Gambaran Kasus Kasus Rujukan persalinan di Rsu Dr Pringadi Medan Periode Januari – Desember 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah indikator yang penting untuk menentukan
status kesehatan ibu di suatu wilayah khususnya berkaitan dengan resiko kematian
ibu hamil dan bersalin. Seperti diketahui, di Indonesia angka kesakitan dan kematian
ibu dan bayi masih tinggi bila dibandingkan dengan negara negara ASEAN, terlebih
lagi bila dibandingkan dengan negara maju. Hal ini erat hubungannya dengan
pemeriksaan ibu hamil, sistem rujukan dan sarana yang adekuat. Pengenalan dan
penanganan kasus kasus yang gawat atau kegawatdaruratan kebidanan seharusnya
mendapat prioritas utama dalam usaha menurunkan angka kesakitan, lebih – lebih
lagi angka kematian ibu, walaupun tentu saja pencegahan lebih baik dari pada
pengobatan. ( Maryunani A , 2012, halm.1 ).
Bila melihat target MDGS 2015 untuk AKI, target Indonesia adalah menurunkan
AKI mencapai 102 per 100.000 kelahiran hidup dengan posisi 359 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2012 maka akan sulit bagi pemerintah untuk mencapai
AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Melonjaknya AKI
tidak terlepas dari kegagalan program Kependudukan dan Keluarga Berencana. (
Prakarsa, Oktober 2013 )
Pada saat ini angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia masih sangat tinggi.

Gambaran penurunan AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
( SDKI ) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000 kelahiran hidup.

1

2

Lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama,
dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah
anemia, sebanyak 51 % menurut survei kesejahteraan rumah tangga tahun 1995,
kekurangan energi protein ( KEP ) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8 %,
menurut sensus tahun 2000. (Aris sulistiawati, 2009 )
Penyebab kematian ibu dalam kasus rujukan sering terjadi karena perspektif
pelayanan antara lain, masalah akses dan kualitas pelayanan kasus komplikasi
terlambat menerima pelayanan emergensi yang memadai ( PONEK ). Penyediaan
pelayanan, dimana jumlah keseluruhan fasilitas/ tenaga cukup tetapi di pedesaan atau
daerah terpencil masih kurang, beban kerja bidan desa masih rendah. Tenaga
terampil, dimana kurang nya utilisasi bidan desa di pedesaan, mayoritas persalinan di
lakukan di rumah dan di tolong oleh dukun. ( Direktorat bina kesehatan ibu , Depkes
RI )

Akses pelayanan obstetrik juga berpengaruh terhadap keselamatan ibu, karena
tidak bersiap dengan kemungkinan terjadi komplikasi, pilihan dukun bayi
menghambat akses bidan desa dan rujukan. Akses pelayanan emergensi, angka
secsio caesarea di populasi sangat rendah, bidan desa berperan penting dalam
fasilitasi rujukan karena bidan adalah profesi yang paling di akui oleh masyarakat.
Biaya juga sangat berpengaruh dalam sistem rujukan tetapi dengan adanya bantuan
dari pemerintah yaitu sekitar 30 -35% . Askeskin sangat bermanfaat untuk kasus
kasus komplikasi yang mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit.
Perdarahan pervaginam merupakan keluhan umum yang banyak dijumpai, dan
merupakan penyebab cukup tinggi seorang wanita datang ke rumah sakit, terutama
jika diketahui atau disangka ada kehamilan. Batas teoritis antara kehamilan muda

