PANDUAN MENGGUNAKAN MIND MAPS PETA PIKIR
PANDUAN MENGGUNAKAN
MIND MAPS (PETA PIKIRAN) DAN THINKING MAPS (PETA PEMIKIRAN)
Demonstrasi untuk kenangan PPL 2
Di MA dan MTs Al Ma’unah Kepuh
4
KENANG-KENANGAN PPL 2 DI MA DAN MTS AL MA’UNAH KEPUH
Oleh: Mohammad Rachmatul A’ziz
2014
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
XI
KATA PENGANTAR
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada K.H. Bahrudin Yusuf selaku
Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Al Ma’unah Kepuh, yang telah
memperbolehkan kami mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, mempraktikkan ilmu-ilmu
pedagogik yang kami terima dari kampus dalam kegiatan PPL 2 di Al Mauna yang penuh
baroka ini.
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL tersebut, penulis tidak lepas dari pengarahan,
bimbingan, dan bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Maka sepatutnya penulis sampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maksum Mukhtar, MA Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
3. Ibu Dra. Hj. Rodliyah Zaenuddin, M.Ag ketua jurusan Pendidikan B. Arab IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
4. Bapak Muhsin Riyadi, MA Dosen Pembimbing PPL II.
5. Bapak Drs. Sodikin Tamsaro Kepala sekolah MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
6. Bapak Budi Harnanto, S.Pd.I Kepala sekolah MTs Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
7. H. Karyono, Lc. Guru Pamong PPL II.
8. Bapak / Ibu Guru berserta staf TU MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
9. Siswa – siswi MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu selama pelaksana PPL II di MA AlMa’unah Kepuh Palimanan, yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
XII
Penulisan dan demonstrasi ini dimaksudkan sebagai kenang-kenangan dan rasa
terimakasih kami unuk para guru Al Ma’unah yang senantiasa membantu kami dan
membimbing kami dalam kegiatan ril mengajar, tulisan ini sebatas memperkenalkan
pembelajaran berbasis otak dengan peralatan visual yang banyak dipakai di negara-negara
maju.
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kami haturkan jutaan maaf atas
segala khilaf dan salah kami baik sengaja maupun tidak sengaja selama kegiatan PPl 2
berlangsung juga dalam penulisan dan demonstrasi ini. Kami sadar betul bahwa kami masih
harus banyak belajar lagi.
Tulisan ini diilhami oleh kurikulm 2012 Malysia yang disebut Program I-Think
(Thinking Maps) dan temuan Tony Buzan (Mind Maps) seorang ahli paling terkemuka dalam
bidang otak dan pembelajaran, yang telah mengarang 95 buku dan telah diterjemahkan ke
dalam 30 bahasa di 150 negara.
Thinking Maps dan Mind Maps keduanya adalah Tool for Teaching (perangkat
pembelajaran) berbasis otak dan keduanya fleksibel, dalam arti dapat digunakan menggunakan
bantuan teknologi canggih juga dapat digunakan secara manual (menggunakan kertas, papan
tulis, dll).
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dengan
penuh harap tulisan dan demonstrasi ini dapat berguna bagi kita semua, amin...
Cirebon, 12 April 2014
Penulis
Mohammad Rachmatul ‘Aziz
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
1
MIND MAPS
Apakah peta pikiran itu? Peta Pikiran atau Mind Mapping adalah metode mempelajari konsep
yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita dalam
menyimpan informasi. Tony Buzan menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol,
dan warna yang dipercaya sangat disukai anak-anak di seluruh dunia. Setiap gambar, simbol, warna,
huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu hal.
Seperti telah kita ketahui dan maklumi bersama, beban yang dihadapi oleh siswa dan guru di
Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak
ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi
salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan mutu pendidikan. Akibatnya proses
belajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha untuk
mengajarkan seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang sangat terbatas sementara
itu siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang
cukup untuk mendalamlinya.
Aplikasi IMindmap® - MM dalam Kegiatan Belajar Mengajar – KBM di sekolah dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi hal di atas. MM dapat membantu siswa dan guru
dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa
lembar MM saja yang jauh lebih mudah dapat dipelajari dan diingat oleh siswa. Dengan MM, seluruh
informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan
menggunakan struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami dari otak sehingga lebih
mudah untuk dipahami dan diingat.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
2
Proses pembuatan sebuah MM secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus
dilakukan secara berurutan yaitu :
1. Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan MM-nya, untuk buku pelajaran Central Topic
biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah
kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
2. Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topik yang telah dipilih, BOIs biasanya
adalah judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan
menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
3
3. Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait.
