Analisis Tokoh Utama Novel Angsa-Angsa Liar Karya Jung Chang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti.
Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah
menganalisis tokoh utama dalam sebuah novel. Penelitian tentang analisis
tokoh utama berdasarkan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra
sudah banyak yang meneliti, diantaranya :
1. Kiki Valentine, dengan judul skripsi Unsur Intrinsik Dalam Novel Angsa-
Angsa Liar Karya Jung Chang . Penelitian tersebut menganalisa tentang
鸿
unsur-unsur intrinsik dalam novel
中国女人的故
Angsa-Angsa Liar yang terdiri dari tiga unsur yaitu penokohan, alur, dan
latar belakang.
2. Irwan, B dengan judul skripsi
Dengarlah Nyanyian Angin
Analisis Tokoh Utama dalam Novel
Karya
Haruki Murakami Pendekatan
Struktural, 2010 . Penelitian tersebut meneliti tentang tokoh utama
dengan pendekatan struktural. Melalui pendekatan struktural, Irwan B
menganalisis
tokoh
utama
dengan menghubungkan
unsur-unsur
intrinsik yang membangun dalam sebuah novel, yaitu hubungan tokoh
utama
dengan
latar,
hubungan
tokoh
utama
dengan
alur, dan
hubungan tokoh utama dengan tokoh lain. Penelitian ini sangat
membantu penulis
untuk
melihat
bagaimana
menganalisis
tokoh
Universitas Sumatera Utara
utama berdasarkan pendekatan struktural.
3.
Buhari
Imran,
dengan
Struktural,2001 . Penelitian
judul
skripsi
tersebut
Para
meneliti
Priyayi
tentang
Analisis
unsur-unsur
intrinsik yaitu tokoh, tema, latar, alur, dan sudut pandang dalam
novel para priyayi, serta keterkaitan antar unsur yang menbangun
sebuah novel. Penelitian ini membantu penulis dalam menganalisis
unsur intrinsik novel
鸿
中国女人的故
Angsa- Angsa
Liar . Sedangkan penulis sendiri membahas tentang tokoh utama yang
ditinjau berdasarkan pendekatan struktural.
4.
Rusmawani, dengan judul skripsi Analisis Tokoh Utama Dalam novel
Pearl Of China,2012 . Penelitian ini meneliti tentang tokoh utama.
Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menganalisis karakter
utama dari Pearl novel Cina berdasarkan pendekatan struktural. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural yang
digunakan untuk analisis hubungan antara karakter utama dan unsur
intrinsik dalam novel.
5.
Zhang Se Hong dan Bi Hong dalam penelitiannya yang berjudul
Cong < Jian Nan Shi Shi> Kan Jia Geng Qi Xiao Shuo De Ren Wu
Ke Hua (2003) menggambarkan tentang karakter tokoh-tokoh utama
yang terdapat dalam novel Jian Nan Shi Shi terutama tokoh Jia
Geng Qi. Penelitian ini membantu penulis untuk menggambarkan
tokoh-tokoh utama.
Universitas Sumatera Utara
6. Sui Hong Lei dalam penelitian yang berjudul Cong Ren Ji Gong
Neng Shi Jiao Fen Xi Xiao Shuo Ren Wu Xing Ge Te Zheng (2008),
mendeskripsikan ciri-ciri karakter tokoh utama dalam sebuah novel.
2.2 Konsep
Penulis akan memaparkan dengan jelas tentang variabel-variabel dalam judul
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan konsep, yaitu :
2.2.1
Unsur Intrinsik
Dalam sebuah karya sastra tentu terdapat unsur-unsur yang membangun
karya sastra tersebut. Sebuah novel ada unsur-unsur yang membangun
yaitu tema, alur (plot), latar(setting), penokohan, dan sudut pandang.
1. Tema
Menurut Fananie (2000:84), tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup
pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya sastra. Tema adalah ide
yang
mendasari suatu cerita.Tema berperan sebagai pangkal
tolak
pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakan pengarang.
Tema merupakan kaitan hubungan
antara
makna
dengan tujuan
pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya (Aminuddin dalam Siswanto,
2008 : 161).Tema dikembangkan dan ditulis pengarang dengan bahasa
yang indah sehingga menghasilkan karya sastra atau drama. Tema
merupakan ide pusat atau pikiran pusat,
arti dantujuan cerita, pokok
pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar
dan dapat menjadi sumber
konflik-konflik. Seorang
cerita
pengarang
memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan
proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami
Universitas Sumatera Utara
unsur-unsur
yang
menjadi media pemapar tersebut, menyimpulkan
makna yang dikandungnya serta mampu menghubungkan dengan tujuan
penciptaan pengarangnya (Aminuddin, 1984 :108).
