b. SKL Pertamananan (Kiki Yuliati)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upayaupaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidangbidang keilmuan dan keahlian yang relevan baik secara bilateral, regional maupun internasional.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upayaupaya meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran (learning outcomes) baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masingmasing.
Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor seperti sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lainlain. Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain.
1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan.
2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat pekerjaan.
(2)
kerja. 4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesia dengan negaranegara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Secara mendasar langkahlangkah pengembangan tersebut mencakup permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk Pemerintah, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.
Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti misalnya belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upayaupaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan nonformal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera.
Di jalur pendidikan nonformal, pada bulan Mei 2016 tercatat sekitar 19.692 lembaga kursus dan pelatihan yang menyelenggarakan pendidikan nonformal dalam bentuk beragam jenis kursus dan pelatihan (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL, dan Permendikbud Nomor 131 Tahun 2014 dan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL kursus dan pelatihan disusun berbasis KKNI untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri. B. Tujuan Penyusunan SKL
SKL kursus dan pelatihan disusun dengan tujuan untuk menjadi pedoman dalam merumuskan kurikulum, menentukan bahan pembelajaran, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, serta menentukan lulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagi yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya.
(3)
lingkungan kehidupan manusia (fisik dan non fisik) yang terdiri dari bangunan dan lingkungan buatan yang dikelilingi oleh lingkungan alami. Sedangkan Menurut Forman & Godron; lanskap adalah suatu lahan heterogen dengan luasan tertentu yang terdiri dari sekelompok/ kumpulan (cluster) ekosistem yang saling berinteraksi; kumpulan tersebut dapat ditemukan secara berulang dalam suatu wilayah dengan bentuk yang sama.
Didalam bahasa inggris tua, batasan kata “landscape” mempunyai arti Wilayah/Region. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lanskap adalah kesatuan wilayah di permukaan bumi yang terdiri dari kesatuan ekosistem yang saling berinteraksi (batuan, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia).
(Motloch, John.L,1991,hal: 1) Pada pengertian kontemporernya, lanskap digunakan sebagai istilah inklusif yang mencakup lingkungan alam dan lingkungan urban. Lingkungan alam adalah lanskap alamiah, suburbia adalah lanskap suburban, dan lingkungan dalam kota adalah lanskap perkotaan.
Lanskap adalah bentang alam yang dapat dilihat oleh manusia di alam ini. Lanskap yang baik adalah lanskap yang secara visual dan fungsinya indah serta memiliki kesatuan. Agar dapat diperoleh suatu lanskap yang baik, diperlukan suatu perencanaan yang tepat. Dalam merencanakan perancangan suatu lanskap, selain perlu memperhatikan materialmaterial yang ada pada tapak tersebut, juga perlu memperhatikan peranan dan keberadaan manusia dalam alam tersebut. Jadi, untuk dapat merencanakan lanskap suatu wilayah menjadi lebih baik, seluruh sumber daya di wilayah tersebut perlu dipertimbangkan
Pertamanan merupakan salah satu bidang yang dibutuhkan dan diperlukan peran sertanya dalam rangka menjaga kelestarian Lingkungan Hidup serta menciptakan keindahan lingkungan. Pengertian taman adalah sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani. Taman merupakan sub sistem dari lanskap (landscape). Sehingga pertimbangan perancangan taman perlu didasarkan pada pertimbangan terhadap aspekaspek suatu tapak terbatas.
Dengan pengertian lain taman adalah sebuah areal/tempat menyusun, menata berbagai macam tanaman dengan menggunakan berbagai macam media serta elemenelemen tambahan dan juga wadah yang digunakan agar terlihat keindahannya, kenyamanannya dan kesejukannya di dalam dan di luar ruangan. Taman dijumpai sebagai Taman rumah tinggal, Taman lingkungan, Taman bermain, Taman perkantoran, Taman kota, Taman sekolah, Taman wisata dll.
Berdasarkan pengamatan terhadap perkembangan bidang usaha industri pertamanan di Indonesia, hingga saat ini telah teridentifikasi beberapa sektor pekerjaan bidang usaha pertamanan yang banyak digeluti dan diminati para pengusaha industri pertamanan, baik tingkat perseorangan maupun tingkat perusahaan, antara lain adalah 7 sektor dibawah ini, yaitu meliputi:
(4)
4. dekorasi taman;
5. pemeliharaan taman; 6. alih tanam pohon; dan 7. Topiari.
Rancangan SKL Pertamanan Jenjang II, III dan IV KKNI, bahan ajarannya akan disusun sesuai tingkat kesulitan dan kompetensi kerja yang akan dihadapinya. Yaitu sebagai berikut. 1. Bahan ajaran pada Jenjang II Pemeliharaan Taman 1 (PMT1) 2. Bahan ajaran pada Jenjang III a. Pemeliharaan Taman 2 (PMT2); b. Pelaksanaan Pembangunan Taman (PBT); c. Budi daya Tanaman (BDT); dan d. Dekorasi Taman 1 (DKT1). 3. Bahan ajaran pada Jenjang IV a. Dekorasi Taman 2 (DKT2); b. Perancangan Taman (PRT); c. Alih Tanam Pohon (ATP); dan d. Topiari Tanaman (TT).
Program kursus dan pelatihan Pertamanan Jenjang II KKNI, akan menghasilkan tenaga kerja yang disebut sebagai “Pemelihara Taman”.
Program kursus dan pelatihan Pertamanan Jenjang III KKNI, akan menghasilkan tenaga kerja yang disebut sebagai “Pelaksana Pembangunan Taman”.
Program kursus dan pelatihan Pertamanan Jenjang IV KKNI, akan menghasilkan tenaga kerja yang disebut sebagai “Perancang Taman”.
Dari ketujuh sektor pekerjaan bidang pertamanan tersebut diatas (Perancangan Taman, Pembangunan Taman, Budi Daya Tanaman, Dekorasi Taman, Pemeliharaan taman, Alih Tanam Pohon, dan Topiari), sektor pekerjaan Pemeliharaan Taman merupakan sektor yang paling banyak dibutuhkan tenaga kerjanya, juga sektor pekerjaan Pembangunan Taman termasuk banyak dibutuhkan tenaga kerjanya oleh dunia usaha dan industri Pertamanan.
Oleh karena itu, pada saat ini sektor Pemeliharaan Taman 1 (sesuai kompetensi kerja pemeliharaan taman secara umum, dasar dan luas) akan dijadikan prioritas program penyusunan SKL Pertamanan Jenjang II KKNI. Sektor Pelaksanaan Pembangunan Taman ditambah dengan sektor Budi Daya Tanaman dan Dekorasi Taman 1 (skala dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas) akan dijadikan prioritas program penyusunan SKL Pertamanan Jenjang III KKNI.
Selanjutnya Sektor Pemeliharaan Taman 2 (sesuai kompetensi kerja pemeliharaan taman spesifik taman dinding (vertical garden) dan taman atap (roof garden), Perencanaan Taman, Alih Tanam Pohon, Topiari Tanaman dan Dekorasi Taman (skala dalam gedung dan halaman bagian wilayah taman kota) akan dimasukkan di dalam program penyusunan SKL Pertamanan Jenjang IV KKNI yang akan datang.
