Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT
Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

Bernadus Renwarin

Satya Wacana University Press
2017

i

iii

Katalog Dalam Terbitan

338.189516
Ren
t

Renwarin, Bernadus
Termarjinalisasi Kelapa Sawit : Resistensi dan Coping
Orang Workwana Papua / Bernadus Renwarin.-- Salatiga :

Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya
Wacana, 2017.
xxii, 338p. ; 24 cm.
ISBN 978-602-1047-70-5
1. Agricultural economics 2. Oil palms--Economic
aspects 3. Social conflict 4. Adat law 5. Community
development I. Title

Cetakan pertama: 2017
© Bernadus Renwarin

All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this
publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature,
or transmitted in any form or by any means electronic, mechanical,
photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial
transcription, without the prior written permission of the author,
application for which should be addressed to author.

Diterbitkan Oleh:
Satya Wacana University Press

Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711
Telp. (0298) 321212 Ext. 229, Fax. (0298) 311995

ii

Universitas Kristen Satya Wacana

TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT
Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

DISERTASI
Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor
Di Universitas Kristen Satya Wacana
Disertasi ini telah dipertahankan dalam Ujian Terbuka
Fakultas Pascasarjana Interdisiplin
Doktor Studi Pembangunan
Universitas Kristen Satya Wacana
yang dipimpin oleh Rektor Magnificus
Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D.

Pada hari Jumat, 5 Mei 2017, pukul 10.00 WIB
di Universitas Kristen Satya Wacana
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga
Jawa Tengah

Oleh:
Bernadus Renwarin
Lahir di Merauke - Indonesia

iii

Promotor:
Prof. Daniel Daud Kameo, SE, MA, Ph.D

Ko Promotor:
Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D.

Penguji:
Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M.Si.
Dr. Gatot Sasongko, SE, MS

Dr. Bele Antonius

iv

KATA PENGANTAR
Tulisan ini merupakan hasil dari sebuah proses studi yang
penulis jalani selama ini. Proses studi berlangsung dalam beberapa
bentuk aktivitas, yaitu pertemuan kelas, studi literatur (literature
review), penelitian lapangan, progress report, diskusi-diskusi dan
bimbingan penulisan melalui promotor dan co-promotor. Kegiatan
penting lainnya ialah ujian-ujian, yakni, ujian kualifikasi, ujian
proposal penelitian disertasi, ujian kelayakan, ujian tertutup dan ujian
terbuka atau promosi doktor. Dengan demikian pengalaman berproses
selama studi ini secara signifikan berdampak mengembangkan cara
studi yang lebih mandiri dan kreatif, wawasan yang lebih luas, sikap
yang lebih kritis dan analitis dalam melihat permasalahan
pembangunan masyarakat.
Fokus studi dalam rangka penulisan disertasi ini berkaitan
dengan dampak kelapa sawit bagi penduduk Kampung Workwana
Distrik Arso. Ketika kelapa sawit masuk di Papua, Distrik Arso saat itu

merupakan bagian dari Kabupaten Jayapura. Wilayah Kabupaten
Jayapura kala itu mempunyai wilayah yang amat luas. Wilayah yang
begitu luas kemudian dimekarkan menjadi beberapa kabupaten/kota,
yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom,
Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya dan Mamberamo
Tengah. Dengan demikian permasalahan yang ada di daerah tertentu
seperti masalah kelapa sawit di Distrik Arso yang dahulu diurus oleh
Kabupaten Jayapura otomatis menjadi tanggung jawab Kabupaten
Keerom. Distrik Arso merupakan salah satu distrik yang berada di
Kabupaten Keerom, mempunyai 17 kampung yaitu, Arsokota,
Workwama, Kwimi, Sawanawa, Sawyetami, Yanamaa PIR I, Yamta
PIR II, Bagia PIR III, Ubiyau, Sanggaraia Arso I, Yuwanain Arso II,
Yammuo Arso IV, Warbo Arso VII, Dukwia Arso VIII, Yaturaharja
Arso X, Ifia-fia Arso XI, Asyaman Swakarsa. Kalau demikian, mengapa
kelapa sawit menjadi masalah bagi penduduk asli di Distrik Arso,
v

