Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH:
NAMA : RISDIANTO NIM : 050503189 DEPARTEMEN : AKUNTANSI
GUNA MEMENUHI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
MEDAN 2009
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh
Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” adalah benar
hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program
Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua
sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar
apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juni 2009.
Yang Membuat Pernyataan,
Risdianto
(3)
KATA PENGANTAR
Terpujilah Engkau Allah atas kasihMu yang tiada terukur dan terselami.
Terimakasih karena Engkau memperlayakanku menyelesaikan studiku, bukan
karna kekuatanku tapi karena anugerahMu semata. Kupersembahkan semuanya
kembali kepadaMu menjadi sumber kemuliakan bagiMu pakailah aku menjadi
alatMu dengan apa yang telah Kau percayakan padaKu.
Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk keluarga besarku, keluarga yang
sangat luar biasa, kedua orangtuaku P. Manullang (Alm) dan B. br. Pakpahan,
kedua Kakak penulis Ferawati Manullang, SPsi dan Lamtiur Manullang, Spd
beserta Keluarga dan Abang penulis Briptu Dayan Sunario Manullang beserta
keluarga serta seluruh keponakan-keponakan penulis Yurin Bungaria L. Tobing,
Ribka Dita Kasih L Tobing, Yemima Itonaro Manullang dan Hagai L Tobing
terimakasih buat segala hal yang telah kalian berikan.
Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Tingkat Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap
Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”, dan disusun bertujuan guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen
Akuntansi Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan
(4)
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi
S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
3. Ibu Dra Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak , selaku dosen pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan,
bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak Firman Syarif, SE, M.Si, Ak dan Ibu Risanty, SE, Msi, Ak selaku
dosen penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan
arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibunda Tercinta B. Br Pakpahan, kedua Kakak Penulis Ferawati Manullang,
SPsi dan Lamtiur Manullang, SPd dan Abang Penulis Briptu Dayan Sunario
Manullang.
Terima kasih penulis juga kepada teman-teman stambuk 2005 serta semua
pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam
penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juni 2009 Penulis,
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website
Capital Market Directory (ICMD). Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Variabel penelitian ini adalah Quick Ratio variabel X1 Banking Ratio sebagai variabel X2, dan Return On Equity
sebagai variabel X3 serta Perubahan Harga Saham sebagai Variabel Y dengan total
sampel per tahun sebanyak 22 perusahaan.
Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan
Kata Kunci: Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity, perubahan harga saham, regresi berganda.
(6)
ABSTRACT
This study analyzed the influence quick ratio, banking ratio, and return on equity to the changing of stock price of the Banking corporation listing on Indonesian Stock Exchange since 2005 up to 2007. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of stock price.
Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website (ICMD). Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are quick ratio as X1, banking ratio as X2, and return on
equity as X3 and also the changing of stock price as Y variable consist of the 22
firms.
This research concludes that all of independent variables have positive significant influence toward the changing of stock exchange in simultan, but in parsial quick ratio and banking ratio are not influence toward the changing of stock price, whereas return on equity have positive significant to the dividend payout ratio. The most significant effect was from return on equity.
Keyword: quick ratio, banking ratio, return on equity, the changing of stock price, multiple regression.
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Penelitian ... 3
C. Perumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(8)
1. Analisis Laporan Keuangan………...5
2. Teori Harga Saham………..5
a. Valuation Model………..5
b. Strong Form Eficiency……….6
3. Rasio Keuangan………...8
a. Rasio Likuiditas………...9
b. Rasio Profitabilitas………...9
4. Saham dan Perubahan Harga Saham………. ……10
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 12
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 18
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18
C. Jenis dan sumber data... 20
D. Definisi Opersarional dan Pengukuran Variabel ... 20
E. Metode Analisis Data ... 22
F. Jadwal Penelitian ... 29
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 30
(9)
B. Statistik Deskriptif ... 36
C. Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas ... 37
b. Uji Multikolonieritas ... 40
c. Uji Autokorelasi... 42
d. Uji Heteroskedastisitas ... 43
2.Hasil Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Linear Berganda ... 45
b. Uji Signifikansi Parameter individual... 45
c. Uji Signifikansi Simultan ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51
B. Keterbatasan Penelitian ... 52
C. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
(10)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 12
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 19
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 29
Tabel 4.1 Daftar Sampel Peusahaan ... 30
Tabel 4.2 Quick Ratio ... Tabel 4.3 Banking Ratio Tabel 4.4 Return On Equity ... 54
Tabel 4.5 Perubahan Harga Saham ... 57
Tabel 4.6 Descriptive Statistics ... 37
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 40
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 41
Tabel 4.9 Koefisien Korelasi ... 41
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 43
Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser ... 44
Tabel 4.12 Hasil Regresi Linear berganda ... 45
Tabel 4.13 Hasil Uji t ... 47
(11)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 16
Gambar 4.1 Histogram ... 38
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot ... 39
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Sampel Perusahaan ... 56
Lampiran 2 Data Variabel Quick Ratio……….57
Data Variabel Banking Ratio……….58
Data Variabel Return On Equity………....59
Data Variabel Perubahan Harga Saham……….60
Lampiran 3 Statistik Deskriptif ... 61
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas ... 65
Histogram ... 65
Grafik normal P-P Plot ... 66
Hasil Uji Multikolinearitas ... 66
Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67
Hasil Uji Autokorelasi ... 68
Lampiran 5 Regresi Linear Berganda ... 69
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ... 71
Hasil Uji Hipotesis (Uji F) ... 71
Lampiran 6 Daftar Tabel t dengan signifikan 5% ... 72
(13)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website
Capital Market Directory (ICMD). Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Variabel penelitian ini adalah Quick Ratio variabel X1 Banking Ratio sebagai variabel X2, dan Return On Equity
sebagai variabel X3 serta Perubahan Harga Saham sebagai Variabel Y dengan total
sampel per tahun sebanyak 22 perusahaan.
Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan
Kata Kunci: Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity, perubahan harga saham, regresi berganda.
(14)
ABSTRACT
This study analyzed the influence quick ratio, banking ratio, and return on equity to the changing of stock price of the Banking corporation listing on Indonesian Stock Exchange since 2005 up to 2007. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of stock price.
Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website (ICMD). Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are quick ratio as X1, banking ratio as X2, and return on
equity as X3 and also the changing of stock price as Y variable consist of the 22
firms.
This research concludes that all of independent variables have positive significant influence toward the changing of stock exchange in simultan, but in parsial quick ratio and banking ratio are not influence toward the changing of stock price, whereas return on equity have positive significant to the dividend payout ratio. The most significant effect was from return on equity.