(5)
PMT1
Gambar 1: Bagan Kompetensi dan penjenjangan Bidang Pertamanan
Jenjang III
PRT
PMT2 PBT BDT DKT1
Pemelihara
Taman Pelaksana Pemba ngunan
Taman
Budidaya
Tanaman Dekorasi Taman Perancang Taman Tanam Alih Pohon
Topiari Tanaman Jenjang
II
Fokus Program
Ke 1 Jenjang
(6)
2. Tujuan
a. Umum
Secara umum program kursus dan pelatihan “Pertamanan Jenjang II dan III KKNI” ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang antara lain:
1) memiliki pengetahuan umum bidang kerja pertamanan, pengetahuan faktual, pengetahuan operasional dasar hingga operasional yang lengkap terkait dengan fakta bidang keterampilan pemeliharaan taman, pembangunan taman, budi daya tanaman dan dekorasi taman skala dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas (halaman rumah serta ruang luar gedung perkantoran) yang praktis dan ekonomis;
2) memiliki keterampilan menggunakan peralatan taman tanpa mesin (manual), memanfaatkan informasi dan teknologi bidang pertamanan untuk membantu pelaksanaan tugas kerjanya;
3) mampu bekerja secara mandiri, mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup tim kerja pemeliharaan taman, pembangunan taman, budi daya tanaman dan dekorasi taman skala dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas, dengan pengawasan langsung ataupun tidak langsung dari pihak pemberi tugas; dan
4) bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri, dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain dan tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain. b. Khusus
Secara khusus program kursus dan pelatihan “Pertamanan Jenjang II dan III KKNI” ini bertujuan:
1) memberikan nilai tambah dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja di bidang usaha dan industri pertamanan; 2) menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan tugas
pemeliharaan taman (skala taman pekarangan rumah, taman privat, taman lingkungan dan taman kota) secara rutin, sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman (pohon, palem, tanaman semak, penutup tanah, rumput dan tanaman air) dalam kondisi optimal, dapat mempertahankan kesuburan media tanamnya, serta dapat mempertahankan estetika taman dengan mengendalikan pertumbuhan tanaman sesuai dengan desain awal taman; 3) menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan satu
tugas pemeliharaan taman dan serangkaian tugas pembangunan taman, budi daya tanaman serta dekorasi taman dengan skala ruang dalam gedung dan halaman
(7)
subur dan tidak membahayakan atau merusak lingkungan; dan
4) memberikan nilai tambah dalam penguasaan pengetahuan tentang manfaat taman sebagai sarana yang memiliki fungsi estetika dan fungsi ekologis.
3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan “Pertamanan Jenjang II dan III KKNI” ini dirancang bermanfaat bagi pihakpihak terkait, yaitu: a. bagi Lulusan kursus dan pelatihan Pertamanan, dapat
menguasai pengetahuan, memiliki sikap kerja dan ketrampilan bidang pertamanan, sehingga dapat dipergunakan sebagai bekal bekerja dan atau berwirausaha; b. bagi Lembaga pengguna jasa pemeliharaan taman,
pembangunan taman, budi daya tanaman dan dekorasi taman dengan skala ruang dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas, diharapkan dapat lebih mudah mendapatkan tenaga kerja pertamanan (gardener) yang siap dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai jenjang ketrampilannya; dan c. bagi Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan
Pertamanan Jenjang II dan III KKNI, dapat menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang sesuai dengan standar kompetensi ketrampilan di bidang Pertamanan.
4. Kualifikasi peserta
Kursus dan pelatihan Pertamanan Jenjang II dan III KKNI ini dapat diikuti oleh setiap warga Negara Indonesia dan tidak tertutup bagi warga Negara asing dengan persyaratan pendidikan: a. minimal lulus Sekolah Menengah Pertama/SMP atau yang
sederajat dan lulus wawancara yang dilakukan oleh lembaga kursus untuk dapat mengetahui pengalaman kerjanya di bidang pertamanan sebelumnya.
Kompetensi kerja lulusannya setara dengan Jenjang II KKNI. b. minimal tamat Sekolah Menengah Atas/SMA atau yang
sederajat.
Kompetensi kerja lulusannya setara dengan Jenjang III KKNI. 5. Metode kursus dan pelatihan
Pelaksanaan kursus dan pelatihan dilakukan dengan cara pemberian materi pelajaran teori di ruang kelas, belajar praktik di lapangan melalui metode pembelajaran presentasi oral, gambar dan audiovisual, demonstrasi, simulasi, pemecahan masalah/kasus, diskusi dan anjangkarya (study tour) ke Taman Rumah, Taman Kantor (Privat), Taman Kota atau Kebun Raya/Taman Botani lainnya yang akan dipilih untuk menjadi percontohan.
(8)
jenjang II dan III KKNI.
Penyelenggaraan uji kompetensi diatur dalam Petunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK). Uji kompetensi dilaksanakan di suatu tempat yang disebut Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah diverifikasi oleh LSK Pertamanan.
Pelaksanaan uji kompetensi terdiri dari ujian teori dan praktik yang bertujuan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja terkait dengan aspekaspek psikomotorik, kognitif dan afektif sesuai dengan tingkat kesulitan pelaksanaan tugas dan kompetensi kerjanya.
7. Sertifikat Kelulusan
Sertifikat kelulusan diberikan oleh Satuan Pendidikan yang terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang pertamanan kepada peserta kursus dan pelatihan setelah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi sesuai jenjang kursus dan pelatihan yang diikuti.
Peserta yang dinyatakan lulus Uji Kompetensi akan mendapatkan satu lembar Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengisian blanko Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Satuan Pendidikan yang terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang pertamanan. Sertifikat yang diperoleh dari program ini adalah Sertifikat “Pemelihara Taman” (untuk lulusan Jenjang II KKNI) dan sertifikat “Pelaksana Pembangunan Taman” (untuk lulusan Jenjang III KKNI).
D. Pengertian
1. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.
2. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang pekerjaan tertentu.
3. Sikap adalah penghayatan nilai, etika, moral, hukum, dan normanorma sosial lainnya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, yang diaktualisasikan dalam perilaku dan perbuatan seharihari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja, maupun dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.
4. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
(9)
asesmen yang terstruktur, secara mandiri dan bertanggung jawab di dalam lingkungan kerja.
6. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam melakukan pekerjaan di bidang tertentu dan selama jangka waktu tertentu.
7. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi yang menyatakan karakter, kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
8. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi 1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
9. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup deskripsi umum dan selaras dengan deskripsi kualifikasi KKNI.
10.Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran kursus pada jenjang KKNI yang sesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan dalam tiga parameter: Kompetensi, Elemen Kompetensi, dan Indikator kelulusan.
11.Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaian pembelajaran khusus.
12.Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan non formal, atau pendidikan informal ke dalam sektor pendidikan formal.
II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI A. Profil Lulusan
Program kursus dan pelatihan Pertamanan, menghasilkan:
1. Lulusan Jenjang II KKNI, terampil dalam melaksanakan tugas tugas pemeliharaan taman meliputi:
(10)
perawatan rutin utilitas taman; dan
b. pemeliharaan rutin elemen lunak (soft material) taman yang terdiri dari tugas penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penyulaman tanaman (penggantian dan penanaman kembali), pembersihan sampah, meliputi tanaman pohon, palem, tanaman semakperdu, tanaman penutup tanah, rumput dan tanaman air; serta tugas pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara manual (tanpa bahan kimia).
2. Lulusan Jenjang III KKNI, terampil dalam melaksanakan tugas tugas yang meliputi:
a. pemeliharaan taman yang lebih spesifik, terdiri dari tugas pemeliharaan taman dinding (vertical garden), taman atap (roof garden) dengan sistem pot atau multipot; dan tugas pengendalian hama, penyakit dan gulma secara kimiawi (menggunakan bahan kimia yang sesuai);
b. pelaksanaan pembangunan taman, terdiri dari tugas melaksanakan persiapan pembangunan taman melalui proses dan tahapan pelaksanaan sampai dengan hasil akhir pembangunan tama;
c. budi daya tanaman, terdiri dari tugas mulai dari penyiapan perlengkapan, penyiapan media tanam, pelaksanaan perbanyakan tanaman, sampai dengan usaha pemasaran; dan d. dekorasi taman skala ruang dalam gedung dan halaman
gedung secara terbatas, terdiri dari tugas penjadwalan pekerjaan, persiapan gambar kerja, peralatan, bahan, tenaga kerja dan pelaksanaan pekerjaan dekorasi taman sesuai desain yang telah disediakan.
