PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. pptx

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
OLEH :
 
ADE KARTIKA
1411021028
DIOLIA BOANGMANALU
1411021033
I WAYAN INDRA ISNAWAN 1411021025
MIFTAHUL RISKY 1411021034
MUHAMMAD FAIS ALFAFA 1411021018
RIZKI ARYAWAN 1411021032

Pengertian Filsafat
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani
“Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan
Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta
Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang
berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran

yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan
yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai
ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki.

Manfaat Mempelajari Filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki,
2. Melatih kemampuan berfikir logis,
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana,
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif,
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan
tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup,
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.

Pengertian Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai,
dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas

sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa,
dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila
merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan
dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani).

PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat
dan utuh.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu
dapat digambarkan sebagai berikut:


Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;




Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai
sila 3, 4 dan 5;



Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai
sila 4, 5;



Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan
menjiwai sila 5;

PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
Inti sila-sila Pancasila meliputi:

•Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.

•Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
•Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
•Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja
sama dan Royong.

•Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan
orang lain yang menjadi haknya.

LANDASAN ONTOLOGIS PANCASILA
Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang
menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada,
keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya
dengan metafisika.
Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang
ada (eksistensi dan keberadaan) manusia, benda,
alam semesta (kosmologi), metafisika. Secara
ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.


LANDASAN EPISTEMOLOGIS
PANCASILA
Epistemologi adalah cabang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan
validitas ilmu pengetahuan.
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai
filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari
hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga
merupakan sistem pengetahuan.

LANDASAN AKSIOLOGIS
PANCASILA
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita
membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang
diinginkan, disukai atau yang baik. Bidang yang
diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan
kedudukan metafisika suatu nilai.


ADA TIGA TINGKATAN NILAI DALAM FILSAFAT PANCASILA

• Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil

yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau
tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
• Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial
dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi
dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
• Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita
laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian
apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar
hidup dalam masyarakat.

HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
1. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah pencipta
segala yang ada dan semua makhluk.

Inti sila ketuhanan yang maha esa adalah kesesuaian
sifat-sifat dan hakikat Negara dengan hakikat Tuhan.
Kesesuaian itu dalam arti kesesuaian sebab-akibat. Maka
dalam segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia
harus sesuai dengan hakikat nila-nilai yang berasal dari
tuhan, yaitu nila-nilai agama.

HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
2. Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu mahluk
berbudi yang mempunyai potensi , rasa, karsa, dan cipta
karena potensi inilah manusia menduduki martabat yang
tinggi dengan akal budinya manusia menjadi
berkebudayaan, dengan budi nuraninya manusia
meyadari nilai-nilai dan norma-norma.
Adil mengandung arti bahwa suatu keputusan dan
tindakan didasarkan atas norma-norma yang obyektif
tidak subyektif apalagi sewenang-wenang.
Beradab berasal dari kata adab, yang berarti budaya.
Mengandung arti bahwa sikap hidup, keputusan dan


HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh tidak
terpecah belah persatuan berarti bersatunya bermacam
corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.
Indonesia mengandung dua makna yaitu makna
geograpis dan makna bangsa dalam arti politis. Jadi
persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari paham
kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh sila I dan II.

HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok manusia
dalam suatu wilayah tertentu.
Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat
dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa

kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung
jawab.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia
untuk merumuskan dan memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak
rakyat hingga mencapai keputusan yang berdasarkan kebulatan pendapat
atau mufakat.
Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara (prosedura)
mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan
bernegara melalui badan-badan perwakilan.

HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
5. Sila ke V: keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Keadilan social berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di
segala bidabg kehidupan, baik materi maupun spiritual.
Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang menjadi rakyat
Indonesia, baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik
Indonesia maupun warga Negara Indonesia yang berada di luar
negeri. Jadi sila ke V berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, social, ekonomi dan

kebudayaan.
Sila Keadilan sosial adalah tujuan dari empat sila yang
mendahuluinya, merupakan tujuan bangsa Indonesia dalam
bernegara, yang perwujudannya ialah tata masyarakat adil-makmur
berdasarkan Pancasila.

ADA PERTANYAAN ?

SEKIAN TERIMA
KASIH