Keyword: quick ratio, banking ratio, return on equity, the changing of stock price, multiple regression.
(15)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di
masa yang akan datang. Bentuk investasi yang paling sederhana adalah menabung
di bank baik dalam bentuk deposito maupun tabanas, bentuk investasi ini yang
paling banyak dilakukan oleh masyarakat pemodal kecil bahkan masyarakat
golongan atas lebih sering mendepositokan uang daripada investasi di bidang lain.
Namun di masa sekarang ini bagi investor yang berani menanggung risiko
cenderung memilih investasi dalam aset finansial seperti saham, obligasi, maupun
ekuitas internasional. Jenis investasi inilah yang sekarang berkembang pesat.
Dalam menentukan keputusan investasi terhadap sebuah perusahan, sangat
penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi perusahaan. Investor harus
melakukan penilaian terhadap prospek kinerja perusahaan untuk melakukan
investasi, karena pada umumnya hampir semua investasi (khususnya saham)
mengandung unsur ketidakpastian. Investor harus melakukan evaluasi dan analisis
terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan di masa yang akan
datang, sehingga investor dapat memperkecil kerugian yang timbul seminimal
mungkin dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan.
Pengambilan keputusan untuk investasi tergantung dari berbagai faktor. Salah
(16)
informasi keuangan perusahaan memegang peranan penting apakah perusahaan
tersebut menarik minat investor. Investor pasti lebih tertarik pada perusahaan yang
memiliki kinerja keuangan yang baik sebab hal ini menyangkut keamanan dana
yang akan ditanamkannya.
Penilaian kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan baik oleh
manajemen, pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Dengan mendeteksi kinerja keuangan, maka dapat
diidentifikasikan kondisi perusahaan secara keseluruhan.
Bursa efek Indonesia salah satu institusi penting yang beroperasi dalam
memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung
pembangunan ekonomi nasional. Bursa efek Indonesia berperan juga dalam upaya
mengembangkan pemodal lokal untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang
stabil.
Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia banyak bank yang harus
dilikuidasi akibat kinerja keuangannya yang tidak baik padahal dalam laporan
keuangannya menunjukkan hal yang positif. Dengan pengalaman tersebut investor
menjadi lebih hati-hati dalam keputusan investasinya.
Likuiditas suatu perusahaan perbankan menunjukan bahwa suatu perusahaan
mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Likuiditas perbankan dalam penelitian ini
diproksikan oleh Quick Ratio dan Banking Ratio. Apabila sebuah bank dinyatakan
(17)
Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu
dihasilkan oleh perusahaan perbankan dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas
perbankan dalam penelitian ini digambarkan oleh Return On Equity.
Sehubungan dengan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk
menganalisis pengaruh likuiditas dan profitabilitas Bank terhadap harga saham.
Untuk itu penulis menuangkannya dalam karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi
dengan judul: “Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap
Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.”
B. Batasan Penelitian
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama kurun
waktu 2005 – 2007.
2. Rasio keuangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Quick Ratio,
Banking Ratio, dan Return On Equity.
3. Bank yang diteliti adalah bank komersial .
(18)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: Apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh
terhadap perubahan harga saham secara parsial dan simultan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham secara
parsial dan simultan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan:
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan
pengaruh rasio likuiditas dan profitabilitas bank terhadap perubahan harga
saham perusahaan perbankan.
2. Bagi investor, sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan investasi.
3. Bagi akademisi, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Analisis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan adalah ringkasan dari proses pencatatan, merupakan
ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan dengan deminkian output dan hasil akhir dari
proses akuntansi. Analisis dan interpretasi laporan keuangan adalah suatu alat
yang dapat dipergunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai
rencana perluasan perusahaan, penanaman modal (investasi), pencarian sumber
dana operasi perusahaan, dan lain–lain. Bagi penanam modal (investor), analisis
atas ikhtisar keuangan juga merupakan suatu alat yang sangat membantu dalam
proses penilaian dan memproyeksikan keadaan keuangan dan hasil usaha suatu
proyek perusahaan. Jadi analisis dan interprestasi bukanlah merupakan tujuan,
tetapi analisis dan interprestasi hanyalah merupakan suatu alat untuk
membuat/mengambil keputusan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Teori Harga Saham
a. Valuation Model
Valuation model (model penilaian) merupakan suatu mekanisme untuk
(20)
(atau yang diamati) menjadi perkiraaan tentang harga saham. Variabel – variabel
ekonomi tersebut seperti laba perusahaan, dividen yang dibagikan, variabilitas
laba, dan sebagainya. Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:
Po = ∑ Dt / (1+r)t
Dimana Po adalah harga saham, r adalah tingkat keuntungan yang
dianggap layak, dan D adalah dividen. Perusahaan hanya bisa membagikan
dividen yang makin besar kalau perusahaan mampu menghasilkan laba yang
makin besar. Dengan demikian, kalau perusahaan bisa memperoleh laba yang
makin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan dividen
yang makin besar. Tentu saja perusahaan tidak harus meningkatkan pembayaran
dividen kalau laba yang diperoleh makin besar. Uraian tersebut menunjukkan
bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, harga
saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga
saham.
b. Strong Form Eficiency
Strong Form Eficiency menyatakan bahwa semua informasi yang tercermin
dalam harga saham meliputi informasi yang sifatnya pribadi maupun yang
dipublikasikan. ( Lubis, 123)
Ada tiga jenis informasi yaitu:
1. Informasi yang bersifat fundamental yaitu: a. Kemampuan manajemen perusahaan b. Prospek perusahaan
(21)
c. Prospek pemasukan d. Perkembangan teknologi
e. Kemampuan menghasilkan keuntungan f. Manfaat terhadap perekonomian nasional g. Kebijakan pemerintah
h. Hak – hak investor
2. Informasi Yang bersifat teknis, misalnya: a. Perkembangan kurs
b. Keadaan pasar
c. Volume, frekuensi transaksi d. Kekuatan pasar
3. Informasi yang berhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik, misalnya:
a. Tingkat inflasi b. Kebijakan moneter c. Musim
d. Neraca pembayaran dan APBN e. Kondisi ekonomi
f. Kondisi politik
3. Rasio Keuangan
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling
populer dan banyak digunakan. Rasio keuangan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan
membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari
komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau
(22)
Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang
mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang
diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi
lebih lanjut (Wild,36). Berikut ini rasio yang menjadi pokok bahasan penelitian
ini:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva
lancar lainnya dengan kewajiban lancar (Brigham: 79). Sedangkan Menurut
Muslich (1997: 47)
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh. Kas merupakan suatu aktiva yang paling likuid. Aktiva lain mungkin relatif likuid atau tidak likuid tergantung seberapa cepat aktiva ini dapat dikonversikan ke kas.
Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah:
1) Quick Ratio
Quick ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank
untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset
tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan bahwa suatu
perusahaan perbankan mengalami kesulitan kas.
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
(23)
persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas
dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas,
walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang.
Menurut Munawir (1997:74) “rasio ini lebih tajam daripada Current ratio, karena
hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau
diuangkan) dengan utang lancar”.
2) Banking Ratio
Menurut Muljono (1999:431) “Banking Ratio digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya
dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya”.
Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan banyaknya kredit macet yang dimiliki
bank tersebut.
b. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan
dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi.
Gibson (2001: 303), “ profitability is the ability of firm to generate earning. It
is measured relative to a number of bases, such as assets, sales, and investment”.
Gibson mengartikan profitabilitas sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk
meningkatkan laba perusahaan, profitabilitas ini diukur dengan membandingkan
laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolok
(24)
sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva oleh
perusahaan. Menurut Haryanto dan Toto (2003:142)
Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Rasio profitabilitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah Retun On Equity
Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa merngukur tingkat
pengembalian atas investasi pemegang saham. ROE sangat menarik bagi
pemegang saham maupun calon pemegang saham, dan juga manajemen karena
rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder value
creation. Artinya semakin tinggi rasio ROE, semakin tinggi pula nilai perusahaan,
hal ini tentunya merupakan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut. Menurut Tandelilin (2001:240) “ROE menggambarkan
sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh
pemegang saham”.
4. Saham dan Perubahan Harga Saham
a. Saham
Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar
(25)
adalah saham biasa (common stock). Namun saham sendiri dibagi menjadi dua
jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred
stock)
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir
terhadap pembagian dividend dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak–hak istimewa), serta
kewajiban menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Karakteristik
lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh
laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang
saham.
Sedangkan saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak
lebih dibandingkan hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan
mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibandingkan
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi.
b. Perubahan Harga Saham
Menurut Suprodjo dalam Satria, faktor–faktor yang dapat menjadi sumber
naik atau turunnya harga saham (perubahan harga saham) sewaktu di nilai adalah:
1) Faktor yang dapat diukur dengan angka – angka terdiri dari: a) Laba yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir
b) Bagian laba yang ditahan
(26)
2) Faktor yang tidak dapat diukur dengan angka – angka terdiri dari: a) Prospek usaha perusahaan di masa akan dating
b) Trade mark, goodwill c) Kualitas manajemen
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
1 Yulianti Halim
Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
1. ROE dan EPS memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham sedangkan NPM dan DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
2. Diantara ROE dan EPS, EPS mempunyai tingkat signifikan yang lebih tinggi terhadap perubahan harga saham.
3. ROE, NPM, EPS, dan DER secara simultan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan harga saham. 2 Katrin
Oktavia
Pengaruh Variabel Keuangan dan Rasio CAMEL Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Pada PT. Bursa Efek Jakarta.
1.Aspek variabel keuangan dan rasio CAMEL masing-masing secara bersama-sama
berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan maupun penurunan harga saham.
(27)
CAR, LDR, ROE, NPL hanya EPS yang
menunjukan signifikansi yang lebih tinggi.
3 Dipo Satria Alam
Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas
Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.
1. CR, DTA, TATAO, ITO, NPM, ROE, PER Secara bersama-sama
mempengaruhi harga saham.
2. CR, NPM, dan ROE yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham.
3. DTA, TATO, ITO, PER tidak signifikan
mempengaruhi harga saham.
4 Elvira Leman
Pengaruh Economic Value Added Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga saham
Perusahaan
Infrastruktur Di Bursa Efek Jakarta
1. Secara parsial EVA, dan EPS berpengaruh
terhadap harga saham sedangkan ROA tidak. 2. Secara simultan
menunjukkan adanya pengaruh EVA, ROA, dan EPS terhadap harga saham.
5 Hengki Pengaruh Pergerakan
Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap Perubahan Harga Saham
1.Pergerakan rasio keuntungan abilitas kesebelas emiten dalam periode tahun 1997-2002, cenderung mengalami perubahan yang berfluktuasi dan sulit diduga.
2.Perubahan rasio keuntungan abilitas seluruh emiten tidak mempengaruhi perubahan harga saham
(28)
perusahaan tidaklah dipengaruhi oleh faktor peruba-han rasio keuntungan abilitas.
6 Haryanto dan
Toto Sugiarto
Pengaruh Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta
1. Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Net Profit Margin tidak
ada hubungan dan pengaruh signifikan terhadap harga saham. 4. Secara bersama ketiga
rasio tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 7 Noer
Sasongko & Nila
Wulandari
Pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio
Profitabilitas
Terhadap Harga Saham
1. Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh
terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai
perusahaan. 2. Hasil uji t parsial
menunjukkan bahwa return on asset, return on equity, return on sale, basic earning power, dan economic value added tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya ROA,
(29)
ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan.
Terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian
terdahulu dimana penelitian ini mencoba menguji Banking Ratio dan Quick Ratio
terhadap perubahan harga saham yang tidak dilakukan oleh peneliti terdahulu
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah
disampaikan di atas, maka penulis membuat kerangka konseptual dan hipotesis
sebagai berikut
1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka variabel
independen penelitian ini adalah Quick Ratio (X1), Banking Ratio (X2), Return On
Equity (X3) dan variabel dependennya adalah Perubahan Harga Saham (Y).
hubungan antara Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity terhadap
Perubahan Harga Saham tergambar dalam kerangka berikut ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1
Quick Ratio (X1)
Banking Ratio (X2)
Return On Equity (X3)
Perubahan Harga saham (Y)
(30)
Perusahan yang mempunyai kondisi keuangan yang baik yang dalam hal ini
digambarkan oleh Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity tentu akan
memiliki peluang yang besar untuk bertahan di masa akan datang serta dapat
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Sehingga terdapat hubungan
yang positif antara Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity dengan
perubahan harga saham.
2. Hipotesis
Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga
secara logis antara dua variable atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat
diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenaranya
melalui data empiric yang terkumpul. Titik tolak dari hipotesis adalah rumusan
masalah.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka
hipotesis penelitian ini adalah : Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity
(31)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penulis menggunakan desain kausal. Desain ini berguna untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity sebagai
Variabel independen dan Perubahan Harga Saham Sebagai Variabel Dependen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI sebanyak 30 perusahaan.
