jiptummpp gdl ghaziahkus 50425 4 babiii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi dan keadaan
menurut apa adanya pada saat penelitian (Arikunto, 2010). Sedangkan penelitian
deskriptif
menurut
(Sukmadinata,
2011)
yaitu
mendeskripsikan
atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat
alamiah atau rekayasa manusia. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif
bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis mengunakan statistik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tempat Pembibitan Bunga Krisan “D’Salvia
Florist” yang berlokasi di Jalan Cemara Kipas No. 36, Sidomulyo Kota Batu.
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan bunga krisan
yang terdapat di D’Salvia Florist.
32
3.3.2 Sampel
Menurut Margono (2004) menyatakan bahwa sampel adalah sebagai
bagian dari populasi. Sampel dari penelitian ini adalah delapan varietas dari
spesies Chrysanthemum morifolium.
Varietas tersebut meliputi:
C. morifolium var reagen orange
C. morifolium var remix red
C. morifolium var pasopati
C. morifolium var towntalk
C. morifolium var tiger
C. morifolium var jaguar red
C. morifolium var puma white
C. morifolium var pasopati
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangan tersebut yaitu jenis bunga
krisan yang digunakan dalam penelitian harus memiliki kriteria sesuai dengan
parameter yang akan digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini ada dua tahapan, yaitu: tahap
persiapan, dan tahap pelaksanaan.
3.4.1 Tahap Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu:
33
Alat tulis
Penggaris
Kamera
Kertas label
Berbagai Varietas Krisan Spesies Chrysanthemum morifolium
3.4.2 Tahap pelaksanaan
Langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan objek studi STO (Satuan Taksonomi Operasional) yang akan
diteliti di kebun D’Salvia Floris Sidomulyo Batu
2. Mengidentifikasi ciri morfologi dari masing-masing STO.
3. Menentukan ciri morfologi yang akan dijadikan parameter penelitian.
4. Menyusun ciri/karakter parameter penelitian tersebut ke dalam tabel
karakter STO untuk memudahkan pengamatan objek studi.
5. Membandingkan ciri pada masing-masing STO dengan ciri pada parameter
penelitian. Karakter yang sesuai diberi keterangan masing-masing parameter
pengukuran yang digunakan.
6. Membuat matriks jumlah pasangan STO yang sesuai dan tidak sesuai.
7. Menghitung koefisien asosiasi, analisis kelompok (cluster analysis), dan
analisis diskriminasi menggunakan program SPSS 21.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Tahapan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
34
a. Observasi lapangan, yaitu pengamatan secara langsung ke tempat penelitian
untuk mendapatkan data berupa ciri-ciri morfologi atau karakterisasi krisan
yang menjadi obyek penelitian.
b. Pencocokan ciri masing-masing menggunakan kunci determinasi
c. Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan
penelitian yang meliputi buku, jurnal, dan laporan hasil penelitian yang
membahas karakter morfologi bunga krisan, metode taksimetri dan
hubungan kekerabatan sebagai acuan dalam penelitian ini.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data sebagai berikut.
Tabel 1. Karakter Parameter Penelitian STO (Satuan Taksonomi Operasional)
delapan Varietas Krisan
No
Ciri-ciri
Karakteristik
X1
Sistem Akar
1
Serabut
2.
Tunggang
X2
Warna akar
1.
Coklat
2
Hitam
X3
Jenis batang
1.
Berkayu
2.
Basah
3.
Rumput
X4
Kenampakan
batang
1.
Semu
Jumlah
Spesies
A
B
C
35
D
E
F
G
H
2.
Sejati
X5
Bentuk batang
1.
Bulat
2.
Bersegi
3.
Pipih
X6
Permukaan
batang
1.
Beralur
2.
Licin
3.
Berusuk
X7
Arah tumbuh
1.
Tegak lurus
2.
Menjulur
3.
Berbaring
X8
Warna batang
1.
Hijau tua
2.
Hijau muda
3.
Coklat
X10
Bagian daun
1.
Tangkai Helai
2.
Upih helai
3.
Helaian saja
X11
Jenis daun
1.
Tunggal
2.
Majemuk
X12
Bentuk ujung
daun
1.
Runcing
2.
Meruncing
36
3.
