Hubungan Jenis Pewarnaan Rambut dengan Kerusakan Rambut dan Kelainan Kulit Kepala pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011-2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sepanjang kehidupan manusia, rambut memainkan peranan yang paling

penting dalam penampilan. Dengan berkembangnya era modernisasi, manusia
lebih mengenali dan mementingkan penampilan sebagai penunjang (Soepardiman,
2010).
Rambut adalah struktur solid yang terdiri dari sel yang mengalami
keratinisasi padat yang menonjol dari bagian epidermis dan invasi dari bagian
dermis dan hipodermis. Rambut terdapat diseluruh tubuh kecuali di telapak
tangan, telapak kaki, kuku, bibir, glans penis, klitoris dan labia minor. Komposisi
rambut terdiri dari karbon (50,60%), hidrogen (6,36%), nitrogen (17,14%), sulfur
(5,0%), dan oksigen (20,80%). Fungsi rambut antara lain adalah sebagai
pelindung kepala dan penghangat (Shapiro, 2010).
Kerusakan rambut bisa terjadi akibat dua faktor utama yaitu faktor
fisiologis dan patologis. Faktor fisiologis terdiri dari pengaruh hormon, nutrisi,
metabolisme dan vaskularisasi. Sedangkan faktor patologis terdiri dari peradangan

sistemik, obat dan bahan-bahan kimia. Selain itu, penataan rambut yang
berlebihan juga bisa merusak rambut termasuk pewarnaan rambut (Pusponegoro,
2002).
Pada penelitian yang sebelumnya, yang dilakukan di seluruh dunia
menunjukkan sebanyak 70% dari kasus pewarnaan rambut menyebabkan
terjadinya kerusakan pada rambut dan kelainan kulit kepala. Pada penelitian yang
dilakukan di Saudi Arabia menunjukkan 6,4% yang menunjukkan tanda-tanda
alergi akibat pewarnaan rambut pada kulit kepala. Komponen para-fenilendiamin
(PPD) yang terkandung dalam pewarnaan rambut yang menyebabkan terjadinya
reaksi alergi pada kulit kepala dan kerusakan pada rambut (AlGhamdi, 2011).
Pernah dilaporkan menurut penelitian Roesyanto-Mahadi, bahwa PPD
merupakan alergen penyebab dermatitis kontak alergi terbanyak urutan ketiga dari
144 penderita dermatitis kontak alergi di Medan periode tahun 1991-1992, yaitu

Universitas Sumatera Utara

12,28%. Pada penelitian Patel S. dkk di St John’s Institute of Dermatology
London, bahwa frekuensi reaksi alergi pada tes tempel terhadap PPD 1% pada
tahun 1992-1998 adalah antara 2,5%-4,2%, dan pada tahun 1992-2004
menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari yang pernah dilaporkan sebelumnya

yaitu antara 3,8%-7,1% (Carolina, 2008).
Pada kalangan masyarakat sekarang terutama pada kalangan remaja,
pewarnaan rambut menjadi salah satu aspek penting yang sering dilakukan untuk
penampilan yang baik selain pelurusan (rebonding), pengeritingan dan lain-lain.
Terdapat dua tipe pewarnaan rambut yaitu, pewarnaan tidak permanen dan
permanen. Salah satu kandungan penting dalam pewarnaan rambut adalah
hidrogen peroksida (H2O2). Ini yang memberikan warna pada rambut.
Komposisinya berbeda dengan jenis pewarnaan rambut. Kandungan hidrogen
peroksida dalam pewarnaan rambut yang mengakibatkan kerusakan pada rambut
(Barinqina, 2001).
Kebanyakan remaja masa sekarang tidak mengetahui akibat dari
pewarnaan rambut. Pewarnaan rambut lebih sering akan merusakkan bagian
kutikula. Kutikula adalah bagian rambut yang berfungsi sebagai pelindung
rambut. Akibat kerusakan kutikula mengakibatkan terjadinya keadaan rambut
kusam, bercabang, rambut mudah dan sering patah dan kering. Selain daripada
itu, pilihan pewarnaan rambut yang salah bisa mengakibatkan keparahan pada
kerusakan kutikula (Harrison, 2003).
Selain dari kerusakan rambut, pewarnaan rambut juga mengakibatkan
terjadinya kelainan pada kulit kepala seperti dermatitis kontak alergi dan lichen
simplex chronicus (Harrison, 2003).