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang ditentukan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga tahun 2007 dan
tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut
2. Sampel yang diambil adalah bank-bank yang telah listing di BEI sebelum
(32)
Setelah dilakukan uji purposive sampling, maka perusahaan yang lolos uji adalah:
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No Nama Bank Kode
1 Bank Artha Graha International INPC
2 Bank Bumiputera Indonesia BABP
3 Bank Central Asia BBCA
4 Bank Century BCIC
5 Bank Danamon BDMN
6 Bank Eksekutif International BEKS
7 Bank International Indonesia BNII
8 Bank Kesawan BKSW
9 Bank Lippo LPBN
10 Bank Mandiri BMRI
11 Bank Mayapada International MAYA
12 Bank Mega MEGA
13 Bank Negara Indonesia BBNI
14 Bank Niaga BNGA
15 Bank NISP NISP
16 Bank Nusantara Parahyangan BBNP
17 Bank Pan Indonesia PNBN
18 Bank Permata BNLI
(33)
20 Bank Swadesi BSWD
21 Bank UOB Buana BBIA
22 Bank Victoria BVIC
C. Jenis dan Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder
merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik pihak
pengumpul data primer maupun oleh pihak lain (Umar, 2001: 69). Data yang
diperoleh adalah data time series yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang
didapat dari beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan,
bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara
mendownload melaui situs
Directory)
D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.
(34)
a. Quick ratio
Quick Ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan
bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan
aset tunai yang dimilikinya. Quick ratio dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut;
Quick Ratio =
b. Banking Ratio
Menurut Muljono (1999:94) Banking Ratio digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya
dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya.
Rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut;
Banking Ratio =
c. Return On Equity
Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa merngukur tingkat
pengembalian atas investasi pemegang saham. Rasio ini dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut:
(35)
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel Yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga
saham. Perubahan harga saham yang diukur dalam penelitian ini dinyatakan
dalam persentase, yaitu perbandingan antara selisih harga saham rata-rata
(rata-rata antara harga saham tertinggi dan harga saham terendah dalam suatu periode)
sebelum penutupan dengan harga saham penutupan suatu emiten dalam suatu
periode (selama satu tahun).
Rumusnya adalah:
Y =
Keterangan :
Y = Persentase peruba-han harga saham
HSP
t = Harga saham penutupan emiten dalam suatu periode
HSP
t-1 = Harga saham rata–rata sebelum penutupan
(36)
a. Pengujian Asumsi Klasik
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi sederhana. Analisis data
dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16. Peneliti melakukan uji asumsi klasik
terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan Uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini
diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk
melakukan uji, penulis mendasarkan pada:
a. Uji Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya melihat
dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah
sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat norma
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan data ploting data
residual akan dibandingkan degan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
(37)
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal atau dari grafik atau dengan melihat histogram
residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bias sebaliknya. Oleh sebab itu
dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik.
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah
uji statistik non-parametrik. Kolomogorov-Smirnov. Jika nilai Asymp.sig > nilai
signifikansi (0,05) maka data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolonearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan
dalam pengujian signifikansi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
multikolonearitas di dalam model regresi ini dengan melihat nilai Variance
(38)
adanya multikolonearitas adalah nilai VIF > 10. Apabila nilai VIF < 10 berarti
tidak terjadi multikolonearitas (Ghozhali, 2005:92)
3. Uji Heterokedasitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastiitas
dalam penelitian ini dengan cara:
a. Melihat Grafik Plot
Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas.
b. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel
independen dengan persamaan regresi :
(39)
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen (sig < 0.05) , maka ada indikasi heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 atau sebelumnya. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
menurut Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W)
sebagai berikut:
• Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
• Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
• Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
b. Pengujian Hipotesis
1). Metode Regresi linier Berganda
Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar
beberapa Variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan
variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, 2008:1090). Model persamaannya
adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3 + e
Keterangan :
Y = Perubahan harga saham
(40)
X1 = Quick Ratio
X2 = Banking Ratio
X3 = Return on Equity
β1,β2,β3 = Koefisien Regresi e = error (pengganggu)
2) Uji Signifikansi
Uji signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara
parsial maupun bersama- sama dengan menggunakan uji statistic t dan F.
a) Uji t (uji secara parsial)
Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau
independen memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya adalah:
Ho: bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen tersebut
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikansi t hitung
(41)
Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima
Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak
Serta dengan membandingkan nilai statistic t dengan t tabel, apabila
nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima
nilai statistic t < t tabel maka Ha ditolak
b) Uji F ( uji secara Simultan)
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F
digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho: bi = b2 = ……= bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.
Ha: b1 ≠ b2 ≠…….≠ b3= 0, arti nya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata
lain semua variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan
ketentuan:
(42)
Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak
Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai
F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.
F. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Desember Januari-Februari
Maret April Mei
Pengajuan Judul X
Pengumpulan Data X
Seminar Proposal X
Penulisan Laporan X
(43)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis
data dimulai dengan mengolah data berupa laporan keuangan bank yang dipeoleh
dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dengan menggunakan Microsoft
Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan
regresi linear berganda.