Membulat
X13
Sistem
pertulangan daun
1.
Menjari
2.
Menyirip
3.
Sejajar
X14
Tepi daun
1.
Berlekuk menjari
2.
Bercangap
menjari
3.
Berbagai menjari
X15
Bentuk daun
1.
Bulat
2.
Lonjong
3.
Oval
X16
Susunan daun
1.
Berseling
2.
Berputar
X17
Warna daun
1.
Hijau tua
2.
Hijau muda
X18
Jumlah daun
1.
20-30
2.
>30
3.
>35
X19
Daging daun
1.
Lunak
2.
Berdaging
3.
Tipis
37
X20
Lebar daun
1
1-2 cm
2.
2.3-2.5 cm
3.
2.9 cm
X21
Panjang daun
3.5-4 cm
5-6 cm
>6cm
X22
Jenis bunga
Spray
Standart
X23
Letak bunga
Ujung batang
Ketiak daun
X24
Warna mahkota
Merah
Putih
Orange
Kuning
Merahkuning
X25
Bentuk bunga
Tunggal
Anemone
Pompom
X26
Panjang bunga
pita
1-1.5 cm
2-2.5 cm
38
>2.5 cm
X27
Lebar bunga pita
0.5 – 0.8 cm
1 – 1.5 cm
> 1.5 cm
X28
Bentuk bunga
Pita
Lonjong
Oval
Bulat telur
X29
Jumlah bunga 1
tangkai
1
9-15
16-20
>20
X30
Aroma bunga
Beraroma
Tidak beraroma
X31
Jumlah lapisan
bunga pita
1
>1
X32
Tinggi tanaman
90 cm
85 cm
120 cm
87 cm
134 cm
39
X33
Diameter Bunga
5.6 – 6 cm
6.1 – 6.6 cm
6.7 – 7 cm
3.6 – 5 cm
X34
Lama kesegaran
10 hari
12 hari
13 hari
16 hari
X35
Warna ujung
bunga pita
Kuning
Merah
Putih
X36
Warna bunga
tabung
Hijau
Kuning
Hijau kekuningan
X37
Jumlah bunga
tabung
35-40
100-120
150-200
>200
X38
Tipe jumlah
bunga tabung
Sedikit
40
Sedang
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
yang
dilakukan
dalam
metode
taksimetri
menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) 17 dilakukan dengan menghitung:
1.
Koefisien Asosiasi
Analisis koefisien asosiasi bertujuan untuk menunjukkan kemiripan
secara sederhana pada masing- masing STO (Wijayanti et. al., 2015). Setelah
membandingkan ciri pada masing-masing STO dengan ciri/ karakter pada
parameter penelitian, kemudian karakter yang sesuai diberi kode (+) dan
karakter yang tidak sesuai diberi kode (-). Selanjutnya, data tersebut
dimasukkan dalam program SPSS 20 dan dihitung menggunakan frequencies
untuk mendapatkan distribusi frekuensi sesuai kategori atau data awal dan
kemudian variabel dibuat data baru yang berjumlah dua, yaitu distribusi
frekuensi data binner. Data binner tersebut kemudian dihitung dengan program
SPSS 21 menggunakan Simple Matching Measure sehingga akan didapatkan
matriks koefisien asosiasi.
2.
Analisis Kelompok (Cluster Analysis)
Matriks koefisien asosiasi yang telah diperoleh kemudian digunakan
untuk mendapatkan data analisis kelompok. Analisis kelompok dilakukan
dengan cara mengelompokan dan membandingkan pasangan STO yang
memiliki hubungan kekerabatan paling dekat yaitu pasangan STO yang
41
memiliki nilai koefisien asosiasi tertinggi berdasarkan matriks koefisien
asosiasi. Hasil dari analisis kelompok disajikan dalam bentuk diagram
dendrogram yang menunjukkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar
spesies tersebut.
3.
Diskriminasi atau Pembeda
Diskriminasi atau pembeda dilakukan untuk menentukan ciri konstan
yang dilihat dari nilai terbanyak dengan cara menelaah kembali ciri yang
digunakan (Abler, 1987 dalam Wijayanti et al. 2015). Data diskriminasi
didapatkan dengan melakukan perhitungan komputer program SPSS 21
menggunakan uji Chi-square.