khusunya kampung-kampung yang berada di daerah tersebut?
Kemudian penulis memilih Kampung Workwana sebagai tempat studi
dengan berbagai petimbangan sebagaimana dijelaskan pada bagian

keempat dari tulisan ini.
Dari hasil studi lapangan ditemukan bahwa program
pengembangan kelapa sawit di tempat ini tidak hanya melibatkan
penduduk asli setempat tetapi dilakukan bersamaan dengan program
transmigrasi. Peserta program transmigrasi dijadikan petani
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Kelapa Sawit. Petani PIR, ini pada
umumnya berasal dari luar Papua, seperti dari Jawa dan beberapa
daerah lain. Untuk memenuhi kebutuhan pemukiman dan perkebunan
Petani PIR dilakukanlah usaha pembebasan tanah penduduk setempat.
Kemudian penduduk setempat dimasukkan pula dalam program
pengembangan kelapa sawit bersama dengan petani PIR. Dengan
demikian warga kampung Workwana dan sekitarnya dilibatkan
sebagai petani sawit mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen sawit
dan sebagainya. Masa-masa awal produksi sawit di tempat ini
menunjukkan bahwa komoditi ini memberikan harapan baru bagi
penduduk setempat. Rumah tangga-rumah tangga dapat menikmati
uang hasil keringatnya sendiri setelah bergiat dalam perkebunan
kelapa sawit. Uang yang didapat digunakan untuk berbagai keperluan
hidup rumah tangga, pendidikan anak, membangun rumah dan
sebagainya. Namun setelah lebih dari 25 tahun usia kelapa sawit,

produksi sawit terus menurun. Penduduk setempat mulai enggan
mengurusi sawit, dengan berbagai alasan. Menurut data yang penulis
temukan, penduduk di kampung ini berhenti mengurusi kelapa sawit
sejak tahun 2000 dan berlangsung sampai saat ini. Selain alasan
produksi kelapa sawit yang terus berkurang, muncul pula asalan lain
yang lebih prinsipil. Penduduk Kampung Workwana bersama warga
Kampung Arsokota menilai perusahaan telah mengakali mereka
sehingga terjadi pelepasan tanah ulayat untuk kepentingan perkebunan
kelapa sawit dan pemukiman petani PIR secara manipulatif. Dalam
bahasa setempat dikatakan “kami ditipu” oleh perusahaan dan
pemerintah seolah-olah kami masyarakat adat Arso melepas tanah
ulayat kami seluas 50.000 hektare padahal sesungguhnya hanya 5.000
vi

hektare. Dikatakan pula oleh penduduk, imbalan yang diterima pun
tidak sebanding dengan tekanan, ancaman, kekerasan dan korban
nyawa yang kami alami berkaitan dengan urusan pelepasan tanah
ulayat kami. Selain itu studi ini juga memperlihatkan bahwa kehadiran
kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai
oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan

aspek sosial-budaya masyarakat. Karena itu urusan kelapa sawit
menimbulkan konflik dan resistensi penduduk berkepanjangan,
menolak kehadiran PTPN II hingga saat ini. Di satu sisi resistensi
penduduk merupakan collective action sebagai suatu gerakan moral
sosial penduduk yang dilakukan dengan berbagai cara. Resisitensi
penduduk muncul karena kehadiran kelapa sawit dinilai menimbulkan
keterpinggiran penduduk atau marginalisasi penduduk setempat yang
ditandai oleh adanya krisis ekologi, ekonomi, kelembagaan dan sosialbudaya. Sikap resistensi dan usaha mencari keadilan atas tanah milik
penduduk tersebut belum juga memperlihatkan adanya tanda-tanda
penyelesaian. Padahal Presiden SBY, DPR RI, DPRP Provinsi Papua
dan DPRD Kabupaten Keerom pernah dikunjungi tokoh-tokoh adat
masyarakat Arso untuk menyampaikan permasalahan mereka. Di sisi
lain, hidup penduduk harus berlangsung. Temuan penelitian lapangan
mempelihatkan bahwa orang Workwana tidak mandek ketika berhenti
mengurus kelapa sawit dan menunjukkan sikap resistensi. Menurut
penduduk setempat kami berhenti mengurus kelapa sawit tapi kami
harus terus hidup, karena keluarga, anak-anak kami harus makan,
sekolah dan bekerja untuk masa depan.
Data temuan lapangan ini kemudian dilihat dalam perspektif
Livelihood yang memberikan cara pandang lain untuk melihat