B. Jabatan Kerja
1. Lulusan kursus dan pelatihan Pertamanan Jenjang II KKNI ini, mendapat sebutan: Pemelihara Taman.
Pemelihara taman yang baru lulus dari pelatihan ini, dapat mengawali karier kerja sebagai juru taman; mandor tukang; pramuniaga tanaman; petugas pengendali HPT dan gulma (tanpa bahan kimia); operator peralatan taman; pemangkas tanaman; penyulam tanaman; pemupuk tanaman dan atau sebagai penyiram taman.
Yang bekerja mandiri lingkup kerjanya pada skala taman pekarangan rumah dan skala taman privat (perkantoran).
Dengan berjalannya waktu, pengalaman kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjut memungkinkan untuk peningkatan kapasitas, kualitas karier kerja atau beralih ke profil lain yang lebih tinggi.
2. Lulusan kursus dan pelatihan Pertamanan Jenjang III KKNI ini, mendapat sebutan: Pelaksana Pembangunan Taman.
(11)
mandor taman; pengusaha kecil bibit tanaman, pelaksana teknis lapangan; pelaksana teknis pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma (menggunakan bahan kimia); pelaksana teknis pemeliharaan taman dinding dan taman atap; pelaksana teknis penyiapan rekrutmen tenaga kerja pembangunan elemen lunak taman; pelaksana teknis pengadaan barang/jasa pertamanan; pelaksana teknis pengolahan tanah lahan tanaman; pelaksana teknis penyiapan media tanam; pelaksana teknis proses penanaman; pelaksana teknis pemeriksaan hasil penanaman; pelaksana teknis proses perbanyakan tanaman; pelaksana teknis proses pembibitan; pelaksana teknis proses dekorasi taman.
Dengan berjalannya waktu, pengalaman kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjut memungkinkan untuk peningkatan kapasitas, kualitas karier kerja atau beralih ke profil lain yang lebih tinggi.
C. Capaian Pembelajaran 1. Deskripsi umum KKNI
Deskripsi umum KKNI sesuai Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 minimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan kursus dan pelatihan adalah sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya;
c. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia;
d. mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain; dan
f. menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan Jenjang II KKNI
a. Mampu melaksanakan suatu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.
(12)
penyelesaian yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul.
c. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
3. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan Jenjang III KKNI
a. Mampu melaksanakan serangkaian tugas sepesifik, dengan menterjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
b. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.
c. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
4. Deskripsi capaian pembelajaran khusus
a. Capaian pembelajaran khusus lulusan Pertamanan Jenjang II KKNI.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERTAMANAN SESUAI KKNI
JENJANG II SIKAP DAN
TATA NILAI
Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia yang.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
(13)
JENJANG II 7. Memiliki sikap pikir (attitude) dan etika hidup berkelanjutan dan ekologis dalam lingkup tugasnya. 8. Memberikan pelayanan prima diukur dari tingkat kepuasan pemberi tugas. KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA 1. Mampu memelihara estetika/keindahan dan kesehatan taman (skala rumah dan kantor) dengan menggunakan alat taman tanpa mesin dan prosedur kerja yang lazim, meliputi kemampuan. a. Mempertahankan pertumbuhan tanaman (pohon, palem, tanaman semakperdu, tanaman penutup tanah, rumput dan tanaman air) dalam kondisi optimal. b. Mempertahankan kesuburan media tanam. c. Mengendalikan hama, penyakit tanaman dan gulma tanpa menggunakan bahan kimia. d. Mempertahankan estetika taman dengan mengendalikan pertumbuhan tanaman sesuai dengan desain awal taman. e. Menggunakan peralatan taman tanpa mesin (manual) yang sesuai dengan tahapan proses pemeliharaan kesehatan dan keindahan taman. f. Menggunakan prosedur pemeliharaan kesehatan dan keindahan taman sesuai dengan Standar Pelaksanaan Kerja yang diterbitkan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Mampu membuat rencana kerja rutin dan menginformasikan rencana tersebut kepada pengguna. 3. Mampu memberikan saran kepada pengguna dalam hal pemeliharaan taman yang sehat dan indah. 4. Mampu membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 5. Mampu menghitung biaya pemeliharaan taman
(14)
JENJANG II dan mempresentasikannya kepada pengguna. 6. Mampu memasarkan jasa pemeliharaan taman dan tanaman menggunakan minimum salah satu media sosial yang efektif dan efisien. 7. Mampu melakukan evaluasi mandiri atas pekerjaan yang dilakukan melalui pengisian kuesioner kepuasan pengguna. PENGETAHUAN YANG DIKUASAI Menguasai pengetahuan terkait dengan pemeliharaan taman, meliputi. 1. Konsep umum taman yang sehat dan indah. 2. Pengetahuan faktual tentang. a. Jenis, fungsi taman dan tanaman (pohon, palem, tanaman semak, penutup tanah, rumput dan tanaman air) b. Media tanam. c. Hama, penyakit dan gulma serta pengendaliannya. 3. Pengetahuan faktual tentang jenis peralatan dan bahan pemeliharaan taman. 4. Prinsip dan teknik penggunaan, perawatan, penyimpanan peralatan dan bahan pemeliharaan taman. 5. Pengetahuan prosedural pemeliharaan tanaman, elemen keras taman, dan pemeliharaan taman. 6. Teknik menyusun laporan dan RAB dengan format baku yang ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 7. Teknik berkomunikasi efektif dengan pengguna, khusus pada aspek pemeliharaan taman. 8. Teknik mengevaluasi diri dengan menyusun kuesioner penilaian dengan format baku yang ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 9. Teknik pemasaran jasa pemeliharaan taman dan tanaman menggunakan minimum satu teknologi informasi yang efektif dan efisien. HAK DAN TANGGUNG 1. Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dalam melaksanakan pemeliharaan taman dengan
(15)
JENJANG II JAWAB etoskerja yang baik.
2. Mampu memberikan bimbingan dalam teknik pemeliharaan tanaman dan taman kepada rekan kerja yang baru ataupun orang yang sedang magang kerja.
b. Capaian pembelajaran khusus lulusan Pertamanan Jenjang III KKNI.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERTAMANAN SESUAI KKNI
JENJANG III SIKAP DAN
TATA NILAI
1. Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia yang.
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang
baik di dalam menyelesaikan tugasnya. c. Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
(16)
JENJANG III
pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas. g. Memiliki sikap pikir (attitude) dan etika hidup
berkelanjutan dan ekologis dalam lingkup tugasnya.
h. Memberikan pelayanan prima diukur dari tingkat kepuasan pemberi tugas.
KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik pada pemeliharaan taman yang lebih kompleks; pelaksanaan pembangunan taman; budi daya tanaman; serta dekorasi taman skala ruang dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas, dengan memanfaatkan informasi, menggunakan alat pertamanan dan pelaksanaan pekerjaannya berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja yang tepat, meliputi kerja untuk.
a. Pemeliharaan taman dinding (vertical garden), taman atap (roof garden) dengan sistem pot atau multipot; pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma dengan menggunakan bahan kimia yang sesuai.
b. Ikut serta melaksanakan pekerjaan pra konstruksi taman.
c. Berperan serta membantu mengawasi proses pelaksanaan pembangunan elemen keras taman.
d. Berperan serta melaksanakan pekerjaan
konstruksi pembangunan elemen lunak taman. e. Berperan serta melaksanakan pekerjaan pasca
konstruksi taman.
f. Melakukan pembibitan tanaman (plant nursery).
g. Melaksanakan proses perbanjakan tanaman secara vegetative.
h. Menangani proses pembibitan.
i. Membuat dekorasi taman skala ruang dalam gedung dan halaman pekarangan rumah serta ruang luar gedung perkantoran sesuai
(17)
JENJANG III
j. Menggunakan prosedur pemeliharaan
kesehatan dan keindahan taman sesuai dengan Standar Pelaksanaan Kerja yang diterbitkan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Mampu membuat rencana kerja serangkaian tugas pelaksana pemeliharaan taman 2 (yang lebih spesifik), pembangunan taman, budi daya tanaman dan dekorasi taman 1 (skala ruang dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas) kemudian menginformasikan rencana kerja tersebut kepada pengguna jasa.
