Sejarah Singkat PT ASKES Persero Status

Sejarah Singkat PT ASKES (Persero)
Status Perusahaan Persero
PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi
Kesehatan sebagai berikut :
1968
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas
mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima
Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan
membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI
yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK),
dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A.
Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.

1984
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan
bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang

Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun
(PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara
diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

1992
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum
diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan
fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat
dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen
lebih mandiri.
2005
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai
penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin

(PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola
kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Visi dan Misi
Visi
Menjadi spesialis dan pusat unggulan Asuransi Kesehatan di Indonesia.
Misi


Memberikan kepastian jaminan pemeliharaan kesehatan kepada peserta (masyarakat
Indonesia) melalui sistem pengelolaan yang efektif dan efisien



Mengoptimalkan pengelolaan dana dan pengembangan sistem untuk memberikan
pelayanan prima secara berkelanjutan kepada peserta



Mengembangkan pegawai untuk mencapai kinerja optimal dan menjadi salah satu
keunggulan bersaing utama perusahaan.




Membangun kordinasi dan kemitraan yang erat dengan seluruh stakeholder untuk
bersama menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Landasan Hukum
PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris Muhani Salim,
SH Nomor 104 tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte
Notaris NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH Nomor 24, tanggal 13 Agustus 2012 yang mempunyai
maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut :
Maksud dan tujuan perseroan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang
asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil,
penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya,
serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi
Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta
Keluarganya.
2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan Usaha
dan Badan lainnya.
3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan
Sosial Nasional.
4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan.
Tujuan
Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui
penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun,
veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut ini :
1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi

Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta
Keluarganya.
2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan Usaha
dan Badan lainnya.

3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan.
5. Struktur Organisasi

6. Struktur Organisasi PT Askes (Persero) Kantor Divisi Regional

7. Struktur Organisasi PT Askes (Persero) Kantor Cabang

KEPALA GRUP

Maya Amiarny Rusady

Sekretaris Perusahaan


Erna Wijaya Kesuma

Kepala Grup Pendidikan dan Pelatihan

Budi M. Arief

Kepala Grup Kepesertaan

Zuchrady

Kepala Grup Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Siswandi

Kepala Grup Teknologi dan Sistem Informasi

Ambarwati

Kepala Grup Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Korporat


Army A

Kepala Grup Keuangan (Pjs)

Arief Witjaksono Juwono P Kepala Grup Investasi

Heru Chandra

Kepala Grup Akuntansi

Jenni Wihartini

Kepala Grup Pemasaran

Togar Siallagan

Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan

Yose Rizal Denis


Kepala Grup Sumber Daya Sarana dan Umum

Heryanto

Kepala Satuan Pengawasan Intern

Suhatmadji

Kepala Grup Manajemen Resiko dan Manajemen Mutu

Mohammad Edison

Kepala Grup Manajemen Provider dan Utilisasi

Ikhsan

Kepala Grup Hubungan Antar Lembaga

Andi Afdal


Kepala Grup Manajemen Manfaat

Mira Anggraini

Ketua Project Management Office (PMO) setingkat Kepala Grup

Profil Karyawan
Pencapaian kinerja keuangan dan operasional perusahaan tahun 2011 telah didukung oleh
ketersediaan SDM yang memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Sampai dengan akhir
tahun 2011 jumlah pegawai Askes mencapai 2.952 orang, diantaranya sebanyak 10 orang
diperbantukan pada Anak Perusahaan/PT AJII sehingga total Pegawai yang ada pada induk
Pegawai adalah hanya 2942 orang. Secara rinci profil pegawai PT Askes (Persero) disajikan pada
tabeltabel berikut:
Tabel Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 2009-2011 (sumber: Dok.Askes)

Pada tahun 2011, jumlah pegawai terbesar berkedudukan pada kantor regional IV sebesar 322
untuk wilayah kerja propinsi jawa tengah dan D.I. Yogyakarta, dan terbesar kedua pada regional
VII dengan jumlah 307 karyawan berkedudukan di wilayah kerja Jawa Timur, dan posisi
ketiga ada pada wilayah regional IV berkedudukan di DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan

Barat.

