UJI KOEFISIEN KORELASI KETERHUBUNGAN ANT

UJI KOEFISIEN KORELASI
KETERHUBUNGAN ANTARA MANFAAT DARI EKONOMI, SOSIAL
DAN POLITIK TRANSPORTASI TERHADAP
PEMBANGUNAN WILAYAH DALAM TRANSPORTASI
Bunnaya Syifa Qolby¹
¹Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Universitas Pasundan
b.syifaqolby@gmail.com
Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaUniversitas Pasundan Bandung
Jl. Dr. Setiabudhi No.193, Bandung

1. Pendahuluan
Transportasi merupakan unsur vital dalam kehidupan bangsa dan dalam memupuk kesatuan
dan persatuan bangsa. Pembangunan di bidang transportasi sebagai pendukung pembangunan
sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional di seluruh wilayah baik di
perkotaan maupun di perdesaan. Demikian disampaikan Kepala Badan Litbang Perhubungan
Umiyatun Hayati Triastuti saat membuka acara Focus Group Discussion dengan Tema ‘Peran
Angkutan Perdesaan di Dalam Sistem Transportasi Nasional’ dan Seleksi Regional Lomba
Penelitian Transportasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Selasa (3/10).
Menurut Umiyatun transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat

tak terkecuali di daerah perdesaan. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung
terjadinya pertumbuhan ekonomi dan sosial daerah perdesaan.
Lebih lanjut, Umiyatun menjelaskan dalam kaitan dengan pembangunan perdesaan,
pembangunan transportasi tidak bisa berdiri sendiri dan tidak terlepas dengan pembangunan
sektor yang lain seperti sektor ekonomi, kependudukan, social, politik dan sebagainya.

Menurutnya juga penyelesaian problem transportasi dan aksesibilitas perdesaan tidak akan
diperoleh jika cara pandang terhadap problem transportasi masih terkotak-kotak dan
pendekatannya masih case by case problem solving. Pembenahan sistem transportasi harus
dilakukan melalui spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi dan tentu saja konsisten.
Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik dari setiap faktor penentu kebijakan yang langsung
atau tidak langsung kebijakannya berpengaruh terhadap kinerja sistem transportasi dan
aksesibilitas perdesaan.
Umiyatun juga mengatakan bahwa angkutan perdesaan memegang peranan penting dalam
roda perekonomian dalam mensejahterakan masyarakat di perdesaan karena dalam fungsinya
transportasi perdesaan menyediakan sarana untuk memindahkan orang dan barang di dalam
desa serta dari/ke desa lain untuk mendapatkan kebutuhan inti dan membangun kemampuan
sosial ekonomi dari masyarakat perdesaan.
Dalam penjelasan Umiyatun dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan

isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik
perdagangan, industri maupun sektor lainnya di daerah perdesaan.
Untuk mengetahui apakah manfaat dari ekonomi, sosial dan politik terhadap pembangunan
dalam transportasi mempunyai keterhubungan yang kuat atau tidak secara signifikan antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y), maka dari itu saya melakukan analisis uji
koefisien korelasi dengan menghipotesiskan berupa:
= manfaat ekonomi transportasi
= manfaat sosial dan politik transportasi
= pembangunan wilayah dalam transportasi
2. Teori

A. Definisi Manfaat dari Ekonomi, Sosial dan Politik Transportasi
Dalam kegunaannya, transportasi dapat menciptakan guna tempat (place unility), yang
memindahkan barang dan manusia ke tempat yang berbeda sehingga kegunaannya lebih besar,
demikian pula menyangkut muatan dalam waktu yang lebih besar, demikian pula manfaat dan
kemanfaatan (benefit) dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik.


Manfaat ekonomi dari transportasi dapat disebut sebagai berikut:
a. Transportasi yang lancar didukung oleh tersedianya prasarana yang cukup, dapat

memperluas pasar. Pasar penjualan barang yang luas, berarti barang-barang yang

dipasarkan lebih banyak, hal ini akan memberikan keuntungan yang lebih besar
bagi produsen.
b. Transportasi yang lancar membantu terciptanya harga pasar yang stabil.
Kekurangan barang-barang yang di pasarkan (exess demand) di suatu daerah
dimana tingkat harga barang adalah tinggi (mahal) akan di atasi oleh pengiriman
barang dari daerah lain yang berlebihan (exess supply), dimana tingkat harga barang
lebih rendah (murah). Dengan masuknya banyak barang kesuatu daerah tersebut,
maka persediaan barang menjadi lebih besar, menyebabkan tingkat harga barang
menurun. Sebaliknya di daerah lain, dengan demikian dikirimnya banyak barang
keluar daerah, maka persediaan barang berkurang, mengakibatkan tingkat harga
barang meningkat. Dampak dari menurunnya harga suatu daerah dan meningkatnya
harga didaerah lain, maka tingkat harga barang di kedua daerah tersebut (yaitu
daerah yang kekurangan dan daerah yang berlebihan) menjadi relatif sama, atau
dapat dikatakan tingkat harga menjadi stabil.
c. Transportasi yang lancer mendorong daerah-daerah yang memiliki potensi sumber
daya ekonomi yang berbeda-beda akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi
barang/komoditas


unggulannya.