penduduk yang berjuang agar hidupnya bisa berkelanjutan. Perspektif
ini begitu kuat menekankan prinsip Sustainable Livelihood sekalipun
penduduk berada dalam vulnerable context akibat goncangan dan
tekanan hidup yang dialami. Perspektif ini menawarkan strategi yang
disebut coping strategies untuk mengatasi vulnerable context,
termasuk
situasi di mana penduduk berada dalam perangkap
kemiskinan. Inilah manfaat studi literatur yang ternyata dapat
membantu pengembaraan berpikir yang menambah wawasan yang
vii

lebih luas untuk melihat permasalahan yang dihadapi penduduk atau
masyarakat dan bagaimana menemukan jalan keluar. Perspektif ini
membantu penulis untuk melihat bahwa sekalipun modal-modal
kehidupan lain hilang akibat proses marjinalisasi, tetapi human capital
yang dimiliki penduduk dapat dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga
proses coping sebagai suatu strategi Sustainable Livelihood dapat
dilakukan.
Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai pihak, secara
khusus pemerintah di berbagai jenjang karena kebijakan dan politik

pembangunan daerah dikendalikan pemerintah baik sebagai legislatif
maupun sebagai eksekutif. Apalagi dalam era Otonomi Khusus Papua
saat ini, fokus pembangunan lebih diarahkan mulai dari pembangunan
kampung-kampung.
Karena
itu
paradigma
pembangunan
berkelanjutan dengan tekanan pada aspek lingkungan, sumber daya
manusia dan kesejehtaraan manusia merupakan conditio sine qua non
dalam penguatan masyarakat. Dengan demikian visi pembangunan,
Papua bangkit, mandiri dan sejahtera dapat terwujud.
Setelah melakukan studi yang panjang, seluruh penelitian ini
dapat dipaparkan dalam bentuk tulisan seperti yang ada sekarang.
Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memungkinkan penulis menyelesaikan studi
ini.
Pada kesempatan yang baik dan berharga ini pertama-tama
saya ingin mengucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maka
Kuasa yang telah mengaruniai saya berkat dan kasih-Nya berupa

kesempatan untuk berproses menjalani studi, melakukan penelitian,
dibimbing dan menulis disertasi ini dalam keadaan sehat dan baik.
Selanjutnya, saya ingin mengucapkan terima kasih pula kepada
Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Prof. Dr. John A.
Titaley yang telah mengisinkan dan semua guru besar yang pernah
membimbing dan membekali saya dengan berbagai ilmu selama belajar
di program Doktor Studi Pembangunan yang membanggakan. Para
guru besar dimaksud adalah Prof. Dr Kris Herawan Timotius, Prof. Dr.
Ir Liek Wilardjo, M.Sc., Ph.D., D.Sc., Prof. Dr. Daniel D. Kameo, SE.,
viii