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data
harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian
yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu MM.
4. Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan
garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah
ini adalah untuk membuat sebuah MM menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk
dimengerti dan diingat.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
4
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
5
LAW OF MIND MAP
Dalam membuat MM, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar
MM yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM
(yang sering juga disebutnya dengan Rules of MM) yaitu :
Kertas : polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi
horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin
berupa Image dengan minimal 3 warna.
Garis : lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis.
Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang
kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.
Kata : menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu
menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk
cabang yang semakin jauh dari pusat.
Image : gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih
menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang
3 Dimensi agar lebih menarik lagi.
Warna : gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap
BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.
Struktur : menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas
dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7
buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam di mulai dari arah jam 1.
Seluruh aturan yang terdapat dalam Law of MM telah diringkas oleh Buzan Master Trainer yaitu
Jennifer Goddard dari Buzan Center Australia dalam MM berikut ini.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
6
Buzan Master Trainer di Indonesia pun ada di Tangerang
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
7
THINKING MAPS
Menurut David N. Hyerle dan Larry Alper dalam buku: Students Successes with Thinking Maps:
School-Based Research, Result, and Model for Achievement Using Visual Tolls yang diterjemahkan
penerbit Indeks kedalam bahasa Indonesia “PETA PEMIKIRAN: Penelitian Berbasis Sekolah, Hasil,
dan Model untuk Prestasi dengan Menggunakan Peralatan Visual ” mengatakan bahwa:
Peta pemikiran (Thinking Maps) didasarkan pada delapan alam raya kognitif atau
proses pemikiran yang digunakan otak kita setiap hari: mengurutkan, klasifikasi
hierarkis, bagian-ke-seluruhan, sebab-akibat, membandingkan dan membedakan,
menggambarkan, analogi, dan menjelaskan dalam konteks (2012).
Secara sederhana peta pemikiran adalah apa yang dilakukan otak yang di bentuk menjadi polapola. Peta Pemikiran yang Sederhana yang Eksplisit dan Definisi Proses Kognitif sebagai berikut:
Proses pemikiran: Menjelaskan Konteks
1. Peta Lingkaran
Peta ini digunakan untuk mencari konteks. Peta ini
memungkinkan kita untuk menghasilkan informasi
yang relevan (berkaitan) tentang suatu topic yang
ditampilkan dipusat lingkaran, peta ini sering kali
digunakan untuk tukar pikiran.
Proses pemikiran: Menggambarkan Karakter
Peta ini digunakan untuk menggambarkan karakter.
Peta ini juga digunakan untuk mengenali ciri bawaan
(Seni-Bahsa), ciri budaya (Sosiologi), kepemilikan
(Sains), atau elemen (Matamatika)
2. Peta Gelembung
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
8
Proses pemikiran: Membandinkan danMembedakan
Peta ini digunakan untuk membandingkan dan
membedakan dua hal, seperti karakter di dalam suatu
cerita, dua tokoh sejarah, atau dua system social. Hal ini
3. Peta Gelembung
Ganda
juga juga dapat digunakan untuk memprioritaskan
informasi mana yang paling penting dalam suatu
perbandingan.
Proses Pemikiran: Membuat Klasifikasi Hierarkis Induktif
dan Deduktif
Peta ini digunakan untuk klasifikasi induktif dan
deduktif, kita belajar untuk menghasilkan konsep umum,
4. Peta Pohon
ide utama, atau judul kategori di bagian atas pohon, dan
mendukung ide serta rincian tertentu di dahan yang ada di
bawahnya.
Proses Pemikiran: Hubungan Bagian-Keseluruhan
5. Peta Pengikat
Peta ini digunakan untuk mengenali bagiankeseluruhan, hubungan fisik dari suatu objek, dengan
menggambarkan bagian-keseluruhan dan bagian-sub
bagian, peta ini digunakan untuk mengetahui cara
batasan fisik.
Proses Pemikiran: Mengurutkan
Peta ini digunakan untuk menunjukkan tahapan,
urutan, jadwal, siklus, tindakan, langkah, dan arah. Peta
ini juga memfokuskan untuk melihat hubungan Antara
6. Peta Aliran
tahapan dan sub tahapan dari suatu peristiwa..