42
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi dan keadaan
menurut apa adanya pada saat penelitian (Arikunto, 2010). Sedangkan penelitian
deskriptif
menurut
(Sukmadinata,
2011)
yaitu
mendeskripsikan
atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat
alamiah atau rekayasa manusia. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif
bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis mengunakan statistik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tempat Pembibitan Bunga Krisan “D’Salvia
Florist” yang berlokasi di Jalan Cemara Kipas No. 36, Sidomulyo Kota Batu.
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan bunga krisan
yang terdapat di D’Salvia Florist.
32
3.3.2 Sampel
Menurut Margono (2004) menyatakan bahwa sampel adalah sebagai
bagian dari populasi. Sampel dari penelitian ini adalah delapan varietas dari
spesies Chrysanthemum morifolium.
Varietas tersebut meliputi:
C. morifolium var reagen orange
C. morifolium var remix red
C. morifolium var pasopati
C. morifolium var towntalk
C. morifolium var tiger
C. morifolium var jaguar red
C. morifolium var puma white
C. morifolium var pasopati
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangan tersebut yaitu jenis bunga
krisan yang digunakan dalam penelitian harus memiliki kriteria sesuai dengan
parameter yang akan digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini ada dua tahapan, yaitu: tahap
persiapan, dan tahap pelaksanaan.
3.4.1 Tahap Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu:
33
Alat tulis
Penggaris
Kamera
Kertas label
Berbagai Varietas Krisan Spesies Chrysanthemum morifolium
3.4.2 Tahap pelaksanaan
Langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan objek studi STO (Satuan Taksonomi Operasional) yang akan
diteliti di kebun D’Salvia Floris Sidomulyo Batu
2. Mengidentifikasi ciri morfologi dari masing-masing STO.
3. Menentukan ciri morfologi yang akan dijadikan parameter penelitian.
4. Menyusun ciri/karakter parameter penelitian tersebut ke dalam tabel
karakter STO untuk memudahkan pengamatan objek studi.
5. Membandingkan ciri pada masing-masing STO dengan ciri pada parameter
penelitian. Karakter yang sesuai diberi keterangan masing-masing parameter
pengukuran yang digunakan.
6. Membuat matriks jumlah pasangan STO yang sesuai dan tidak sesuai.
7. Menghitung koefisien asosiasi, analisis kelompok (cluster analysis), dan
analisis diskriminasi menggunakan program SPSS 21.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Tahapan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
34
a. Observasi lapangan, yaitu pengamatan secara langsung ke tempat penelitian
untuk mendapatkan data berupa ciri-ciri morfologi atau karakterisasi krisan
yang menjadi obyek penelitian.
b. Pencocokan ciri masing-masing menggunakan kunci determinasi
c. Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan
penelitian yang meliputi buku, jurnal, dan laporan hasil penelitian yang
membahas karakter morfologi bunga krisan, metode taksimetri dan
hubungan kekerabatan sebagai acuan dalam penelitian ini.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data sebagai berikut.
Tabel 1. Karakter Parameter Penelitian STO (Satuan Taksonomi Operasional)
delapan Varietas Krisan
No
Ciri-ciri
Karakteristik
X1
Sistem Akar
1
Serabut
2.
Tunggang
X2
Warna akar
1.
Coklat
2
Hitam
X3
Jenis batang
1.
Berkayu
2.
Basah
3.
Rumput
X4
Kenampakan
batang
1.
Semu
Jumlah
Spesies
A
B
C
35
D
E
F
G
H
2.
Sejati
X5
Bentuk batang
1.
Bulat
2.
Bersegi
3.
Pipih
X6
Permukaan
batang
1.
Beralur
2.
Licin
3.
Berusuk
X7
Arah tumbuh
1.
Tegak lurus
2.
Menjulur
3.
Berbaring
X8
Warna batang
1.
Hijau tua
2.
Hijau muda
3.
Coklat
X10
Bagian daun
1.
Tangkai Helai
2.
Upih helai
3.
Helaian saja
X11
Jenis daun
1.
Tunggal
2.
Majemuk
X12
Bentuk ujung
daun
1.
Runcing
2.
Meruncing
36
3.
Membulat
X13
Sistem
pertulangan daun
1.
