1.Bagaimanakah cara untuk mengetahui kelainan pada molekul DNA? 2.Apakah yang disebut DNA probe dan apa syaratnya? 3.Apakah guna reporter dan dimana meletakkannya ? 4.Apakah gunaanya PCR, dan prosesnya ada berapa tahap ? - PERTEMUAN KE XIV
KUIS
- 1.Bagaimanakah cara untuk mengetahui kelainan pada molekul DNA?
- 2.Apakah yang disebut DNA probe dan apa syaratnya?
- 3.Apakah guna reporter dan dimana meletakkannya ?
- 4.Apakah gunaanya PCR, dan prosesnya ada berapa tahap ?
PERTEMUAN KE XIV
Reverse Transcriptase Polymerase
Chain Reaction
(RT – PCR)
RT - PCR
- > Pengertian :
• adalah proses pembentukan cDNA dengan
mRNA sebagai template.- > Komponen yang diperlukan :
- – 1. sampel mRNA
- – 2. Enzim reverse transcriptase
- – 3.dNTP
- – 4. reaksi bufer
- – 5. oligo dT
- – 6. ion Mg++
- – 7. primer DNA
- – 8. enzim DNA polimerase ( Taq polimerase )
Tahapan dalam pembuatan
cDNA- 1.Isolasi RNA total dari jaringa atau organ.
- 2. Elektrophoresis gel agarose untuk memonitor keberhasilan isolasi RNA.
- 3.Sintesis cDNA dari mRNA melalui proses RT- PCR.
- 4.Isolasi cDNA dari gel agarose.
- 5.Melabel cDNA
1. ISOLASI RNA TOTAL DARI • Jaringan / sebagian organ
JARINGAN ATAU ORGAN • guanidium thiocynate -untk menghambat • Yg mengandung • -digerus + bufer -detraksi/melisiskan sel • dihomogenasi ditanpung dalam • Hasil penggerusan jaringan • aktivitas RNAase
• -Supernatan dibuang -endapan +lithiumclorid • eppendorf & di setrifuge (untuk memisah DNA dari • Endapan /pellet mengandung RNA, • -supernatan dibuang(mengandung DNA) RNA)& disentrifuge. • RNA murni ( mengandung tRNA,rRNA, mRNA) • tein • + bufer untuk pencucian sisa DNA dan pro Syarat untuk isolasi RNA total: • 1. Kondisi lingkungan harus bebas dari RNase.
- 2. Sampel yang akan diisolasi harus bebas dari kontaminasi Rnase.
- 3. Alat-alat yang digunakan harus bebas dariRNase( diautoklaf atau disemprot ethanol 70%).
• 4. Laboran / peneliti harus menggunakan sarung
tangan untuk melindungi RNA hasil isolasi den terha dap kontaminasi dengan Rnase.
2. Elektrophoresis RNA murni hasil
isolasi
- RNA murni hasil isolasi
- gel loading bufer -untuk dimasukkan dalam sumuran +sinar UV elektr.
- Pada Gel Elektr tampak
- 2 pita rRNA (28S dan 18S) dan
- pita mRNA (ditas/dibawah/diantara pita rRNA) >
- Pita mRNA diangkat
- (untuk dijadikan template pada pembentukan cDNA)
3.Sintesis cDNA dengan mRNA
sebagai template
- Fragmen mRNA (hasil isolasi)
• + oligo dT -menempel pada ujung
3(templete pada poli A
• tail).- dNTP - Untuk bahan cDNA
- thermostabil - untuk sintesis cDNA dg
- reverse transk template mRNA
- ( RTth)
- mRNA berpasangan dengan cDNA
- RNase.H - Untuk melisiskan mRNA
- cDNA murni (untuk bahan PCR)
Nucleic acid Sequencing
(Sekuensing asam inti)
- Pengertian :
- Adalah cara untuk mengetahui atau mengung kapkan kode-kode genetik dari suatu molekul DNA.
- Macam metode sekuensing: 1 metode Allen Maxam & Walter Gilbert (1977).
2. Metode Frederick Sanger (1975)
Metode Maxam - Gilbert
- 1. Fragmen DNA dimodivikasi dengan ujung yang berbeda: – b. Diberi ujung A & G, dengan bantuan asam formiat. – a. Diberi ujung G, dengan bantuan enzim dimetil sulfat.
- – d. Pada sub. C, diberi medium dengan kadar garam tinggi yang akan – c. Diberi ujung C & T, dihidrolisis dengan hidrosin.
menghalangi reaksi dengan T sehingga akan terbentuk fragmen
• 2. FragmenDNA yang akan disequencing dilabel pada ujung 3’
dengan zat radioaktif (P32). - • a. Sumur I berisi fragmen DNA dengan ujung G • 3. Kemudian masing –masing fragmen dengan ujung yang berbeda dimasukkan dalam elektrophoresis: • c. Sumur III berisi fragmen DNA dengan ujung C & T • b. Sumur II berisi fragmen DNA dengan ujung A & G.
- d. Sumur IV berisi fragmen DNA dengan ujung T.
- G A & G C & T T • C • G G • A • T T
• Metode ini memanfaatkan kemampuan 2 sifat
dari DNA polimerase (Fragmen Klenow), yaitu:- 1. Mampu mensintesis DNA dari dNTP
- 2. Ketidak mampuannya untuk membedakan dNTP dengan ddNTP.
- Catatan:
- dNTP kehilangan oksigen pada OH di C2 pentose
- ddNTP kehilangan 2 oksigen pada C2 dan C3
• 1.Empat tabung masing-masing diisi dengan
dATP + ddATP (sedikit); (perband: 50 : 1)- dCTP + ddCTP “
- dGTP + dd GTP “
- dTTP + ddTTP, “
- Dengan demikian pada masing-masing tabung yang berisi DNA dengan ujung sama , akan terjadi reaksi yang akan
menghasilkan fragmen-fragmen DNA yang
ukurannya tidak sama. - Jika yang dirangkai oleh DNA polimerase adalah dNTP, maka akan terbentuk rangkaian DNA .
- Jika yang dirangkai oleh DNA polimerase adalah ddNTP maka akan menjadi terminal dan proses polimerisasi nukleotida akan berhenti disitu (pada ddNTP)
- •
- • 1.Pada tabung satu ada empat fragmen DNA dengan ujung A • Contoh :<
- •
- Setelah diketahui hasil pemisahan berdasar kan ukuran fragmen DNA pada gel poliakrilami de, lalu dilakukan pengurutan fragmen mulai dari yang paling pendek dan berakir pada fragmen yang paling panjang.
- Hasil penyusunan fragmen-fragmen itu meru pakan hasil sequencing.
• Adapun struktur DNA yang dicari adalah
komplemen dari hasil sequencing.- 1. Apakah beda PCR dengan RT-PCR
- 2. Apakah tujuan dilakukan RT-PCR?
- Pengertian :
- Mutasi adalah perubahan materi genetik yang memberi bentuk alternative pada tiap gene.
- Beberapa keuntungan akibat mutasi bagi organisme:
- 1. dapat beradaptasi terhadap lingkungan
- 2. memungkinkan terjadinya diversitas genetik dalam populasi.
- 3. mencegah terjadinya kepunahan bagi suatu jenis organisme.
- 4. dapat memperbaiki sifat dari suatu jenis organisme.
- Beberapa kerugian akibat mutasi:
- 1. dapat menimbulkan kelainan-kelainan akibat mutasi
• 2. menimbulkan sakit atau gangguan fsi maupun fsiologis.
- A. Mutasi gene :
- B. Mutasi chromosome: >mutasi yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur,
- Sebab terjadinya mutasi
- A. 1 Faktor fsis ( sinar, suhu, dsb)
- 2. Faktor kimia ( cholkisin, zat antibiotik, dsb).
- B. Mekanisme mutasi dapat terjadi karena: 1. adanya kesalahan saat terjadi replikasi DNA 2. hilangnya basa-N pada gene (delisi) 3. tambahan /sisipan basa-N pada gene (insersi).
- 1. Point mutation; – karena perubahan salah satu basa-N pada gen – b.Nonesense mutation.
- – a. Missense mutation
- – c. Samesense mutation. (Silent mutation) * Mutasi akibat insersi atau delisi suatu basa-N pada suatu gene
- a. Missense mutation:
- – Mutasi akibat terjadinya penggantian (substitusi) satu basa-N pada kodon, sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan kodon dan perubahan polipeptida yang
dihasilkan. - – Contoh :
- – Hb.A orang normal adalah :
- – 1 2 3 4 5 6 7
- – Val – His – Leu – Thr – Pro – Glu - Glu – (GAG)
- – Hb.S pada penderita Sickle Cell Anaemia – 1 2 3 4 5 6 7
- – Val – His - Leu - Thr – Pro - Val - Glu
- 1. Eritrosit mudah pecah
- 2. eritrosit tidak mudah bergerak dalam kapiler darah.
- 3. Afnitas Hb terhadap oksigen rendah, sehingga penderita mengalami gejala seperti penderita anaemia.
- 4. Eritrosit berbentuk cresent ( sickle
- Mutasi yang disebabkan adanya substitusi basa-N yang menyebabkan terbentuknya kodon terminasi
• Akibatnya protein tidak berfungsi dan kehilangan sifat
biologisnya.- Contoh:
- Varian β globin, yang dikenal sebagai Mc.Kees
- Mutasi yang menyebabkan terjadinya perubahan basa-N pada kodon, tetapi tidak merubah janis asam amino yang dikode.
- Contoh:
- Perubahan kodon GGA akibat substitusi menja di kodon GGC tidak akan merubah jenis asam amino yang dikode,yaitu Glycine
• Mutasi yang disebabkan oleh adanya insersi(sisipan)
atau hilangnya(delisi) basa dari suatu kodon yang mengakibatkan berubahnya seluruh kodon pada rangkaian berikutnya.- Contoh:
- Pada varian α globin abnormal : (terjadi delisi) yang dikenal sebagai Hb. Wayne I • No.kodon 138 139 140 141 142 147
- Normal UCC AAA UAC CGU UAA -
- Ser Lys Tyr Arg stop
- Mutasi UCC AAU ACC GUU AAG UAA
• Ser Asn Thr Val Lys stop
- Tautomeriadalah berpindahnya atom H
pada basa –N secara spontan ,sehingga
menyebab kan terbentuknya isomer dari basa-N tersebut. • Adenine dan Cytosine dari struktur amino
dapat berubah menjadi struktur imino (sebagai isomernya)- Guanine dan Thymine dari struktur keto dapat berubah menjadi struktur enol (sebagai isomerenya).
- Struktur imino dari Adenosine dapat berikatan dengan struktur amino dari Cytosine.
- Struktur imino dari Cytosine dapat berikatan dengan struktur amino dari Adenine.
- Struktur enol dari Guanine dapat berikatan dengan struktur keto dari Thymine.
- – a. Inversi ( pembalikan gene ) pada chromosome.
- – b. Translokasi (berpindah lokasi): gene berpindah lokasi pada chromosome yang sama maupun chromosome yang berbeda.(yang homologe maupun tak homologe).
- – C. Insersi (tambahan gene pada chromosome) 3. Mutasi karena perubahan jumlah chromosome. Peristiwa ini dapat terjadi karena peristiwa non disjunction. Peristiwa ini dapat berupa monoploidi (N), Triploidi (2N
- 1) atau poliploidi ( untuk 3 N ke atas)
- a. Mutasi karena perubahan jumlah gonosome
- – 1. Turner syndrome,
- Monosomi sex chromosome X pada wanita, sehingga jumlah chromosomenya 44. X0 = (45).
- Sifat penderita ini adalah :
- Ovarium rudimenter
- mandul
- * Sifat penderita ini adalah : * Testis tidak tumbuh.
- aspe>mandul
- tanda-tanda kelamin sekunder tidak tumbuh .
- Tambahan jumlah autosome
- 1. Edward Syndrom :( 2N + 1) -> 47. XX atau
- 47. XY, trisomi , pada autosome no. 16, 17 , atau no. 18.
- 2. Patau Syndrome : (2N +1) -> 47.XX atau
• 3. Down Syndrome : (2N + 1) -> 47.XX atau 47.XY
- trisomi pada autosome No. 21
- b. Perubahan jumlah autosome:
- – Ciri-ciri:
- tengkorak lonjong,
- dada pendek dan lebar,
- telinga rendah
- ada lipatan epikantik
- mikrognathia
- Ciri-ciri:
- kepala kecil
- mata kecil * telinga rendah dan buruk.
- Sumbing dan bercelah pada langit- langit
- polidaktili * pertumbuhan tubuh lambat.
- kemunduran pada mental.
- Ciri – ciri: * mata sipit danbiasanya juling.
- tubuh pendek
- kaki pendek
- Kepala agak bundar
- bibir tebal dan agak menggelambir;
- mulut suka menganga * leher pendek dan besar.
- telinga kecil * telapak tangan gemuk dan pendek.
* jari kelingking bengkok ke dalam .
