1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA - Zaman Prasejarah di Indonesia
Zaman Prasejarah di Indonesia
1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA
ZAMAN BATU
zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu :
i.
Palaeolithikum (Zaman Batu Tua),
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alatalat tsb adalah :
·
Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut
"Chopper" (alat penetak/pemotong)
·
Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak
bergerigi
·
Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk
mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini
pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
·
Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut
dapat dikelompokan menjadi :
·
Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
Manusia pendukung kebudayaan
·
Pacitan
: Pithecanthropus dan
·
Ngandong
: Homo Wajakensis dan Homo soloensis.
ii.
Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri zaman Mesolithikum :
·
Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum.
·
Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut "kjoken modinger"
(sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)
·
Alat-alat zaman Mesolithikum :
·
Kapak genggam (peble)
·
Kapak pendek (hache Courte)
·
Pipisan (batu-batu penggiling)
·
Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
·
Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Flores
·
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut "Abris
Sous Roche " Adapun alat-alat tersebut adalah :
·
Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk
mengupas makanan.
·
Ujung mata panah,
·
batu penggilingan (pipisan),
·
kapak,
·
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
·
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone
Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
·
Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
·
Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
·
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
·
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid
iii.
Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
·
Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu.
Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
·
Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
·
Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa
dan Serawak
·
Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jAwa
·
Pakaian (dari kulit kayu)
·
Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
·
Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan
Austro-Asia (Khmer –
Indochina)
iv.
Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
·
Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati
arwah nenek moyang
·
Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek
moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan
·
Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup
·
Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya
lepas satu sama lain
·
Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat
ZAMAN LOGAM
zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
1.
Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
·
Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa,
Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
·
Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah :
Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara
keagamaan dan maskawin.
·
Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan
di Madura dan Sumatera
·
Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim)
dan Bogor (Jabar)
·
Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena
disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.
2.
Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
·
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
·
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
·
Mata pisau
·
Mata pedang
·
Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan
Punung (Jawa Timur)
2. KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH
FOOD GATHERING
Ciri zaman ini adalah :
·
Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
·
Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
·
Tempat tinggalnya : gua-gua
·
Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa
·
Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman batu
tengah (Mesolithikum)
FOOD PRODUCING
·
Ciri zaman ini adalah :
·
Telah mulai menetap
·
Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
·
Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
·
Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
·
Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
·
Alat-alatnya sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan
Zaman Megalithikum (zaman batu besar)
ZAMAN PERUNDAGIAN
·
Manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam dengan keterampilandan keahlian
khusus
·
Teknik pembuatan benda dari logam disebut a cire perdue yaitu, dibuat model
cetakannya dulu dari lilin yang ditutup dengan tanah liat kemudian dipanaskan sehingga
lilinya mencair. Setelah itu dituangkan logamnya.
·
Tingkat perekonomian masyarakat telah mencapai kemakmuran
·
Sudah mengenal bersawah
·
Alat-alat yang dihasilkan : kapak corong, nekara,pisau, tajak dan alat pertanian dari
logam
·
Telah mencapai taraf perkembangan sosial ekonomi yang mantap
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
1.
Eugena Dobois,
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat
kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak,
Tulung Agung.
·
Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang
sudah berpikir maju)
·
Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak)
ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan
ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
·
Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
·
Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
2.
G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuan beliau adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan
tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 - 1941 ditemukan tengkorak tulang dan
rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
3.
Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo
Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan
Patiayam (kudus).
4.
Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952
yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan
sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
·
Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina),
dan Cina.
·
Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus
Pekinensis.
·
Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo
Neaderthalensis.
·
Menurut Dobois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia
berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
1.
Meganthropus
2.
Pithecanthropus
3.
Homo
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia :
1.
Ciri Meganthropus
:
·
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
·
Badannya tegak
·
Hidup mengumpulkan makanan
·
Makanannya tumnuhan
·
Rahangnya kuat
2.
Ciri Pithecanthropus
·
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
:
·
Hidup berkelompok
·
Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
·
Mengumpulkan makanan dan berburu
·
Makanannya daging dan tumbuhan
3.
Ciri jenis Homo
·
Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
·
Muka dan hidung lebar
·
Dahi masih menonjol
·
Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
:
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya
menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
·
Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
·
Bentuk budaya yang bersifat Material
i.
Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
·
Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai
kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
·
Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam
dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.
Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
·
Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap
dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih
mengumpulkan makanan
·
Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan
berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali
mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.
Sistem bercocok tanam/pertanian
·
Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
·
Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
·
Sistem huma untuk menanam padi
·
Belum dikenal sistem pemupukan
iv.
Pelayaran
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi
bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.
