Panel Penganugerahan Pemenang LSS tahun 2018
PENCEGAHAN KETERPAPARAN DAN ADIKSI PORNOGRAFI MELALUI MODEL SEKOLAH / MADRASAH SEHAT
dr. Eni Gustina, MPH Direktur Kesehatan Keluarga
Disampaikan pada Penganugerahan Pemenang LSS Tahun 2018
Jakarta, 24 Oktober 2018
Situasi Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
HASIL SKRINING KETERPAPARAN PORNOGRAFI 2018
* 16 SMP/SMA di Jaksel dan Pandeglang
Terpapar Terpapar Terpapar Terpapar derajat 1 Derajat 2 Derajat 3
Tidak
Laki - laki Perempuan
HP dan internet
Social network Online
(facebook, storage
Potensi Pornografi
Instagram, live (yahoo, gmail,
Anak Usia Sekolah
chat, video chat dll)
dan Remaja Indonesia
dll)
Lifesytle, pengawasan orangtua, BLAST (Bored, Lonely, Angry- Afraid, Stress, Tired)
DAMPAK ADIKSI PORNOGRAFI PADA REMAJA
Pada remaja bagian frontal otak masih dalam tahap perkembangan (bagian yang mengatur perencanaan, pemikiran, emosi, tanggung jawab)
Keterpaparan terhadap pornografi : visual pornografi dikirim ke otak bagian belakang (respondent), pada anak bagian ini belum berfungsi, namun jika tersenggol akan mengakibatkan terlepasnya hormon dopamin mengeluarkan serotonin dan endorfin yang membuat merasa senang, nikmat namun akhirnya membuat kecanduan
Pornografi mengakibatkan perubahan konstan pada neurotransmitter kemudian akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ingin lebih lagi Perubahan sistim limbik otak dan volume beberapa daerah otak lainnya. Termasuk melemahkan fungsi kontrol sehingga orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya
Prestasi Menurun Pelaku Kekerasan
Perubahan fungsi otak termasuk EMOSI, KOGNISI ,
Gangguan Perilaku/Emosi
KONSENTRASI , PERSEPSI DIRI, PERILAKU, DISFUNGSI
Pernikahan & Kehamilan Remaja Disfungsi Organ Reproduksi, dll ORGAN
Kebijakan Sekolah/Madrasah Sehat
5/30/2016 12
KEBIJAKAN KEBIJAKAN TERKAIT
KESEHATAN USIA
PENCEGAHAN SEKOLAH DAN
PERBER 4 MENTERI
PORNOGRAFI REMAJA
UKS/M
Pengintegrasian Deteksi Dini Keterpaparan Dan Adiksi Pornografi
Dalam Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah
Penjaringan Kesehatan peserta didik untuk skrining adiksi pornografi
Peningkatan kapasitas Guru BK untuk deteksi dini dan konseling
Upaya Pencegahan Keterpaparan dan Adiksi Pornografi
Promotif Preventif
KONSEP
KERANGKA
PENANGGULANGAN
ADIKSI PORNOGRAFI
Pencegahan & Penanganan Parenting education Keterpaparan Adiksi Life skill
Komunikasi efektif
Pornografi
Komunikasi
Keluarga
dua arah &
Edukasi
terbuka ttg
Life
kespro serta
dampak adiksi
Skill
pornografi
Empati Gali potensi
positif
Perubahan sikap
Prestasi sekolah menurun
dan perilaku
Pola tidur berubah
Pergi tidak mengenal waktu
Banyak teman tidak dikenal
Emosional
Banyak persoalan
Siswa
Guru
Pengelola
Model Sekolah Sehat merupakan Penerapan Kegiatan Trias UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara Kongkrit dan Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah/Madrasah
8 Isu Kesehatan Remaja
• Kesehatan
Termasuk Pencegahan
Reproduksi Adiksi Pornografi
• HIV & AIDS Pencegahan Adiksi • Zat Adiktif Pornografi
• Gizi • Kekerasan dan Cedera • Kesehatan Jiwa • Sanitasi dan Kebersihan
Pencegahan Adiksi
Individual
Pornografi
• Penyakit Tidak Menular
Lainnya
• Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan
Berkala, sosialisasi UKS dan model
Awal Tahun
Ajaran
sekolah sehat ke Komite Pencegahan Adiksi
/ orang tua & guru
Pornografi
Literasi Kesehatan
Optimalisasi Olah Raga
1 – 2 kali seminggu, selama
Optimalisasi 4 L pada saat
15 menit sebelum memulai
jam istirahat/jam pelajaran
Penerapan olah raga
pelajaran menggunakan
Buku Rapor Kesehatanku
Pendidikan
Ekskul Wajib Olah Raga
Kesehatan Ekstrakurikuler wajib olah raga/
Sarapan / Kudapan
bela diri/ seni minimal 1x/minggu
Bersama
1 – 2 kali seminggu, membawa
dalam
Pembinaan Kader
bekal dengan menu bergizi
Kesehatan Sekolah
seimbang dan kudapan buah 1 kali seminggu
Model Pembiasaan PHBS (Cuci Sekolah/ Pembiasaan PHBS (Cuci
(ekstrakurikuler),menggunaka
Tangan Pakai Sabun dan SD/MI oleh guru UKS
Madrasah
Sikat Gigi)
Sehat Pendidikan Kesehatan
1 – 2 kali seminggu
merupakan rangkaian
Reproduksi
kegiatan sarapan/ kudapan
Terintegrasi kurikulum /
bersama
ekstrakurikulum
Pendidikan Keterampilan
Peregangan di Sela Jam Belajar
Hidup Sehat
Mengajarkan 10 keterampilan
Dilaksanakan di sela jam pelajaran secara serentak (kode dari bel
psikososial. Terintegrasi mata
sekolah), minimal 1 kali/minggu
pelajaran guru BK
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko
anemia, kes gigi dan mulut, pendengaran, penglihatan, penilaian kesehatan
reproduksi, gaya hidup, mental emosional, intelegensia dan kebugaran jasmani
Penerapan Pelayanan Penjaringan Kesehatan peserta didik kelas 1, 7 dan 10
Pemeriksaan Berkala peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12
Kesehatan
Dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun ajara oleh Puskesmas dan Sekolah
dalam
Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor kesehatanku
Model Sekolah/ BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Pemberian imunisasi :
Madrasah
- DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1
- Sehat Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5
Pemberian Obat Cacing
Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi peserta didik SD/MI setingkat
Pemberian Tablet Tambah Darah
Kegiatan pencegahan anemia bagi remaja putri melalui pemberian tablet tambah
darah 1 tablet/minggu bagi peserta didik perempuan di SMP/SMA setingkat 21
Skrining Keterpaparan Pornografi
Waktu Pelaksanaan
Pada Pra (sebelum) Pelaksanaan
Pelaksana/Pengawas
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan
Masing-masing guru kelas / guru
Berkala
Puskesmas
Tempat Pelaksanaan
Masing-masing Kelas
