Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sektor perbankan merupakan salah satu sektur utama dalam menopang
perekonomian Indonesia. Sektor perbankan sebagai lembaga intermediate antara
masyarakat yang memiliki kelebihan dana dengan masyarakat yang membutuhkan
dana memiliki peran strategis dalam pembangunan berbagai sektor.

Dalam

usahanya perusahaan perbankan mengumpulkan dana dan menyalurkan dana pada
masyarakat melalui kredit.
Dalam menjalankan usahanya agar tetap eksis dan berkembang
perusahaan-perusahaan disektor perbankan tentunya membutuhkan permodalan
yang bersumber dari dalam maupun luar perusahaan (eksternal) sehingga
perusahaan

perbankan

akan


berupaya

untuk

menarik

investor

agar

menginvestasikan dananya di perusahaan. Dengan adanya investasi dari para
pihak luar, perusahaan perbankan dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar dan menghasilkan keuntungan bagi para stakeholder perusahaan.
Para investor tentunya menginginkan tingkat return yang cepat dan tinggi.
Untuk itu, para calon investor akan mencari dan mempelajari informasi mengenai
kinerja keuangan perusahaan perbankan sebelum melakukan investasi agar risiko
ketidakpastian dalam berinvestasi dapat diminimalisir. Untuk itu, perusahaan
perbankan terutama yang telah listing di Bursa Efek Indonesia terus berupaya
untuk menunjukkan kinerja yang optimal.


1
Universitas Sumatera Utara

Kemajuan perekonomian yang didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan
dan tekonologi semakin memudahkan para pelaku bisnis dalam menjalankan
bisnisnya. Salah satu kemajuan disektor ekonomi dalam hal ini adalah pasar
modal. Pasar modal memiliki peran penting dalam transaksi bisnis khususnya
transaksi saham-saham perusahaan yang diperjualbelikan di bursa. Pasar modal
merupakan media

yang sangat

efektif untuk

dapat

menyalurkan dan

menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor.

Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk
membiayai kegiatan operasional dan perluasan perusahaan.
Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal Indonesia yang memegang
peranan penting dalam memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi di
pasar modal. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada
berbagai macam risiko dan ketidakpastian oleh para investor. Untuk mengurangi
kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan
berbagai macam informasi yang berhubungan dengan kinerja keuangan
perusahaan perbankan maupun informasi lainnya seperti kondisi ekonomi dan
politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya
didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan,
seperti analisis rasio keuangan.
Salah satu indikator perusahaan-perusahaan perbankan yang memiliki
kinerja yang bagus tercermin dari harga saham perusahaan yang diperdangkan di
Bursa Efek Indonesia.

Harga saham yang tinggi menunjukkan tingginya

permintaan pasar terhadap saham perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan


2
Universitas Sumatera Utara

harga saham yang rendah menunjukkan rendahnya permintaan pasar terhadap
saham perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan disektor perbankan
akan berupaya agar harga sahamnya meningkat pada level terntentu untuk
menarik minat investor.
Dalam upaya perusahaan meningkatkan harga saham pada level tertentu,
perusahaan berupaya mengoptimalkan operasional perusahaan seefektif dan
seefisein mungkin agar dapat menghasilkan keuntungan. Dari berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi harga saham diantaranya adalah profitabilitas,
kecukupan modal, dan tingkat likuiditas bank.
Profitabilitas menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi harga
saham perusahaan. Hal ini karena profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan secara keseluruhan sehingga
semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan menunjukkan semakin efisiennya
perusahaan dalam menjalankan usahanya sehingga memperoleh keuntungan.
Seperti dikemukakan oleh Harahap (2006: 304) yang menyatakan bahwa
profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Selanjutnya menurut Kasmir
(2012:197) rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan, karena menunjukkan laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

3
Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return on Assets (ROA)
karena Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki.
Brigham dan Houston (2006: 95) menyatakan bahwa rasio ini merupakan
perbandingan antara laba usaha dengan total aset. Rasio ini digunakan untuk
melihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dengan
menggunakan aset yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ROA menunjukkan bahwa
perusahaan mampu menggunakan sejumlah aktiva dengan efisien untuk
memperoleh laba. Dengan demikian, jika laba perusahaan meningkat maka akan
berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan karena pelaku pasar

tentunya lebih tertarik membeli saham-saham perusahaan yang mampu
menghasilkan laba secara konsisten.
Faktor lainnya yang turut berdampak pada perubahan harga saham adalah
kondisi kecukupan modal perusahaan perbankan. Kecukupan modal perusahaan
perbankan diukur dengan Capital Adequcy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio
merupakan rasio kecukupan modal dengan membandingkan antara modal dengan
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Kuncoro dan Suhardjono

