Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
Sejarah perusahaan pakan ternak di Asia Tenggara diawali oleh

Perusahaan Zuellig Group , perintis produksi pakan ternak di Asia Tenggara, sejak
tahun 1953. Dimana, perusahaan induk berada di Swiss dengan nama Gold Coin
Group. Di Indonesia perusahaan ini diberi nama PT. Gold Coin Indonesia.
Perusahaan Gold Coin Group bergerak dalam bidang usaha produksi pakan ternak
yaitu pakan sapi, kambing, babi, unggas, ikan, udang, dan hewan peliharaan
lainnya di wilayah Asia Pasifik. Pabrik dan kantor pemasaran Perusahaan Gold
Coin Group telah tersebar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam,
China, Philipina, Srilangka, India dan Laos. Melihat perkembangan peluang pasar
yang semakin luas dan kesempatan pasar yang baik, maka didirikanlah PT. Gold
Coin Indonesia Medan. Pendirian pabrik ini dibagi atas 3 tahap, yaitu:
1. Januari 1981

: Pembangunan Proyek


2. Oktober 1981

: Produksi Koperasi Percobaan

3. Desember 1981

: Produksi Koperasi Komersil

Seiring dengan perkebangannya, PT. Gold Coin Group menggunakan
teknologi terbaru dengan tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dalam
memproduksi pakan ternak yang berkualitas tinggi dan bisa diterima masyarakat.
Selain itu PT. Gold Coin Group senantiasa didukung oleh tenaga-tenaga teknis
yang mempunyai pengalaman tinggi di lapangan.

Universitas Sumatera Utara

Selain didukung oleh tenaga ahli, Gold Coin Group juga didukung dengan
sarana peralatan laboratorium dan sumber daya manusia yang berpengalaman
dalam menjamin terjaganya kualitas bahan baku untuk dapat menghasilkan

produk pakan ternak dengan hasil yang baik.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Gold Coin Group memiliki ruang lingkup bidang usaha dalam bidang

produksi pakan ternak di wilayah Asia Pasifik. PT. Gold Coin Indonesia-Medan
Mill tiap tahunnya menghasilkan 300.000 ton pakan ternak sebagai produk utama
dan pakan khusus. Adapun pakan ternak yang dihasilkan adalah:
1. Produk pakan utama : pakan unggas, babi, sapi, dan kambing.
2. Produk pakan khusus : pakan ikan, udang, dan katak.

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Gold Coin Indonesia memiliki beberapa tempat yang tersebar

di tiga lokasi, yaitu:
1. Bekasi


: Jl. Raya Bekasi KM 28, Desa Medan Satria

2. Surabaya

: Jl. Margo Mulya Industri Kav G 1-3 Tandes Surabaya

3. Medan

: Jl. Pulau Bali No.2 KIM II, Jl. Medan-Belawan KM 10,5, Medan

Universitas Sumatera Utara

2.4.

Daerah Pemasaran
Ruang lingkup wilayah pemasaran produk pakan ternak PT. Gold Coin

Indonesia merupakan beberapa daerah di Indonesia yaitu: Sumatera Utara, Riau,
Padang, Aceh dan Batam.


2.5.

Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang
hubungan–hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka
usaha untuk mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi berupa urutan sistematis
yang dapat menggambarkan aliran informasi dari perusahaan tersebut.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia adalah
berbentuk lini fungsional-staff. Disebut lini karena tiap kepala bagian divisi memberikan
perintah secara langsung kepada bawahannya, dan bawahannya bertanggung jawab
kepada kepala bagian bidangnya. Disebut fungsional karena suatu bagian dapat
berhubungan dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung. Stuktur organisasi
PT.Gold Coin Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


II-31

General Manager

Secretary

Personel Executive

Receptionist

Sales Manager

Purchasing
Executive

Sales Staff

Account Payable
Admin


Security
Messenger
Driver
Cleaning
Service
Gardener

Mill Controller

GL & Tax
Credit
Controller
Cashier
Sales Admin

Factory Manager

Stock Supervisor

Production

Admin
Receiving

PGA Clerk

Production
Supervisor
Control
Room
Premix
Operator

Weight
Bridge

Dumping
Operator
Sacking Off
Operator


Forklift
Operator

Pellet
Operator

Sweeper

Sweeper

Delivery

Maintenance
Supervisor

Chemist

QAO

Lab. Assistant


QAO Assistant

Mechanical
Electrical
Store Keeper
Boiler
Operator

Sumber: PT. Gold Coin Indonesia

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Gold Coin Indonesia

Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan
di PT.Gold Coin Indonesia ini adalah:
1. General Manager
a. Mengontrol kinerja perusahaan secara keseluruhan.

b. Bertanggungjawab atas kemajuan perusahaan.
2. Secretary
a. Menerima surat-surat yang masuk dan membuat laporannya.
b. Menerima telepon untuk general manager dan menyusun janji secara
selektif.
c. Menerima data aktifitas mengenai bahan baku.
d. Menyediakan kilasan laporan kegiatan awal, pertengahan dan akhir bulan.
3. Personalia & GA Executive
a. Mengontrol absensi pegawai yang dikoordinasi dengan satpam.
b.Menyelesaikan semua surat dan dokumen perusahaan kepada pemerintah.
c. Mendaftarkan pegawai pada PT. JAMSOSTEK dan asuransi lainnya.
d.Membuat daftar gaji pegawai dan mendistribusikannya.
e. Membuat daftar kerja lembur dan memasukkannya pada daftar gaji.
f. Membuat perencanaan pelatihan pegawai sesuai dengan kebutuhan.
g.Melakukan analisis dan evaluasi pekerjaan.
h.Melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai bersama dengan pihak
manajemen.

