MODEL PENERAPAN PEMBELAJARAN BAHASA INGG

MODEL PENERAPAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI
SHOWTIME PROJECT WORK PADA SISWA SMA KRISTA MITRA
SEMARANG
Oscar Yustino Carascalao
SMA Krista Mitra Semarang, oscarcarascalao@gmail.com
Ani Nur Wasiah
Mahasiswa PPS Universitas Negeri Semarang, Aninurwasiah.anw@gmail.com
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang penerapan showtime project work dalam pembelajaran
bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk siswa Sekolah Menengah Atas. Artikel ini
menyajikan teori tentang project-based learning, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, dan
manfaat dari partisipasi siswa dalam penerapan showtime project work. Untuk
memperoleh data, semi-structured interview telah digunakan untuk mengetahui pendapat
siswa mengenai penerapan showtime project work. Pengolahan data telah dianalisa
secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana penerapan
showtime project work dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk
meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Kata kunci: Project-based learning, showtime project work, kemampuan berbicara,
Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Asing

PENDAHULUAN

Kemajuan

ilmu

pengetahuan

dan

tehnologi

di

era

globalisasi

mengharuskan orang-orang Indonesia untuk mempelajari bahasa Inggris sebagai
alat komunikasi secara global. Mengingat peran bahasa Inggris yang semakin
penting di era globalisasi ini maka orang-orang Indonesia harus dapat menguasai
kompetensi-kompetensi dari bahasa Inggris tersebut. Penguasaan bahasa Inggris

baik lisan maupun tulisan harus dikuasai oleh orang-orang Indonesia.
Kemampuan

bahasa

Inggris

membantu

orang-orang

Indonesia

untuk

berpartisipasi dalam kemajuan era globalisasi tersebut.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan proses
pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia. Proses
penyampaian informasi atau pengetahuan kepada siswa merupakan tantangan
yang besar bagi para guru terutama untuk membantu siswa memahami


penggunaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Hal tersebut berhubungan
dengan kemampuan berbicara siswa. Menurut Glen Fulcher (2003: 23)
kemampuan

berbicara

adalah

penggunaan

bahasa

secara

verbal

untuk

berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan berbicara merupakan salah satu

kompetensi yang harus dikembangkan di dalam berkomunikasi. Sementara itu
kemampuan berbicara merupakan kempetensi bahasa Inggris yang cenderung sulit
untuk dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menerapkan
pendekatan yang tepat yang dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan
berbicara mereka.
Guru harus menyampaikan informasi tersebut dengan baik dan dapat
diterima oleh para siswa. Terdapat banyak pendekatan yang dapat digunakan
untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan bahasa Inggris
mereka. Salah satu pendekatan yang bisa di gunakan guru untuk meningkatkan
kemampuan berbicara siswa adalah melalui penerapan project-based learning.
Pendekeatan yang tepat dapat membantu guru untuk menyampaiakan ilmu dan
berbagai informasi dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu,
pendekatan yang tepat juga membantu dan mendorong siswa untuk meningkatkan
ketertarikan mereka terhadap mata pelajaran. Pembelajaran berbasis proyek
(PjBL) yaitu model pembelajaran yang berbasis konstruktivis dimana pendekatan
pembelajaran mencakup pembangunan pengetahuan dengan berbagai perspektif,
termasuk sebuah kegiatan sosial, dan memungkinkan untuk kesadaran diri dalam
belajar dan mengetahui dengan bergantung pada konteks (Duffy & Cunningham,
1996). Pembelajaran ini juga merupakan pembelajaran yang mengacu pada
kegiatan murid untuk merancang, merencanakan dan menghasikan sebuah projek

yang luas dimana mengasilkan sebuah hasil pencapaian dalam pameran umum
seperti sebuah produk, publikasi atau presentasi. (Alec patton, 2012).
Maka dari itu di dalam artikel ini terdapat penjelasanpenjelasan dari pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan Showtime project work di dalam
proses pembelajaran?

2.

Bagaimanakah pendapat siswa setelah Showtime Project
work dilaksanakan di dalam proses pembelajaran?

