Ana F Skripsi full

  

PENGARUH AMBIGUITAS PERAN

TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh : Ana Faridatunniswah A2D309011 PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

  

PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ana Faridatunniswah NIM : A2D309011 Jurusan : S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

  Diponegoro Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Ambiguitas Peran Terhadap Kinerja Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang” adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukanlah hasil plagiat baik sebagian maupun seluruhnya dari karya ilmiah orang lain, dan semua kutipan yang ada di dalam skripsi ini telah saya sebutkan sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya ilmiah.

  Semarang, Agustus 2013 Yang Menyatakan

  Ana Faridatunniswah NIM. A2D309011

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

   Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Alam Nasyrah: 6)

  “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (Al Baqarah: 185) “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” (Ath Thalaaq:4)

  Ku Persembahkan karya ini untuk Ibu dan Bapakku

  Mas Martono Kakak Tata, Mas Ral dan Dek Ndin Terimakasih atas cinta yang telah kalian berikan.

  PERSETUJUAN

  Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Jum’at Tanggal : 19 Juli 2013 Pembimbing

  I Pembimbing

  II Wiji Suwarno, S. Pd.I, S.IPI, M.Hum Yuli Rohmiyati, S.Sos, M.Si.

  NIP.197307142005011002 NIP.198007042008122002

  

PENGESAHAN

  Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada tanggal 19 Agustus 2013 Ketua Drs. Ari Setyadi, M.S.

  NIP. 195809091984031002 Anggota I Heriyanto, S.Sos., M.IM.

  NIP. 197704082010121001 Anggota II Wiji Suwarno, S.Pd.I, S.IPI, M.Hum.

  NIP.197307142005011002 Anggota III Yuli Rohmiyati, S.Sos, M.Si NIP.198007042008122002

  

PRAKATA

  Assalamu’alaikum Wr.Wb Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat

  Allah SWT atas berkah, rahmat, hidayah dan karunia serta ridho-Nya, akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program strata satu (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang dengan judul Pengaruh Ambiguitas peran terhadap Kinerja Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang.

  Dalam penyusunan skripsi ini berbagai hambatan dan kesulitan telah banyak penulis alami serta bukan semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, namun juga berkat bantuan, dorongan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Agus Maladi Irianto, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Budaya;

  2. Dr. Dewi Yuliati, MA, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan ijin penelitian dan penyusunan skripsi;

  3. Drs. Ary Setyadi, M.S ., selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dan dosen penguji, yang telah memberikan petunjuk dan saran dalam penulisan skripsi ini;

  4. Dra. Sriati, selaku Ketua Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, yang telah memberi kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini;

  5. Wiji Suwarno, S.Pd.I, S.IPI, M.Hum dan Yuli Rohmiyati, S.Sos, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar dan berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang bermanfaat demi perbaikan dan kebaikan dalam penyusunan skripsi ini, serta memberikan kemudahan-kemudahan dalam penyusunan skripsi ini;

  6. Desy Ery Dhani, S.Sos., selaku dosen wali yang selalu memberikan bimbingan, saran dan arahan-arahan yang bermanfaat bagi penulis;

  7. Heriyanto, S.Sos., M.IM., selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi dan saran dalam penulisan skripsi ini;

  8. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti kuliah;

  9. Rektor Universitas Diponegoro yang memberikan ijin untuk melanjutkan studi dan bantuan dana;

  10. Dra. Wahyu Praptini, Selaku Kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, yang telah memberikan ijin melanjutkan studi dan sebagai tempat penelitian serta memberikan motivasi;

  11. Dra. Ari Widjayanti, MM., Mantan Kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, yang telah memotivasi dan memberi ijin penulis untuk melanjutkan studi;

  12. Bapak, Ibu dan Kakak-kakakku yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungan dalam penyelesaian skipsi ini;

  13. Teman-teman pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, terima kasih atas bantuan dan motivasinya;

  14. Teman-teman bagian sirkulasi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, terima kasih atas pengertian dan dukungannya;