Menjari
2.
Menyirip
3.
Sejajar
X14
Tepi daun
1.
Berlekuk menjari
2.
Bercangap
menjari
3.
Berbagai menjari
X15
Bentuk daun
1.
Bulat
2.
Lonjong
3.
Oval
X16
Susunan daun
1.
Berseling
2.
Berputar
X17
Warna daun
1.
Hijau tua
2.
Hijau muda
X18
Jumlah daun
1.
20-30
2.
>30
3.
>35
X19
Daging daun
1.
Lunak
2.
Berdaging
3.
Tipis
37
X20
Lebar daun
1
1-2 cm
2.
2.3-2.5 cm
3.
2.9 cm
X21
Panjang daun
3.5-4 cm
5-6 cm
>6cm
X22
Jenis bunga
Spray
Standart
X23
Letak bunga
Ujung batang
Ketiak daun
X24
Warna mahkota
Merah
Putih
Orange
Kuning
Merahkuning
X25
Bentuk bunga
Tunggal
Anemone
Pompom
X26
Panjang bunga
pita
1-1.5 cm
2-2.5 cm
38
>2.5 cm
X27
Lebar bunga pita
0.5 – 0.8 cm
1 – 1.5 cm
> 1.5 cm
X28
Bentuk bunga
Pita
Lonjong
Oval
Bulat telur
X29
Jumlah bunga 1
tangkai
1
9-15
16-20
>20
X30
Aroma bunga
Beraroma
Tidak beraroma
X31
Jumlah lapisan
bunga pita
1
>1
X32
Tinggi tanaman
90 cm
85 cm
120 cm
87 cm
134 cm
39
X33
Diameter Bunga
5.6 – 6 cm
6.1 – 6.6 cm
6.7 – 7 cm
3.6 – 5 cm
X34
Lama kesegaran
10 hari
12 hari
13 hari
16 hari
X35
Warna ujung
bunga pita
Kuning
Merah
Putih
X36
Warna bunga
tabung
Hijau
Kuning
Hijau kekuningan
X37
Jumlah bunga
tabung
35-40
100-120
150-200
>200
X38
Tipe jumlah
bunga tabung
Sedikit
40
Sedang
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
yang
dilakukan
dalam
metode
taksimetri
menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) 17 dilakukan dengan menghitung:
1.
Koefisien Asosiasi
Analisis koefisien asosiasi bertujuan untuk menunjukkan kemiripan
secara sederhana pada masing- masing STO (Wijayanti et. al., 2015). Setelah
membandingkan ciri pada masing-masing STO dengan ciri/ karakter pada
parameter penelitian, kemudian karakter yang sesuai diberi kode (+) dan
karakter yang tidak sesuai diberi kode (-). Selanjutnya, data tersebut
dimasukkan dalam program SPSS 20 dan dihitung menggunakan frequencies
untuk mendapatkan distribusi frekuensi sesuai kategori atau data awal dan
kemudian variabel dibuat data baru yang berjumlah dua, yaitu distribusi
frekuensi data binner. Data binner tersebut kemudian dihitung dengan program
SPSS 21 menggunakan Simple Matching Measure sehingga akan didapatkan
matriks koefisien asosiasi.
2.
Analisis Kelompok (Cluster Analysis)
Matriks koefisien asosiasi yang telah diperoleh kemudian digunakan
untuk mendapatkan data analisis kelompok. Analisis kelompok dilakukan
dengan cara mengelompokan dan membandingkan pasangan STO yang
memiliki hubungan kekerabatan paling dekat yaitu pasangan STO yang
41
memiliki nilai koefisien asosiasi tertinggi berdasarkan matriks koefisien
asosiasi. Hasil dari analisis kelompok disajikan dalam bentuk diagram
dendrogram yang menunjukkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar
spesies tersebut.
3.
Diskriminasi atau Pembeda
Diskriminasi atau pembeda dilakukan untuk menentukan ciri konstan
yang dilihat dari nilai terbanyak dengan cara menelaah kembali ciri yang
digunakan (Abler, 1987 dalam Wijayanti et al. 2015). Data diskriminasi
didapatkan dengan melakukan perhitungan komputer program SPSS 21
menggunakan uji Chi-square.
42