Pengujian asumsi klasik dan regresi liniear berganda dilakukan dengan
menggunakan Software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan
variabel-variabel penelitian ke program SPSS selanjutnya SPSS akan
menghasilakan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Berdasarkan criteria yang telah ditentukan, diperoleh 22 Bank yang
memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode
2005-2007.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Nama Bank Kode
1 Bank Artha Graha International INPC
(44)
3 Bank Central Asia BBCA
4 Bank Century BCIC
5 Bank Danamon BDMN
6 Bank Eksekutif International BEKS
7 Bank International Indonesia BNII
8 Bank Kesawan BKSW
9 Bank Lippo LPBN
10 Bank Mandiri BMRI
11 Bank Mayapada International MAYA
12 Bank Mega MEGA
13 Bank Negara Indonesia BBNI
14 Bank Niaga BNGA
15 Bank NISP NISP
16 Bank Nusantara Parahyangan BBNP
17 Bank Pan Indonesia PNBN
18 Bank Permata BNLI
19 Bank Rakyat Indonesia BBRI
20 Bank Swadesi BSWD
21 Bank UOB Buana BBIA
22 Bank Victoria BVIC
Sumber: Penulis, 2009
Setelah melakukan pengolahan terhadap data laporan keuangan bank pada
periode 2005 sampai 20007 yang terkumpul dengan menggunakan Microsoft Exel
di dapat data untuk setiap variabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Quick Ratio
No Nama Bank Tahun
2005 2006 2007
(45)
2 Bank Bumiputera Indonesia 14.01 12.10 13.85
3 Bank Central Asia 20.96 31.27 34.12
4 Bank Century 14.31 15.47 11.57
5 Bank Danamon 14.50 13.63 13.67
6 Bank Eksekutif International 10.95 10.65 9.21
7 Bank International Indonesia 13.33 11.74 11.53
8 Bank Kesawan 11.47 10.44 10.91
9 Bank Lippo 19.95 35.43 31.22
10 Bank Mandiri 17.79 18.74 23.07
11 Bank Mayapada International 8.21 7.94 8.30
12 Bank Mega 18.07 11.30 12.66
13 Bank Negara Indonesia 17.13 13.23 14.68
14 Bank Niaga 9.38 9.64 8.56
15 Bank NISP 10.36 9.43 10.40
16 Bank Nusantara Parahyangan 12.68 13.41 13.39
17 Bank Pan Indonesia 10.11 37.30 17.79
18 Bank Permata 11.72 15.01 23.23
19 Bank Rakyat Indonesia 21.95 31.58 32.84
20 Bank Swadesi 47.39 51.12 47.07
21 Bank UOB Buana 9.78 9.88 9.65
22 Bank Victoria 10.29 7.29 7.85
Sumber: Penulis, 2009
Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2005 Quick Ratio
tertinggi terdapat pada Bank Swadesi sebesar 47, 39, nilai Quick Ratio terendah
adalah Bank Mayapada International sebesar 8,21. Untuk tahun 2006, nilai Quick
Ratio tertinggi dimiliki oleh Bank Swadesi sebesar 51,12 dan nilai Quick Ratio
terendah adalah Bank Victoria sebesar 7,29 dan jika kita melihat pada tahun 2007,
nilai Quick Ratio terdapat pada Bank Swadesi sebesar 47,07 dan nilai Quick Ratio
terendah adalah Bank Victoria sebesar 7,85.
Jadi, dapat kita ketahui bahwa Bank Swadesi secara konsisten menjadi Bank
(46)
keseluruhan semua bank mengalami kenaikan dan penurunan dalam nilai Quick
Ratio.
Tabel 4.3 Banking Ratio
No Nama Bank Tahun
2005 2006 2007
1 Bank Artha Graha 82.22 74.95 79.63
2 Bank Bumiputera Indonesia 79.44 85.76 82.41
3 Bank Central Asia 40.64 38.68 42.20
4 Bank Century 23.30 21.01 38.16
5 Bank Danamon 78.56 72.94 85.56
6 Bank Eksekutif International 80.11 72.45 76.62
7 Bank International Indonesia 61.71 53.41 70.25
8 Bank Kesawan 58.06 68.72 67.50
9 Bank Lippo 30.46 43.32 58.72
10 Bank Mandiri 44.10 47.87 49.08
11 Bank Mayapada International 80.52 81.66 102.08
12 Bank Mega 50.57 42.08 46.10
13 Bank Negara Indonesia 48.85 45.33 54.30
14 Bank Niaga 83.40 82.92 90.02
15 Bank NISP 76.73 78.52 84.12
16 Bank Nusantara Parahyangan 55.83 53.57 48.33
17 Bank Pan Indonesia 51.04 75.16 92.17
18 Bank Permata 72.65 77.40 80.96
19 Bank Rakyat Indonesia 71.39 66.14 64.00
20 Bank Swadesi 53.42 52.85 60.53
21 Bank UOB Buana 78.55 81.09 93.74
22 Bank Victoria 38.61 42.54 44.12
Sumber: Penulis, 2009
Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2005 Banking
Ratio tertinggi terdapat pada Bank Niaga sebesar 83,40, nilai Banking Ratio
terendah adalah Bank Century sebesar 23,30. Untuk tahun 2006, nilai Banking
(47)
Banking Ratio terendah adalah Bank Century sebesar 21,01 dan jika kita melihat
pada tahun 2007, nilai Banking Ratio tertinggi terdapat pada Bank Mayapada
International sebesar 102,08 dan nilai Banking Ratio terendah adalah Bank
Century sebesar 38,16.
Tabel 4.4 Return On Equity
No Nama Bank Tahun
2005 2006 2007
1 Bank Artha Graha International 4.21 5.58 2.38
2 Bank Bumiputera Indonesia -23.57 1.53 3.85
3 Bank Central Asia 22.7 23.48 21.96
4 Bank Century 6.08 4.55 4.91
5 Bank Danamon 23.32 14.04 19.54
6 Bank Eksekutif International -36.14 -11.8 0.61
7 Bank International Indonesia 15.4 12.06 7.58
8 Bank Kesawan 2.42 3.24 4.73
9 Bank Lippo 15.78 15.12 19.03
10 Bank Mandiri 2.6 9.2 14.87
11 Bank Mayapada International 5.34 10.72 4.33
12 Bank Mega 14.05 7.84 17.72
13 Bank Negara Indonesia 11.89 13.04 5.24
14 Bank Niaga 13.79 13.53 14.81
15 Bank NISP 10.32 9.66 7.42
16 Bank Nusantara Parahyangan 17.3 10.85 10.22
17 Bank Pan Indonesia 12.86 11.04 12.73
18 Bank Permata 11.83 8.46 13.04
19 Bank Rakyat Indonesia 37.92 33.75 24.89
20 Bank Swadesi 10.5 7.12 6.81
21 Bank UOB Buana 15.94 12.52 11.81
22 Bank Victoria 12.78 9.54 12.28
Sumber: Penulis, 2009
Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2005 Return On
(48)
On Equity terendah adalah Bank Eksekutif International sebesar -36.14 . Untuk
tahun 2006, nilai Return On Equity tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia
sebesar 33.75 dan nilai Return On Equity terendah adalah Bank Eksekutif
International sebesar -11.8 dan jika kita melihat pada tahun 2007, nilai Return On
Equity terdapat pada Bank Rakyat Indonesia sebesar 24.89 dan nilai Return On Equity terendah adalah Bank Eksekutif International sebesar 0.61 .
