Hubungan Menstruasi dengan Tingkat Keparahan Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN
DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2012

Oleh :
HIZKIA RHEINHARD PURBA
120100259

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN
DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2012

KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
kelulusan sarjana kedokteran


Oleh :
HIZKIA RHEINHARD PURBA
120100259

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

i

ii

ABSTRAK
Dismenore primer merupakan salah satu gangguan menstruasi yang sering
terjadi pada wanita. Dismenore primer adalah sensasi nyeri selama menstruasi
tetapi tidak berkaitan dengan kelainan organik. Dismenore primer dipengaruhi
peningkatan produksi prostaglandin, selain itu vasopresin dan leukotrien diketahui
juga berperan dalam kejadian dismenore primer. Berapa banyak pelepasan
prostaglandin, vasopresin dan leukotrien juga mempengaruhi tingkat keparahan

dismenore primer.
Dismenore primer memiliki beberapa faktor risiko, salah satu diantaranya
adalah lama menstruasi yang akan dibuktikan pada penelitian ini. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat hubungan antara lama menstruasi dan tingkat keparahan
dismenore primer pada mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Angkatan 2012
Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Responden penelitian
adalah 165 orang mahasiswi FK USU Angkatan 2012. Responden dipilih dengan
metode simple random sampling, dimana hanya sebagian mahasiswi yang diambil
secara acak. Responden yang telah mengisi kuesioner dengan lengkap dan telah
menandatangani persetujuan di pilih sesuai kriteria eksklusi dan inklusi.
Selanjutnya data akan dianalisa dengan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 12,5% dari 16 responden
yang memiliki lama menstruasi > 7 hari mengalami dismenore tingakt severe.
Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai P sebesar 0,029 (P