Pembangunan Infrastruktur Kalimantan Timur berdasarkan
PT. BADAK LNG GANDENG PROGRAM CSR MANGROVE
DI KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT
Permasalahan tentang isu perencanaan pesisir di Indonesia sangat
kompleks.
Banyak
hal
yang
bisa
dibahas
dari
segi
implementatif
di
lapangannya. Salah satunya adalah bagaimana mengarahkan kebijakan yang
baik dan sesuai terhadap pengolahan hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya,
Provinsi Kalimantan Barat. Eksploitasi hutan mangrove untuk kebutuhan
manusia, cenderung berlebihan dan tidak mengindahkan kaidah konservasi.
Hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya seluas 55.439 hektar (31% dari
seluruh luas daerah). Sebagian hutan mangrove tersebut (3.981 hektar) di
antaranya berada di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai dalam kondisi
rusak berat, dan 561 hektar rusak ringan akibat konversi, antara lain 300 hektar
hutan mangrove dengan status hutan lindung dikonversi menjadi tambak
udang.
Kerusakan
hutan
mangrove
juga
diakibatkan
oleh
maraknya
pemanfaatan kayu untuk kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar, serta
kerusakan akibat tingginya abrasi pada ekosistem mangrove di Kabupaten Kubu
Raya. Mangrove banyak di Kabupaten Kubu Raya, manfaat ekologisnya dirasa
semakin kurang.
Pendekatan kepada masyarakat sebagai peran utama yang langsung
merasakan
manfaat
dari
mangrove.
Bahwa,
krisis
besar
mengenai
permasalahan pesisir di Indonesia sedang dimulai. Tidak terkecuali mangrove
yang seharusnya menjadi sumber biologis pantai dalam praktiknya masih
ditemukan banyak penyelewengan dan cenderung dibiarkan. Hal ini bisa
diselesaikan, salah satunya dengan adanya program pengelolaan hutan
mangrove memperoleh dukungan penuh dari segenap komponen masyarakat,
dan agar memperoleh hasil yang baik, maka perlu menjalin koordinasi yang
lebih baik dengan semua pihak yang terkait.
Program
CSR
(Corporate
Social
Responsibilities)
sebagai
bentuk
kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitarnya. CSR diwujudkan sebagai
bentuk komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan
lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat
melalui program CSR berupa “Pengembangan Pewarna Alami dari Buah
Mangrove Spesies Rhizopora Mucronata untuk Batik Khas Bontang Kalimantan
Timur. PT. Badak LNG tidak sendiri, mereka pun turut menggandeng Pemerintah
Kota Bontang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota
Bontang.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT. Badak LNG terdiri dari:
1) Kelompok Tani Lestari Indah melakukan usaha pembibitan, penanaman
dan perawatan tanaman mangrove di pesisir pantai wilayah Bontang.
Mereka yang sudah memiliki keahlian dalam hal pengolahan mangrove
ditunjuk
oleh
Badak
LNG sebagi
trainer atau
kader
pertama
di
dalam
hal
lingkungannya.
2) Sanggar
Batik
Etam
dipilih
sebagai
tentor
pertama
pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan pewarna alami batik khas
Bontang.
Kegiatan seperti ini perlu dicontoh oleh perusahaan besar lainnya. Dimana
pembangunan yang baik adalah turut melibatkan masyarakat sebagai aktor
utama. Prinsip pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk timbal balik bagi
mereka
yang
memiliki
kelebihan
dan
menjadikannya
sebagai
bentuk
implementasi pengamdian yang mandiri.
Respon dari masyarakat Kabupaten Kubu Raya sangat positif terhadap apa yang
diberikan PT. Badak LNG, Dari program yang diberikan, masyarakat diberikan
penanaman sifat peduli lingkungan dan mempertahankan potensi mangrove di
Bontang, Kalimantan Timur.
DI KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT
Permasalahan tentang isu perencanaan pesisir di Indonesia sangat
kompleks.
Banyak
hal
yang
bisa
dibahas
dari
segi
implementatif
di
lapangannya. Salah satunya adalah bagaimana mengarahkan kebijakan yang
baik dan sesuai terhadap pengolahan hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya,
Provinsi Kalimantan Barat. Eksploitasi hutan mangrove untuk kebutuhan
manusia, cenderung berlebihan dan tidak mengindahkan kaidah konservasi.
Hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya seluas 55.439 hektar (31% dari
seluruh luas daerah). Sebagian hutan mangrove tersebut (3.981 hektar) di
antaranya berada di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai dalam kondisi
rusak berat, dan 561 hektar rusak ringan akibat konversi, antara lain 300 hektar
hutan mangrove dengan status hutan lindung dikonversi menjadi tambak
udang.
Kerusakan
hutan
mangrove
juga
diakibatkan
oleh
maraknya
pemanfaatan kayu untuk kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar, serta
kerusakan akibat tingginya abrasi pada ekosistem mangrove di Kabupaten Kubu
Raya. Mangrove banyak di Kabupaten Kubu Raya, manfaat ekologisnya dirasa
semakin kurang.
Pendekatan kepada masyarakat sebagai peran utama yang langsung
merasakan
manfaat
dari
mangrove.
Bahwa,
krisis
besar
mengenai
permasalahan pesisir di Indonesia sedang dimulai. Tidak terkecuali mangrove
yang seharusnya menjadi sumber biologis pantai dalam praktiknya masih
ditemukan banyak penyelewengan dan cenderung dibiarkan. Hal ini bisa
diselesaikan, salah satunya dengan adanya program pengelolaan hutan
mangrove memperoleh dukungan penuh dari segenap komponen masyarakat,
dan agar memperoleh hasil yang baik, maka perlu menjalin koordinasi yang
lebih baik dengan semua pihak yang terkait.
Program
CSR
(Corporate
Social
Responsibilities)
sebagai
bentuk
kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitarnya. CSR diwujudkan sebagai
bentuk komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan
lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat
melalui program CSR berupa “Pengembangan Pewarna Alami dari Buah
Mangrove Spesies Rhizopora Mucronata untuk Batik Khas Bontang Kalimantan
Timur. PT. Badak LNG tidak sendiri, mereka pun turut menggandeng Pemerintah
Kota Bontang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota
Bontang.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT. Badak LNG terdiri dari:
1) Kelompok Tani Lestari Indah melakukan usaha pembibitan, penanaman
dan perawatan tanaman mangrove di pesisir pantai wilayah Bontang.
Mereka yang sudah memiliki keahlian dalam hal pengolahan mangrove
ditunjuk
oleh
Badak
LNG sebagi
trainer atau
kader
pertama
di
dalam
hal
lingkungannya.
2) Sanggar
Batik
Etam
dipilih
sebagai
tentor
pertama
pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan pewarna alami batik khas
Bontang.
Kegiatan seperti ini perlu dicontoh oleh perusahaan besar lainnya. Dimana
pembangunan yang baik adalah turut melibatkan masyarakat sebagai aktor
utama. Prinsip pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk timbal balik bagi
mereka
yang
memiliki
kelebihan
dan
menjadikannya
sebagai
bentuk
implementasi pengamdian yang mandiri.
Respon dari masyarakat Kabupaten Kubu Raya sangat positif terhadap apa yang
diberikan PT. Badak LNG, Dari program yang diberikan, masyarakat diberikan
penanaman sifat peduli lingkungan dan mempertahankan potensi mangrove di
Bontang, Kalimantan Timur.