  15. Teman-teman S1 Ilmu Perpustakaan angkatan 2009, terima kasih atas motivasinya sehingga penulis berusaha untuk menyelesaikan skripsi ini;

  16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih atas semua dukungannya; Dengan segala keterbatasan kemampuan serta kekurangan dalam pengetahuan yang penulis miliki, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik perbaikan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya pada bidang yang sama.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Semarang, Agustus 2013 Penulis

  Ana Faridatunniswah

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... ii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v PRAKATA ............................................................................................................. vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi ABSTRAK ............................................................................................................. xiii BAB. I. PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1

  1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

  1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4

  1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4

  1.5. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 5

  1.6. Batasan Istilah ............................................................................................... 5

  1.7. Kerangka Pikir .............................................................................................. 5

  1.8. Hipotesis ....................................................................................................... 7 BAB. II. TINJAUAN LITERATUR

  2.1. Ambiguitas Peran .......................................................................................... 8

  2.2. Kinerja ........................................................................................................... 9

  2.3. Pustakawan .................................................................................................... 14

  2.4. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 14 BAB. III. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

  3.1. Metode dan Jenis Penelitian .......................................................................... 17

  3.2. Variabel Penelitian ........................................................................................ 18

  3.3. Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 18

  3.4. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 19

  3.5. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 21

  3.6. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 21

  3.7. Teknik Pengolahan Data ............................................................................... 23

  3.8. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................................ 23

  3.9. Metode Analisis Data .................................................................................... 25 BAB. IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

  4.1. Sejarah Singkat.............................................................................................. 29

  4.2. Visi dan Misi ................................................................................................. 31

  4.3. Struktur Organisasi ....................................................................................... 31

  4.4. Kepegawaian ................................................................................................. 34

  4.5. Koleksi ......................................................................................................... 37

  4.6. Jenis-jenis Layanan ....................................................................................... 39

  4.7. Kerjasama ...................................................................................................... 42 BAB. V PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

  5.1. Deskripsi Variabel Penelitian. ....................................................................... 44

  5.1.1 Ambiguitas Peran...........................................................................................44

  5.1.2 Kinerja Pustakawan........................................................................................55

  5.2. Uji Validitas dan Realibilitas ........................................................................ 63

  5.3. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................................... 65

  5.4. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 67

  5.5. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 67

  BAB VI PENUTUP

  6.1. Simpulan ....................................................................................................... 69 6.2. Saran ..........................................................................................................

  70 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 72 LAMPIRAN ........................................................................................................... 74

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan Golongan Tahun 2012 ........................................................................... 19

  Tabel 2. Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan Jabatan Tahun 2012......................................................... 20

  Tabel 3. Pegawai UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Tahun 2012 ....... 34 Tabel 4. Pustakawan Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 34 Tabel 5. Pustakawan Berdasarkan Tingkat pendidikan ...................................... 35 Tabel 6. Pustakawan Berdasarkan Golongan ...................................................... 36 Tabel 7 Pustakawan Berdasarkan Jabatan. .......................................................... 36 Tabel 8. Pustakawan Berdasarkan Lama Bekerja ............................................... 37 Tabel 9. Koleksi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Tahun 2012 ........ 39 Tabel 10. Ketidakjelasan sasaran kerja ............................................................... 44 Tabel 11. Ketidakjelasan mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan .......................................................... 46 Tabel 12. Ketidakjelasan mengenai wewenang yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan ..................................................................... 47 Tabel 13. Tidak ada job description yang jelas................................................... 48 Tabel 14. Tidak ada prosedur kerja (SOP) sebagai pedoman kerja .................... 49 Tabel 15. Merasa kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk penyelesaian pekerjaan ............................................................................................. 50 Tabel 16. Kehilangan arah dalam bekerja ........................................................... 50 Tabel 17. Ketidakjelasan tentang apa yang diharapkan orang lain (pimpinan dan rekan kerja) ......................................................................................... 51 Tabel 18. Tidak ada penghargaan atas keberhasilan kerja yang telah dicapai .... 52 Tabel 19. Tugas rutin yang dilakukan pustakawan tidak bisa dipakai untuk kenaikan pangkat dan jabatan ............................................................. 53 Tabel 20. Tidak tahu bagaimana pimpinan mengevaluasi atau menilai kerja pustakawan ......................................................................................... 54 Tabel 21. Memiliki pengetahuan dalam melaksanakan tugas ............................. 55 Tabel 22. Mengutamakan ketelitian dalam bekerja ............................................ 56 Tabel 23. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien dalam bekerja ......... 57 Tabel 24. Bekerja sesuai target yang telah ditentukan ........................................ 58 Tabel 25. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ................................................ 58 Tabel 26. Hadir tepat waktu dalam bekerja ........................................................ 59 Tabel 27. Tidak pernah membolos dalam bekerja .............................................. 60 Tabel 28. Bersedia membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan ...... 61 Tabel 29. Menggangap dirinya bagian dari tim/kelompok ................................. 62 Tabel 30. Berusaha bekerja dalam tim/kelompok ............................................... 62