Universitas Sumatera Utara


4. Security
a. Memeriksa kehadiran karyawan, mencatat jumlah ketidakhadiran, alasan
ketidakhadiran dan identitas karyawan kemudian melaporkannya ke bagian
personalia.
b.Memeriksa dan mengawasi tamu dan pemasok bahan baku yang masuk ke
areal pabrik.
c. Mencatat data-data tamu dan pemasok bahan baku yang masuk ke areal
pabrik.
d. Mengontrol situasi pabrik selama beroperasi.
5. Operator telepon/resepsionis
a. Menerima telepon dan menghubungkannya dengan pegawai yang
bersangkutan.
b. Melayani tamu yang berkunjung ke perusahaan.
c. Memeriksa tagihan telepon.
6. Messenger
a. Mengatur pesanan berupa dokumen-dokumen perusahaan-perusahaan yang
dituju baik swasta maupun pemerintah.
a. Melakukan pembayaran sesuai dengan kuitansi dengan persetujuan dari atasan
kepada perorangan, perusahaan maupun lembaga-lembaga keuangan yang
ditunjuk.

7. Driver
Mengantar atasan ke tempat-tempat manapun untuk kepentingan perusahaan.
8. Cleaning service/gardener/sweeper
Menjaga kebersihan kantor dan taman.

Universitas Sumatera Utara

9. Sales manager
a. Merencanakan program promosi yang akan dilakukan.
b. Memeriksa pembayaran atas produk dari tim penjualan.
c. Memasukkan data faktur penerimaan terakhir pada program komputer
setelah memeriksa jumlah penerimaan terakkhir.
d. Memasukkan data faktur dari penjualan yang lain.
e. Bertanggungjawab atas kelancaran penjualan dan pencapaian target.
f. Bertanggungjawab kepada pimpinan perusahaan untuk melaporkan tentang
hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan.
10. Field staff
a. Memasarkan produk ke pasar.
b. Mencari pelanggan.
11. Sales Divisi Aqua
Bertugas untuk memasarkan pakan udang maupun burung.
12. Purchasing Manager
a. Merencanakan system pengadaan dan persediaan bahan.
b. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan dan menetapkan harga.
c. Memperbaharui perjanjian kontrak.
13. Ac. Payable admin
Bertanggungjawab terhadap pembukuan utang perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

14. Mill Controller
Mengontrol keuangan, pengucuran kredit, penentuan harga, menghitung
profit, menerima pembayaran, mencatat pembayaran, mengeluarkan tagihantagihan.
15. Asisten Mill Controller
Sebagai bagian dari Mill Controller
16. GL & Tax
a. Menerima laporan dari supervisor stock setiap hari yang dibuat dalam daftar
nomor, harga dan nomor kontrak per komoditas dan per supplier.
b. Menerima laporan harga dari bagian pembelian dan membuat daftar nomor
dan nomor kontrak dalam laporan penerimaan.
c. Pembayaran voucher pada kasir dan membuat nomor kontrol, nomor daftar,
nomor kontrak bahan baku, bahan kemasan dan lain-lain.
17. Costing Acount
18. Credit Control
Bertanggungjawab terhadap penjualan yang dilakukan secara kredit.
19. Factory Manager
a. Bertanggungjawab atas jumlah, jenis, dan mutu produk yang dihasilkan.
b. Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan peralatan produksi.
c. Berkoordinasi dengan setiap supervisor proses produksi.
d. Memberikan jumlah dan jenis pakan yang diproduksi kepada sales manager
atau bagian penjualan.

Universitas Sumatera Utara

20. Stock Supervisor
a. Bertanggungjawab terhadap pengambilan sample bahan baku.
b. Menyusun dan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran.
c. Memeriksa bahan baku dan hasil produksi di laboratorium.
21. Receiving
a. Melakukan pengambilan sample.
b. Menghitung jumlah batch pada saat pembongkaran bahan baku dan
penempatannya di gudang, memeriksa kondisi fisik.
c. Melakukan update stock di lapangan, yaitu keluarnya barang dari gudang
yang digunakan untuk proses produksi.
22. Delivery
Melakukan pengeluaran produk sesuai dengan delivery order .
23. Weight Bridge Operator
a. Menimbang bahan baku yang masuk ke pabrik.
b. Menimbang produk yang keluar dari pabrik.
24. Operator forklift
a. Bertanggungjawab dalam pengoperasian forklift sesuai dengan bagiannya.
b. Merawat forklift.
25. Sweeper
Menjaga kebersihan areal produksi dan gudang.
26. Operator pakan udang dan burung
a. Menerima pakan.
b. Mengeluarkan pakan udang dan burung bila ada permintaan.