Bahasa
·
Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun
bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
·
Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan
perkembangan bahasa. ***
http://9758.multiply.com/journal/item/10
1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA
ZAMAN BATU
zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu :
i.
Palaeolithikum (Zaman Batu Tua),
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alatalat tsb adalah :
·
Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut
"Chopper" (alat penetak/pemotong)
·
Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak
bergerigi
·
Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk
mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini
pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
·
Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut
dapat dikelompokan menjadi :
·
Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
Manusia pendukung kebudayaan
·
Pacitan
: Pithecanthropus dan
·
Ngandong
: Homo Wajakensis dan Homo soloensis.
ii.
Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri zaman Mesolithikum :
·
Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum.
·
Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut "kjoken modinger"
(sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)
·
Alat-alat zaman Mesolithikum :
·
Kapak genggam (peble)
·
Kapak pendek (hache Courte)
·
Pipisan (batu-batu penggiling)
·
Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
·
Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Flores
·
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut "Abris
Sous Roche " Adapun alat-alat tersebut adalah :
·
Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk
mengupas makanan.
·
Ujung mata panah,
·
batu penggilingan (pipisan),
·
kapak,
·
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
·
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone
Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
·
Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
·
Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
·
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
·
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid
iii.
Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
·
Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu.
Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
·
Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
·
Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa
dan Serawak
·
Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jAwa
·
Pakaian (dari kulit kayu)
·
Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
·
Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan
Austro-Asia (Khmer –
Indochina)
iv.
Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
·
Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati
arwah nenek moyang
·
Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek
moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan
·
Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup
·
Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya
lepas satu sama lain
·
Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat
ZAMAN LOGAM
zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
1.
Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
·
Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa,
Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
·
Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah :
Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara
keagamaan dan maskawin.
·
Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan
di Madura dan Sumatera
·
Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim)
dan Bogor (Jabar)
·
Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena
disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.
2.
Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
·
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
·
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
·
Mata pisau
·
Mata pedang
·
Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan
Punung (Jawa Timur)
2. KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH
FOOD GATHERING
Ciri zaman ini adalah :
·
Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
·
Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
·
Tempat tinggalnya : gua-gua
·
Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa
·
Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman batu
tengah (Mesolithikum)
FOOD PRODUCING
·
Ciri zaman ini adalah :
·
Telah mulai menetap
·
Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
·
Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
·
Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
·
Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
·
Alat-alatnya sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan
Zaman Megalithikum (zaman batu besar)
ZAMAN PERUNDAGIAN
·
Manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam dengan keterampilandan keahlian
khusus
·
Teknik pembuatan benda dari logam disebut a cire perdue yaitu, dibuat model
cetakannya dulu dari lilin yang ditutup dengan tanah liat kemudian dipanaskan sehingga
lilinya mencair. Setelah itu dituangkan logamnya.
·
Tingkat perekonomian masyarakat telah mencapai kemakmuran
·
Sudah mengenal bersawah
·
Alat-alat yang dihasilkan : kapak corong, nekara,pisau, tajak dan alat pertanian dari
logam
·
Telah mencapai taraf perkembangan sosial ekonomi yang mantap
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
1.
Eugena Dobois,
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat
kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak,
Tulung Agung.
·
Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang
sudah berpikir maju)
·
Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak)
ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan
ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
·
Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
·
Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
2.
G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuan beliau adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan
tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 - 1941 ditemukan tengkorak tulang dan
rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
3.
Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo
Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan
Patiayam (kudus).
4.
Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952
yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan
sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
·
Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina),
dan Cina.
·
Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus
Pekinensis.
·
Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo
Neaderthalensis.
·
Menurut Dobois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia
berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
1.
Meganthropus
2.
Pithecanthropus
3.
Homo
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia :
1.
Ciri Meganthropus
:
·
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
·
Badannya tegak
·
Hidup mengumpulkan makanan
·
Makanannya tumnuhan
·
Rahangnya kuat
2.
Ciri Pithecanthropus
·
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
:
·
Hidup berkelompok
·
Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
·
Mengumpulkan makanan dan berburu
·
Makanannya daging dan tumbuhan
3.
Ciri jenis Homo
·
Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
·
Muka dan hidung lebar
·
Dahi masih menonjol
·
Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
:
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya
menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
·
Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
·
Bentuk budaya yang bersifat Material
i.
Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
·
Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai
kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
·
Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam
dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.
Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
·
Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap
dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih
mengumpulkan makanan
·
Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan
berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali
mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.
Sistem bercocok tanam/pertanian
·
Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
·
Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
·
Sistem huma untuk menanam padi
·
Belum dikenal sistem pemupukan
iv.
Pelayaran
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi
bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.
Bahasa
·
Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun
bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
·
Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan
perkembangan bahasa. ***
http://9758.multiply.com/journal/item/10