Ekonomi liberal pada masa kolonial

Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi
klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut
mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami" yang dipahami oleh sementara
tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak
pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi
(globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem
ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi [1]yang bertujuan menghilangkan
kebijakan ekonomi proteksionisme.[2]
Garis berpaham ekonomi liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah di Austria
dengan berupa demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan digunakan
oleh negara-negara di benua Eropa dan Amerika Serikat|Amerika. Seperti halnya di Amerika
Serikat, paham liberal dikenali dengan sebutan mild leftism estabilished.

Daftar isi


1 Sistem ekonomi liberal klasik



2 Ciri




3 Keuntungan dan kelemahan



4 Penerapan ekonomi liberal
o 4.1 Amerika
o 4.2 Amerika Serikat
o 4.3 Eropa
o 4.4 Asia
o 4.5 Kepulanan Oceania
o 4.6 Afrika



5 Tokoh penemu paham liberal
o 5.1 Niccolò Machiavelli
o 5.2 Desiderius Erasmus




6 Lihat pula



7 Referensi



8 Pustaka

Sistem ekonomi liberal klasik
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi perekonomian kebebasan individu.Teori
itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan
dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa
pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris
paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat
diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).


Ciri


Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.



Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.



Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.



Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya
produksi dan masyarakat pekerja (buruh).




Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.



Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.



Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.



Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Keuntungan dan kelemahan
Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:



Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi,
karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.



Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya
akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.



Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.



Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat
antar masyarakat.



Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif

mencari keuntungan.

Kelemahan
Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal,
adalah:


Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.



Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.



Banyak terjadinya monopoli masyarakat.



Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber

daya oleh individu.



Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

Penerapan ekonomi liberal
Amerika
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat,
Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,
Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland,
Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan Suriname.

Amerika Serikat
Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme modern atau liberalisme baru.
Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan
kebebasan individu yang bersifat luas. Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez
faire atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang berupa
penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati pada dekade

pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu hegemoni para politis dalam
negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan menghilang pada sekitar tahun1970-an.
Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya
pemerintahan Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam
pemilihan presiden tahun 1980, yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik
AS pada tahun tersebut.
Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai suatu alternatif ke politik nyata
yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden Franklin
Roosevelt yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-proclaimed,
menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi
kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan menarik AS
keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir Perang Dunia II,
Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai suatu alat berupa harapan
akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan penggunaan kekuatan perang
untuk memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga menggunakan

badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika ke
dalam militer AS serta membuat badan pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita,
sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John
F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu

untuk hidup.

Patung Liberty di New York, sebagai simbol kebebasan individu
Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan
Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha
individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan
permasalahan politis baik di dalam maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini,
George W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis
yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat,
dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi. Karena sejak Perang Dunia II,
liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti paham ideologi
liberalisme klasik.

Eropa
Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang
berterminologi politis (termasuk "sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka tidak
bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum begitu
mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian barulah Eropa
menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu mendorong Eropa ke suatu
kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan ekonomi mereka

tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa,
kaum liberal cenderung menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai
radical centrists yang democratic.
Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria,
Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,

Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United
Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, BosniaHerzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Asia
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah, India, Iran, Israel,
Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara
di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong,
Malaysia dan Singapura.

Kepulanan Oceania
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia
Baru.


Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya
dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang
lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko,
Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia Zimbabwe.dan Republik Kongo

Tokoh penemu paham liberal
Niccolò Machiavelli
Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang
dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang
mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan
milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu
republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik
yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya
kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta regulasi yang baik dari
pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah
orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara
kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam
pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.
Anti statis kaum liberal melihat pesan-pesan utama yang dikatakan Machiavelli's bahwa ia
berbicara atas nama suatu status yang kuat dibawah seorang pemimpin kuat, yang
menggunakan maksud apapun untuk menetapkan posisinya, sedangkan liberalisme adalah
suatu ideologi dari kebebasan individu dan aneka pilihan sukarela atau fakultatif. Beberapa
hasil karyanya adalah Il Principe - 1513 dan Discorsi Sopra la Prima Deca di Tito Livio,
1512-1517.

Desiderius Erasmus

Desiderius Erasmus (Belanda, 1466-1536) adalah seorang tokoh liberal yang dikenal sebagai
orang yang berperikemanusiaan. Dia berkata bahwa masyarakat Erasmusian melintasi Eropa
sampai pada taraf tertentu sebagai jawaban atas pergolakan reformasinya. Ia berhadapan
dengan kebebasan berkehendak. Dalam karyanya De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio
(1524), ia meneliti dengan kepintaran dan kejeniusannya untuk menghapus keterbatasan
hidup sebagai pernyataan atas kebebasan manusia. Beberapa hasil karyanya Lof d Zotheid,
1509 dan De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio, 1524.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22