MACAM MACAM MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISU
MACAM-MACAM MEDIA
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Disusun Oleh
Nama
: Mochammad Ravi Farkhan K
NIM
: A14.2015.02072
Progdi
: Desain Komunikasi Visual
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SEMARANG
Desain Komunikasi Visual
Desain ini awalnya lebih dikenal dengan istilah desain grafis, yaitu
kegiatanseni rupa yang menyusun unsur-unsur grafis pada sebuah benda pakai. Karena
lingkupnya yang dirasakan terbatas, pada perkembangan selanjutnya seni grafis menjadi
bagian dari kegiatan desain komunikasi visual, yaitu kegiatan perancangan pada media
komunikasi baik media cetak sederhana seperti buku, poster atau majalah maupun media
elektronik seperti televisi, neon sign dansebagainya. Unsur-unsur grafis yang
menjadi perhatian dalam desain komunikasi visual diantaranya tipografi (huruf),
garis, logo, warna, ilustrasi dan foto.
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk
bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial
atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu
atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau
gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan
usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. Pada
prinsipnya dkv adalah perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari
penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yg
komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis,
melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran.
elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata
letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun
audio visual. akar bidang dkv adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial
dan komunikasi ekonomi. Tidak seperti seniman yang mementingkan
ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer komunikasi visual adalah
penterjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah dkv mengajarkan
berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk menterjemahkan pikiran
dalam bentuk visual.
Bidang ini merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang
menggunakan berbagai media. Diantaranya:
1. Graphic Designer (Merancang grafis, menghasilkan desain grafis yang
komunikatif baik dari segi komposisi, kemudahan mencerna maksud
iklan dan estetika
2. Ilustrator (Membuat ilustrasi, misal: sketsa dan karikatur, baik manual
maupun menggunakan komputer)
3. Advertising Expert (Mampu berkarya di bidang agency periklanan,
untuk membuat iklan outdoor)
4. Fotografer (Berprofesi sebagai expert di bidang fotografi)
5. Web Designer (Merancang web dengan prinsip-prinsip keseimbangan
desain, value added pada suatu website sehingga lebih komunikatif dan
menarik dari segi tampilan, cerdas dari sisi navigasi)
6. Animator (Mampu mendesain karya animasi yang berupa video
animasi, bisa berupa iklan pendek, film kartun)
Media dalam Desain Komunikasi Visual
1. Media 3D adalah media promosi outdoor yang bentuknya berdimensi
cenderung unik dan menarik yang mencerminkan suatu produk tersebut.
Contoh Media 3D:
2. Iklan Tembok adalah media promosi outdoor yang menggunakan tembok2
rumah, jembatan, dll, yang berada di sekitar keramaian (jalan raya) yang
dimanfaatkan untuk media promosi.
Contoh Iklan Tembok:
3. Spanduk adalah media promosi outdoor yang biasanya terbuat dari kain
atau bahan2 yang tahan dengan air dengan panjang dan lebar tertentu
susuai kebutuhan. Spanduk biasanya dipasang di dinding ruko, melintang
di atas ruas jalan dan sebagainya.
Contoh Spanduk:
4. Neon Box adalah media promosi outdoor yang pada umumnya berbentuk
sebuah box yang di dalamnya diterangi lampu neon. Model dan coraknya
biasanya mencerminkan identitas dari usaha itu sendiri.
Contoh Neon Box:
5. Shop Sign Branding adalah media promosi sebuah tempat usaha yang
berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada para konsumen. Media ini
biasanya terletak menempel pada tempat usaha atau berada di sekitar area
tempat usaha itu sendiri sebagai branding.
Contoh Shop Sign Branding:
6. Baliho adalah media promosi yang digunakan untuk memberitakan
informasi event atau kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat,
selain itu baliho juga digunakan untuk mengiklankan suatu produk baru.
Contoh Baliho:
7. Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar.
Yang berbentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan
tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang.
