Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di RSUP H. Adam Malik Medan
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No.
Hari/
DX
Tanggal
1.
Senin/
Pukul
14.30
Implementasi
Evaluasi
Keperawatan
(SOAP)
Mengauskultasi
untuk
17.06.13
dada S :
mengetahui Pasien mengatakan
karakter bunyi nafas dan sesak
Mengkaji
tanda
di
vital tenggorokkannya
pasien.
15.30
ada
dahak
adanya sekret.
15.00
dan
yang
sulit
Mengajari pasien teknik dikeluarkan, pasien
nafas
dan mengatakan
dalam
pasien dan
mengajarkan
teknik batuk efektif.
Memberikan
tidak
mual
nafsu
makan.
posisi O :
nyaman semifowler pada Auskultasi
pasien.
16.00
Kolaborasi
dada
menunjukkan
penggunaan adanya
sekret
oksigen 5 liter dengan dalam jalan nafas
kanul.
17.00
Memasang
pasien.
Ventolin
kateter diberikan. RR 24
intravena NaCl 0,9 % 15 x/menit.
tetes/menit.
18.00
HR
x/menit,
Berkolaborasi pemberian nafas
ronki,
90
bunyi
TD
ventolin 3 ml dengan 110 mmHg, diet
18.30
nebulizer.
pasien
Melakukan
pengkajian dihabiskan, kateter
pola makan pasien.
tidak
intravena
Beri pasien makan nasi terpasang,
kanul
sering tapi sedikit dan oksigen terpasang.
diselingi
dengan
air A :
65
Universitas Sumatera Utara
hangat.
Masalah
pengeluaran sekret
dengan
ventolin
teratasi
sebagian,
masalah
bersihan
jalan nafas teratasi
sebagian, masalah
pemenuhan nutrisi
belum teratasi.
P:
Intervensi
kolaborasi
pemberian ventolin
dilanjutkan,
kolaborasi
pemberian
terapi
oksigen
dilanjutkan,
pengkajian
bunyi
nafas dan karakter
sekret dilanjutkan,
pemberian
diet
sedikit tapi sering
dilanjutkan.
2.
Selasa/
18.06.13
14.00
Mencatat
frekuensi, S :
kedalaman
dan Pasien mengatakan
kemudahan
pernafasan. masih sesak dan
Mengobservasi
mual
penggunaaan otot bantu nafasu
nafas,
nafas
perubahan
kulit/membrane,
serta
tidak
makan,
bibir, pasien mengatakan
sesak
berkurang
pucat, jika dalam posisi
66
Universitas Sumatera Utara
sianosis.
semifowler.
paru O :
Mengauskultasi
untuk gerakan udara dan Nafas dangkal dan
bunyi nafas taknormal.
15.00
Mengajarkan
pendek,
pasien penggunaan
teknik nafas dalam dan bantu
pola batuk efektif.
15.30
posisi hidung
pada
RR
bunyi
nafas ronki, HR 90
Berkolaborasi pemberian x/menit,
terapi
(+),
(+),
pasien, 24x/menit,
semifowler.
16.00
nafas
pernafasan cuping
Memberikan
nyaman
otot
oksigen
Td
110
5 mmHg posisi semi
liter/menit dengan nasal fowler, pasien tidak
kanul.
16.30
menghabiskan
Mengkaji
tanda
vital makanannya,
pasien secara berkala.
17.00
Kanul
oksigen
Berkolaborasi pemberian terpasang.
ventolin 3 ml dengan A :
Masalah
nebulizer.
18.00
Memberikan pasien diet pertukaran
nasi sedikit tapi sering belum
dan
diselingi
teratasi,
dengan masalah
posisi
nyaman
pasien
Mendiskusikan
kepada teratasi
sebagian,
pasien
tentang masalah
pemberian air hangat.
19.00
gas
pentingnya
pemenuhan pemenuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi.
belum
teratasi,
masalah
pemenuhan
kebutuhan oksigen
teratasi sebagian.