MA., Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo MS. (Alm.), Prof. Dr. Ir. Sony Heru
Priyanto. MM., Marthen Ndoen, SE., Ph.D., Dr Soegeng Hardiyanto,
Marwata, SE., M.Si., Akt., Ph.D., Dr. Agus Ign. Kristijanto, MS., Ir
Rully Adi Nugroho, M.Sc., Ph.D.
Terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan secara
khusus kepada Promotor, Prof. Dr. Daniel D. Kameo SE., MA., yang di
tengah-tengah kesibukannya selalu memberikan waktu untuk
berdiskusi mengenai masalah yang diteliti, memotivasi dan memberi
masukan berupa sumber bahan yang dapat dirujuk, memperluas dan
memperdalam tinjauan pokok penelitian. Dengan kearifan, keahlian
dan pengalamannya yang kaya di bidangnya serta pendekatan dan
tutur kata yang amat bersahabat selalu memotivasi saya untuk secara
serius menyelesaikan studi ini. Juga ucapan terima kasih yang sama
saya sampaikan kepada Co-promotor, Marthen Ndoen SE., Ph.D., yang
di samping kesibukan pokok mengajar dan sebagai pimpinan
Pascasarjana Studi Pembangunan selalu menyediakan waktu untuk
diskusi dan pembimbingan. Dalam kesederhanaan dan kepakarannya
saya boleh belajar banyak hal yang menambah wawasan dan sikap
kritis terkait pokok studi saya. Ucapan terima kasih juga saya
sampaikan kepada Co-promotor Dr. Soegeng Hardiyanto yang sejak
awal studi menjadi teman diskusi yang memberi tinjauan-tinjauan
kritis filosofis sebagai suatu proses pengembaraan berpikir berkaitan
dengan pokok studi yang dipilih. Walaupun beberapa waktu
belakangan ini tidak bisa efektif bertemu dan menjalani pembimbingan
karena mutasi tugas di luar Salatiga, persahabatan yang hangat tetap
terjalin dan dukungan selalu saya dapatkan. Khususnya sumbangansumbangan pemikiran yang diberikan ketika berlangsung seminar
progress report mahasiwa S3 pada tanggal 27 Oktober sampai 29
Oktober 2016 menambah pengetahuan, wawasan berpikir dan selalu
menyegarkan sehingga tetap termotivasi. Terima kasih juga saya
sampaikan kepada para penguji Dr. Pamerdi Wiloso M.Si dan Dr. Ir.
Lasmono Tri Sunaryanto, M.Sc., yang telah banyak memberikan
masukan ketika ujian kualifikasi, dan ujian proposal penelitian disertasi
sehingga menambah wawasan, mempertajam fokus penelitian, serta
Dr. Gatot Sasongko SE., M.S dan Dr. Bele Antonius M.Si, ketika ujian
ix

kelayakan dan ujian tertutup memberikan berbagai masukkan yang
membantu penulis menyempurnakan tulisan ini. Secara khusus terima
kasih saya ucapkan juga kepada Dr. Pamerdi Wiloso M.Si., dan Titi S.
Prabowo Ph.D., sebagai reader yang kritis bersama para dosen lainnya
saat seminar progress report bulan November 2016 dan bulan Januari
2017 yang lalu, termasuk Dr. Wilson Therik M.Si yang mengkoordinir
kegiatan progess report. Semuanya atas cara masing-maisng telah
berkontribusi signifikan mempertajam fokus analisis terhadap hasil
penelitian yang sudah dirumuskan. Tak lupa pula saya ingin berterima
kasih kepada saudari Ayu dan Raras yang selalu siap di Sekretariat
Pascasarjana Studi Pembangunan untuk membantu peserta program S3
Studi Pembangunan UKSW.
Patut pula saya berterima kasih kepada Uskup Agung
Keuskupan Agung Merauke, Uskup Keuskupan Jayapura, Uskup
Keuskupan Manokwari-Sorong, Uskup Keuskupan Agats Asmat, Uskup
Keuskupan Timika, sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi STFT
Fajar Timur yang telah mengizinkan saya studi lanjut. Juga terima
kasih yang sama saya ucapkan kepada Ketua, dan seluruh anggota serta
sekretaris eksekutif Yayasan STTK Abepura Jayapura yang selalu
memberikan pelayanan dan dukungan berkaitan dengan keperluan
studi lanjut.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada Ketua Sekolah Tinggi
Filsafat Teologi Fajar Tmur, Dr. Neles Tebay Pr bersama para
Pembantu Ketua dan Ketua Progran Studi serta semua rekan dosen, Dr.
Albert Heriyanto M.Hum, Drs. Izak Resubun MSC, M.Si, Drs John
Maturbongs M.Hum., Frans Guna,Lic. Theol., Drs. Abdon Binsei M.
Hum, Drs. A. Rusmaji OFM M. Th., Ignasius Ngari M.A., Drs.
Hariyanto Cahyadi M.Hum., Theo Kosay, M. Hum., Domin Hodo Pr.
Lic. Bib., Fr. KatinoLic. Spi.,Soter Reyaan Lic. Theol., Dr. Konstan
Bahang OFM, F. Naja OSA Lic.Theol., yang selalu peduli dan penuh
keakraban memotivasi saya bahkan telah memberikan masukanmasukan ketika diadakan seminar hasil penelitian tahun 2015 yang
lalu. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada Pimpinan Perpustakaan
STFT Fajar Timur, Drs Maurits Kelanit M.Si dan staf, Andika SE dan
Hendrik Tethool S.Sos, yang selalu melayani keperluan pinjaman buku
x