3.

Hambatan

apa

saja

yang


dihadapi

dalam

penerapan

Showtime Project work?
4.

Bagaimanakah Showtime Project work dapat membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa
Inggris?

LANDASAN TEORI DAN METODE
LANDASAN TEORI
Project Based Learning
Dalam proses belajar pembelajaran hendaknya guru tidak hanya
menggunakan metode konvensional. Di era globlasisasi sekarang ini guru dituntut
menjani kreatif, dan inovatif serta murid diharapkan dapat berkontribusi dalam

dunia nyata dengan apa yang telah dipelajari di sekolah. Salah satu pembelajaran
yang

bisa

diaplikasikan

adalah

Pembelajaran

berbasis

projek

(PjBL).

Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yaitu model pembelajaran yang berbasis
konstruktivis


dimana

pendekatan

pembelajaran

mencakup

pembangunan

pengetahuan dengan berbagai perspektif, termasuk sebuah kegiatan sosial, dan
memungkinkan untuk kesadaran diri dalam belajar dan mengetahui dengan
bergantung pada konteks (Duffy & Cunningham, 1996). Project based learning
juga adalah model pembelajaran otentik atau strategi di mana siswa
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek-proyek yang memiliki
aplikasi dunia nyata di luar kelas. (Blank, 1997; Harwell, 1997; Dickinson et al.,
1998; Westwood, 2008). Pembelajaran ini juga merupakan pembelajaran yang
mengacu pada murid untuk merancang, merencanakan dan menghasikan sebuah
projek yang luas dimana mengasilkan sebuah hasil pencapaian dalam pameran
umum seperti sebuah produk, publikasi atau presentasi. (Alec patton, 2012). Oleh

karena itu, dalam penerapan PjBL tersebut peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar

yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan

pengetahuan

baru

berdasarkan

pengalamannya

dalam

beraktifitas secara nyata.
Manfaat Project Based Learning
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Project Based Learning bertujuan untuk

menyiapkan siswa untuk siap mengaplikasikan ilmunya dalam dunia nyata.
Adapun beberapa manfaat yang dikemukakan oleh para ahli. Wolk (1994)
menerangkan bahwa PjBL merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan untuk
membantu siswa mendapatkan pengalaman lapangan secara langsung sehingga
merasa berhasil dalam proses belajar. Katz & Chard (1992) di dalam Tamin and
Grant (2013) menambahkan bahwa melalui PjBL siswa dapat mendapatkan
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dalam bidang tertentu dengan merasa
sukses. Sedangkan Noe dan Neo (2009) menambahkan juga bahwa minat belajar
siswa, kemampuan berfikir kritis, kemampuan mempresentasikan sesuatu,
kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerja secara kelompok dapat
ditingkatkan dengan menggunakan aktivitas PjBL. Didukung pula oleh
Hernandez-Ramos and Pas (2009) berpendapat bahwa proses belajar melalui PjBL
tidak membatasi siswa hanya mempresentasikan sebuah fakta namun juga
memberi kesempatan pada siswa untuk mengintepretasikan informasi berdasarkan
pengalaman lapangan dengan bekerja secara kelompok.
Showtime Project Work
Dalam proyek ini siswa membuat dan menampilkan sebuah mini drama. Menurut
Fried-Booth (2012), berikut ini hal-hal yang terkait dengan showtime project
work dan prosedur pelaksanaan: (a) Rentang usia: remaja, (b) Alokasi waktu:
sekitar 6 jam pelajaran atau lebih, (c) Tujuan umum: untuk menampilkan sebuah

mini drama yang mengharuskan siswa berbicara dalam bahasa inggris, (d) Tujuan
khusus: untuk melatih kemampuan berbicara dan (e) Lokasi: kelas, ruang
multimedia atau rumah siswa. Dalam pelaksanaanya Showtime Project Work
diperuntukkan bagi remaja dengan membutuhkan waktu sekitar 6 jam pelajaran
atau lebih. Tujuan secara umum yaitu siswa akan menggunakan bahasa inggris
secra penuh dalam menampilkan sebuah mini drama dan bertujuan untuk melatih
kemampuan berbicara mereka secara khususnya. Dalam memilih lokasi

penampilan dapat fleksibel sesuai kesepakatan bersama. Misalnya, di kelas, ruang
multimedia ataupun rumah siswa. Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan
dari Showtime Project Work:


Membagi kelas ke dalam beberapa kelompok kecil 4 sampai 5 anak;



Memberitahu siswa untuk memilih sebuah cerita;



Memberi kesempatan siswa untuk mempersiapkan cerita;



Membuat inti cerita dan menetapkan pesan moral moral dari cerita
tersebut;



Siswa diberi kesempatan untuk mengeksplor cerita dari berbagai sumber
untuk menulis skenario;



Dengan bimbingan guru siswa meninjau kembali kesalahan-kesalahan
dalam penulisan skenario dan membagi peran masing-masing;



Siswa mempersiapkan diri dengan berlatih memainkan mini drama yang
akan ditampilkan dibawah pengawasan guru;



Siswa menyiapkan segala kebutuhan saat menampilkan mini drama;



Dengan latihan yang cukup, setiap kelompok menampilkan drama mereka
dan dinilai oleh oleh guru.

Kemampuan Berbicara (Speaking Skill)
Kemampuan

berbicara

merupakan

salah

satu

kompetensi

yang

harus

dikembangkan di dalam berkomunikasi. Sementara itu kemampuan berbicara
merupakan kempetensi bahasa Inggris yang cenderung sulit untuk dikuasai oleh
siswa. Menurut Glen Fulcher (2003: 23) kemampuan berbicara adalah
penggunaan bahasa secara verbal untuk berkomunikasi dengan orang lain. Chaney
di dalam Kayi (1998) juga mengemukanan bahwa kemampuan berbicara adalah
process membangun dan membagi pesan baik melalui penggunaan symbol verbal
maupun non-verbal dalam berbagai konteks. Sementara Brown (2004)
mengatakan bahwa kemampuan berbicara adalah sebuah kemampuan produktif
yang diboservasi secara langsung dan empiris (Brown, 2004 : 140).
METODE
Subyek Penelitian

Penelitian ini melibatkan 20 siswa yang merupakan siswa kelas XI IPA Dua SMA
Krista Mitra Semarang. Terdiri dari dua belas siswa perempuan dan delapan siswa
laki-laki.
Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara. Wawancara yang
digunakan menggunakan pertanyaan terbuka. Semi structured interview telah
digunakan karena instrumen penelitian ini yang memungkinkan peneliti untuk
mengembangkan pertanyaan berdasarkan jawaban sebelumnya sehingga dapat
mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Prosedur
Showtime Project work merupakan proyek yang melibatkan kerjasama tim. Oleh
karena itu, ada 20 siswa kelas XI IPA 2 yang dibagi dalam 4 kelompok. Masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang. Setelah membagi kelompok, guru
memperkenalkan tema tentang cerita narrative. Kemudian siswa diminta untuk
menampilkan cerita narrative dalam mini drama. Siswa diberi waktu selama dua
minggu untuk mempersiapkan mini drama tersebut. Setelah siswa menampilkan
pertunjukan, setiap kelompok diwawancarai mengenai proyek mereka dengan
pertanyaan yang terkait dengan judul cerita, persiapan, keuntungan dari proyek
tersebut dan kepuasan siswa dalam proyek tersebut.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pendapat Siswa mengenai Penerapan Showtime Project Work
Project-based learning melalui showtime project work telah diterapkan
dalam pembelajaran di kelas XI IPA Dua SMA Krista Mitra Semarang. Dalam
proyek ini siswa harus menampilkan sebuah pertunjukan mini drama. Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini semi-structured interview telah diterapkan
sebagai instrumen penelitian. Seperti yang disajikan dalam table 1, wawancara
yang dilakukan terfokus pada empat hal yang berhubungan dengan penerepan
showtime project work tersebut yaitu mengenai jadwal tampil, kemampuan
berbicara siswa, persiapan dan pendapat dan saran siswa. Dalam interview
tersebut diperoleh bahwa beberapa siswa (Kelompok 1) berpendapat bahwa