  Tabel 31. Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas .......................................... 64

  ABSTRAK

  Penelitian ini berjudul pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, jenis data kuantitatif, analisis statistik deskriptif. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik sampling

  non probability sampling dengan teknik sampling jenuh, dengan jumlah sampel

  (n) sebesar 21 pustakawan. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Teknik pengolahan data dan analisis data mengunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Adapun untuk pengujian hipotesis menggunkan uji t pada tingkat kepercayaan

  α = 1%. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis H diterima berarti H ditolak. Hal ini bisa dilihat dari uji hipotesis yang dilakukan

  1 dengan uji T, yaitu dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel dengan α = 1 %.

  Hasilnya adalah T =1.725 lebih kecil dari T = 2.539. Maka simpulannya

  hitung tabel

  adalah ambiguitas peran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. Kata kunci : Ambiguitas Peran, Kinerja Pustakawan, UPT Perpustakaan

  Universitas Diponegoro  

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Tugas seorang pustakawan merupakan tugas yang tidak mudah dan banyak tantangan, biasanya penilaian terhadap baik buruknya perpustakaan dilihat dari bagaimana cara pustakawan memberikan pelayanan kepada pemustakanya. Ketika pelayanan yang diberikan oleh pustakawan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemustaka, maka akan terjadi suatu kesenjangan. Misal pihak pemustaka mengharapkan pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan buku yang dicari tersedia, namun dari pihak pustakawan mengalami hambatan psikologi yang tidak stabil sehingga mengakibatkan emosi yang labil. Hal ini dapat menimbulkan penilaian bahwa pustakawan tidak professional, tidak ramah, dan lain sebagainya.

  Sikap pustakawan di atas merupakan bentuk dari ambiguitas peran, dimana pustakawan tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan, apa yang diharapkan oleh organisasi atas peran yang mereka mainkan. Sehingga kesan yang muncul adalah mereka seakan-akan kehilangan arah dalam bekerja dan lambat dalam mengambil keputusan. Siguaw (1993) mengatakan bahwa ambiguitas peran terjadi akibat job description yang tidak ditulis atau dijelaskan dengan rinci serta tidak adanya standar kerja yang jelas, sehingga ukuran kinerja karyawan yang baik dipersepsikan secara kabur oleh karyawan.

  Pustakawan yang mengalami ambiguitas peran akan lambat dalam mengambil keputusan yang harus ia lakukan, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja mereka. Jika kinerja pustakawan kurang baik maka layanan yang akan diberikan kepada pemustaka tidak akan bisa maksimal atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemustaka.

  UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro merupakan perpustakaan pusat, dimana pemustakanya terdiri dari semua civitas akademika yang ada di Universitas Diponegoro dan juga pemustaka dari perguruan lain. Untuk dapat melayani pemustaka yang jumlahnya tidak sedikit ini dibutuhkan petugas atau pustakawan yang cekatan, handal dan terampil. Namun, hal ini tidak akan terwujud jika pustakawannya mengalami ambiguitas peran sehingga mempengaruhi kinerja mereka.

  Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro mengubah beberapa jenis layanan, Peralihan ini tanpa disertai dengan job description yang baru yang sesuai dengan layanan tersebut, akibatnya pustakawan bagian ini mengalami ketidakjelasan tugas karena tidak ada arahan mengenai apa yang harus mereka lakukan dengan tugas baru ini. Di samping itu, dalam menjalankan kegiatan sehari-hari tidak semua bagian ada prosedur kerja (SOP) secara tertulis sebagai pedoman kerja, sehingga mengakibatkan pustakawan bekerja atau menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan pengetahuannya masing-masing tanpa ada standar yang jelas.

  Selain itu ambiguitas peran juga terjadi akibat dari rotasi yang dilakukan oleh pimpinan, rotasi ini mungkin dimaksudkan untuk melakukan penyegaran agar pustakawan tidak jenuh. Tetapi penempatan pustakawan ini kadang tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan pustakawan yang bersangkutan sehingga mereka akan kesulitan mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

  Berdasarkan data statistik UPT perpustakaan tahun 2012 bahwa 76% (16 orang) merupakan pustakawan tingkat ahli dan 24% (5 orang) adalah pustakawan tingkat terampil, hal ini tentunya membuat pustakawan kesulitan dalam mengumpulkan angka kredit karena sebagian besar tugas rutin sehari-hari yang mereka lakukan merupakan kegiatan pustakawan tingkat terampil. Apalagi bagi pustakawan tingkat ahli yang ditugaskan dibagian sirkulasi, waktu mereka telah habis untuk melakukan kegiatan rutin, sehingga untuk melakukan kegiatan sesuai dengan pangkat dan golongan mereka akan terasa sulit.

  Penempatan yang tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan pustakawan ini juga menyebabkan pustakawan enggan dan bekerja sekedarnya saja, yang penting pekerjaan atau tugas rutin sehari-hari bisa berjalan tanpa ada keinginan untuk melakukan hal-hal kreatif diluar tugas rutin sehari-hari yang sesuai dengan pangkat dan jabatannya.

  Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang”

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian diatas, maka secara terperinci masalah yang akan diteliti adalah

  1. Bagaimana ambiguitas peran yang dialami oleh pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro?

  2. Bagaimana kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro? 3.

  Bagaimana pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro?  

   

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

  a. Dapat digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan kinerja pustakawan di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro b. Sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi UPT Perpustakaan

  Universitas Diponegoro untuk mengetahui ambiguitas peran yang mempengaruhi kinerja pustakawan sehingga dapat mencapai tujuan perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. c. Menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

  1.5 Tempat dan Waktu Penelitian

  Waktu penelitian dilaksanakan pada 1 Maret - 10 Mei 2013, bertempat di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro yang beralamat di Jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang.

  1.6 Batasan Istilah

  Agar bahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, peneliti membatasi istilah dari variabel yang diteliti, sebagai berikut: a. Ambiguitas peran dalam penelitian ini adalah ketidakjelasan peran yang dialami oleh pustakawan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas dari pekerjaannya.

  b. Kinerja Pustakawan adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh pustakawan, dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi.

  1.7 Kerangka berpikir

  Ambiguitas peran merupakan ketidakjelasan peran yang disebabkan oleh tidak adanya kejelasan mengenai tugas-tugas dari pekerjaannya dan tidak mengerti harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu. Ambiguitas peran yang dialami oleh pustakawan akan membuat pustakawan lambat dalam

  mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seharusnya dapat cepat diselesaikan akan tertunda-tunda dan ini akan mempengaruhi kinerja pustakawan.

  Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

  • ketidakjelasan dari sasaran-sasaran kerja
  • kesamaran tentang tanggung jawab
  • ketidakjelasan tentang prosedur kerja
  • kesamaran tentang apa yang diharapkan oleh orang lain

  • kurang adanya balikan atau ketidakpastian tentang unjuk kerja pekerjaan.