Sarana
Kuesioner Skrining Adiksi
Pornografi Tabel Skroring
Sasaran
Peserta Didik
MEKANISME PELAKSANAAN
1. Pembagian
3. Pencatatan di Buku
5. Tindak Lanjut :
4. Pencatatan di Register
Kuesioner dan
2. Skoring hasil
Rapor Kesehatanku
- Konseling pengisian kuesioner
Penjaringan Kesehatan dan
kuesioner
(Kolom
Pemeriksaan Berkala
oleh peserta didik
Hasil/Kesimpulan)
- Rujukan, dll
ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ Pemeriksaan berkala
1 Koordinasi Puskesmas dan Sekolah 1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent) 2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kes intelegensia, kes reproduksi , skrining adiksi
pornografi
Guru dan Kader Kesehatan
Tenaga Kesehatan III 1 Pengumpulan kuesioner/buku
Tenaga Kesehatan I
Tenaga Kesehatan II
Guru Penjaskes
1 Mencatatkan hasil rapor kesehatanku
1 Pemeriksaan tanda vital
1. Pemeriksaan
1 Pemeriksaan
pemeriksaan ke dalam 2 Penilaian skoring gaya hidup,
2 Pemeriksaan mata
kesehatan gigi
kebugaran
format rekapitulasi kesehatan reproduksi, kesehatan
3 Pemeriksaan telinga
2 Menyimpulkan
2 Menyimpulkan
penjaringan kesehatan intelegensia dan kesehatan
4 Menyimpulkan hasil
hasil pemeriksaan
hasil pemeriksaan
pemeriksaan (kebersihan
3 Mencatatkan hasil
3 Mencatatkan hasil
peserta didik
mental emosional, skrining
pribadi, gizi, tanda vital,
pemeriksaan,
pemeriksaan,
2 Membuat surat rujukan
mata dan Telinga)
kesimpulan dan
kesimpulan dan
bagi hasil penjaringan yang
adiksi pornograf i
memerlukan rujukan Pemeriksaan kebersihan diri
5 Mencatatkan hasil
tindak lanjut pada
tindak lanjut pada
3 Membuat umpan balik ke 4 Pengukuran TB dan BB
pemeriksaan, kesimpulan
formulir
formulir
sekolah tertulis berupa 5 Mencatatkan hasil pemeriksaan
dan tindak lanjut pada
pemeriksaan / buku
pemeriksaan / buku
rekapitulasi hasil pada formulir pemeriksaan /
formulir pemeriksaan /
rapor kesehatanku
rapor kesehatanku
penjaringan buku rapor kesehatanku
buku rapor kesehatanku
Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:
1 Tatalaksana rujukan peserta didik 2 Penyuluhan kesehatan 3 Pembinaan lingkungan sekolah sehat 4 Laporan ke Dinas Kesehatan
Tahun 2017 Kementerian Kesehatan dan Kemendibud
ONLINE
telah mengembangkan instrumen skrining keterpaparan pornografi (offline) Tahun 2018 : Kemenkes mengembangkan versi online
OFFLINE
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSefq78elFJt 5kuHPYGHAvihrDOgr6XbWyyBRBPxRXlM7rixWA/viewfor
m?c=0&w=1
- Skor 0 (mutlak) : kategori tidak terpapar. - Skor 1 – 37 : kategori terpapar derajat 1
SKORING
- Skor 38 – 74 : kategori terpapar derajat 2 - Skor 75 – 111 : kategori terpapar derajat 3
Pemanfaatan Penerapan 5 S
Pekarangan Sekolah
Penerapan Pemanfaatan pekarangan/lahan
Penerapan Senyum, Salam
Sapa, Sopan, Santun.
sekolah dengan penanaman
Pembinaan Dilaksanakan setiap hari
tanaman pangan (sayur/buah) dan
Lingkungan obat Sekolah
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pembinaan Kantin dan PKL
Sehat
Sekitar Sekolah
Kegiatan pemantauan jentik dan
- Inspeksi higiene sanitasi
pemberantasan sarang nyamuk
dan keamanan makanan
yang dilakukan peserta didik dan
dalam
jajanan kantin sekolahdan
sekolah
PKL sekitar sekolah
Dilakukan setiap hari oleh
- Pembinaan menu kantin
Model
Jumantik dan dilaporkan ke guru
sekolah
UKS setiap minggu1x/minggu
Sekolah/ Madrasah
Pengelolaan
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
Sehat Sampah
(KTR), Tanpa Napza (KTN) &
Pelaksanaan pemilahan
tanpa kekerasan (KTK)
sampah
- Penerbitan peraturan dan penerapan
Proses Reuse, Reduce,
KTR ,KTN dan KTK
Recycle sampah di sekolah
- Sosialisasi Pencegahan merokok& NAPZA
- Konseling berhenti merokok
Jam
Hari
Jumat Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
Upacara
Gerakan literasi CTPS
Gerakan literasi
Gerakan literasi
Gerakan literasi
Gerakan PSN 3M plus Sarapan Bersama
Literasi materi kesehatan: Buku CTPS
Pemanfaatan pekarangan CTPS
Rapor Kesehataku, Pendidikan Sarapan Bersama
sekolah Sikat Gigi Bersama
keterampilan Hidup Sehat dll
CTPS
Sikat Gigi Bersama
Aktivitas fisik (4L)
Aktivitas fisik (4L)
Aktivitas fisik (4L)
Aktivitas fisik (4L)
Aktivitas fisik (4L)
CTPS
CTPS
Kudapan bersama
Kudapan bersama
CTPS
CTPS
Sikat Gigi Bersama
Sikat Gigi Bersama
Pembinaan kader
kesehatan sekolah: Dokter kecil
Duta kebersihan Jumantik Detektif kantin dll
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, sopan, santun
santun
santun
santun
Kegiatan UKS pada Model Sekolah/Madrasah
Tahapan Pembentukan Model Sehat : Sekolah/Madrasah Sehat 1. Pemanfaatan Jam Literasi untuk Materi
Kesehatan (Buku Rapor Kesehatanku) 2. Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan
Berkala
Termasuk Pencegahan
1. ASSESMENT
Adiksi Pornografi
LINTAS AWAL
3. Sarapan & Kudapan Bersama
PROGRAM
4. Pembiasaan PHBS (cuci tangan pakai sabun dan
sikat gigi)
ASSESMENT
5. Peregangan di sela jam belajar 6. Suasana Menyenangkan di Sekolah (5S)
7. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
7. ASSESMENT
TEKNIS BAGI
SEKTOR
SEKOLAH
8. Pendidikan Kesehatan Reproduksi
AKHIR
SEKOLAH DAN
SEHAT
PUSKESMAS
9. Imunisasi 10. Pemberian Obat Cacing
4. SOSIALISASI
11. Pemberian Tablet Tambah Darah
6. BIMBINGAN
ORANG TUA/
TEKNIS
12. Pembinaan Kantin & PKL Sekitar Sekolah
13. Pemberantasan Sarang Nyamuk
5.IMPLEMENTA
14. Penerapan Kawasan Sekolah Bebas Rokok,
SI
NAPZA dan Kekerasan 15. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah 16. Pengelolaan Sampah 17. Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah
INSTRUMEN ASESMEN AWAL DAN AKHIR
MODEL SEKOLAH/MADRASAH SEHAT TINGKAT SMP/MTS dan SMA/SMK/MA
3. Instrumen Stratifikasi UKS
STRATIFIKASI UKS/ M
Pembiayaan
APBN Pusat
BOS
DAK NON FISIK (BOK)
DAK FISIK
Lomba Sekolah Sehat,