seharusnya jadwal tampil atau penilaian drama mini tersebut dilakuan diuar jam
sekolah mengingat banyaknya tugas-tugas yang harus mereka kerjakan pada mata
pelajaran lainnya. Senada dengan pendapat Kelompok 1, Kelompok 3 juga
berpendapat bahwa mereka kurang senang dengan jadwal tampil yang diadakan
pada saat jam pelajaran bahasa Inggris. Hal tersebut berkenaan dengan persiapan
tampil yang harus mereka lakukan juga membutuhkan banyak waktu. Sementara
itu, berkenaan dengan keseimbangan antara bahasa dan isi, beberapa siswa
(Kelompok 2) menyatakan bahwa mereka tidak yakin dengan kemampuan bahasa
Inggris yang mereka miliki mereka dapat menampilkan drama mini dengan baik
dan benar. Namun beberapa siswa (Kelompok 3) berpendapat bahwa mereka
senang karen melalui pertunjukan drama mini ini mereka dapat mengaplikasikan
kemampuan berbicara bahasa Inggris mereka secara nyata. Diluar keterbatasan
waktu yang mereka miliki, sebagian siswa mengaku sangat senang karena
memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris
mereka melalui pertunjukan tersebut.
Tabel 1. Data Wawancara Siswa Mengenai Isu terkait Penerapan Showtime
Project Work
Isu

Data Wawancara Siswa

Jadwal Tampil

K1: Selain tugas mata pelajaran bahasa
Inggris kami juga punya banyak tugas
untuk dikerjakan dalam mingguminggu ini. Jadi menurut saya jadwal
tampil tersebut seharusnya dilakukan
diluar jam pelajaran.

Kemampuan berbicara siswa

K3: Mengenai jadwal tampil dalam
penilaian bahasa Inggris ini kami
kurang senang dengan jadwalnya
karena banyak tugas-tugas lainnya
pada mata pelajaran lain.
K2: Kami menampilkan drama ini
dengan kemampuan bahasa Inggris
yang kami pelajari pada materi-materi
sebelumnya. Dan kami ragu apakah
kami dapat menampilkan drama
menggunakan bahasa Inggris dengan
baik.

K4: Kami menampilkan proyek drama
mini ini dengan mengaplikasikan
kemampuan bahasa Inggris yang kami
pelajari dari guru dan sumber lainnya
seperti internet.

Persiapan

Pendapat dan saran siswa

K3: Proyek mini drama seperti ini
sangat bermanfaat bagi kami untuk
mengaplikasikan kemampuan bahasa
Inggris kami.
K1: Kemampuan bahasa Inggris kami
masih pas-pasan, seharusnya diberi
materi mengenai mini drama dan
ragam bahasa yang dapat digunakan.
K2: Proyek pertunjukan mini drama
(showtime project work) in sangat
bermanfaat bagi kami karena
berhubungan dengan materi drama
yang kita pelajari secara teori.
K3: Saya berpendapat bahwa proyek
ini sangat bermanfaat karena dapat
membantu mengembangkan
kemampuan bahasa Inggris kami pada
saat berdialog dan dapat
mengembangkan kemampuan menulis
kami dalam bahasa Inggris pada saat
penulisan naskah sekenario yang harus
dikumpulkan.
K4: Kami telah melakukan yang
terbaik dalam penampilan tersebut dan
itu sangat menyenangkan.

K1: yang sangat disayangkan adalah
waktu yang kami miliki terbatas dalam
menampilkan mini drama tersebut.
Apabila disediakan banyak waktu
maka kami dapat menampilkan yang
lebih baik.
Keterangan: K=Kelompok, K1 merupakan data interview dari Kelompok 1, K2
merupakan data interview dari Kelompok 2, K3 merupakan data interview dari
Kelompok 3 dan K4 merupakan data interview dari Kelompok 4.