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
9
Proses Pemikiran: Hubungan Sebab dan Akibat
7. Peta Aliran Jamak
Menunjuk dan menganalisis hubungansebab dan
akibat. Segi empat yang berada di
bahagian tengah adalah peristiwa yang penting. Pada
sebelah kirinya adalah sebab-sebab peristiwa
tersebut, manakala sebelah kanan pula adalah akibat
peristiwa tersebut.
Proses Pemikiran: Analogi, Hubungan yang Sama,
Mencari Faktor Persamaan
8. Peta Jembatan
Peta ini memberikan jalan visual untuk menciptakan
dan mengartikan analogi, peta ini digunakan untuk
mengembangkan analisis analigis dan konsep
metaforis untuk pembelajaran isi yang lebih
mendalam.
Manfaat dari membuat pola yang eksplisit dengan menggunakan gambar yang sederhana seperti
peta pemikiran adalah, kita semua sebagai pembelajar menjadi lebih paham tentang apa yang kita
pelajari dan juga bagaimana kita berpikir (metakognitif/refleksi kognitif).
Dengan memberikan perangkat yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan apa yang
mereka tahu, dan cara mereka berpikir tentang hal itu bisa cukup berguna untuk menilai pembelajaran
siswa di kelas.
Mengintip prestasi Malaysia yang tertulis dalam buku panduan peta pemikiran (Malaysia:
Program I-Think) tahun 2012 tercantumkan dalam pendahuluannya bahwa:
Pencapaian Malaysia dalam Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun
2007 adalah pada kedudukan ke-20 bagi Matematik dan ke-21 bagi Sains dalam
kalangan 49 buah negara. Manakala laporan Program for International Student
Assessment (PISA) tahun 2009 menunjukkan prestasi Malaysia berada pada
kedudukan ke-57 bagi Matematik, ke-55 bagi Sains dan ke-52 bagi Kefahaman dalam
kalangan 74 negara.
Langkah panduan Program I-Think (Thinking Maps) yang dialihbahasakan kedalam bahasa
Indonesia oleh penulis, di lampirkan di bawah ini:
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
1.
Peta Bulatan
Proses Pemikiran:
MENDEFINISIKAN KONTEKS
(DEFINING IN CONTEXT)
PETA LINGKARAN
(CIRCLE MAP)
Langkah Membuat Peta Lingkaran
1.
2.
3.
4.
Gambarlah sebuah bulatan kecil di bagian tengah.
Tuliskan topik utama yang ingin diperkenalkan dalam bulatan kecil tersebut.
Lukiskan sebuah bulatan yang lebih besar mengelilingi bulatan kecil tersebut.
Isikan di bagian dalam bulatan besar dengan segala penjalasan yang berkaitan
dengan topik tersebut untuk menunjang ide (proses sumbang gasan).
5. Lukis bingkai di bagian luar bulatan besar untuk menyatakan sumber rujukan
atau sudut pandangan dari berbagai pihak.
Soal-soal berkaitan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah kata yang terbayang dan dapat membantu mendefinisikan topik?
Bagaimana anda tahu tentang...................?
Tahukah anda bahawa...........................?
Bagaimana mendefinisikan/menjelaskan ide/topik ini?
Apakah yang anda fikir tentang.......................?
PENGGUNAAN
Meningkatkan kosa kata
Berbagi ide dalam
penulisan
Menguji pengetahuan yang ada
pada murid
Menguji pemahaman murid
setelah belajar dan
pembelajaran
KATA KUNCI
Konteks
Jelaskan
Tuliskan semua yang anda
tahu .....
Berbagi ide
Mengenali secara aurat
Kaitkan dengan pengetahuan
yang sudah ada
Mencari makna/penjelasan
2.
Peta Gelembung
Proses Pemikiran
Menggambarkan karakter
(DESCRIBING QUALITIES)
PETA GELEMBUNG
(BUBBLE MAP)
Langkah Membuat Peta Gelembung
1. Lukiskan sebuah bulatan tempatkan di bagian tengah.
2. Lukiskan beberapa bulatan di sekelilingnya untuk diisi dengan kata
sifat bagi topik tersebut.
3. Sambungkan semua bulatan tersebut dengan topik utama
menggunakan garis lurus.
4. Masukkan beberapa kata / frasa adjektif (sifat) yang berkaitan dan
terdapat positif / negatif. Warna yang berbeda boleh digunakan.