(2002:562), menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio
kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan
modal

yang

mencukupi

dan


kemampuan

manajemen

bank

dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul
yang dapat berpengaruh terhadap kinerja suatu bank dalam menghasilkan
keuntungan, dan menjaga besarnya modal yang dimiliki Peraturan Bank Indonesia

4
Universitas Sumatera Utara

Nomor 10/15/PBI/2008 menetapkan rasio kecukupan modal bank minimum
sebesar 8%.

Dengan demikian, jika rasio kecukupan modal (CAR) bank tinggi


maka perusahaan memiliki tingkat kecukupan modal untuk menjalankan usahanya
sehingga terhindar dari risiko kebangkrutan.

Semakin tinggi nilai Capital

Adequacy Ratio (CAR) akan meningkatkan kepercayaan pasar pada perusahaan

sehingga berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap saham perusahaan
yang akhirnya berdampak pada meningkatnya harga saham.
Selanjutnya tingkat likuiditas perusahaan perbankan
pada perubahan harga saham perusahaan.

akan berdampak

Sutrisno (2009: 215) menyatakan

bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya yang segera harus dipenuhi. Tingkat likuiditas bank yang diukur
dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan rasio antara total kredit
dengan jumlah deposit. Dendawijaya (2009: 257) menyatakan bahwa Loan to
DepositRatio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan


bank dengan dana yang diterima oleh bank. Likuiditas bagi suatu bank berarti
bahwa bank tersebut memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi
semua kewajibannya.
Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu rasio likuiditas. Rasio

tersebut dipergunakan untuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi tingkat
kredit yang diminta dengan menggunakan dana pihak ketiga yang tertanam di
bank tersebut. Rasio ini menjadi sangat penting karena juga menggambarkan
intensitas

fungsi

intermediary

masyarakat (debitur).

bank

dalam


menyalurkan

kredit kepada

Jika rasio LDR terlalu rendah misalnya dibawah 80%

5
Universitas Sumatera Utara

menunjukkan bahwa bank hanya mampu menyarlurkan 80% kredit dari dana yang
dihimpun. Kondisi ini mencerminkan bahwa bank tidak mampu menyarlurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan demikian sebaliknya jika LDR
melebihi 110% menunjukkan bahwa bank menyalurkan kredit melebihi dana yang
tersimpan di bank sehingga hal ini menunjukkan bahwa bank kurang optimal
dalam mengumpulkan dananya atau dengan kata lain dana yang dapat dihimpun
bank lebih rendah dibanding kredit yang disalurkan. Hal ini akan menyebabkan
likuiditas bank kurang sehat karena sangat riskan terhadap risiko kredit macet.
Sebaliknya jika LDR rendah, maka jumlah kredit yang dapat disalurkan lebih
rendah dibanding jumlah dana yang dapat dihimpun bank. Jumlah kredit yang

rendah maka kemungkinan bank untuk menghasilkan laba dari kredit yang
disalurkan juga rendah karena sumber utama pendapatan bank bersumbe dari
bunga kredit.
Dengan demikian, jika bank mampu menjaga rasio LDR pada level
tertentu maka bank dapat menjaga tingkat likuiditasnya serta mampu
meningkatkan laba. Hal ini akan menjadi perhatian investor yang ingin membeli
saham perusahaan karena meskipun menginginkan laba yang tinggi, namun harus
didukung oleh tingkat likuiditas yang cukup agar permintaan terhadap saham
perusahaan tidak mengalami penurunan sehingga harga saham juga tidak
menurun.
Pada pra penelitian yang dilakukan pada beberapa perusahaan perbankan
menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan seperti ROA, CAR, LDR cenderung
berfluktuasi disetiap tahunnya. Pada Tabel 1.1 berikut dapat dilihat nilai ROA,

6
Universitas Sumatera Utara

CAR, dan LDR serta harga saham pada beberapa bank umum di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2014.
Tabel 1.1
NILAI ROA, CAR, LDR dan Harga Saham Beberapa Perusahaan
Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
Nama Bank

Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga, Tbk

Kode

AGRO

Tahun

ROA (%)

CAR (%)

LDR(%)

2010

0,67

14,95

85,68

168,00

2011

1,34

19,26

91,27

118,00

2012

1,27

15,16

93,62

147,00

2013

1,40

22,14

87,11

118,00

2014

1,34

19,26

91,27

103,00

Rata-Rata

Bank Capital Indonesia, Tbk

BACA

1,20

18,15

89,79

130,80

2010

0,74

30,48

50,60

93,33

2011

0,73

22,01

43,79

160,00

2012

1,10

18,74

58,96

120,00

2013

1,31

20,86

63,37

88,00

2014

1,07

16,87

58,31

96,00

0,99

21,79

55,00

111,47

2010

0,14

10,32

83,56

122,18

2011

-1,71

10,47

101,96

106,00

2012

0,08

11,21

80,03

168,00

2013

-0,81

13,09

80,71

133,00

2014

-0,74

17,79

80,90

84,00

-0,61

12,57

85,43

122,64

2010

0,71

12,64

82,54

765,38

2011

1,04

11,83

103,18

420,00

2012

1,46

12,83

103,60

405,00

2013

1,52

12,72

95,14

310,00

2014

0,68

15,72

104,36

208,00

1,08

13,15

97,76

421,68

2010

1,78

13,47

88,04

1.910,00

2011

2,63

13,09

90,72

1.220,00

2012

2,93

15,08

90,79

1.100,00

2013

2,66

15,38

89,05

920,00

2014

1,37

15,39

93,65

835,00

2,28

14,48

90,45

1197,00

Rata-Rata

Bank MNC International, Tbk

BABP

Rata-Rata

Bank International Indonesia

BNII

Rata-Rata

Bank CIMB Niaga, Tbk

Rata-Rata

BNGA

Harga Saham (Rp)

Sumber: www.idx.co.id (2015)

Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa nilai ROA Bank Bank Rakyat Indonesia
Agro Niaga, Tbk. selama periode 2010-2013 mengalami fluktuasi dengan nilai

7
Universitas Sumatera Utara

tertinggi ditahun 2013 sebesar 1,40% dengan nilai rata-rata sebesar 1,20%. Nilai
CAR mengalami fluktuasi disetiap tahunnya dengan nilai rata-rata sebesar
18,15%, demikian juga dengan LDR berfluktuasi dengan nilai rata-rata sebesar
89,79%. Harga saham relatif berfluktuasi dengan harga saham tertinggi terjadi di
tahun 2012 sebesar Rp. 147 dan harga terendah di tahun 2014 sebesar Rp. 103.
dengan demikian terlihat bahwa fluktuasi yang terjadi pada ROA, CAR, dan LDR
tidak seiring dengan fluktuasi yang terjadi pada Harga Saham. Bahkan harga
secara keseluruhan, harga saham relatif menurun terutama di tahun 2014
merupakan harga saham yang paling rendah.
Pada Bank Capital Indonesia, Tbk (BCA) nilai ROA relatif stabil dengan
nilai rata-rata sebesar 0,99%,. Nilai CAR mengalami penurunan disetiap tahunnya
dengan nilai rata-rata sebesar 21,79%. Sedangkan pada LDR mengalami fluktuasi
disetiap tahunnya dengan nilai rata-rata sebesar 55,00% . Selanjutnya fluktuatif
mengalami peningkatan ditahun 2011-2012, namun di tahun 2013 dan 2014
kembali mengalami penurunan. Pada Bank Capital Indonesia, Tbk, disaat ROA,
CAR, dan LDR berada pada nilai terendah, justru harga sahamnya berada pada
nilai tertinggi. Sehingga terlihat bahwa pada beberapa tahun ada ketidaksesuaian
antara rasio ROA, CAR, dan LDR dengan harga saham, namun ditahun tertentu,
beberapa rasio keuangan searah dengan pergerakan harga saham.
Selanjutnya pada Bank MNC (BBAP) memiliki nilai ROA yang paling
rendah bahkan bernilai negatif untuk tahun 2011, 2013, dan tahun 2014. ROA
pada Bank MNC merupakan yang terendah dibanding bank lainnya dengan nilai
rata-rata sebesar -0,61%. ROA berfluktuasi dan bernilai negatif pada beberapa

8
Universitas Sumatera Utara

tahun sedangkan nilai CAR juga berfluktuasi meskipun pada dua tahun terakhir
mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 12,57%.