Spesialisasi

berarti

memproduksi

barang/komoditas unggulan tertentu dalam jumlah besar, maka biaya produksi per
satuan unit adalah rendah, dengan demikian mampu memperoleh pesaing pasar
yang memadai untuk menjamin kelangsungan spesialisasi produksi yang
dilaksanakan.
d. Transportasi yang lancar meningkatkan keterhubungan dan kerjasama antar
daerah/wilayah. Kondisi dan potensi sumber ekonomi daerah-daerah sangat
bervariasi satu sama lainnya. Sehingga tidak semua barang-barang kebutuhan dapat
diproduksi sendiri oleh masing-masing daerah/wilayah, oleh karena itu terjadi
perdagangan antar daerah/wilayah dapat terlaksana secara efektif dan efisien, serta
bersifat saling menguntungkan (mutual benefit), maka perlu dikembangkan
kerjasama dalam bidang perdagangan, perekonomian, dan pembangunan antar



daerah/wilayah.
Manfaat Sosial

Pelayanan jasa transportasi memberikan manfaat sosial, terdiri dari:
a. Transportasi yang lancar dan luas memberikan manfaat dalam pelayanan kesehatan
dan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan secara lebih efektif dan mampu

menjangkau wilayah pelayanan yang merata ke seluruh wilayah, berbagai bagian
wilayah dapat menikmati pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan. Hal ini
sangat di butuhkan dalam upaya dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan
mencerdaskan bangsa.
b. Transportasi yang lancar akan mampu memperluas transfer pengetahuan (transfer
of knowledge) melalui pengiriman buku-buku pelajaran dan ilmu pengetahuan dari

Negara-negara

maju

kepada


Negara-negara

berkembang

yang

sangat

membutuhkan, dengan demikian Negara-negara dengan cepat dan mudah
mengikuti perkembangan dan kemajuan Negara-negara maju, menyerap dan
menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi di Negara-negara
maju, sehingga di negara-negara berkembang akan berkembang dan mencapai
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan keberhasilan
pembangunan secara lebih cepat, diharapkan dapat mengejar ketinggalan nya dari
Negara maju, yang berarti akan memperkecil kesenjangan terhadap Negara-negara
maju.
c. Transportasi yang lancar akan memperoleh persatuan dan kesatuan masyarakat dan
bangsa melalui penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga
Seni (PORSENI), Kongres Pemuda, Konferensi Mahasiswa (Universitas/Fakultas),

dan berbagai kegiatan lainnya, yang dihadirkan oleh utusan dari berbagai daerah,
yang diharapkan dapat mempererat tali silahturahmi antar merek, dan pada akhirnya
berkontribusi terhadap terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Transportsi yang lancara dan berkapasitas dapat digunakan untuk mengirim
bantuan (bahan makanan, pakaian, obat-obatan dan lainnya) kepada masyarakat
didaerah yang terkena bencana alam atau diserang penyakit di lakukan
menggunakan moda transportasi (darat, laut, dan udara), khususnya untuk daerahdaerah yang tidak dapat di jangkau pelayanan transportasi seperti daerah terpencil
dan terisolasi, karena belum tersedia fasilitas transportasi, maka pengiriman barangbarang bantuan dilakukan melalui udara menggunakan pesawat udara atau
helicopter dengan cara menjatuhkan barang-barang bantuan dari udara.


