j uga yang m engat akan
m iqat haj i orang I ndonesia it u, baik yang m em akai t ransport asi udara at au laut )
yang langsung ke Mekkah, m iqat nya adalah Jeddah ± 73 dari Mekkah.
Pada um um nya j am a'ah haj i I ndonesia m elaksanakan haj i Tam at t u sehingga
m iqat m akaninya sebagai berikut :
a. Rom bongan/ gelom bang pert am a, yang m elalui Medinah, ihram um rahnya di BirAli dan ihram haj inya unt uk wuquf di ( Arafah) yakni t em pat penginapan m asingm asing di Mekkah 2 2
b. Rom bongan kedua, yang langsung ke Mekkah m aka ihram um rahnya di Yalam lam at au di Jeddah, dan ihram haj inya unt uk wukuf di Arafah , m ereka berihram
dari m akt ab- m akt ab m ereka di Mekkah
Adapun m iqat m akan bagi j am a' ah I ndonesia sesuai dengan ket et apan dengan

Art inya: “ Musim haj i adalah beberapa bulan yang dim aklum i…( QS, 2: 197)
Didukung dengan dalil Hadist , Rasulullah:

Art inya: “ Vari I bn Um ar, Bulan haj i it u ialah bulan Syawal, Zdulqaidah dan sepuluh
hari Zdulhij j ah" ( Hadist diriwayat kan Oleh Bukhari) .
I bnu Rusdy m enghim pun pendapat ahli fiqh t ent ang m iat m akani ini sebagai
berikut : I bn Malik berpendapat Syawal, Zdulqaidah, Zdulhij j ah adalah m asa berhaj i
( t erm asuk m iqat m akani) . I m am Syafi'i m enyat akan hanya bulan Syawal, zdulqaidah
dan 9 zdulhij j ah saj a. Sedangkan Abu Hanafiah m enyat akan 2 bulan dan 10
zdulhij j ah.
Pendapat Syafi'i ini m elihat dari segi m asa t erakhir unt uk m elaksanakan waj ib
haj i, kem udian pendapat Maliki dan Hanafi ini adalah dari sisi sahnya t awaf ifadhah
dan um rah di akhir bulan zdulhij ah dari Hadist Rasullulah t ent ang Aisyah.
Maka m iqat zam ani bagi j am a'ah I ndonesia m asih dalam kont eks ket et apan
ulam a Fiqh ini, t et api disesuaikan dengan t anggal kedat angan j am a'ah dari I ndonesia
dan kepulangan m ereka dari Mekkah.
21
22