Universitas Sumatera Utara

27. Operator karung
Melayani bagian sacking off untuk pengepakan produk.
28. Operator karung bekas
Menerima karung bekas dari intake, menyimpannya dan mengawasi
pembelian karung bekas.
29. Operator intake corn dryer
Untuk menjalankan seluruh peralatan di bagian intake jagung, pengeringan
jagung basah, dan juga merawat lokasi intake.
30. Admin. Production
Menerima laporan dari bagian produksi, gudang, misalnya hasil dosing ,
premix, pengeluaran produk dan laporan stock.

31. Production supervisor
a. Mengkoordinir pembagian tugas bawahannya.
b. Merencanakan pembagian bahan baku dan bahan aditif
c. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu.
d. Mengadakan pemeriksaan, penelitian, analisis, serta evaluasi pekerjaan
bawahannya.
32. Controll Room
a. Melaksanakan produksi sesuai dengan formula yang telah ditetapkan.
b. Menentukan intake dumping.
c. Memberikan instruksi ke operator feed aditive sesuai dengan rencana
produksi.

Universitas Sumatera Utara

d. Berkoordinasi dengan bagian maintenance mengenai penggantian saringan,
pembersihan magnet.
e. Berkoordinasi dengan operator pellet tentang ration yang diproduksi dan
jumlah batch .
33. Sacking off Supervisor
a. Bertanggungjawab terhadap sacking off section, meliputi :
-Produk jadi yang diproduksi harus sesuai dengan plastik bag nya dan
feed ticketnya.
- Pengambilan sampel produk jadi.
b. Berkoordinasi dengan bagian controll room.
c. Berkoordinasi dengan bagian maintenance.

34. Operator Pellet
a. Bertanggungjawab terhadap produk pellet yang dihasilkan oleh mesin pellet.
b. Bertanggungjawab terhadap kualitas pellet.
c. Koordinasi dengan bagian maintenance dalam pengoperasian mesin pellet.

35. Maintenance Supervisor
a. Mengkoordinir pembagian tugas bawahannya.
b. Melakukan perencanaan perawatan mesin.
36. Mechanical

a. Bertanggungjawab atas perawatan mesin secara mechanical.
b. Menjalankan jadwal pemeriksaan mesin, pelumasan, dll sesuai dengan petunjuk.
c. Merencanakan jadwal pemeriksaan berkala.
d. Membuat laporan kerja dan laporan bulanan pada atasan.

Universitas Sumatera Utara

37. Electrical
a. Bertanggungjawab akan perawatan electrical system.
b. Merencanakan jadwal pemeriksaan berkala.
c. Merencanakan jadwal pemeriksaan spare part.
d. Memeberitahukan aturan pengoperasian alat electrical kepada operator.
e. Membuat laporan yang diperlukan terutama dalam pemakaian arus listrik PLN.
f. Menjaga alat-alat kerja dan kebersihan electrical system.

38. Boiler Operator
a. Bertanggungjawab akan pengoperasian boiler dan saluran pipa uap.
b. Merawat boiler.
c. Menyiapkan laporan yang diperlukan atas boiler.

39.Chemist
a. Melakukan analisis bahan baku maupun produk jadi.
b. Melakukan hasil pemeriksaan kepada bagian QAO dan Branch manager .

40. Quality Assurance Officer
a. Memastikan pemakaian raw material dengan benar.
b. Mengawasi sistem FIFO untuk setiap raw material yang dipakai

maupun

finished product.

c. Mencatat umur stock raw material dan finished product.
d. Turut mengawasi operasional pabrik
e. Memastikan produk yang keluar dalam keadaan baik.
f. Mencatat dan membuat laporan yang ditujukan kepada branch manager dan bagian
yang terkait.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada PT. Gold Coin Indonesia berjumlah 97 orang yang
dikelompokkan sesuai dengan tingkat pendidikannya yaitu S1 keatas, D III dan
SMU kebawah. PT. Gold Coin Indonesia juga memiliki sistem kontrak kerja yang
bersifat sementara tergantung permintaan masing-masing departemen dan jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan. Jumlah tenaga kerja PT. Gold Coin Indonesia
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan
No