kepada saya. Juga terima kasih saya ucapkan kepada staf Sekretrariat
STFT Fajar Timur, Yasinta Frank, Anastasia Atiek, Agatha Kusoy,
Lambert Ohoiwutun, Petrus Tukan, Musa Imbiri, Martha dan Enang
Yohana. Juga kepada para alumnus STFT Fajar Timur yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih atas berbagai
perhatian dan dukungan yang mendorong saya menyelesaikan studi
ini.
Secara khusus saya patut pula berterima kasih kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, Bupati, Wakil Bupati,
Sekretaris Daerah, Ketua Bappeda dan staf, Kapolsek Arso dan anggota,
Kepala Distrik Arso dan staf, Kepala Kampung Workwana, Sekretaris
dan Staf serta semua warga Kampung Workwana, Tua-tua Adat
Workawana dan Arsokota, tokoh-tokoh masyarakat, kelompok ibu-ibu
dan kaum perempuan yang telah mengisinkan, menerima, melayani
dan menjadi mitra selama penelitian berlangsung di Kampung
Workwana Distrik Arso Kabupaten Keerom.
Tak lupa pula penghargaan dan ucapan terima kasih saya
ucapkan kepada Pastor Ronny G SVD dan para Pastor di Dekenat
Keerom, yang selama penelitian telah menerima dan melayani saya
dalam persaudaraan yang tulus dan memberi tumpangan selama
penelitian dan menjadi teman diskusi. Juga kepada Suster Alexia
Tamba KSFL dan Suster Lina Pruba KSFL yang selalu menerima dan
melayani saya, menyediakan tempat diskusi bersama kelompok ibu-ibu
saat penilitian di Workwana. Terima kasih saya ucapkan juga kepada
saudari Thea R yang selalu setia melayani konsumsi di pastoran Arso
sehingga saya pun bisa menikmatinya selama penelitian dan tetap
sehat, bersemangat melakukan penelitian. Juga kepada teman-teman
dari Yayasan Teratai Hati Papua di Arso yang selalu siap membantu
saya, tak lupa saya ucapkan terima kasih. Demikian pula saudaraku
Nerius Tigi yang setiap saat selalu bersemangat mendampingi saya
dalam penelitian di Workwana dan selalu menjadi teman diskusi di
rumah, saya ucapkan terima kasih banyak.
Akhirnya saya juga menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada Istri terkasih Elisabeth Rumlus dan anak-anak, Riri
xi

David A.E Renwarin dan Herda Christin, Adriana Yasinta Renwarin
(Alm.) dan Jimmy Sirandan bersama cucu tercinta Yovia Melania
Sirandan, Maria Kristi Fransinatri Renwarin dan Budi Hartoyo
Rahawarin bersama cucu tercinta Yessica dan Adrian, ananda Rezki B.
Renwarin dan ananda Reinheart Renwarin di Jayapura atas kesabaran
dan penantian yang panjang, atas dukungan doa serta dukungan
lainnya untuk penyelesaian studi ini. Terima kasih juga saya sampaikan
kepada kakak-kakak dan adik-adik beserta keluarga, di Jayapura,
Merauke, Tanah Merah, Kepi, Yogyakarta dan Jakarta atas perhatian,
dukungan dan bantuan kepada saya selama berada di Salatiga, hingga
berakhirnya studi ini. Kiranya berkat dan kasih Tuhan senantiasa
menyertai kita semua.

Salatiga, 5 Mei 2017

xii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................. xiii
Daftar Tabel...................................................................................... xviii
Daftar Gambar ...................................................................................... xx
Abstract ..............................................................................................xxii
Bab 1
Pendahuluan ..........................................................................................1
Alasan Pilihan Studi.................................................................................. 1
Antara yang Lama dan yang Baru ............................................................ 2
Bukan Pembangunanisme ........................................................................ 6
Peran Sustainable Livelihood ................................................................... 8
Kelapa Sawit dan Kesejahteraan Penduduk............................................. 9
Hasil Studi Lapangan .............................................................................. 13
Kontribusi Studi ...................................................................................... 14
Bab 2
Perspektif Livelihood dan Collective Action ........................................ 19
Latar Belakang Konsep Livelihhod ........................................................ 19
Livelihood................................................................................................ 24
Sustainability Livelihood sebagai Konsep yang Terintegrasi ......... 24
Faktor-faktor yang Menentukan Livelihood ......................................... 31
Unsur-unsur Livelihood ......................................................................... 36
Barang-barang dan Sumber-sumber Livelihood (Stores and
Resources) ......................................................................................... 38
Hak-hak dan Akses-akses (Claims and Access) .............................. 39
Sustainability ........................................................................................... 41
Environmental Sustainability .......................................................... 41
Social Sustainability.......................................................................... 44
Strategi-strategi Sustainability Livelihood ............................................ 47
xiii