10% EKSKUL
UKS Kit – alat
Operasional petugas
Stimulan PROGAS
TERMASUK UKS
puskesmas ke sekolah pemeriksaan
DAK FISIK
Pendidikan/
Kesehatan
APBN Pusat
Sarana Sanitasi
DEKONSENTRASI
Koordinasi teknis,
Agama
peningkatan kapasitas
Koordinasi teknis,
petugas, bimtek
peningkatan kapasitas petugas, bimtek
Lembaga CSR Donor
Sarana Sanitasi, dll Logistik Media KIE, dll
APBD
Pembiayaan SPM Sosialisasi
Supervisi, Bimtek
Buku Raport kesehatanku untuk Gerakan
Sikat Gigi
Aktifitas Fisik (Peregangan di dalam Kelas)
Pembinaan kantin
CTPS
sekolah
Sarapan/Kudapan bersama
BIMBINGAN TEKNIS / MONITORING
• Waktu Pelaksanaan : minimal 1 kali /bulan • Pelaksana :
1. Puskesmas 2. TP UKS (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan , Kanwil Agama, Kesos /Kesra) Kecamatan 3. TP UKS (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan , Kanwil Agama, Kesos /Kesra) Kab/Kota 4. TP UKS (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan , Kanwil Agama, Kesos ) Provinsi 5. TP UKS Pusat, dll
Sarana Prasarana dibutuhkan : Instrumen Monitoring pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat
No Sekolah/Madrasah Nilai Gerakan Sarapan Konsumsi CTPS Sikat Peregan Optimali Penerap Penerap Penera Ekskul Penjark Pemeri Kantin Kebun Pengel KTR KTN KTK Kader
Rata2 Literasi Bersama TTD
Gigi gan di sasi Jam an PKHS an pan 5S wajib es ksaan Sehat Sekolah olaan
Sela Jam Olahraga
Kespro
OR
Berkala
sampah
an
EVALUASI
• Tujuan
1. Mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat 2. Sebagai dasar untuk meningkatkan penerapan model sekolah/madrasah sehat pada tahun ajaran berikutnya 3. Perluasan penerapan model sekolah/madrasah sehat
• Waktu Pelaksanaan : akhir tahun ajaran • Pelaksana :
1. TP UKS 2. Puskesmas 3. Sekolah/Madrasah
Sarana Prasarana dibutuhkan : 1. Hasil asesmen awal dan akhir model sekolah/madrasah sehat 2. Hasil monitoring penerapan model sekolah/madrasah sehat 3. Dokumen Kebijakan yang dikeluarkan sekolah/madrasah untuk mendukung model sekolah/madrasah sehat 4. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat
BENTUK DUKUNGAN DAERAH DALAM MODEL SEKOLAH SEHAT
Surat Edaran Gubernur Jambi
Surat Edaran Gubernur Jawa Barat
Rekomendasi Rakernas UKS
Audiensi Menkes dengan Menag
Audiensi Menkes dengan Mendikbud
tentang UKS,
tentang UKS,
Kemenag 23 Januari 2018
Kemdikbud , 4 Januari 2018
Penutup
MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNTUK BONUS DEMOGRAFI
REMAJA 17%
USIA PRODUKTIF 70%
TERIMA KASIH
subditusekrem@gmail.com
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Jumlah Lembaga Madrasah Jumlah Lembaga Madrasah
15.000 Negeri
Swasta 5.000
Jumlah -
- RA
MI
MTs
MA
Negeri
Swasta 27.856
Jumlah 27.856
Dasar Hukum
UKS sudah dilaksanakan sejak tahun 1956
Pada Tahun 1982 ditandatangai Piagam Kerjasama antara Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Tentang Pembinaan Kesehatan Anak
Tahun 1984 diterbitkan SKB 4 Menteri, disempurnakan pada Tahun 2003
PB 4 Menteri No. : 6, 73, 41 dan 81 /2014
Ak Didukung SKB 4 Menteri 1984, 2003, PB 4 Menteri 2014
selerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS
Milestone UKS/M
Tujuan UKS/M
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan PHBS serta menciptakan lingkungan pendidikan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yg harmonis peserta didik.
Tugas Kementerian Agama
1. Menetapkan kebijakan teknis dalam Pembinaan dan Pengembangan UKS/M melalui kurikuler dan ekstrakurikuler;
2. Menetapkan standar, prosedur, dan pedoman pelaksanaan UKS/M;
3. Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan agama;
4. Menyusun, menggandakan dan mendistribusikan pedoman, pendidikan kesehatan dan buku-buku UKS/M lainnya untuk memenuhi kebutuhan madrasah dan pondok pesantren umum di bawah binaan Kementeriaan Agama;
Tugas Kementerian Agama
5. Menyediakan fasilitas UKS/M yang meliputi sarana prasarana berupa ruang UKS/M beserta peralatan yang dibutuhkan;
6. Membantu pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di semua madrasah dan pondok pesantren;
7. Melaksanakan pengendalian faktor resiko lingkungan di madrasah dan pondok pesantren;
8. Melaksanakan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang lingkungan madrasah dan pondok pesantren sehat;
9. Mengembangkan model Madrasah dan Pondok Pesantren sehat.
KEGIATAN UKS/M DI MADRASAH
RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTORAL MEMBUAT PETUNJUK DAN MELAKSANAKAN LOMBA SEKOLAH SEHAT DI LINGKUNGAN
MADRASAH BEKERJASAMA DENGAN TP UKS. BANTUAN KESEHATAN LINGKUNGAN MADRASAH UNTUK 1. 500 MADRASAH MELALUI
AUSAID (2012-2016) BANTUAN ALAT-ALAT UKS UNTUK 500 MADRASAH MELALUI APBN-P
ORIENTASI NABZA (NARKOTIK DAN ZAT ADDIKTIF TERLARANG) UNTUK MADRASAH PELATIHAN DOKTER KECIL (MI) PELATIHAN KADER KESEHATAN REMAJA (MTS/MA) PELAKSANAAN LOMBA SEKOLAH SEHAT DAN PENERIMAAN PEMENANG MODUL-MODUL PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS AGAMA (KERJASAMA DENGAN
LAPIS AUSAID) PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS)
PROGRAM GNIB DI MADRASAH PENGANGGARAN PROGRAM UKS/M TAHUN 2016 (BANTUAN)
Identifikasi Permasalahan UKS di Madrasah
1. Keorganisasian: Madrasah belum semua membentuk TP UKS 2. Belum ada Road Map yang jelas dan terukur Target Pencapaian
UKS sebagai instrument GERMAS 3. Pendanaan UKS masih sektoral, belum sepenuhnya sinergis lintas
K/L 4. Belum optimalnya pemanfaatan dana BOS untuk pengembangan
UKS 5. Masih minim buku-buku tentang UKS 6. Sarana dan Prasarana UKS belum memadai 7. Motivasi Madrasah masih berorientasi LSS
RENOVASI TOILET Awal 991. MTs. MUHAMMADIYAH POKOBULO
KAB. JENEPONTO
Toliet yang awalnya terabaikan sekarang sudah dapat digunakan lagi setelah direnovasi menggunakan dana AEPI C3 dan swadaya dari masyarakat.