Berdasarkan pengertian tema yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa tema dalam novel Angsa-Angsa Liar
adalah
Tiga Generasi yang tetap berjuang mempertahankan moral yang bersih
dibawah tekanan pemimpin yang haus kekuasaan dan mengacaubalaukan
negeri Cina.
2. Alur (plot)
Alur ialah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa
sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam
sebuah cerita Abrams (dalam Siswanto 1981 :137).
membagi alur
utama
rangkaian peristiwa
dan alur bawahan. Alur
Sudjiman (1990)
utama merupakan
yang menggerakkan jalan cerita. Alur bawahan
adalah alur kedua atau tambahan yang disusupkan di sela-sela bagianbagian alur utama sebagai variasi. Alur bawahan merupakan lakuan
tersendiri tetapi yang masih ada hubungannya dengan alur utama.
Adakalanya alur bawahan ini dimaksudkan untuk menimbulkan kontras,
adakalanya sejalan dengan alur utama. Sudjiman (1990) juga membagi
alur atas alur erat (ketat) dan alur longgar. Alur
erat adalah jalinan
peristiwa yang sangat padu di dalam suatu karya sastra; kalau salah satu
peristiwa ditiadakan, keutuhan
adalah jalinan peristiwa
yang
cerita akan terganggu. Alur
tidak padu di dalam karya
longgar
sastra,
Universitas Sumatera Utara
meniadakan salah satu peristiwa tidak akan mengganggu jalan cerita.
Plot
berfungsi sebagai suatu kerangka
karangan
yang
dijadikan
pedoman dalam mengembangkan keseluruhan isi ceritanya, sedangkan
bagi pembaca, pemahaman plot berarti
juga
pemahaman terhadap
keseluruhan isi cerita secara runtut dan jelas (Aminuddin, 1984 : 98).
Pada dasarnya alur dibagi menjadi tiga. Jenis-jenis alur, yaitu sebagai
berikut.
1.
Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan
urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
2.
Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita
ke masa atau waktu sebelumnya.
3.
Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur
mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal,
dilanjutkan ke akhir cerita.
Pengertian alur mundur adalah apabila cerita tidak mengikuti konsep urutanurutan di atas. Alur yang terdapat dalam novel
鸿
中国女人的故
Angsa-Angsa Liar adalah alur campuran karena cerita dalam Novel
中国女人的故
鸿
Angsa-Angsa Liar bergerak dari bagian tengah, menuju ke
awal, dilanjutkan ke akhir cerita.
Universitas Sumatera Utara
3. Latar (Setting)
Latar (Setting) diterjemahkan sebagai latar cerita. Menurut Abrams, latar
atau setting merupakan satu elemen pembentuk cerita yang sangat
penting, karena elemen tersebut akan dapat menentukan situasi umum
sebuah karya (dalam Fananie, 2000:97). Latar atau setting yang disebut
sebagai landas tumpu yang mengarahkan pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa
yang diceritakan (dalam Nurgiyantoro, 1998:216).
Leo
hamalian
dan Frederick R. Karell
149)
(dalam Siswanto, 2008:
menjelaskan bahwa latar cerita dalam karya fiksi bukannya berupa
tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan
tertentu, tetapi juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan
sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup suatu masyarakat
dalam menanggapi suatu problem tertentu. Oleh karena itu latar tidak
hanya
mendeskripsikan tempat, waktu dan peristiwa
serta
dalam suatu cerita. Adapun latar atau setting dalam novel
中国女人的故
suasana
鸿
Angsa-Angsa Liar adalah mencakup wilayah Yibin,
Provinsi Sichuan,China.
4. Penokohan
Salah satu unsur intrinsik yang mendukung keberhasilan karya sastra
adalah tokoh dan penokohan. Tokoh adalah komponen yang penting
dalam cerita. Apabila tokoh tidak ada, sulit menggolongkan sebuah karya
Universitas Sumatera Utara
sastra ke dalam karya sastra naratif karena tindakan para tokoh
menyebabkan terjadinya alur. Sedangkan penokohan atau karakteristik
adalah upaya pengarang untuk memberikan
gambaran
yang utuh
mengenai tokoh di dalam ceritanya. Penokohan adalah bagaimana cara
pengarang menggambarkan
watak
rekaan (Mursal Esten, 1978:27).
tokoh-tokoh dalam sebuah cerita
Watak, perwatakan, dan
karakter
menuju pada sifat dan sikap para tokoh seperti ditafsirkan oleh pembaca,
lebih
menunjukan
pada
kualitas
pribadi
seorang
tokoh
(Nurgiyantoro,2000:165).
