Dasar dasar Proses dasar Pengawasan

LINGKUNGAN BISNIS DAN MANAJEMEN
DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN

NAMA KELOMPOK 2:
1. Sujatmiko Widyo Nugroho

(1413010117)

2. Citra Mutiara Sofyanti

(1413010127)

3. Rahmawati Susanto

(1413010140)

4. Novia Audi Ratnasari

(1413010275)

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2015

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 1

KATA PENGANTAR

Dengan ini mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang mana kami
dapat menyelesaikan makalah Lingkungan Bisnis dan Manajemen tentang :
“DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN” .
Makalah ini digunakan mahasiswa semester II program studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah tersebut. Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan
manfaat yang besar pada mahasiswa .
Akhirnya kami sangat menghargai keputusan dan kritik yang datang dari
mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang . Dan terima kasih

atas sumbang sarannya .

Surabaya, 2 Juni 2015

Penyususun

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
1
DAFTAR ISI.............................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
3
1.2 Tujuan................................................................................................................

3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2. Pembahasan ………………………………………….......................................
4
2.1 Pengertian Pengawasan.......................................................................................
4
2.2 Tipe-tipe Pengawasan.........................................................................................
4
2.3 Tahap-tahap dalam Proses Pengawasan..............................................................
5
2.4 Pentingnya Pengawasan......................................................................................
6
2.5 Pentingnya Proses Pengawasan...........................................................................
7
2.6 Bidang-bidang Pengawasan Strategi...................................................................
8
2.7 Alat Bantu Pengawasan ......................................................................................
8
2.8 Karakteristik-karakteristik Pengawasan yang Efektif ................................................... 9
BAB III PENUTUP..................................................................................................

10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
10
3.2 Saran ....................................................................................................................
10
Daftar Pustaka……………………………………………………………………

BAB I

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 3

12

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG


Kasus-kasus yang sering terjadi dalam banyak organisasi adalah tidak diselesaikan nya suatu
penugasan, tidak ditepatinya waktu penyelesaian nya (deadline), suatu anggaran yang berlebihan, dan
kegiatan-kegiatan lain yang menyimpang dari rencana.
Ada banyak sebutan bagi fungsi pengawasan (controlling), antara lain evaluating, appraising
atau correcting . sebutan controlling lebih banyak digunakan karena lebih mengandung konotasi yang
mencangkup penetapan standar, pengukuran kegiatan, dan pengambilan tindakan korektif.

1.2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan pengawasan ?
Apa saja tipe-tipe pengawasan ?

Apa saja tahap-tahap dalam proses pengawasan ?
Penting nya pengawasan
Bagaimana perancangan dalam proses pengawasan ?
Apa saja alat bantu pengawasan manajerial ?
Apa saja karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif ?

1.3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

TUJUAN
Untuk mengetahui arti pengawasan
Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe pengawasan
Untuk menegetahui apa saja tahap-tahap dalam proses pengawasan
Untuk mengetahui pentingnya pengawasan

Untuk mengetahui perancangan dalam proses pengawasan
Untuk mengetahui apa saja alat bantu pengawasan manajerial
Untuk mengetahui apa saja karakteristik –karakteristik pengawasan yang efektif

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.

PENGERTIAN PENGAWASAN

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 4

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuantujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat
kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya
hubungan yang sangat erat antara pengawasan dan perencanaan. Seperti terlihat dalam
kenyataan, langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan,
penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan. Pengawasan

membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan
pengarahan telah direncanakan secara efektif. Dan fungsi pengawasan itu sendiri harus
diawasi.
Definisi pengawasan menurut Robert J. Mockler adalah pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tjuan perencanaan, merencanakan sistem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatannyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperllukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan
cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

2.2.

TIPE-TIPE PENGAWASAN
Ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu (1) pengawasan pendahuluan (2)
pengawasan “concurrent” dan (3) pengawasan umpan balik.
a.

Pengawasan pendahuluan (feedfoward control). Pengawasan
pendahuluan atau sering disebut juga steering controls dirancang untuk

mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan daari
standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
tertentu diselesaikan. Jadi pendekatam pengawasan ini lebih aktif dan agresif
dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang

b.

diperlukan sebelum suatu masalah terjadi.
Pengawasan concurrent adalah pengawasan yang dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Pengawasan ini sering disebut
pengawasan “ya-tidak”, screening control atau berhenti terus dilakukan
selama suatu kegiatan berlangsung.

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 5

c.