Tabel 4.5
Perubahan Harga Saham
No Nama Bank Tahun
2005 2006 2007
1 Bank Artha Graha International -56.52 -21.74 -39.58
2 Bank Bumiputera Indonesia -21.31 16.13 23.58
3 Bank Central Asia 2.64 16.85 19.67
4 Bank Century -13.51 7.69 -12.82
5 Bank Danamon 2.98 26.17 11.50
6 Bank Eksekutif International -33.33 4.00 -3.45
7 Bank International Indonesia -10.14 20.00 22.32
8 Bank Kesawan 39.13 23.49 5.82
9 Bank Lippo 30.40 29.32 14.47
10 Bank Mandiri 4.13 30.34 15.70
11 Bank Mayapada International -9.43 60.61 47.69
12 Bank Mega 12.33 -6.15 1.61
13 Bank Negara Indonesia -16.07 3.31 -13.22
14 Bank Niaga -7.43 27.78 7.14
15 Bank NISP -14.44 6.25 0.00
16 Bank Nusantara Parahyangan -3.45 -8.50 28.51
17 Bank Pan Indonesia -12.50 20.83 3.82
18 Bank Permata 9.51 12.99 -1.11
19 Bank Rakyat Indonesia 11.01 17.71 12.98
20 Bank Swadesi 2.44 26.13 20.00
21 Bank UOB Buana 9.83 3.74 -4.19
22 Bank Victoria -11.11 -2.70 10.95
(49)
Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2005 Perubahan
Harga saham tertinggi terdapat pada Bank Swadesi sebesar 47, 39, nilai
Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Mayapada International sebesar
8,21. Untuk tahun 2006, nilai Perubahan Harga saham tertinggi dimiliki oleh
Bank Swadesi sebesar 51,12 dan nilai Perubahan Harga saham terendah adalah
Bank Victoria sebesar 7,29 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Perubahan
Harga saham terdapat pada Bank Swadesi sebesar 47,07 dan nilai Perubahan
Harga saham terendah adalah Bank Victoria sebesar 7,85.
B. Statistik Deskriptif
Menurut Santoso ( 2003 : 11 ) statistic deskriptif adalah proses pengumpulan
dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik
yang pada data yang telah terorganisasi tersebut.
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi (Sugiyono: 142) Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata–rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness.
Peneliti menggunakan statistik deskriptif apabila hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
(50)
Tabel 4.6
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
PHS 66 -39.58 60.61 6.9291 18.02396
QR 66 7.29 51.12 17.0083 10.13214
BR 66 21.01 102.08 63.7747 18.66018
ROE 66 -36.14 37.92 10.1992 10.54276
Valid N
(listwise) 66
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
1. Jumlah sampel (N) sebanyak 66
2. Perubahan harga saham terendah adalah -39,58, perubahan harga saham
tertinggi adalah 60,61 dengan rata-rata 6,92 serta standard deviasi 18, 02.
3. Quick Ratio terendah adalah 7,29, Quick Ratio tertinggi adalah 51,12 dengan
rata-rata 17 serta standard deviasi 10, 13.
4. Banking Ratio terendah adalah 21,01, Banking Ratio tertinggi adalah 102,08
dengan rata-rata 63,77 serta standard deviasi 18, 66.
5. Return On Equity terendah adalah -36,14, Return On Equity tertinggi adalah
37,92 dengan rata-rata 10,19 serta standard deviasi 10,54.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
(51)
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji sattistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti
distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan.
Setelah melakukan uji normalitas dengan mengunakan software SPSS
diketahui bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini
dapat disimpilkan melalui:
1) Analisis Grafik
Gambar 4.1
(52)
Gambar 4.2
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Berdasarkan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan
bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini
tergambar pada grafik histogram, dimana grafik tidak menceng kekiri atau
kekanan (grafik seimbang antara kiri dan kanan) dan pada grafik normal plot
tampak bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
2) Analisis Statistik
Berdasarkan output SPSS di bawah ini terlihat bahwa nilai asymp sig
(2-tailed) adalah 0,714 dan di atas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel
(53)
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 66
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 16.9204346
0
Most Extreme Differences Absolute .086
Positive .086
Negative -.076
Kolmogorov-Smirnov Z .698
Asymp. Sig. (2-tailed) .714
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkolerasi, maka variabel–variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
(54)
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -8.949 9.719 -.921 .361
QR .250 .224 .141 1.116 .269 .893 1.120
BR .103 .120 .106 .858 .394 .927 1.079
ROE .498 .212 .291 2.342 .022 .921 1.086
a. Dependent Variable: PHS
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Tabel 4.9 Koefisien Korelasi
Coefficient Correlationsa
Model ROE BR QR
1 Correlations ROE 1.000 .120 -.224
BR .120 1.000 .210
QR -.224 .210 1.000
Covariances ROE .045 .003 -.011
BR .003 .014 .006
QR -.011 .006 .050
a. Dependent Variable: PHS
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Melihat hasil besaran korelasi antar variabel dependen tampak bahwa hanya
variabel ROE yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel QR dengan
tingkat korelasi - 0,224 atau sekitar 22,4 %. Oleh karena korelasi ini masih
(55)
Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antara variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antra variabel independen
dalam model regresi dalam penelitian ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal
ini sering ditemukan pada runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada
seseorang individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
Berdasarkan output SPSS di bawah ini diketahui bahwa nilai Dubrin-Watson
sebesar 1,591 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi auto korelasi hal ini
bersarkan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso
(2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:
(56)
• Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
• Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negative.
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .345a .119 .076 17.32496 1.591
a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
1) Grafik Plot
Grafik Plot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
(57)
Gambar 4.3
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
2) Uji Glejser
Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.722 5.181 2.262 .027
QR -.069 .133 -.067 -.519 .605
BR .070 .066 .131 1.053 .296
ROE -.187 .129 -.185 -1.449 .152
a. Dependent Variable: ABS_UT
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel
(58)
ini terlihat dari nilai signifikansinya di atas 5%, jadi dapat disimpulkan tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
2. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar
beberapa Variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan
variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, 2008:1090).
Tabel 4.12
Hasil Regresi Linear Berganda
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .345a .119 .076 17.32496
a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR
b. Dependent Variable: PHS
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa R = 0, 345 berarti hubungan antara
Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap Perubahan Harga
Saham sebesar 34,5%. Adjusted R Square sebesar 0,076 berarti 7,6% faktor-faktor
Perubahan Harga Saham dapat dijelaskan oleh Quick Ratio, Banking Ratio dan
Return On Equity sedangkan 92,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
(59)
b. Uji signifikansi Parameter individual (Uji statistik t)
Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau
independen memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya adalah:
Ho: bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen tersebut
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan
ketentuan:
Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima
Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak
Serta dengan membandingkan nilai statistic t dengan t tabel, apabila
nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima
(60)
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009
Berdasarkan output tabel diatas diketahui bahwa Quick Ratio tidak
berpengaruh terhadap Perubahan Harga Saham hal ini terlihat dari nilai
signifikansi (0,269) di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung
dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap
perubahan harga saham dimana nilai t-hitung (1,116) lebih kecil dari nilai t-tabel
(1,9983)
Banking Ratio juga tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga Saham hal
ini terlihat dari nilai signifikansi (0,396) di atas atau lebih besar dari 0,05.
Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Banking
Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai t-hitung
(0,858) lebih kecil dari nilai t-tabel (1,9983)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -8.949 9.719 -.921 .361
QR .250 .224 .141 1.116 .269
BR .103 .120 .106 .858 .394
ROE .498 .212 .291 2.342 .022
(61)
Sedangkan Return On Equity Berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap perubahan harga saham hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,022) di
bawah atau lebih kecil dari 0.05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga
menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga
saham dimana nilai t-hitung (2,342) lebih besar dari nilai t-tabel (1,9983)
Berdasrkan tabel di atas maka rumus persamaan regresinya adalah
Y = -8,949 + 0,25X1 + 0,103X2 + 0,498X3 + e
Konstanta sebesar -8,949 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap
konstan, maka Perubahan Harga Saham sebesar -8,949. Koefisien Return On
Equity sebesar 0,498 menyatakan bahwa setiap peningkatan Return On Equity
sebesar 1000 akan meningkatkan perubahan harga saham sebesar 498
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F
digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho: bi = b2 = ……= bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
(62)
Ha: b1 ≠ b2 ≠…….≠ b3= 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata
lain semua variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan
ketentuan:
Jika signifikansi< 0,05 maka Ha diterima
Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak
Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai
F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.
Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2506.531 3 835.510 2.784 .048a
Residual 18609.572 62 300.154
Total 21116.103 65
a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS
(63)
Tabel di atas mengungkapkan bahwa nilai signifikan (0,48) lebih kecil dari
0,05 maka Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara
bersama-sama berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham.
Jika membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel diketahui bahwa
nilai F hitung (2,784) lebih besar dari nilai F tabel (2,75297) jadi dapat
disimpulkan bahwa Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara
(64)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa Return On Equity menjadi informasi yang
penting dan utama bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan
untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian Haryanto dan Toto, Katrin,
Dipo, dan Halim yang menghasilkan kesimpulan bahwa arus Return On Equity
berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham. Hal ini juga sesuai
dengan teori Valuation model yang menyatakan bahwa profitabilitas akan
mempengaruhi harga saham.
Secara parsial Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga
saham. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Quick Ratio tidak menjadi
informasi yang penting dan utama bagi investor dan calon investor dalam
mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan
Setelah dilakukan pengujian terhadap Variabel banking Ratio, hasil pengujian
menunjukkan bahwa variabel Banking Ratio secara parsial tidak berpengaruh
terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menyimpulkan Banking Ratio
(65)
Sementara pengujian variabel Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On
Equity secara bersama-sama menunjukkan bahwa secara bersama-sama ketiga
variabel berpengaruh terhadap perubahan harga saham.
Secara teori hasil penelitian ini mendukung teori Strong Form Eficiency yang
menyatakan bahwa semua informasi yang tercermin dalam harga saham meliputi
informasi yang sifatnya pribadi maupun yang dipublikasikan.
B. Keterbatasan
Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu hanya menggunakan
tiga variabel, yaitu dua variabel likuiditas ( Quick Ratio dan Banking Ratio ) dan
satu variabel profitabilitas ( Return On Equity). Periode pengamatan hanya tiga
tahun sehingga belum cukup lama untuk menentukan tren perubahan harga saham
dalam jangka panjang
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik
bagi pihak perusahaan, calon investor dan investor serta peneliti selanjutnya.
1. Bagi Perusahaan
Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan,
maka perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus
dan menyampaikan informasi yang cukup kepada investor mengenai
perkembangan perusahaan. Informasi mengenai profitabilitas dan likuiditas
menjadi informasi yang harus disampaikan oleh perusahaan yang dapat
tercermin dengan nilai Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity
(66)
perubahan harga saham namun lebih memfokuskan Return On Equity sebab
Quick Ratio dan Banking Ratio secara parsial tidak mempengaruhi perubahan
harga saham.
2. Bagi Investor dan Calon Investor
Investor dan calon investor dapat melihat rasio profitabilitas yaitu Return On
Equity sebagai dasar dalam mengambil keputusan dalam menanamkan modal
karena rasio ini memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham. Namun
Perubahan harga saham perusahaan tidaklah dipengaruhi oleh Quick Ratio
dan Banking Ratio, oleh karena itu bagi para spekulan yang ingin
memperoleh keuntungan dari perbedaan selisih harga saham emiten
sebaiknya melakukan penilaian dan pengevaluasian terhadap faktor lain yang
menjadi elemen utama atau andil terhadap perubahan harga saham tersebut,
seperti penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa efek Indonesia,
kinerja perusahaan selama periode tertentu, memperkirakan perubahan dalam
perekonomian atau pasar, penggunaan rasio pendapatan harga, serta strategi
penjualan, pembelian, penukaran, dan penahanan harga saham yang baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel independen
sepert Return On Investment dan Basic Earning Power dan juga diharapkan
untuk menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih
(67)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal, 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal, Ekonisia, Yogyakarta. Brigham, Eugene F dan Joel F houston, 2001. Manajemen Keuangan, Buku I edisi
Kedelapan, ahli bahasa Dodo Suharto, Erlangga, Jakarta.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metode Penelitian Binis : Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.
Gibson, Charles H, 2001. Financial Reporting And Analysis Using Financial
Accounting Information, Eight Edition, South Western College
Publishing, Ohio.
Ghozali, H. Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Halim, Yulianti, 2007. “Pengaruh Return On Equity, net profit Margin, Earning Per Share, dan Debt To Equty Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di BEJ”, Skripsi Akuntansi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hartono, 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Haryanto dan Toto Sugiharto, 2003. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jilid 8 Nomor 3, hal 142.
Hengki, 2004. “Pengaruh Pergerakan Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap Perubahan Harga Saham”, Majalah Ekonomi dan Komputer No. 3, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Husnan, Suad, 1994. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Leman, Elvira, 2008. “Pengaruh Economic Value Added Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga saham Perusahaan Infrastruktur Di Bursa Efek Jakarta”,
Skripsi Akuntansi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Lubis, Ade Fatma, 2006. Pasar Modal, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad dan Firman Syarif, 2007. Aplikasi SPSS
(Statistical Product And Service Solution) Untuk Penyusuanan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.