Pendekatan Sustainability Livelihood terhadap Kemiskinan ............... 48
Pendekatan Sustainable Livelihood Menurut UNDP, CARE dan DFID52
Persamaan dan Perbedaan UNDP, CARE dan DFID ............................ 56
Analisis Praktis Sustainable Livelihood ................................................. 59
Nilai Masa Depan Livelihood........................................................... 59
Intensitas Peningkatan Livelihood .................................................. 61
Optimisme Praktis Livelihood ......................................................... 62
Sinergi Ekonomi Skala Kecil ............................................................ 64
Jejaring Sustainable Livelihood ....................................................... 64
Perspektif Collective Action .................................................................. 67
Collective Action .............................................................................. 67
Gerakan Sosial (Sosial Movement) .................................................. 72
Resistensi........................................................................................... 74
Sintesa Gagasan Teoritis ......................................................................... 76
Bab 3
Perubahan dan Perkembangan Awal di Keerom .................................. 83
Selayang Pandang Perkembangan Keerom ........................................... 83
Batas Daerah ............................................................................................ 87
Batas Kampung Workwana, Distrik Arso dan Kabupaten Keerom 87
Perkembangan Sarana Prasarana Transportasi ...................................... 88
Terbentuknya Kampung Workwana ..................................................... 90
Latar Belakang Hidup Orang Workwana .............................................. 92
Kehidupan Sosial-Budaya ................................................................ 92
Struktur dan Sistem Sosial Masyarakat ........................................... 94
Paham Kepemilikan Tanah Orang Keerom .................................... 98
Keadaan Alam dan Iklim Kampung Workwana ................................. 100
Hutan, Flora dan Fauna ........................................................................ 101
Keadaan Penduduk ............................................................................... 102
Keadaan Kaum Muda ............................................................................ 108
Kehidupan Ekonomi ............................................................................. 110
Pertanian dan Peternakan .................................................................... 115
Perempuan dan Pasar di Workwana.................................................... 118
Kesehatan Masyarakat .......................................................................... 122
Keadaan Pendidikan ............................................................................. 126
xiv

Kehidupan Keagamaan ......................................................................... 129
Workwana “Kampung Merah”............................................................. 130
Bab 4
Berada di Kampung Workwana ........................................................... 137
Melirik Permasalahan Kelapa Sawit .................................................... 137
Alasan Memilih Tempat ....................................................................... 138
Aktivitas Pra-penelitian Lapangan ...................................................... 141
Jenis dan Pendekatan Studi Lapangan ................................................. 143
Pengumpulan Data................................................................................ 145
Bahan Kontrak ...................................................................................... 149
Organisasi Penelitian ............................................................................ 149
Penulisan Hasil Penelitian.................................................................... 150
Bab 5
Kelapa Sawit di Kampung Workwana ................................................. 151
Kelapa Sawit di Indonesia..................................................................... 151
Kelapa Sawit di Papua........................................................................... 154
PTPN II.................................................................................................. 156
Sejarah Berdirinya PTPN II ........................................................... 157
Visi dan Misi PTPN II .................................................................... 158
Komoditi yang Diusahakan ............................................................ 159
Perkebunan Sawit di Kampung Workwana Distrik Arso ................... 161
Pelepasan Tanah Areal Kebun Kelapa Sawit ................................ 161
Perempuan di Kebun Sawit dan Sistem Kerja............................... 168
Pengaturan Uang Hasil Panen ....................................................... 170
Harga Jual Kelapa Sawit ................................................................. 171
Pemilihan, Kontrak dan Penjualan Lahan Kelapa Sawit .................... 174
Sistem Kontrak Lahan .................................................................... 177
Hubungan Petani dengan Perusahaan ................................................. 187
Melalui Sistem Organisasi .............................................................. 187
Pendekatan Perusahaan Melalui Tokoh Masyarakat & Adat....... 188
Janji-janji Perusahaan dan Pandangan Masyarakat ............................ 189
Peran Pemerintah ................................................................................. 191
Orang Workwana Berhenti Panen ...................................................... 197
xv