Jabatan

Jumlah

1

General Manager

1

2

Secretary

1

3

Personalia & GA

1

4

Security

3

5

Operator Telepon/Resepsionis

1

6

PGA Clerk

1

7

Messenger

1

8

Driver

1

9

Cleaning Service/Gardener/Sweeper

4

10

Sales manager

1

11

Field staff

5

12

Sales divisi aqua

2

13

Purchasing manager

1

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan (Lanjutan)
No

Jabatan

Jumlah

14

ac.payable admin

2

15

Mill controller

1

16

ast. Mill controller

1

17

GLA Tax

1

18

Costing acc

1

19

Cashier

1

20

Sales admin

4

21

Vet

1

22

Ass. Vet

2

23

Chemist

1

24

Lab. Asst

3

25

QAC/formulator

1

26

QAO Asst

2

27

Factory manager

1

28

Stock Supervisor

1

29

Production admin

2

30

Receiving

2

31

Dryer operator

2

32

Delivery operator

2

33

Weight bridge

1

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan (Lanjutan)
No

Jabatan

Jumlah

34

Forklift operator

4

35

Second Hand PP Bag

1

36

PP Bag

1

37

Sweeper

4

38

Spray man

1

39

Wood Pallet

1

40

Supervisor production

2

41

Control room operator

2

42

Premix operator

6

43

Dumping operator

1

44

Hand dumping operator

2

45

Sacking off operator

2

46

Pellet operator

2

47

Sweeper

2

48

Maintenance operator

1

49

Mechanical

1

50

Electrical

3

51

Store keeper

1

52

Boiler operator

4

53

HSE Officer

1

(Sumber: PT. Gold Coin Indonesia-Medan)

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.2.Jam Kerja
Proses produksi di PT. Gold Coin Indonesia-Medan berlangsung secara
kontinu selama 24 jam/hari dengan 2 shift kerja. Pembagian shift yang ada dapat
dilihat sebagai berikut::
a. Long shift (terjadi apabila permintaan meningkat)
Shift 1 : Pukul 08:00-20:00 WIB
Shift 2 : Pukul 20:00-08:00 WIB

b. Normal shift (permintaan normal)
Shift 1 : 08:00-17:00 WIB
Shift 2 : 23:00-08:00 WIB

2.6.

Proses Produksi

Adapun yang menjadi sumber proses produksi adalah bahan baku, tenaga
kerja, mesin, metode kerja, energi, dan modal. Sedangkan proses produksi PT
Gold Coin Indonesia meliputi tahapan-tahapan proses dari bahan baku sampai
menjadi produk jadi. Output atau produk jadinya berupa produk pakan ternak
yang memiliki kualitas yang baik, yaitu tepat waktu dan tepat mutu, dengan
proses produksi yang efektif dan efisien pula.
Berdasarkan tipenya PT Gold Coin Indonesia merupakan industri yang bergerak
dibidang manufacturing , industri proses, karena berkenaan dengan peningkatan nilai
tambah produk yang dihasilkan melalui pencampuran dan pembentukan atau dengan
proses kimia. Sedangkan berdasarkan volume produksinya, PT Gold Coin Indonesia

Universitas Sumatera Utara

digolongkan dalam jenis batch production karena produksi dilakukan adalah dalam
ukuran lot tertentu.

2.6.1. Standar Mutu Bahan/Produk

Standar mutu bahan baku/produk di PT Gold Coin Indonesia menyangkut
ketetapan kualitas bahan baku dan produk yang berlaku di PT Gold Coin
Indonesia. Standard mutu bagan/produk ini ditetapkan oleh perusahaan agar tidak
menyimpang terhadap ketetapan yang telah dibuat.
Kualitas bahan baku dan produk pada PT. Gold Coin Indonesia diperiksa
di laboratorium. Setiap bahan baku yang datang, diperiksa terlebih dahulu
sebelum masuk ke gudang, apakah sudah sesuai dengan standard mutu perusahaan
atau tidak. Jika hasil laboratorium menyatakan sesuai maka bahan baku boleh
diterima, sedangkan jika hasilnya ditolak maka bahan baku tadi dikembalikan ke
supplier.pengujian kualitas juga dilakukan pada saat proses pengepakan
berlangsung. Pengujian kualitas dilakukan dengan mengambil beberapa sampel
dari setiap pengiriman bahan baku dan setiap batch produksi untuk produk jadi.
Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dari bahan baku dan produk yang
dihasilkan oleh pabrik sehingga kepuasan pelanggan tetap terjaga. Standar mutu
bahan baku dan produk pada PT. Gold Coin Indonesia dapat dilihat pada Tabel
2.2 dan Tabel 2.3.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Standar Kandungan Gizi Bahan Baku PT. Gold Coin Indonesia
Persentase Kadar (%)
No:

Bahan Baku
Protein

Lemak

Karbohidrat

Abu

Serat

Air

Energi

Bahan Kering

Nilai Ubah

1

Jagung

8,95

3,50

47,85

1,50

2,90

10,64

70,00

-

-

2

Dedak Beras

16,80

4,20

28,62

8,20

8,20

-

72,00

89,00

-

3

Dedak Gandum

25,00

7,00

64,75

5,30

3,50

17,35

80,72

-

-

4

Bungkil Kacang Kedelai

39,60

14,30

29,50

5,40

2,80

8,40

-

-

3-5

5

Tepung Ikan

22,65

15,38

-

26,65

1,80

10,72

-

-

1,5-3

6

Tepung Daging dan Tulang

50,00

8,50

-

33,00

2,80

-

65,00

92,60

-

7

Kopra

27,40

16,10

18,60

7,30

25,30

5,60

-

-

-

8

Minyak Sawit/CPO

39,60

14,30

29,50

5,40

2,80

8,40

-

-

3-5

9

Ampas Sawit

Asam Linoleat = 47,80%

Asam Linolenat = 23,40%

Asam Oleat = 22,90%

Sumber : PT. Gold Coin Indonesia

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Standar Kandungan Gizi Produk Pakan Ternak PT. Gold Coin Indonesia
No:

Jenis Produk Pakan

Persentase Kadar (%)
Abu
Serat
Air

Protein

Lemak

a. Pedaging Stater 1-21 hari

20-22

Min 5

Max 13

Max 5

b. Petelur umur 1-8 minggu

19-21

Min 3

Max 13

c. Petelur dewasa umur 19 minggu +

18,5-19,5

Min 3

2

Bebek petelur dari 5 % produksi akhir

17-19

3

Konsentrat untuk babi
a. Berat 16 Kg- panen
b. Pembibit umur 24 minggu +

1

4

5

Kalsium

Posfor

Max 8

0,8-1,2

0,6-1,0

Max 6

Max 8

0,8-1,2

0,6-1,0

Max 13

Max 7

Max 11

3-4,2

0,6-1,0

Min 3

11-15

Max 6

10-12

0,8-1,2

0,6-1,0

39-41

Min 3

Max 12

Max 8

Max 18

2-3

1-2

37-39

Min 3

Max 12

Max 8

Max 18

2-3

1-2

a. Finisher umur sebelum panen

21-29

Min 3

Max 13

Max 8

Max 13

2-2,5

1,0-1,5

b. Grower umur 50 gr-panen

37-39

Min 3

Max 13

Max 8

Max 13

1-2,5

0,6-1,5

Puyuh petelur umur 30 aktif

19-22

Min 3

Max 13

Max 6

Max 14

3-4,2

0,6-1,0

Ayam

Ikan Mas

Sumber : PT. Gold Coin Indonesia

Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi pakan ternak pada PT.
Gold Coin Indonesia meliputi bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong
yang disesuaikan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Bahan-bahan
tersebut mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh ternak. Zat-zat gizi yang
dibutuhkan tersebut adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.

2.6.2.1.Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses
produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang
membentuk suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi
pakan ternak pada PT. Gold Coin Indonesia yaitu:
1. Jagung
Jagung merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat protein
dan zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi. Jenis jagung yang
digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia dibedakan atas jagung lokal dan
jagung

impor.

Jagung

lokal

berasal

dari

Sidikalang,

Berastagi,

Pematangsiantar, Kabanjahe, sedangkan jagung import biasanya berasal dari
India.
2. Dedak
Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak beras ( r ice brand )
dan dedak gandum ( wheat brand ). Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu
dedak halus dan dedak kasar. Dedak halus merupakan kulit ari beras yang

Universitas Sumatera Utara

diperoleh dari proses penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan
hasil hancuran padi. Pada dedak gandum yang digunakan adalah wheatt
pollard , yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum. Dedak beras biasanya

berasal dari daerah sekitar Medan, sedangkan dedak gandum diimport dari
USA.
3. Bungkil Kacang Kedelai
Bungkil Kacang Kedelai disebut juga Soya Bean Meal (SBM). SBM
mengandung nilai protein yang tinggi, karena didalamnya terkandung asam
amino lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam amino
yang lainnya. Bahan ini biasanya diimport dari USA.
4. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi
tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium.
5. Tepung Daging dan Tulang
Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan hasil pengolahan dari
daging dan tulang sapi yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung
protein, lemak dan juga kalsium. Tepung daging dan tulang ini biasanya
diimport dari india.
6. Kopra
Kopra merupakan ampas kelapa dan digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan pakan ternak karena mengandung persentase serat yang tinggi.
Kopra dipesan dari agen local yang ada di Medan yang bekerjasama dengan
para penjual kopra.

Universitas Sumatera Utara

7. Minyak Sawit (CPO)
CPO merupakan bahan penting karena memiliki nilai biologis yang tinggi yang
diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
8. Ampas Sawit
Ampas sawit disebut juga Palm Kernel. Ampas sawit ini mengandung nilai
protein dan lemak yang tinggi yang sangat diperlukan dalam pembuatan pakan
ternak.

2.6.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu
produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
mempengaruhi kualitas dan produk. Selain itu, bahan tambahan juga merupakan
bahan yang ditambahkan pada produk akhir untuk menambah nilai jual produk
tersebut. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. karung plastik sebagai pembungkus produk agar produk siap dijual. Karung
plastik dibeli dari beberapa pabrik karung plastik lokal.
2. Benang jahit, yang digunakan untuk menjahit kemasan karung. Benang ini
biasanya dibeli dari jawa.
3. Feed card, yaitu kertas yang menunjukkan kode produksi berupa waktu
produksi, jenis, dan komposisinya.
4. Garam dan mineral, seperti sodium, pig mineral, dan poultry mineral.
Digunakan untuk pertumbuhan tulang dan menjaga keseimbangan asam basa
dalam cairan tubuh ternak. Biasanya bahan ini diimport dari USA.