Adapun tokoh utama dalam novel
鸿
中国女人的故
Angsa-Angsa Liar adalah :
Yu-Fang : memiliki karakter baik, lemah lembut, tidak mudah putus
asa, penyayang, dan berani.
De Hong :
memiliki
karakter
baik, berani, penyayang,
pintar,
tegas,pejuang keras, lincah dan tidak mudah putus asa.
Jung Chang : memiliki karakter baik, berani, peduli, pintar, pejuang keras,
penyanyang, moral yang tinggi, dan tidak manja.
Kaisar Mao: memiliki karakter jahat, mementingkan diri sendiri, haus
kekuasaan, licik, dan rela mematikan orang bahkan yang tidak memiliki
salah.
5. Sudut Pandang
Menurut Abrams, sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang
dipergunakan pengarang
sebagai sarana
untuk menyajikan tokoh,
Universitas Sumatera Utara
tindakan, latar dan berbagai peristiwa
yang membentuk cerita dalam
sebuah karya fiksi kepada pembaca (dalam Nurgiyantoro, 1998:248).
Sudut pandang adalah tempat sastrawan memandang ceritanya. Dari
sudut pandang itulah sastrawan bercerita tentang tokoh, peristiwa, tempat,
waktu, dengan gayanya sendiri. Sudut pandang menunjuk pada cara
sebuah
cerita dikisahkan. Sudut pandang
merupakan cara
atau
pandangan yang digunakan sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,
tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam
sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Dalam hal ini, sudut pandang
pengarang Jung Chang dalam novel Angsa-Angsa Liar adalah sudut
pandang
pengarang
pertama
yaitu
sudut penglihatan
bertindak sebagai
penguasa
yang
cerita,
berkuasa dimana
pengarang
juga
mengomentari kelakuan para pelakunya seolah berkomunikasi langsung
dengan pembaca.
2.3 Landasan Teori
Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan,
menilai suatu objek atau data
yang
dikumpulkan, sekaligus sebagai
pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Adapun
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Struktural.
a.
Teori Struktural
Menurut Teeuw (1984:135), pendekatan struktural mencoba menguraikan
keterkaitan
dan
fungsi
masing-masing
unsur
karya
sastra
sebagai
kesatuanstruktural bersama-samamenghasilkan makna menyeluruh. Pendekatan
struktural membongkar seluruh isi (unsur-unsur intrinsik di dalam novel) dan
Universitas Sumatera Utara
menghubungkan relevansinya antara unsur-unsur di dalamnya.
Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memfokuskan perhatian
kepada sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai
struktur yang otonom dan bebas dari hubungan dengan realitas, pengarang
maupun pembaca. Teori struktural sastra
merupakan sebuah teori untuk
mendekati teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai
unsur teks. Struktural sastra mengupayakan adanya suatu dasar yang ilmiah
bagi teori sastra, seperti halnya disiplin-disiplin ilmu lainnya.
Teeuw mengungkapkan asumsi dasar struktural adalah teks sastra
merupakan keseluruhan, kesatuan
yang
bulat
dan
mempunyai koherensi
batiniah (2011:46). Struktural secara khusus mengacu pada praktik kritik sastra
yang
model analisisnya
pendekatannya
didasarkan pada
selalu pada
unsur intrinsik
teori linguistik modern,
(struktur kesusastraan)
yang
dan
menganggap teks sastra adalah yang otonom.
Dalam meneliti
sebuah karya
sastra
diperlukan pendekatan, dalam
penulisan ini digunakan pendekatan struktural. Jika peneliti
sastra
mengetahui sebuah makna
peneliti harus
dalam sebuah karya
sastra
ingin
menganalisis aspek yang membangun karya tersebut dan menghubungkan
dengan aspek lain sehingga makna yang terkandung dalam sebuah karya
sastra mampu dipahami
dengan
baik.
Analisis
struktural bertujuan untuk
membongkar dan memaparkan secermat mungkin tentang
keterkaitan dan
hubungan semua unsur dan aspek karya sastra yang menghasilkan makna
menyeluruh. Pendekatan sturuktural melihat karya sastra sebagai satu kesatuan
makna secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti.
Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah
menganalisis tokoh utama dalam sebuah novel. Penelitian tentang analisis
tokoh utama berdasarkan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra
sudah banyak yang meneliti, diantaranya :
1. Kiki Valentine, dengan judul skripsi Unsur Intrinsik Dalam Novel Angsa-
Angsa Liar Karya Jung Chang . Penelitian tersebut menganalisa tentang
鸿
unsur-unsur intrinsik dalam novel
中国女人的故
Angsa-Angsa Liar yang terdiri dari tiga unsur yaitu penokohan, alur, dan
latar belakang.
2. Irwan, B dengan judul skripsi
Dengarlah Nyanyian Angin
Analisis Tokoh Utama dalam Novel
Karya
Haruki Murakami Pendekatan
Struktural, 2010 . Penelitian tersebut meneliti tentang tokoh utama
dengan pendekatan struktural. Melalui pendekatan struktural, Irwan B
menganalisis
tokoh
utama
dengan menghubungkan
unsur-unsur
intrinsik yang membangun dalam sebuah novel, yaitu hubungan tokoh
utama
dengan
latar,
hubungan
tokoh
utama
dengan
alur, dan
hubungan tokoh utama dengan tokoh lain. Penelitian ini sangat
membantu penulis
untuk
melihat
bagaimana
menganalisis
tokoh
Universitas Sumatera Utara
utama berdasarkan pendekatan struktural.
3.
Buhari
Imran,
dengan
Struktural,2001 . Penelitian
judul
skripsi
tersebut
Para
meneliti
Priyayi
tentang
Analisis
unsur-unsur
intrinsik yaitu tokoh, tema, latar, alur, dan sudut pandang dalam
novel para priyayi, serta keterkaitan antar unsur yang menbangun
sebuah novel. Penelitian ini membantu penulis dalam menganalisis
unsur intrinsik novel
鸿
中国女人的故
Angsa- Angsa
Liar . Sedangkan penulis sendiri membahas tentang tokoh utama yang
ditinjau berdasarkan pendekatan struktural.
4.
Rusmawani, dengan judul skripsi Analisis Tokoh Utama Dalam novel
Pearl Of China,2012 . Penelitian ini meneliti tentang tokoh utama.
Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menganalisis karakter
utama dari Pearl novel Cina berdasarkan pendekatan struktural. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural yang
digunakan untuk analisis hubungan antara karakter utama dan unsur
intrinsik dalam novel.
5.
Zhang Se Hong dan Bi Hong dalam penelitiannya yang berjudul
Cong < Jian Nan Shi Shi> Kan Jia Geng Qi Xiao Shuo De Ren Wu
Ke Hua (2003) menggambarkan tentang karakter tokoh-tokoh utama
yang terdapat dalam novel Jian Nan Shi Shi terutama tokoh Jia
Geng Qi. Penelitian ini membantu penulis untuk menggambarkan
tokoh-tokoh utama.
Universitas Sumatera Utara
6. Sui Hong Lei dalam penelitian yang berjudul Cong Ren Ji Gong
Neng Shi Jiao Fen Xi Xiao Shuo Ren Wu Xing Ge Te Zheng (2008),
mendeskripsikan ciri-ciri karakter tokoh utama dalam sebuah novel.
2.2 Konsep
Penulis akan memaparkan dengan jelas tentang variabel-variabel dalam judul
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan konsep, yaitu :
2.2.1
Unsur Intrinsik
Dalam sebuah karya sastra tentu terdapat unsur-unsur yang membangun
karya sastra tersebut. Sebuah novel ada unsur-unsur yang membangun
yaitu tema, alur (plot), latar(setting), penokohan, dan sudut pandang.
1. Tema
Menurut Fananie (2000:84), tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup
pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya sastra. Tema adalah ide
yang
mendasari suatu cerita.Tema berperan sebagai pangkal
tolak
pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakan pengarang.
Tema merupakan kaitan hubungan
antara
makna
dengan tujuan
pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya (Aminuddin dalam Siswanto,
2008 : 161).Tema dikembangkan dan ditulis pengarang dengan bahasa
yang indah sehingga menghasilkan karya sastra atau drama. Tema
merupakan ide pusat atau pikiran pusat,
arti dantujuan cerita, pokok
pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar
dan dapat menjadi sumber
konflik-konflik. Seorang
cerita
pengarang
memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan
proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami
Universitas Sumatera Utara
unsur-unsur
yang
menjadi media pemapar tersebut, menyimpulkan
makna yang dikandungnya serta mampu menghubungkan dengan tujuan
penciptaan pengarangnya (Aminuddin, 1984 :108).