Nilai LDR

berfluktuasi dengan nilai rata-rata sebesar 85,43%. Harga saham Bank MNC juga
berfluktuasi dengan harga tertinggi terjadi di tahun 2012 sebesar Rp.168 dan
terendah ditahun 2014 sebesar Rp.84. dengan demikian, secara keseluruhan untuk
Bank MNC (BABP) peningkatan maupun penurunan yang terjadi pada ROA,
CAR, dan LDR tidak searah dengan meningkat maupun menurunnya harga saham
pada periode 2010-2014.
Selanjutnya pada Bank International Indonesia, Tbk (BNII) terlihat bahwa
nilai ROA mengalami peningkatan disetiap tahunnya dengan nilai rata-rata
sebesar 1,08%. Nilai CAR relatif lebih stabil selama periode 2010-2014 nilai
rata-rata sebesar 13,15%.

Nilai LDR berfluktuasi dengan nilai tertinggi ditahun

2014 sebesar 104,36% dan terendah ditahun 2010 sebesar 82,54% dengan nilai
rata-rata sebesar 97,76% . Sedangkan harga saham mengalami penurunan disetiap
tahunnya selama periode 2010-2014. Dengan demikian, pada Bank Internationa
Indonesia, Tbk (BNII) peningkatan yang terjadi CAR, tidak mendorong
meningkatnya harga saham justru terus menurun. Dan fluktuasi yang terjadi pada
ROA dan LDR, tidak mendorong adanya perubahan harga saham yang signifikan.
Pada Bank CIMB Niaga (BNGA) nilai ROA berfluktuasi mengalami
peningkatan dari tahun 2010-2012 kemudian menurun secara berturut-turut
ditahun 2013 dan 2014 dengan nilai rata-rata sebesar 2,28%..

Nilai CAR

meningkat dari tahun 2011-2014 dengan nilai rata-rata sebesar, 14,48%. dan LDR
berfluktuasi meski tidak signifikan, sedangkan harga saham justru terus

9
Universitas Sumatera Utara

mengalami penurunan selama periode 2010-2014 dengan nilai rata-rata sebesar
90,45%.

Dengan demikian, pada Bank CIMB Niaga (BNGA), peningkatan

maupun penurunan yang terjadi pada ROA, CAR, dan LDR justru menyebabkan
harga saham terus menurun pada periode 2010-2014.
Dari uraian tersebut, secara umum terlihat bahwa masing-masing bank
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menjaga rasio keuangannya
terutama ROA, CAR, dan LDR. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh pada
harga saham masing-masing perusahaan. Namun peningkatan atau penurunan
yang terjadi pada rasio ROA, CAR, dan LDR tidak selalu searah dengan fluktuasi
yang terjadi pada harga saham perusahaan.
Hal ini menujukkan bahwa harga saham cenderung berfluktuasi sesuai
dengan permintaan pasar terhadap saham perusahaan. Pada uraian diatas, terlihat
harga saham yang cenderung naik disetiap tahunnya, namun ada juga yang
cenderung turun disetiap tahun serta ada yang berfluktuasi. Hal ini tentunya
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya seperti ROA, CAR, dan LDR.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis lebih jauh
bagaimana pengaruh Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to
Deposit Ratio terhadap Harga Saham. Oleh karena itu, Peneliti memilih judul

“Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas Terhadap
Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 20102014”.

10
Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah Profitabilitas (Retun on Assets), Capital Adequacy
Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Harga

Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh profitabilitas (Return on Assets), Kecukupan Modal (Capital Adequacy
Ratio), dan Likuiditas (Loan to Deposit Ratio) terhadap Harga Saham pada

perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Bagi Perusahaan Perbankan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi yang berkaitan
dengan pengaruh Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to
Deposit Ratio terhadap harga saham.

2.

Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam
pengambilan keputusan investasi terkait dengan harga saham.

11
Universitas Sumatera Utara

3.

Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai profitabilitas (Return on Assets), kecukupan modal (Capital
Adequacy Ratio), likuiditas (Loan to Deposit Ratio) dan harga saham.

4.

Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk peneliti
selanjutnya.

12
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-2012

0 17 20

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013.

0 5 18

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 5 93

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 25

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 10

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 18

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 7