Universitas Sumatera Utara

5. Vitamin, seperti lysine , dan luprosi, yaitu merupakan komponen organik yang
dibutuhkan untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh hewan ternak.
Bahan ini berasal dari Australia.
3. Minyak nabati, yaitu berfungsi untuk melengkapi kekurangan sumber energi
dalam bahan pakan ternak. Minyak ini akan mempermudah adonan pakan
melewati saringan. Bahan ini juga biasa diimport dari USA.
4. Zat aditif, seperti tapioca , yaitu berfungsi untuk memperbaiki pencernaan dan
mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Bahan ini diimport dari Spanyol.
5. Bahan liquid, seperti rhodimet dan choline Cl Cairan ini berfungsi untuk
memperhalus permukaan pakan ternak, yaitu dicampur pada saat proses
pelleting. Bahan ini berasal dari USA.

2.6.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi
hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar. Adapun bahan
penolong yang digunakan di PT Gold Coin Indonesia-Medan ini adalah:
1. Solar sebagai bahan bakar
Berfungsi sebagai bahan bakar untuk dryer dan boiler dan berasal dari
Pertamina.
2. Minyak pelumas sebagai pelumas
Berfungsi sebagai pelumas peralatan-peralatan produksi dan berasal dari
Pertamina.

Universitas Sumatera Utara

3. Air
Sebagai bahan penolong air digunakan untuk air umpan pada boiler. Air yang
digunakan berasal dari air tanah.

2.6.3. Uraian Proses
Untuk mendapatkan produk pakan ternak standard PT Gold Coin
Indonesia-Medan bahan baku dan bahan tambahan harus melalui berbagai
tahapan, tentunya dengan bantuan bahan penolong.
Proses produksi pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan ini banyak
menggunakan mesin dan dilakukan secara kontinu. Sebelum bahan baku
digunakan untuk proses produksi, terlebih dahulu melalui prosedur untuk dapat
disimpan di bin-bin dan cylo penyimpanan bahan baku. Proses pengolahan bahan
baku. Bahan baku yang datang pertama diuji terlebih dahulu di laboratorium
kandungan dan kualitasnya apakah sesuai dengan standard perusahaan atau tidak,
jika memenuhi maka bahan baku dibawa ke gudang bahan baku untuk dituang ke
intake bahan baku untuk disalurkan ke bin-bin bahan baku secara terpisah. Namun

untuk bahan baku jagung memiliki intake yang terpisah. Terlebih dahulu
dipisahkan antara jagung kering atau basah, yaitu berdasarkan hasil laporan
laboratorium. Jagung kering disalurkan ke cylo kering (kapasitas 2000 ton)
sedangkan jagung basah ke cylo (kapasitas 200 ton) basah untuk dilakukan proses
pengeringan terlebih dahulu dengan menggunakan dryer . Menurut standard PT
Gold Coin Indonesia-Medan, jagung yang kering memiliki kadar air ≤ 17%,
sedangkan untuk jagung basah yang masih dapat diterima adalah jagung dengan

Universitas Sumatera Utara

kadar air 17% - 25%. Setelah bahan baku berada di masing-masing bin makan
selanjutnya dapat dilakukan proses produksi. Adapun tahapan di PT. Gold Coin
Indonesia-Medan yaitu:
1. Penimbangan (dosing )
Penimbangan merupakan tahapan proses produksi pertama. Semua bahan
baku sebelumnya telah menempati bin-bin sesuai dengan yang telah
ditentukan. Kemudian akan dilakukan penimbangan (dosing ). Timbangan
terdapat dua unit yaitu timbangan I (kapasitas 3 ton) dan timbangan II
(kapasitas 1,5 ton). Sebelumnya formula telah dimasukkan ke computer
batching sesuai komposisi produk yang ingin diproduksi. Tiap bahan akan

ditimbang sesuai dengan persentase kebutuhan dari formula yang telah
ditetapkan untuk diproses tiap batch nya dimana 1 batch adalah sebanyak 3
ton. Lalu dibawa ke bin hopper dengan menggunakan chain conveyor dan
bucket elevator .

2. Penggilingan (Gr inding )
Selanjutnya bahan baku yang berada di bin hopper dibawa vibrator shiever
dengan menggunakan slide gate . Proses penggilingan dimulai setelah bahan
baku masuk ke dalam vibrator shiever (saringan bergetar) untuk memisahkan
bahan baku dengan ukuran yang kasar, sedang dan halus. vibrator shiever
memiliki saringan dengan ukuran 14 mesh, 16 mesh dan 20 mesh. Bahan baku
dengan ukuran kasar dan sedang akan mengalami proses penggilingan terlebih
dahulu sebelum masuk ke dalam mesin mixer , sedangkan bahan baku halus
dapat langsung menuju mesin mixer . Proses penggilingan dilakukan dengan

