Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Serta Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pembangunan adalah fokus utama Presiden Republik Indonesia
ketujuh yaitu bapak Joko Widodo yang memiliki program kerja yaitu
program Nawa Cita , diantaranya: “Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka Negara
kesatuan”

serta

“Mewujudkan

kemandirian

ekonomi

dengan


menggerakkan sektor – sektor strategis ekonomi domestik”.
Pembiayaan pembangunan tersebut membutuhkan dana yang
cukup besar. Pembiayaan pengeluaran pemerintah lazimnya berasal dari
pajak, hibah, bagian laba perusahaannegara/daerah, royalty, retribusi, dan
utang. Dari sumber-sumber pembiayaan tersebut, pajak merupakansumber
penyandang dana utama dan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan bernegara karena pemerintah memiliki kekuasaan
memaksa atas rakyat untuk membiayai semua pengeluaran pembangunan.
Peranan pajak sebagai sumber penerimaan negara ini semakin
meningkat dari tahun ke tahun dengan persentase yang sangat besar
dibandingkan dengan penerimaan lainnya seperti penerimaan negara
bukan pajak dan hibah.
Jika melihat komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan (APBN-P) Indonesia Tahun 2016 maka porsi terbesar
penyumbang penerimaan negara adalah penerimaan dari sektor pajak

1

Universitas Sumatera Utara


sebesar Rp 1.539,2 Triliun atau kurang lebih 86% dari target APBN-P
2016

yang

sebesar

Rp

1.786,2

Triliun.

(Sumber:

http://www.kemenkeu.go.id/APBNP2016). Target penerimaan pajak tahun
2016 ini juga meningkat hampir sekitar 30% dari realisasi penerimaan
pajak pada tahun 2015.
Besarnya kontribusi pajak sebagai sumber utama pendapatan
negara yang selalu meningkat membuat Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

terus berbenah dan mencari cara yang terbaik untuk meningkatkan
penerimaan perpajakan dalam negeri baik berbentuk reformasi birokrasi
maupun layanan unggulan yang terus-menerus didengungkan untuk
menjadikan wajib pajak sebagai mitra kerja dalam membangun negara.
Sektor swasta yang sedang dan semakin menggeliat saat ini adalah
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Omset dan laba yang dihasilkan
memang masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan perusahaanperusahaan besar. Namun, keberadaan usaha ini yang hampir dapat
dijumpai di sepanjang jalan nyatanya mampu memberikan sumbangsih
bagi pertumbuhan ekonomi.
Hal inilah juga yang dilirik oleh pemerintah melalui DJP karena
UMKM memainkan peranan signifikan bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan data Produksi Domestik Bruto (PDB), kontribusi UMKM
terhadap PDB meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam
lima tahun terakhir.

2

Universitas Sumatera Utara

Dengan kontribusi UMKM yang besar pada perekonomian nasional

tersebut, seharusnya juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan
negara melalui pajak. Namun demikian data penerimaan pajak tahun 2005
sampai tahun 2012 menunjukkan, sebagian besar penerimaan pajak masih
didominasi bukan oleh UMKM, melainkan oleh usaha besar. Kontribusi
UMKM pada penerimaan perpajakan sangat kecil, yaitu kurang lebih 0,5%
dari total penerimaan pajak. Hal ini menimbulkan miss-match antara
kontribusi UMKM pada PDB dan kontribusi UMKM pada penerimaan
pajak. (Sumber: http://www.fiskal.kemenkeu.go.id).
Dalam upaya mendorong pemenuhan kewajiban perpajakan secara
sukarela, serta mendorong kontribusi penerimaan negara dari sektor
UMKM, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46
Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto
Tertentu.
PP Nomor 46 Tahun 2013 ini dimaksud untuk memberi kemudahan
dan penyederhaan penghitungan pajak penghasilan bagi masyarakat dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya, mengedukasi masyarakat untuk
tertib administrasi dan transparansi melaporkan penghasilannya dan
memberikan


kesempatan

masyarakat

untuk

berkontribusi

dalam

penyelenggaraan negara. Dengan demikian, diharapkan peningkatan
penerimaan pajak dari UMKM yang membuat kesempatan untuk
mensejahterakan masyarakat meningkat. Peningkatan penerimaan ini