- gigi tak teratur
- kulit kasar dan kering
- otak kecil + pertumbuhan tubuh terganggu.
• Mutasi pada X chromosome dengan sisipan berulang(insersi)
Fragile-X syndrome- • Ciri-ciri: trinukleotida (CGG) pada gene FMRI. • > tangan suka menggepak-gepak • > Gangguan mental • > hiperaktif • > bicara sering diulang-ulang • > emosi tidak terkendali • > perhatian tidak fokus • > kaki fat • > muka lonjong • Catatan : • > laki-laki seperti perempuan dengan muka lomjong. • Premutasi dengan : 54 – 200 CGG • Normal dengan : 6 – 54
- Mutasi : > 200 CGG
Hasil elektrophoresis Maxam-Gilbert
Metode Sanger
Prosedure sequencing
Sanger
Metode Sanger (lanjut)
Berdasarkan pemikiran tersebut diatas , maka metode sequencing •
Metode Sanger (lanjut)
1. dATP + ddATP (sedikit) • terpisah, yang masing-masing mengandung : menurut Sanger dapat dilakukan pada 4 tabung reaksi yang • 3. dGTP + ddGTP (sedikit) • 2. dCTP + ddCTP (sedikit)4. dTTP + ddTTP (sedikit) Dengan cara tersebut diatas maka pada tiap tabung akan yang sama tetapi pada ujung 3’ dari tiap fragmen DNA mengan dung basa –N dihasilkan sejumlah fragmen DNA yang panjangnya tidak sama , DNA dari tiap tabung. gel poliakrilamit, sehingga terdapat pemisahan fragmen-fragmen Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan elektrophoresis dengan
2. pada tabung dua ada dua fragmen DNA dengan ujung C Prosedure Sanger (Lanjut)
Penyusunan fragmen- fragmen DNA
3. Bagaimanakah cara memperoleh template asam inti utuk RT-PCR
KUIS
4 Bagaimanakah cara menghilangkan template pada RT-PCR
Mutasi
Macam mutasi
>karena adanya perubahan struktur gene.
ukuran , atau jumlah
A. Mutasi gene
4. penggantian basa-N pada gene /DNA (substitusi) 5. adanya perubahan struktur basa–N pada gene (misalnya : tautomeri) Macam mutasi gene
2. Frameshift mutation; sehingga menyebabkan berubahnya seluruh kodon pada rangkaian nukleotida berikutnya. *Tautomeri adalah berpindahnya atom hidrogen pada basa –N
3. Tautomeri mutation; secara spontan sehingga menyebabkan terbentuk isomernya. Point mutation
= sabit) • 5. Dapat menyebabkan kematian.
Sifat-sifat Sickle cell anaemia (Hb.S)
b. Nonsense mutation
(UAG, UGA atau UAA), sehingga pada saat proses translasi akan dihasilkan protein yang pendek.
Rock kehilangan 2 asam amino terakhir sebelum kodon terminasi ( kodon ke 145 dan 146) karena adanya substitusi basa-N (U) pada kodon (UAU ) untuk tryonin, diganti dengan basa-N (A) sehingga terbentuk kodon UAA sebagai kodon terminasi.
c. Samesense mutation (Silent
mutation:
2. Frameshift mutation
3. Mutasi akibat Tautomeri
Perubahan
1. bentuk amino ke bentuk imino
2. bentuk keto ke bentuk enol
Mutasi (lanjut)
Wolf Hischhorn Syndrom (delisi chr. 4) Perubahan str.chromosome
Mutasi chromosome (lanjut) • 2. Mutasi karena perubahan struktur chromosome.a. Pada jumlah gonosome ( sex chromosome ) b. Pada jumlah autosome .
Mutasi Perubahan jumlah gonosome
2. Kleinefelter Syndrome, Trisomi pada gonosome laki-laki dengan jumlah chromosome 44 XXY = 47.
Turner syndrome Kleinefelter syndrome
Mutasi Perubahan Jumlah autosome
47.XY, trisomi pada autosome no. 13, 14, atau
no.15. ( jarang terjadi
1. Edward Syndrome : ( 2N + 1),
Pada chromosome no. 16, 17 , atau
18.Edward syndrome (Trisomi 18)
2. Patau Syndrome
Patau Syndrome (Trisomi 13)
3. Down Syndrome
Down Syndrome (trisomi 21)
Fragile X syndrome.
Fragile X syndrome