GADGET MEMPENGARUHI PERILAKU santri SOSIAL

GADGET MEMPENGARUHI PERILAKU SOSIAL
Perkembangan gadgetyang semakin pesat memang harus diwaspadai, terutama dengan
munculnya istilah gadgetmania atau julukan bagi pecandu gadget. Seperti yang kita ketahui, kita
sedang berada dalam era globalisasi, tentunya tidak sulit untuk menemukan para gadget mania
yang sudah merajalela ke semua kalangan.
Menurut salah satu pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB),
Dimitri Mahayana: sekitar 5-10 persen gadget mania atau pecandu gadgetterbiasa menyentuh
gadgetnya sebanyak 100-200 kali dalam sehari. Jika waktu efektif manusia beraktivitas 16 jam
atau 960 menit sehari, dengan demikian orang yang kecanduan gadget akan menyentuh
perangkatnya itu 4,8 menit sekali.
Di Indonesia, demam perangkat ini sudah berlangsung sejak 2008, tepat ketika Facebook
naik daun dan penetrasi telefon seluler di negeri ini melewati angka 50 persen. Indonesia kini
bahkan telah menjadi salah satu negara dengan pengguna Facebook dan Twitter terbesar di
dunia, yang penggunanya masing-masing mencapai 51 juta dan 19,5 juta orang.Ini adalah
kenikmatan penduduk dunia abad ke-21. Jarak dan waktu bagaikan terbunuh oleh kemajuan
teknologi informasi semacam ini.
Seorang pecandu gadget akan sulit untuk menjalani kehidupan nyata, misalnya
mengobrol. Perhatian seorang pecandu gadget hanya akan tertuju kepada dunia maya. Dan
bahkan jika dia dipisahkan dengan gadget, maka akan muncul perasaan gelisah.
Bahkan diperkirakan 80 persen pengguna gadget di Indonesia memiliki perilaku seperti
itu. Mereka tidak tahan jika harus berlama-lama berpisah dengan gadget-nya. Hanya sepuluh

persen saja pengguna gadget di Indonesia yang mampu membatasi penggunaan gadget di saatsaat tertentu. Sebagian dari kita berdalih bahwa kebutuhan mereka akan gadget berhubungan
dengan keperluan pekerjaan. Argumen ini mungkin benar, karena perangkat ini memang
mengandung teknologi yang memudahkan hidup manusia. Akan tetapi, kita juga harus mengakui
bahwa penggunaan gadget untuk kepentingan eksistensi dan pencitraan diri porsinya bisa jauh
lebih besar ketimbang untuk kepentingan pekerjaan.
Salah satu psikolog berpendapat tentang efek candu yang di timbulkan gadgetbisa berupa
gangguan komunikasi verbal dalam berkomunikasi secara langsung di dalam masyarakat dan
juga dalam tingkatan yang lebih tinggi dapat membuat individu menjadi hiperealitas.
Hiperealitas adalah kecenderungan membesarkan sebagian fakta dan sekaligus menyembunyikan
fakta lain atau tanda lenyapnya realitas atau objek representasi digantikan dengan hal-hal yang
bersifat
fantasi,
fiksi
dan
halusinasi.
Dalam
kasusnya
apabila
individu
pengguna gadget terjangkit dalam hiperealitas maka ia akan kehilangan makna interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan interaksi antara individu dan individu, individu dan kelompok
serta kelompok dan kelompok dan tentunya saling memberikan respon balik satu dengan yang
lain. Maka dari itu, interaksi sosial nyata merupakan interaksi yang dilakukan secara langsung.
Dengan adanya gadget, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial manusia,
yaitu manusia menjadi semakin jarang melakukan interaksi sosial langsung antarpribadi.
Manusia menjadi cenderung menutup diri dan memiliki ego yang tinggi. Sehingga manusia
ketika berinteraksi sosial akan cenderung emosional.

2.2

GADGET SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA
Gadget memang erat dengan kehidupan sehari-hari. Gadget sekarang sudah menjadi kebutuhan yang tak
bisa lepas dari aktivitas kita sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan, khususnya di kota besar,

1.

2.