Soal-soal berkaitan
1. Bagaimana anda dapat menerangkan tentang seseorang, tempat,
benda, ide, konsep, gambar,...?
2. Apakah ciri-ciri yang digunakan untuk mewakili objek ini?
3. Apakah sifat bagi konsep/nomor ini?
4. Apakah karakter yang penting bagi konsep ini?
KATA KUNCI
PENGGUNAAN
Adjektif
fakta
pendapat
Terangkan
Jelaskan
Gunakan 5 pancaindera untuk
menerangkan .......
Karaker
Sifat
Ciri-ciri
8.
Peta Jembatan
AS
AS
AS
RF
Relating Factor=RF=faktor penghubung
AS=sama seperti, sama dengan, serupa, bagaikan
PETA JEMBATAN
Proses Pemikiran
(BRIDGE MAP)
ANALOGI (HUBUNGAN YANG SAMA,
MENCARI FAKTOR PENGHUBUNG)
(SEEING ANALOGIES)
Langkah Membuat Peta Jembatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Buatlah sebuah garisan dan tuliskan
faktor penghubung (relating factor) di bagian kiri.
Faktor penghubung (RF) adalah frasa setara yang
mengaitkan analogi.
Buatlah garisan dan tuliskan di bagian atas dan bawa
pasangan yang berkaitan.
Setelah itu, ikuti langkah yang sama untuk pasangan berikutnya.
Kedua-dua pasangan yang berkaitan ini disambungkan oleh (
puncak.(
Sambungkan pasangan seterusnya sehingga selesai.
Sentiasa meletakkan ‘as’ yang bererti sama seperti pada peta
jembatan.
Soal-soal berkaitan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah faktor penghubung antara dua contoh ini?
Bagaimana kedua perkataan ini dapat dikaitkan?
Apakah tanda yang dapat jelaskan dengan dua perkataan ini?
Adakah kaitannya sama bagi semua contoh yang ditunjukkan?
Apa pasangan lain yang mempunyai kaitan yang sama?
KATA KUNCI
PENGGUNAAN
Konsep Sains
Peristiwa Sejarah
Kaitan Matematik
Pahamilah hubungan/kaitan
Simbol
Analogi
Persamaan
).
MIND MAPS (PETA PIKIRAN) DAN THINKING MAPS (PETA PEMIKIRAN)
Demonstrasi untuk kenangan PPL 2
Di MA dan MTs Al Ma’unah Kepuh
4
KENANG-KENANGAN PPL 2 DI MA DAN MTS AL MA’UNAH KEPUH
Oleh: Mohammad Rachmatul A’ziz
2014
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
XI
KATA PENGANTAR
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada K.H. Bahrudin Yusuf selaku
Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Al Ma’unah Kepuh, yang telah
memperbolehkan kami mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, mempraktikkan ilmu-ilmu
pedagogik yang kami terima dari kampus dalam kegiatan PPL 2 di Al Mauna yang penuh
baroka ini.
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL tersebut, penulis tidak lepas dari pengarahan,
bimbingan, dan bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Maka sepatutnya penulis sampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maksum Mukhtar, MA Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
3. Ibu Dra. Hj. Rodliyah Zaenuddin, M.Ag ketua jurusan Pendidikan B. Arab IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
4. Bapak Muhsin Riyadi, MA Dosen Pembimbing PPL II.
5. Bapak Drs. Sodikin Tamsaro Kepala sekolah MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
6. Bapak Budi Harnanto, S.Pd.I Kepala sekolah MTs Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
7. H. Karyono, Lc. Guru Pamong PPL II.
8. Bapak / Ibu Guru berserta staf TU MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
9. Siswa – siswi MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.
10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu selama pelaksana PPL II di MA AlMa’unah Kepuh Palimanan, yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
XII
Penulisan dan demonstrasi ini dimaksudkan sebagai kenang-kenangan dan rasa
terimakasih kami unuk para guru Al Ma’unah yang senantiasa membantu kami dan
membimbing kami dalam kegiatan ril mengajar, tulisan ini sebatas memperkenalkan
pembelajaran berbasis otak dengan peralatan visual yang banyak dipakai di negara-negara
maju.
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kami haturkan jutaan maaf atas
segala khilaf dan salah kami baik sengaja maupun tidak sengaja selama kegiatan PPl 2
berlangsung juga dalam penulisan dan demonstrasi ini. Kami sadar betul bahwa kami masih
harus banyak belajar lagi.