Billboard termasuk model media promosi outdoor yang paling banyak
digunakan. Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang di era jaman
digital, billboard pun juga memakai teknologi baru sehingga muncul
digital billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan
karena dipasang di mobil (iklan berjalan).
Contoh Billboard:
Contoh Mobile Billboard:
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Visual,
diantaranya sebagai berikut:
1. Mondrian Layout – Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda
bernama Piet Mondrian, yaitu: penyajian iklan yang mengacu pada
bentuk-bentuk
square/landscape/portait,
dimana
masing-masing
bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar/copy yang
saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
2. Multi Panel Layout – Bentuk media informasi dimana dalam satu bidang
penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama
(square/double square semuanya).
3. Picture Window Layout – Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan
ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau
juga bisa menggunakan model (public figure).
4. Copy Heavy Layout – Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy
writing (naskah) atau dengan kata lain komposisi layout nya didominasi
oleh penyajian teks (copy).
5. Frame
Layout
–
Suatu
tampilan
media
informasi
dimana
border/bingkai/frame-nya membentuk suatu naratif (mempunyai cerita).
6. Silhouette Layout – Sajian media informasi yang berupa gambar ilustrasi
atau tehnik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja.
Penyajian bisa berupa Text-Rap/warna spot color yang berbentuk gambar
ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan tehnik fotografi.
7. Type Specimen Layout -Tata letak media informasi yang hanya
menekankan pada penampilan jenis huruf dengan point size yang besar.
Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.
8. Circus Layout -Penyajian media informasi yang tata letaknya tidak
mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan
kadang-kadang teks dan susunannya tidak beraturan.
9. Jumble Layout – Penyajian media informasi yang merupakan kebalikan
dari sircus lay out, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun
secara teratur.
10. Grid Layout – Suatu tata letak media informasi yang mengacu pada
konsep grid, yaitu desain media informasi tersebut seolah-olah bagian per
bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid.
11. Bleed Layout – Sajian media informasi dimana sekeliling bidang
menggunakan frame (seolah-olah belum dipotong pinggirnya).
Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut pas cruis (utuh) kalau
Trim sudah dipotong.
12. Vertical Panel Layout – Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara
vertical dan membagi lay out media informasi tersebut.
13. Alphabet Inspired Layout – Tata letak media informasi yang menekankan
pada susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk suatu kata
dan diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita).
14. Angular Layout – Penyajian media informasi dengan susunan elemen
visualnya membentuk sudut kemiringan, biasanya membentuk sudut
antara 40-70 derajat.
15. Informal Balance Layout – Tata letak media informasi yang tampilan
elemen visualnya merupakan suatu perbandingan yang tidak seimbang.
16. Brace Layout – Unsur-unsur dalam tata letak media informasi membentuk
letter L (L-Shape). Posisi bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L
tersebut dibiarkan kosong.
17. Two Mortises Layout – Penyajian bentuk media informasi yang
penggarapannya
menghadirkan
dua
inset
yang
masing-masing
memvisualkan secara diskriptif mengenai hasil penggunaan/detail dari
produk yang ditawarkan.
18. Quadran Layout – Bentuk tampilan media informasi yang gambarnya
dibagi menjadi empat bagian dengan volume/isi yang berbeda. Misalnya
kotak pertama 45%, kedua 5%, ketiga 12%, dan keempat 38%.
(mempunyai perbedaan yang menyolok apabila dibagi empat sama besar).
19. Comic Strips Layout – Penyajian media informasi yang dirancang secara
kreatif sehingga merupakan bentuk media komik, lengkap dengan captions
nya.
20. Rebus Layout – Susunan layout media informasi yang menampilkan
perpaduan gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita.