Sawit dan Kesejahteraan Masyarakat ................................................... 203
Bab 6
Resistensi Masyarakat di Workwana ................................................... 207
Konflik tentang Lahan Perkebunan Kelapa Sawit .............................. 207
Resistensi Penduduk Terhadap Perusahaan PTPN II ......................... 214
Latar Belakang Resistensi Penduduk ............................................. 214
Bentuk-bentuk Resistensi Penduduk ............................................ 217
Hambatan dan Peluang Penyelesaian Sengketa Tanah ....................... 230
Hambatan Regulasi ......................................................................... 230
Peluang-peluang Masyarakat Adat ................................................ 233
Workwana dan Otonomi Khusus Papua ............................................. 234
Bab 7
Orang Workwana dan Perkebunan Sawit: Perspektif Livelihood dan
Collective Action .................................................................................. 245
Pembangunan Berkelanjutan di Papua ................................................ 245
Visi Pembangunan Papua ..................................................................... 251
Harapan ke Depan ................................................................................ 253
Workwana dan Realitas Pembangunan ............................................... 258
Refleksi atas Resistensi dan Konflik dengan PTPN II .................. 258
Kelapa SawitL Tinjauan Orang Workwana ......................................... 265
Krisis-krisis Akibat Pengembangan Kelapa Sawit ............................... 266
Krisis Ekologi (Lingkungan) .......................................................... 267
Krisis Ekonomi ............................................................................... 271
Krisis Kelembagaan ........................................................................ 274
Krisis Sosial-Budaya ....................................................................... 276
Krisis-krisis Perspektif Sustainable Livelihood ................................... 283
Keterpinggiran Orang Workwana: Sebuah Refleksi ........................... 287
Strategi Coping Orang Workwana ....................................................... 292
Kelompok-kelompok Orang Workwana....................................... 293
Strategi Sustainable Livelihood Orang Workwana ...................... 295
Perjuangan Sustainable Livelihood Sebagai Collective Action .... 300
Pemberdayaan: Strategi Sustainable Livelihood ................................. 302
Pemberdayaan Rumah Tangga ...................................................... 305
xvi

Bab 8
Masa Depan Sustainable Livelihood Orang Workwana ..................... 307
Daftar Pustaka ....................................................................................... 323

xvii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 5.1
Tabel 5.2

Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Tabel 5.6
Tabel 6.1

xviii

Pemerintah Kampung Workwana ............................... 97
Penggunaan Hutan dan Lahan per Distrik di Kabupaten
Keerom ........................................................................ 102
Jumlah Rumah Tangga dan Keluarga di Workwana . 103
Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 103
Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Keerom
2005-2010 .................................................................... 104
Proyeksi Penduduk Menurut Distrik 2013-2016 ...... 106
Jumlah Penduduk Etnik Papua Menurut Distrik dan
Kelamin ....................................................................... 107
Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Keerom Etnis Papua
& Non Papua ............................................................... 108
Jenis Pekerjaan Penduduk Kampung Workwana ..... 109
Jenis Usaha Penduduk Kampung Workwana............ 114
Hasil Pertanian............................................................ 115
Bidang Peternakan ...................................................... 116
Jumlah Murid SD Inpres Workwana Tahun 2015/
2016 ............................................................................. 128
Produksi Minyak Sawit di Provinsi Papua Tahun
2008-2012 .................................................................... 155
Tujuh Kabupaten di Provinsi Papua yang Memperoleh
Izin Prinsip Usaha dari Menteri Kehutanan dan
Menteri Pertanian R.I Sampai Tahun 2014 ............... 155
Jenis Penggunaan Hutan Kabupaten Keerom ........... 156
Waktu Tanam Kelapa Sawit di Distrik Arso ............. 165
Daftar Nama Pemilik Kebun Kelapa Sawit Kampung
Workwana ................................................................... 175
Jumlah Pemotongan Kredit ........................................ 186
Jumlah Pelepasan Tanah Di Distrik Arso untuk Kelapa
Sawit ............................................................................ 212