3.


menggunakan gadget sebagai mediumnya. Contohnya untuk urusan pekerjaan atau untuk memenuhi kebutuhan
bersosial. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, memacu manusia untuk terus mengembangkan
teknologi smartphone.
Kegunaan gadget di kehidupan sehari-hari sebenarnya relatif karena, penggunaangadget sendiri tergantung
kepada orang yang memakainya. Kegunaan gadget secara pandangan umum dan penggunaan yang semestinya
dapat di bagi dalam beberapa segi pandangan yaitu:
Segi Komunikasi
Kalau zaman dahulu manusia biasa berkomunikasi lewat batin atau kelebihan yang dikarunia oleh Tuhan
kepada orang yang dikehendaki. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia memilih berkomunikasi
lewat tulisan yang dikirimkan lewat pos dan di era milinium ini, manusia pun memilih berkomunikasi
lewathandphone karena cara ini dinilai lebih praktis daripada alat-alat komunikasi yang ada sebelumnya. Dengan
adanya gadget, komunikasi semakin lancar. Kita bisa tepat berkomunikasi tanpa harus memperhitungkan jarak dan
tempat kita tinggal. Kita bisa berkomunikasi tanpa terikat tempat, karena jika kita berkomunikasi melalui gadget kita
maka akan lebih praktis dan efisien, baik dari segi pemakaian ataupun dari segi cara kita membawa alat komunikasi
tersebut.

Segi Sosial
Kita bisa memperbanyak teman lewat gadget dengan cepat dan mudah. Kita bisa berbagi kabar dengan
teman dan kerabat kita yang berada di dalam negri maupun di luar negri tanpa harus menunggu waktu terlalu lama.
Dengan adanya gadget, kita tidak perlu lama-lama mengirimkan informasi, jika ada yang cepat untuk apa kita

memilih cara yang lama. Dengan adanya gadget, kita tidak perlu menggunakan jasa pos yang dinilai sangat lamban.
Segi Pendidikan
Bagi kita yang kebetulan berada dalam ruang lingkup pendidikan, kita tidak perlu pusing untuk menambah
ilmu pengetahuan. Dengan gadget, kita bisa menambah ilmu pengetahuan dengan mudah tanpa harus menemui
guru pembimbing. Caranya sangat mudah, kita tekan tombol-tombol tertentu yang ada di gadget kita, maka dengan
mudah gadget tersebut akan menghubungi nomer yang dituju. Kita bisa berbicara dengan dosen atau guru tentang
masalah pendidikan,masalah politik,masalah keluarga atau pun berbagai masalah yang kita inginkan. Tidak hanya
itu, kita bisa mengakses berbagai ilmu pengetahuan lewat fitur GPRS yang berada di gadget. Kita bisa bertukar
gambar dengan teman kita melalui fitur MMS dan kita pun bisa saling bertukar lagu dengan teman melalui
fitur bluetooth dengan catatan gadgetyang kita punya menyediakan fitur tersebut.
Menjadikan gadgetsebagai kebutuhan memang setiap orang memiliki anggapan yang berbeda,
namun gadget dapat dianggap sebagai kebutuhan jika dilihat dari profesi dan jenis pekerjaan seseorang.

Contohnya:
1.

Wartawan
Menjadi seorang wartawan tentunya memerlukan akses informasi yang begitu cepat dan ter-update, jadi
tentunya gadget menjadi kebutuhan wajib.


2.

Profesi di Bidang IT (Programmer TI USD Blogger, Marketing Online, dll)
Menjadi pekerja yang bergerak di bidang IT tentunya sangat membutuhkan gadget, karena gadgetsendiri adalah
bagian dari profesi mereka. Hal ini digunakan untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan mereka.

3.

Pebisnis (Pengusaha)
Menjadi seorang pengusaha di jaman sekarang, gadgetmemang menjadi kebutuhan wajib, karena dengan
memanfaatkan fitur dan fasilitas yang ada di dalam gadget mampu mempermudah seorang pengusaha untuk
menjalankan usahanya.

4.

Lain-lain

Lain-lain ini maksudnya adalah profesi lainnya apapun itu selama gadget mampu mendukung pekerjaan dan
aktifitas tentu gadgetmenjadi barang kebutuhan.
Contohnya profesi seorang petani, banyak orang berfikir bahwa menjadi petani tentunya tidak

membutuhkan gadgetuntuk mendukung pekerjaannya. Namun jika petani itu cerdas tentunya mampu
memanfaatkan gadget untuk mempromosikan hasil pertaniannya melalui internet atau melihat harga jual hasil
pertanian di berbagai tempat. Tidak cuma itu saja sebenarnya jika kita mampu memanfaatkan gadget dengan cerdas,
akan mampu membuat sebuah peluang usaha yang begitu baik.