Tulisan ini diilhami oleh kurikulm 2012 Malysia yang disebut Program I-Think
(Thinking Maps) dan temuan Tony Buzan (Mind Maps) seorang ahli paling terkemuka dalam
bidang otak dan pembelajaran, yang telah mengarang 95 buku dan telah diterjemahkan ke
dalam 30 bahasa di 150 negara.
Thinking Maps dan Mind Maps keduanya adalah Tool for Teaching (perangkat
pembelajaran) berbasis otak dan keduanya fleksibel, dalam arti dapat digunakan menggunakan
bantuan teknologi canggih juga dapat digunakan secara manual (menggunakan kertas, papan
tulis, dll).
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dengan
penuh harap tulisan dan demonstrasi ini dapat berguna bagi kita semua, amin...
Cirebon, 12 April 2014
Penulis
Mohammad Rachmatul ‘Aziz
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
1
MIND MAPS
Apakah peta pikiran itu? Peta Pikiran atau Mind Mapping adalah metode mempelajari konsep
yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita dalam
menyimpan informasi. Tony Buzan menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol,
dan warna yang dipercaya sangat disukai anak-anak di seluruh dunia. Setiap gambar, simbol, warna,
huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu hal.
Seperti telah kita ketahui dan maklumi bersama, beban yang dihadapi oleh siswa dan guru di
Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak
ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi
salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan mutu pendidikan. Akibatnya proses
belajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha untuk
mengajarkan seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang sangat terbatas sementara
itu siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang
cukup untuk mendalamlinya.
Aplikasi IMindmap® - MM dalam Kegiatan Belajar Mengajar – KBM di sekolah dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi hal di atas. MM dapat membantu siswa dan guru
dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa
lembar MM saja yang jauh lebih mudah dapat dipelajari dan diingat oleh siswa. Dengan MM, seluruh
informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan
menggunakan struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami dari otak sehingga lebih
mudah untuk dipahami dan diingat.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
2
Proses pembuatan sebuah MM secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus
dilakukan secara berurutan yaitu :
1. Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan MM-nya, untuk buku pelajaran Central Topic
biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah
kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
2. Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topik yang telah dipilih, BOIs biasanya
adalah judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan
menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
3
3. Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait.
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data
harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian
yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu MM.
4. Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan
garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah
ini adalah untuk membuat sebuah MM menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk
dimengerti dan diingat.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
4
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
5
LAW OF MIND MAP
Dalam membuat MM, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar
MM yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM
(yang sering juga disebutnya dengan Rules of MM) yaitu :
Kertas : polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi
horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin
berupa Image dengan minimal 3 warna.
Garis : lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis.
Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang
kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.
Kata : menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu
menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk
cabang yang semakin jauh dari pusat.
Image : gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih
menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang
3 Dimensi agar lebih menarik lagi.
Warna : gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap
BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.
Struktur : menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas
dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7
buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam di mulai dari arah jam 1.
Seluruh aturan yang terdapat dalam Law of MM telah diringkas oleh Buzan Master Trainer yaitu
Jennifer Goddard dari Buzan Center Australia dalam MM berikut ini.
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
6
Buzan Master Trainer di Indonesia pun ada di Tangerang
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
7
THINKING MAPS
Menurut David N. Hyerle dan Larry Alper dalam buku: Students Successes with Thinking Maps:
School-Based Research, Result, and Model for Achievement Using Visual Tolls yang diterjemahkan
penerbit Indeks kedalam bahasa Indonesia “PETA PEMIKIRAN: Penelitian Berbasis Sekolah, Hasil,
dan Model untuk Prestasi dengan Menggunakan Peralatan Visual ” mengatakan bahwa:
Peta pemikiran (Thinking Maps) didasarkan pada delapan alam raya kognitif atau
proses pemikiran yang digunakan otak kita setiap hari: mengurutkan, klasifikasi
hierarkis, bagian-ke-seluruhan, sebab-akibat, membandingkan dan membedakan,
menggambarkan, analogi, dan menjelaskan dalam konteks (2012).