  Feedback Gambar 1 Kerangka Berpikir Ambiguitas peran:

  Penelitian ini dilakukan dengan metode survai.  Ambiguitas peran berpengaruh terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Peningkatkan kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas

  Diponegoro

1.8 Hipotesis penelitian

  Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis ialah pernyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan ( Usman, 2008: 38 ). Adapun hipotesis penelitian ini adalah H = Ambiguitas peran tidak berpengaruh terhadap kinerja pustakawan

  UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro H = Ambiguitas peran berpengaruh negatif terhadap kinerja pustakawan

1 UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang.

BAB II TINJAUAN LITERATUR Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan maka perlu adanya teori

  sebagai analisis permasalahan yang ada. Penelitian ini berkaitan dengan ambiguitas peran yang mempengaruhi kinerja pustakawan.

2.1 Ambiguitas Peran

  Siguaw (1993) mengatakan bahwa ambiguitas peran terjadi akibat

  

job description yang tidak ditulis atau dijelaskan dengan rinci serta tidak adanya

  standar kerja yang jelas, sehingga ukuran kinerja karyawan yang baik dipersepsikan secara kabur oleh karyawan. Menurut Sumrall & Sebastianelli dalam (Catharina:2001) menyatakan bahwa penyebab lain munculnya ambiguitas peran adalah komunikasi yang buruk antara karyawan dengan atasan atau dengan rekan kerjanya, kurangnya pengawasan (supervisi) dari pihak manajemen dan program pelatihan yang buruk. Ambiguitas peran muncul ketika ada harapan dari pihak lain (misal, rekan kerja, atasan, pelanggan) yang dipersepsikan tidak jelas (singh dalam Catharina:2001).

  Ambiguitas peran menurut Luthan ( 2006:473) terjadi ketika individu tidak memperoleh kejelasan mengenai tugas-tugas dari pekerjaannya atau lebih umum dikatakan “tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan”. Job description yang tidak jelas, perintah-perintah yang tidak lengkap dari atasan dan tidak adanya pengalaman memberikan kontribusi terhadap ambiguitas peran. Sedangkan Robbins (2008:372) menyatakan bahwa ambiguitas peran tercipta manakala ekspektasi peran tidak dipahami secara jelas dan karyawan tidak yakin apa yang harus ia lakukan. Ambiguitas peran dirasakan seseorang jika ia tidak memiliki cukup informasi untuk dapat melaksanakan tugasnya, atau tidak mengerti atau merealisasikan harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu.

  Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya ambiguitas peran menurut Everly dan Giordano ( dalam Munandar, 2001) :

  a. Ketidakjelasan dari sasaran-sasaran kerja

  b. Kesamaran tentang tanggung jawab

  c. Ketidakjelasan tentang prosedur kerja

  d. Kesamaran tentang apa yang diharapkan oleh orang lain e. Kurang adanya balikan, atau ketidakpastian tentang unjuk kerja pekerjaan.

  Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ambiguitas peran adalah ketidakjelasan peran seseorang dalam organisasi yang disebabkan oleh tidak adanya arahan yang jelas dari pihak manajemen.

2.2 Kinerja

  Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono dalam Sutrisno, 2010:170). Sutrisno (2010:172) menyimpulkan kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi.

  Sedangkan menurut Nawawi (2006:64-65) kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor yang terdiri dari: (a) pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dalam bekerja. Faktor ini mencakup jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti di bidangnya, (b) pengalaman, yang tidak sekedar berarti jumlah waktu atau lamanya bekerja, tetapi berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan yang jika dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan suatu bidang tertentu, (c) kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti minat, bakat, kemampuan bekerjasama/keterbukaan, ketekunan, kejujuran, motivasi kerja dan sikap terhadap pekerjaan.

  Miner dalam Sutrisno (2010:172-173) menyatakan aspek dari kinerja ada empat, yaitu: 1. kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu, dan ketepatan dalam melakukan tugas 2. kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan

  3. waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut 4. kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman sekerjanya.