Pendapat Siswa Mengenai Bagaimana Penerapan Showtime Project Work
dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa
Hasil wawancara dengan siswa menunjukan bahwa siswa-siswa kelas XI
IPA Dua yakin bahwa kemampuan berbicara bahasa Inggris mereka meningkat
setelah menampilkan showtime project work. Pada table 2 dapat kita ketahui
pendapat siswa bahwa kemampuan berbicara mereka meningkat. Sebagian besar
siswa berfikir bahwa showtime project work telah membantu mereka untuk
melatih kemampuan berbicara mereka. Pada tahap persiapan siswa-siswa harus
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan mini drama termasuk
penulisan skenario drama dan latihan berbicara dalam bahasa Inggris sesuai
dengan skenario. Pada saat menulis skenario mereka mencari berbagai informasi
tentang drma dan bagaimana cara menulis dan menyusun kalimat yang tepat dan
benar. Seperti yang dikatakan Kelompok 1, Kelompok 3 dan Kelompok 4, mereka
harus mempersiapkan skenario dan harus berlatih berbicara menggunakan bahasa
Inggris dengan baik dan benar sesuai dengan skenario yang telah mereka
persiapkan. Kelompok 2 juga mengemukakan bahwa dalam persiapan dan latihan
merea harus mencari informasi terkait proyek tersebut dari berbagai sumber baik
buku maupun internet.
Tabel 2. Data mengenai Pendapat Siswa tentang Bagaimana Project-based
Learning melalui Penerapan Showtime Project Work dapat Membantu
Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mereka.

Pendapat Siswa
G1

: “Dalam proyek ini kami harus mempersiapkan skenario sebelum
menampilkannya dan membutuhakan banyak waktu untuk latihan,
terutama latihan berbicara menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan
skenario dengan pengucapan yang tepat.”

G2

: “Sebelum membuat skenario kami mencari banyak informasi tentang
drama dan berbagai sumber yang dapat kami sadur untuk pertunjukan
tersebut. Kegiatan tersebut membuat kami belajar tentang bagaimana

menyusun kalimat yang baik dan mengucapkannya dengan tepat pada
saat penilaian sehingga membantu kami meningkatkan kemampuan
berbicara dalam bahasa Inggris.”
G3

: “Dalam mempersiapkan proyek ini kami harus berlatih bagaimana cara
berbicara bahasa Inggris yang baik dan benar agar dapat menampilkan
mini drama yang baik dan berkesan bagi penonton dan tentunya juga
untuk mendapatkan nilai yang bagus.”

G4

: “Bagaimana cara berbicara bahasa Inggris yang baik dan benar sangat
ditekankan dalam proyek ini karena kami harus menampilkan drama
dalam bahasa Inggris. Jadi kami harus banyak berlatih bagaimana cara
mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris agar kami dapat
menampilkan yang terbaik dan mendapatkan nilai yang maksimal.

Keterangan: K=Kelompok, K1 merupakan data interview dari Kelompok 1, K2
merupakan data interview dari Kelompok 2, K3 merupakan data interview dari
Kelompok 3 dan K4 merupakan data interview dari Kelompok 4.

Hambatan yang Dihadapi serta Solusinya
Berdasarkan hasil wawancara kepada siswa salah satu hambatan yang
dilalui adalah tersedianya waktu untuk persiapan. Dalam mengerjakan proyek ini
persiapan yang memerlukan banyak waktu sangat diperlukan. Mengingat jumlah
mata pelajaran yang didapat oleh siswa-siswa SMA sangat banyak, maka waktu
untuk mempersiapkan proyek ini terbentur dengan tugas-tugas dari guru mata
pelajaran lain. Untuk menghadapi hambatan tersebut siswa diberi kebebasan
untuk mengatur jadwal persiapan mereka secara mandiri dengan bimbingan dari
guru diluar jam pelajaran bahasa Inggris yang sudah terjadwal untuk mereka. Oleh
karena itu, mereka dapat memanfaatkan waktu pulang sekolah sesuai dengan
kesepakatan mereka dimana semua anggota kelompok tidak ada jadwal kegiatan
pada saat itu. Tidak hanya itu, hambatan lain muncul mengingat jumlah anggota
setiap kelompok yang hanya lima orang. Hambatan tersebut terkait dengan
berbagai properti yang harus disiapkan pada saat pertunjukan. Dalam pertunjukan
tersebut setiap kelompok harus melengkapi pertunjukan mereka dengan propeti

yang minimalis namun menunjang penampilan mereka. Dalam menghadapi hal ini
siswa dapat bekerja sama antar kemolpok untuk mempersiapkan properti yang
dibutuhkan sehingga memperingan pekerjaan mereka terkait dengan persiapan
properti.

SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Showtime Project work merupakan proyek yang dapat memfasilitasi siswa
untuk bereksplorasi. Melalui penerepan proyek ini siswa mampu mengekplorasi
kemampuan mereka dalam mendiskusikan dan menampilkan sebuah mini drama
yang mengharuskan mereka memperagakan sebuah cerita dengan menggunakan
bahasa Inggris yang baik dan benar sehingga secara bersama-sama para siswa
dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai
strategi pemecahan masalah. Show Time Project work dapat digunakan sebagai
alternatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris
dan berpikir kreatif serta dapat memvisualisasikan suatu cerita melalui sebuah
penampilan mini drama. Sehingga diharapkan setelah memainkan suatu peran
melalui proyek tersebut, siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara dalam
bahasa Inggris serta dapat memahami suatu cerita karena mereka diberikan
pengalaman secara langsung memerankan suatu tokoh dalam cerita. Setelah
kegiatan tersebut, siswa dapat mengingat cerita tersebut lebih lama sehingga tidak
merasa kesulitan ketika harus menuliskan ceritanya kembali dan mengembangkan
ceritanya berdasarkan daya imajinasi masing-masing siswa. Namun penelitian ini
hanya mengumpulkan data dari hasil wawancara siswa. Akan lebih kuat lagi jika
dalam penelitian selanjutnya peneliti mengumpulkan data berupa nilai berbicara
siswa serta questionnaire.
Saran


Siswa

Siswa diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka
dalam berbicara bahasa Inggris melalui showtime project work.


Guru

Guru hendaknya menerapkan Showtime Project work dalam mengajar siswa
untuk membantu meningkatkan kemampuan berbicara siswa melaui pengalaman
secarq langsung.


Pembaca

Pembaca dari penelitian ini diharapkan mampu mengetahui lebih lanjut mengenai
cara menerapkan variasi dari Showtime Project work dalam meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa Inggris.

Daftar Pustaka
Bas, G. (2011). Investigating the Effects of Project-based learning on Students’
Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson. The Online
Journal of New Horizonz in Education, vol. 1, issue 4.
Brown, H. Douglas. 2004. Language Assessment: Principles and Classroom
Practices. New York: Pearson Education, Inc.
Cohen, L., Manion, L. and Morrison, K. (2000). Research methods in education.
(5th ed.). New York: RoutledgeFalmer.
Creswell, J. W. (2003). Research design: Qualitative, quantitative and mixed
methods approaches.
Duffy, T. M. & Cunningham, D. J. (1996). Constructivism: Implications for the
design and delivery of instruction. In D. H. Jonassen (Ed), Handbook of
research for educational communications and technology (pp. 170–98). New
York: Macmillan.
Flucher, Glenn. 2003. Testing Second Language Speaking. London: Longman.
Fried-Booth, D. L. (1997). Project work. (8th Ed.) Oxford: Oxford University
Press
Fried-Booth, D., L. (2002). Project work (2nd ed.). New York: Oxford University
Press.
Neo, M., & Neo, T.-K. (2009). Engaging students in multimedia-mediated
constructivist learning—Students’ perceptions. Educational Technology &
Society, 12(2), 254–66.

Patton, A. 2012. Works that Matter: The Teacher’s Guide to Project-Based
Learning. the Paul Hamlyn Foundation.
Tamim, S. R. , & Grant, M. M. (2013). Definitions and Uses: Case Study of
Teachers Implementing Project-based Learning. Interdisciplinary Journal of
Problem-Based Learning, 7(2).