Manfaat Politik

Transportasi yang lancar dan berkemampuan tinggi memberikan manfaat politik, meliputi:

a. Membantu menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepemerintahan secara
efektif, misalnya dalam (1) penerapan berlakunya hukum secara nasional sesuai
perundang-undangan yang berlaku (kitab Undang-undang hukum pidana, kitab
Undang-undang Hukum Perdata, serta perundang-undangan lainnya), dengan
demikian penegakan hukum dalam dilaksanakan dalam upaya mewujudkan

kepemerintahan yang baik (good government): (2) penggunaan mata uang secara
nasional (rupiah) sebagai lata tukar resmi. Kekurangan jumlah uang yang dialami
bank-bank umum di daerah daerah akan disuplai oleh bank Indonesia (pusat)
melalui Kantor-kantor Cabang Bank Indonesia menggunakan moda transportasi
yang aman dan lancar.
b. Mewujudkan keamanan dan pertahanan Negara yang mantap terhadap gangguan
dan ancaman yang terjadi di dalam negeri ataupun yang berasal dari luar negeri.
Kekacauan, pergolakan, huru-hura, dan ancaman disentragi bangsa yang
mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia, akan dapat segera diatasi,
dipadamkan, dan ditumpas oleh aparat Kepolisian (POLRI) dan Tentara Nasional
(TNI) yang didukung oleh transportasi yang lancar dan berkemampuan tinggi.
Demikian pula terhadap ancaman dari luar negeri dalam wujud infiltrasi,
penyeludupan, illegal fishing (penangkapan ikan secara illegal), dan bahkan agresi
militer akan dapat dibasmi dan ditumpas oleh aparat keamanan dan pertahanan.
Dari uraian diatas, dapat diketahui secara jelas bahwa transportasi memiliki peranan yang
sangat penting dan strategis terhadap keberhasilan kegiatan pembangunan di berbagai sektor
dan di berbagai daerah/wilayah, sehingga dapat dikatakan bahwa transportasi itu berperan
secara lintas sektoral dan lintas regional. Oleh karena itu sangat tepat apabila pengkajian
transportasi dengan keberhasilan pembangunan, baik secara langsung maupun tidak langsung.


B. Definisi Pembangunan Wilayah dalam Transportasi
Pembangunan memiliki arti ganda. Makna pertama adalah pembangunan yang lebih
memberikan

perhatian

pada

pertumbuhan

ekonomi

(economic

growth/economic

development), yang lebih memfokuskan pada jumlah/kuantitas produksi dan penggunaan
sumber-sumber. Keberhasilan pembangunan dari perspektif ini dilihat dari tingginya angka
Produk Domestik Bruto (PDB). Makna kedua adalah bahwa pembangunan itu lebih
memusatkan perhatian kepada perubahan dalam distribusi barang-barang dalam esensi

hubungan sosial. Dalam perspektif ini fokus perhatian adalah pembangunan sosial (social
development) dimana fokusnya pada perubahan distribusi kualitatif dalam struktur masyarakat

melalui penghapusan diskriminasi, eksploitasi, dan penciptaan dan jaminan untuk memperoleh
kesempatan yang sama dan distribusi yang adil dari manfaat pertumbuhan ekonomi diantara
masyarakat. Prinsipnya adalah bahwa masyarakat harus diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi masalah mereka sendiri, merumuskan pemecahan masalah dan menerapkan
solusi yang mereka pilih (Sudharto P. Hadi, 2001).
Terdapat tiga unsur dalam setiap usaha pembangunan, yaitu: manusia, sumberdaya alam
dan energi, serta ilmu pengetahuan (iptek) dan lingkungan. Ketiga unsur tersebut merupakan
satu kesatuan yang mendukung terlaksanannya pembangunan. Demikian pula dengan usaha
serta upaya pengembangan. Disamping itu terdapat beberapa hal dalam melaksanakan
pembangunan (termasuk pembangunan wilayah) yang harus diperhatikan yaitu:
a. Pengaruh lingkungan;
b.

Pembangunan

harus


berorientasi

ke

masa

depan,

sebab

pada

dasarnya

pembangunan/pengembangan wilayah adalah proses dimana lingkungan sebagai sumberdaya
dipersiapkan untuk lebih ditingkatkan pemanfaatannya dan manfaatnya tidak saja untuk masa
sekarang tetapi juga untuk masa-masa yang akan datang;
c. Pembangunan/pengembangan wilayah tidak dapat lepas dari arah pengembangan
penghidupan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat, oleh karena itu setiap usaha/upaya
pembangunan/pengembangan wilayah idealnya selaras dengan cita-cita masyarakat dan
seimbang dengan keadaan/kondisi lingkungan.

Dengan demikian pembangunan/pengembangan wilayah pada hakekatnya merupakan
bagian dari cita-cita masyarakat yang sesuai dengan tujuan setiap tahap pembangunan, yaitu
meningkatkan

taraf

hidup

dan

kesejahteraan

masyarakat.

Prinsip

pembangunan

meliputi:Ecological integrity, Cultural integrity, Memperhatikan sumberdaya/ potensi
daerah/wilayah,Community

participation,

Pemerataan

(equity),

Keterpaduan (interdependency), Keseimbangan dan keserasian, serta Efisiensi (Aca
Sugandy, et.al., 1987).