2.3

ALUR GADGET MEMPENGARUHI PERILAKU SOSIAL
Di awali pada era globalisasi, teknologi informasi berperan sangat penting. Dengan
menguasai teknologi dan informasi, kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang
dalam persaingan global. Di era globalisasi, tidak menguasai teknologi informasi identik dengan
buta huruf. Kemampuan teknologi informasi dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai
sangat besar.
Di tahun yang sudah termasuk modern ini, generasi muda Indonesia pun sudah akrab
dengan yang namanya teknologi dan segala peralatannya. Anak-anak dengan usia sekolah dasar
pun sudah dibekali dengan pengenalan akan teknologi. Akun-akun jejaring sosial, rata-rata
banyak dimiliki dan dikuasai oleh anak-anak sekolah.
Sebenarnya, teknologi digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Seiring
dengan kemajuan jaman, teknologi pun semakin modern. Kemajuan yang terjadi pada dunia
perteknologian ini merupakan hal yang harus kita lihat secara kritis untuk memperhatikan segala

dampak yang akan terjadi. Oleh karena itu, kita harus berpikir kritis sebelum menerima sebuah
teknologi tertentu.
Smartphone (ponsel pintar) dan computer tablet merupakan gadget yang paling diminati
dan
paling
banyak
digunakan
orang-orang
pada
saat
ini.
Penggunasmartphone ataupun tablet bukan hanya orang dewasa saja, melainkan anak kecil pun
sudah
banyak
yang
menggunakannya.
Mereka
biasanya
sering
menggunakan gadgetuntuk browsing ataupun untuk mengakses situs sosial media.

Gadget yang terintegrasi dengan situs jejaring sosial dan pesan singkat memang telah
membawa dunia lain dalam genggaman kita. Hanya dengan mengaksesnya, kita bisa bertemu
dengan jutaan orang dari seluruh penjuru dunia, dan mendapatkan segala informasi dalam
hitungan detik.
Kalau terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin orang seperti ini bisa menjadi seorang
pengidap Attention Deficit Disorder (ADD). Padahal dahulu, jauh sebelumBlackberry, tablet,
dan android ditemukan, kita bisa hidup dengan tenang. Sepertinya kebutuhan untuk
berkomunikasi dan membangun eksistensi diri di dunia maya tidak pernah begitu mendesak. Tapi
coba bandingkan dengan kondisi sekarang. Ketinggalanblackberry di rumah ketika kita sudah
ada di tempat kerja sungguh membuat frustasi. Kita seperti terisolasi dari dunia pergaulan dan
informasi. Rasanya seperti menjadi orang buta yang tidak tahu apa-apa. Kitapun dengan rela
menempuh kembali perjalanan ke rumah hanya demi mengambil sang gadget.
Berikut adalah perbandingan perilaku manusia antara sebelum mewabahnyagadget dan
sesudahnya:
Sebelum
Sesudah
1. Orang-orang berdoa terlebih dulu 1. Orang-orang foto sebelum makan,
sebelum makan
kemudian di upload
2. Semua orang jalannya tegak serta 2. Kebanyakan orang sekarang berjalan


memperhatikan lingkungan sekitar
3. Ketika di cafe, pesan
3.
makanan/minuman terlebih dahulu,
lalu ngobrol

menunduk, karena melihat gadget-nya
Ketika di cafe, mencari colokan listrik
& konek WiFi,kemudian pesan
makanan/minuman, dan lanjut
bermaingadget.
4. Saling menyapa, mengobrol
4. Mengantri dengan bermain gadget
walaupun tidak kenal ketika sedang
mengantri di tempat umum.
Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap gadget, rata-rata didorong oleh motif afiliasi.
Artinya, mereka membeli gadget untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan bukan atas
nama motif kekuasaan atau prestasi. Berbeda dengan masyarakat di negara maju yang
membeli gadget untuk membantu menjalankan bisnis.

Maka tidak heran jika pelajar dan mahasiswa di Indonesia menjadi pasar potensial
bagi gadget canggih ini. Kita bisa menjadi siapa saja di dunia maya, dan memberikan pencitraan
ideal terhadap teman-teman virtual kita. Seindah apapun pergaulan di sana, jangan lupa, mereka
bisa jadi tidak nyata, dan segala kebanggaan yang kita rasa ketika berada di sana, adalah semu.
Hal-hal tersebut tidak cukup berharga untuk menggeser kehidupan nyata kita dengan orangorang nyata yang ada di sekitar kita.

2.4

DAMPAK POSITIF GADGET TERHADAP PERILAKU SOSIAL MANUSIA







Akibat dari kemajuan teknologi pada pola perilaku masyarakat:
Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia
pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.

Meningkatnya rasa percaya diri.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri
sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
Pola interaksi antarmanusia yang berubah
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga.