Akhir
Proses
RENOVASI UKS 965. MI. GUPPI KARAMA
Awal
KAB. BULUKUMBA
Sebelum pendampingan MI Karama telah memiliki UKS walaupun dengan kondisi yang kurang terurus, saat ini sudah memiliki ruang UKS yang nyaman.
Akhir Proses
RENOVASI RUANGAN MADRASAH 982. MTs. MUHAMMADIYAH BALASSUKA
KAB. GOWA
Plafon ruang kelas dibuat
Kondisi Awal Madrasah seperti di hotel.
Kondisi Saat Ini
Madrasah Non Block Grant
PENGADAAN TEMPAT CUCI TANGAN MI. PANGGALA KAB. BULUKUMBA
Awal Pengadaan Tempat Cuci Tangan menggunakan dana sumbangan
dari ketua yayasan dan guru madrasah
Akhir
Proses
Terima Kasih
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PERAN TP UKS/M DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS/M DI DAERAH
Disampaikan dalam acara:
Penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat Hotel Aryaduta Jakarta, 25 Oktober 2018
Kementerian Dalam Negeri TAHUN 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
TUGAS DAN FUNGSI DITJEN BINA BANGDA
FUNGSI
TUGAS
1 Perumusan kebijakan di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi
Menyelenggarakan
pembangunan daerah, fasilitasi pengelolaan system informasi pembangunan daerah
perumusan dan
dan partisipasi masyarakat 2 Pelaksanaan kebijakan dan koordinasi di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan
pelaksanaan kebijakan di
pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan
bidang urusan
harmonisasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
pemerintahan dan
3 Pelaksanaan pembinaan umum serta koordinasi di bidang fasilitasi penyelenggaraan
pembinaan
urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan
harmonisasi pembangunan daerah, fasilitasi pengelolaan system pembangunan daerah informasi
pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
sesuai dengan ketentuan 4 Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur dan
peraturan peundang-
kriteria serta standar pelayanan minimal urusan pemerintahan
undangan 5 Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, pengelolaan system informasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat 6 Pemberian bimibingan teknis dan supervise di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, pengelolaan system informasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
7 Pelaksanaan administrasi direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
8 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri
Perpres 11 Tahun 2015 Tentang
Kementerian Dalam Negeri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
LINGKUP TUGAS DITJEN BINA BANGDA
Urusan pemerintahan yang menjadi amanat bagi Ditjen Bina Bangda hanya urusan pemerintahan
a Pembinaan percepatan pembangunan Pasal
provinsi berciri kepulauan
konkuren
b Sinkronisasi dan harmonisasi
P E pembangunan pusat dan daerah, antar
wilayah dan antar daerah
Pasal 258 dan
Koordinasi SPM dan NSPK
Pasal 19
A D c Perencanaan pembangunan daerah
Perpres
b Pemetaan Urusan Pemerintahan Pembinaan
Pasal 260-274
penyelengaraan
Pembinaan d Pasal 24 Pengendalian dan evaluasi urusan A B pembangunan
pemerintahan Pasal 275 IN daerah c Penyelesaian perselisihan
pembangunan daerah
daerah
penyelenggaraan urusan
E Evaluasi perda tata ruang daerah Pasal
f Pembinaan Pemda dalam mendorong Pasal partisipasi masyarakat
Pasal 258 UU 23/2014
g Binwas umum pembangunan daerah
Pasal Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari
Pasal 18
374 pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke
Perpres
h Pembinaan pemda dalam penguatan
Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
informasi daerah
Pasal 391-394
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN
( Pasal 9 s.d Pasal 26)
PEMERINTAHAN
ABSOLUT
KO NKUREN
UMUM
Sepenuhnya menjadi
dibagi antara
kewenangan Presiden
kewenangan
Pemerintah Pusat &
sbg kepala pemerintahan
Pemerintah Pusat
provinsi & kab/kota .
• politik luar negeri •pembinaan wawasan kebangsaan &
Pemerintahan Wajib
Pelayanan Dasar
ketahanan nasional
• pertahanan
•pembinaan persatuan dan kesatuan
Pemerintahan Wajib
•pembinaan kerukunan antarsuku &
Non Pelayanan Dasar
intrasuku, umat beragama, ras, dan
• moneter dan fiskal
golongan lainnya guna mewujudkan
nasional
8 Urusan stabilitas kemanan lokal, regional, dan
• Agama nasional
Pemerintahan
•Konflik sosial
Pemerintah Pusat :
•koordinasi pelaksanaan tugas • melaksanakan sendiri
Pilihan.
•pengembangan kehidupan demokrasi • melimpahkan kpd
•pelaksanaan semua Urusan
Instansi Vertikal di
pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan Daerah
Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pasal 19 s.d Pasal 23)
URUSAN KONKUREN
PEMERINTAH PUSAT
DAERAH PROVINSI
DAERAH KAB/KOTA
SENDIRI SENDIRI oleh PEMPUS oleh PEMPUS
SENDIRI SENDIRI
SENDIRI SENDIRI
oleh Daerah Provinsi oleh Daerah Provinsi
oleh Daerah Kab/Kota oleh Daerah Kab/Kota
Melimpahkan kpd Melimpahkan kpd Menugasi DESA Menugasi DESA GUBERNUR/INSTANSI
Menugasi DAERAH KAB/KOTA
ditetapkan dengan
VERTIKAL
asas tugas pembantuan
peraturan bupati/wali
asas dekonsentrasi
kota sesuai dengan Dilaksanakan oleh INS
VERTIKAL tanpa ketentuan
ditetapkan ditetapkan
persetujuan Gubernur sbg peraturan perundang- wakil Pempus apabila gubernur sesuai dengan
dengan peraturan
undangan Pembentukan INSTANSI ketentuan peraturan
• Daerah berhak menetapkan VERTIKAL disebut dlm
perundang-undangan.
kebijakan Daerah dlm
UUD 45 UUD 45
melaksanakan TP.
Menugasi DAERAH Menugasi DAERAH
Menugasi DESA Menugasi DESA
• Anggaran TP disediakan oleh yg
asas tugas pembantuan
ditetapkan dengan
menugasi
ditetapkan dengan
• Laporan TP disampaikan KDH peraturan Menteri/Kepala
peraturan gubernur
penerima TP kpd DPRD + LKPD Lembaga berkoordinasi
sesuai denganketentuan
dalam dokumen yang terpisah. dgn MDN dgn MDN
peraturan perundang-
undangan. undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Wajib
Urusan Pemerintahan Pelayanan Dasar
Urusan Pemerintahan Wajib
Non Pelayanan Dasar
• tenaga kerja
8 URUSAN:
• pendidikan
• pemberdayaan perempuan
• kelautan dan perikanan
• kesehatan • pariwisata
dan pelindungan anak
• pekerjaan umum • pertanian
• pangan
• pertanahan
dan penataan
• kehutanan;
• lingkungan hidup
ruang
• energi dan sumber daya
• administrasi kependudukan
• perumahan rakyat
mineral; dan kawasan
dan pencatatan sipil
• pemberdayaan masyarakat
• perdagangan;
• perindustrian; dan • ketenteraman,
permukiman
dan Desa
• pengendalian penduduk dan
• transmigrasi.
ketertiban umum,
keluarga berencana
dan pelindungan
• perhubungan;
Masyarakat
• komunikasi & informatika
• sosial.