Berdasarkan pengertian tema yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa tema dalam novel Angsa-Angsa Liar
adalah
Tiga Generasi yang tetap berjuang mempertahankan moral yang bersih
dibawah tekanan pemimpin yang haus kekuasaan dan mengacaubalaukan
negeri Cina.
2. Alur (plot)
Alur ialah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa
sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam
sebuah cerita Abrams (dalam Siswanto 1981 :137).
membagi alur
utama
rangkaian peristiwa
dan alur bawahan. Alur
Sudjiman (1990)
utama merupakan
yang menggerakkan jalan cerita. Alur bawahan
adalah alur kedua atau tambahan yang disusupkan di sela-sela bagianbagian alur utama sebagai variasi. Alur bawahan merupakan lakuan
tersendiri tetapi yang masih ada hubungannya dengan alur utama.
Adakalanya alur bawahan ini dimaksudkan untuk menimbulkan kontras,
adakalanya sejalan dengan alur utama. Sudjiman (1990) juga membagi
alur atas alur erat (ketat) dan alur longgar. Alur
erat adalah jalinan
peristiwa yang sangat padu di dalam suatu karya sastra; kalau salah satu
peristiwa ditiadakan, keutuhan
adalah jalinan peristiwa
yang
cerita akan terganggu. Alur
tidak padu di dalam karya
longgar
sastra,
Universitas Sumatera Utara
meniadakan salah satu peristiwa tidak akan mengganggu jalan cerita.
Plot
berfungsi sebagai suatu kerangka
karangan
yang
dijadikan
pedoman dalam mengembangkan keseluruhan isi ceritanya, sedangkan
bagi pembaca, pemahaman plot berarti
juga
pemahaman terhadap
keseluruhan isi cerita secara runtut dan jelas (Aminuddin, 1984 : 98).
Pada dasarnya alur dibagi menjadi tiga. Jenis-jenis alur, yaitu sebagai
berikut.
1.
Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan
urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
2.
Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita
ke masa atau waktu sebelumnya.
3.
Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur
mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal,
dilanjutkan ke akhir cerita.
Pengertian alur mundur adalah apabila cerita tidak mengikuti konsep urutanurutan di atas. Alur yang terdapat dalam novel
鸿
中国女人的故
Angsa-Angsa Liar adalah alur campuran karena cerita dalam Novel
中国女人的故
鸿
Angsa-Angsa Liar bergerak dari bagian tengah, menuju ke
awal, dilanjutkan ke akhir cerita.
Universitas Sumatera Utara
3. Latar (Setting)
Latar (Setting) diterjemahkan sebagai latar cerita. Menurut Abrams, latar
atau setting merupakan satu elemen pembentuk cerita yang sangat
penting, karena elemen tersebut akan dapat menentukan situasi umum
sebuah karya (dalam Fananie, 2000:97). Latar atau setting yang disebut
sebagai landas tumpu yang mengarahkan pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa
yang diceritakan (dalam Nurgiyantoro, 1998:216).
Leo
hamalian
dan Frederick R. Karell
149)
(dalam Siswanto, 2008:
menjelaskan bahwa latar cerita dalam karya fiksi bukannya berupa
tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan
tertentu, tetapi juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan
sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup suatu masyarakat
dalam menanggapi suatu problem tertentu. Oleh karena itu latar tidak
hanya
mendeskripsikan tempat, waktu dan peristiwa
serta
dalam suatu cerita. Adapun latar atau setting dalam novel
中国女人的故
suasana
鸿
Angsa-Angsa Liar adalah mencakup wilayah Yibin,
Provinsi Sichuan,China.
4. Penokohan
Salah satu unsur intrinsik yang mendukung keberhasilan karya sastra
adalah tokoh dan penokohan. Tokoh adalah komponen yang penting
dalam cerita. Apabila tokoh tidak ada, sulit menggolongkan sebuah karya
Universitas Sumatera Utara
sastra ke dalam karya sastra naratif karena tindakan para tokoh
menyebabkan terjadinya alur. Sedangkan penokohan atau karakteristik
adalah upaya pengarang untuk memberikan
gambaran
yang utuh
mengenai tokoh di dalam ceritanya. Penokohan adalah bagaimana cara
pengarang menggambarkan
watak
rekaan (Mursal Esten, 1978:27).
tokoh-tokoh dalam sebuah cerita
Watak, perwatakan, dan
karakter
menuju pada sifat dan sikap para tokoh seperti ditafsirkan oleh pembaca,
lebih
menunjukan
pada
kualitas
pribadi
seorang
tokoh
(Nurgiyantoro,2000:165).