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa
bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari
permasalahan yang ada. Iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak
pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Berikut ini beberapa hal yang memberikan dampak positif kemajuan teknologi terhadap
perilaku manusia :
Dengan kemajuan teknologi pada dunia internet, seseorang dapat mengenal serta menjalin
komunikasi dengan banyak orang dari berbagai belahan di dunia.

Dalamhalinidengan adanya gadgetdapatmempermudahkomunikasidengan orang lain yang
beradajauhdarikitadengancarasms,
telepon,
ataudengansemuaaplikasi
yang
dimilikidalamgadgetkita.
 Menambah pengetahuan.
Dalam hal pengetahuan kita dapat dengan mudah mengakses atau mencari situs tentang
pengetahuan dengan menggunakan aplikasi yang berada di dalam gadgetkita Contoh aplikasi :
Detik, Kompas.com, dll
 MenambahTeman.
Denganbanyaknyajejaringsosial
yang
bermunculanakhirakhirinikitadapatdenganmudahmenambahtemanmelaluijejaringsosial
yang
adamelaluigadget yang kitamilki.
 Munculnyametode-metodepembelajaran yang baru.
Denganadanyametodepembelajaranini, dapatmemudahkansiswadan guru dalam proses
pembelajaran.
Dengankemajuanteknologiterciptalahmetode-metodebaru
yang
membuatsiswamampumemahamimateri-materi
yang
abstrak,
karenamateritersebutdenganbantuanteknologibisadibuatabstrak.
 Anak yang bergaul dengan dunia gadget cenderung lebih kreatif.
Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang ternyata
banyak disukai oleh anak-anak. Dan hal ini secara tidak langsung sangat menguntungkan untuk
anak-anak karena sangat memberi pengaruh terhadap tingkat kreativitas anak.
 Mempermudahmelaksanakantugas.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini
dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga
dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.

2.5

DAMPAK NEGATIF GADGET TERHADAP PERILAKU SOSIAL MANUSIA
Gadget selain memiliki dampak positif, juga terdapat dampak negatif yang
mempengaruhi perilaku sosial masyarakat yaitu sebagai berikut.
1. Dampak negatif gadget terhadap hubungan sosial yang pertama yaitu munculnya
ketergantungan. Media gadget baik itu gadget informasi maupun telekomunikasi memiliki
kualitas atraktif. Di mana ketika seseorang sudah merasa nyaman dengangadget yang ia
gunakan, ia seolah-olah menemukan dunianya sendiri dan akan merasa sulit untuk terlepas dari
kenyamanan itu. Hal ini berakibat pada hubungan dia dengan orang lain secara face to face akan
menurun. Menurut psikiater AS, Jerald Block, kondisi itu harus dilihat sebagai gangguan klinis
melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di intenet dari
pada berbincang dengan keluarga atau sahabatnya. Dan cenderung untuk kurangnya interaksi
terhadap lingkungan luar dan sekitar.
2. Dampak
negatif gadgetselanjutnya
yaitu
Violence
and
Gore. Perkembangangadget berupa adanya jaringan internet yang sekarang mudah diakses
membuat para pembuat situs berupaya menjual situs yang mereka buat. Salah satu cara yang
dapat menarik perhatian yaitu dengan cara menampilkan kekejaman dan kesadisan. Biasanya
tampilan seperti ini banyak terdapat pada aplikasi game. Pada sebuah penelitian yang

3.

4.

5.
6.

7.

menyatakan bahwa game yang dimainkan di komputer/laptop yang menampilkan unsur
kekerasan memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibanding kekerasan yang ada di
televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekali pun. Biasanya anak-anak dan remaja
yang akan lebih mudah terpengaruh, sehingga bisa menimbulkan kurangnya sensitivitas terhadap
sesama, memicu munculnya perilaku agresif, sadistis, bahkan bisa mendorong munculnya sikap
kriminal yang ada pada game yang dimainkan mengeser nilai sosial dari pada antar sesama
manusia.
Kemudian Antisocial Behaviour merupakan dampak negatif gadgetyang disebabkan karena
penyalahgunaan gadget itu
sendiri. Hal
ini
terjadi
di
mana
ketika
seseorang
merasa gadget merupakan satu-satunya hal yang paling penting dalam hidupnya, sehingga ia
melupakan keadaan di sekitarnya. Akan muncul ketidakpedulian dalam dirinya terhadap
lingkungannya. Satu-satunya hal yang dapat menarik perhatiannya hanyalah gadget yang ia
gunakan. Akibat yang timbul ialah dia menjadi jarang berinteraksi dengan orang-orang yang
berada di lingkungan sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya pun
terhambat dan tidak akan berkembang. Dampak terburuk yang akan timbul, dia akan kesulitan
untuk bersosialisi dan menjalin relasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Terjadinya deindividuasi. Tindakan yang lebih parah akan terjadi apabila muncul perilaku anti
sosial yang berbahaya seperti melakukan tindakan agresif untuk menyakiti orang lain dan
memprovokasi seseorang untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Seperti yang terjadi pada
kasus Amanda Todd dan Hannah Smith yang melakukan bunuh diri setelah di-bully dan ditroll dengan teror agar melakukan bunuh diri secara terus-menerus oleh penggunaanonymous di
situscha yangmenyediakanfasilitaswebcam.Fasilitasvideostreaming melalui webcam tersebutdigu
nakan pelaku trolling untuk menyuruh kedua remaja belasan tahun tersebut untuk melakukan
aksi-aksi yang seksi, di mana keduanya tidak menyadari bahwa hal tersebut
merupakan pornografi. Keduanya terus mengalami deindividuasi atau kebingungan identitas
sehingga mengikuti instruksi-instruksi pembully tersebut hingga pada akhirnya mengikuti saran
mereka untuk bunuh diri.
Penggunaan tidak sesuai kondisi, misalnya, menggunakan gadget pada saat proses belajar
mengajar berlangsung untuk sms-an dengan teman atau pacar atau membuka situs jejaring sosial
(facebook, twitter, plurk, yahoo koprol, dll) pada saat belajar.
Pemborosan biaya gadget yang tidak akan ada habisnya, akan membuat para penggunanya tidak
pernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu meng-updategadget yang mereka miliki ataupun
penggunaan gadget komunikasi yang makin meluas juga diikuti penambahan biaya. Terutama
penambahan dalam biaya operasional contohnya untuk membeli pulsa, biaya service, dan
pembelian aksesoris.
Global warming pengalihan kinerja manusia ke mesin tentu makin menyebabkan polusi udara
sehingga memperparah pemanasan global. Saat ini memang manusia tidak bisa lepas
dari gadget (komputer, laptop, handphone, dll). Setiap hari, pasar semakin banyak
dibanjiri gadget atau peralatan elektronik yangpenggunaannya membutuhkan daya listrik,
padahal tidak didukung oleh energi alternatif. Dengan demikian kita akan semakin tergantung
pada pembakaran batu bara untuk memasok kebutuhan listrik di seluruh dunia.
Pengguna gadget cenderung lebih egois. Gadget seperti telepon seluler membuat seseorang
terhubung dengan teman dan komunitas yang lebih luas. Tetapi, dengan beragam fitur canggih
ponsel orang menjadi lebih asyik bermain ponsel dan hal itu mengakibatkan kurangnya rasa
keingintahuan sosial dan menjadikan orang lebih egois. "Setiap manusia punya kebutuhan dasar

untuk berhubungan dengan orang lain, tetapi ketika kebutuhan itu sudah terpenuhi, katakanlah
dengan memakai ponsel, maka secara alami rasa empati dan keterikatan dengan sekitarnya ikut
menurun," kata profesor Rosellina Ferraro, yang melakukan penelitian ini.

BAB III
PENUTUP
3.1.

Simpulan
Perkembangan gadget dan teknologi-teknologinya tentu saja memiliki dampak positif dan
negatif bagi manusia sebagai pemakainya. Yang termasuk ke dalam dampak positif dari
penggunaan gadget adalah gadget bisa membantu pekerjaan-pekerjaan manusia, selain
itu gadget juga bisa menjadi alat komunikasi yang sangat memiliki banyak fungsi, gadget juga
memudahkan manusia untuk mengetahui berbagai informasi yang diinginkannya.
Kemudian dampak negatif dari penggunaan gadget ini sudah penulis jabarkan secara
panjang lebar pada bab pembahansan, diantaranya adalah dengan adanya gadgetbisa membuat
seseorang yang jauh semakin dekat dan juga orang yang dekat semakin menjauh, hal ini
disebabkan pribadi penggila gadget cenderung tidak peduli dengan kehidupan sekitarnya yang
nyata, kebanyakan dari mereka lebih asik dengan dunianya sendiri yang menyebabkan mereka
seperti orang autis. Padahal sebagaimana kita ketahui kehidupan nyata jauh lebih penting dan
berharga daripada kehidupan di dunia yang tidak nyata (semu).
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan yang berasal dari penulis.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.