P:
67
Universitas Sumatera Utara
Intervensi
mengobservasi
pola
nafas
dan
tanda
vital
dilanjutkan,
intervensi
memberikan posisi
nyaman
dilanjutkan,
intervensi mangkaji
tanda
vital
dilanjutkan,
intervensi memberi
diet
sedikit
tapi
sering dilanjutkan,
intervensi
kolaborasi
pemberian
terapi
oksigen
3.
Rabu/
14.30
Mengauskultasi
paru dilanjutkan.
untuk mengetahui ada S
19.06.13
tidaknya
bunyi
Mengobservasi
dan
sekret.
15.30
Mengajarkan
, berkurang.
pernafasan O :
dan ekspansi dada.
batuk
HR 90 x/menit,RR
pola 24
x/menit,
karakter pengembangan
dada tidak simetris,
pasien bunyi nafas ronki,
teknik nafas dalam pola sputum
batuk efektif.
tida
sesak lagi dan mual
frekuensi
kedalaman
Pasien
nafas mengataakan
tidak normal.
Mengkaji
:
kental,
posisi semi fowler,
68
Universitas Sumatera Utara
Mengkaji
16.00
tanda
vital kanul
oksigen
pasien secara berkala.
liter terpasang.
Berkkolaborasi
A:
5
pemberian terapi oksigen Masalah pola nafas
5 liter /menit dengan belum
nasal kanul.
18.00
masalah
posisi
Memberikan posisi semi nyaman
teratasi
fowler pada pasien.
18.30
teratasi,
sebagian, masalah
Memberikan diet kepada pemberian
pasien sedikit tapi sering oksigen
dan
diselingi
terapi
teratasi
dengan sebagian.
pemberian air hangat.
P:
Intervensi
memberikan posisi
nyaman
dilanjutkan,
intervensi
pemberian
terapi
oksigen
dilanjutkan,
intervensi mengkaji
pernafasan
tanda
dan
vital
dialanjutkan.
69
Universitas Sumatera Utara
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No.
Hari/
DX
Tanggal
1.
Senin/
Pukul
14.30
Implementasi
Evaluasi
Keperawatan
(SOAP)
Mengauskultasi
untuk
17.06.13
dada S :
mengetahui Pasien mengatakan
karakter bunyi nafas dan sesak
Mengkaji
tanda
di
vital tenggorokkannya
pasien.
15.30
ada
dahak
adanya sekret.
15.00
dan
yang
sulit
Mengajari pasien teknik dikeluarkan, pasien
nafas
dan mengatakan
dalam
pasien dan
mengajarkan
teknik batuk efektif.
Memberikan
tidak
mual
nafsu
makan.
posisi O :
nyaman semifowler pada Auskultasi
pasien.
16.00
Kolaborasi
dada
menunjukkan
penggunaan adanya
sekret
oksigen 5 liter dengan dalam jalan nafas
kanul.
17.00
Memasang
pasien.
Ventolin
kateter diberikan. RR 24
intravena NaCl 0,9 % 15 x/menit.
tetes/menit.
18.00
HR
x/menit,
Berkolaborasi pemberian nafas
ronki,
90
bunyi
TD
ventolin 3 ml dengan 110 mmHg, diet
18.30
nebulizer.
pasien
Melakukan
pengkajian dihabiskan, kateter
pola makan pasien.
tidak
intravena
Beri pasien makan nasi terpasang,
kanul
sering tapi sedikit dan oksigen terpasang.
diselingi
dengan
air A :
65
Universitas Sumatera Utara
hangat.
Masalah
pengeluaran sekret
dengan
ventolin
teratasi
sebagian,
masalah
bersihan
jalan nafas teratasi
sebagian, masalah
pemenuhan nutrisi
belum teratasi.
P:
Intervensi
kolaborasi
pemberian ventolin
dilanjutkan,
kolaborasi
pemberian
terapi
oksigen
dilanjutkan,
pengkajian
bunyi
nafas dan karakter
sekret dilanjutkan,
pemberian
diet
sedikit tapi sering
dilanjutkan.