Dan 22, I bid
I bid, hal.108

© 2003 Digit ized by USU digit al library

14

Misalkan rom bongan klot er pert am a sam pai sekian ( dari gelom bang
pem berangkat an pert am a) , t iba di Jeddah dan berangkat ke Medinah pada t anggal 1
zdulqaidah m aka m ereka berdiam selam a 10 hari di Madinah kem udian pada t anggal
11 zdulqaidah m enuj u Mekkah dengan t erlebih dahulu m em akai pakaian ihram
lengkap, diperingat kan unt uk herniat ihram dari rum ah ( hanya unt uk m em elihara diri
dari kelupaan at au sekedar ikht iat h) , berkum pul di m iqat Bir' Ali, berniat ihram
kem bali di t em pat ini, kem udian m elanj ut kan perj alanan ke Mekkah, m elaksanakan
um rah unt uk haj j Tam at t u. Set elah m elaksanakan t ahallul para j am a'ah m enugggu
hari Tarwiyah guna ihram unt uk haj i.
Bagi j am a'ah gelom bang klot er kedua yang langsung ke Mekkah berihram
um rah dari Jeddah. Jika m ereka sam pai di Mekkah pada t anggal 20 zdulqaidah m aka
m iqat zam aninya dari hari it u sam pai selesai m engerj akan haj i yait u t anggal 9
zdulhij j ah.
Penulis m enguat kan m iqat zam ani t anggal 1 Syawal sam pai 9 zdulhij j ah
karena t anggl 9 ini adalah m asa t erakhir seseorang unt uk berniat ihram haj i lalu
wuquf di Arafah, dengan alasan haj i it u adalah Arafah yang m em bedakanya dari
pekerj aan ( ibadah) um rah.
6 . KESI M PULAN
Dari uraian yang t elah dikem ukakan ini, dapat lah diam bil suat u kesim pulan
bahwa:
unt uk m elihat bagaim ana sebenarnya m iqat j am 'ah haj i I ndonesia di zam an
m odern ini, t idak akan t erlepas dari m enget ahui t ent ang haj i dan um rah I badah haj i
m em punyai perat uran- perat uran t ersendiri yang t idak t erlepas dari m asalah syari'ah
dan fiqh. Tent ang kewaj iban haj i, syarat - syarat waj ib haj i, syarat - syarat sah haj i,
waj ib haj i dan rukun haj i t elah m em punyai dat il dan ket ent an m asing- m asing, t et api
para fuqaha berbeda pendapat m engenai m akna yang dikandung dalam Qur'an dan
Hadist ini, persepsi yang berbeda m elahirkan wuj ud aplikasi yang beragam dalam
pelaksanaan ibadah yang disebut dengan m asalah fiqh.
Terj am innya kebebasan pendapat dalam I slam t erus berkem bang oleh sebab
it u m asalah fiqh ini j uga berkem bang, begit u j uga m asalah m iqat haj i I ndonesia.
Miqat haj i I ndonesia sebelum t ahun t uj uh puluh adalah di Yalam - lam , karena
arah kedat angan j am a'ah m elalui t ransport asi laut ke pelabuhan Jeddah.
Set elah t ahun t uj uh puluhan, seluruh j am a'ah dari I ndonesia diberangkat an
dengan pesawat udara king Abdul Aziz, yang berbeda arahnya dengan pelabuhan
laut Jeddah. Selain it u j am a'ah dibagi dua gelom bang pem berangkat an, gelom bang
pert am a ke Madnah t erlebih dahulu, gelom bang ke dua ke Mekkah. Dari it u t erdapat
perbedaan m iqat m akani.
Para j am a'ah yang berangkat gelom bang I , berirham di Bir' Ali. Jam a'ah
gelom bang kedua berihram dari Jeddah. Meskipun ada sebahagian pendapat
m engat akan t et ap dari Yalam - lam . Unt uk m elakukan ihram di Yalam - lam ini
t ergant ung pda keizinan dari pengat ur ( pet ugas haj i) I ndonesia dan panit ia haj i
Saudi Arabia.
Miqat zam ani j am a'ah dari I ndonesia t ergant ung dari m asa hadirnya m ereka
di t anah suci m ekkah sam pat hari ke 9 zdulhij j ah.
7 . SARAN
Pengat uran t ent ang m iqat m akani dari lapangan Udara king Abdul Aziz,
hendaknya m endapat t inj auan kem bali dari panit ia haj i I ndonesia dan Saudi Arabia,
karena j ika dilihat dan diberbandingkan j arak t em pat ini sangat dekat dengan
Mekkah yait u hanya 73 Km .
Sebaiknya para Jam a'ah calon haj i benar- benar m em aham i m anasik haj i
dengan baik sehingga t idak dikhawat irkan ke salahan haj inya.

© 2003 Digit ized by USU digit al library

15

D AFTAR BACAAN
An- Nawawy I m am ," Shaheh Muslim " Dar fikri Bairut , t t .
Al- Ashqalani I bn haj ar, " Bulughul Maram " , Bairut , t t
Yunus Mahm ud, " Kam us Arab I ndonesia" , Lem baga Penyelenggaraan Pent erj em ah
AI - Quran, Jakart a, 1966.
Mughirah Muham m ad Jawad, " AI - Fiqh 'Ala Mazhib Al- Kham sah” , Darul al- j awad,
Bairut , 1984.
Mat dawam Noor RM " I badah haj i dan Um rah" , CV. Bina Usaha Yogyakart a, 1984.
Qardhawi Yusuf, “ Al- lbadah di AI - I slam ", Jam i'al Huquq m ahfuzah, Bairut , 1979.
Rasyd Sulaim an, " Al- Fiqh al- I slam " , Sinar Barn AI - Gesindo, Bandung, 1994.
Syalt ut m ahm ud," I slam ' Aqiqah wa Syari'ah" Daru al Qalam , m esir, 1966.
Sabiq Sayyid," Fuqhu al- Sunnah" alih bahasa Mahyuddin syaf j ilid 5, PT, Al- Ma'arif,
Bandung, 1993.
Rusyd I bn " Bidayat u al- Muj t ahid wa Nihayat u al- m uqt ashid" Pust aka AI - Ma'rif,
Jakart a, t t
Taim iyah I bn," Subulussalam " , Bairut , t t .

© 2003 Digit ized by USU digit al library

16