3. Mampu memberikan saran kepada pengguna dalam hal pelaksanaan pemeliharaan taman dinding dan taman atap sistem pot atau multipot, pembangunan dan pembudi dayaan taman serta pekerjaan dekorasi taman (skala ruang dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas) yang sehat dan indah.
4. Mampu membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Mampu menyusun usulan biaya pelaksanaan pemeliharaan taman, tugas pembangunan taman, tugas pekerjaan budi daya tanaman dan tugas pekerjaan dekorasi taman serta
mempresentasikannya kepada pengguna.
6. Mampu memasarkan jasa pembangunan taman, pekerjaan budi daya tanaman dan pekerjaan dekorasi taman menggunakan minimum salah satu media sosial yang efektif dan efisien
7. Mampu melakukan evaluasi mandiri ataupun bersama tim kerja atas pekerjaan yang dilakukan melalui pengisian kuesioner kepuasan pengguna. 8. Mampu bekerja mandiri dan atau di bawah
pengarahan serta pengawasan tidak langsung dari atasannya atau pihak pengguna.
9. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan atasan maupun rekan kerja dalam
(18)
JENJANG III lingkup kerjanya.
10. Dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
1. Menguasai pengetahuan operasional yang
lengkap, prinsipprinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta di dalam pelaksanaan
pembangunan taman, pembudi dayaan tanaman, dekorasi taman skala ruang dalam gedung dan halaman gedung secara terbatas, meliputi penguasaan.
a. Pengetahuan umum dan dasardasar mengenai jenis dan fungsi instalasi bangunan dan utilitas (hard material) taman,
b. Pengetahuan teknik perbanyakan tanaman, c. Pengetahuan penyiapan bedeng tanaman, d. Pengetahuan mengenai kesuburan tanah, e. Pengetahuan mengenai pemupukan,
f. Pengetahuan mengenai prinsipprinsip dasar wirausaha bidang pertamanan.
g. Pengetahuan mengenai proses dasar budi daya tanaman,
h. Pengetahuan dasar mengenai proses pekerjaan dekorasi taman,
i. Teknik menyusun laporan dan RAB dengan format baku yang ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2. Teknik berkomunikasi efektif dengan pihak
pengguna, khususnya pada aspek yang terkait pembangunan, budi daya taman dan dekorasi taman.
3. Teknik mengevaluasi diri/kelompok dengan menyusun kuesioner penilaian dengan format baku yang ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Teknik pemasaran jasa pembangunan taman, budi daya tanaman dan dekorasi taman
menggunakan minimum satu teknologi informasi yang efektif dan efisien
(19)
JENJANG III HAK DAN
TANGGUNG JAWAB
3. Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dalam melaksanakan pemeliharaan taman yang spesifik, pelaksanaan pembangunan taman, budi daya tanaman dan atau dekorasi taman dengan etoskerja yang baik.
4. Bertanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain di dalam tugas tim kerjanya melaksanakan pemeliharaan tanaman,
pelaksanaan pembangunan taman, budi daya tanaman dan atau dekorasi taman.
5. Mampu diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu kerja rekan dalam satu tim kerjanya.
(20)
1.Pertamanan Jenjang II: a. Pemeliharaan Taman 1
NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI KELULUSANINDIKATOR
Sikap dan Tata Nilai 1. Membentuk karakter
lulusan kursus dan pelatihan
pertamanan yang bertakwa,
memiliki moral, dan etika yang baik dalam menjalankan tugas secara
profesional dan bertanggung jawab.
1.1 Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. a. Ketepatan dalam menyebutkan prinsipprinsip etika profesi bidang pertamanan. b. Kesesuaian antara perilaku dengan pola pikir
ekologis dalam tugas profesinya melalui uji praktek simulasi kerja.
c. Ketepatan menyebutkan langkahlangkah kerja yang peduli lingkungan dan masyarakat
sekitarnya.
1.2 Memiliki moral, etika lingkungan hidup dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
1.3 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
(21)
1.4 Bekerja sama dan memiliki kepekaan yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
1.5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. 1.6 Menjunjung tinggi
penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
1.7 Memperhatikan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
(22)
2. Melakukan pemeliharaan elemen keras (hard material) taman.
2.1 Melaksanakan
pembersihan / pencucian bangunan taman, meliputi: toilet/kamar kecil, pagar, pergola, gazebo, jalur pejalan kaki dan tepian jalan
kendaraan.
2.1.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pencucian toilet/kamar kecil, pagar, pergola, gazebo, jalur pejalan kaki dan tepian jalan kendaraan yang ada di taman, sesuai SOP yang berlaku.
2.1.2 Ketepatan mempraktekkan proses pencucian
toilet/kamar kecil, pagar, pergola, gazebo, jalur pejalan kaki dan tepian jalan kendaraan yang ada di taman, sesuai SOP dan tanpa
menimbulkan gangguan terhadap fungsifungsi obyek di sekitarnya.
2.1.3 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang
telah selesai dipakai pencucian toilet/kamar kecil, pagar, pergola, gazebo, jalur pejalan kaki dan tepian jalan kendaraan ke tempat
penyimpanannya.
2.1.4 Ketepatan membuat laporan kerja dengan
format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(23)
2.2 Melaksanakan pembersihan asesori taman, meliputi: ornamen/benda seni/hiasan patung, bangku/kursi
taman, kolam taman, air mancur/air terjun mini.
II.2.1 Ketepatan mempraktekkan proses pencucian
ornamen/benda seni/hiasan patung,
bangku/kursi taman, sesuai SOP dan tanpa menimbulkan gangguan terhadap fungsifungsi obyek di sekitarnya.
II.2.2 Ketepatan mempraktekkan proses pencucian
ornamen/benda seni/hiasan patung,
bangku/kursi taman, sesuai SOP dan tanpa menimbulkan gangguan terhadap fungsifungsi obyek di sekitarnya.
II.2.3 Ketepatan mempraktekkan proses pengambilan
kotoran dari air kolam, pemeriksaan kualitas air kolam secara visual dan bau, penyikatan
dinding dan dasar kolam, penggantian air kolam yang kotor dengan air bersih, serta pemeriksaan rutin faktor keamanan dan
keselamatan fasilitas bermain anakanak yang ada di taman, sesuai SOP yang berlaku dan tanpa menimbulkan gangguan terhadap fungsi fungsi obyek di sekitarnya.
II.2.4 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pencucian ornamen/benda seni/hiasan patung, bangku/kursi taman ke tempat penyimpanannya.
(24)
2.2.5 Ketepatan membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.3 Melaksanakan pembersihan utilitas taman, meliputi: jaringan pipa air/irigasi taman, jaringan selokan air/drainase taman, lampu hias/penerangan taman dan fasilitas taman bermain anak (Children play ground).
2.3.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pembersihan utilitas taman, sesuai SOP yang berlaku.
2.3.2 Ketepatan mempraktekkan proses identifikasi
adanya kerusakan ataupun kelainan pada perlengkapan saluran air irigasi dan
mempraktekkan proses pembersihan saluran drainese taman, sesuai SOP yang berlaku agar catu air irigasi tetap terjamin dan limpahan air buangan bisa tersalur dengan lancar.
2.3.3 Ketepatan mempraktekkan proses penggantian
bola lampu taman yang mati dan
mempraktekkan proses pembersihan rumah lampu taman, sesuai SOP yang berlaku.
2.3.4 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang
telah selesai dipakai pembersihan utilitas taman ke tempat penyimpanannya.
(25)
2.3.5 Ketepatan membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 9. Melaksanakan
pemeliharaan material lunak (softscape).
9.1 Melaksanakan pemeliharaan tanaman pohon dan atau palem.
3.1.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pemeliharaan tanaman pohon dan atau palem, sesuai SOP yang berlaku.