Pengawasan umpan balik (feedback control) juga dikenal sebagai

past-action control, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar yang
ditentukan dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan
serupa dimasa yang akan dating.

2.3. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES PENGAWASAN
a. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
Penetapan standar adalah standar mengandung arti sebagai suatu satuan
pengukuran

yang dapat digunakan sebagai “patokan”untuk penilaian

hasil-hasil . tujuan ,sasaran,kuota dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai
standar
b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Beberapa pernyataan yang penting berikut ini dapat digubakan berapa
kali : Berapa

kali (how often) pelaksanaan seharusnya diukur setiap jam ,


harian , mingguan , bulanan ? dalam bentuk apa ( what from ) ,pengukuran akan
di lakukan –laporan tertulis , inspeksi visual , melalui telepon ? siapa ( who) yang
akan terlibat – manajer , staf departemen ? pengukuran ini sebaiknya mudah di
laksanakan dan tidak mahal , serta dapat di terangkan kepada karyawan
c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
Pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang
dan terus menerus , ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan
1)
2)
3)
4)

yaitu :
pengamatan (observasi)
laporan-laporan ,(baik lisan maupun tulisan)
metoda-metoda otomatis
inspeksi pengujian (test)

d. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan analisis penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan
nyata dengan pelaksanaan yang di rencanakan atau standar yang telah di tetapkan
walaupun tahap ini paling mudah dilakukan , tetapi kompleksitas dapat terjadi
pada saat menginterpretasikan adanya penyimpangan

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 6

e. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Bila hasil analisis menunjukkan perlunya tindakan koreksi , tindakan ini
harus diambil , tindakan koreksi dapat di ambil daaalam berbagai bentuk standar
mungkin diubah , pelaksanaan diperbaiki ,atau keduanya dilakuakn bersamasama

2.4.

PENTINGNYA PENGAWASAN

1). Perubahan lingkungan organisasi . berbagai perubahan lingkungan prganisasi terjadi terusmenerus dan tak dapat dihindari , seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru , diketemukanya
bahanbaku baru , adanya peraturan pemerintah baru , dan sebagainya melalui fungsi pengawasan manajer
mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organsasi
2).peningkatan kompleksitas organisasi. Semakin besar organisasi semakin memerlykan
pengawasan yang lebih formal dan hati –hati . berbagai jenis produk harus diawasi untu menjamin
bahwa kualitas dan profitabilitas tetap terjaga , penjualan eceran pada para penyalur perlu di analisis dan
di catat secara tepat
3). Kesalahan-kesalahan . bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan manajer dapat
secara sederhana malakukan fungsi pengawasan , tetapi kebanyakan anggota oeganisasi seriing membuat
kesalahan-kesalahan memesan barang atau komponen yang salah
4). Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang , bila manajer mendelegasikan
wewenang kepada bawahanya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang . satu-satu melakukan
tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan mengimplementasikan system
pengawasan .tanpa system tersebut, manajer tidak dapat memeriksa pelaksanaan tugas bawahan

2.5.

PERENCANAAN PROSES PENGAWASAN

William H.Newman telah mengemukakan prosedur untuk penetapan system pengawasan ,
pendekatan terdiri dari lima langkah dasar yang diterapkan untuk semua tipe kegiatan pengawasan :
1)

Merumuskan hasil yang diinginkan , manajer harus merumuskan hasil yang akan di capai
sejelas mungkin , tujuan yang dinyatakan secara umumatau kurang jelas seperti “ pengurangan

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 7

biaya overhead”atau “meningkatkan pelayanan langganan”, perlu dirumuskan lebih jelas seperti “
pengurangan biaya over head dengam 12%” .
2)

Menetapkan penunjuk (predictors) hasil , tujuan pengawasan sebelum dan selama
kegiatan dilaksanakan adalah agar manajer dapat mengatasi dan memperbaiki adanya
penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan , Newman telah mengindentifikasikan beberapa
“early warning predictors” yang dapat membantu manajer memperkirakn apakah hasil yang
diinginkan tercapai atau tidak

3)

Menetapkan standar penunjuk dan hasil . penetapan standar untuk penunjuk dan akhir
adalah bagian penting perancangan proses pengawasan , tanpa penetapan standar , manajer
mungkin memberikan perhatian yang lebih terhadap penyimpangan kecil atau tidak bereaksi
terhadap penyimpangan besar

4)

Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik . ;angkah keempat dalam perancangan
suatu siklus pengawasan adalah menetapkan sarana untuk pengumpulan informasi penunjukan dan
pembandingan penunjuk terhadap standar

5)

Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi . langkah bterakhir adalah
pembandingan penunjuk dengan standar , penetuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan
kemudian pengambilan di tndakan

2.6.