Secara sederhana peta pemikiran adalah apa yang dilakukan otak yang di bentuk menjadi polapola. Peta Pemikiran yang Sederhana yang Eksplisit dan Definisi Proses Kognitif sebagai berikut:
Proses pemikiran: Menjelaskan Konteks
1. Peta Lingkaran
Peta ini digunakan untuk mencari konteks. Peta ini
memungkinkan kita untuk menghasilkan informasi
yang relevan (berkaitan) tentang suatu topic yang
ditampilkan dipusat lingkaran, peta ini sering kali
digunakan untuk tukar pikiran.
Proses pemikiran: Menggambarkan Karakter
Peta ini digunakan untuk menggambarkan karakter.
Peta ini juga digunakan untuk mengenali ciri bawaan
(Seni-Bahsa), ciri budaya (Sosiologi), kepemilikan
(Sains), atau elemen (Matamatika)
2. Peta Gelembung
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
8
Proses pemikiran: Membandinkan danMembedakan
Peta ini digunakan untuk membandingkan dan
membedakan dua hal, seperti karakter di dalam suatu
cerita, dua tokoh sejarah, atau dua system social. Hal ini
3. Peta Gelembung
Ganda
juga juga dapat digunakan untuk memprioritaskan
informasi mana yang paling penting dalam suatu
perbandingan.
Proses Pemikiran: Membuat Klasifikasi Hierarkis Induktif
dan Deduktif
Peta ini digunakan untuk klasifikasi induktif dan
deduktif, kita belajar untuk menghasilkan konsep umum,
4. Peta Pohon
ide utama, atau judul kategori di bagian atas pohon, dan
mendukung ide serta rincian tertentu di dahan yang ada di
bawahnya.
Proses Pemikiran: Hubungan Bagian-Keseluruhan
5. Peta Pengikat
Peta ini digunakan untuk mengenali bagiankeseluruhan, hubungan fisik dari suatu objek, dengan
menggambarkan bagian-keseluruhan dan bagian-sub
bagian, peta ini digunakan untuk mengetahui cara
batasan fisik.
Proses Pemikiran: Mengurutkan
Peta ini digunakan untuk menunjukkan tahapan,
urutan, jadwal, siklus, tindakan, langkah, dan arah. Peta
ini juga memfokuskan untuk melihat hubungan Antara
6. Peta Aliran
tahapan dan sub tahapan dari suatu peristiwa..
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
9
Proses Pemikiran: Hubungan Sebab dan Akibat
7. Peta Aliran Jamak
Menunjuk dan menganalisis hubungansebab dan
akibat. Segi empat yang berada di
bahagian tengah adalah peristiwa yang penting. Pada
sebelah kirinya adalah sebab-sebab peristiwa
tersebut, manakala sebelah kanan pula adalah akibat
peristiwa tersebut.
Proses Pemikiran: Analogi, Hubungan yang Sama,
Mencari Faktor Persamaan
8. Peta Jembatan
Peta ini memberikan jalan visual untuk menciptakan
dan mengartikan analogi, peta ini digunakan untuk
mengembangkan analisis analigis dan konsep
metaforis untuk pembelajaran isi yang lebih
mendalam.
Manfaat dari membuat pola yang eksplisit dengan menggunakan gambar yang sederhana seperti
peta pemikiran adalah, kita semua sebagai pembelajar menjadi lebih paham tentang apa yang kita
pelajari dan juga bagaimana kita berpikir (metakognitif/refleksi kognitif).
Dengan memberikan perangkat yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan apa yang
mereka tahu, dan cara mereka berpikir tentang hal itu bisa cukup berguna untuk menilai pembelajaran
siswa di kelas.
Mengintip prestasi Malaysia yang tertulis dalam buku panduan peta pemikiran (Malaysia:
Program I-Think) tahun 2012 tercantumkan dalam pendahuluannya bahwa:
Pencapaian Malaysia dalam Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun
2007 adalah pada kedudukan ke-20 bagi Matematik dan ke-21 bagi Sains dalam
kalangan 49 buah negara. Manakala laporan Program for International Student
Assessment (PISA) tahun 2009 menunjukkan prestasi Malaysia berada pada
kedudukan ke-57 bagi Matematik, ke-55 bagi Sains dan ke-52 bagi Kefahaman dalam
kalangan 74 negara.
Langkah panduan Program I-Think (Thinking Maps) yang dialihbahasakan kedalam bahasa
Indonesia oleh penulis, di lampirkan di bawah ini:
Kenangan PPL 2 PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di MA Al Ma’unah Kepuh
1.