(68)
Muljono, Teguh Pudjo, 1999. Aplikasi Management Audit Dalam Industri
Perbankan, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Munawir, S, 1997. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketujuh, Liberty, Yogyakarta.
Muslich, Mohamad, 1997. Manajemen Keuangan Modern, Bumi Aksara, Jakarta. Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS, Andi, Yogyakarta.
Santoso, Singgih, 2003. Statistik Diskriptif Konsep Dan Aplikasi Dengan
Microsoft Excel dan SPSS, Penerbit Andi Yogyakarta.
Santoso, Singgih, 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Alex Media Computindo, Jakarta.
Sasongko, Noer dan Nila Wulandari, 2006. “Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”, Jurnal Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Satria, Dipo Alam, 2008. “Pengaruh Rasio Keuangan, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur di BEJ”, Skripsi Akuntansi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan
Sitanggang, Katrin Oktavia, 2007. “Pengaruh Rasio Keuangan dan Rasio CAMEL Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Pada PT BEJ”, Skripsi Akuntansi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M Ja’far Dalimunthe, Iskandar Muda, Muslich Lufti, dan Syahyunan, 2008. Analisis Data Penelitian (Menggunakan
Program SPSS), USU Press, Medan.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sulistiawati, Christin D. K, 2005. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Manufaktur”, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Volume 4, Fakultas Ekonomi Program Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,
Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2001. Riset Akuntansi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Wild, Jhon. J, K. R. Subramanyam, Robert F Hasley, 2005, Financial Statement Analysis, Edisi 8, Terjemahan Yanivi S. Bachtiar dan S Nurwahyu Harahap, Salemba Empat, Jakarta.
(69)
Lampiran 1
No Nama Bank Kode
1 Bank Artha Graha International INPC
2 Bank Bumiputera Indonesia BABP
3 Bank Central Asia BBCA
4 Bank Century BCIC
5 Bank Danamon BDMN
6 Bank Eksekutif International BEKS
7 Bank International Indonesia BNII
8 Bank Kesawan BKSW
9 Bank Lippo LPBN
10 Bank Mandiri BMRI
11 Bank Mayapada International MAYA
12 Bank Mega MEGA
13 Bank Negara Indonesia BBNI
14 Bank Niaga BNGA
15 Bank NISP NISP
16 Bank Nusantara Parahyangan BBNP
17 Bank Pan Indonesia PNBN
18 Bank Permata BNLI
19 Bank Rakyat Indonesia BBRI
20 Bank Swadesi BSWD
21 Bank UOB Buana BBIA
(1)
Lampiran 4 (Lanjutan)
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .345a .119 .076 17.32496 1.591
a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR c. Dependent Variable: PHS
(2)
Lampiran 5
Hasil Regresi Linear Berganda
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .345a .119 .076 17.32496
a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS
Regression
Notes
Output Created 2009-04-14T12:36:06.156
Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
Data File 66
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
(3)
Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN
/DEPENDENT PHS
/METHOD=ENTER QR BR ROE /SCATTERPLOT=(*SRESID
,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(3)
/SAVE RESID.
Resources Processor Time 0:00:01.079
Elapsed Time 0:00:01.140
Memory Required 2028 bytes
Additional Memory Required for Residual Plots
896 bytes
Variables Created or Modified
RES_1
(4)
Hasil Uji t
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 2506.531 3 835.510 2.784 .048a
Residual 18609.572 62 300.154
Total 21116.103 65
a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -8.949 9.719 -.921 .361
QR .250 .224 .141 1.116 .269
BR .103 .120 .106 .858 .394
ROE .498 .212 .291 2.342 .022
(5)
Lampiran 6 TABEL t dengan signifikansi 5%
Df Tabel t one tail Tabel t two tail
1 6.3138 12.7062
2 2.9200 4.3027
3 2.3534 3.1824
4 2.1318 2.7764
5 2.0150 2.5706
6 1.9432 2.4469
7 1.8946 2.3646
8 1.8595 2.3060
9 1.8331 2.2622
10 1.8125 2.2281
11 1.7959 2.2010
12 1.7823 2.1788
13 1.7709 2.1604
14 1.7613 2.1448
15 1.7531 2.1314
16 1.7459 2.1199
17 1.7396 2.1098
18 1.7341 2.1009
19 1.7291 2.0930
20 1.7247 2.0860
30 1.6973 2.0423
40 1.6839 2.0211
50 1.6759 2.0086
63 1.6694 1.9983
77 1.6649 1.9913
78 1.6646 1.9908
79 1.6644 1.9905
80 1.6641 1.9901
81 1.6639 1.9897
82 1.6636 1.9893
83 1.6634 1.9890
84 1.6632 1.9886
85 1.6630 1.9883
86 1.6628 1.9879
87 1.6626 1.9876
88 1.6624 1.9873
89 1.6622 1.9870
90 1.6620 1.9867
(6)
Lampiran 7
Tabel F dengan signifikansi 5 %
n = 1 2 3
df = 1 161.4476 199.5 215.7073
2 18.51282 19 19.16429
3 10.12796 9.552094 9.276628
4 7.708647 6.944272 6.591382
5 6.607891 5.786135 5.409451
6 5.987378 5.143253 4.757063
7 5.591448 4.737414 4.346831
8 5.317655 4.45897 4.066181
9 5.117355 4.256495 3.862548
10 4.964603 4.102821 3.708265
11 4.844336 3.982298 3.587434
12 4.747225 3.885294 3.490295
13 4.667193 3.805565 3.410534
14 4.60011 3.738892 3.343889
15 4.543077 3.68232 3.287382
62 3.995887 3.145258 2.75297
74 3.970229 3.120349 2.72828
75 3.968471 3.118642 2.726589
76 3.96676 3.116982 2.724944
77 3.965094 3.115366 2.723343
78 3.963472 3.113792 2.721783
79 3.961892 3.11226 2.720265
80 3.960352 3.110766 2.718785
81 3.958852 3.109311 2.717343
82 3.957388 3.107891 2.715937
83 3.955961 3.106507 2.714565
84 3.954568 3.105157 2.713227
85 3.953209 3.103839 2.711921
86 3.951882 3.102552 2.710647
87 3.950587 3.101296 2.709402
88 3.949321 3.100069 2.708187
89 3.948084 3.09887 2.706999
90 3.946876 3.097698 2.705838
91 3.945694 3.096553 2.704703