BIDANG-BIDANG PENGAWASAN STRATEGI
Agar manajer dapat merancang – system pengawasan efetif maka perlu diidentifikasikan

Bidang-bidang ini merupakan aspek-aspek satuan kerja atau organisasi yang harus berfungsi
secara efektif agar keseluruhan organisasi meraih sukses , bisang-bidang strategic biasanya
menyangkutvkegiatan-kegiatan utama organisasi –seperti transaksi – transaksi keuangan ,
hubungan manajer –bawahan atau operasi –operasi produksi
Di samping itu , penting juga untuk menentukan titik-titik kritis dalam system di mana
monitoring danbpengumpulan informasi harus dilakukan , atau yang disebut titik-titik
pengawasan strategi . metode penentuanya adalah dengan menganalisa bidang bidang operasi di
mana perubahan selalu terjadi dan pemusatan pada unsure-unsur paling vital dalam operasi
Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 8

tertentu
2.7.

ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL

Dua teknik yang paling terkenal adalah manajemen dengan pengecualian ( management by
exception) dan system informasi manajemen (management information system)
1). Management By Exception
MBE, atau prinsip pengecualian , memungkinkan manajer untuk mengarahkan
perhatianyaa pada bidang-bidang pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan para
karyawan atau tingkatan manajemen rendah untuk manangani variasi-variasi rutin
2).Management-Information System (MIS)
System informasi manajemen atau management –information system memainkan peranan
penting dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen perencanaan dan pengawasan dengan
efektif . MIS dapat didefinisikan sebagai suatu metoda formal pengadaan dan penyediaan bagi
manajemen informasi yang di perlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses
pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan ,pengawasan

Manajemen perlu memperhatikan 5 pedoman berikut ini :
1). Mengikut sertakan pemakaian ke dalam tim perancang
2). Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
3). Memperlakukan informasi yang relawan dan terseleksi lebih dari pada pertimbangan kualitas
belaka
4). Pengujian pendahuluan sebelum diterapkan
5). Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis yang mencakupi bagi para operator dan
pemakaian system

2.8.

KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASAN YANG EFEKTIF

Karakteristik-karakteristik pengawasan yang lebih efektif dapat lebih diperinci sebagai berikut :

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 9

1. Akurat , informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data yang tidak akurat dari
system pengawasan dapat menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau
bahkan menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.
2. Tepat waktu ,informasi harus di kumpulkan , disampaikan dan dievaluasi secepatnya bila
kegiatan perbaikan harus dilakukan segera
3.Objektif dan menyeluruh , informasi harus mudah dipahami dan bersifat objektif lengkap
4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik, system pengawasan harus memusatkan perhatian
pada bidang-bidang di mana penyimpangan-penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau
yang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal
5.Realistik secara ekonomis . biaya pelaksanaan system pengawasan harus lebih rendah atau
paling tidak sama dengan kegunaan yang diperoleh dari system tersebut
6.Realistik secara oreganisasional , system pengawasan harus cocok atau harmonis dengan
kenyataan – kenyataan organisasi
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi ,
8. Fleksibel , pengawasan harus mempunyai fleksibelitas untuk memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan
9. Bersifat sebagai petunjuk dan opeasional . system pengawasan efektif harus menunjukkan,
baik eteksi atau deviasi dari standar , tindakan koreksi apa yang seharusnya diambil
10. Diterima para anggota organisasi . sitem pengawasan harus mampu mengarahkan pelaksanaan
kerja parah anggota organisasi dengan mendorong perasaan otonomi , tanggung jawab dan
berprestasi

BAB III
Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 10

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara
membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Ini berkenaan dengan cara-cara
membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan
adanya hubungan yang sangat erat antara pengawasan dan perencanaan. Seperti terlihat
dalam kenyataan, langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah
perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan.
Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
personalia dan pengarahan telah direncanakan secara efektif. Dan fungsi pengawasan itu
sendiri harus diawasi. Ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu (1) pengawasan
pendahuluan (2) pengawasan “concurrent” dan (3) pengawasan umpan balik.

3.2. SARAN
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami
miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami
berpesan kepada pembaca ambilah sesuatu yang positif dari sebuah makalah yang kami
buat dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami muapun pembaca dan menjadi
wawasan kita dalam memahaminya.

Dasar-dasar Proses Pengawasan

Page 11