  Sedangkan indikator kinerja menurut Nawawi (2006:67) adalah: 1. kuantitas hasil kerja yang dicapai 2. kualitas hasil kerja yang dicapai 3. jangka waktu mencapai hasil kerja tersebut 4. kehadiran dan kegiatan selama hadir di tempat kerja 5. kemampuan bekerjasama

  Bernardin dan Russel dalam Sutrisno (2010:179-180) mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja, yaitu:

  1. Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan.

  2. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan. misalnya jumlah rupiah, unit, dan siklus kegiatan yang dilakukan.

  3. Timeliness, merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu

  yang dikehendaki, dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain.

  4. Cost efectiveness, merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya

  organisasi (manusia, keuangan, teknologi, dan material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya.

  5. Need for supervision, merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat

  melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisi untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.

  6. Interpersonal impact, merupakan tingkat sejauh mana pegawai memelihara harga diri, nama baik, dan kerjasama di antara rekan kerja dan bawahan.

  Satibi (2011) menyatakan ada beberapa parameter yang jelas untuk mengungkap dan memetakan esensi peningkatan kinerja pustakawan yaitu: a. Produktif. Seorang pustakawan yang berkinerja tinggi memiliki produktifitas kerja yang tinggi, artinya ia mampu menghasilkan pekerjaan, baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan program kerja yang telah dicanangkan. Apakah menyangkut pekerjaan yang bersifat administrasi, teknis maupun manajerial.

  b. Berinisiatif. Hal ini mencerminkan bahwa seorang pustakawan yang berkinerja tinggi harus memiliki inisiatif dalam menyampaikan ide-ide cerdas terkait dengan penataan, pengembangan, penyempurnaan bahkan perubahan- perubahan yang mungkin bisa dilakukan.. Dengan kata lain, ia bersikap proaktif dalam memperjuangkan peningkatan kinerja perpustakaan secara kelembagaan.

  c. Mandiri. Kinerja seorang pustakawan juga dapat dicermati dari kemandiriannya dalam melaksanakan pekerjaan. Ia tidak bergantung pada orang lain, tetapi ia mampu menterjemahkan setiap program yang telah dicanangkan sebelumnya. d. Disiplin. Seorang pustakawan yang berkinerja tinggi akan tercermin pula dari sikapnya yang disiplin. disiplin yang dimaksud tidak hanya terkait dengan persoalan kehadiran dalam bekerja, tetapi juga disiplin dalam melaksanakan pekerjaan, membuat laporan serta mengevakuasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

  e. Mampu bekerjasama secara efektif. Pustakawan yang berkinerja tinggi dapat dilihat dari kemampuannya dalam melakukan kerjasama dengan pihak lain, baik secara internal maupun eksternal.

  f. Responsif. Responsif yang dimaksud merupakan kemampuan seorang pustakawan dalam menangkap berbagai kebutuhan pihak lain yang dilayani (pemustaka), baik secara internal maupun eksternal. Dengan kata lain, seorang pustakawan yang berkinerja tinggi akan tercermin dari sejauhmana ia mampu memberikan respon yang positif terhadap berbagai keluhan, kepentingan dan kebutuhan pihak lain yang dilayani.

  g. Akuntabel. Hal ini mengandung makna bahwa seorang pustakawan yang berkinerja tinggi akan mampu menyelaraskan antara program yang telah dicanangkan dengan kebutuhan pihak lain yang dilayani serta pertanggungjawaban yang dilaporkan.

  Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang dilihat dari kuantitas, kualitas, waktu kerja dan kemampuan bekerjasama yang didasari oleh pengetahuan, pengalaman dan kepribadian.

  2.3 Pustakawan

  Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

  Pustakawan adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal. Pustakawan ini orang yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda perpustakaan. Maka di wilayah Pegawai Negeri Sipil (PNS), pustakawan termasuk kedalam jabatan fungsional. Secara umum, kata pustakawan merujuk pada kelompok atau perorangan dengan karya atau profesi di bidang dokumentasi, informasi dan perpustakaan.

  (Sudarsono, 2006)

  2.4 Penelitian Terdahulu

  Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.