• koperasi, usaha kecil, dan
menengah
• penanaman modal
UKS/M • kepemudaan dan olah raga
• statistik • persandian • kebudayaan; • perpustakaan; • kearsipan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DASAR HUKUM TP UKS/M
• SKB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003 No. 4415/404/2003 ttg Tim 1. Pembina UKS Pusat
• SE Mendagri No. 441.5/1650/SJ tanggal 28 April 2010 ttg Pembinaan dan
2. Pengembangan UKS di Daerah
• Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 441.5/2780/PUM tanggal 7 Agustus 2014 tentang himbauan untuk melaksanakan penjaringan kesehatan untuk di 3. sekolah/Madrasah
• PB Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri No. 6/X/Pb/2014 No.73 Tahun
2014 No.41/2014 No. 81 /2014 / Pembinaan dan Pengembangan UKS/M
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PERLUNYA UKS/M DISELENGGARAKAN :
Meningkatkan
Peserta Didik dapat
kemampuan hidup
Belajar, Tumbuh dan
sehat peserta didik
Berkembang secara
dalam lingkungan
Harmonis dan
yang sehat
Optimal
Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berakhlak Mulia
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMDA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMDA
PEMERINTAH PEMERINTAH
PASAL 8 ayat (3) Pembinaan Pembinaan
Pengawasan Pengawasan
BINWAS Secara Nas. dikoordinasikan Mendagri
Mendagri Mendagri
K/L K/L
Binwas Umum Binwas Umum
Binwas Teknis Binwas Teknis
Provinsi Provinsi
GWPP. Binwas umum &
Gubernur sbg Kepala
PASAL 379 ayat (2)
teknis (Pasal 378 ayat (1)
Daerah (Pasal 379 ayat
BINWAS dibantu UU 23/2014)
(1) UU 23/2014 )
Inspektorat Provinsi
Kab/Kota Kab/Kota
PD Provinsi PD Provinsi
Pembinaan Umum dan Teknis Lingkup Pembinaan
Lingkup Pembinaan Umum:
Teknis
1. Pembagian urusan pemerintahan;
2. Kelembagaan daerah;
Teknis
3. Kepegawaian pada perangkat daerah; penyelenggaraan
4. Keuangan daerah;
urusan
5. Pembangunan daerah; pemerintahan
6. Pelayanan publik di daerah; yang diserahkan
7. Kerja sama daerah; ke daerah provinsi
8. Kebijakan daerah; dan daerah
9. Kepala daerah dan DPRD; dan
kab/kota
10.Bentuk pembinaan lain
Bentuk: Fasilitasi, Konsultasi, Bentuk: Fasilitasi, Konsultasi,
Diklat, Litbang
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
ORGANISASI PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH ORGANISASI PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Mendik
bud
Tim Pembina
Tim Pembina UKS Pusat
(Diketuai 4 Dirjen dari 4 K/L)
UKS berkedudukan mulai dari
Peraturan Bersama
tingkat Pusat Menkes, Menag (Diketuai Gubernur)
Mendikbud,
Pembina UKS Propinsi
sampai dan Mendagri No.
Kecamatan 6/X/Pb/2014
Menkes
Tim Pelaksana No.41 Tahun 2014
No.73 Tahun 2014
Mendagri
Tim Pembina UKS Kabupaten
UKS No. 81 Tahun 2014
(Diketuai Bupati/Walikota)
berkedudukan / Pembinaan Dan di Sekolah dan Pengembangan
Tim Pembina UKS Kecamatan
Madrasah mulai
UKS/M
(Diketuai Camat)
dari TK/RA sampai
Tim Pembina UKS Sekolah
SMA/SMK/MA
(Diketuai Kepala Sekolah)
Menag
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003 No.4415/404/2003/Tim Pembina UKS Pusat
TIM PEMBINA UKS/M dan TIM PELAKSANA UKS/M
PASAL 15
TP UKS/M dan Tim Pelaksana UKS/M sebagaimana terdiri dari : a. TP UKS/M Pusat; b. TP UKS/M provinsi; c. TP UKS/M kabupaten/Kota; d. TP UKS/M kecamatan;dan e. Tim Pelaksana UKS/M
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No.
2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003
No.4415/404/2003/Tim Pembina UKS Pusat
Keanggotaan Tim Pembina UKS ditetapkan oleh Kepala Daerah yang terdiri dari unsur :
1. Sekretariat Daerah, 2. Dinas Pendidikan, 3. Dinas Kesehatan, 4. Kantor Wilayah Kementerian Agama,
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan 6. SKPD dan/atau instansi lain sesuai kebutuhan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
TUGAS TP UKS/M PROVINSI
Tugas TP UKS/M provinsi, sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 huruf b meliputi : a. menyusun rencana kerja pembinaan dan pengembangan UKS/M yang meliputi pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat; b. menyusun petunjuk pelaksanaan UKS/M; c. mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS/M di wilayahnya; d. melaksanakan program pembinaan dan pengembangan UKS/M; e. melaksanakan pengembangan ketenagaan TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M; f. menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektor, pihak swasta dan lembaga swadaya
masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
g. mendorong TP UKS/M kabupaten/kota untuk menyelenggarakan program BIAS, PHBS, P3K, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan program kecacingan;
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan UKS/M;
i. membuat laporan berkala kepada TP UKS/M Pusat;dan j. melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M Provinsi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
TUGAS TP UKS/M Kabupaten/Kota
Tugas TP UKS/M Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 huruf c meliputi :
a. menyusun rencana kerja pembinaan dan pengembangan UKS/M yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat;
b. menyusun petunjuk teknis UKS/M; c. mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS/M di wilayahnya; d. melaksanakan pelatihan guru UKS/M, dokter kecil, kader kesehatan remaja dan pendidikan
sebaya; e. melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS/M; f. melaksanakan pengembangan ketenagaan TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M; g. melaksanakan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di seluruh
sekolah/madrasah; h. menyelenggarakan program BIAS, PHBS, P3K, pelayanan kesehatan gigi dan mulut,dan
program kecacingan; i. menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektor, pihak swasta dan lembaga swadaya
masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan yang berlaku; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan UKS/M; k. menggandakan buku-buku pendidikan kesehatan, UKS/M dan media KIE untuk
sekolah/madrasah; l. membuat laporan berkala kepada TP UKS/M provinsi;dan m. melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M kabupaten/kota.