Tabel Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2009-2011 (sumber: Dok. Askes)

PT Askes (Persero) memberikan perlakuan yang sama bagi setiap karyawan, baik untuk
kesempatan karir maupun segala fasilitas pekerjaan, untuk itu Askes tidak membedakan gender
dalam rekruitmen dan menjadikan kualitas sebagai satu-satunya syarat penerimaan karyawan.
Susunan Dewan Direksi PT Askes (Persero) periode 2013 ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Askes (Persero) Nomor :
SK-09/MBU/2013 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota direksi perusahaan
perseroan (Persero) PT Asuransi Kesehatan Indonesia. Susunan Direksi PT Askes (Persero)
sebagai berikut ini :
(Urutan Nama dari Kiri ke Kanan)
1. drg. Fajriadinur, MM / Direktur Pelayanan
Lahir di Pontianak 10 Juni 1964. Meraih gelar Dokter di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi Regional I dan IV,
Kepala Divisi Kemitraan dan Pemasaran, dan Kepala Grup Kemitraan dan Pengendalian Manfaat
PT Askes (Persero)
2. drg. Sri Endang Tidarwati, MM / Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga
Lahir di Magelang, 22 Agustus 1957. Meraih Gelar Dokter di Universitas Gajah Mada

Yogyakarta. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Regional IX, Kepala Divisi Organisasi
dan SDM dan kepala Divisi Regional VI.
3. Purnawarman Basundoro, Ak. MBA / Direktur Keuangan dan Investasi
Lahir di Solo, 26 Mei 1961. Lulusan Diploma IV Sekolah Tinggi Administrasi Negara tahun
1988, MBA pada University of Newbruswick , Canada tahun 1992. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern PT Askes (Persero), dan Direktur Keuangan PT Askes
(Persero) Periode 2008-2013.
4. DR. dr. Fachmi Idris, Mkes / Direktur Utama
Lahir di Palembang, 1 Februari 1968. Meraih gelar dokter di Universitas Sriwijaya, merupakan
lulusan terbaik dari Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan lulusan terbaik dengan gelar cum laude untuk gelar Doktor Ilmu Kesehatan
Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
Ketua Umum PB IDI periode 2006-2009, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, dan
Komisaris Independent PT Askes (Persero).

5. dr. Tono Rustiano, MM / Direktur Perencanaan Pengembangan dan Teknologi
Informasi
Lahir di Pandeglang, 25 Maret 1965. Meraih gelar Dokter di Universitas Padjadjaran 1991.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Utama Bandung, Kepala Kantor
Regional IX, Kepala Divisi Organisasi & SDM dan Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan
PT Askes (Persero).
6. dr. Taufik Hidayat, MM / Direktur SDM dan Umum
Lahir pada 24 Agustus 1965. Meraih Gelar Dokter di Universitas Brawijaya Malang.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Regional I dan IV, Kepala Divisi Jaminan
Pelayanan Kesehatan, Kepala Divisi Promosi Kesehatan, dan Kepala Grup Pendidikan dan
Pelatihan.
Dewan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kesehatan Indonesia
periode 2008-2013 ditetapkan melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku
Rapat Umum Pemegang Saham PT Askes (Persero) Nomor : Kep-86/MBU/2008 tentang
pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota komisaris perusahaan perseroan (Persero) PT
Asuransi Kesehatan Indonesia.
dr. Farid W Husain, Sp. BD. (K) / Komisaris Utama
Diangkat sebagai komisaris utama PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Soppeng, 9
Maret 1950. Lulusan S1 Kedokteran UNHAS tahun 1975, kemudian mengambil Spesialis Bedah
di UNHAS tahun 1981, Spesialis Bedah Digestif tahun 1984. Pernah menjabat sebagai Direktur
Utama Rumah Sakit Islam Makassar (1995-2002), Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi
Kesehatan dan Lingkungan Hidup (2002-2005). Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
Hambra Samal, SH. MH. / Komisaris
Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2012. Lahir di Ketapang, 10 Oktober
1968. Lulusan S1 Hukum di Universitas Patimura, kemudian mengambil S2 Magister Hukum di
Universitas Gajah Mada. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Biro Hukum pada
Kementerian Negara BUMN RI.
DR. Ida Bagus Indra Gotama, SKM. Msi. / Komisaris
Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Bangli, 29 Januari
1950. Lulusan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 1983, kemudian
mengambil S2 Magister Administrasi Bisnis, Universitas Indonesia tahun 1998, Doktor
Epidemiologi Komunitas, Program Doktor Ilmu Epidemiologi Komunitas Universitas Indonesia
tahun 2006. Pernah menjabat sebagai Direktur Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat,
Ditjen Binkesmas (2005) dan Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Sekjen Depkes
(2005). Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Diklat SDM Kesehatan, Badan PPSDM
Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.
Drs. Tata Suntara, DESS / Komisaris
Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Tasikmalaya, 15
Januari 1954. Lulusan S1 Institut Ilmu Keuangan Jakarta tahun 1980, kemudian mengambil
Diplome, Institut International D"Administration Publique, Perancis tahun 1985, Diplome
D"Estudes Superieures Specialisees (DESS) Eniversite de Paris Dauphine Paris, Perancis tahun
1986. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Kas Negara Ditjen Perbendaharaan
Departemen Keuangan RI.