DAFTAR PUSTAKA
http://aminuddin-dkv.blogspot.co.id/
https://ngopidesain.wordpress.com/2008/08/07/macam-macam-lay-out-dalamdkv/
https://ngopidesain.wordpress.com/2009/08/24/macam-macam-layout-dalam-dkv2/
https://mahasiswabelajar.wordpress.com/desain-komunikasi-visual-programstudiprodi/
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Disusun Oleh
Nama
: Mochammad Ravi Farkhan K
NIM
: A14.2015.02072
Progdi
: Desain Komunikasi Visual
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SEMARANG
Desain Komunikasi Visual
Desain ini awalnya lebih dikenal dengan istilah desain grafis, yaitu
kegiatanseni rupa yang menyusun unsur-unsur grafis pada sebuah benda pakai. Karena
lingkupnya yang dirasakan terbatas, pada perkembangan selanjutnya seni grafis menjadi
bagian dari kegiatan desain komunikasi visual, yaitu kegiatan perancangan pada media
komunikasi baik media cetak sederhana seperti buku, poster atau majalah maupun media
elektronik seperti televisi, neon sign dansebagainya. Unsur-unsur grafis yang
menjadi perhatian dalam desain komunikasi visual diantaranya tipografi (huruf),
garis, logo, warna, ilustrasi dan foto.
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk
bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial
atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu
atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau
gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan
usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. Pada
prinsipnya dkv adalah perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari
penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yg
komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis,
melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran.
elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata
letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun
audio visual. akar bidang dkv adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial
dan komunikasi ekonomi. Tidak seperti seniman yang mementingkan
ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer komunikasi visual adalah
penterjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah dkv mengajarkan
berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk menterjemahkan pikiran
dalam bentuk visual.
Bidang ini merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang
menggunakan berbagai media. Diantaranya:
1. Graphic Designer (Merancang grafis, menghasilkan desain grafis yang
komunikatif baik dari segi komposisi, kemudahan mencerna maksud
iklan dan estetika
2. Ilustrator (Membuat ilustrasi, misal: sketsa dan karikatur, baik manual
maupun menggunakan komputer)
3. Advertising Expert (Mampu berkarya di bidang agency periklanan,
untuk membuat iklan outdoor)
4. Fotografer (Berprofesi sebagai expert di bidang fotografi)
5. Web Designer (Merancang web dengan prinsip-prinsip keseimbangan
desain, value added pada suatu website sehingga lebih komunikatif dan
menarik dari segi tampilan, cerdas dari sisi navigasi)
6. Animator (Mampu mendesain karya animasi yang berupa video
animasi, bisa berupa iklan pendek, film kartun)
Media dalam Desain Komunikasi Visual
1. Media 3D adalah media promosi outdoor yang bentuknya berdimensi
cenderung unik dan menarik yang mencerminkan suatu produk tersebut.
Contoh Media 3D:
2. Iklan Tembok adalah media promosi outdoor yang menggunakan tembok2
rumah, jembatan, dll, yang berada di sekitar keramaian (jalan raya) yang
dimanfaatkan untuk media promosi.
Contoh Iklan Tembok:
3. Spanduk adalah media promosi outdoor yang biasanya terbuat dari kain
atau bahan2 yang tahan dengan air dengan panjang dan lebar tertentu
susuai kebutuhan. Spanduk biasanya dipasang di dinding ruko, melintang
di atas ruas jalan dan sebagainya.
Contoh Spanduk:
4. Neon Box adalah media promosi outdoor yang pada umumnya berbentuk
sebuah box yang di dalamnya diterangi lampu neon. Model dan coraknya
biasanya mencerminkan identitas dari usaha itu sendiri.
Contoh Neon Box:
5. Shop Sign Branding adalah media promosi sebuah tempat usaha yang
berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada para konsumen. Media ini
biasanya terletak menempel pada tempat usaha atau berada di sekitar area
tempat usaha itu sendiri sebagai branding.
Contoh Shop Sign Branding:
6. Baliho adalah media promosi yang digunakan untuk memberitakan
informasi event atau kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat,
selain itu baliho juga digunakan untuk mengiklankan suatu produk baru.
Contoh Baliho:
7. Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar.
Yang berbentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan
tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang.