  Adapun penelitian tentang ambiguitas peran dan pengaruhnya terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Florence Catharina (2001) dengan judul “Pengaruh konflik dan ambiguitas peran terhadap kinerja karyawan studi kasus pada Departemen call karyawan bagian call center dan hasil dari penelitian ini adalah konflik peran pengaruhnya positif terhadap kinerja karyawan dan ambiguitas peran pengaruhnya negatif terhadap kinerja karyawan, selain itu faktor demografi juga mempengaruhi konflik peran dan ambiguitas peran serta kinerja karyawan.

  Penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ardhimas Linggar Wisesa (2012) dengan judul “Pengaruh exercised responsibility, pengalaman, otonomi, dan ambiguitas peran terhadap kinerja auditor di Semarang, penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik di kota Semarang, sampel berjumlah 70 responden. Hasil analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variabel exercised responsibility, pengalaman, dan otonomi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor, dan variabel ambiguitas peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor. Sedangkan hasil analisis menggunakan uji t menunjukkan bahwa exercised responsibility, pengalaman, otonomi, dan ambiguitas peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

  Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan dua penelitian diatas adalah dalam analisis data penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Florence Catharina (2001) dianalisis dengan analisa kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif untuk menjelaskan mengenai kaitan antara aspek demografis responden ( usia, masa kerja, jenis kelamin, pendidikan dan status perkawinan ) dengan penilaian dan persepsi responden terhadap tingkat konflik dan ambiguitas peran yang dialaminya serta kinerja yang telah dihasilkan menggunakan , sedangkan analisis kuantitatif menggunakan

  Crosstab berganda. Chi-Square test dan koefisien kontingensi untuk melihat keeratan hubungan antara aspek demografis responden (usia, masa kerja, jenis kelamin, pendidikan dan status perkawinan) dengan konflik dan ambiguitas peran serta kinerjanya. Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara konflik dan ambiguitas peran terhadap kinerja menggunakan analisis regresi berganda.

  Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ardhimas Linggar Wisesa (2012) menggunakan analisis statistik deskiptif untuk memberikan deskripsi mengenai exercised responsibility, pengalaman, otonomi, ambiguitas peran dan kinerja yang dilihat dari angka rata-rata (mean), nilai tengah (median), kisaran teoritis, kisaran aktual, dan standar deviasi.

  Adapun penelitian ini analisa datanya menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear sederhana, analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui tingkat ambiguitas peran yang dialami oleh pustakawan dan kinerja yang telah dihasilkan, dan untuk mengetahui pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan menggunakan analisis regresi linear sederhana.

  Penelitian terdahulu di atas memperoleh hasil penelitian yang sama dengan penelitian ini yaitu pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja adalah negatif.

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian

  Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Usman dan Akbar, 2008: 41).

  Penelitian dapat dibagi menurut bidang, tempat, pemakaian, tujuan, waktu, jenis, metode, logika, dan filsafat. Jenis penelitian dibagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasi, penelitian kausal komperatif, penelitian eksperimental sungguhan, penelitian eksperimen semu, penelitian tindakan (Usman dan Akbar, 2008: 3-6).

  Penelitian ini menggunakan metode survai, jenis penelitian kuantitatif sedangkan dalam menganalisis data menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008: 147). Jenis penelitian kuantitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008: 7).

  3.2 Variabel penelitian

  Variabel penelitian adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif ( Arikunto, 2006: 10). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah ambiguitas peran, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja pustakawan.

  3.3 Definisi Operasional Variabel

  Suatu konsep yang digambarkan dalam definisi konsep tentu saja tidak akan dapat diobservasi atau diukur gejalanya di lapangan. Untuk dapat diobservasi atau diukur, maka suatu konsep harus didefinisikan secara operasional.

  Definisi operasional variabel berisikan indikator-indikator dari suatu variabel, yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut. Dalam penelitian ini definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:

  1. Ambiguitas peran sebagai variabel bebas (X) Indikator dari variabel ambiguitas peran meliputi: ketidakjelasan sasaran kerja, kesamaran tanggung jawab, ketidakjelasan prosedur kerja, kesamaran apa yang diharapkan orang lain dan ketidakpastian atau kurang adanya balikan dari unjuk kerja.