Adapun tokoh utama dalam novel
鸿
中国女人的故
Angsa-Angsa Liar adalah :
Yu-Fang : memiliki karakter baik, lemah lembut, tidak mudah putus
asa, penyayang, dan berani.
De Hong :
memiliki
karakter
baik, berani, penyayang,
pintar,
tegas,pejuang keras, lincah dan tidak mudah putus asa.
Jung Chang : memiliki karakter baik, berani, peduli, pintar, pejuang keras,
penyanyang, moral yang tinggi, dan tidak manja.
Kaisar Mao: memiliki karakter jahat, mementingkan diri sendiri, haus
kekuasaan, licik, dan rela mematikan orang bahkan yang tidak memiliki
salah.
5. Sudut Pandang
Menurut Abrams, sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang
dipergunakan pengarang
sebagai sarana
untuk menyajikan tokoh,
Universitas Sumatera Utara
tindakan, latar dan berbagai peristiwa
yang membentuk cerita dalam
sebuah karya fiksi kepada pembaca (dalam Nurgiyantoro, 1998:248).
Sudut pandang adalah tempat sastrawan memandang ceritanya. Dari
sudut pandang itulah sastrawan bercerita tentang tokoh, peristiwa, tempat,
waktu, dengan gayanya sendiri. Sudut pandang menunjuk pada cara
sebuah
cerita dikisahkan. Sudut pandang
merupakan cara
atau
pandangan yang digunakan sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,
tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam
sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Dalam hal ini, sudut pandang
pengarang Jung Chang dalam novel Angsa-Angsa Liar adalah sudut
pandang
pengarang
pertama
yaitu
sudut penglihatan
bertindak sebagai
penguasa
yang
cerita,
berkuasa dimana
pengarang
juga
mengomentari kelakuan para pelakunya seolah berkomunikasi langsung
dengan pembaca.
2.3 Landasan Teori
Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan,
menilai suatu objek atau data
yang
dikumpulkan, sekaligus sebagai
pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Adapun
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Struktural.
a.
Teori Struktural
Menurut Teeuw (1984:135), pendekatan struktural mencoba menguraikan
keterkaitan
dan
fungsi
masing-masing
unsur
karya
sastra
sebagai
kesatuanstruktural bersama-samamenghasilkan makna menyeluruh. Pendekatan
struktural membongkar seluruh isi (unsur-unsur intrinsik di dalam novel) dan
Universitas Sumatera Utara
menghubungkan relevansinya antara unsur-unsur di dalamnya.
Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memfokuskan perhatian
kepada sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai
struktur yang otonom dan bebas dari hubungan dengan realitas, pengarang
maupun pembaca. Teori struktural sastra
merupakan sebuah teori untuk
mendekati teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai
unsur teks. Struktural sastra mengupayakan adanya suatu dasar yang ilmiah
bagi teori sastra, seperti halnya disiplin-disiplin ilmu lainnya.
Teeuw mengungkapkan asumsi dasar struktural adalah teks sastra
merupakan keseluruhan, kesatuan
yang
bulat
dan
mempunyai koherensi
batiniah (2011:46). Struktural secara khusus mengacu pada praktik kritik sastra
yang
model analisisnya
pendekatannya
didasarkan pada
selalu pada
unsur intrinsik
teori linguistik modern,
(struktur kesusastraan)
yang
dan
menganggap teks sastra adalah yang otonom.
Dalam meneliti
sebuah karya
sastra
diperlukan pendekatan, dalam
penulisan ini digunakan pendekatan struktural. Jika peneliti
sastra
mengetahui sebuah makna
peneliti harus
dalam sebuah karya
sastra
ingin
menganalisis aspek yang membangun karya tersebut dan menghubungkan
dengan aspek lain sehingga makna yang terkandung dalam sebuah karya
sastra mampu dipahami
dengan
baik.
Analisis
struktural bertujuan untuk
membongkar dan memaparkan secermat mungkin tentang
keterkaitan dan
hubungan semua unsur dan aspek karya sastra yang menghasilkan makna
menyeluruh. Pendekatan sturuktural melihat karya sastra sebagai satu kesatuan
makna secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara