MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA Pentingnya MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA Pentingnya

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“Pentingnya Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mengatasi
Masalah Sosial”

Disusun Oleh: Kelompok 3
Nama Anggota:
1. Siti Mutmainah
15304241042
2. Anggi Dwi Lestari
15304241050
Prodi/Kelas: Pend. Bio C

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
DAFTAR ISI
0

DAFTAR ISI........................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Masalah Sosial.................................................................................
B. Masalah-Masalah Sosial di Indonesia...............................................................
C. Pengertian Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila......................................................
D. Pentingnya Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Mengatasi Masalah Sosial
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

1
2
3
3
3
4

5
5
6
7
8
11
11
11
12

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan tepat
waktu untuk menyelesaikannya yaitu makalah tentang masalah masalah sosial di lingkungan
sekitar.
Makalah ini berisikan informasi tentang macam macam masalah sosial yang sering
terjadi lingkungan masyarakat.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
masalah masalah sosial di lingkungan sekitar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada keterkaitan dari semua pihak,

Penyusun

2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak
saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat
didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial
memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang
ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang
menggambarkan


bahwa

seluruh

kebutuhan

setiap

warga

masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai
harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem
sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang
terjadi. Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai das sollen.
Indonesia adalah negara yang sangat luas, terhitung dari
Sabang sampai Merauke. Indonesia termasuk ke dalam negara
dengan jumlah penduduk tertinggi. Dengan melimpahnya jumlah
penduduk tersebut, sudah tak asing lagi apabila Indonesia
memiliki beragam agama, bahasa, adat, dan kebiasaan. Tentunya,
tidak semuanya yang tersebut sempurna. Dalam dinamika

kehidupan masyarakat Indonesia, tentu akan disertai dengan
tumbuh dan/atau berkembangnya berbagai masalah -masalah
sosial.
Dasawarsa terakhir, banyak sekali masalah-masalah sosial
yang mencuat baik di media massa baik cetak maupun elektronik.
Masalah sosial tersebut menyangkut berbagai bidang kehidupan
dan melibatkan berbagai kalangan umur. Masalah sosial tersebut
tidak hanya melibattkan kalangan individu, namun juga
kelompok.
Pancasila hanya dirumuskan oleh sejumlah tokoh yang
mewakili rakyat Indonesia. Bisa jadi, beberapa atau bahkan
sebagian besar rakyat Indonesia belum mengetahui nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Bahkan, banyak public figure
Indonesia saat ini, tidak hapal Pancasila. Bahkan lebih dari itu,
entah sengaja atau tidak, ada seorang artis Indonesia yang seolah

3

menghina Pancasila, yaitu dengan mengemukakan bahwa sila keempat mempunyai simbol ‘bebek nungging’.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2. Apa saja yang termasuk masalah sosial di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi nilai-nilai Pancasila?
4. Apa pentingnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi masalah sosial
yang terjadi di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui masalah sosial.
2. Mengetahui masalah-masalah sosial di Indonesia.
3. Mengetahui tentang sosialisasi nilai-nilai Pancasila.
4. Mengetahui pentingnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi masalah
sosial yang terjadi di Indonesia.

4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Sosial
Pengertian Masalah Sosial menurut pendapat Soerjono
Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian yang
terjadi antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, dimana

ketidaksesuaian

tersebut

dapat

membahayakan

kehidupan

kelompok sosial masyarakat.
Menurut Bulmer dan Thompson, pengertian masalah
sosial ialah suatu kondisi yang terjadi dimana dapat mengancam
nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat berakibat pada
sebagian besar dari anggota masyarakat.
Martin S. Weinberg mengemukakan pengertian masalah
sosial, masalah sosial merupakan situasi yang dinyatakan sebagai
keadaan

yang


bertentang

dengan

nilai-nilai

oleh

warga

masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat
melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut.
Pengertian masalah sosial menurut Lesli adalah suatu
kondisi yang berpengaruh terhadap kehidupan sebagai besar
warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan
karenanya perlu tindakan untuk mengatasi atau memperbaikinya.
Menurut Soetomo, pengertian masalah sosial ialah suatu
kondisi yang tidak diingingkan terjadi oleh sebagai besar dari
warga masyarakat.

Dari pengertian masalah sosial yang diungkapkan para
pakar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Masalah
Sosial adalah
1. suatu kondisi yang tidak diinginkan ada di dalam masyarakat karena dapat
mengganggu ketentraman masyarakat
2. diperlukan adanya tindakan sebagai hasil dari kesepakatan bersama untuk
mengatasi atau memperbaikinya.
3. Masalah sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan
yang bersifat immoral, berlawanan dengan hukum yang bersifat merusak.
5

4. Masalah Sosial merupakan hasil dari proses perkembangan masyarakat.
5. Masalah sosial merupakan masalah yang timbul akibat dari interaksi sosial
antara individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok
dengan kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai adat istiadat,
ideologi dan tradisi yang ditandai dengan suatu proses sosial yang
disosiatif.
Namun setiap masyarakat tentunya mempunyai ukuran yang berbeda
mengenai hal ini, misalnya soal gelandangan merupakan masalah social yang nyata
yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia. Akan tetapi belum tentu masalah tadi

dianggap sebagai masalah sosial di tempat lain. Faktor waktu juga mempengaruhi
masalah sosial ini. Selain itu, ada juga masalah-masalah yang tidak bersumber pada
penyimpangan norma masyarakat, seperti masalah pengangguran, penduduk,
kemiskinan.
B. Masalah-Masalah Sosial yang Terjadi di Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial dapat
1.
2.
3.
4.

dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Beberapa masalah sosial di Indonesia yaitu masalah pendidikan, kemiskinan,

dan kriminalitas.
1. Pendidikan

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin
memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan muridmuridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat
mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang
kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan
lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama
mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid,
mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka
ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut,
tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guruguru berpengalaman yang pensiun.

6

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya
pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang.
Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah
ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak
masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti
kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.
2. Kemiskinan
Dalam kajian sosiologi pembangunan, konsep kemiskinan dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu yang pertama kemiskinan absolut (a fixed
yardstick). Konsep kemiskinan absolut ini dirumuskan dengan membuat
ukuran tertentu yang kongkit. Ukuran ini lazimnya berorientasi pada
kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pangan, papan dan
sandang. Besarnya ukuran setiap negara berbeda. Kedua, kemiskinan relatif
(the idea of relative). Konsep kemiskinan relatif ini dirumuskan berdasarkan
atau memperhatikan dimensi tempat dan waktu. Asumsi ini, bahwa kemiskinan
di daerah satu dengan daerah lain tidak sama, demikian juga antara waktu dulu
dengan sekarang berbeda. Ketiga, kemiskinan subjektif. Konsep kemiskinan
sbjektif ini dirumuskan berdasarkan perasaan individu atau kelompok miskin.
Kita menilai individu atau kelompok tertentu miskin, tetapi kelompok yang
kita nilai menganggap bahwa dirinya bukan miskin, atau sebaliknya. Konsep
kemiskinan ketiga inilah yang lebih tepat apabila memahami konsep
kemiskinan dan bagaimana langkah strategis dalam menangani kemiskinan
3.

(Usman, S. 1998; Tjokrowinoto, W. 2004).
Kriminalitas
Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan problem sosial yang
bersifat laten (selalu ada dalam kehidupan masyarakat atau negara manapun),
namun tindakan kriminal bukanlah penyimpangan perilaku yang dibawa sejak
lahir, tetapi tindakan kriminal merupakan hasil dari sosialisasi sub budaya
menyimpang. Tindakan kriminal sering dikategorikan sebagai tindak pidana
atau tindakan yang melanggar hukum pidana. Diantara contoh tindakan
kriminal adalah: korupsi, pencurian, pembunuhan, perampokan, penipuan atau
pemalsuan, penculikan, perkosaan, sindikat narkotik atau penyalahgunaan obat
terlarang.

C. Pengertian Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila
7

Secara umum, sosialisasi diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat,
perilaku, baik langsung maupun tidak langsung. Di samping itu, sosialisasi juga
bermakna interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja
atau tidak sengaja, tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa
verbal, tetapi juga dalam bentuk ekspresi seni dak teknologi. Fungsi sosialisasi dalam
hal ini adalah untuk menginformasikan, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi.
(Laksono, 2013).
Jadi dapat dikatakan bahwa sosialisasi Pancasila yaitu sebuah upaya
penyampaian nilai-nilai Pancasila oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung maupun tidak
langsung agar sesuai dengan Pancasila.
D. Pentingnya Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Mengatasi Masalah Sosial
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang harus
menjiwai semua bidang pembangunan. Salah satu bidang
pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi pondasi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah
pembangunan karakter bangsa. (Laksono: 2013)
Di dalam pancasila terdapat nilai-nilai dan makna-makna yang dapat di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha
Esa. Secara garis besar mengandung makna bahwa Negara melindungi setiap pemeluk
agama (yang tentu saja agama diakui di Indonesia) untuk menjalankan ibadahnya
sesuai dengan ajaran agamanya. Tanpa ada paksaan dari siapa pun untuk memeluk
agama, bukan mendirikan suatu agama. Tidak memaksakan suatu agama atau
kepercayaannya kepada orang lain. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya
kehidupan beragama. Dan bertoleransi dalam beragama, yakni saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing.
Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung makna
bahwa setiap warga Negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum,
karena Indonesia berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan derajat,
8

persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan
manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Bertingkah laku sesuai dengan adab dan norma yang berlaku di
masyarakat.
Sila Ketiga : Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa seluruh
penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara,
tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan.
Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa
dan tanah air. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rela berkorban
demi bangsa dan negara. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
Sila Keempat : Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Mengandung maksud bahwa setiap pengambilan
keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat, bukan
hanya mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya hanya akan
menimbulkan anarkisme. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Melakukan
musyawarah, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu
diadakan tindakan bersama. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia. Mengandung
maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang
layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. mengandung arti
bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain.
Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan isinya
dipergunakan bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing. Segala
usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan
kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. Penghidupan disini
tidak hanya hak untuk hidup, akan tetapi juga kesetaraan dalam hal mengenyam
pendidikan.
Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir pancasila di implikasikan
di dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di Negara kita
namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor serta kemiskinan. Karena di dalam
pancasila sudah tercemin semuanya norma-norma yang menjadi dasar dan ideologi
bangsa dan Negara. Sehingga tercapailah cita-cita sang perumus Pancasila yaitu
menjadikan pancasila menjadi jalan keluar dalam menuntaskan permasalahan bangsa
dan Negara.
9

Nilai-nilai luhur Pancasila perlu dibumikan kembali melalui sosialisasi, baik di
bangku sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Pada era reformasi ini, pengenalan
dan pengajaran nilai-nilai luhur Pancasila melalui sektor pendidikan tidak sekental
pada periode sebelumnya. Padahal, hal itu penting sebagai upaya untuk merekatkan
persatuan bangsa. (Abu Hamid; 2010 dalam Kompas.com.html. Jumat, 1 Oktober
2010. Diakses pada Selasa, 26 April 2016 pukul 22.28)
Sisi positif dari pemerintahan prareformasi hendaknya masih bisa diserap pada
era ini. Salah satu di antaranya dengan gencarnya mensosialisasikan nilai-nilai luhur
Pancasila di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. di tingkat masyarakat juga
dilakukan dengan menggalakkan sosialisasi nilai-nilai luhur Pancasila melalui
pertandingan antarkelurahan hingga provinsi (Rahim; 2010 dalam Kompas.com.html.
Jumat, 1 Oktober 2010. Diakses pada Selasa, 26 April 2016 pukul 22.28)
Upaya pendidikan dan sosialisasi yang terus menerus sangat penting untuk
dilakukan, bukan saja melalui pendidikan dan sosialisasi secara formal dan terstruktur
tetapi juga melalui pelbagai kasus dan peristiwa serta pengalaman-pengalaman
praktik yang menyadarkan orang tentang arti dan makna serta kandungan nilai yang
terdapat dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia. (Saifuddin, Lukman
Hakim dalam Kompas.com. Rabu, 17 Februari 2016. Diakses pada Selasa, 26 April
2016 pukul 22.11)
Salah satu upaya mensosialisasikan Pancasila adalah melalui pendidikan
karakter. Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna
membangun karakter pribadi dan/atau kelompok yang unik-unik sebagai warga
negara. Hal itu diharapkan mampu memberikan kontribusi optimal dalam
mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang
adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, berkeadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. (Laksono: 2013)

BAB III PENUTUP
10

A. Kesimpulan
1. Masalah Sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan ada di dalam
masyarakat karena dapat mengganggu ketentraman masyarakat diperlukan adanya
tindakan sebagai hasil dari kesepakatan bersama untuk mengatasi atau
memperbaikinya; merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang
bersifat immoral, berlawanan dengan hukum yang bersifat merusak; Masalah
Sosial merupakan hasil dari proses perkembangan masyarakat; Masalah sosial
merupakan masalah yang timbul akibat dari interaksi sosial antara individu, antara
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Interaksi
sosial berkisar pada ukuran nilai adat istiadat, ideologi dan tradisi yang ditandai
dengan suatu proses sosial yang disosiatif.
2. Sosialisasi Pancasila adalah sebuah upaya penyampaian nilai-nilai Pancasila oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat,
perilaku, baik langsung maupun tidak langsung agar sesuai dengan Pancasila.
3. Beberapa masalah-masalah sosial terbesar di Indonesia adalah masalah
pendidikan, kemiskinan, dan kriminalitas.
4. Sosialisasi Pancasila dan nilai-nilainya sangat penting untuk dilaksanakan dalam
rangka menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di Indonesia
B. SARAN
1. Pemerintah selaku pengambil kebijakan dan pengayom masyarakat memikirkan
kembali untuk membumikan nilai-nilai luhur Pancasila.
2. Sosialisasi Pancasila hendaknya jangan dilakukan dengan cara yang berat dan
‘jadul’.
3. Semua pihak agar dapat mendukung sosialisasi Pancasila dan nilai-nilaninya.

DAFTAR PUSTAKA

http://berry-sastrawan.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sosiologi-masalah
masalah.html. diakses Selasa, 26 April 2016 pukul 22.40
Kalimantan Barat (Jakarta: ISAI dan Ford Foundation, 2001).

11

Laksono, Agung. 2013. Menuju Indonesia Emas. Jakarta Pusat: Kementrian
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Soedijar, Z.A, 1990, Penelitian Profil Anak Jalanan di DKI Jakarta, badan Penelitian
dan Pengembangan Sosial, Departeman Sosial.
Soetomo, 2008, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Sudagung, Hendro Suroyo, Mengurai Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis
Madura ke
Suwarsono dan Alvin Y. So., Perubahan Sosial dan Pembangunan (Jakarta: LP3ES,
1994).
www.kompas.com.html/ "Roh" Pancasila Semakin Luntur/ diakses Selasa, 26 April
2016 pukul 22.28
www.kompas.com.html/ Menteri Agama_ Kita Tak Boleh Memusuhi LGBT/ diakses
Selasa, 26 April 2016 pukul 22.11

12