Universitas Sumatera Utara

dua buah mesin grinder yang berkapasitas 22 ton/jam dan berputar dengan
kecepatan 3000 rpm dengan daya sebesar 132 KW. Bahan baku yang masuk
akan mengalami proses pemukulan dengan kecepatan tinggi sehingga bahan
baku akan terpukul dan terlempar ke arah saringan/pengayak yang dipasang
sepanjang sisi mesin penggiling. Mesin penggiling ini dilengkapi dengan dust
collector yang berfungsi membuang udara panas hasil sampingan dari proses

penggilingan. Udara panas hasil pengilingan dihisap oleh blower melalui dust
filter sehingga udara panas yang bersih di buang ke udara, sedangkan debu bahan

baku yang menempel pada dust filter akan tersaring jatuh ke hopper penampung
oleh udara kejut yang disemprotkan jet filter . Pada proses ini, blower berfungsi
untuk mempercepat proses penggilingan sehingga bahan yang halus akan cepat
tersaring dan bahan yang kasar akan cepat terpukul oleh pisau-pisau. Setelah itu
bahan baku yang telah halus dilanjutkan ke mesin mixer .

4. Pencampuran ( mixing )
Hasil penggilingan dari grinder akan dicampur hingga rata di mixer . Pada saat
proses mixing ini, bahan tambahan cair berupa CPO, rhodimet dan choline Cl,
zat aditif, garam, mineral dan vitamin dicampur dengan bahan baku. CPO,
rhodimet, dan choline Cl disemprotkan lewat pipa yang bersumber dari tangki,

sedangkan garam, mineral dan vitamin dimasukkan langsung ke hopper mixer
oleh operator Hand and Dumping II . Mesin mixer yang digunakan
berkecepatan 22 rpm dan kapasitas 6000 liter dengan daya 30 KW. Mesin ini
terdiri dari pisau-pisau pengaduk yang berputar pada sumbunya. Lama
pencampuran dapat diatur dengan alat pengontrol dari ruang control dan
biasanya pencapuran telah sempurna pada waktu 4 menit. Jika produk yang

Universitas Sumatera Utara

diinginkan dalam bentuk mash (tepung), hasil pencampuran dari mesin mixer
akan dibawa langsung ke bin finished product. Namun untuk produk
berbentuk pellet, bahan hasil campuran akan melalui proses peletizing
sedangkan untuk produk berbentuk crumble akan diteruskan ke proses
peletizing dan crumbling .

5. Pembutiran ( Peletizing )
Hasil campuran dari mesin mixer akan dibawa ke mesin pellet mill dan
dilakukan pemanasan dengan tujuan untuk memudahkan pembentukan pellet.
Bahan terlebih dahulu dipanaskan dengan steam yang berasal dari boiler.
Steam yang digunakan bersuhu 70-80oC dan bertekanan 8-9 bar. Pemanasan

dilakukan agar proses penekanan atau pelleting menjadi lebih mudah. Proses
pemeletan dilakukan dengan mesin press yang terdiri dari 2 buah ring die
press yang bekerja berputar dan menekan die ring yang memiliki lubang-

lubang dengan ukuran tertentu, dimana die ring berputar dengan kecepatan
1500 rpm dan kapasitas 15 ton/jam dengan daya 200 KW. Dengan demikian
bahan campuran yang masuk akan berputar dan ditekan keluar melalui lubanglubang yang terdapat pada ring die press sesuai dengan ukuran cetakan produk
yang diinginkan, di luar ring die press terdapat pisau yang akan memotong
hasil pellet , sehingga ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Cetakan atau ring
die memiliki banyak jenis ukuran, yaitu 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 mm. Setelah itu
butiran bentuk pellet dibawa ke mesin cooler untuk didinginkan sampai
temperatur udara luar (28 oC). Hasil dari mesin cooler ini akan dibawa ke bin
finished product jika produk yang diinginkan dalam bentuk pellet. Sisa dari

Universitas Sumatera Utara

proses pelleting yang tidak sesuai ukuran yang diinginkan akan dibawa
kembali ke mesin grinder untuk proses penggilingan kembali. Namun jika
produk yang diinginkan dalam bentuk crumble, maka hasil dari mesin cooler
ini akan diteruskan ke mesin crumble .
6. Proses Pembentukan (Crumble Crumbling )
Untuk mendapatkan bentuk crumble , butiran pellet dicacah menjadi ukuran
yang lebih kecil sesuai dengan yang diinginkan dengan menggunakan mesin
crumble yang berputar dengan kecepatan 22 rpm dan daya 1,5 KW. Crumble

yang dihasilkan kemudian akan melewati penyaringan oleh vibrator screen
untuk memperoleh ukuran yang diinginkan. Selanjutnya crumble hasil
pengayakan yang diperoleh akan dibawa ke bin finished product untuk proses
sacking . Sisa dari proses pengayakan akan dibawa kembali ke mesin grinder

untuk proses penggilingan kembali.
7. Pengepakan (Sacking Off)
Hasil akhir proses produksi dapat berupa mash , pellet, dan crumble akan
dibawa ke proses sacking off. Produk jadi akan dicurahkan ke karung plastik
melalui slide gate sebanyak 50 kg/karung setelah dilakukan penyetelan pada
mesinnya. Selanjutnya dengan belt conveyor karung dibawa ke sewing
machine untuk dijahit dan dengan menambahkan feed ticket pada karung.

Karung yang telah dijahit akan disusun pada pallet lalu diangkut ke gudang
produk jadi dengan forklift.

Universitas Sumatera Utara

2.7.

Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan digunakan untuk melaksanakan aktivitas produksi

yang terjadi di pabrik. Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan. Sedangkan mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim
atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas
manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim
energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang
telah disetel. Pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan sangat banyak mesin yang
digunakan.

2.7.1. Mesin Produksi

Mesin-mesin produksi yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan
adalah:
1. Dryer
Fungsi

: Mengurangi kadar air bahan baku sampai 15%

Jumlah

: 1 unit

Merek

: Rotor

Tipe

: CMAE 280

Motor

: 7,5 KW

Putaran

: 3000 rpm

2. Blower
Fungsi

: Menarik udara panas dari dalam grinder sekaligus mempercepat
turunnya material

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

: 1 unit

Merek

: Van Arsen

Motor

: 7,5 KW

Putaran

: 3000 rpm

3. Drum Siever
Fungsi

: Menyaring plastik dan bahan yang dapat menghambat ra w
material melewati conveyor dan elevator

Jumlah

: 3 unit

Tipe

: TZ 700 x 2300

Motor

: 2,2 KW

Putaran

: 177 rpm

4. Vibrator
Fungsi

: Menyaring material yang halus dan kasar

Jumlah

: 2 unit

Merek

: Mogensen

Tipe

: E-1534

Motor

: 2,7 KW dan 3,4 KW

5. Grinder
Fungsi

: Menggiling/menghaluskan bahan baku kasar

Jumlah

: 2 unit

Merek

: Fimet/Electrim

Tipe

: 700-2D

Motor

: 132 KW

Universitas Sumatera Utara

Putaran

: 3000 rpm

6. Mixer
Fungsi

: Mencampur bahan baku

Jumlah

: 1 unit

Motor

: 30 KW

Putaran

: 22 rpm

Kapasitas : 6000 liter
Merek

: Nord

7. Pellet Mill
Fungsi

: Menghasilkan pakan berbentuk pellet

Jumlah

: 1 unit

Merek

: Fimet/Electrim

Tipe

: C 750/250

Motor

: 200 KW

Putaran

: 1500 rpm

8. Crumble
Fungsi

: Membentuk crumble

Jumlah

: 2 unit

Tipe

: KR 16,2

Merek

: Rotor

Motor

: 5,5 KW

Putaran

: 1000 rpm

Universitas Sumatera Utara

9. Sewing Machine
Fungsi

: Menjahit karung pakan sebagai produk akhir

Jumlah

: 2 unit

Tipe

: Model 90/100

Merek

: Fischbein

2.7.2. Peralatan (Equipment)
Peralatan-peralatan yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan
adalah:
1. Intake Jagung
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku berupa jagung
Jumlah : 1 unit
2. Intake I dan II
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku selain jagung
Jumlah : 2 unit
3. Bin Ra w Material
Fungsi : Tempat penyimpanan ra w material
Jumlah : 24 unit
4. Magnet
Fungsi : Menarik logam-logam yang masuk bersama bahan baku
Jumlah : 2 unit
Tipe : PM 3

Universitas Sumatera Utara

5. CPO Pump
Fungsi : Sebagai tangki penyimpanan CPO
Jumlah : 3 unit
Merek : Regaline
Tipe μ MP 1,5”
6. Day Bin
Fungsi : Tempat penyimpanan sementara produk dalam proses.
Jumlah : 4 Unit
7. Dust Collector
Fungsi : Menyaring bahan-bahan agar material yang digiling tidak
terbuang ke udara
Jumlah : 2 unit
Merek : Van Arsen
Tipe : C-CAE 215
8. Cooler
Fungsi : Mendinginkan pakan dari mesin pellet
Jumlah : 1 unit
9. Cyclon
Fungsi : Sebagai pemisah partikel-partikel halus
Jumlah : 1 unit
Tipe : 1600 / 450 x 908 RECHTS
10. Bin Finish Product
Fungsi : Tempat penyimpanan produk jadi yang akan di sacking

Universitas Sumatera Utara

Jumlah : 8 unit

2.7.3. Utilitas
Utilitas yang terdapat di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah:
1. Genset
Fungsi : Pembangkit listrik apabila listrik PLN padam
Jumlah : 1 unit
Merek : Perkin
Daya : 1000 KVA
2. Boiler
Fungsi : Membangkitkan steam
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 2 ton/jam
Tekanan : 8 bar
3. Compressor
Fungsi : Sebagai penggerak sistem pneumatic pada mesin
produksi
Jumlah : 2 unit
Motor : 15 KW dan 22KW/380 V
4. Tangki Air
Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan air
Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

5 42 242

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

1 4 20

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 1

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

2 16 7

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 3

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 1 50