  Variabel ambiguitas peran diukur dengan menggunakan 5 poin skala Likert, responden diminta untuk memberikan konfirmasi atas pernyataan- pernyataan yang diberikan dalam skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

  2. Kinerja pustakawan (Y) Adapun indikator dari kinerja dapat diukur melalui: kuantitas, kualitas, waktu kerja, dan kemampuan bekerjasama.

  Variabel kinerja pustakawan diukur dengan menggunakan 5 poin skala Likert dari tingkat 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Masing-masing indikator dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan yang dituliskan dalam kuesioner

3.4 Populasi dan Sampel

  1. Populasi Menurut Sugiyono (2008: 80), populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan.

  Populasi dalam penelitian ini adalah pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro.

  

Tabel 1: Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan

golongan Tahun 2012

  No Golongan Jumlah Persentase

  1 IV 4 19.1%

  2 III 17 80.9%

  3 II - -

  4 I - - Jumlah 21 100%

  Sumber : Data Tata Usaha UPT Perpustakaan Undip tahun 2012 Tabel 2: Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan Jabatan Tahun 2012

  No Jabatan Jumlah Persentase

  1 Pustakawan Pelaksana Lanjutan 1 5%

  2 Pustakawan Penyelia 4 19%

  3 Pustakawan Pertama 5 24%

  4 Pustakawan Muda 7 33%

  5 Pustakawan Madya 4 19% Total 21 100%

  Sumber : Data Tata Usaha UPT Perpustakaan UNDIP tahun 2012

  2. Sampel Menurut Sugiyono (2008 : 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus representatif.

  Berdasarkan populasi tersebut maka penentuan sampel yang

  representatif dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling non- probability sampling dengan teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh

  adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi kecil kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2008: 85).

  Sampel penelitian ini adalah seluruh pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro sebanyak 21 pustakawan.

  3.5 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

  Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, tidak melalui perantara. Data primer yang digunakan berupa data subyek (self report data) yang berupa opini dan karakteristik dari responden. Data primer dalam penelitian ini berupa:

  1. Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja.

  2. Opini atau tanggapan responden atas ambiguitas peran dan kinerja pustakawan.

  Sumber data adalah semua pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang.

  3.6 Metode Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian sangatlah penting karena berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian, sehingga simpulan yang diambil adalah benar. Oleh karena itu dalam penelitian, metode pengumpulan data harus dilakukan dengan tepat.

  Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

  1. Metode angket (Kuesioner) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dapat diberikan secara langsung atau melalui pos atau internet. Jenis angket ada dua, yaitu tertutup dan terbuka. Kuesioner yang digunakan dalam hal ini adalah kuesioner tertutup yakni kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih dan menjawab secara langsung.(Sugiyono, 2008: 142).

  Kuesioner ini ditujukan kepada pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro untuk mengetahui persepsi responden (pustakawan) tentang ambiguitas peran dan kinerja pustakawan.

  2. Metode wawancara Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), pelengkap teknik pengumpulan lainnya, menguji hasil pengumpulan data lainnya (Usman dan Akbar, 2008: 55).

  Wawancara ini ditujukan kepada pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, sebagai pendukung metode kuesioner dalam pengumpulkan data, apabila metode kuesioner kurang mendalam sehingga dengan metode wawancara akan memperoleh informasi lebih mendalam dari informan tentang variabel ambiguitas peran serta variabel kinerja pustakawan.

  3.7 Teknik Pengolahan Data

  Proses pengolahan data yang dilakukan adalah :

  1. Edit, yaitu kegiatan memeriksa dan meneliti kembali data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara, untuk mengetahui apakah data yang ada sudah cukup dan lengkap ataukah perlu ada pembetulan.

  2. Koding, yaitu kegiatan melakukan klasifikasi data dari jawaban responden dengan memberikan kode/simbol serta skor menurut kriteria yang ada.