DASAR HUKUM peran ditjen bina bangda dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk DASAR HUKUM peran ditjen bina bangda dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk
pembinaan dan pengembangan uks/m pembinaan dan pengembangan uks/m
KEB 4 Kementerian: KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003 No.4415/404/2003/Tim Pembina UKS
Pusat Pusat
1. UU No. 23 Tahun 2014 1. UU No. 23 Tahun 2014
SE Mendagri No. 441.5/1650/SJ tgl 28 April 2010 / Pembinaan & Pengembangan UKS
tentang Pemda; tentang Pemda;
di Daerah
2. PP No. 18 Tahun 2016 2. PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah tentang Perangkat Daerah
PB Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri No. 6/X/Pb/2014 No.73 Tahun 2014
3. Perpres No. 11 Tahun 2015 3. Perpres No. 11 Tahun 2015
No.41/2014 No. 81 /2014 / Pembinaan dan Pengembangan UKS/M
tentang Kemendagri; tentang Kemendagri; 4. Permendagri No. 43 Tahun 4. Permendagri No. 43 Tahun 2015 SOTK Kemendagri; 2015 SOTK Kemendagri;
PERAN KEMENDAGRI (DITJEN BINA BANGDA):
5. Permendagri No. 86 Tahun 5. Permendagri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara 2017 tentang Tata Cara
1. Memfasilitasi penyusunan NSPK program UKS/M; 2. Mendorong pemerintah daerah kabupaten/kota untuk membuat Peraturan
Perencanaan, Pengendalian Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan dan Evaluasi Pembangunan
Daerah tentang penyelenggaraan UKS/M;
Daerah, Tata Cara Evaluasi Daerah, Tata Cara Evaluasi 3. Mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan UKS/M dalam perencanaan daerah di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi;
Rancangan Perda tentang Rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, serta RPJPD dan RPJMD, serta
4. Mendorong daerah untuk mengalokasikan pembiayaan pelaksanaan
UKS/M;
Tata Cara Perubahan Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD; RPJPD, RPJMD dan RKPD;
5. Mendorong daerah untuk membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan 6. Permendagri No. 22 Tahun 6. Permendagri No. 22 Tahun
peran TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M provinsi, sekretariat TP UKS/M kabupaten/kota, dan sekretariat TP UKS/M kecamatan
2018 tentang Penyusunan 2018 tentang Penyusunan RKPD Tahun 2019 RKPD Tahun 2019
PROVINSI
SEKOLAH
KAB/KOTA
KECAMATAN
/MADRASAH
PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM PERENCANAAN UKS / M DI DAERAH
Menyebutkan Perlunya Peningkatan Dan Pengembangan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Baik Pada Lingkup
Permendagri
Provinsi Maupun Kabupaten/Kota
No. 22 Tahun 2018 Tentang Penyusunan
PERAN KEMENDAGRI:
1. Merencanakan penganggaran UKS/M untuk peningkatan dan
Rencana Kerja
pengembangan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pemerintah
baik pada lingkup provinsi maupun kabupaten/kota.
Daerah Tahun
2. Mendorong pemda memasukkan UKS/M dalam perencanaan
2019 Poin II
tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan
Arahan Kebijakan Pembangunan Nasional
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
TERHADAP PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN OLEH DAERAH
(Pasal 7 & Pasal 8) PEMERINTAH PUSAT
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan oleh Daerah
Menteri/Kepala MDN Menteri/Kepala
Lembaga pemerintah
nonkementerian nonkementerian
Mengkoordinasikan
Binwas penyelenggaraan
Binwas secara
Urusan PEMDA oleh daerah
NASIONAL Provinsi
Binwas penyelenggaraan
Binwas
Binwas
penyelenggaraan Urusan PEMDA oleh
penyelenggaraan
Urusan PEMDA oleh Daerah kab/kota
Urusan PEMDA oleh
Daerah kab/kota
Daerah kab/kota
NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) & SPM PENYELENGGARAAN & BINWAS URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pasal 16 s.d Pasal 18)
PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEM WAJIB URUSAN PEM
PEMERINTAH PUSAT
PELAYANAN DASAR KONKUREN
(K/L)
(SPM)
(NSPK)
KOORDINASI PENYUSUNAN DGN K/L TERKAIT
PEDOMAN
BINWAS PEDOMAN
18 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB NON PELAYANAN
6 URUSAN PEMERINTAHAN DASAR & 8 URUSAN PILIHAN
WAJIB PELAYANAN DASAR oleh prov, kab/kota
oleh prov, kab/kota
KONDISI UKS/M PADA PENDIDIKAN DASAR (SD/MI & SMP / MTs) TAHUN 2017
SD/MI
SMP/MTs
NO Provinsi
JUMLAH
JUMLAH
Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Total 1 Prov. D.K.I. Jakarta
Baik
Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Total
Baik
15 8 22 730 2 Prov. Jawa Barat
77 62 1,957 3 Prov. Jawa Tengah
436 1. Memberikan panduan daerah dalam menyusun program dan 8,490 671 1,277 139 97 63 2,247 4 Prov. D.I. Yogyakarta
52 23 20 kegiatan sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan; 1,508 144 197 8 10 8 367 5 Prov. Jawa Timur
431 2. Memudahkan sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah Output 7,610 716 1,331 134 84 73 2,338 6 Prov. Aceh
62 44 44 dari kegiatan strategis ini adalah Permendagri tentang 862 72 109 19 12 16 228 7 Prov. Sumatera Utara
63 39 44 nomenklatur program/kegiatan urusan pemerintahan daerah 1,371 291 284 28 19 18 640 8 Prov. Sumatera Barat
17 17 19 307 9 Prov. Riau
25 22 14 471 10 Prov. Jambi
15 23 4 245 11 Prov. Sumatera Selatan
42 42 32 562 12 Prov. Lampung
56 31 28 568 Bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembinaan penerapan dan pemenuhan SPM di 13 Prov. Kalimantan Barat 290
14 Prov. Kalimantan Tengah
18 20 13 252 15 Prov. Kalimantan Selatan
12 7 10 303 16 Prov. Kalimantan Timur
16 14 8 348 17 Prov. Sulawesi Utara
51 77 9 15 15 167 18 Prov. Sulawesi Tengah
21 21 19 211 19 Prov. Sulawesi Selatan
33 24 23 496 20 Prov. Sulawesi Tenggara
44 61 20 17 11 153 21 Prov. Maluku
20 16 14 Bertujuan untuk memandu proses Rakortek 251 26 37 3 6 6 78 22 Prov. Bali
19 28 20 sebagai bentuk sinkronisasi pembangunan 907 132 91 7 4 3 237 23 Prov. Nusa Tenggara Barat
47 46 45 pusat dan daerah 751 68 113
20 23 12 236 24 Prov. Nusa Tenggara Timur
19 14 27 255 25 Prov. Papua
19 28 5 2 3 57 26 Prov. Bengkulu
KONDISI UKS/M PADA PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA & SMK) TAHUN 2017
Rusak Rusak JUMLAH
Berat Total 1 Prov. D.K.I. Jakarta
5 5 3 281 2 Prov. Jawa Barat
19 22 12 677 3 Prov. Jawa Tengah
28 8 16 1. Memberikan panduan daerah dalam menyusun program dan 667 351 383 22 13 13 782 4 Prov. D.I. Yogyakarta
76 72 3 0 0 kegiatan sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan; 151 64 67 3 3 3 140 5 Prov. Jawa Timur
32 16 8 2. Memudahkan sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah Output 808 307 338 19 22 10 696 6 Prov. Aceh
40 61 5 4 0 dari kegiatan strategis ini adalah Permendagri tentang 110 28 19 1 0 1 49 7 Prov. Sumatera Utara
6 6 4 nomenklatur program/kegiatan urusan pemerintahan daerah 333 128 73 4 1 3 209 8 Prov. Sumatera Barat
33 21 1 1 1 57 9 Prov. Riau
44 39 0 1 1 85 10 Prov. Jambi
22 27 2 0 1 52 11 Prov. Sumatera Selatan
50 58 1 2 4 115 12 Prov. Lampung
59 72 2 5 0 138 13 Prov. Kalimantan Barat
35 32 3 0 0 Bertujuan untuk memperkuat koordinasi 70
pembinaan penerapan dan pemenuhan SPM di 14 Prov. Kalimantan Tengah 46 43 3 3 4 99 17 18 1 0 2 38
daerah
15 Prov. Kalimantan Selatan
30 34 0 1 1 66 16 Prov. Kalimantan Timur
46 36 0 0 3 85 17 Prov. Sulawesi Utara
39 32 1 3 0 75 19 14 0 0 1 34 18 Prov. Sulawesi Tengah
25 19 4 3 2 53 7 13 0 1 0 21 19 Prov. Sulawesi Selatan
42 45 2 2 0 91 20 Prov. Sulawesi Tenggara
26 23 4 6 1 60 9 7 1 0 0 17 21 Prov. Maluku
17 30 2 0 2 51 7 7 1 0 1 16 22 Prov. Bali
47 24 0 0 0 71 23 Prov. Nusa Tenggara Barat
31 45 5 2 1 84 16 11 0 0 1 28 24 Prov. Nusa Tenggara Timur
32 43 2 5 7 89 14 11 2 2 2 31 25 Prov. Papua
8 18 1 1 2 Bertujuan untuk memandu proses Rakortek 30 9 4 0 1 0 14 26 Prov. Bengkulu
21 56 5 2 2 sebagai bentuk sinkronisasi pembangunan 86 9 20 3 0 1 33 27 Prov. Maluku Utara
6 3 1 0 0 pusat dan daerah 10 0 2 0 0 0 2 28 Prov. Banten
52 76 3 9 3 143 29 Prov. Bangka Belitung
22 14 0 0 0 36 9 12 1 2 1 25 30 Prov. Gorontalo
15 13 1 0 1 30 12 6 1 0 0 19 31 Prov. Kepulauan Riau
36 22 1 1 0 60 19 14 2 0 1 36 32 Prov. Papua Barat
HARAPAN KE DEPAN DENGAN ADANYA UKS
Daerah yang belum punya regulasi 1. Memberikan panduan daerah dalam menyusun program dan Daerah mampu merencanakan, UKS/M bisa segera mengadakan
kegiatan sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan; memprogramkan, melaksanakan regulasinya 2. Memudahkan sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah Output dari kegiatan strategis ini adalah Permendagri tentang UKS/M di daerah dengan APBD nya
nomenklatur program/kegiatan urusan pemerintahan daerah
UKS dapat dilaksanakan di satuan Bertujuan untuk memperkuat koordinasi Daerah mampu berkoordinasi antar sektor
pendidikan secara berjenjang (TK, SD, SMP, pembinaan penerapan dan pemenuhan SPM di dalam pembinaan dan pelaksanaan UKS/M
SMA / SMK, Madrasah, Lembaga di daerah daerah
Pendidikan lainnya
Dengan adanya UKS / M, diharapkan Anak Usia Sekolah :
Bonus Demografi Indonesia dengan
* Terbebas dari rokok, Narkoba, dan Minuman Keras, serta
penduduk usia muda yang dominan HIV/AID menjadi modal dasar pembangunan * Terbebas dari Bullying, pornografi, dan hal negatif Indonesia lainnya
Bertujuan untuk memandu proses Rakortek sebagai bentuk sinkronisasi pembangunan pusat dan daerah
TERIMA KASIH TERIMA KASIH
KONSEP, TUJUAN, KRITERIA, KONSEP, TUJUAN, KRITERIA, KONSEP, TUJUAN, KRITERIA, KONSEP, TUJUAN, KRITERIA, KEWENANGAN, INDIKATOR SMP KEWENANGAN, INDIKATOR SMP KEWENANGAN, INDIKATOR SMP KEWENANGAN, INDIKATOR SMP
RUJUKAN RUJUKAN RUJUKAN RUJUKAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP 2018
TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN
Setelah Setelah Setelah Setelah mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti sesi sesi sesi sesi ini ini ini ini,,,, peserta peserta peserta peserta diharapkan diharapkan diharapkan diharapkan
dan dan dan dan menerapkan:::: menerapkan menerapkan menerapkan
dapat dapat dapat dapat
menguraikan menguraikan menguraikan menguraikan
1. 1. 1. 1. Pengertian Pengertian Pengertian SMP Pengertian SMP SMP SMP Rujukan Rujukan Rujukan Rujukan
2. 2. 2. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SMP Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SMP Penyelenggaraan SMP Penyelenggaraan SMP Rujukan Rujukan Rujukan Rujukan
3. 3. 3. 3. Kriteria Kriteria Kriteria SMP Rujukan Kriteria SMP Rujukan SMP Rujukan SMP Rujukan
4. 4. 4. 4. Kewenangan Kewenangan Kewenangan pemangku kepentingan dalam Kewenangan pemangku kepentingan dalam pemangku kepentingan dalam pemangku kepentingan dalam pembinaan SMP Rujukan pembinaan SMP Rujukan pembinaan SMP Rujukan pembinaan SMP Rujukan
5. 5. 5. 5. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan SMP Rujukan Indikator keberhasilan SMP Rujukan SMP Rujukan SMP Rujukan dengan baik dan benar dengan baik dan benar dengan baik dan benar dengan baik dan benar
CAKUPAN MATERI CAKUPAN MATERI CAKUPAN MATERI CAKUPAN MATERI
Materi Materi sesi Materi Materi sesi sesi ini sesi ini ini ini mencakup mencakup mencakup mencakup::::
1. 1. 1. 1. Pengertian SMP Rujukan Pengertian SMP Rujukan Pengertian SMP Rujukan Pengertian SMP Rujukan
2. 2. 2. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SMP Penyelenggaraan SMP Penyelenggaraan SMP Penyelenggaraan SMP Rujukan Rujukan Rujukan Rujukan
3. 3. 3. 3. Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria SMP Rujukan SMP Rujukan SMP Rujukan SMP Rujukan
4. 4. 4. 4. Kewenangan Kewenangan pemangku kepentingan dalam Kewenangan Kewenangan pemangku kepentingan dalam pemangku kepentingan dalam pemangku kepentingan dalam pembinaan SMP Rujukan pembinaan SMP Rujukan pembinaan SMP Rujukan pembinaan SMP Rujukan
5. 5. 5. 5. Indikator keberhasilan SMP Rujukan Indikator keberhasilan SMP Rujukan Indikator keberhasilan SMP Rujukan Indikator keberhasilan SMP Rujukan
Catatan: ada perubahan konsep dari sebelumnya Catatan: ada perubahan konsep dari sebelumnya Catatan: ada perubahan konsep dari sebelumnya Catatan: ada perubahan konsep dari sebelumnya
AKTIVITAS AKTIVITAS KEGIATAN AKTIVITAS AKTIVITAS KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
Untuk Untuk Untuk Untuk mencapai mencapai mencapai tujuan mencapai tujuan tujuan tujuan sesi sesi sesi sesi ini ini, ini ini , , peserta , peserta peserta peserta akan akan akan akan::::
1. 1. 1. 1. Mendengarkan Mendengarkan ceramah Mendengarkan Mendengarkan ceramah dan ceramah ceramah dan dan dan mencatat mencatat mencatat mencatat butir butir butir---- butir butir butir butir butir penting penting materi penting penting materi materi materi
2. 2. 2. 2. Mengajukan Mengajukan Mengajukan Mengajukan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan untuk untuk memperoleh untuk untuk memperoleh memperoleh memperoleh
kejelasan kejelasan kejelasan kejelasan////informasi informasi informasi lebih informasi lebih lebih lanjut lebih lanjut lanjut lanjut, , , , mengklarifikasi mengklarifikasi mengklarifikasi mengklarifikasi pemahaman pemahaman pemahaman pemahaman, , , , dan dan dan dan mengajukan pendapat mengajukan mengajukan mengajukan pendapat pendapat pendapat terkait terkait terkait terkait materi materi materi; materi ; ; ; dan dan dan dan
3. 3. 3. 3. Menelaah Menelaah Menelaah Menelaah CONTOH CONTOH CONTOH CONTOH baik dan jelek baik dan jelek baik dan jelek baik dan jelek penyelenggaraan SMP Rujukan. penyelenggaraan SMP Rujukan. penyelenggaraan SMP Rujukan. penyelenggaraan SMP Rujukan.