3.1.2 Ketepatan menyebutkan waktu penyiraman
(pagi/sore hari dan atau disesuaikan dengan kondisi lapangan).
3.1.3 Ketepatan mempraktekkan proses penyiraman
pohon dan atau palem (minimal 70% perakaran basah), sesuai SOP yang berlaku.
3.1.4 Ketepatan mempraktekkan proses pemupukan
tanaman pohon dan atau palem (minimal 70% dosis penggunaannya benar), dimasukkan ke dalam lubang pemupukan dengan baik, titik pemupukan disekitar tajuk terluar, pupuk terpendam tanah, sesuai SOP yang berlaku.
3.1.5 Ketepatan menyebutkan jenis pupuk yang lazim
(26)
3.1.6 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama.
3.1.7 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara mekanis/fisik (penyiangan gulma;
pengambilan/penangkapan hama dengan pinset/tangan terus dimusnahkan; dan
penggunaan bejana perangkap serangga), sesuai SOP yang berlaku.
3.1.8 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara alami (penggunaan peptisida organik,
insektisida nabati, penyiangan gulma; pengambilan/ penangkapan hama dengan pinset/tangan; penggemburan tanah dan
pemupukan kembali), sesuai SOP yang berlaku.
3.1.9 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma
dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.1.10 Ketepatan membuat rencana pangkasan pohon
dan atau palem sesuai perintah pemberi tugas atau keinginan pemilik taman.
(27)
3.1.11 Ketepatan memilih cabang/ranting yang perlu dipotong.
3.1.12 Ketepatan menggunakan alat dan teknik
pemangkasan (manual/ mekanis).
3.1.13 Ketepatan mempraktekkan pemangkasan
pohon dan atau palem sesuai gambar/sketsa rencana, melakukan minimal 70% (tujuh puluh persen) dari rencana pemangkasan
3.1.14 Ketepatan mengenali pohon dan atau palem
yang perlu disulam.
3.1.15 Ketepatan menyusun rencana kerja
penyulaman pohon dan atau palem, berdasarkan SOP yang berlaku.
3.1.16 Ketepatan memilih dan menggunakan alat yang
dibutuhkan untuk melaksanakan penyulaman pohon dan atau palem.
3.1.17 Ketepatan memilih tanaman pohon dan atau
palem pengganti yang sesuai untuk penyulaman.
3.1.18 Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman
pohon dan atau palm sesuai rencana kerja yang benar.
3.1.19 Ketepatan memasang penopang untuk tanaman
(28)
3.1.20 Ketepatan mempraktekkan pencegahan sampah daun pohon dan atau palm agar tidak masuk ke dalam saluran drainase, sesuai SOP yang berlaku.
3.1.21 Ketepatan mempraktekkan pembersihan dan
pengumpulan seluruh sampah daun pohon dan atau palm ke dalam karung penampung, tanpa rasa canggung, menggunakan alat yang
semestinya. (minimal 80% area bersih).
3.1.22 Ketepatan menerangkan proses pengangkutan
sampah terkumpul ke tempat pengkomposan dan atau ke tempat pembuangan sementara, sesuai prosedur yang benar.
3.1.23 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pemeliharaan tanaman pohon dan atau palem ke tempat
penyimpanannya.
3.1.24 Ketepatan membuat laporan kerja dengan
format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(29)
3.2 Melaksanakan pemeliharaan tanaman semakperdu.
3.2.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pemeliharaan tanaman semakperdu, sesuai SOP yang berlaku.
3.2.2 Ketepatan mempraktekkan proses penyiraman
semakperdu (minimal 70% perakaran basah), sesuai SOP yang berlaku.
3.2.3 Ketepatan menyebutkan waktu penyiraman
(pagi/sore hari dan atau disesuaikan dengan kondisi lapangan).
3.2.4 Ketepatan mempraktekkan proses pemupukan
tanaman semakperdu (minimal 70% dosis penggunaannya benar), dimasukkan ke dalam lubang pemupukan dengan baik, titik
pemupukan disekitar tajuk terluar, pupuk terpendam tanah, sesuai SOP yang berlaku.
3.2.5 Ketepatan menyebutkan jenis pupuk yang lazim
digunakan untuk tanaman semakperdu.
3.2.6 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama.
(30)
3.2.7 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara mekanis/fisik (penyiangan gulma;
pengambilan/penangkapan hama dengan pinset/tangan terus dimusnahkan; dan
penggunaan bejana perangkap serangga), sesuai SOP yang berlaku.
3.2.8 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara alami (penggunaan peptisida organik,
insektisida nabati, penyiangan gulma; pengambilan/ penangkapan hama dengan pinset/tangan; penggemburan tanah dan
pemupukan kembali), sesuai SOP yang berlaku.
3.2.9 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma
dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.2.10 Ketepatan membuat rencana pangkasan
semakperdu sesuai perintah pemberi tugas atau keinginan pemilik taman.
3.2.11 Ketepatan memilih cabang/ranting yang perlu dipotong.
3.2.12 Ketepatan menggunakan alat dan teknik
(31)
3.2.13 Ketepatan mempraktekkan pemangkasan semakperdu sesuai gambar/sketsa rencana, melakukan minimal 70% dari rencana
pemangkasan.
3.2.14 Ketepatan mengenali semakperdu yang perlu
disulam.
3.2.15Ketepatan menyusun rencana kerja
penyulaman semakperdu, berdasarkan SOP yang berlaku.
3.2.16 Ketepatan memilih dan menggunakan alat yang
dibutuhkan untuk melaksanakan penyulaman semakperdu.
3.2.17 Ketepatan memilih tanaman semakperdu
pengganti yang sesuai untuk penyulaman.
3.2.18 Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman
semakperdu sesuai rencana kerja yang benar.
3.2.19 Ketepatan memasang penopang untuk tanaman
sulam (pengganti), apabila dibutuhkan.
3.2.20 Ketepatan mempraktekkan pencegahan sampah
daun semakperdu agar tidak masuk ke dalam saluran drainase, sesuai SOP yang berlaku.
(32)
3.2.21 Ketepatan mempraktekkan pembersihan dan pengumpulan seluruh sampah daun semak perdu ke dalam karung penampung, tanpa rasa canggung, menggunakan alat yang semestinya. (minimal 80% area bersih).
3.2.22 Ketepatan menerangkan proses pengangkutan
sampah terkumpul ke tempat pengkomposan dan atau ke tempat pembuangan sementara, sesuai prosedur yang benar.
3.2.23 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pemeliharaan tanaman semakperdu ke tempat penyimpanannya.
3.2.24 Ketepatan membuat laporan kerja dengan
format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3.3 Melaksanakan pemeliharaan tanaman penutup tanah. (ground cover).
3.3.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pemeliharaan tanaman penutup tanah (ground cover), sesuai SOP yang berlaku.
3.3.2 Ketepatan mempraktekkan proses penyiraman
tanaman penutup tanah (ground cover) (minimal 70% perakaran basah), sesuai SOP yang
(33)
3.3.3 Ketepatan menyebutkan waktu penyiraman (pagi/sore hari dan atau disesuaikan dengan kondisi lapangan).
3.3.4 Ketepatan mempraktekkan proses pemupukan
tanaman penutup tanah (ground cover) (minimal 70% dosis penggunaannya pada area
pemupukan benar), cara penggunaannya sesuai SOP yang berlaku.
3.3.5 Ketepatan menyebutkan jenis pupuk yang lazim
digunakan untuk tanaman penutup tanah (ground cover).
3.3.6 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama.
3.3.7 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara mekanis/fisik (penyiangan gulma;
pengambilan/penangkapan hama dengan pinset/tangan terus dimusnahkan; dan
penggunaan bejana perangkap serangga), sesuai SOP yang berlaku.
(34)
3.3.8 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara alami (penggunaan peptisida organik,
insektisida nabati, penyiangan gulma; pengambilan/ penangkapan hama dengan pinset/tangan; penggemburan tanah dan
pemupukan kembali), sesuai SOP yang berlaku.