Transportasi diartikan sebagai kegiatan mengangkut dan memindahkan muatan (barang
dan orang/manusia) dari suatu tempat (tempat asal) ke tempat lainnya (tempat tujuan).
Perjalanan mengangkut muatan dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination) disebut
Origin – Destination Travel.
Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu menentukan keberhasilan
pembangunan wilayah. Perekonomian diartikan sebagai kondisi yang meliputi berbagai

kegiatan yang dikelompokkan dalam kegiatan produksi, transaksi, distribusi dan konsumsi.
Kondisi perkonomian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perekonomian tradisional,
perekonomian

yang

transisi.

Perkembangan

perekonomian

menurut

tahapannya,

mencerminkan kondisi transportasinya. Dalam tahap perekonomian modern, kondisi
transportasinya mengalami perkembangan sangat maju. Kondisi perkembangan transportasi
dan pembangunan wilayah memperlihatkan arah yang sama atau hubungan yang sangat positif.
Sangat penting peranan terhadap keberhasilan pembangunan wilayah, menurut hasil
penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di nyatakan bahwa transportasi itu merupakan
kekuatan pembentuk keberhasilan pembangunan (the formative power of development).
Pernyataan ini diperkuat oleh pernyataan seseorang administrator Inggris yang di tempatkan
pada tahap awal pembangunan Afrika, menyatakan bahwa pembangunan Afrika adalah
transportasi (the development of Africa is “transportation”). Bahkan dapat dikatakan bahwa
perkembangan

dalam transportasi adalah lebih cepat dibandingkan pertumbuhan

perkembangan.

C. Uji Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat/tidaknya hubungan linier antar

dua variabel. Koefisien korelasi biasa dilambangkan dengan huruf r dimana nilai r dapat
bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukan hubungan yang
kuat antara dua variabel tersebut dan nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya
hubungan antara dua variabel tersebut. Sedangkan tanda + (positif) dan

– (negatif)

memberikan informasi mengenai arah hubungan antara dua variabel tersebut. Jika bernilai
+ (positif) maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Dalam arti lain
peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y dan begitu juga sebaliknya. Jika
bernilai – (negatif) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan.
Peningkatan nilai X akan dibarengi dengan penurunan Y.
Perlu diketahui bahwa hasil dari koefisien koefisien korelasi hanya bisa digunakan
sebagai indikasi awal dalam analisa. Nilai dari koefisien korelasi tidak dapat
menggambarkan hubungan sebab akibat antara variabel X dan Y. Untuk sampai pada
adanya hubungnan sebab dan akibat diperlukan penelitian yang lebih intensif atau dapat
didasarkan pada teori yang ada dimana X mempengaruhi Y atau Y yang mempengaruhi X.
Selain itu, dalam menganalisa hubungan antara X dan Y, tentunya harus didasarkan
adanya hubungan yang logis antara kedua variabel tersebut. Kita tidak bisa sembarangan

mengukur koefisien korelasi antara dua variabel. Misalnya, variabel Y merupakan data
mengenai banyaknya angka kecelakan yang terjadi di Jakarta pada tahun 2013 dan variabel
X adalah jumlah kasus pencurian di Jakarta pada tahun 2013. Kemudian dihitung koefisien
korelasi antara variabel X dan Y, diperoleh hubunganya yang kuat antara kedua variabel
tersebut. Disini nilai koefisien korelasi yang didapat tentunya tidak akan memiliki makna
meskipun didapat nilai korelasi yang kuat karena secara logis tingkat kecelakaan tidak
memiliki hubungan dengan tingkat pencurian yang ada.
3. Aplikasi dalam SPSS
Pada pengujian kali ini saya menggunakan uji koefisien korelasi untuk membuktikan
apakah variabel yang saya tentukan mempunyai hubungan yang kuat atau tidak secara
signifikan, dimana dalam pembahasannya:
A. Signifikansi :
1. Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi sama
sekali dan jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna, hal ini berarti bahwa
semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan dua variabel semakin kuat.
Sebaliknya, jika r (koefisien korelasi) mendekati 0 maka hubungan dua variabel
semakin lemah. Sebagai standarisasi, angka korelasi diatas 0,5 menunjukkan
korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 korelasi lemah.
2. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil.
Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arahan yang berlawanan,
sedangkan tanda positif (+) pada output menunjukkan adanya arahan yang
sama.
B. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Linearitas :
1. Berdasarkan nilai signifikansi : Jika nilai signifikansi > dari 0,05, maka
kesimpulannya tidak terdapat korelasi, sedangkan jika < dari 0,05, maka
terdapat korelasi.
2.