3

dan kehamilan tua adalah usia kehamilan 22 minggu, mengingat kemungkinan hidup
janin di luar uterus. Sekitar 20 % wanita hamil mengalami perdarahan pada awal
kehamilan (kehamilan muda). Perdarahan pada kehamilan muda dapat disebabkan
oleh bermacam macam keadaan, tetapi yang tersering adalah Abortus. Penyebab lain
adalah kehamilan ektopik terganggu dan mola hidadosa. ( Nugroho T , 2011 )
Infeksi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas merupakan penyebab utama

kedua dari kematian ibu dan perinatal. Kurang dari 150 tahun yang lalu Semmelweis
dan Holmes menyatakan bahwa demam dan sepsis puerpularis dari seorang
perempuan kepada perempuan lain melalui tangan dokter. Penjangkitan ini dapat
dicegah dengan melakukan cuci tangan sebelum bersalin dan mendidihkan semua
instrumen dan perabotan setelah digunakan. Endometriosis akut merupakan infeksi
pasca persalinan yang banyak terjadi. Infeksi lain adalah infeksi sayatan bedah atau
infeksi luka, karena kontaminasi langsung dari area sayatan dengan organisme pada
rongga uterus pada saat pembedahan ( Prawiroharjo S, 2010 hal 415 ) .
Menurut Cemach, 2004 Semua Ibu hamil yang menderita sakit kepala yang
cukup parah sehingga mereka harus pergi ke dokter, atau ibu hamil yang baru
mengalami nyeri epigastrik, harus minimal menjalani pemeriksaan takanan darah dan
urin. Pada Kasus PreEklamsi berat, Penyebab kematian ibu adalah hemoragia
Serebral dan syndrom gawat napas akut atau dewasa. Oleh sebab itu, Manajemen
selama periode antepartum di pusatkan pada pengontrolan tekanan darah dan
keseimbangan cairan. Sekitar 50 % kematian di Inggris Raya di sebabkan oleh
eklamsia yang tidak di tangani sesuai standart, peran dokter obstetri yang tidak
maksimal dan penangannan yang tidak adekuat yang kemudian menyebabkan
haemoragia intrakranial ( Chapman V,charles C, 2009 )

4


Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan
di dapat jumlah Persalinan sebanyak 477 kasus.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui Insiden Kasus –
Kasus Rujukan Persalinan Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Periode Januari - Desember 2014

B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini adalah “ Insiden Kasus Kasus Rujukan Persalinan di RSUD
Dr Pirngadi Medan Periode Januari – Desember Tahun 2014 “.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kasus kasus rujukan persalinan yang ada di RSUD Dr
Pirngadi Medan Periode Januari – Desember 2014.
2. Tujuan Khusus.
1. Untuk mengetahui seberapa besar kasus rujukan berdasarkan Asal
Rujukan di RSUD Dr Pirngadi Medan Peeriode Januari – Desember 2014.
2. Untuk mengetahui berapa besar kasus rujukan persalinan berdasarkan
Mutu Rujukan di RSUD Dr Pirngadi Medan Tahun 2014.
3. Untuk Mengetahui berapa besar kasus rujukan persalinan berdasarkan
Luaran ibu dan bayi di RSUD Dr Pirngadi Medan Tahun 2014.


5

D. Manfaat penelitian
a. Untuk Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan di RSUD Dr Pirngadi Medan Khususnya
medical record Rumah sakit dr Pringadi Medan, serta sebagai dasar
evaluasi tindakan kejadian kasus kasus rujukan

bagi pelayanan

kesehatan khususnya kebidanan pada waktu mendatang.
b. Untuk Instansi
Sebagi bahan masukan untuk institusi universitas Sumatera Utara,
khususnya mahasiswa D-IV bidan pendidik dan dapat juga
bermanfaatdalam kegiatan proses belajar serta menambah refrensi di
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara D-IV Bidan Pendidik.
c. Untuk pemeliti
Untuk Menambah Wawasan pengetahuan dan pengalaman penulis
dalam penerapan ilmu patologi selama mengikuti perkuliahan dalam

kasus rujukan persalinan.
d. Bagi bidan
Sebagai bahan masukan bagi bidan agar dapat melihat insiden kasus
kasus apa saja yang paling sering di rujuk ke rumah sakit, khususnya
kasus kasus persalinan patologi.