3.3.9 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma
dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.3.10 Ketepatan mengidentifikasikan area tanaman
penutup tanah (ground cover) yang perlu dipangkas sesuai perintah pemberi tugas atau keinginan pemilik taman.
3.3.11 Ketepatan menggunakan alat dan teknik
pemangkasan (manual/ mekanis).
3.3.12 Ketepatan mempraktekkan pemangkasan
tanaman penutup tanah (ground cover), melakukan minimal 70% dari rencana area pemangkasan.
3.3.13 Ketepatan mengenali tanaman penutup tanah
(ground cover) yang perlu disulam.
3.3.14 Ketepatan menyusun rencana kerja
penyulaman tanaman penutup tanah (ground cover), berdasarkan SOP yang berlaku.
(35)
3.3.15 Ketepatan memilih dan menggunakan alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan penyulaman tanaman penutup tanah (ground cover).
3.3.16Ketepatan memilih tanaman penutup tanah (ground cover) pengganti yang sesuai untuk penyulaman.
3.3.17 Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman
tanaman penutup tanah (ground cover) sesuai rencana kerja yang benar (termasuk
pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar sebelum penanaman kembali).
3.3.18 Ketepatan mempraktekkan pencegahan sampah
daun tanaman penutup tanah (ground cover) agar tidak masuk ke dalam saluran drainase, sesuai SOP yang berlaku
3.3.19 Ketepatan mempraktekkan pembersihan dan
pengumpulan seluruh sampah daun tanaman penutup tanah (ground cover) ke dalam karung penampung, tanpa rasa canggung,
menggunakan alat yang semestinya. (minimal 80% area bersih).
(36)
3.3.20 Ketepatan menerangkan proses pengangkutan sampah terkumpul ke tempat pengkomposan dan atau ke tempat pembuangan sementara, sesuai prosedur yang benar.
3.3.21 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pemeliharaan tanaman penutup tanah (ground cover) ke tempat penyimpanannya.
3.3.22 Ketepatan membuat laporan kerja dengan
format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3.4 Melaksanakan pemeliharaan
rumput.
3.4.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pemeliharaan rumput, sesuai SOP yang berlaku.
3.4.2 Ketepatan mempraktekkan proses penyiraman
rumput (minimal 70% perakaran basah), sesuai SOP yang berlaku.
3.4.3 Ketepatan menyebutkan waktu penyiraman
(pagi/sore hari dan atau disesuaikan dengan kondisi lapangan).
3.4.4 Ketepatan mengenali rumput yang perlu
(37)
3.4.5 Ketepatan memilih metode penyulaman rumput, yaitu dengan teknik stolon, lempengan, atau dengan teknik soding/karpet.
3.4.6 Ketepatan memilih rumput pengganti yang
sesuai untuk penyulaman.
3.4.7 Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman
rumput sesuai rencana kerja yang benar (termasuk pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar sebelum penanaman kembali, dan pemberian lapisan media atas (topdressing) pada rumput sulam, kemudian dilakukan penyiraman).
3.4.7 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama
3.4.8 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara mekanis/fisik (penyiangan gulma;
pengambilan/penangkapan hama dengan pinset/tangan terus dimusnahkan; dan
penggunaan bejana perangkap serangga), sesuai SOP yang berlaku
(38)
3.4.10Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara alami (penggunaan peptisida organik,
insektisida nabati, penyiangan gulma; pengambilan/ penangkapan hama dengan pinset/tangan; penggemburan tanah dan
pemupukan kembali), sesuai SOP yang berlaku.
3.4.11 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma
dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.4.12 Ketepatan mengenali rumput yang perlu
disulam.
3.4.13Ketepatan memilih metode penyulaman rumput, yaitu dengan teknik stolon,
lempengan, atau dengan teknik soding/karpet. 3.4.14Ketepatan memilih rumput pengganti yang
sesuai untuk penyulaman
3.4.15Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman rumput sesuai rencana kerja yang benar
(termasuk pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar sebelum penanaman kembali, dan pemberian lapisan media atas (topdressing) pada rumput sulam, kemudian dilakukan penyiraman)
(39)
3.4.16Ketepatan mengenali rumput yang perlu disulam.
3.4.17Ketepatan memilih metode penyulaman rumput, yaitu dengan teknik stolon,
lempengan, atau dengan teknik soding/karpet. 3.4.18Ketepatan memilih rumput pengganti yang
sesuai untuk penyulaman.
3.4.19Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman rumput sesuai rencana kerja yang benar
(termasuk pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar sebelum penanaman kembali, dan pemberian lapisan media atas (topdressing) pada rumput sulam, kemudian dilakukan penyiraman).
3.4.20 Ketepatan mempraktekkan pencegahan sampah
daun rumput agar tidak masuk ke dalam saluran drainase, sesuai SOP yang berlaku.
3.4.21 Ketepatan mempraktekkan pembersihan dan
pengumpulan seluruh sampah daun rumput ke dalam karung penampung, tanpa rasa
canggung, menggunakan alat yang semestinya. (minimal 80% area bersih).
3.5.22 Ketepatan menerangkan proses pengangkutan
sampah terkumpul ke tempat pengkomposan dan atau ke tempat pembuangan sementara, sesuai prosedur yang benar.
(40)
3.5.23 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pemeliharaan rumput, ke tempat penyimpanannya.
3.4.24 Ketepatan membuat laporan kerja dengan
format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3.4.25 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pemeliharaan rumput, sesuai SOP yang berlaku.
3.5 Melaksanakan pemeliharaan tanaman air.
3.5.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pemeliharaan tanaman air, sesuai SOP yang berlaku.
3.5.2 Ketepatan mempraktekkan proses penyiraman
tanaman air (minimal 70% perakaran basah), sesuai SOP yang berlaku.
3.5.3 Ketepatan menyebutkan waktu penyiraman
(pagi/sore hari dan atau disesuaikan dengan kondisi lapangan).
(41)
3.5.4 Ketepatan mempraktekkan proses pemupukan tanaman air (minimal 70% dosis
penggunaannya benar), cara penggunaannya sesuai SOP yang berlaku.
3.5.5 Ketepatan menyebutkan jenis pupuk yang lazim
digunakan untuk tanaman air.
3.5.6 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama.
3.5.7 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara mekanis/fisik (penyiangan gulma;
pengambilan/penangkapan hama dengan pinset/tangan terus dimusnahkan; dan
penggunaan bejana perangkap serangga), sesuai SOP yang berlaku.
3.5.8 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara alami (penggunaan peptisida organik,
insektisida nabati, penyiangan gulma; pengambilan/ penangkapan hama dengan pinset/tangan; penggemburan tanah dan
(42)
3.5.9 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.5.10 Ketepatan mengidentifikasikan tanaman air yang perlu dipangkas sesuai perintah pemberi tugas atau keinginan pemilik taman.
3.5.11 Ketepatan menggunakan alat dan teknik
pemangkasan (manual/ mekanis).
3.5.12 Ketepatan mempraktekkan pemangkasan
tanaman air, melakukan minimal 70% dari rencana pemangkasan
3.5.13 Ketepatan mengenali tanaman air yang perlu disulam.
3.5.14 Ketepatan memilih dan menggunakan alat yang
dibutuhkan untuk melaksanakan penyulaman tanaman air.
3.5.15 Ketepatan memilih tanaman air pengganti yang sesuai untuk penyulaman
3.5.16Ketepatan mempraktekkan proses penyulaman tanaman air sesuai rencana kerja yang benar.
(43)
3.5.17 Ketepatan mempraktekkan pencegahan sampah daun tanaman air agar tidak masuk ke dalam saluran drainase, sesuai SOP yang berlaku. 3.5.18Ketepatan mempraktekkan pembersihan dan
pengumpulan seluruh sampah daun tanaman air ke dalam karung penampung, tanpa rasa canggung, menggunakan alat yang semestinya. (minimal 80% area bersih).