Drs. Eko Sutrisno, MSi. / Komisaris
Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Trenggalek, 06
Januari 1955. Lulusan S1 Universitas Gajah Mada tahun 1980, kemudian mengambil S2 di
Universitas Indonesia tahun 1999. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama pada Badan
Kepegawaian Negara (2003). Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN).
Drs. Tjarda Muchtar MBA / Komisaris Independen
Diangkat sebagai komisaris independen PT Askes (Persero) sejak akhir Februari 2013. Lahir di
Mersam (Jambi) 27 Maret 1949. Lulusan S1 IKIP Malang di tahun 1
Prestasi
2008


"The best insurance company" (penghargaan khusus asuransi sosial), Investor award
2008



“Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 7 consecutive years (20022008), Indonesia Best Brand Award 2008, Jakarta Agustus 2008



Peringkat 4 "The Best company in Finance", Business Review award 2008



Peringkat 3 "The Best CEO", Business Review award 2008



Early improvement & Silver Achievment Award "The Performance Excellence Growth"
for Big Company, IQA (Indonesia Quality Award) 2008



"BUMN Terbaik 2008, Bidang Keuangan Sektor Asuransi" Investor Award 2009



Piagam citra pelayan public KC gorontalo kcu semarang dan KCU Jakarta Pusat,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara 2008



Juara III Anugerah Media Humas 2008 Kategori Kalender BUMN di Hotel Sahid Kuta
Bali 30 Agustus 2008



BUMN Terbaik 2007 kategori bidang keuangan sektor asuransi versi Investor Media
Group

2009


“Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 8 consecutive years (20022009), Indonesia Best Brand Award 2009, Jakarta Agustus 2009



Peringkat 4 Annual Report Award 2008 kategori Perusahaan Keuangan Non Listed



“BUMN Terbaik 2009, Bidang Keuangan Sektor Asuransi” Investor Award 2009



Peringkat ke-3 Perusahaan Non listed terbaik, Business Review award 2009



Early improvement & Silver Achievment Award "The Performance Excellence Growth"
for Big Company, IQA ( Indonesia Quality Award) 2009

2010


Peringkat ke-7 Best e-Corp dari SWA, Peringkat ke -2 Best CIO (Chief Information
Officer) dari SWA, Peingkat ke-4 Best Future Leader dari SWA.



Peringkat 2 Best CIO (Chief Information Officer) 2010, Peringkat 4 Best IT Future dan
peringkat 7Best e-Corp 2010, Majalah SWA



“Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 9 consecutive years (20022010), Indonesia Best Brand Award 2009, Jakarta Agustus 2009



Piagam Penghargaan Museum Rekor - Dunia Indonesia, atas “Pemrakarsa dan
Penyelenggara Senam Osteoporosis Secara Serentak di 421 Wilayah dengan Peserta
Terbanyak”



Juara III Laporan Tahunan Cetak Kategori BUMN, Anugerah Media Humas 2010, Badan
Koordinasi Kehumasan Pemerintah



Juara II Stand Favorite Pengunjung , Pameran 2nd International Public Service Expo
2010



Juara III Website dengan Marketing Communication Terbaik Kategori BUMN Jasa
Keuangan Non Listed



Juara III Website dengan User Interface Terbaik Kategori BUMN Jasa Keuangan Non
Listed



Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Republik Indonesia kepada Kantor PT Askes
(Persero) Cabang Utama Surabaya dan Semarang sebagai Unit Pelayanan Publik
Berkinerja sangat Baik.



"Good Performance", IQA ( Indonesia Quality Award) 2010



Mendapatkan Predikat "Sangat Bagus" untuk Kategori Asuransi Sosial dari InfoBank
Award 2010

2011


The Best For Human Capital Initiative kategori performance management system
diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business Review



The Best For Employee Net Promotor Score kategori financial industry diberikan oleh
Dunamis bekerjasama dengan Business Review



Best For Human Capital Index kategori financial industry diberikan oleh Dunamis
bekerjasama dengan Business Review



The Best CEO Commitment diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business
Review



Number One Best Choice Award kategori Asuransi Keseha

Sejarah Perjalanan UU BPJS
SEJARAH PERJALANAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA
Tidak Ada Orang Kaya Dalam Dunia Kesehatan
Perjalanan Panjang UU SJSN
Adanya pengeluaran yang tidak terduga apabila seseorang terkena penyakit, apalagi tergolong
penyakit berat yang menuntut stabilisasi yang rutin seperti hemodialisa atau biaya operasi yang
sangat tinggi. Hal ini berpengaruh pada penggunaan pendapatan seseorang dari pemenuhan

kebutuhan hidup pada umumnya menjadi biaya perawatan dirumah sakit, obat-obatan, operasi,
dan lain lain. Hal ini tentu menyebabkan kesukaran ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarga.
Sehingga munculah istilah “SADIKIN”, sakit sedikit jadi miskin. Dapat disimpulkan, bahwa
kesehatan tidak bisa digantikan dengan uang, dan tidak ada orang kaya dalam menghadapi
penyakit karena dalam sekejap kekayaan yang dimiliki seseorang dapat hilang untuk mengobati
penyakit yang dideritanya.
Begitu pula dengan resiko kecelakaan dan kematian. Suatu peristiwa yang tidak kita harapkan
namun mungkin saja terjadi kapan saja dimana kecelakaan dapat menyebabkan merosotnya
kesehatan, kecacatan, ataupun kematian karenanya kita kehilangan pendapatan, baik sementara
maupun permanen.
Belum lagi menyiapkan diri pada saat jumlah penduduk lanjut usia dimasa datang semakin
bertambah. Pada tahun Pada 2030, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah 270 juta
orang. 70 juta diantaranya diduga berumur lebih dari 60 tahun. Dapat disimpulkan bahwa pada
tahun 2030 terdapat 25% penduduk Indonesia adalah lansia. Lansia ini sendiri rentan mengalami
berbagai penyakit degenerative yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan berbagai
dampak lainnya. Apabila tidak aday ang menjamin hal ini maka suatu saat hal ini mungkin dapat
menjadi masalah yang besar
Seperti menemukan air di gurun, ketika Presiden Megawati mensahkan UU No. 40/2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 19 Oktober 2004, banyak pihak berharap tudingan
Indonesia sebagai ”negara tanpa jaminan sosial” akan segera luntur dan menjawab permasalahan
di atas.

Munculnya UU SJSN ini juga dipicu oleh UUD Tahun 1945 dan perubahannya Tahun 2002
dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1)
dan ayat (2) mengamanatkan untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hingga
disahkan dan diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang panjang, dari tahun 2000 hingga
tanggal 19 Oktober 2004.
Diawali dengan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000, dimana Presiden Abdurrahman Wahid
menyatakan tentang Pengembangan Konsep SJSN. Pernyataan Presiden tersebut direalisasikan
melalui upaya penyusunan konsep tentang Undang-Undang Jaminan Sosial (UU JS) oleh Kantor
Menko Kesra (Kep. Menko Kesra dan Taskin No. 25KEP/MENKO/KESRA/VIII/2000, tanggal 3
Agustus 2000, tentang Pembentukan Tim Penyempurnaan Sistem Jaminan Sosial Nasional).
Sejalan dengan pernyataan Presiden, DPA RI melalui Pertimbangan DPA RI No. 30/DPA/2000,
tanggal 11 Oktober 2000, menyatakan perlu segera dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera.
Dalam Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang
Tahunan MPR RI Tahun 2001 (Ketetapan MPR RI No. X/ MPR-RI Tahun 2001 butir 5.E.2)
dihasilkan Putusan Pembahasan MPR RI yang menugaskan Presiden RI “Membentuk Sistem
Jaminan Sosial Nasional dalam rangka memberikan perlindungan sosial yang lebih menyeluruh
dan
terpadu”.
Pada tahun 2001, Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengarahkan Sekretaris Wakil
Presiden RI membentuk Kelompok Kerja Sistem Jaminan Sosial Nasional (Pokja SJSN - Ke
Askes Road to BPJS
HARAPAN rakyat Indonesia yang menginginkan adanya jaminan sosial bagi kehidupan mereka,
bakal segera terwujud pasca diundangkannya BPJS untuk menyelenggarakan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN). Keinginan ini, diilhami oleh negara lain, seperti Kanada dan Jerman.
Di negara-negara yang sudah lebih dahulu memberlakukan UU Jaminan Sosial itu, rakyat telah
mendapatkan jaminan kesehatan, pensiun dan ketenagakerjaan. Bahkan, beberapa negara di
antaranya juga memberi jaminan bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan. Karena itu,
kehadiran UU BPJS ini yang disambut gembira oleh sejumlah masyarakat, tentu saja dapat
dimaklumi. Sebab idealnya seluruh rakyat Indonesia akan terlindungi ke dalam jaminan sosial