Berdasarkan tanda bintang (*) yang diberikan SPSS. Jika terdapat tanda
bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis terjadi
korelasi, sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada pearson correlation
maka antara variabel yang dianalisis tidak terjadi korelasi.

4. Hasil dan Pembahasan
Pada pengujian kali ini saya menggunakan 3 variabel yaitu manfaat ekonomi transportasi,
manfaat

sosial

dan

politik

transportasi,

dan

pembangunan

dalam

transportasi

Untuk membuktikan kedua variabel terdapat hubungan kuat atau lemah secara signifikan antara
variabel predictor (X) dan variabel kriterium (Y), maka dilakukan pengujian seperti yang
dijelaskan di bawah ini.
A. Tahapan Pengerjaan
Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Linearitas pada SPSS,
diantaranya :
1. Buka SPSS
2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Manfaat_Ekonomi,
Manfaat_SosialPolitik kemudian di baris selanjutnya Pembangunan_Transportasi, pada
kolom Type ubah menjadi Numeric. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan
lengkapi data seperti gambar di bawah ini.

3. Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate, dan klik Bivariate

4. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama Bivariate Correlations, masukkan
variable manfaat ekonomi transportasi, manfaat sosial dan politik transportasi, dan
pembangunan wilayah dalam transportasi ke dalam kolom variables. Pastikan kolom
Correlation Coefficients sudah mencentang Pearson, kemudian kolom Test Of
Significance sudah mencentang Two Tailed. Dan Flag significant correlation juga
sudah dicentang.

5. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut.

B. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai Pearson pada
Tabel Correlation. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :
a. Berdasarkan nilai signifikansi : dari output diatas, diketahui antara Manfaat Ekonomi
Transportasi dengan Manfaat sosial dan politik transportasi, nilai signifikansi 0,027 <
0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya antara manfaat
ekonomi transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi, nilai
signifikansinya 0,078 > 0,05 yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan.
Terakhir antara manfaat sosial dan politik transportasi dengan pembangunan wilayah
dalam transportasi nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang
signifikan.
b. Melihat nilai Pearson Correlation : dari output diatas, diketahui bahwa Nilai Pearson
Correlation yang dihubungkan antara masing – masing variabel mempunyai tanda
bintang, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

Kedua variabel terdapat korelasi yang signifikan sehingga data yang diperoleh
dikategorikan sebagai data yang baik karena data tersebut berhubungan kuat secara signifikan
antara variabel Manfaat Ekonomi Transportasi dengan Manfaat sosial dan politik transportasi,
dan manfaat sosial dan politik transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi
Satu variabel tidak terdapat korelasi yang signifikan sehingga data yang diperoleh
dikategorikan sebagai data yang tidak baik karena data tersebut berhubungan lemah secara
signifikan antara manfaat ekonomi transportasi dengan pembangunan wilayah dalam
transportasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat Ekonomi Transportasi dengan Manfaat sosial
dan politik transportasi berhubungan terhadap pembangunan wilayah dalam transportasi.
Walaupun manfaat ekonomi transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi
dalam pengujian berhubungan lemah tetapi dalam eksisting nya manfaat Ekonomi Transportasi
dengan Manfaat sosial dan politik transportasi berhubungan kuat terhadap pembangunan
wilayah

5. Daftar Pustaka
Puspa, Balebat. 2018. Modul Praktikum Statistik Perencanaan. Modul SPSS untuk statistik
perencanaan tahun 2018. Hal. 6.
Adisasmita, Sakti adji. 2012. Perencanaan infrastruktur Transportasi Wilayah. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Rohjan, Jajan. 2018. Matakuliah Perencanaan Transportasi. Materi Pengertian Transportasi,
Pengertian Perencanaan Transportasi, Komponen Makro Sistem Transportasi, dan Kaitan
antara Transportasi dengan Pengembangan Wilayah.
Azzainuri.

2013.

Koefisien

Korelasi.

Diambil

dari

https://parameterd.wordpress.com/2013/09/01/koefisien-korelasi/ .(16 Maret 2018)

2017. Transportasi Sebagai Pendukung Sasaran Pembangunan Nasional. Biro Komunikasi
dan Informasi Publik Diambil dari http://www.dephub.go.id/post/read/transportasi-sebagaipendukung-sasaran-pembangunan-nasional (16 Maret 2018)

Landoala,

Tasrif.

2013.

Pengertian

Pembangunan

.

diambil

http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-pembangunan.html (16 Maret 2018)

dari