2.
Selasa/
18.06.13
14.00
Mencatat
frekuensi, S :
kedalaman
dan Pasien mengatakan
kemudahan
pernafasan. masih sesak dan
Mengobservasi
mual
penggunaaan otot bantu nafasu
nafas,
nafas
perubahan
kulit/membrane,
serta
tidak
makan,
bibir, pasien mengatakan
sesak
berkurang
pucat, jika dalam posisi
66
Universitas Sumatera Utara
sianosis.
semifowler.
paru O :
Mengauskultasi
untuk gerakan udara dan Nafas dangkal dan
bunyi nafas taknormal.
15.00
Mengajarkan
pendek,
pasien penggunaan
teknik nafas dalam dan bantu
pola batuk efektif.
15.30
posisi hidung
pada
RR
bunyi
nafas ronki, HR 90
Berkolaborasi pemberian x/menit,
terapi
(+),
(+),
pasien, 24x/menit,
semifowler.
16.00
nafas
pernafasan cuping
Memberikan
nyaman
otot
oksigen
Td
110
5 mmHg posisi semi
liter/menit dengan nasal fowler, pasien tidak
kanul.
16.30
menghabiskan
Mengkaji
tanda
vital makanannya,
pasien secara berkala.
17.00
Kanul
oksigen
Berkolaborasi pemberian terpasang.
ventolin 3 ml dengan A :
Masalah
nebulizer.
18.00
Memberikan pasien diet pertukaran
nasi sedikit tapi sering belum
dan
diselingi
teratasi,
dengan masalah
posisi
nyaman
pasien
Mendiskusikan
kepada teratasi
sebagian,
pasien
tentang masalah
pemberian air hangat.
19.00
gas
pentingnya
pemenuhan pemenuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi.
belum
teratasi,
masalah
pemenuhan
kebutuhan oksigen
teratasi sebagian.
P:
67
Universitas Sumatera Utara
Intervensi
mengobservasi
pola
nafas
dan
tanda
vital
dilanjutkan,
intervensi
memberikan posisi
nyaman
dilanjutkan,
intervensi mangkaji
tanda
vital
dilanjutkan,
intervensi memberi
diet
sedikit
tapi
sering dilanjutkan,
intervensi
kolaborasi
pemberian
terapi
oksigen
3.
Rabu/
14.30
Mengauskultasi
paru dilanjutkan.
untuk mengetahui ada S
19.06.13
tidaknya
bunyi
Mengobservasi
dan
sekret.
15.30
Mengajarkan
, berkurang.
pernafasan O :
dan ekspansi dada.
batuk
HR 90 x/menit,RR
pola 24
x/menit,
karakter pengembangan
dada tidak simetris,
pasien bunyi nafas ronki,
teknik nafas dalam pola sputum
batuk efektif.
tida
sesak lagi dan mual
frekuensi
kedalaman
Pasien
nafas mengataakan
tidak normal.
Mengkaji
:
kental,
posisi semi fowler,
68
Universitas Sumatera Utara
Mengkaji
16.00
tanda
vital kanul
oksigen
pasien secara berkala.
liter terpasang.
Berkkolaborasi
A:
5
pemberian terapi oksigen Masalah pola nafas
5 liter /menit dengan belum
nasal kanul.
18.00
masalah
posisi
Memberikan posisi semi nyaman
teratasi
fowler pada pasien.
18.30
teratasi,
sebagian, masalah
Memberikan diet kepada pemberian
pasien sedikit tapi sering oksigen
dan
diselingi
terapi
teratasi
dengan sebagian.
pemberian air hangat.
P:
Intervensi
memberikan posisi
nyaman
dilanjutkan,
intervensi
pemberian
terapi
oksigen
dilanjutkan,
intervensi mengkaji
pernafasan
tanda
dan
vital
dialanjutkan.
69
Universitas Sumatera Utara