Peta Bulatan
Proses Pemikiran:
MENDEFINISIKAN KONTEKS
(DEFINING IN CONTEXT)
PETA LINGKARAN
(CIRCLE MAP)
Langkah Membuat Peta Lingkaran
1.
2.
3.
4.
Gambarlah sebuah bulatan kecil di bagian tengah.
Tuliskan topik utama yang ingin diperkenalkan dalam bulatan kecil tersebut.
Lukiskan sebuah bulatan yang lebih besar mengelilingi bulatan kecil tersebut.
Isikan di bagian dalam bulatan besar dengan segala penjalasan yang berkaitan
dengan topik tersebut untuk menunjang ide (proses sumbang gasan).
5. Lukis bingkai di bagian luar bulatan besar untuk menyatakan sumber rujukan
atau sudut pandangan dari berbagai pihak.
Soal-soal berkaitan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah kata yang terbayang dan dapat membantu mendefinisikan topik?
Bagaimana anda tahu tentang...................?
Tahukah anda bahawa...........................?
Bagaimana mendefinisikan/menjelaskan ide/topik ini?
Apakah yang anda fikir tentang.......................?
PENGGUNAAN
Meningkatkan kosa kata
Berbagi ide dalam
penulisan
Menguji pengetahuan yang ada
pada murid
Menguji pemahaman murid
setelah belajar dan
pembelajaran
KATA KUNCI
Konteks
Jelaskan
Tuliskan semua yang anda
tahu .....
Berbagi ide
Mengenali secara aurat
Kaitkan dengan pengetahuan
yang sudah ada
Mencari makna/penjelasan
2.
Peta Gelembung
Proses Pemikiran
Menggambarkan karakter
(DESCRIBING QUALITIES)
PETA GELEMBUNG
(BUBBLE MAP)
Langkah Membuat Peta Gelembung
1. Lukiskan sebuah bulatan tempatkan di bagian tengah.
2. Lukiskan beberapa bulatan di sekelilingnya untuk diisi dengan kata
sifat bagi topik tersebut.
3. Sambungkan semua bulatan tersebut dengan topik utama
menggunakan garis lurus.
4. Masukkan beberapa kata / frasa adjektif (sifat) yang berkaitan dan
terdapat positif / negatif. Warna yang berbeda boleh digunakan.
Soal-soal berkaitan
1. Bagaimana anda dapat menerangkan tentang seseorang, tempat,
benda, ide, konsep, gambar,...?
2. Apakah ciri-ciri yang digunakan untuk mewakili objek ini?
3. Apakah sifat bagi konsep/nomor ini?
4. Apakah karakter yang penting bagi konsep ini?
KATA KUNCI
PENGGUNAAN
Adjektif
fakta
pendapat
Terangkan
Jelaskan
Gunakan 5 pancaindera untuk
menerangkan .......
Karaker
Sifat
Ciri-ciri
8.
Peta Jembatan
AS
AS
AS
RF
Relating Factor=RF=faktor penghubung
AS=sama seperti, sama dengan, serupa, bagaikan
PETA JEMBATAN
Proses Pemikiran
(BRIDGE MAP)
ANALOGI (HUBUNGAN YANG SAMA,
MENCARI FAKTOR PENGHUBUNG)
(SEEING ANALOGIES)
Langkah Membuat Peta Jembatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Buatlah sebuah garisan dan tuliskan
faktor penghubung (relating factor) di bagian kiri.
Faktor penghubung (RF) adalah frasa setara yang
mengaitkan analogi.
Buatlah garisan dan tuliskan di bagian atas dan bawa
pasangan yang berkaitan.
Setelah itu, ikuti langkah yang sama untuk pasangan berikutnya.
Kedua-dua pasangan yang berkaitan ini disambungkan oleh (
puncak.(
Sambungkan pasangan seterusnya sehingga selesai.
Sentiasa meletakkan ‘as’ yang bererti sama seperti pada peta
jembatan.
Soal-soal berkaitan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah faktor penghubung antara dua contoh ini?
Bagaimana kedua perkataan ini dapat dikaitkan?
Apakah tanda yang dapat jelaskan dengan dua perkataan ini?
Adakah kaitannya sama bagi semua contoh yang ditunjukkan?
Apa pasangan lain yang mempunyai kaitan yang sama?
KATA KUNCI
PENGGUNAAN
Konsep Sains
Peristiwa Sejarah
Kaitan Matematik
Pahamilah hubungan/kaitan
Simbol
Analogi
Persamaan
).