Pada studi pendahuluan di Fakuktas Kedokteran angkatan 2011-2013,
sekitar 300 mahasiswi yang melakukan pewarnaan rambut. Melihat kondisi cukup
banyak mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU)
yang sering menggunakan pewarnaan rambut maka penulis ingin meneliti
hubungan antara jenis pewarnaan rambut dengan kerusakan rambut serta kelainan
pada kulit kepala.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1.

Bagaimana hubungan jenis pewarnaan rambut dengan terjadinya
kerusakan rambut pada mahasiswi FK USU angkatan 2011-2013?

2.


Bagaimana hubungan jenis pewarnaan rambut dengan terjadinya
kelainan pada kulit kepala pada mahasiswi FK USU angkatan 20112013?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara jenis pewarnaan rambut dengan kerusakan
rambut dan kelainan pada kulit kepala pada mahasiswi FK USU angkatan
2011-2013.

1.3.2

Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus untuk penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jumlah mahasiswi FK USU angkatan 2011-2013 yang

melakukan pewarnaan rambut.
2. Mengetahui

gambaran

pewarnaan

rambut

berdasarkan

tujuan

pewarnaan, tes alergi sebelum melakukan pewarnaan, jenis pewarnaan
rambut, pewarnaan rambut sebelumnya, tempat pewarnaan rambut dan
frekuensi pewarnaan rambut pada mahasiswi FK USU angkatan 20112013 yang melakukan pewarnaan rambut.
3. Mengetahui jumlah mahasiswi FK USU angkatan 2011-2013 yang
mengalami kerusakan rambut akibat pewarnaan rambut.
4. Mengetahui jumlah mahasiswi FK USU angkatan 2011-2013 yang
megalami kelainan pada kulit kepala akibat pewarnaan rambut.

5. Mengetahui jenis-jenis kerusakan rambut akibat pewarnaan rambut
pada mahasiswi FK USU angkatan 2011-2013.

Universitas Sumatera Utara

6. Mengetahui jenis-jenis kelainan pada kulit kepala akibat pewarnaan
rambut pada mahasiswi FK USU angkatan 2011-2013.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Peneliti
Sebagai kesempatan menambah pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu

melakukan penelitian dan juga sebagai pembelajaran bagi peneliti mengenai
hubungan jenis pewarnaan rambut dengan kerusakan rambut dan kelainan pada
kulit kepala.


1.4.2

Bagi Bidang Akademik & Pengembangan Penelitian
Sebagai informasi, data, bahan kepustakaan dan bahan rujukan bagi

penelitian berikutnya yang berkaitan dengan jenis pewarnaan rambut dengan
kerusakan rambut dan kelainan pada kulit kepala.

1.4.3

Bagi Masyarakat
Memberi pengetahuan dan informasi tentang kerusakan rambut dan

kelainan pada kulit kepala akibat jenis pewarnaan rambut.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, dan 2012

4 58 80

Hubungan Jenis Pewarnaan Rambut dengan Kerusakan Rambut dan Kelainan Kulit Kepala pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011-2013

1 18 63

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

2 13 61

Hubungan Menstruasi dengan Tingkat Keparahan Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

0 1 14

Hubungan Jenis Pewarnaan Rambut dengan Kerusakan Rambut dan Kelainan Kulit Kepala pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011-2013

0 1 15

Hubungan Jenis Pewarnaan Rambut dengan Kerusakan Rambut dan Kelainan Kulit Kepala pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011-2013

0 0 2

Hubungan Jenis Pewarnaan Rambut dengan Kerusakan Rambut dan Kelainan Kulit Kepala pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011-2013

0 1 14

Hubungan Jenis Pewarnaan Rambut dengan Kerusakan Rambut dan Kelainan Kulit Kepala pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011-2013

0 0 3

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, dan 2012

0 0 21

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, dan 2012

0 0 12