A. DEFINISI SEKOLAH RUJUKAN A. DEFINISI A. DEFINISI A. DEFINISI SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN
Sekolah Sekolah rujukan Sekolah Sekolah rujukan rujukan rujukan didefinisikan didefinisikan didefinisikan didefinisikan sebagai sebagai sebagai sebagai sekolah sekolah yang sekolah sekolah yang yang yang dibina dibina dibina dibina Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat Jenderal Jenderal Pendidikan Jenderal Jenderal Pendidikan Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar Dasar Dasar dan dan dan dan Menengah, Menengah Menengah Menengah , , , Kementerian Kementerian Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Pendidikan dan dan Kebudayaan dan Kebudayaan Kebudayaan Kebudayaan dan dan dan dan pemerintah pemerintah daerah pemerintah pemerintah daerah daerah untuk daerah untuk untuk untuk menjadi menjadi sekolah menjadi menjadi sekolah acuan sekolah sekolah acuan acuan acuan bagi bagi bagi bagi sekolah sekolah sekolah sekolah lain di lain di sekitarnya lain di lain di sekitarnya sekitarnya sekitarnya dalam dalam dalam dalam penerapan penerapan penerapan penerapan penjaminan penjaminan penjaminan penjaminan mutu mutu mutu mutu pendidikan pendidikan pendidikan pendidikan secara secara mandiri secara secara mandiri mandiri mandiri, , , , memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi Standar Standar Nasional Standar Standar Nasional Nasional Nasional Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan (SNP), (SNP), (SNP), (SNP), memiliki/mencapai indikator----indikator pendidikan yang memiliki/mencapai indikator memiliki/mencapai indikator memiliki/mencapai indikator indikator pendidikan yang indikator pendidikan yang indikator pendidikan yang lebih dari SNP, lebih dari SNP, lebih dari SNP, lebih dari SNP, dan dan dan dan memiliki memiliki prestasi memiliki memiliki prestasi prestasi prestasi atau atau atau keunggulan atau keunggulan keunggulan keunggulan baik dalam baik baik baik dalam dalam dalam bidang bidang bidang bidang akademik akademik akademik akademik maupun maupun non maupun maupun non non non akademik akademik akademik akademik. . . .
MAKSUD PENYELENGGARAAN MAKSUD PENYELENGGARAAN MAKSUD PENYELENGGARAAN MAKSUD PENYELENGGARAAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN
Untuk U U U ntuk ntuk ntuk mempercepat mempercepat mempercepat pemerataan mempercepat pemerataan dan pemerataan pemerataan dan dan dan peningkatan peningkatan mutu peningkatan peningkatan mutu pendidikan mutu mutu pendidikan pendidikan pendidikan sesuai sesuai sesuai sesuai atau melampaui atau atau atau melampaui melampaui SNP melampaui SNP SNP SNP serta serta menciptakan serta serta menciptakan menciptakan menciptakan budaya budaya mutu budaya budaya mutu pendidikan mutu mutu pendidikan pendidikan pendidikan di di di seluruh di seluruh seluruh seluruh satuan satuan pendidikan satuan satuan pendidikan pendidikan pendidikan di Indonesia di Indonesia di Indonesia di Indonesia
TUJUAN PENGEMBANGAN TUJUAN PENGEMBANGAN TUJUAN PENGEMBANGAN TUJUAN PENGEMBANGAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN SEKOLAH RUJUKAN
1. 1. 1. 1. sebagai sebagai sebagai llllaboratorium sebagai aboratorium aboratorium aboratorium bagi bagi Kemdikbud bagi bagi Kemdikbud Kemdikbud dan Kemdikbud dan dan dan pemerintah pemerintah pemerintah pemerintah
rangka rangka rangka rangka penjaminan penjaminan penjaminan penjaminan
daerah daerah daerah daerah
dalam dalam dalam dalam
mutu mutu mutu mutu pendidikan pendidikan;;;; pendidikan pendidikan
dan dan dan dan
peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
2. 2. 2. 2. menjadi menjadi model menjadi menjadi model model model/contoh /contoh /contoh /contoh dalam dalam menerapkan dalam dalam menerapkan menerapkan menerapkan praktek praktek----praktek praktek praktek praktek baik praktek praktek baik baik dalam baik dalam dalam dalam memenuhi memenuhi mutu memenuhi memenuhi mutu mutu mutu pendidikan pendidikan sesuai pendidikan pendidikan sesuai atau sesuai sesuai atau atau melampaui atau melampaui melampaui melampaui SNP SNP dan SNP SNP dan dan dan dapat dapat dirujuk dapat dapat dirujuk oleh dirujuk dirujuk oleh oleh oleh sekolah sekolah sekolah sekolah lain; lain; lain; lain;
3. 3. 3. 3. sebagai sebagai sebagai pusat sebagai pusat sumber pusat pusat sumber sumber sumber belajar belajar belajar belajar....
B B. B B . . KRITERIA SMP RUJUKAN . KRITERIA SMP RUJUKAN KRITERIA SMP RUJUKAN KRITERIA SMP RUJUKAN
1. 1. 1. 1. Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi B Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi B jika belum ada yang peringkatnya A. Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi B Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi B jika belum ada yang peringkatnya A. jika belum ada yang peringkatnya A. jika belum ada yang peringkatnya A. 2. 2. 2. 2. Lokasi strategis, mudah, dan aman. Lokasi strategis, mudah, dan aman. Lokasi strategis, mudah, dan aman. Lokasi strategis, mudah, dan aman. 3. 3. 3. 3. Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik. Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik. Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik. Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik. 4. 4. 4. 4. Terdapat komitmen sekolah dan Pemda. Terdapat komitmen sekolah dan Pemda. Terdapat komitmen sekolah dan Pemda. Terdapat komitmen sekolah dan Pemda. 5. 5. 5. 5. Telah melaksankan K Telah melaksankan K Telah melaksankan K Telah melaksankan K----13. 13. 13. 13.