Billboard termasuk model media promosi outdoor yang paling banyak
digunakan. Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang di era jaman
digital, billboard pun juga memakai teknologi baru sehingga muncul
digital billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan
karena dipasang di mobil (iklan berjalan).
Contoh Billboard:
Contoh Mobile Billboard:
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Visual,
diantaranya sebagai berikut:
1. Mondrian Layout – Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda
bernama Piet Mondrian, yaitu: penyajian iklan yang mengacu pada
bentuk-bentuk
square/landscape/portait,
dimana
masing-masing
bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar/copy yang
saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
2. Multi Panel Layout – Bentuk media informasi dimana dalam satu bidang
penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama
(square/double square semuanya).
3. Picture Window Layout – Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan
ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau
juga bisa menggunakan model (public figure).
4. Copy Heavy Layout – Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy
writing (naskah) atau dengan kata lain komposisi layout nya didominasi
oleh penyajian teks (copy).
5. Frame
Layout
–
Suatu
tampilan
media
informasi
dimana
border/bingkai/frame-nya membentuk suatu naratif (mempunyai cerita).
6. Silhouette Layout – Sajian media informasi yang berupa gambar ilustrasi
atau tehnik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja.
Penyajian bisa berupa Text-Rap/warna spot color yang berbentuk gambar
ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan tehnik fotografi.
7. Type Specimen Layout -Tata letak media informasi yang hanya
menekankan pada penampilan jenis huruf dengan point size yang besar.
Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.
8. Circus Layout -Penyajian media informasi yang tata letaknya tidak
mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan
kadang-kadang teks dan susunannya tidak beraturan.
9. Jumble Layout – Penyajian media informasi yang merupakan kebalikan
dari sircus lay out, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun
secara teratur.
10. Grid Layout – Suatu tata letak media informasi yang mengacu pada
konsep grid, yaitu desain media informasi tersebut seolah-olah bagian per
bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid.
11. Bleed Layout – Sajian media informasi dimana sekeliling bidang
menggunakan frame (seolah-olah belum dipotong pinggirnya).
Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut pas cruis (utuh) kalau
Trim sudah dipotong.
12. Vertical Panel Layout – Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara
vertical dan membagi lay out media informasi tersebut.
13. Alphabet Inspired Layout – Tata letak media informasi yang menekankan
pada susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk suatu kata
dan diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita).
14. Angular Layout – Penyajian media informasi dengan susunan elemen
visualnya membentuk sudut kemiringan, biasanya membentuk sudut
antara 40-70 derajat.
15. Informal Balance Layout – Tata letak media informasi yang tampilan
elemen visualnya merupakan suatu perbandingan yang tidak seimbang.
16. Brace Layout – Unsur-unsur dalam tata letak media informasi membentuk
letter L (L-Shape). Posisi bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L
tersebut dibiarkan kosong.
17. Two Mortises Layout – Penyajian bentuk media informasi yang
penggarapannya
menghadirkan
dua
inset
yang
masing-masing
memvisualkan secara diskriptif mengenai hasil penggunaan/detail dari
produk yang ditawarkan.
18. Quadran Layout – Bentuk tampilan media informasi yang gambarnya
dibagi menjadi empat bagian dengan volume/isi yang berbeda. Misalnya
kotak pertama 45%, kedua 5%, ketiga 12%, dan keempat 38%.
(mempunyai perbedaan yang menyolok apabila dibagi empat sama besar).
19. Comic Strips Layout – Penyajian media informasi yang dirancang secara
kreatif sehingga merupakan bentuk media komik, lengkap dengan captions
nya.
20. Rebus Layout – Susunan layout media informasi yang menampilkan
perpaduan gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita.
DAFTAR PUSTAKA
http://aminuddin-dkv.blogspot.co.id/
https://ngopidesain.wordpress.com/2008/08/07/macam-macam-lay-out-dalamdkv/
https://ngopidesain.wordpress.com/2009/08/24/macam-macam-layout-dalam-dkv2/
https://mahasiswabelajar.wordpress.com/desain-komunikasi-visual-programstudiprodi/