3

Universitas Sumatera Utara

diharapkan timbul dari pembayaran yang benar dari UMKM yang sudah
terdaftar, dan tambahan UMKM baru yang bersedia memasuki jalur

formal, dengan mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan melaksanakan
kewajiban perpajakannya.
Peraturan Perpajakanini memiliki kelebihan yaitu tarif yang
digunakan lebih kecil dari tarif yang sebelumnya,yaitu 1% dari omset.
PPNomor46 Tahun 2013 berlaku untuk wajib pajak orang pribadi
dan/ataubadan yang memiliki penghasilan bruto tertentu, yaitu penghasilan
yang kurang dari 4,8 M terbataspada penghasilan dari usaha. Hal ini akan
semakin memudahkan masyarakat untuk menghitung, memperhitungkan
dan menyetorkan pajak penghasilannya ke negara.
Dengan jumlah UMKM baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun
Badan yang ada, diharapkan penerimaan pajak penghasilan atas UMKM
akan memberikan dampak positif terhadap keuangan pemerintah dan juga
dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah Wajib Pajak di tahun-tahun
berikutnya.
Menurut penelitian Astri Corry N Ds (2013) dan Widya Tjiali
(2015), menunjukkan bahwa PP Nomor 46 Tahun 2013 berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah wajib pajak dan berkontribusi terhadap
penerimaan PPh Pasal 4 ayat 2. Meskipun kontribusi tersebut masih dalam
kategori sangat kurang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh I Putu
Gede Diatmika (2013), terdapat keuntungan bagi pengusaha menengah

kecil di perkotaan maupun pedesaan yang mempunyai peredaran usaha

4

Universitas Sumatera Utara

kurang dari Rp 4,8 miliar setahun. Namun menurut penelitian Putti
Maulita Anisa (2016), penerapan PPh Pasal 25 lebih baik daripada PP No.
46 karena jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan lebih
sedikit dibandingkan dengan menggunakan tarif 1% sesuai PP No. 46.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini berbeda dengan penelitian
terdahulu dalam hal sampel yang diamati, periode yang diamati dan
variabel yang digunakan. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah
”Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 terhadap
Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Penerimaan Pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan”

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah untuk
penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana pengaruh penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013
terhadap pertumbuhan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
terdaftar di KPP Pratama Medan Belawan?

2.

Bagaimana pengaruh penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013
berkontribusi terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan
Belawan?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

5


Universitas Sumatera Utara

1.

Mengetahui pengaruh penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013
terhadap pertumbuhan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
terdaftar di KPP Pratama Medan Belawan.

2.

Mengetahui kontribusi penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun
2013 terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Belawan.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan setelah dilakukan penelitian ini adalah:
1.


Bagi peneliti
Menambah pengetahuan, pemahaman serta wawasan yang lebih
mendalam mengenai pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 (PP 46) terhadap pertumbuhan wajib pajak orang pribadi
dan penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan.

2.

Bagi KPP Pratama Medan Belawan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi KPP Pratama Medan
Belawan dalam pelaksanaan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor
46 (PP 46) secara benar dan konsisten untuk meningkatkan
pertumbuhan wajib pajak orang pribadi dan penerimaan pajak yang
berimplikasi terhadap penerimaan Negara.

3.

Bagi akademisi
Sebagai bahan ilmu kajian di bidang perpajakan.


4.

Bagi pihak lain

6

Universitas Sumatera Utara

Sebagai bahan perbandingan dan sumber informasi dalam penelaahan
lebih lanjut dan sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang
mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
dalam penelitian ini.

7

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kesadaran Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan

0 41 60

Prosedur Permohonan Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi ( NPWP ) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 34 55

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Serta Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

10 43 89

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Serta Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 12

Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Serta Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Serta Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 24

Pengaruh Penerapan Kebijakan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Serta Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

1 2 2

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN WAJIB PAJAK EFEKTIF TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEBERANG ULU PALEMBANG

0 0 16