3.5.19 Ketepatan menerangkan proses pengangkutan
sampah terkumpul ke tempat pengkomposan dan atau ke tempat pembuangan sementara, sesuai prosedur yang benar.
3.5.20 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pemeliharaan tanaman air ke tempat penyimpanannya.
3.5.21 Ketepatan membuat laporan kerja dengan
format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3.6 Mengendalikan hama,
penyakit tanaman dan gulma secara manual, tanpa bahan kimia.
3.6.1 Ketepatan mempertunjukkan dan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk pelaksanaan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma, sesuai SOP yang berlaku.
(44)
3.6.2 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama.
3.6.3 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara mekanis/fisik (penyiangan gulma;
pengambilan/penangkapan hama dengan pinset/tangan terus dimusnahkan; dan
penggunaan bejana perangkap serangga), sesuai SOP yang berlaku.
3.6.4 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma secara alami (penggunaan peptisida organik,
insektisida nabati, penyiangan gulma; pengambilan/ penangkapan hama dengan pinset/tangan; penggemburan tanah dan
pemupukan kembali), sesuai SOP yang berlaku.
3.6.5 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma
dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.6.6 Ketepatan mempraktekkan proses membuat peptisida organik dan insektisida nabati yang aman bagi lingkungan. (minimal 2 cara dengan 1 2 atau lebih bahan baku, sesuai keperluan).
(45)
3.6.7 Ketepatan memberikan contoh minimal 3 jenis cendawan, kutu, tungau, ulat, lalat atau
serangga yang sering menyerang tanaman. 3.6.8 Ketepatan memberikan contoh minimal 3 nama
penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman dan cara pengendaliannya.
3.6.9 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama.
3.6.10 Ketepatan mempraktekkan proses pengendalian gulma secara mekanis/fisik (penyiangan dengan alat kored dan atau pencabutan dengan
tangan), sesuai SOP yang berlaku.
3.6.11 Melakukan minimal 70% mengendalikan gulma
dengan benar dan minimal 80% area bersih dari gulma.
3.6.12 Ketepatan mengatur kembali peralatan yang telah selesai dipakai pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma ke tempat penyimpanannya.
(46)
3.6.13 Ketepatan membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengetahuan yang Dikuasai
4 Menguasai pengetahuan operasional dasar serta pengetahuan faktual mengenai tanaman dan proses pemeliharaan
taman.
4.1 Konsep umum taman yang sehat dan indah;
Pengetahuan faktual
mengenai fungsi tamanjenis dan jenis tanaman (pohon, palem, tanaman semak perdu, tanaman penutup tanah, rumput dan tanaman air).
4.1.1 Ketepatan menyebutkan dan menerangkan
nama/jenis dan fungsi tanaman di taman, paling sedikit 20 nama/jenis tanaman pohon dan atau palem, 20 nama/jenis tanaman semakperdu dan tanaman air, 5 nama/jenis tanaman penutup tanah/groun cover ataupun rumput.
4.1.2 Ketepatan menyebutkan tanaman yang butuh
banyak/sedikit air, tahan/kurang tahan terhadap paparan sinar matahari langsung, menyebutkan jenis/campuran media tanam yang cocok untuk tanaman tertentu.
4.1.3 Ketepatan menyebutkan syarat tumbuh spesifik yang baik untuk suatu tanaman tertentu.
4.2 Pengetahuan faktual tentang media tanam.
4.2.1 Ketepatan menyebutkan dan menerangkan jenis
media tanam yang sering digunakan untuk pertumbuhan tanaman.
4.2.2 Ketepatan menjelaskan komposisi media tanam
yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman tertentu.
(47)
4.2.3 Ketepatan menjelaskan perlunya dilakukan pengolahan tanah dengan prosedur yang benar dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman
tertentu.
4.2.4 Ketepatan menguraikan ciriciri tanah yang subur untuk pertumbuhan tanaman.
4.3 Pengetahuan faktual tentang hama, penyakit tanaman dan gulma serta
pengendaliannya.
4.3.1 Ketepatan menjelaskan dan menunjukan gejala
adanya serangan hama penyakit tanaman
4.3.2 Ketepatan menyebutkan jenisjenis gulma yang
sering tumbuh diantara tanaman utama. 4.3.3 Ketepatan menjelaskan teknik pengendalian
hama, penyakit tanaman dan gulma dengan cara sederhana, tanpa menggunakan bahan kimia.
4.4.1 Ketepatan menjelaskan fungsi dari peralatan pengolahan tanah.
(48)
4.4 Pengetahuan faktual tentang jenis peralatan dan bahan pemeliharaan taman.
4.4.2 Ketepatan menyebutkan jenis/nama peralatan
manual untuk penyiraman, pemangkasan, pendangiran, pemupukan, pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma serta peralatan pembersihan taman.
4.4.3 Ketepatan menjelaskan cara penggunaan
peralatan manual pemeliharaan taman secara baik dan sesuai prosedur yang bener.
4.5 Pengetahuan prosedural pemeliharaan tanaman dan taman.
4.5.1 Ketepatan menerangkan prosedur dasar
penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma, kebersihan, penyulaman dan
pendangiran.
4.5.2 Ketepatan memperhitungkan Kapasitas Kerja Lapang yang dapat dicapai perhari perorang pemelihara taman berdasarkan jenis tugasnya dan berdasarkan kondisi lapangannya.
4.6 Pengetahuan prosedural pemeliharaan elemen keras (hardscape) taman.
4.6.1 Ketepatan menyebutkan dan menerangkan
fungi dari berbagai jenis elemen keras taman. 4.6.2 Ketepatan menerangkan mengenai prosedur
pemeliharaan jenis bahan material kayu, paving, beton, logam, fiber, dan kaca yang digunakan menjadi bagian dari elemen keras taman.
(49)
5 Hak dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugas pekerjaan
pemeliharaan taman.
5.1 Mampu dan berhak memberikan bimbingan teknik pemeliharaan
tanaman dan taman kepada rekan kerja yang baru
ataupun orang yang sedang magang kerja.
5.1.1 Ketepatan menerangkan dan memberikan
contoh tentang etika kerja, disiplin kerja, pelaksanaan prosedur kerja yang baik dan benar.
5.2.1 Ketepatan menerangkan kembali pemahaman
terhadap maksud dan tujuan perintah kerja dari pemberi tugas.
5.2.2 Ketepatan menunjukan cara berkomunikasi
kerja yang baik dan benar dalam melaksanakan tugas pemeliharaan taman.
5.2.3 Ketepatan menjelaskan cara membuat laporan
kerja dengan format yang telah ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta cara menyusun RAB tugas pekerjaan
pemeliharaan taman.
5.2.4 Ketepatan menunjukan cara mempromosikan
layanan pekerjaan pemeliharaan taman kepada para pihak pengguna jasa.
5.3 Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dalam melaksanakan pemeliharaan taman dengan etoskerja yang baik.
5.3.1 Ketepatan menjelaskan secara bijak dan sopan
atas apabila ada perbedaan pendapat terhadap pemberi tugas maupun terhadap rekan satu tim kerja dalam menjalankan tugas kerja yang harus dilakukan dengan baik dan benar.
(50)
5.2.2 Ketepatan proses penyesuaian diri pada situasi kerja yang baru dengan mengikuti prosedur yang benar dan baik.
5.2.3 Ketepatan menunjukan disiplin kerja dalam segi waktu, prosedur dan penyelasaian tugas kerja pemeliharaan taman.
5.2.4 Ketepatan menyesuaikan diri terhadap setiap hasil kuesioner penilaian dengan format baku yang ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guna perbaikan pelayanan pekerjaan pemeliharaan taman.
5.2.5 Ketepatan penyusunan materi dan teknik
pemasaran jasa pemeliharaan taman dan tanaman menggunakan minimum satu teknologi informasi yang efektif dan efisien.