Tabel 7.1
Tabel 8.1

Konflik Sumber Daya Alam di Indonesia .................. 259
Proses marjinalisasi, resistensi dan coping: suatu
rangkuman .................................................................. 319

xix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.3
Gambar 5.4
Gambar 5.5
Gambar 5.6
Gambar 5.7
Gambar 6.1
xx

Empat Kategori Pokok Livelihoods Rumah Tangga ... 37
Komponen-komponen Utama Livelihood ................... 38
Modal-modal (aset) dalam Livelihood ......................... 49
Hubungan antar-Jenis-jenis Kapital Menurut
Bourdieu ........................................................................ 58
Sintesa Gagasan Teoritis ............................................... 80
Sungai Tami................................................................... 89
Sekretaris Kampung Workwana Sedang Melayani
Warga ............................................................................ 97
Ibu-ibu Asal Kampung Workwana Berjualan di Pasar
Workwana ................................................................... 118
Penjual Sayur dari PIR II di Pasar Sore Workwana .. 122
Poliklinik St Lusia Workwana ................................... 124
Pertemuan dengan Ibu-ibu Kampung Workwana di
Susteran KSFL Workwana.......................................... 126
SD Inpres Workwana ................................................. 128
Monumen Proyek Perumahan Rakyat di
Workwana ................................................................... 132
Buah Tandan Kelapa Sawit Segar ............................... 152
Denah Kampung Workwana dan Perkebunan Kelapa
Sawit ............................................................................ 164
Kebun Kelapa Sawit di Depan Kampung Workwana 165
Kebun Kelapa Sawit yang Tidak Diurus Petani ........ 166
Diagram Perbandingan Pemanfaatan Lahan Kelapa
Sawit ............................................................................ 177
Buruh Tani Sedang Mengangkat TBS ke dalam Mobiltruk di Workwana ...................................................... 181
Tumpukan Kelapa Sawit di Jalan Trans Irian
(Papua)......................................................................... 197
Bapak Herman Fatagur Bersalaman dengan Presiden
Soesilo Bambang Yudoyono ....................................... 220

Gambar 6.2
Gambar 6.3
Gambar 6.4
Gambar 7.1
Gambar 7.2
Gambar 7.3
Gambar 7.4
Gambar 7.5

Pemalangan Kebun Inti PTPN II oleh Masyarakat
Adat Arso..................................................................... 223
Rincian Kegiatan PNPM Mandiri Respek Tahun
2008/2009 di Kampung Workwana ............................ 234
Salah Satu Rumah Proyek yang Diresmikan Menteri
Sosial Tahun 1985 ........................................................ 239
Permasalahan 7 K Papua ............................................. 255
Latarbelakang dan Tujuan Pembangunan Papua ....... 258
Jenis-jenis Krisis ........................................................... 267
Tuan Lahan Menjadi Tunalahan: Perspektif
Livelihood .................................................................... 282
Pross Pemberdayaan: Diversifikasi Sustainable
Livelihood .................................................................... 306

xxi

ABSTRACT
Palm oil as one of the Indonesian export commodity doesn’t always
prosper the people sustainably. The presence of palm oil inflicts a
number of crises making the people marginalized in Kampung
Workwana and its surrounding. The marginalization of occurred since
the initial release of forest and land, according to the collective
memory of people, happened by manipulative and violence ways-even
human lives were at stake. The people, therefoce, stop taking care the
palm oil as livelihood after approximately 25 years of planting. The
result of this study shows that even though the people stop taking care
the palm oil and subsistence with a variety of lost capital, local life is
not stagnant or stop. By having human capital, local people address the
existing realities with the following strategies. First, the people
collectively perform a social-moral resistance against the palm
plantation. And second, people do coping so that the livelihood of
people can be sustainable.

xxii

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Migran dalam Bingkai Orang Papua

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

0 0 62

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB V

0 1 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB IV

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB III

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB II

0 1 63

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB I

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Diri & Persepsi Diri Orang Papua Gunung & Orang Papua Pantai dalam Membentuk Pola Komunikasi

0 0 14