Testing Dan Implementasi Pemeliharaan Si

Testing Dan Implementasi
(Pemeliharaan Sistem)

DISUSUN OLEH :
NAMA

: FRISKA SIANTURI

NIM

: 311510777

KELAS

: TI.15.D7

Sekolah Tinggi Teknologi Informatika Pelita Bangsa
Cikarang - Bekasi

KATA PENGANTAR
Assamu’alaikum wr.wb

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Pemeliharaan Sistem
dengan sebaik mungkin. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Testing
Dan Implementasi.
Dalam menyusun makalah ini, saya banyak mendapat dukungan serta dorongan
dari berbagai pihak. Maka dari itu, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Agus Suwarno, S.Kom., M.T. selaku dosen matakuliah Testing Dan
Implementasi yang telah memberikan pengajaran serta arahan kepada saya untuk
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah Pemeliharaan Sistem ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah Pemeliharaan Sistem ini dapat memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembacanya.
Akhir kata saya mengucapkan teimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu penyusunan makalah ini hingga akhirnya dapat
diselesaikan.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bekasi, 22 Januari 2018

Friska Sianturi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Pemeliharaan Sistem................................................................................2
B. Prosedur Pemeliharaan Sistem...................................................................................4
1.

Langkah-Langkah Pemeliharaan Sistem................................................................4

2.


Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC).............................4

3.

Jenis-Jenis Pemeliharaan Sistem............................................................................5

4.

Prosedur Pemeliharaan Sistem...............................................................................6

C. Alat-Alat Untuk Pemeliharaan Sistem.......................................................................7
1.

Rekayasa Maju (Forward engineering)..................................................................7

2.

Rekayasa Mundur (Reverse Engineering)..............................................................7

3.


Rekayasa Ulang (Reengineering)...........................................................................7

4.

Restrukturisasi (Restrukturing)..............................................................................7

D. Mengatur Pemeliharaan Sistem..................................................................................7
E. Mengembangkan Perubahan Sistem Manajemen......................................................8
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. KESIMPULAN........................................................................................................10
B. SARAN....................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan software, hardware atau aplikasi system secara terus menerus akan
mengakibatkan kerusakan pada setiap komponen atau mengalami error pada software
atau aplikasi system. Dengan ini perlu adanya pemeliharaan sistem tersebut agar selalu

berjalan baik. Dimana secara rutin harus dilakukan pengecekan kondisi server beserta
software aplikasi, pengecekan media transmisi data (sistem pengkabelan) dan yang
paling sering adalah melayani user-user untuk mengatasi masalah yang terjadi d PC
mereka masing-masing baik disisi hardware maupun softwarenya.
Seperti PC yang terkena virus, tidak bisa koneksi ke internet, printer yang rusak
dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa pemeliharaan sistem informasi (maintenance)
adalah hal yang penting untuk dilakukan demi menunjukan kelancaran proses kerja
disebuah perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan sistem ?
2. Apakah pengertian dari pemeliharaan sistem ?
3. Prosedur apa saja yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan sistem ?
4. Apa saja yang digunakan dalam memelihara sistem ?
5. Bagaimana cara mengatur pemeliharaan sistem
6. Bagaiman pengembangan serta perubahan sistem menejemen ?
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Testing dan Implementasi mengenai Pemeliharaan Sistem.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengerti arti dari pemeliharaan sistem,

2. Mampu melakukan langkah-langkah dalam pemeliharaan sistem,
3. Dapat mengatur pemeliharaan sistem, dan
4. Mengetahui pengembangan serta perubahan dalam sistem menejemen.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu
kondisi yang bisa diterima. Pada bulan April 1970 didefinisikan sebuah istilah untuk
Teknologi Pemeliharaan yang mencakup pengertian yang lebih luas dari pada
pengertian Pemeliharaan diatas. Istilah ini adalah Teroteknologi.
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga
kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari
pemakai sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan
bisnis).
4. Sistem terinfeksi malware aktif

5. Sistem berkas corrupt
6. Perangkat keras melemah
Pemeliharaan sebuah sistem teknologi informasi dapat dikatakan sebagian besar
bergantung pada ketersediaan sumber daya manusia di bidang IT yang memiliki kemam
puan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas sistim yang dimiliki. Alternatif
yang terbaik bila perusahaan tidak ingin direpotkan dengan permasalahan di bidang IT
yang hanya dianggap sebagai bidang penunjang adalah dengan menjalin kontrak
pemeliharaan dengan perusahaan di bidang jasa teknologi informasi.
Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang
berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem
secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika
ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang
telah diperbaiki tersebut.

Hal dalam Pemeliharaan Sistem meliputi :
1. System Back-Up
Membuat Salinan/copy untuk data-data penting perusahaan yang ada pada
computer user maupun server ke dalam backup storage (External Disk).
2. System Optimization
Melakukan Defragmentasi data dan membuang sampah-sampah yang ada pada

computer, serta memperbaiki kesalahan setting sehingga computer dapat
berjalan normal.
3. System Rebuild
Membangun dan menata ulang kembali system yang rusak oleh faktor yang
tidak disengaja, agar system dapat bekerja normal kembali.
4. System Upgrade
Menambah fungsi, memperbaharui system yang ada sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, serta melakukan testing stabilitas untuk hardware dan software.
5. Training dan Pelatihan
Memberikan Pengarahan dan konsultasi kepada operator computer, sehingga
operator dapat mengoperasikan computer sesuai dengan prosedur pengoperasian
komputer yang baik dan benar.
6. Update Anti Virus & Pembersihan Virus
Melakukan Update Definition file Anti Virus sehingga anti virus yang ada dapat
memproteksi komputer dari serangan virus baik virus lama amaupun baru, dan
juga melakukan scaning virus serta membersihkan komputer dari Virus.
7. System Security
Pemasangan Firewall dan sistem authentifikasi untuk pengamanan system dan
data penting perusahaan dari orang luar yang tidak berkepentingan.


B. Prosedur Pemeliharaan Sistem
1. Langkah-Langkah Pemeliharaan Sistem
a. Penggunaan Sistem, yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi
tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
b. Audit Sistem, yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk
menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja.
Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat
dilakukan oleh seorang auditor internal.
c. Penjagaan Sistem, yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin
sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk
menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan
lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
d. Perbaikan Sistem, yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi
kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak
terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
e. Peningkatan Sistem, yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika
terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa
waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh
manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan
modifikasi sesuai keinginan manajer.

2. Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)
Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang
berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem
secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika
ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang
telah diperbaiki tersebut.
Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 5 alasan, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Memperbaiki kesalahan
Menjaga kemutakhiran sistem
Meningkatkan sistem
Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Siklus terakhir dari SDLC Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan

pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa
hidup sistem.
Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SDLC), yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Permintaan Perubahan
Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan
Menspesifikasi perubahan
Membangun pengganti
Menguji pengganti
Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
Pengkonversian dan pelepasan ke operasi
Mengupdate dokumentasi
Melakukan pemeriksaan pasca implementasi

3. Jenis-Jenis Pemeliharaan Sistem
Jenis Pemeliharaan terbagi menjadi 4 jenis pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu
tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi
kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya
pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang
memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau
memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi
perusahaan.
b. Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam
lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.
Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian,
sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya,
Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu
perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan
adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.
c. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas
(kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem
untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.
Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan
juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti
cabang-cabang

yang

kadaluwarsa,

memperbaiki

kecerobohan,

dan

mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini
dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak,
penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan
logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi
pengoperasian perangkat.
d. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem
untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil
pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali
menemukan

cacat-cacat

(bukan

kesalahan

yang

sebenarnya)

yang

menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan
segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan
mempengaruhi

baik

fungsi

sistem

maupun

kemampuan

memeliharanya dalam waktu dekat.

4. Prosedur Pemeliharaan Sistem
Prosedur Pemeliharaan Sistem meliputi hal sebagai berikut :
a. SDLC dan SWDLC
b. Definisi data standar
c. Bahasa pemrograman standar
d. Rancangan Moduler
e. Model yang dapat digunakan kembali
f. Dokumentasi standar
g. Kontrol sentral

C. Alat-Alat Untuk Pemeliharaan Sistem

untuk

Case Tools yang digunakan untuk membantu pemeliharaan sistem dari sistem
lama ke dalam sistem baru adalah:
1. Rekayasa Maju (Forward engineering)
Proses tradisional perpindahan dari logika dan abstraksi dari tingkat
tinggi, perancangan implementasi yang independen untuk implementasi
fisik dari sistem. Rekayasa maju mengikuti urutan kebutuhan melalui
perancangan implementasinya.
2. Rekayasa Mundur (Reverse Engineering)
Proses menganalisa suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemen
sistem dan antar hubungannya berdasarkan sistem yang ada, serta untuk
menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari
sekarang. Untuk mendapatkan gambarannya proses pengembangan
sistem dari awalnya. Tidak mengubah fungsinalitas sistem yang ada.
Diterapkan untuk yang tidak ada sistem dokumentasinya.
3. Rekayasa Ulang (Reengineering)
Rekayasa ulang merupakan analisis yang bersifat menyeluruh dan
lengkap dari proses bisnis dan sistem informasi guna mencapai
peningkatan kinerja secara dramatis.
4. Restrukturisasi (Restrukturing)
Transformasi suatu sistem menjadi sistem baru atau bentuk lain tanpa
mengubah fungsionalitasnya.
D. Mengatur Pemeliharaan Sistem
1. Tentukan jadwal maintenance pada system yang kita miliki
2. Update software yang compatible terhadap system kita
3. Gunakan tenaga ahli yang terpercaya untuk
E. Mengembangkan Perubahan Sistem Manajemen

Salah satu konsep yang dibahas dan di analisis paling sering dalam beberapa
tahun terakhir telah terjadi perubahan organisasi dan konsep terkait resistensi terhadap
perubahan dan manajemen perubahan. Perubahan telah banyak didefinisikan sebagai
membuat perbedaan materi dalam sesuatu dibandingkan dengan keadaan sebelumnya,
atau mengubah sesuatu, atau hanya menjadi berbeda. Semua definisi ini dapat
diterapkan untuk mengubah seperti itu terjadi dalam organisasi dan bisnis. Perubahan
organisasi bisa berarti perubahan teknologi infrastruktur (misalnya, bergerak dari
lingkungan mainframe untuk komputasi terdistribusi), strategi pemasaran (target basis
pelanggan baru), atau manajemen dan praktek pengambilan keputusan. Perubahan
organisasi bukanlah hal baru dengan lanskap bisnis Amerika.
Sejak abad kesembilan belas dan Revolusi Industri, perusahaan harus berurusan
dengan perubahan dalam skala yang semakin cepat. Semakin besar perkembangan
teknologi dan semakin besar jumlah produk dan informasi yang dihasilkan, semakin
diperlukan menjadi bagi perusahaan untuk memberikan manajemen yang efektif dan
mengembangkan praktek organisasi yang solid Para profesional bisnis yang paling
dihormati di Amerika Serikat telah orang-orang yang paling mampu memanfaatkan
perubahan dalam bisnis dan perekonomian. Sebagai contoh, pada akhir abad kesembilan
belas, Andrew Carnegie sangat memperluas kerajaannya dengan membeli usaha yang
sangat ia bergantung pada untuk bisnis baja-nya, membuat satu perusahaannya contoh
sukses pertama dari integrasi vertikal.
Dimulai pada 1990-an, perubahan datang pada tingkat yang secara eksponensial
lebih cepat karena faktor-faktor seperti persaingan yang meningkat dalam ekonomi
global, memperluas pasar, cara-cara baru melakukan bisnis (seperti e-commerce), dan
tugas di mana-mana menjaga dengan yang terbaru teknologi. Guru manajemen Peter F.
Drucker mengabdikan bukunya Manajemen Tantangan dari 21 abad ke topik yang
sangat. Akibatnya, perusahaan harus merevisi (atau menyusun) misi perusahaan dan
tujuan, praktek manajemen, dan fungsi bisnis sehari-hari. Perusahaan secara rutin mulai
merancang ulang strategi bisnis, sering menggantikan bagan organisasi tradisional
hirarki dengan struktur datar berpusat di sekitar “diberdayakan” tim.
Tujuan utama bagi kebanyakan organisasi adalah untuk perubahan iklim dan
budaya perusahaan. iklim Suatu organisasi dapat didefinisikan oleh bagaimana

karyawan melihat alasan mendasar organisasi. karena, khususnya, misi perusahaan
secara keseluruhan dan tujuan dan bagaimana pentingnya pengertian karyawan
kesejahteraan adalah tujuan-tujuan tersebut. Iklim perusahaan kemudian melahirkan
budaya organisasi yang terdiri dari apa karyawan lihat sebagai kepercayaan manajemen
dan sistem nilai. Kedua hal, iklim dan budaya, kemudian menentukan bagaimana setiap
manajer dan karyawan bentuk kinerja nya sendiri, biasanya dalam rangka paling
berhasil mencapai tujuan perusahaan dan mudah-mudahan memastikan keberhasilan
sendiri serta perusahaan. Faktor-faktor ini mempengaruhi setiap aspek dari pekerjaan
setiap orang termasuk proses pengambilan keputusan, pola komunikasi dalam
organisasi, dan tanggung jawab individu dan tanggung jawab perusahaan.
1. Indikator Perubahan
Ada empat indikator utama dari perubahan pekerjaan-tempat utama.. Mereka
adalah perubahan struktur organisasi, produk atau jasa baru, manajemen baru, dan
teknologi baru. Struktur Organisasi bisa berubah melalui perampingan besar,
outsourcing, akuisisi, atau merger. Tindakan ini sering disertai dengan PHK, khususnya
sebagai posisi tertentu menjadi berlebihan.. Sebuah produk atau jasa baru memiliki
implikasi untuk perubahan dalam produksi, penjualan, dan layanan pelanggan.. Selain
itu, dengan mengubah produk atau jasa organisasi mungkin menghadapi pesaing baru
atau pasar baru, manajemen baru, seperti perubahan dalam CEO atau presiden, sering
membawa masa transisi di mana para manajer tingkat atas cenderung untuk mengubah
proses bisnis yang ada dan kebijakan personil. Akhirnya, teknologi baru dapat membuat
perubahan besar bagi organisasi. Teknologi dapat mengubah proses produksi
atau kondisi kerja (yaitu, telecommuting), dan perubahan ini mungkin mempengaruhi
keterampilan yang karyawan menggunakan pada pekerjaan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga,
menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem agar dalam penggunaannya dapat
optimal. Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga efiensi sistem
yang sudah ada.
Berikut merupakan beberapa alasan mengapa kita perlu memelihara sistem yang
ada :
a) Agar dapat meningkatkan sistem / kinerja sistem
b) Menyesuaikan dengan perkembangan, agar sistem yang ada tidak tertingal
B. SARAN
Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram gantt
. Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator.
Bagaimanapun juga pihak manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk
mengawali, merekam, dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui
evaluasi kegiatan pemeliharaan, seorang manager akhirnya dapat mengoptimalkan
program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.