(51)
NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN Sikap dan Tata Nilai
1. Membentuk karakter lulusan kursus dan pelatihan
pertamanan yang bertakwa,
memiliki moral, dan etika yang baik dalam menjalankan tugas secara
profesional dan bertanggung jawab.
1.1. Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. a. Ketepatan menyebutkan dan menjelaskan prinsipprinsip etika profesi bidang pertamanan. b. Ketepatan memberikan contoh tentang
penysesuaian antara perilaku dengan pola pikir ekologis dalam tugas profesinya, melalui uji praktek simulasi kerja.
c. Ketepatan menyebutkan proses kerja yang memperhatikan aspek K3 dan menunjukan
kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
1.2. Memiliki moral, etika lingkungan hidup dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
1.3 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
1.4 Bekerja sama dan memiliki kepekaan yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
1.5 Menghargai
keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
(52)
1.6 Menjunjung tinggi
penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
1.7 Memperhatikan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Kemampuan di Bidang Kerja
2. Melakukan
pemeliharaan material lunak (softscape) yang spesifik.
b.1 Melaksanakan pengendalian hama, penyakit dan gulma mengunakan bahan kimia.
b.1.1 Ketepatan penyiapan alat/bahan kimia untuk pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma.
2.1.2 Ketepatan mengidentifikasikan jenis dan lokasi hama dan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama dan mempraktekkan cara pembuangan gulma yang telah dicabut ke tempat yang telah disediakan.
2.1.3 Ketepatan melaksanakan proses pengedalian
hama, penyakit dan gulma mengunakan bahan kimia, sesuai SOP yang berlaku.
(53)
2.1.4 Ketepatan pembersihan dan pengembalian semua peralatan/sisa material pengendalian hama, penyakit tanaman dan gulma yang telah selesai dipakai tugas ke tempat
penyimpanannya.
2.1.5 Ketepatan membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2.2 Melaksanakan pemeliharaan
taman dinding (vertical garden) dengan sistem pot atau multipot.
2.2.1 Ketepatan penyiapan bahan dan
pengaturan/penyetelan alat untuk pemeliharaan taman dinding sesuai fungsi dan jenis tugasnya.
2.2.2 Ketepatan waktu penyiraman rutin tanaman
pada taman diding (cukup dilakukan satu sampai dua kali sehari atau sesuai SOP yang berlaku).
2.2.3 Ketepatan proses pembuangan air sisa
pengairan yang turun dari bagian paling atas ke bagian paling bawah taman dinding (yang
terbuang percuma), apakah itu memerlukan talang (gutter) atau langsung ke drainase, sesuai SOP yang berlaku.
2.2.4 Ketepatan menyebutkan jenis/nama pupuk
(organik/anorganik) sesuai peruntukan tanaman pada taman dinding.
(1)
NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
2.3.4 Ketepatan membuat laporan kerja dengan format yang telah ditentukan oleh
Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pengetahuan yang Dikuasai 5. Memiliki
pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta dalam tugas pelaksanaan dekorasi taman skala dalam gedung dan halaman rumah serta ruang luar gedung perkantoran.
5.1 Prinsipprinsip dekorasi
taman. 5.1.1 Ketepatan menyebutkan jenisjenis dekorasi taman berdasarkan fungsi dan atau lokasi penempatannya.
3.1.2 Ketepatan menyebutkan alat, bahan dan prasarana yang diperlukan dalam membuat dekorasi taman tertentu.
3.2 Pengetahuan dasar jenisjenis tanaman hias.
3.2.1 Ketepatan memberikan contoh nama/jenis tanaman hias yang indah untuk suatu dekorasi taman.
3.2.2 Ketepatan menyebutkan spesifikasi/ karakteristik tanaman hias yang lazim digunakan untuk dekorasi taman. 3.3 Pengetahuan mengenai
prinsipprinsip dasar
3.3.1 Ketepatan menyebutkan jenisjenis usaha kecil bidang dekorasi taman.
(2)
NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN wirausaha bidang dekorasi
taman, 3.3.2 Ketepatan menyebutkan faktorfaktor utama pendukung kegiatan usaha kecil dekorasi taman.
3.4 Pengetahuan mengenai proses
dasar dekorasi taman. 3.4.1 Ketepatan menyebutkan peran kegiatan dekorasi taman dalam bidang pertamanan. 3.4.2 Ketepatan menyebutkan dan menerangkan
alur proses pekerjaan dekorasi taman Hak dan Tanggung Jawab
4. Hak dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugas pekerjaan dekorasi taman.
4.1 Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dalam melaksanakan pemeliharaan taman, pelaksanaan
pembangunan taman, budi daya tanaman dan atau dekorasi taman dengan etoskerja yang baik.
a. Ketepatan menerangkan dan memberikan contoh tentang etika kerja, disiplin kerja, pelaksanaan prosedur kerja yang baik dan benar.
b. Ketepatan menerangkan kembali pemahaman terhadap maksud dan tujuan perintah kerja dari pemberi tugas.
c. Ketepatan menujukkan kerja sama tim dan cara berkomunikasi kerja yang baik, benar, efisien dan efektif dalam rangka menyelesaikan tugas pekerjaannya sesuai target yang
diberikan oleh pengguna jasa.
d. Ketepatan menyebutkan tupoksi (tugas pokok posisi) yang diamanatkan oleh pihak pemberi tugas/pengguna jasa.
4.2 Bertanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja rekanrekan di dalam tugas tim kerjanya
melaksanakan pemeliharaan tanaman, pembangunan taman, budi daya tanaman dan atau dekorasi taman.
(3)
NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
e. Ketepatan menyesuaikan diri terhadap setiap hasil kuesioner penilaian dengan format baku yang ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guna perbaikan pelayanan pekerjaan pemeliharaan taman. f. Ketepatan menjelaskan cara membuat laporan
kerja dengan format yang telah ditentukan oleh Penyelenggara Kursus pada Direktorat jenderal yang menangani bidang kursus dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta cara menyusun RAB tugas pekerjaan
pemeliharaan taman.
g. Ketepatan menunjukan cara mempromosikan layanan pekerjaan dekorasi taman kepada para pihak calon pengguna jasa pertamanan (dengan cara melakukan penyusunan materi dan
menerapkan teknik pemasaran jasa dekorasi taman dan tanaman menggunakan minimum satu teknologi informasi yang efektif dan efisien).
4.3 Mampu diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu kerja rekan satu tim kerjanya.
(4)
(5)
E. Rekognisi Pembelajaran Lampau
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal, informal, nonformal maupun secara otodidak.
RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenaga kerjaan (kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah menunjukan buktibukti unggul dalam keahlian atau kompetensi tertentu.
RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan pelatihan.
Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lain:
1. mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna (indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum;
2. institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut;
3. menunjukan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL pada lulusan, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya;
4. setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan; dan
5. penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL.
Terkait dengan kursus dan pelatihan pertamanan, maka pembelajaran lampau yang dapat diakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran khusus adalah: pengalaman kerja atau belajar mandiri pengetahuan mengenai pertamanan dasar, pemeliharaan taman, pelaksanaan pembangunan taman, budi daya tanaman dan pengetahuan mengenai
(6)
dekorasi taman, atau mengikuti jenjang kursus dan pelatihan pemeliharaan taman resmi yang diakui oleh pemerintah.
V. PENUTUP
Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di berbagai negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik di negaranegara lain. Oleh karena itu arah pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju ke arah internasionalisasi, sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian pembelajaran, standar kompetensi atau mutu lulusan. Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negaranegara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badanbadan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.
Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lainlain. Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional.
Terkait dengan kursus dan pelatihan pertamanan ini, maka arah pengembangan spesifik yang akan dilakukan adalah lebih menekankan pada output lulusan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan dunia usaha mengenai pertamanan masa depan. Oleh karena itu link and match tuntutan usaha pemeliharaan taman, pelaksanaan pembangunan taman, budi daya tanaman dan dekorasi taman dengan kurikulum lembaga kursus dan pelatihan pertamanan harus sejalan dengan tuntutan jaman.