Harapan ini, tentu saja masuk akal, sebab, rakyat sudah bosan setiap kali mendengar dan
menyaksikan di berbagai media perihal masih adanya rakyat miskin yang ditolak oleh pihak
rumah sakit untuk berobat karena tiadanya biaya dari sang pasien. Kita pun sudah tidak ingin
mendengar lagi manakala ada pensiunan yang terpaksa harus kembali menjadi pekerja kasar di
hari tuanya. Ditambah dengan banyaknya masyarakat menengah yang jatuh miskn karena
menderita penyakit, menjual apa yaBahkan sebutan dan plesetan "jamila" alias jatuh miskin lagi,
yang dialamatkan kepadanya, rasanya terlalu sedih untuk kembali dimunculkan ke permukaan.
Karena itu, dengan disahkannya UU BPJS ini, dambaan dari seluruh rakyat Indonesia, yang
merupakan harapan baru di tengah kehausan sebuah belaian nyata dari negara dalam bentuk
jaminan sosial mendekati kenyataan. Pemerintah mempunyai tugas meyiapkan peraturan
pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) sebagai petunjuk pelaksanaan UU BPJS yang
baru saja disahkan.
Harus diakui, dengan adanya UU BPJS maka akan sangat membantu memberikan akses bagi
masyarakat untuk mendapatkan pelayan kesehatan, untuk jaminan hari tua, jaminan pensiunnya
bahkan jaminan kematian. Namun itu semua akan dapat terlaksana apabila semua bertekad
secara sungguh-sungguh, melaksanakan amanat undang undang dengan penuh komitmen.
Sudah berubah Pasca Terbitnya UU SJSN
Bagi PT Askes (Persero), kesungguhan komitmen menjadi penyelenggara jaminan sosial di
bidang kesehatan bukan terjadi pada saat ini saja, pada saat telah diketuknya UU BPJS.
Kebulatan tekad untuk berubah sudah terjadi sejak tahun 2004, saat terbitnya UU SJSN yang
menyebutkan PT Askes (Persero) adalah pengelola jaminan sosial di bidang kesehatan dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional, di Indonesia. Momentum itu menjadi titik balik perusahaan
yang kini berusia 44 tahun ini untuk bertransformasi dan mempersiapkan diri.
Dari masa ke masa, PT Askes (Perero) terus berbenah menyesuaikan diri seiring perkembangan
situasi dan kondisi baik secara bisnis asuransi maupun kebijakan pemerintah karena dalam hal
ini status perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu sebagai
BUMN, PT Askes (Persero) melakukan serta menunjang program maupun kebijakan pemerintah
di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, terutama dalam penyelenggaraan asuransi sosial
melalui penyediaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pegawai negeri sipil (PNS), penerima
pensiunan, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya juga masyarakat umum.
Dinamika bisnis pun turut serta mewarnai perjalanan PT Askes (Persero) sepanjang berdirinya
perusahaan ini sejak tahun 1968. Termasuk pada saat ini penerapan UU No 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengisyaratkan PT Askes (Persero) sebagai badan
penyelenggara, diyakini akan mendukung upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan derajat hidup masyarakat Indonesia. PT Askes (Persero) telah dan terus
mempersiapkan diri mendukung pencapaian target pem